Anda di halaman 1dari 15

(Ringkasan Materi Perkuliahan

Disusun Untuk Melengkapi Nilai Mata Kuliah Koperasi Dan UMKM)

OLEH KELOMPOK 4:

2. MADE KUSUMA RAHARDI PUTRA 15115351108

6. I GEDE ARDIAN ANDRIAWAN 1515351126


7. I GUSTI AYU GITA SARASWATI 1515351129
1.1 Dasar Hukum

Koperasi Indonesia berdasarkan UU No. 25 tahun 1992,


koperasi suatu badan usaha yang dipandang oleh undang-
undang sebagai suatu perusahaan. Dimana dibentuk oleh
anggota-anggotanya untuk melakukan kegiatan usaha dan
menunjang kepentingan ekonomi anggotanya.
Dasar-dasar hukum koperasi Indonesia

Undang-undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.


Peraturan Pemerintah No. 4 tahun 1994 tentang Persyaratan dan
Tata Cara Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran
Dasar Koperasi.
Peraturan Pemerintah No. 17 tahun 1994 tentang Pembubaran
Koperasi oleh Pemerintah
Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1995 tentang Pelaksanaan
Kegiatan Simpan Pinjam oleh Koperasi
Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 1998 tentang Modal Penyertaan
pada Koperasi.
Surat Keputusan Menteri Negara Koperasi dan PPK No.
36/Kep/MII/1998 tentang Pedoman Pelaksanaan Penggabungan
dan Peleburan Koperasi
Surat Keputusan Menteri Negara Koperasi dan PKM No.
19/KEP/Meneg/III/2000 tentang Pedoman kelembagaan dan Usaha
Koperasi
Peraturan Menteri No. 01 tahun 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Pembentukan, Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan
Anggaran Dasar Koperasi.
1.2 Syarat dan Tata Cara Pembentukan Koperasi
1.3 Tingkatan Koperasi dan Daerah Kerja
Koperasi

Sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar

atas asas kekeluargaan, koperasi memiliki tujuan

untuk kepentingan anggotanya antara lain

meningkatkan kesejahteraan, menyediakan

kebutuhan, membantu modal, dan mengembangkan

usaha.
A. Jenis koperasi berdasarkan fungsinya

Koperasi Konsumsi

Koperasi ini didirikan untuk memenuhi kebutuhan

umum sehari-hari para anggotanya. Yang pasti barang

kebutuhan yang dijual di koperasi harus lebih murah

dibantingkan di tempat lain, karena koperasi bertujuan

untuk mensejahterakan anggotanya.

Koperasi Jasa

Fungsinya adalah untuk memberikan jasa


keuangan dalam bentuk pinjaman kepada para
anggotanya. Tentu bunga yang dipatok harus lebih
renda dari tempat meminjam uang yang lain.

Koperasi Produksi

Bidang usahanya adalah membantu penyediaan bahan baku,

penyediaan peralatan produksi, membantu memproduksi jenis

barang tertentu serta membantu menjual dan memasarkannya

hasil produksi tersebut.


B. Jenis koperasi berdasarkan
tingkat dan luas daerah kerja
C. Koperasi Berdasarkan Jenis Usahanya

Koperasi Simpan Pinjam (KSP)

Koperasi yang memiliki usaha tunggal yaitu menampung


simpanan anggota dan melayani peminjaman. Anggota yang
menabung (menyimpan) akan mendapatkan imbalan jasa dan bagi
peminjam dikenakan jasa. Besarnya jasa bagi penabung dan peminjam
ditentukan melalui rapat anggota. Dari sinilah, kegiatan usaha
koperasi dapat dikatakan “dari, oleh, dan untuk anggota.”
D. Koperasi berdasarkan
keanggotaannya

Koperasi Unit Desa (KUD)

Koperasi yang beranggotakan masyarakat


pedesaan.. Koperasi ini melakukan kegiatan usaha
ekonomi pedesaan, terutama pertanian. Untuk itu,
kegiatan yang dilakukan KUD antara lain
menyediakan pupuk, obat pemberantas hama
tanaman, benih, alat pertanian, dan memberi
penyuluhan teknis pertanian.
E. BENTUK – BENTUK KOPERASI

Dalam pasal 15 UU No. 12 Tahun 1992 tentang

perkoperasian disebutkan bahwa koperasi dapat

berbentuk koperasi primer atau koperasi sekunder.

