Kalau usaha koperasi sudah sama dengan usaha yang lain / swasta, maka
yang terjadi adalah persaingan bukan kemitraan, apakah ini yang kita
harapkan di masa mendatang ?
Sebuah ilustrasi atau gambaran usaha koperasi secara sederhana dapatlah
di visualisasikan sebagai berikut :
Fakta kita lihat dihadapan mata, ketika di jalan jalan yang kita lewati
sehari hari ada terpampang selembar spanduk yang berisi ajakan atau
pengumuman kepada masyarakat, sebagai berikut : Anda butuh Uang /
Modal, Silahkan datang ke KSP X Hanya dengan BPKB, Pelayanan Cepat
dan Bunga Murah.
Sebuah keprihatinan ada dalam hati ini ketika ada praktek usaha koperasi
seperti di pampang dalam spanduk di atas, dalam hati kita bertanya kenapa
koperasi ini menawarkan kepada masyarakat ; tidak kepada anggotanya ?,
apakah koperasi ini tidak melakukan praktek usaha seperti jati diri
koperasi ?
Apa bedanya usaha koperasi ini dengan usaha perbankan? dan masih
banyak lagi segudang pertanyaan ketika kita melihat fakta perkembangan
usaha koperasi yang terjadi pada saat ini, ketika melihat usaha koperasi
tidak lagi berpijak pada jati dirinya.
Berangkat dari persoalan persoalan di atas, terlepas dari kekurang
mampuan Perangkat Orgsanisasi Koperasi dalam melaksanakan fungsi dan
tanggung jawabnya serta minimnya pengetahuan dan kurangnya
kemampuan menyerap atau menjabarkan peraturan dan ketentuan
ketentuan yang ada, jati diri koperasi harus di tegakkan kembali , karena jati
diri koperasi merupakan kunci bagi Sumber Daya Manusia Koperasi. Oleh
karena itu pembahasan tentang jati diri koperasi dalam tulisan ini yaitu
yang berkaitan dengan manajemen usaha simpan pinjam pola konvensional
yang dilakukan oleh koperasi, agar pemahaman jati diri koperasi dapat
diterapkan nantinya dalam setiap aktivitas usaha koperasi.
Pokok bahasan pertama yaitu tentang arti penting jati diri koperasi, makna
kata jati diri adalah : Jiwa, Semangat dan Daya gerak dari dalam, Spiritual,
ciriciri, identitas, keadaan atau gambaran khusus seseorang.
Sebelum membahas apa arti penting Jati diri Koperasi, terlebih dahulu kita
harus tahu apa itu Koperasi dan bagaimana harusnya Koperasi menjalankan
aktivitasnya.
Sebagaimana ditegaskan pengertian koperasi menurut Undang Undang RI
Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian, adalah : Badan usaha yang
beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
1. Pendidikan Perkoperasian;
2. Kerjasama antar Koperasi;
Prinsip Koperasi merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan
dalam kehidupan berkoperasi. Dengan melaksanakan keseluruhan prinsip
tersebut, Koperasi mewujudkan dirinya sebagai badan usaha sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berwatak sosial.
Demikian juga prinsip Koperasi ini merupakan esensi dari dasar kerja
Koperasi sebagai badan usaha dan merupakan ciri khas dan jati diri Koperasi
yangmembedakannya dari badan usaha lain.
Adapun penjelasan dari prinsip Koperasi tersebut dapat dikemukakan
sebagai berikut :
Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka;
Sifat kesukarelaan dalam keanggotaan Koperasi mengandung makna bahwa
menjadi anggota Koperasi tidak boleh dipaksakan oleh siapapun. Sifat
kesukarelaan juga mengandung makna bahwa seorang anggota dapat
mengundurkan diri dari Koperasinya sesuai dengan syarat yang ditentukan
dalam AD/ART Koperasi.
Sedangkan sifat terbuka memiliki arti bahwa dalam keanggotaan tidak
dilakukan pembatasan atau diskriminasi dalam bentuk apapun.
