Anda di halaman 1dari 4

Definisi

Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang berarti usaha bersama.
Dengan kata lain berarti segala pekerjaan yang dilakukan secara bersama-sama
sebenarnya dapat disebut sebagai koperasi. Namun demikian yang dimaksud
dengan Koperasi di sini adalah suatu bentuk peraturan dan tujuan tertentu pula,
perusahaan yang didirikan oleh orang-orang tertentu, untuk melakukan kegiatan-
kegiatan tertentu.
Tujuan
Tujuan utama koperasi di Indonesia adalah mengembangkan kesejahteraan
anggota pada khususnya, dan masyarakat pada umumnya.Koperasi Indonesia
adalah perkumpulan orang-orang, bukan perkumpulan modal sehingga laba bukan
merupakan ukuran utama kesejahteraan anggota.Manfaat yang diterima anggota
lebih diutamakan daripada laba.
Ciri- ciri Koperasi
Dalam penyelenggaraan kegiatan koperasi hamper tidak dapat dibedakan dengan
penyelenggaraan kegiatan bentuk- bentuk perusahaan lainya. Namun bila
dicermati dengan lebih teliti, akan tampak adanya perubahan yang cukup
mendasar antar koperasi dengan bentuk- bentuk perusahaan lainya, perbedaan
inilah yang menjadi ciri. Berikut adalah ciri- ciri koperasi yang ditinjau dari segi
pelakunya, tujuan usahanya, dan hubunganya dengan Negara
1) Dilihat dari segi pelakunya
Koperasi ialah organisasi ekonomi yang beranggotakan orang- orang yang pada
umunya memiliki kemampuan ekonomi yang terbatas, yang secara sukarela
menyatukan dirinya di dalam koperasi. Koperasi juga sebagai bentuk alternative
yang didirikan oleh masyarakat yang berekonomian lemah, koperasi sebagai
media untuk menjalin kerjasama ekonomi oleh orang- orang yang memiliki
kemampuan ekonomi terbatas, dengan pelaku ekonomi lain yang lebih kuat.
2) Ditinjau dari tujuan usaha
Tujuan usaha koperasi pada dasarnya ialah untuk memperjuangkan kepentingan
dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi para anggotanya. Tujuan koperasi
misalnya adalah untuk menyediakan kebutuhan pokok para anggotanya. Para
anggota secara sadar menyatukan diri agar dapat memenuhi kebutuhan sehari-
hari dengan harga yang terjangkau.
3) Dilihat dari segi hubungan dengan Negara
Sebagai salah satu pelaku ekonomi, peran koperasi dalam perekonomian suatu
Negara akan sangat ditentukan oleh system perekonomian dan system politik yang
dianut oleh Negara yang bersangkutan. Dari segi historis koperasi merupakan
organisasiyang mengakar pada masyarakat lapisan bawah, dari segi ekonomi
keberadaan koperasi akan sangat membantu pemerintah dalam usaha mewujudkan
perekonomian yang lebih adil dan pada umunya koperasi sangat didukung oleh
pemerintah.
Jenis-jenis Koperasi
Dalam UUD Nomor 17 tahun 2012 tentang Perkoperasian Pasal 82, jenis koperasi
dibedakan berdasarkan kegiatan usaha dan/atau kepentingan ekonomi yang
dilakukan. Jenis koperasi terdiri dari empat jenis, yaitu:
1. Koperasi konsumen
Koperasi konsumen adalah koperasi yang menyelenggarakan kegiatan usaha
pelayanan dibidang penyediaan barang kebutuhan anggota dan non anggota.
Sesuai namanya, koperasi ini diperuntukkan bagi para konsumen barang dan jasa.
Biasanya mereka menjual berbagai kebutuhan harian seperti kelontong atau alat
tulis sehingga sekilas tampak seperti tampak seperti toko biasa. Bedanya,
keuntungan yang didapat dari penjualan akan dibagikan kepada anggotanya.
Selain itu, karena biasanya yang membeli dari koperasi konsumen adalah
anggotanya juga, maka harga barangnya cenderung lebih murah dari toko biasa.
2. Koperasi Produsen
Koperasi produsen adalah koperasi yang menyelenggarakan kegiatan usaha
pelayanan dibidang pengadaan sarana produksi dan pemasaran produksi yang
dihasilkan anggota kepada anggota dan non anggota. koperasi ini diperuntukkan
bagi produsen barang dan jasa. Koperasi ini menjual barang produksi anggotanya,
misalnya koperasi peternak sapi perah menjual susu sedangkan koperasi peternak
lebah menjual madu. Dengan bergabung dalam koperasi, para produsen bisa
mendapatkan bahan baku dengan harga lebih murah dan menjual hasil
produksinya dengan harga layak.
3. Koperasi Jasa
Koperasi Jasa adalah koperasi yang menyelenggaran kegiatan usaha pelayanan
jasa non simpan pinjam yang diperlukan oleh anggota dan non anggota.Selain itu
yang disediakan oleh koperasi ini adalah kegiatan jasa atau pelayanan bagi
anggotanya. Misalnya saja, koperasi jasa angkutan atau koperasi jasa asuransi.
4. Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang menjalankan usaha simpan pinjam
sebagai salah satu usaha yang melayani anggota. Koperasi simpan pinjam
memberikan pinjaman kepada anggotanya. Koperasi ini bertujuan untuk
membantu anggotanya yang membutuhkan uang dalam jangka pendek dengan
syarat yang mudah dan bunga yang rendah.
Bentuk-bentuk Koperasi
1. Koperasi Primer. Merupakan koperasi yang didirikan oleh orang
perorangan. Anggotanya paling sedikit 20 orang. Koperasi ini bukan
kumpulan modal, melainkan kumpulan orang dengan kepentingan
ekonomi yang sama. Wilayah kerja koperasi primer meliputi satu
lingkungan kerja,kelurahan desa, contohnya koperasi pegawai dan
Koperasi unit desa (KUD).
2. Koperasi Sekunder. Merupakan koperasi yang didirikan oleh koperasi
primer yang anggotanya juga berasal dari koperasi primer tersebut.
Biasanya dibuat untuk efisiensi dan pemusatan, cakupan wilayahnya dari
kabupaten, kota, provinsi bahkan nasional.

