Anda di halaman 1dari 60

FUNGSI PEMBELANJAAN

DALAM KOPERASI
Pentingnya pembelanjaan dalam
koperasi
 Pembelanjaan koperasi yang kurang baik dan
modal yang kurang mencukupi menyebabkan
gagalnya konsumsi dan produksi.
Modal dibutuhkan untuk pembelanjaan pada:
1. Organisasi
2. Fasilitas fisik, misalnya : tanah, gedung,
peralatan
3. Pelaksanaan usaha
4. untuk pembelanjaan produksi.
Sumber pembelanjaan
3 sumber pembelanjaan koperasi :
 Penjualan saham (sertifikat)
 Simpanan anggota
 Pinjam bank.
Sumber pembelanjaan lain :
1. penundaan pembayaran mengeluarkan sertifikat dengan
bunga, pembentukan subsidiary corporation.
2. Revolving funds plan : cara pemutaran atau
memasukkan SHU pada usaha koperasi termasuk di
dalamnya penggunaan sertificate of indebtednass (surat
hutang koperasi, karena telah menggunakan SHU
anggota yang memberikan bunga dan ada ketentuan
tanggal pembayaran kembali).
3. Memupuk cadangan yang dapat digunakan untuk
bermacam-nacam tujuan sebagai penyangga hal-hal
yang membahayakan koperasi.
Pembelanjaan koperasi mrpk dasar yang
fundamental bagi keberhasilan koperasi
 Pembelanjaan koperasi yang baik adalah penting
untuk menuju keberhasilan Koperasi. Artinya
dengan financing yang lemah, maka koperasi
akan menghadapi keruntuhan.
 Program pembelanjaan yang baik menarik
kepercayaan dari bank, lembaga-lembaga kredit,
penguasa-penguasa dan masyarakat umum.
 Dengan pembelanjaan yg baik dapat
menempatkan koperasi pada posisi persaingan
yang kuat dan juga menaikkan kepercayaan
anggota.
Cara Mendapatkan Modal

 Mengumpulkan simpanan dari anggota


yang berwujud:
1. Simpanan pokok
2. Simpanan wajib
3. Simpanan Sukarela
4. Pinjam dari bank.
Permodalan Koperasi
Permodalan koperasi dapat berupa :
1. MODAL SENDIRI:
 Simpanan Pokok
 Simpanan Wajib
 Dana Cadangan
 Hibah
2. MODAL PINJAMAN:
 Anggota
 Koperasi lain
 Bank & LK lain
 Penerbitan Obligasi
 Sumber Lain Yang Sah
No. 1 membentuk MODAL KERJA
No. 2 membentuk INVESTASI
Yang keduanya nantinya akan memunculkan SHU
Modal Sendiri
 Modal sendiri ( Modal Ekuiti ): modal yang menanggung risiko
terdiri (4):
1. Simpanan pokok: sejumlah uang yang sama banyaknya, yang
wajib dibayarkan oleh masing-masing anggota kepada koperasi
pada saat masuk menjadi anggota, dan tidak dapat diambil kembali
selama masih menjadi anggota koperasi.
2. Simpanan Wajib: sejumlah simpanan tertentu ( tidak harus sama
banyaknya ) yang wajib dibayarkan anggota pada periode tertentu
kepada koperasi, dan tidak dapat diambil selama masih menjadi
anggota koperasi.
3. Dana Cadangan : sejumlah dana yang diperoleh dari penyisihan
SHU, untuk menambah modal sendiri dan untuk menutup kerugian
jika suatu saat diperlukan.
4. Hibah ( Donasi) : sejumlah uang/barang dengan nilai tertentu
yang disumbangkan dari pihak ke tiga tanpa ikatan/kewajiban
mengembalikan.
Modal Pinjaman
 Modal pinjaman (modal Luar) bersumber dari : (5)
1. Anggota : sejumlah uang pinjaman yang berasal dari
anggota/calon anggota.
2. Koperasi Lain : pinjaman dari koperasi lain dan atau
anggotanya dengan dasar kerjasama
3. Bank dan Lembaga Keuangan Lain : pinjaman dari
Bank & lembaga keuangan lain yang dilakukan
berdasarkan peraturan per UU an yang berlaku.
4. Penerbitan Obligasi dan Surat Hutang lainnya,
Hal ini dilakukan berdasarkan per UUan yang berlaku.
5. Sumber Lain : pinjaman bukan dari anggota yang
dilakukan tanpa melalui penawaran secara umum.
Kebutuhan modal

