Anda di halaman 1dari 7

Ada dua sumber modal yang dapat dijadiakn modal usaha koperasi yaitu :

a. Secara Langsung
Dalam mendapatkan modal secara langsung ini ada tiga cara klasik yang dapat
dilakukan oleh para pengurus koperasi,yaitu :
· Mengaktifkan simpanan wajib anggota sesuai dengan besar kecil
penggunaan volume penggunaan jasa pelayanan koperasi SUMBER-SUMBER
MODAL KOPERASI
yang dimanfaatkan oleh anggota tersebut.
· mengaktifkan pengumpulan tabungan para anggota
· mencari pinjaman dari pihak bank atau non-bank dalam menunjang
kelancaran operasional koperasi.
b. secara tidak langsung
Modal yang didapat dari cara ini bukan merupakan modal yang langsung
digunakan oleh koperasi tetapi mengambil manfaat dari kemampuan koperasi
itu sendiri dalam rangka menekan biaya,caranya antara lain :
· Menunda Pembayaran yang seharusnya dikeluarkan
· Memupuk dana cadangan
· Melakukan Kerja Sama-Usaha
· Mendirikan Badan-Badan Bersubsidi

Sumber-Sumber Modal Koperasi (UU NO.12/1967)


1. Simpanan Pokok
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib disetorkan ke dalam kas
koperasi oleh para pendiri atau anggota koperasi pada saat masuk menjadi
anggota. Simpanan pokok tidak dapat ditarik kembali oleh anggota koperasi
tersebut selama yang bersangkutan masih tercatat menjadi anggota koperasi.
2. Simpanan Wajib
Konsekwensi dari simpanan ini adalah harus dilakukan oleh semua anggota
koperasi yang dapat disesuaikan besar kecilnya dengan tujuan usaha koperasi
dan kebutuhan dana yang hendak dikumpulkan, arena itu akumulasi simpanan
wajib para anggota harus diarahkan mencapai jumlah tertentu agar dapat
menunjang kebutuhan dana yang akan digunakan menjalankan usaha koperasi.
3. Simpanan SukaRela
Adalah simpanan yang besarnya tidak di tentukan, tetapi bergantung kepada
kemampuan anggota.Simpanan sukarela dapat di setorkan dan diambil setiap
saat.
4. Modal sendiri
Adalah modal yang berasal dari dana simpanan pokok,simpanan wajib, dan
dana cadangan. Dana cadangan ialah sejumlah uang yang diperoleh dari
sebagian hasil usaha yang tidak dibagikan kepada anggota. tujuannya adalah
untuk memupuk modal sendiri yang dapat digunakan sewaktu-waktu apabila
koperasi membutuhkan dana secara mendadak atau menutup kerugian dalam
usaha. Fungsi cadangan: Menjaga Kemungkinan rugi dan memperkuat
kedudukan finansial koperasi terhadap pihak luar (kreditor).

.1. Modal Sendiri (Equity Capital)


Terdiri dari modal anggota, baik yang bersumber dari simpanan pokok,
simpanan wajib, simpanan-simpanan lain yang memiliki karakteristik yang
sama dengan simpanan pokok atau simpanan wajib, modal penyertaan, modal
sumbangan, dana cadangan, dan SHU yang belum dibagi.

2. Modal Pinjaman (Debt capital)


a. Pinjaman dari Anggota
Pinjaman yang diperoleh dari anggota koperasi dapat disamakan dengan
simpanan sukarela anggota. Kalau dalam simpanan sukarela, maka besar kecil
dari nilai yang disimpan tergantung dari kerelaan anggota. sebaliknya dalam
pinjaman, koperasi meminjam senilai uang atau yang dapat dinilai dengan
uang yang berasal dari anggota.
b. Pinjaman dari Koperasi Lain
Pada dasarnya diawali dengan adanya kerja sama yang dibuat oleh sesama
badan usaha koperasi untuk saling membantu dalam bidang kebutuhan modal.
Bentuk dan lingkup kerja sama yang dibuat bisa dalam lingkup yang luas atau
dalam lingkup yang sempit; tergantung dari kebutuhan modal yang diperlukan.
c. Pinjaman dari Lembaga Keuangan
Pinjaman komersial dari lembaga keuangan untuk badan usaha koperasi
mendapat prioritas dalam persyaratan. Prioritas tersebut diberikan kepada
koperasi sebetulnya merupakan komitmen pemerintah dari negara-negara
yang bersangkutan untuk mengangkat kemampuan ekonomi rakyat khususnya
usaha koperasi.
d. Obligasi dan Surat Utang
Untuk menambah modal koperasi juga dapat menjual obligasi atau surat utang
kepada masyarakat investor untuk mencari dana segar dari masyarakat umum
diluar anggota koperasi. Mengenai persyaratan untuk menjual obligasi dan
surat utang tersebut diatur dalam ketentuan otoritas pasar modal yang ada.
e. Sumber Keuangan Lain
Semua sumber keuangan, kecuali sumber keuangan yang berasal dari dana
yang tidak sah dapat dijadikan tempat untuk meminjam modal.

