Anda di halaman 1dari 9

Nama : ALEXANDRY TAMBUNAN

NIM : 18061102199

Kelas : 4B3

Mata kuliah: Manajemen Koperasi

1. Sumber Keuangan Koperasi Internal dan Eksternal


A. Internal ( Modal Sendiri)
1) Modal Sendiri
Modal sendiri Koperasi pertama-tama dihimpun dari simpanan anggota (simpan pokok dan
simpanan wajib), setelah Koperasi berjalan dan mendapatkan sisa hasil usaha sebagian dari
sisa usaha tersebut dapat disisikan pada dana cadangan untuk memperkuat modal sendiri.
Dengan demikian modal sendiri Koperasi berasal dari :
2) Simpanan pokok
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama besar,dari semua anggota dan wajib
dibayar pada saat masuk menjadi anggota simpanan pokok tidak dapat diambil kemabali
selama masih menjadi anggota. Besarnya simpanan pokok ditentukan oleh rapat anggota.
3) Simpanan wajib
Simpanan wajib adalah sejumlah uang yang tidak sama besarnya bagi setiap anggota yang
wajib dibayar pada waktu tertentu. Simpanan wajib ditunjukan untuk meningkatkan modal
sendiri secara bertahab, selama menjadi anggota, simpanan wajib tidak dapat diambil
kembali.
4) Dana cadangan
Dana cadangan adalah sejumlah dana yang disisihkan dari sisa usaha untuk memupuk modal
sendiri dan untuk menutup kerugian Koperasi bila diperlukan. Besarnya penyisihan dana
yang dicadangan ditentukan/tercantum dalam anggaran dasar.
5) Hibah/Donasi (kalau ada)
Hibah/donasi adalah pemberian yang meningkatkan berupa uang atas barang untuk
memperlancar jalannya usaha.

B. Eksternal (Modal Pinjaman)


Modal pinjaman Koperasi berasal dari :
1) Anggota
Di samping simpanan pokok dan simpanan wajib, Koperasi dapat menghimpun modal
pinjaman dari anggota dalam bentuk simpanan sukarela dan simpanan khusus.
 Simpanan sukarela pada dasarnya merupakan uang tiotipan dari anggota yang
dapat diambil sesuai perjanjian yang perlaksaanya diatur dalam anggaran rumah
tangga.
 Simpanan khusus pada dasranya merupakan pinjaman dari anggotayang
membiayai keperluan tertentuan. Tujuan, imbalan jasa dan cara pengembalain
diatur dalam peraturan khusus.
2) Koperasi atau Badan Usaha Lain
Pinjaman dari Koperasi atau badan usaha lain dapat diperolah atas dasar kerjasama yang
saling menguntungkan.
3) Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya
Untuk mendapatkan pinjamaan modal dari bank atau lembanga keuangan lainya, Koperasi
harus mengajukan surat yang di antara lain terdiri dari :
 Rencana penggunaan modal/rencana usaha
 Rencana pengembalian kredit
 Jaminan barang yang nilainya sebanding dengan besarnya pinjaman.

4) Penelitian Obligasi atau Surat Hutang Lainnya


Obligasi adalah surat berharga yang merupakan pengakuan hutang jangka panjang kepada
pemegangnya dengan sanggupan membayar bunga tetap dan mengembalikan pada waktu
yang ditentukan, untuk menerbitkan obligasi harus memenuhi persyaratan dan dapat ijin
dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
5) Sumber Lain Yang Sah
Pinjaman dari sumber lain yang syah biasanya diperoleh dari pemerintah atau lembaga lain
atas dasar pertimbangan tertentu.
6) Modal Penyertaan
Selain modal sendiri dan pinjamaan Koperasi dapat memperluas usaha yang dibiayai dengan
modal penyertaan yang berasal dari pemerintah dan atau masyarakat. Pada hakekatnya
modal penyertaan merupakam modal pinjaman yang dalam hal menanggung resiko
diperlukan sebagian modal sendiri (ekuity).
7) Modal Penyertaan dari Pemerintah
Modal penyertaan dari pemerintah termasuk BUMN dan BUMN merupakan salah satu
bentuk bantuan kepada Koperasi yang berpotensi. Untuk menjaga agar modal penyertaan
digunakan sebagaimana semestinya, pemerintah dapat mengikut sertakan wakilnya dalam
pengelolaan unit usaha yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan yang berlaku setelah
usahanya berjalan lancar, modal penyertaan secara berangsur dapat ditarik kembali.
8) Modal Penyertaan bukan dari Pemerintah
Kecuali dari pemerintah, modal penyertaan dapat berasal dari lembaga swasta dan
perorangan. Penggunaan modal penyertaan merupakan salah satu usaha Koperasi untuk
memperkuat susunan modal ekuity yang ikiut menaggung resiko dalam rangka
mengembangkan usaha. Penempatan modal diikat dengan perjanjian antara penanaman
modal dan Koperasi yang bersangkutan. Ditinjau dari pihak peserta penanaman modal
penyertaan dalam Koperasi merupakan suatu investasi untuk mendapatkan imbalan jasa.
Sesuai dengan perjanjian yang dibuat antara kedua balah pihak penanaman modal diberi
hak dan kewajiban :
 Hak atas asasi jasa modal penyertaan dengan system bagi hasil atau dengan
pembayaran bunga tetap.
 Kewenangan untuk ikut dalam kegiatan perencanaan pengelolaan dan penawasan
dengan jalan menempatkan wakilnya diunit usaha Koperasi yang dibiayai dengan modal
penyertaan.