Koperasi sekunder terdiri dari beberapa tingkat yaitu:

1. Pusat Koperasi: pusat koperasi beranggotakan sedikitnya 5 koperasi


primer. Pusat koperasi biasanya dibentuk atas dasar sifat dan bidang usaha
yang sama. Contoh: Pusat Koperasi Pegawai Negeri (PKPN), Pusat
Koperasi Unit Desa (PUSKUD), dan Pusat Koperasi Batik

2. Gabungan Koperasi: gabungan koperasi beranggotakan sedikitnya 3 pusat


koperasi. Anggotanya adalah pusat koperasi yang sejenis. Tugasnya adalah
menyediakan informasi bagi upaya pengembangan usaha koperasi-
koperasi anggotanya. Contoh: Gabungan Koperasi Batik Indonesia
(GBKI)

3. Induk Koperasi: induk koperasi beranggotakan paling sedikit 3 gabungan


koperasi, anggotanya biasanya tidak harus memiliki jenis usaha yang
sama. Induk koperasi bertugas sebagai penyambung koperasi yang
menjadi anggota dalam berhubungan dengan lembaga nasional maupun
lembaga internasional. Contoh: Koperasi Induk Pegawai PLN (KIPPLN)

Adapun modal koperasi terdiri atas Modal Sendiri dan Modal Pinjaman.
Modal Sendiri meliputi sumber modal sebagai berikut :
1) Simpanan Pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh
anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan
pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih
menjadi anggota koperasi. Simpanan pokok jumlahnya sama untuk setiap
anggota.

2) Simpanan Wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang harus dibayarkan


oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu,
misalnya tiap bulan dengan jumlah simpanan yang sama untuk setiap
bulannya. Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama yang
bersangkutan masih menjadi anggota koperasi.

3) Dana Cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan Sisa
Hasil usaha, yang dimaksudkan untuk pemupukan modal sendiri,
pembagian kepada anggota yang keluar dari keanggotaan koperasi, dan
untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan.

4) Hibah adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan
uang yang diterima dari pihak lain yang bersifat hibah/pemberian dan
tidak mengikat.

Bagaimana Koperasi dalam Sistem Pasar


Koperasi dapat bersaing dengan organisasi lain dalam hal anggota, modal,
pelanggan, dal lain-lain. Bila koperasi ingin menarik anggota, koperasi harus
menawarkan kelebihan khusus yang tidak dapat diberikan oleh perusahaan lain
yang menjadi pesaingnya. Dengan kata lain kelebihan khusus itu tidak akan
dijumpai pada organisasi lain dan hanya dapat direalisasikan oleh individu hanya
jika mereka menjadi anggota koperasi. Kelebihan itu akan diperoleh jika mereka
menjadi pemilik dan pada saat yang bersamaan juga menjadi pemakai dari
pelayanan-pelayanan yang diberikan koperasi tersebut.
Bila suatu subjek ekonomi memasuki suatu hubungan dengan perusahaan,
ia dapat memanfaatkan atau menawarkan kelebihan sebagai kreditur, pemilik.
pembeli, pemasok, pelanggan, pekerja, dan lainnya. Kelebihan-kelebihan tersebut
secara prinsip dapat dimanfaatkan oleh berbagai perusahaan.
Demikian pula seorang kreditur, pemasok, atau subjek ekonomi lainnya,
mereka akan memilih alternatif lain, maka mereka akan memilih koperasi. Lantas
bagaimana suatu koperasi dapat memberikan suatu pelayanan dengan kondisi-
kondisi yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan pesaingnya? Dengan
kata lain apa yang dapat dilakukan oleh koperasi agar lebih menarik bagi
pemasok, pelanggan, pekerja, kreditur, dan lainnya? Jawabannya sangat
tergantung pada dua hal berikut ini:
1. Koperasi harus dapat menghasilkan kelebihan yang sama dengan perusahaan
pesaingnya. Koperasi harus menjadi pemenang dalam persaingan atau
mempunyai keunggulan bersaing (competitive advantage) dari para
pesaingnya.
2. Anggota koperasi harus mempu mempertahankan keunggulannya dengan
cara berpartsipasi aktif pada koperasinya dan mengendalikan manajemen
koperasi agar mampu dan bersedia menjual saham para anggota.

Anda mungkin juga menyukai