JAWABAN PERSENTASI :
K.1
1. Pundi makin berisi
Koperasi memberikan keuntungan materi buat anggotanya. Yang utama, kita
akan mendapat sisa hasil usaha (SHU) tiap tahun. Besaran SHU bagi tiap
anggota berbeda-beda, tergantung pada jumlah simpanan, jasa anggota, dan
keuntungan koperasi itu.
2. Ngirit
Barang yang dijual di koperasi umumnya lebih murah ketimbang di pasaran.
Bahkan buat anggotanya kadang ada diskon khusus.
Dan gak hanya camilan yang dijual di sini. Tapi juga bahan pokok seperti beras,
gula, dan minyak. Lebih murah ketimbang beli di supermarket.
3. Gampang pinjam uang
Koperasi simpan pinjam menyediakan fasilitas pinjaman buat anggotanya.
Proses peminjaman pun lebih gampang dibandingkan kredit ke bank atau
lembaga lain.
Soalnya, data kita sudah ada di pihak koperasi. Gak perlu lagi survei-survei.
Namun, dana maksimal yang boleh dipinjam biasanya lebih kecil ketimbang
kredit bank.
4. Dapat pelatihan usaha
Koperasi produksi sering bikin pelatihan usaha buat anggotanya. Ada yang
menetapkan biaya, tapi kebanyakan gratis.
Walhasil, gak perlu lagi deh keluar banyak duit buat ikut seminar-seminar
bisnis. Selama pelatihan dari koperasi dianggap memadai, ya sudah. Langsung
saja berusaha.
5. Memperluas jaringan usaha
Jika punya bisnis pribadi, menjadi anggota koperasi bisa memperluas jaringan.
Artinya, peluang meningkatkan usaha lebih besar.
6. Melatih kedisiplinan dan kerja sama
Koperasi berbeda dengan bentuk usaha lainnya, karena yang lebih diutamakan
adalah kesejahteraan anggota bersama. Jadi, bukan hanya pengurusnya yang
sejahtera dari koperasi.
Karena itu, diperlukan kerja sama antaranggota. Tiap anggota harus saling
membantu jika ada kesulitan. Selain itu, harus dihindari sikap gak bertanggung
jawab yang bisa memicu kerugian bersama, misalnya pinjam uang gak dibayar.
Begitulah. Koperasi menawarkan sederet manfaat buat anggotanya, terutama
yang aktif. Tapi bukan berarti semua koperasi itu bagus, ya.
Soalnya ada juga koperasi yang diisi oknum-oknum. Mereka menghimpun uang
iuran dari anggotanya, lalu kabur. Walhasil, citra koperasi secara keseluruhan
jadi tercoreng.

K.2
Koperasi sebenarnya dapat menjadi motor penggerak roda perekonomian
nasional untuk keluar dari krisis ekonomi. Dan juga koperasi bisa
mengembangkan produk lokal yang berkualitas agar bisa mengeksport
sehingga produk dalam negeri dapat bersaing di negeri sendiri dan setidaknya
meminimalkan masyarakat menggunakan produk eksport.