Terkait dengan perjanjian tersebut dapat diadakan kesempakatan apakah modal pernyataan
akan ditanam secara terus menerus (tetap) atau dapat dikembalikan setelah Koperasi
berhasil menghimpun modal sendiri secukupnya.
 Modal Koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman.
 Modal sendiri dapat berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan dan
hibah.
 Modal pinjaman dapat berasal dari anggota, Koperasi lainnya dan/atau anggotanya,
Bank dan lembaga, Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya dan Sumber lain yang
sah.

2. Koperasi Sebagai Lembaga Pemasaran


Lembaga pemasaran adalah lembaga yang mengadakan kegiatan pemasaran, menyalurkan
barang dari produsen ke konsumen, serta mempunyai hubungan organisasi.
Koperasi Produsen merupakan Koperasi yang anggota-anggotanya terdiri dari para produsen,
terutama produsen kecil. Dalam hal ini, koperasi dapat berfungsi sebagai koordinator
pembelian, yaitu membelikan bahan baku kebutuhan mereka secara bersama-sama serta
kebutuhan alat-alat produksi dan bahan-bahan lain yang diperlukan oleh para anggotanya.
Berdasarkan prinsip identitas dari koperasi, yaitu anggota koperasi adalah sebagai pemilik dan
sekaligus pelanggan, maka pemberian pelayanan kepada anggotanya harus benar-benar
memuaskan. Pelayanan tersebut dapat diberikan dengan beraneka ragam, seperti:
 Pelayanan sepenuhnya hanya kepada anggotanya saja
 Pelayanan terutama diberikan kepada anggota, disamping kepada anggota maupun non
anggota
 Memberikan pelayanan yang sama,
 Kombinasi dari ketiga alternative tersebut.

Contoh kegiatan dalam bidang pemasaran:

Koperasi Pemasaran adalah koperasi yang beranggotakan orang-orang yang mempunyai


kegiatan di bidang pemasaran barang-barang dagang, misal :

 Koperasi Pemasaran ternak sapi, anggotanya adalah pedagang sapi.


 Koperasi Pemasaran elektronik, anggotanya adalah pedagang barang elektronik.
 Koperasi Pemasaran alat-alat tulis kantor, anggotanya adalah pedagang alat tulis kantor.
Pembelian adalah koperasi yang menyelenggarakan fungsi pembelian atau pengadaan barang
dan jasa untuk memenuhi kebutuhan anggota sebagai konsumen akhir. Di sini anggota berperan
sebagai pemilik dan pembeli atau konsumen bagi koperasinya. Koperasi penjualan atau
pemasaran adalah koperasi yang menyelenggarakan fungsi distribusi barang atau jasa yang
dihasilkan oleh anggotanya agar sampai di tangan konsumen. Di sini anggota berperan sebagai
pemilik dan pemasok barang atau jasa kepada koperasinya.Cotoh koperasi jenis ini adalah
koperasi kantin sekolah,atau koperasi kantin di perusahaan.

Fungsi Pemasaran Koperasi


Fungsi pemasaran yang dilakukan oleh koperasi mencakup fungsi pembelian, penjualan, dan
promosi. Bila pelaksanaan terhadap tiga fungsi tersebut sudah tepat maka akan mempunyai
dampak yang kuat terhadap manfaatdan kepuasan yang dihasilkan oleh koperasi bagi
anggotanya, termasuk non anggota.
Kualitas koperasi banyak ditentukan oleh manfaat yang dapat diperoleh bagi anggotanya
maupun pemiliknya. Manfaat yang langsung yang diterima anggota dapat berwujud atau
tercermin dari produksi, harga, pelayanan, informasi pasar, promosi, dll.

