Anda di halaman 1dari 4

Tugas II

PERKOPERASIAN

Nama : Rais Zunaedi

NIM. : 043142397

1. Koperasi merupakan badan usaha ekonomi yang didirikan, dimiliki, dimodali, dan diawasi oleh
sekelompok orang yang bersama-sama telah menyetujui dan menaati prinsip-prinsip koperasi. Tujuan
pendirian koperasi untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi bersama, khususnya dalam bidang ekonomi
guna diperolehnya peningkatan kesejahteraan para anggotanya.

Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan suatu wadah atau organisasi yang memenuhi syarat,
terutama dari segi prinsip-prinsipnya di samping juga harus melaksanakan kaidah-kaidah ekonomi.
Anggota di sini dalam arti anggota perorangan, yang dalam kehidupan koperasi secara bersama-sama
dalam forum rapat anggota juga sebagai pemegang kekuasaan tertinggi. Dengan demikian, dalam
organisasi koperasi, anggota merupakan subjek pengambil keputusan, pemodal, dan pengawas serta
sekaligus sebagai obyek pelayanan koperasi. Dalam Pasal 17 ayat (1) UU No. 25 Tahun 1992, disebutkan
bahwa “anggota koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi”. Sebagai pemilik,
anggota ikut menentukan kebijakan organisasi dan usaha, juga mengawasi penyelenggaraan organisasi
dan usaha. Sedangkan sebagai pengguna jasa usaha atau pelanggan, anggota melakukan transaksi
dengan koperasinya.

2. Koperasi memiliki badan atau lembaga yang berfungsi untuk melaksanakan tugas-tugas koperasi.
Sesuai dengan ketentuam UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, lembaga-lembaga itu disebut
dengan nama perangkat organisasi yang terdiri atas Rapat Anggota, Pengurus dan Pengawas.

A. Rapat Anggota, sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi mempunyai kedudukan yang
sangat menentukan dan keputusannya merupakan sumber segala kebijaksanaan yang harus ditaati dan
mengikat semua anggota, pengurus, pengawas maupun pengelola usaha koperasi. Semua anggota
memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam ikut menentukan kebijaksanaan organisasi serta usaha-
usaha koperasi. Rapat Anggota menetapkan hal-hal berikut:

1. Anggaran Dasar.

2. Kebijaksanaan Umum di bidang Organisasi, manajemen, dan usaha koperasi.

3. Pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus dan pengawas.

4. Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi serta pengesahan laporan
keuangan.
5. Pengesahan pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya.

6. Pembagian sisa hasil usaha.

7. Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi.

Sedangkan tugas anggota koperasi, antara lain:

* Menjadi pemilik modal koperasi;

* Mempergunakan jasa koperasi;

* Menjalankan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam anggaran dasar dan keputusan rapat
anggota.

Setiap koperasi paling tidak harus menyelenggarakan Rapat Anggota sekali setiap tahunnya (Rapat
Anggota Tahunan dan Rapat Anggota Luar Biasa).

B. Pengurus koperasi, adalah perwakilan anggota koperasi yang dipilih dari dan oleh anggota dalam
melalui Rapat Anggota. Tugas pengurus meliputi:

* Mengelola koperasi dan usahanya;

* Mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana anggaran pendapatan dan belanja
koperasi;

* Menyelenggarakan Rapat Anggota;

* Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;

* Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib;

* Memelihara daftar buku anggota dan pengurus.

C. Pengawas koperasi, adalah perangkat yang dipilih dari dan oleh anggota dalam forum Rapat Anggota
dan diberi mandat untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya roda organisasi dan usaha koperasi.
Tugas pengawas koperasi, yaitu:

* Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi;

* Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya.

3. Koperasi dan badan usaha swasta memiliki beberapa perbedaaan, mulai tujuan, modal, pembagian
laba, sistem keanggotaan hingga hak suara. Berikut penjelasan terkait perbedaan koperasi dan badan
usaha swasta:

A. Tujuan
Tujuan pendirian koperasi adalah menyelenggarakan usaha bersama guna meningkatkan kesejahteraan
ekonomi anggotanya. Sementara itu, perusahaan bertujuan menghasilkan barang dan jasa guna
memperoleh keuntungan sebesar-besarnya.

B. Modal

Modal awal koperasi diperoleh dari simpanan pokok anggotanya. Modal koperasi dapat berubah
mengikuti mutasi keluar-masuknya anggota. Selain itu, koperasi dapat memanfaatkan sumber-sumber
lain, dari dalam maupun luar koperasi. Sementara itu, modal awal badan usaha lain berasal dari
penyertaan pertama para pemilik. Badan usaha lain dapat meningkatkan modalnya dengan penjualan
saham ke masyarakat melalui pasar modal.

C. Laba

Laba koperasi dibagikan sesuai jasa anggotanya. Sementara itu, pembagian laba pada badan usaha
swasta berdasarkan seberapa besar modal yang ditanam.

D. Pemegang kekuasan tertinggi dan hak suara

Pemegang kekuasaan tertinggi koperasi berada pada Rapat anggota. Masing-masing anggota memiliki
hak dan kedudukan sama. Sedangkan kekuasaan tertinggi dalam badan usaha lain berada di tangan
pemilik atau pemegang saham. Jumlah saham menentukan dominasi pemegang badan usaha.

E. Sistem keanggotaan

Keanggotaan koperasi berasal dari orang-orang yang menjadi pelanggan setelah bergabung dengan
menyerahkan modal dalam bentuk simpanan pokok. Seluruh anggota berkesempatan sama untuk
terlibat aktif dalam mengelola serta mengawasi usaha koperasi. Maka dari itu, hubungan koperasi
dengan anggotanya bersifat langsung. Di sisi lain, hubungan pemilik badan usaha dengan kegiatan
bersifat tidak langsung dan tidak jelas. Sebab, ada pemisahan fungsi pemikiran dan fungsi manajemen.

F. Penentu kebijakan

Penentu kebijakan dalam koperasi adalah pengurus. Sementara itu, penentu kebijakan badan usaha lain
adalah pihak-pihak yang sudah ditetapkan oleh direksi perusahaan.

G. Penerima hasil usaha

Hasil usaha dalam koperasi dibagikan kepada anggota sesuai pertimbangan jasa masing-masing anggota.
Sementara itu, pembagian keuntungan badan usaha lain ditentukan oleh jumlah kepemilikan saham.
Selain itu, sistem pembagian keuntungan dalam badan usaha lain untuk karyawannya berupa gaji, bukan
berupa sisa hasil usaha (SHU).

I. Penanggung jawab kerugian

Penanggung jawab kerugian koperasi adalah semua anggota serta jumlah model equity. Dalam badan
usaha lain, pihak yang bertanggung jawab atas kerugian adalah pemilik atau pemegang saham.
Sumber:

Djohan, Djabaruddin. (2022). Perkoperasian. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

https://tirto.id/perbedaan-koperasi-dengan-badan-usaha-lain-di-indonesia

Anda mungkin juga menyukai