 Koperasi membutuhkan modal untuk


beberapa maksud :
1. Untuk organisasi;
2. Untuk keperluan fasilitas fisik;
3. Pelaksanaan usaha;
4. Pembiayaan usaha tani.
1. Modal untuk organisasi

 Dapat pula modal digunakan untuk memprluas


jumlah anggota.
 Pengeluaran ini biasanya disebut :
preorganizational expensis (pengeluaran
sebelum organisasi berdiri) termasuk di dalam
preorganisational expenses antara lain :
Pengeluaran untuk transportasi, surat-
menyurat dan lain-lain aktivitas organisasi
misalnya pendaftaran anggota.
 Biasanya ongkos-ongkos untuk keperluan ini
dibayar oleh promotor, tentunya kelak akan
dikembalikan kepada promotor oleh koperasi.
2.Modal untuk fasilitas fisik
 Untuk mendapatkan tanah, gedung, mesin,
dan lain-lain alat yang dibutuhkan koperasi.
 Modal semacam itu dinamakan modal tetap
atau modal jangka panjang.
 Bila dimungkinkan modal untuk maksud tsb
didapatkan dari anggota, tetapi bila tidak
dimungkinkan, mereka sebaiknya meminjam,
tetapi jumlahnya supaya diperkirakan tidak
membahayakan pelaksanaan usaha koperasi.
3. Modal Untuk Usaha
 Dana ini dipakai untuk membayar upah, gaji,
bunga, sewa, pembayaran untuk produsen,
bahan-bahan mentah, persediaan, ongkos
transportasi, bahan bakar, dan lain-lain
pengeluaran.
 Modal untuk keperluan tersebut dinamakan
modal kerja (working capital)/ modal terputar
(circulating) atau modal jangka pendek (short
time capital).
 Adakalanya anggota dapat mencukupi modal
tetap,
4. Modal Untuk Membiayai Produksi
Pertanian
 Koperasi (KUD) menganggap perlu
adanya kredit bagi anggota, untuk
keperluan produksi.
 Kebutuhan kredit pada waktu tanam
adalah cukup besar. : untuk membeli
bibit, pupuk, obat-obatan, inzektisida,
dan ongkos garapan.
Jumlah Modal yang dibutuhkan.

 Besar-kecilnya modal tergantung pada :


1. Macam barang yang diusahakan;
2. Macam jasa yang dibutuhkan;
3. Kesediaan anggota untuk menerima
penundaan pembayaran.
4. koperasi memiliki sendiri atau menyewa
fasilitas-fasilitas fisik.
Cara mencukupi kebutuhan modal
A. Cara langsung :