1) FUNGSI PENJUALAN
Fungsi ini banyak dilakukan oleh koperasi produsen dimana anggotanya adalah para
yang memproduksi barang yang sejenis dan mereka dapat menjualnya secara sendiri-sendiri ke
pasar.
Manfaat koperasi dalam fungsi penjualan:
• Dapat menolong nasib petani kecil, pengrajin kecil, dan nelayan yang lemah, salah satu
caranya adlah dengan mengumpulkan atau menampung hasil produksi mereka,kalau perlu
menyimpannya dulu atau mengolahnya, baru pada kondisi yg baik dijual ke pasar, dengan harga
yang lebih pantas.
• Menghemat biaya-biaya.
Dalam membantu mengembangkan penjualan, koperasi diharuskan memiliki tenaga pemasaran
yang professional sehingga mampu untuk mencari terobosan dalam melakukan
penjualan,menghubungi pemerintah, dan menghubungi perusahaan yg lebih besar sbg bapak
angkat atau mitra kerjasama.

2) FUNGSI PEMBELIAN
Fungsi ini banyak dilakukan oleh jenis koperasi produsen dalam rangka membeli bahan baku di
mana para pengrajin atau pengusaha kecil sering melakukannya secara sendiri-sendiri dan
dalam jumlah yang tidak terlalu besar.
Koperasi sangat besar manfaatnya bagi anggota jika dapat mengkoordinir pembelian barang
yang sangat dibutuhkan, misalnya bahan baku diproduksi atau disediakan bersama.
Dengan adanya fungsi pembelian ini keuntungan yang diperoleh koperasi dan anggotanya
antara lain:
 Kebutuhan akan bahan baku dapat disediakan sepanjang waktu karena pengadaanya
ditangani koperasi yang sekaligus mendistribusikannya.
 Kualitas bahan baku dapat dipercaya memenuhi syarat yang diperlukan anggotanya.
 Harga barang dapat lebih murah jika mereka mampu memperpendek saluran distribusinya,
artinya dapat mencari sumber bahan baku (langsung ke produsen) jadi banyak pedagang
perantara yang dilewatkan.
 Jika anggota tidak mempunyai modal , mereka dpt mengambil dulu barangnya, sedangkan
pembayarannya belakangan (bearti koperasi melayani kredit)

3) FUNGSI PROMOSI
Jika pasar semakin dipenuhi dengan persaingan, maka dituntut usaha-usaha dari para penjual
untuk secara lebih intensif menghubungi para pembeli atau calon pembeli.
Kondisi sekarang menuntut pasar koperasi untuk mulai mengadakan promosi. Promosi bisa
dilihat dari segi biaya memang mahal, tetapi manfaat yang akan diperoleh bagi keberhasilan
penjualan juga sangat besar. Salah satu cara promosi yang murah adalah dengan mengadakan
promosi bersama.
3. Laporan keuangan Laba/rugi koperasi

KOPERASI KASIH INDONESIA LAPORAN NERACA


PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
KOPERASI KASIH INDONESIA LAPORAN NERACA (LANJUTAN)
PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

KOPERASI KASIH INDONESIA LAPORAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31
LABA RUGI KOMPREHENSIF DESEMBER 2014 DAN 2013
(disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
KOPERASI KASIH INDONESIA STATEMENTS OF
Catatan/ 2013 2013
Notes 2014 Disajikan Desember/
kembali/ December
Restated

PENDAPATAN USAHA 2g,15 1.542.394.249 602.039.251 602.039.251 OPERATING REVENUES

HARGA POKOK PENDAPATAN (17.861.846) (2.527.778) (2.527.778) COST OF REVENUES

LABA (RUGI) KOTOR 1.524.532.403 599.511.473 599.511.473 GROSS PROFIT (LOSS)

Biaya operasional 2g,4,16 (1.361.887.609) (534.365.767) (515.183.810) Operating expenses


Pendapatan lain-lain 13.472.704 3.387.596 3.387.596 Other income
Beban lain-lain (12.058.336) (4.433.640) (3.728.457) Other expenses
Beban perkoperasian - (990.200) (990.200) Cooperation expenses

Jumlah (1.360.473.241) (536.402.011) (516.514.871) Total

LABA (RUGI) SEBELUM INCOME (LOSS) BEFORE


MANFAAT (BEBAN) PAJAK INCOME
PENGHASILAN 164.059.162 63.109.462 82.996.602 TAX BENEFIT
(EXPENSE)
MANFAAT (BEBAN) INCOME TAX
PAJAK PENGHASILAN BENEFIT
Kini - - (EXPENSE)
Current tax
Tangguhan (15.623.942) (1.000.000) (1.000.000) Deferred tax

Beban Pajak Penghasilan (15.623.942) (1.000.000) 1.000.000 Income Tax Expense

LABA (RUGI) BERSIH 148.435.220 62.109.462 81.996.602 NET INCOME ( LOSS)


COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED

31 DECEMBER 2014 AND 2013

(expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Anda mungkin juga menyukai