Anda di halaman 1dari 9

TUGAS 2 ADPU4330

NAMA : NUR AINI


NIM : 044504771
PRODI : ADM NEGARA
Posisi/peran masyarakat sebagai anggota koperasi dapat disebut
sebagai pemilik sekaligus pengguna

Partisipasi anggota dalam koperasi mejadi hal yang sangat penting dalam
pencapaian keberhasilan usaha koperasi. Hal ini di sebabkan oleh kedudukan anggota
yang sebagai pemilik sekaligus sebagai pelanggan koperasi. Sebagai pemilik koperasi,
anggota harus berupaya mendukung manajemen organisasi dan permodalan koperasi.
Sementara itu, sebagai pelanggan koperasi, anggota harus menjamin keberlangsungan
usaha koperasi dengan selalu memanfaatkan potensi dan layanan usaha koperasi.
Partisipasi anggota dalam menejemen organisasi, permodalan, dan pemanfatan
layanan usaha koperasi ini akan menjadi salah satu kunci keberhasilan usaha koperasi.

Partisipasi anggota dalam koperasi akan meningkat apabila anggota memahami


program-program koperasi yang memberikan peluang bagi anggota untuk medapatkan
manfaat ekonomi/nonekonomi, serta merasa memperoleh layanan usaha yang
berkualitas. Apalagi jika anggota bisa mendapatkan prestise (kebanggaan) dari
layanan usaha koperasi. Oleh karena itu para pengelola koperasi harus berupaya agar
koperasinya mampu memberikan layanan usaha yang bermutu, sehingga anggota
merasa memperoleh prestise/kebanggaan dari layanan usaha koperasi. Selain itu,
Pengelola koperasi juga harus berupaya selalu mensosialisasikan program-program
koperasi kepada anggota, sehingga anggota memiliki pemahaman positif terhadap
gerakan koperasi. Dengan pemahaman yang positif ini diharapkan anggota akan
termotivasi untuk meningkatkan partisipasinya dalam berbagai kegiatan koperasi.

Sebagai pemilik, anggota memiliki kewajiban untuk membina dan


mengembangkan koperasi, sedangkan sebagai pengguna/pelanggan, anggota memiliki
hak untuk mendapatkan layanan koperasi. Untuk mewujudkan hak dan kewajibannya,
mau tidak mau anggota harus mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh koperasi.
Dengan kata lain, anggota perlu berpartisipasi dalam kegiatan koperasi untuk
mewujudkan hak dan kewajibannya.
Partisipasi menggambarkan keterlibatan seseorang dalam suatu objek.
Menurut Wang (1981), partisipasi adalah proses tindakan yang diambil seseorang atau
sekelompok orang untuk mengaktualisasikan kepentingan atau mengkoordinasikan
masukan-masukan yang dimilikinya kepada suatu lembaga/sistem yang mengaturnya.
Sementara itu menurut Husni Syahrudin (2003) partisipasi anggota adalah semua
tindakan yang dilakukan oleh anggota dalam melaksanakan kewajiban dan
memanfaatkan hak-haknya sebagai anggota organisasi. Berdasarkan pendapat
tersebut, dapat disimpulkan bahwa partisipasi aggota koperasi merupakan keterlibatan
anggota dalam berbagai kegiatan koperasi baik yang menyangkut kewajiban maupun
hak-hak anggota.

Untuk berpartisipasi dalam suatu objek (organisasi), tentu setiap orang akan
berpikir ”untung-ruginya” berpartisipasi dalam objek tersebut. Banyak faktor yang
mungkin dipertmbangkan oleh seseorang untuk berpartisipasi dalam suatu objek
(organisasi) tertentu. Ketika ada peluang untuk mendapatkan keutungan dari
partisipasi tersebut, kemungkinan besar ia akan mengamil keptusan untuk
berpartisipasi dalam objek (organisasi) yang bersangkutan. Sebaliknya, ketika tidak
ada kemungkinan mendapatkan keuntungan, atau bahkan mungkin justru
mendapatkan kerugian dari partisipasi tersebut, tentu ia tidak akan mengambil
keputusan untuk berpartisipasi dalam objek (organisasi) tersebut.