 Simpanan anggota
 Pinjaman dari bank dan dari lain-lain
sumber.
Cara Tidak langsung :
1. Penundaan pembayaran pada penyerahan
barang-barang anggota
2. pengurangan sebagian penerimaan anggota
(mengeluarkan sertifikat-revolving Fund Plan).
3. Pengumpulan keuntungan, cadangan dan funds.
4. Cara asseasments.
5. Penggunaan wesel (sight draft)
6. Penggunaan persetujuan perdagangan (trade
acceptances)
7. Mengadakan kerjasama dengan perjanjian.
8. Mendirikan perusahaan yang dibiayai koperasi.
9. Penundaan pembayaran surat-surat wesel.
Cara2 lain menghimpun modal
1. Penundaan pembayaran merupakan cara untuk
memperkuat pembelanjaannya. Pada penundaan
pembayaran koperasi tidak mendapatkan beban
pembayaran bunga,
2. Revolving fund plan (rencana dana diputar), Dana yang
terkumpul ditukar dengan Certificate equity dan
certificate indebtedness. Karena pada Certificate of
equity seakan-akan dana terkumpul seperti modal
sendiri. Sedangkan Certificate of indebtedness adalah
modal asing, karena ada hari jatuh dan beban bunga.
Sedangkan Certificate of equity tak ditentukan hari
pelunasan pembayaran dan tidak ada beban bunganya.
 3. Subsidiary corporation. Corporation ini badan usaha
bukan koperasi. Dia bekerja dengan modal yang
disediakan oleh koperasi. Dia didirikan koperasi
dengan beberapa macam tujuan antara lain untuk
mencukupi keperluan koperasi, biasanya dalam soal
bahan mentah yang betul-betul dibutuhkan oleh
koperasi. Dipimpin dengan cara swasta betul-betul.
Dapat menjual hasilnya di pasar bebas, setelah
kebutuhan koperasi terpenuhi.
 4. Assesment tapi cara ini kurang populer, justru
karena sukarnya menagih. Dan cara yang terakhir
adalah yang dinamakan mengusahakan kredit dari
bank, dengan tanggungan surat yang dikeluarkan
oleh pemisahan pergudangan, suatu tanda bahwa
pemegang surat tersebut mempunyai barang-barang
yang disimpan di gudang.
Macam Pinjaman

1. Pinjaman untuk modal kerja. Untuk membiayai


usaha, membayar pengeluaran. Contoh :kredit tidak
berupa uang, tetapi berujud bibit, pupuk, obat-obatan,
dan pestisida. Setelah panen wajib mengembalikan pada
BRI yang memberikan kredit.
2. Pinjaman (kredit) untuk fasilitas fisik. Untuk
membayar sewa atau pembuatan fasilitas-fasilitas fisik
yang dibutuhkan koperasi.
3. Kredit atau pinjaman untuk pemasaran hasil,
Untuk membayar uang muka pada anggota pada waktu
menyerahkan barang-barangnya pada koperasi. Yang
kedua untuk membayar ongkos
Pengembalian Pinjaman

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan :


 Penerimaan (return) : mampukah mereka
petani/produsen/koperasi, mengembalikan kredit dan
bunganya dengan hasil yang diharapkan dari usahanya.
 Kemampuan membayar kembali (repayment capacity) :
di samping hasil usaha yang diterima, ada juga sambilan
usaha. Adakah jumlah hasil usaha pokok dan sambilan
dapat dipakai untuk melunasi hutang.
 Kemampuan menanggung risiko (risk bearing ability) :
mampukah petani produsen dan koperasi membayar
kembali hutang dengan hasil usahanya, hasil sambilan
dan cadangan membayar kembali hutang dengan
bunganya.
Pembayaran Kembali Kredit
Tiga cara mengembalikan kredit :
1. Pembayaran secara penuh atau seluruh hutang
sekaligus pada waktu hari pelunasan hutang.
2. Pembayaran sebagian-sebagian dari jumlah
hutang yang dibayarkan pada waktu tertentu.
3. Pembayaran prosentase tertentu dari hasil tiap
kali penjualan hasil sampai lunas kreditnya.
tolok ukur meminjamkan (5 C)

1. Caracter : berhubungan dengan sifat-sifat orang atau


badan hukum yang mengajukan permintaan. Mereka
yang namanya sudah cemar atau tidak dapat dipercaya
sukar untuk dapat menerima kredit.
2. Capacity : pengambil kredit mempunyai penghasilan
tambahan yang dapat diperkirakan dapat untuk
melunasi kredit.
3. Capital : penerima kredit mempunyai modal cukup untuk
dapat dipakai sebagai tanggungan.
4. Colateral : tanggungan kredit yang memang sudah
disediakan.
5. Condition : kondisi ekonomi di mana usaha dari yang
mengajukan kredit berada atau permintaan akan barang
yang diusahakan.
Laporan Finansial Tahunan
(Analisis Laporan Finansial)

