Anda di halaman 1dari 22

LOGO

BADAN USAHA
(KOPERASI & USAHA DAGANG)

Andy Kridasusila, S.E., M.M.


Fakultas Ekonomi
 Dasar hukum koperasi adalah UUD 1945 Pasal
33 Ayat 1 yang menyatakan bahwa
perekonomian disusun sebagai usaha bersama
berdasarkan azas kekeluargaan.
 Untuk itu kita harus ikut serta dalam membangun
perekonomian Indonesia yang berlandaskan
azas kekeluargaan dalam wadah koperasi.
 Koperasi adalah salah satu badan usaha
pendukung perekonomian dalam negeri.
Koperasi dalam pengertiannya sebagai badan
usaha yang beranggotakan orang-seorang atau
badan hukum Koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan gerakan ekonomi
rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
 Dalam sejarahnya koperasi di Indonesia sudah
muncul sejak zaman kolonial yaitu tahun 1896
dan hingga kini badan usaha tersebut tetap
berjalan dengan jumlah ratusan ribu koperasi
yang tercatat secara aktif di Indonesia.
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan
UKM 2019 ada 123.048 koperasi yang aktif di 34
provinsi dengan 22 juta anggota.
LEGALITAS KOPERASI

UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian


PP 4/1994 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengesahan Akta Pendirian, dan
Perubahan Anggaran Dasar Koperasi
PP 17/1994 tentang Pembubaran Koperasi oleh Pemerintah
PP 9/1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi
PP 33/98 tentang Modal Penyertaan Pada Koperasi
Kepmen Koperasi dan UKM 98/2004 tentang Notaris Pembuat Akta Koperasi
Permen koperasi dan UKM 10/2015 tentang Kelembagaan Koperasi
Permen Koperasi dan UKM 15/2015 tentang Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi
Permen Koperasi dan UKM 9/2018 tentang Penyelenggaraan dan Pembinaan
Perkoperasian
Kepmen 22/2020 tentang Tata Cara Penyampaian Data Debitur Koperasi Dalam
Rangka Pemberian Subsidi Bunga/Subsidi Margin Untuk Kredit/Pembiayaan Usaha
Mikro, Kecil Dan Menengah Dalam Rangka Mendukung Pelaksanaan Program
Pemulihan Ekonomi Nasional
Jenis Koperasi

Koperasi yang didirikan di Indonesia telah ditetapkan dalam


UU 25/1992. Dalam UU tersebut Pasal 15 dan 16 dijelaskan
koperasi dibagi dalam dua jenis yaitu koperasi primer dan
koperasi sekunder dimana jenis koperasi ini dijadikan
kelompok berdasarkan tingkatan kesamaan kegiatan dan
kepentingan ekonomi anggotanya.
Koperasi primer adalah koperasi yang didirikan oleh dan
beranggotakan orang-seorang yang mana koperasi tersebut
dibentuk oleh lebih dari 20 orang.
Koperasi sekunder adalah koperasi yang didirikan oleh
dan beranggotakan koperasi, dengan minimal dibentuk oleh
3 koperasi.
KOPERASI

 Koperasi adalah kumpulan orang bukan


kumpulan modal sebagaimana perusahaan non
koperasi.
 Sedangkan Badan Usaha Non Koperasi yang
merupakan kumpulan modal merupakan
karakteristik dari perusahaan bisnis modern,
dimana terdapat pembedaan antara pemilik
modal (owner) dengan pelaksana (manajer).
Manajer berperan mencari keuntungan sebanyak
mungkin agar ia tidak dipecat oleh ownernya.
JENIS USAHA KOPERASI

Berdasarkan jenis usaha atau kepentingan ekonomi


anggotanya, koperasi dibedakan menjadi koperasi jasa,
koperasi produsen, koperasi konsumen, koperasi
pemasaran dan koperasi simpan-pinjam.
Koperasi berperan untuk meningkatkan kesejahteraan
ekonomi masyarakat dengan mengembangkan potensi
yang dimiliki tiap anggotanya. Dengan adanya berbagai
jenis koperasi ini mampu membantu kehidupan finansial
tiap anggota koperasi dengan memberikan bantuan kredit
atau pinjaman dana serta menciptakan lapangan kerja
dengan adanya kegiatan usaha yang dibentuk tiap anggota
di berbagai bidang.
Prinsip Koperasi

Untuk pelaksanaan koperasi, prinsip diperlukan agar kegiatan ekonomi


yang dijalankannya tetap lancar dan berjalan baik. Oleh karena itu,
prinsip-prinsip yang perlu diterapkan oleh anggota pendiri koperasi
berdasarkan Pasal 5 UU 25/1992 tentang Perkoperasian, yaitu:
Seluruh anggota koperasi bersifat sukarela dan terbuka.
Segala bentuk pengelolaan dilakukan secara demokratis.
Pembagian Sisa Hasil Uang (SHU) dilakukan secara adil dan
menyesuaikan dengan besarnya jasa yang dilakukan tiap anggota.
Pembagian balas jasa terbilang wajar atau terbatas pada modal.
Mampu berdiri sendiri atau mandiri.
Memberikan pendidikan seputar dunia koperasi pada setiap anggota.
Kerjasama antar koperasi.
KOPERASI