Pengelolaan dilakukan secara demokratis ;
Prinsip demokrasi menunjukkan bahwa pengelolaan Koperasi dilakukan atas
kehendak dan keputusan para anggota. Para anggota itulah yang
memegang dan melaksanakan kekuasaan tertinggi dalam Koperasi.
Pembagian Sisa Hasil Usaha dilakukan secara adil sebanding
dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota;
Pembagian sisa hasil usaha kepada anggota dilakukan tidak semata-mata
berdasarkan modal yang dimiliki seseorang dalam Koperasi tetapi juga
berdasarkan perimbangan jasa usaha anggota terhadap Koperasi. Ketentuan
yang demikian ini merupakan perwujudan nilai kekeluargaan dan keadilan.
Pemberian jasa yang terbatas terhadap modal;
Modal Koperasi pada dasarnya dipergunakan untuk kemanfaatan anggota
dan bukan untuk sekedar mencari keuntungan. Oleh karena itu balas jasa
terhadap modal yang diberikan kepada para anggota juga terbatas, dan
tidak didasarkan semata-mata atas besarnya modal yang diberikan.
Yang dimaksud dengan terbatas adalah wajar dalam arti tidak melebihi suku
bunga yang berlaku di pasar dan berdasarkan keputusan Rapat Anggota.
1. Kemandirian;
Kemandirian mengandung pengertian dapat berdiri sendiri, tanpa
tergantung pada pihak lain yang dilandasai oleh kepercayaan kepada
pertimbangan, keputusan, kemampuan dan usaha sendiri.
Dalam kemandirian terkandung pula pengertian kebebasan yang
bertanggungjawab otonom, swadaya, berani mempertanggung jawabkan
perbuatan sendiri dan kehendak untuk mengelola diri sendiri.
1. Pendidikan dan kerjsama;
Di samping kelima prinsip sebagaimana dimaksud diatas, untuk
pengembangan dirinya Koperasi juga melaksanakan dua prinsip Koperasi
yang lain, yaitu Pendidikan Perkoperasian dan Kerjasama antar Koperasi.
Penyelenggaraan pendidikan perkoperasian dan kerjasama antar Koperasi
merupakan prinsip Koperasi yang penting dalam meningkatkan
kemampuan, memperluas wawasan anggota, dan memperkuat solidaritas
dalam mewujudkan tujuan Koperasi.
Kerjasama dimaksud dapat dilakukan antar Koperasi di tingkat lokal,
regional, nasional dan internasional.
Pokok bahasan ketiga. Penerapan jatidiri koperasi dalam kegiatan usaha
simpan pinjam, sebagaimana diketahui masih banyak Koperasi Simpan
Pinjam maupun Unit Simpan Pinjam Koperasi, belum sepenuhnya
menerapkan jati diri Koperasi dalam melaksanakan kegiatan usahanya baik
dalam hal menghimpun maupun menyalurkan dana. Hal ini jika kita lihat
dari tujuan Koperasi tidak lain adalah untuk meningkatkan kesejahteraan
anggota.
Oleh karenanya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan berkaitan
dengan pelaksanaan kegiatan usaha simpan pinjam yang dilakukan oleh
Koperasi, dengan tetap berpijak pada jati dirinya diantaranya sebagai
berikut :
Kegiatan utama usaha simpan pinjam oleh Koperasi adalah :
Menghimpun, mengelola dan menyalurkan dana dari, oleh, dan untuk
anggota Koperasi yang bersangkutan dan kepada Koperasi lain atau
anggotanya.
- Kegiatan menghimpun artinya menarik dana dalam bentuk tabungan atau
simpanan dari anggota ; mengelola maksudnya setelah menghimpun dana
dari anggota, kemudian koperasi mengelola dana itu dengan baik dan
digunakan sebagai modal kerja bagi koperasi serta akhirnya menyalurkan
dana tersebut kepada anggota berupa pinjaman. Dalam kegiatan utama ini
yang menjadi acuan penerapan jati diri koperasi adalah bahwa sasarannya