Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 2

PERKOPERASIAN
ADPU4330

Di kerjakan oleh :

Nama : HOIRIAH
Nim : 041478961
Upbjj : Batam
Dosen : Nike Isma Putri, M.Psi

UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS HUKUM, ILMU SOSIAL, DAN ILMU POLITIK
PRODI 50/ ILMU ADMINISTRASI NEGARA (S1)
1. Mengapa posisi/peran masyarakat sebagai anggota koperasi dapat disebut sebagai
pemilik sekaligus pengguna Karena koperasi harus Aktif mengembangkan
permodalan koperasi, baik modal yang menentukan kepemilikan (simpanan pokok,
simpanan wajib dan lainnya) maupun modal yang tidak menentukan kepemilikan
(simpanan sukarela, tabungan, simpanan berjangka dan simpanan lainnya).serta
koperasi Turut aktif menanggung resiko pada koperasi atas kerugian yang diderita
koperasi, sebatas simpanan pokok, simpanan wajib dan modal penyertaan yang
dimilikinya. Aktif melakukan pengawasan melalui sistem pengawasan yang berlaku
pada saat rapat anggota.

2. Yang dimaksud dengan perangkat organisasi koperasi adalah Anggota, Pengurus,dan


Pengawas.
Tugas Tugas dari Perangkat Koperasi Yaitu:
a. Rapat Anggota
Dalam pasal 23 UU no 25 Tahun 1992 yang menyatakan tugas Rapat Anggota
Menetapkan sebagai berikut:
- anggaran Dasar;
- kebijaksanaan Umum dibidang organisasi,Manajemen,dan usaha koperasi;
- pemilihan,Pengangkatan,Pemberhentian Pengurus dan Pengawas;
- rencana kerja,rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi serta
pengesahan laporan keuangan;
- pengesahan pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya;
- pembagian sisa hasil usaha;
- penggabungan,peleburan,pembagian dan pembubaran koperasi
b. Pengurus
Sesuai dengan pasal 30 ayat 1 UU No 25 Tahun 1992, maka tugas pengurus
meliputi:
- mengelola koperasi dan usahanya;
- mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana anggaran
pendapatan dan belanja koperasi;
- menyelenggarakan rapat anggota;
- mengajukan laporan keuangan dan penanggungjawaban pelaksanaan tugas;
- menyelenggarakan pembukuan keuangan dan invertaris secara tertib;
- memelihara daftar buku anggota dan pengurus.
c. Pengawas
Seperti dijelaskan dalam Pasal 39 Ayat 1 UU No 25 Tahun 1992 adalah:
- melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan
koperasi;
- membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya.

3. Koperasi berasal dari kata cooperation,secara harfia berarti kerja sama.Bekerja sama
merupakan salah satu naluri manusia.Meskipun koperasi berarti kerja sama namun hal itu
tidak berarti setiap kerja sama selalu koperasi.koperasi dalam uraian ini mengandung
pengertian khusus,yaitu kerja sama dalam usaha ekonomi dengan mengunakan prinsip-
prinsip yang berlaku secara universal.defenisi tentang koperasi cukup beragam.
Menurut rumusan Internasional Labor Organization (ILO). “Koperasi adalah kumpulan
orang,biasanya yang memiliki kemampuan terbatas,yang secara sukarela bergabung
untuk mencapai tujuan bersama yang bersifat ekonomi melalui pembentukan badan
usaha yang diawasi secara demokratis yang memberikan modal yang diperlukan dan
menerima resiko serta manfaat dari usahanya secara adil.
Dan menurut UU No 25 Tahun 1992 koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan
orang- orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan
prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas
asas kekeluargaan.
Dibandingkan dengan defenisi koperasi dalam undang-undang sebelumnya (UU No.12
Tahun 1967) maka defenisi koperasi dalam UU No.25 tahun1992 lebih menegaskan
koperasi sebagai badan usaha.
Perbedaan koperasi dengan badan usaha lainnya adalah:
Jumlah Pendiri
Syarat mendirikan koperasi salah satunya adalah batas minimal pendiri koperasi.
UU 25 tahun 1992 menyebutkan bahwa:
Koperasi primer dibentuk sekurang-kurangnya oleh 20 orang
Koperasi sekunder dibentuk sekurang-kurangnya oleh 3 koperasi primer
Sedangkan badan usaha lain bisa dibentuk oleh minimal 2 orang.