Di dalam koperasi, partisipasi anggota juga sangat diperlukan dalam berbagai


kegiatan yang diselenggarakan koperasi. Apalagi anggota koperasi merupakan
pemilik (owner) sekaligus sebagai pengguna / pelanggan (user) koperasi. Artinya
bahwa usaha koperasi memang ditujukan terutama untuk melayani kebutuhan
anggota. Dengan demikian apabila anggota sebagai pelanggan utama yang dilayani
koperasi tidak berpartisipasi pada koperasi, tentu usaha yang diselenggarakan
koperasi menjadi sia-sia. Dengan kata lain, potensi usaha koperasi tersebut menjadi
tidak bernilai ekonomi. Oleh karena itulah, partisipasi anggota dalam kegiatan
koperasi mutlak diperlukan oleh koperasi. Hidup-matinya usaha koperasi sangat
ditentukan oleh partisipasi anggota dalam mendukung dan memanfaakan layanan
usaha koperasi. Oleh karena itu, tidak berlebihan apabila dikatakan bahwa
keberhasilan usaha koperasi sangat ditentukan oleh partisipasi anggota dalam
koperasi.
perangkat organisasi koperasi, dan tugas pokok masing-masing

Tidak berbeda dengan organisasi-organisasi yang lain, koperasi juga memiliki


badan atau lembaga yang berfungsi untuk melaksanakan tugas-tugas koperasi. Sesuai
dengan ketentuan UU No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian, lembaga-lembaga itu
disebut dengan nama perangkat organisasi yang terdiri atas Rapat Anggota, Pengurus
dan Pengawas.

1. Rapat Anggota

Rapat anggota sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi


mempunyai kedudukan yang sangat menentukan dan keputusannya merupakan
sumber segala kebijaksanaan yang harus ditaati dan mengikat semua anggota,
pengurus, pengawas maupun pengelola usaha koperasi. Fungsi dan wewenang ini
yang menjadikan lembaga Rapat Anggota pada kedudukan yang sama dengan
lembaga legislatif. Hal ini ditegaskan dalam pasal 23 UU No. 25 Tahun 1992, yang
menyatakan Rapat Anggota menetapkan hal-hal berikut ini :

 Anggaran Dasar.

 Kebijaksanaan umum di bidang organisasi, manajemen, dan usaha koperasi.

 Pemilihan, pengangkatan, pemberhentian dan pengurus dan pengawas.

 Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi serta


pengesahan laporan keuangan.

 Pengesahan pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya.

 Pembagian sisa hasil usaha.

 Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi.


2. Pengurus

Pengurus merupakan salah satu perangkat organisasi, yang dipilih dari anggota
dalam suatu rapat anggota. Pengurus sebagai pemegang kuasa rapat anggota memiliki
tugas dan wewenang yang ditetapkan oleh undang-undang koperasi, anggaran
dasar/anggaran rumah tangga dan peraturan lainnya yang berlaku dan diputuskan oleh
rapat anggota.

 Tugas Pengurus, sesuai pasal 30 ayat 1 UU No.25 tahun 1992 :

 Mengelola koperasi dan usahanya.

 Mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana anggaran


pendapatan dan belanja koperasi.

 Menyelenggarakan rapat anggota.

 Mengajukan laporan keuangan dan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas.

 Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib.

 Memelihara daftar buku anggota dan pengurus.

 Wewenang Pengurus, sesuai pasal 30 ayat 2 UU No.25 tahun 1992 :

 mewakili koperasi di dalam dan di luar pengadilan.

 memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta pemberhentian


anggota sesuai dengan ketentuan dalam anggaran dasar.

 melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan koperasi


sesuai dengan tanggung jawabnya dan keputusan rapat anggota.

Dengan adanya pelimpahan wewenang dan kuasa kepada pengelola maka dalam
rangka pengelolaan usaha, tugas pengurus adalah mengawasi apa yang dilaksanakan
oleh pengelola usaha ( manajer / direksi ). meskipun demikian, tanggung jawab
kepada rapat anggota tetap berada di tangan pengurus.
3. Pengawas

Merupakan salah satu perangkat organisasi koperasi, dipilih oleh anggota dalam
forum rapat anggota. Pengawas adalah juga lembaga struktural koperasi.

 Tugas pengawas, dijelaskan dalam pasal 39 ayat 1 tahun 1992 :

 melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan


koperasi.

 membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya.

Sedangkan wewenangnya sesuai dengan ketentuan pasal 39 ayat 2 :

 meneliti catatan yang ada pada koperasi.

 mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.