 Sesuai dengan tujuan koperasi, yaitu melayani


kebutuhan anggotanya, karena pendirian koperasi
didasarkan kepada kebutuhan para anggotanya
yang sama maka bidang usaha koperasi akan
sama dengan kebutuhan para anggotanya.
 Sedangkan tujuan dari Badan Usaha Non
Koperasi adalah mendapatkan keuntungan
setinggi mungkin, sementara koperasi
memberikan manfaat pelayanan ekonomi yang
sebaik-baiknya kepada anggota.
KOPERASI
 Tujuan utama koperasi adalah memberikan
pelayanan ekonomi sebaik mungkin pada
anggotanya. Jadi, ketika manfaat ekonomi telah
diperoleh para anggota koperasi, maka tidak ada
upaya pelayanan ekonomi lagi yang perlu dikejar.
Karena hanya sisa hasil usaha (yang dalam
pengertian dunia bisnis sama dengan profit)
bukan merupakan tujuan.
Tujuan utama Badan Usaha Non Koperasi adalah
mendapatkan keuntungan setinggi mungkin yang
ketika tidak diperoleh, maka pemilik modal
(pemegang saham) bisa memecat manajernya.
Koperasi setiap anggota memiliki jumlah suara yang
sama yaitu satu orang anggota memiliki satu suara dan
tidak bisa diwakilkan. Dalam koperasi setiap anggota
memiliki bobot suara yang sama, sehingga dengan
demikian keputusan diharapkan, dibuat berdasarkan
musyawarah tanpa perlu melakukan voting.
Dalam Badan Usaha Non Koperasi (bisnis), suara
ditentukan oleh besarnya jumlah kepemilikan saham
atau modal, pemegang saham mayoritas adalah
penentu suara dan keputusan. Dalam situasi seperti ini
adalah sulit untuk melakukan tawar menawar antara
penentu keputusan dan pihak lainnya.
USAHA DAGANG (UD)

 Usaha Dagang (UD) merupakan bentuk badan


usaha yang dijalankan secara mandiri atau oleh
satu orang saja dan tidak mengharuskan
memiliki partner atau rekan dalam menahkodai
usahanya.
 Surat izin usaha pada umumnya menjadi
dokumen penting yang harus dimiliki sebuah
badan usaha.
Dasar Hukum Usaha Dagang
(UD)
 Dasar hukum yang mengatur surat izin usaha
dagang (UD) telah diatur dalam UU No. 40
Tahun 2007 yang berisi tentang perseroan
terbatas (PT) dengan modal minimal lima puluh
juta rupiah.
 UU No. 17 tahun 2012 yang membahas tentang
koperasi. Merupakan salah satu badan hukum
yang didirikan oleh badan hukum koperasi
ataupun perseorangan yang memisahkan
kekayaan anggotanya.
Tujuan Usaha Dagang (UD)

 Tujuan Usaha Dagang (UD) adalah demi


menjalankan sebuah usaha, yang mampu
memenuhi aspirasi serta kebutuhan secara
kebersamaan dalam bidang ekonomi, sosial dan
juga budaya yang memiliki prinsip dari koperasi.
Kegiatan Usaha Dagang (UD)

 Usaha dagang adalah kegiatan yang berupa membeli


lalu menjual kembali pasokan barang tersebut, tanpa
adanya proses pengolahan kembali, dengan tujuan
mendapatkan keuntungan atau laba. Keuntungan
tersebut didapat dari biaya distribusi serta operasional.
 Orang yang menjual tersebut disebut sebagai pelaku
usaha atau pedagang yang biasanya sebagian besar
usahanya adalah dalam bentuk toko. Pengertian
usaha dagang ini dapat diartikan juga sebagai
pembelian barang apapun entah secara tunai maupun
kredit.
Dokumen Pendirian Usaha
Dagang (UD)

 Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)*.


 Surat Domisili (SKTU).
 Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).
 Nomer Induk Berusaha (NIB)
Syarat Pendirian Usaha
Dagang (UD)

 Salinan Kartu Tanda Penduduk (KTP).


 Salinan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) jika
sudah ada.
 Salinan Kartu Keluarga (KK) penanggung jawab.
 Salinan Kepemilikan Tanah (SHM) dan Pajak
Bumi dan Bangunan (PBB) jika tanah milik
sendiri.
 Salinan surat sewa jika status tempat usaha
sewa.
Keuntungan Memiliki Usaha
Dagang (UD)

Mudah dijalankan.
Karena Pemilik usaha adalah individual maka
segala apapun yang berada pada usaha dagang
dikendalikan langsung oleh tangan pemilik.
Memiliki kekuasaan.
Seluruh hasil penjualan dan keuntungan akan
menjadi milik pribadi atau pemilik UD tersebut. Hal
ini menambah keuntungan bagi pemilik karena
tidak perlu memikirkan pembagian hasil penjualan
atau keuntungan.
Keterbatasan Usaha
Dagang (UD)
 Usaha Dagang (UD) juga mempunyai
keterbatasan karena segala kepentingan dan
urusan keuangan ditanggung seutuhnya oleh si
pemilik termasuk juga dengan menjadikan harta
pribadinya sebagai jaminan dalam hutang
perusahaan.
DISKUSI

Jelaskan bedanya Koperasi dengan


badan usaha lainnya
LOGO

Anda mungkin juga menyukai