Tujuan
Koperasi dibuat dengan tujuan mensejahterakan para anggotanya. Dalam pasa 3 UU 25
tahun 1992 menyebutkan “Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian
nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur
berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.”
Sedangkan badan usaha lain memiliki tujuan untuk mendapatkan keuntungan yang
sebesar-besarnya.

Dasar Pendirian
Koperasi berdiri berlandaskan pancasila dan UUD 1994 serta berdasar atas asas
kekeluargaan, ini sudah termaktub juga dalam UU 25 tahun 1992.
Sedangkan badan usaha lain tidak memiliki dasar pendirian selain adanya peluang untuk
mencari keuntungan.

Keanggotaan
Koperasi menyebut nya sebagai anggota, sedangkan badan usaha lain menyebutkan
sebagai pemegang saham.

Sifat Keanggotaan
Koperasi memiliki sifat yang sukarela dan terbuka sedangkan badan usaha lain tidak.

Badan Hukum
Koperasi wajib memiliki badan hukum sedangkan badan usaha lain ada yang tidak wajib.

Syarat Keanggotaan
Koperasi terbuka untuk siapa saja yang ingin menjadi anggotanya, koperasi tidak
memandang apakah ia memiliki modal besar ataupun tidak, yang terpenting adalah
komitmen anggota untuk menjalankan kewajiban sebelum menerima hak-hak nya.
Sedangkan badan usaha lain menjadikan modal sebagai tolak ukur untuk diterima
sebagai anggota/pemilik saham.

Pemilik Usaha
Dalam koperasi yang memiliki usaha adalah anggota, sehingga semua anggota memiliki
hak dan kewajiban yang sama dan hanya memiliki satu suara.
Sedangkan badan usaha lain, pemilik usaha adalah siapa yang menanamkan modal paling
besar.
Permodalan
Koperasi bermodalkan dari anggota nya sendiri ataupun dana hibah, bentuk modal
koperasi adalah simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela dan dana hibah.
Sedangkan badan usaha lain modalnya bersumber dari perorangan, swasta ataupun
pemerintah.

Pemilihan Pengelola
Pengelola koperasi (pengurus & pengawas) dipilih langsung oleh anggota secara
demokrasi, artinya satu orang hanya memiliki satu suara, tidak memandang apakah ia
memiliki modal besar atau tidak.
Sedangkan badan usaha lain, pengelola atau pengurusnya dipilih oleh rapat pemegang
saham dimana yang memiliki mayoritas saham maka ialah yang bisa menentukan.

Kekuasaan Tertinggi
Kekuasaan tertinggi koperasi adalah rapat anggota, dimana rapat ini membahas tentang
bagaimana mengendalikan koperasi agar semakin terarah.
Rapat anggota terdiri dari rapat anggota tahunan, rapat anggota khusus dan rapat anggota
luar biasa.
Sedangkan badan usaha lain kekuasaan tertinggi adalah rapat para pemegang saham.
Daftar pustaka:
1. Roy, Ewell Paul. (1981). Cooperative, Development, Principles and Management.
Illinois.The Interstate and Publishers,Inc
2. Tim Nasional Pengkajian Perkoperasian dan Pengusaha Kecil, Badan Penelitian dan
Pengembangan Koperasi dan Pengusaha Kecil, 1995/1996. Koperasi sebagai Bidang
Usaha, Kajian Aspek Hukum Ekonomi, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai