a. Pengertian Koperasi
Jika mengacu pada Undang-Undang No. 17 tahun 2012 pasal 1, koperasi adalah badan hukum
yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum koperasi, dengan pemisahan
kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan
kebutuhan bersama. Dalam pelaksanaannya, koperasi tidak hanya memiliki prinsip, landasan,
asas, nilai, dan tujuan, tetapi juga jenis-jenisnya.
b. Jenis-Jenis Koperasi
Nah, apa saja jenis-jenis koperasi itu? Pada dasarnya, koperasi dibagi menjadi banyak jenis. Ada
yang berdasarkan jenis usahanya, berdasarkan tingkatan, ada juga berdasarkan tingkatan serta
status keanggotaan. Misalnya saja koperasi pegawai negeri, koperasi karyawan, koperasi
sekolah, dan sebagainya. Di bawah ini, kita akan membahas jenis-jenis koperasi berdarakan jenis
usaha serta tingkatannya.
Dilihat dari jenis usahanya,koperasi dibagi menjadi empat, yakni koperasi produsen, koperasi
konsumen, koperasi simpan pinjam dan koperasi jasa.
3. Koperasi Simpan Pinjam atau koperasi kredit adalah koperasi yang menyediakan usaha
simpan pinjam yang melayani anggotanya. Usaha koperasi simpan pinjam bertujuan untuk
menolong anggotanya sehingga memberikan pinjaman dengan bunga ringan. Uang pinjaman
yang diberikan oleh koperasi diharapkan dapat digunakan guna usaha produktif dan
kesejahteraan anggotanya.
4. Koperasi Jasa adalah koperasi yang menyelenggarakan usaha yang bergerak di bidang
jasa. Contoh dari jenis koperasi ini adalah koperasi angkutan, dan koperasi listrik.
Adapun jenis-jenis koperasi berdasarkan tingkatannya dibagi ke dalam dua jenis, yakni koperasi
primer dan koperasi sekunder.
1. Koperasi Primer adalah jenis koperasi yang anggotanya terdiri dari minimal 20 orang. Selain
harus memenuhi syarat anggaran dasar, dalam koperasi primer masing-masing anggota juga
harus memiliki tujuan yang sama.
2. Koperasi Sekunder adalah jenis koperasi yang anggotanya terdiri dari gabungan badan-
badan koperasi primer serta memiliki cakupan daerah kerja yang lebih luas. Sama seperti
koperasi primer dimana setiap anggota harus memiliki tujuan yang sama, disini tiap koperasi
juga harus memiliki kepentingan dan tujuan yang sama pula. Dengan begitu, kegiatan yang
dilakukan akan bisa lebih efisien. Koperasi sekunder dapat dibagi lagi menjadi beberapa jenis,
yaitu koperasi pusat (beranggotakan paling sedikit 5 koperasi primer); Gabungan Koperasi
(anggotanya minimal 3 koperasi pusat); Induk koperasi (minimum anggotanya adalah 3
gabungan koperasi).
a. prinsip koperasi
b. Ciri-ciri Koperasi
Sebelum diadakan rapat persiapan pembentukan koperasi, para panitia (pendiri) terlebih
dahulu mengadakan rapat internal untuk mempersiapkan dan membahas semua hal yang
berkaitan dengan rencana persiapan pembentukan atau pendirian koperasi, yaitu :
Pada tahap ini dilakkukan penyusunan rancangan Anggaran Rumah Tangga (ART)
koperasi beserta hal lain yang diperlukan dalam pembentukan atau pendirian koperasi,
termasuk beberapa hal khusus yang belum termuat dalam Anggaran Dasar (AD). Yang
perlu dipersiapkan adalah :
Yang perlu diperhatikan pada saat pelaksanaan rapat pembentukan koperasi adalah :
1. Rapat pembentukan koperasi primer dihadiri oleh sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) orang
pendiri (dibuatkan dengan daftar hadir)
2. Rapat pembentuukan koperasi sekunder dihadiri oleh sekura-kurangnya 3 (tiga) koperasi yang
diwakili oleh orang yang telah diberi kuasa berdasarkan keputusan rapat anggota (RA) koperasi
yang bersangkutan
3. Rapat pembentukan koperasi dipimpin oleh seorang atau beberapa orang dari pendiri atau kuasa
pendiri yang disepakati secara bersama
4. Rapat pembentukan koperasi wajib dihadiri oleh pejabat yang berwenang dari instansi teknis yaitu
Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Ende
5. Pada saat penyelenggaraan rapat pembentukan, wajib membahas mengenai : pokok-pokok materi,
isi atau muatan anggaran dasar (AD) koperasi dan susunan nama pengurus dan pengawas yang
pertama (untuk menjadi bagian dari kelengkapan administrasi pada saat pembuatan Akta Pendirian
Koperasi oleh Notaris)
6. Pelaksanaan rapat wajib dituangkan dalam berita acara atau notulen papat pembentukan dan
ditandatangani oleh pimpinan rapat serta wakil dari pendiri (perwakilan dari anggota yang hadir)
sebagai saksi
a. Tujuan Koperasi
Untuk meningkatkan taraf hidup anggota koperasi dan masyarakat di sekitarnya. -Untuk
membantu kehidupan para anggota koperasi dalam hal ekonomi. -Membantu pemerintah dalam
mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. -Koperasi juga berperan serta dalam
membangun tatanan perekonomian nasional. Tidak hanya untuk anggota, koperasi juga memiliki
peran penting bagi para konsumen atau pelanggannya. Maka koperasi dilihat dari masing-masing
kepentingannya bertujuan untuk: -Bagi produsen, bisa menawarkan barang dengan harga yang
cukup tinggi. -Bagi konsumen, bisa memperoleh barang baik dengan harga yang lebih rendah. -
Bagi usaha kecil, bisa untuk mendapatkan modal usaha yang ringan dan mengadakan usaha
bersama.
b. Fungsi koperasi
Didirikannya koperasi tentu memiliki tujuan dan fungsi. Berikut ini fungsi didirikannya
koperasi:
Hokum Koperasi yang menjadi wadah kerjasama masyarakat dalam pembangunan ekonomi
masyarakat, dan mensejahterakan anggota pada khususnya dan masyarakat setempat pada
umumnya, seharusnya mampu mendongkrak kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat,
namun dalam hal ini KUD (koperasi unit desa) Timbul Jaya belum berperan aktif dalam
mensejahterakan ekonom masyarakat ekonomi kelas bawah.
MAKALAH
“ HUKUM KOPERASI “
Pengantar Hukum Bisnis
Kelas 42 Ruang 21
Dosen Pengasuh : Susiana, SH., M.H.