Dalam penjelasan pasal 15 UU No. 12 Tahun 1992

disebutkan bahwa pengertian koperasi sekunder

meliputi semua koperasi yang didirikan oleh dan

beranggotakan koperasi primer dan atau koperasi

sekunder, berdasarkan kesamaan kepentingan dan

tujuan efisiensi, baik koperasi sejenis maupun berbeda

jenis atau tingkatan. Koperasi sekunder dibentuk oleh

sekurang-kurangnya tiga koperasi yang berbadan

hukum baik primer maupun sekunder.


Dalam membentuk koperasi pasti dibutuhkan sumber-

sumber modal seperti halnya bentuk badan usaha yang

lain, untuk menjalankan kegiatan usahanya koperasi

memerlukan modal. Adapun modal koperasi terdiri atas

Modal Sendiri dan Modal Pinjaman. Modal

Sendiri meliputi sumber modal sebagai berikut :

1. Simpanan Pokok

Sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada
saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali
selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi. Simpanan pokok
jumlahnya sama untuk setiap anggota.
4. Hibah
Sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang
yang diterima dari pihak lain yang bersifat hibah/pemberian dan tidak
mengikat. Modal Pinjaman koperasi berasal dari pihak-pihak
sebagai berikut :

 Anggota dan calon anggota


 Koperasi lainnya dan atau anggotanya yang didasari dengan
perjanjian kerjasama antarkoperasi
 Bank dan lembaga keuangan lainnya yang dilakukan
berdasarkan ketentuan peraturan perudang-undangan yang
berlaku
 Penerbitan obligasi dan surat utang lainnya yang dilakukan
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku
 Sumber lain yang sah.
1.4 Struktur Intern dan Ekstern
Organisasi Koperasi

Pengorganisasian menghasilkan suatu pola tugas dan tanggung jawab yang terdiri atas unit-
unit yang terintegrasi melalui hubungan antar bagian koperasi. Hasil pengorganisasian adalah
terjadinya kerja sama antarindividu, antarkelompok, atau antarbagian. Struktur organisasi
koperasi dapat dibentuk dari segi internal dan eksternal organisasi.

Struktur Internal organisasi koperasi

Struktur internal organisasi koperasi melibatkan perangkat organisasi di dalam


organisasi itu sendiri. Perangkat organisasi koperasi adalah rapat anggota,
pengurus, pengawas, dan pengelola. Di anatara rapat anggota, penggurus, dan
pengelola terjalin hubungan perintah dan tanggung jawab. Sedangkan pengawas
hanya memiliki hubungan satu arah, yaitu bertanggung jawab terhadap rapat
anggota, tanpa memberikan perintah pada pengakat organisasi lainnya.
Selanjutnya beberapa koperasi pusat dapat mengadakan
penggabungan dengan beberapa koperasi pusat lainnya
dalam lingkungan yang lebih luas sehingga terbentuk
Gabungan Pusat Koperasi. Selanjutnya gabungan pusat
koperasi bisa mengadakan penggabungan lagi dengan
koperasi gabungan lainnya untuk mendirikan induk
koperasi.

Referensi
Baswir, Revrisond. 2013. Koperasi Indonesia. BPFE : Yogyakarta
http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt58b524927cb6a/node/169/peratur
an-pemerintah-nomor-4-tahun-2017 . Diakses pada 20 Februari 2018
UU No. 25 Tahun 1992
https://rismaeka.wordpress.com/2012/01/03/jenis-jenis-dan-bentuk-koperasi/.
Diakses pada 20 Februari 2018

Anda mungkin juga menyukai