Peluang koperasi untuk tetap berperan dalam percaturan perekonomian


nasional dan internasional terbuka lebar asal koperasi dapat berbenah diri
menjadi salah satu pelaku ekonomi (badan usaha) yang kompetitif
dibandingkan pelaku ekonomi lainnya. Tantangan untuk menghadapi
globalisasi memang berat karena jika koperasi tidak berbenah dalam segala
aspek maka bukan tidak mungkin koperasi akan tergerus serta akan
mematikan perekonomian masyarakat. Selain itu membuat koperasi menjadi
usaha yang nyaman untuk bertransaksi dengan masyarakat juga anggotanya
akan lebih membuat koperasi menjadi kompetitif dan efisien dalam
pelayanannya.

E.F. Schumacher (1978) berpendapat bahwa small is beautiful. John Naisbitt


(1944) merasa percaya bahwa masa depan perekonomian global berada
ditangan unit usaha yang kecil, otonom, namun padat teknologi. Dari dua
pendapat tersebut bias disimpulkan bahwa penggerak ekonomi sebenarnya
berada dalam unit/sector usaha kecil yang di Indonesia biasa disebut UKM. Jadi
UKM seharusnya diberikan kesempatan untuk berperan lebih banyak daripada
pemerintah harus mengambil kebijakan eksport yang memberatkan rakyat
kecil.
Keistimewaan koperasi tidak dikenal adanya majikan dan buruh, serta tidak
ada istilah pemegang saham mayoritas. Semua anggota berposisi sama,
dengan hak suara sama. Oleh karena itu, apabila aktivitas produksi yang
dilakukan koperasi ternyata dapat member laba finansial, semua pihak akan
turut menikmati laba tersebut. Jadi bila koperasi dapat menjalankan tugasnya
serta terdapat pembenahan dalam sector-sektor seperti hambatan-habatan
internal dalam tubuh koperasi mulai dari pemimpin yang bisa diandalkan, SDM
yang baik dan berkompeten serta manajerial yang mumpuni. Manajerial yang
mumpuni bisa dikatakan Manajemen koperasi dimasa datang menghendaki
pengarahan fokus terhadap pasar, sistem pencatatan keuangan yang baik,
serta perencanaan arus kas dan kebutuhan modal mendatang. Dalam integrasi
ke luar, dibutuhkan kerjasama terspesialisasi antar koperasi maupun kerjasama
dengan para pelaku lainnya dengan prinsip saling menguntungkan. Ke dalam,
koperasi dituntut untuk menempatkan anggotanya sebagai pelaku aktif dalam
proses produksi dan distribusi dapat memenuhi syarat-syarat penghematan
biaya, pemanfaatan modal, spesialisasi, keorganisasian, fleksibilitas dan
pemekaran kesempatan kerja. Sehingga arus globalisasi juga dapat ditekan dan
koperasi akan mampu bersaing dalam globalisasi tersebut.

K.3
1) Rapat Anggota Khusus
Rapat anggota khusus adalah rapat yang diselenggarakan oleh Koperasi untuk
membahas maslah yang diselenggarakan olehKoperasi untuk membahas
masalah yang sifatnya sangat mendasar yang menyangkut Badan Hukum
Koperasi termasuk Anggota Dasarnya, oleh karena itu dalam pelaksanaannya
dibedakan 3 (tiga) jenis yaitu :
Rapat anggota khusus perubahan anggaran dasar.
Rapat anggota khusus pembubaran Koperasi .
Rapat anggota khusus penyatuan/amalgamasi Koperasi

2) Rapat Anggota Dalam Keadaan Luar Biasa


Sesuai dengan UU No.25 tahun 1992 Pasal 27 ayat 1, 2, 3, dan Pasal 28. Yang
dimaksud dengan keadaan luar biasa antara lain :
Keadaan dimana pengurus tidak mampu atau tidak bersedia mengadakan
rapat anggota.
Pengurus tidak ada lagi.
Keadaan darurat.

3) Rapat Anggota Biasa :


Rapat anggota diselenggarakan oleh Koperasi yang sifatnya rutin atau
bilamana keadaan memerlukan tetapi tidak menentukan hal-hal yang sifatnya
sangat mendasar seperti perubahan anggaran dasar,amalgamasi dan
pembubaran

Catatan Tambahan:
amalgamasi - amalgamation
penggabungan dua atau lebih perusahaan menjadi satu perusahaan yang baru
untuk mencapai posisi dan skala ekonomi yang lebih baik

Anda mungkin juga menyukai