 Fungsi pengawas, mengamankan keputusan rapat anggota ketentuan anggaran


dasar/anggaran rumah tangga koperasi, keputusan pengurus dan peraturan lainnya
yang berlaku di koperasi. Selain itu, pengawas menjadi wakil anggota juga
berkewajiban melindungi kepentingan anggota dan koperasi dari kesewenangan
dan penyimpangan yang dilakukan oleh pengurus dan pengelola.
perbedaan koperasi dengan usaha sektor privat/swasta

Koperasi secara umum adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang


atau badan hukum koperasi yang memberikan kebebasan kepada anggotanya untuk
masuk dan keluar sebagai anggota, dan kerjasama secara kekeluargaan.

Berdasarkan undang-undang pengertian koperasi adalah badan usaha yang


beranggotakan orang-orang atau badan hukum dengan berlandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas
asas kekeluargaan. Jadi, dari pengertian koperasi diatas dapat disimpulkan bahwa
apapun jenisnya koperasi yang ada di seluruh Indonesia yaitu tidak lain untuk
menciptakan kesejahteraan anggota dan masyarakat yang khususnya mengandung
unsur sosial yang tidak semata-mata hanya ingin mendapatkan keuntungannya saja.

Terdapat tiga aspek utama yang dimiliki koperasi diantaranya yaitu, aspek ekonomi,
aspek moral dan aspek bisnis. Ketiga aspek tersebut merupakan sumber kekuatan
untuk menambah ikatan antar anggota dalam koperasi dan sekaligus dapat
memberikan dorongan bagi masyarakat untuk meningkatkan kegiatan ekonomi.

Badan usaha swasta pada dasarnya adalah sebuah jenis usaha yang hampir seluruh
modalnya bukan berasal dari pemerintah melainkan dari pihak swasta
sendiri. Meskipun begitu, BUMS pada dasarnya tetap bertanggung jawab dalam
mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Jika terdapat perusahaan
yang tidak mengikuti aturan yang ada, maka pemerintah mempunyai hak untuk
mencabut izin usaha dari perusahaan tersebut.

Perusahaan Indonesia yang masuk dalam kategori badan usaha swasta memiliki peran
yang besar untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan perekonomian
masyarakat Indonesia. karena dengan didirikannya Perusahaan ini Indonesia dapat
menyediakan lapangan kerja bagi sebagian masyarakat.
Perbedaan koperasi dengan Usaha Sektor Privat atau Swasta adalah sebagai berikut:

1. Koperasi lebih mengutamakan perkumpulan antara orang-orang. Sedangkan badan


usaha swasta lebih mengutamakan modal.

2. Koperasi bertujuannya tidak hanya mencari laba atau keuntungan, tetapi untuk
meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat. Sedangkan badan usaha swasta
tujuannya untuk mencari keuntungan yang sebesar-besarnya.

3. Untuk pembagian laba koperasi mendasarkan atas jasa anggotanya. Sedangkan


badan usaha swasta pembagian laba didasarkan pada seberapa banyaknya modal yang
ditanam.

4. Anggota koperasi mempunyai hak suara yang sama. Sedangkan badan usaha swasta
anggota memiliki hak suara sesuai dengan jumlah modal yang dimiliki.

5. Keanggotaan koperasi terbuka bagi seluruh warga negara yang sudah mencapai
usia dewasa. Sedangkan keanggotaan badan usaha swasta hanya terbuka bagi orang
yang mempunyai modal.

Pada saat ini koperasi memang masih awam terdengar oleh masyarakat, tidak hanya
untuk kalangan muda kalangan tua pun banyak yang masih awam dengan koperasi.
Mereka hanya mengetahui koperasi tanpa tahu apa fungsi dan tugasnya. Bahkan
mereka lebih mengenal badan usaha lainnya seperti badan usaha swasta.

Sumber : BMP ADPU4330 Hal. 4.13-4.17

https://journal.uny.ac.id/index.php/informasi/article/view/5667/4893#:~:text=Pada
%20dasarnya%20anggota%20koperasi%20merupakan,hak%20untuk
%20mendapatkan%20layanan%20koperasi.

https://dekopin.or.id/perbedaan-koperasi-dengan-usaha-sektor-privat-atau-swasta/

Anda mungkin juga menyukai