 Paling sedikit setahun sekali setiap


anggota atau kelompok anggota koperasi
menerima Laporan mengenai keadaan
finansial (pembelanjaan) dari koperasi,
 Suatu laporan finansial tidak hanya
penting dalam mempertahankan
keanggotaanya, juga perlu bagi manajer
dan Dewan Pengurus dalam mengambil
keputusan kebijaksanaan usaha.
Laporan tahunan finansial memuat :
1. Balance sheet : menggambarkan modal dan
kewajiban-kewajiban koperasi dan merupakan bukti
mengenai keadaan finansial dari usaha atau koperasi
pada sesuatu waktu (operating statement).
2. Operating Statement: laporan mengenai pelaksanaan
usaha antara lain perhitungan mengenai penerimaan
dan pembayaran selama beberapa waktu tertentu.
3. Statistical Statement : Laporan statistik yang berisi
data dari macam-macam hal yang penting untuk
manajemen dan keanggotaan untuk dapat mengenal
lebih baik tentang perusahaan dan usahanya,
termasuk : jumlah anggota, ongkos per unit usaha,
kerugian yang diderita, lain-lain informasi yang
meyakinkan. Ini semua dibandingkan dengan keadaan
tahun yang lalu dan dibuatnya trand akan lebih baik
untuk perkiraan-perkiraan atau ramalan usaha untuk
tahun yang akan datang.
Ukuran baik buruknya
pembelanjaan usaha
1. current solvency : kemampuan badan usaha untuk melunasi kredit
dan kewajiban yang sudah jatuh tempo,
2. ultimate solvency : kemampuan melunasi kewajiban-kewajibannya
yang jangka panjang.
Balance sheet harus dapat menunjukkan kedua-duanya, baik current
maupun ultimate solvensy.
1. Meskipun koperasi mungkin dapat membayar atau memenuhi
kewajibannya untuk hutang atau kredit jangka panjang ( solvable),
tetapi tidak punya dana untuk membayar kredit jangka pendek atau
tak punya uang tunai untuk membayar hutang, maka dapat
dikatakan bahwa pembelanjaannya kurang stabil.
Current solvensy dapat terlihat dari current ratio, sedangkan ultimate
solvensy terlihat dengan cara menguji atau meneliti keuntungan
dan pengalaman usaha dari koperasi.
Business Ratio
Business ratio dapat dipakai dalam menganalisis
pelaksanaan usaha dan menjadi dasar dari
perubahan dalam mengusahakan atau
menjalankan usaha.
Business Ratio merupakan alat untuk menguji dan
membandingkan aktivitas pembelanjaan dan
aktivitas usaha koperasi yang satu dengan yang
lain, yang berusaha dalam bidang yang sama,
atau membandingkan aktivitas koperasi itu sendiri
tahun-tahun yang lampau dengan yang
sekarang, dan dengan mengukur solvency
usaha itu sendiri.
3 business ratio
 Untuk manajemen yang penting adalah
business ratio terutama :
1. Current Ratio (ratio Current Asset
dengan Current Liabilities)
2. Profit dan loss ratio (ratio rugi dan laba)
3. Net worth to ratio debt.(ratio milik
dengan hutang)
Tugas II

 Jelaskan sumber permodalan dalam


koperasi dan penggunaannya agar
koperasi dapat berkembang
MANAJEMEN KOPERASI

DRA. A.Y.N. WARSIKI, MSi.

SEMESTER GASAL 2021


PENGERTIAN DAN
PERANAN KOPERASI
Pengertian secara umum, Koperasi berasal
dari kata : Co dan operation, Co berarti
bersama dan operation berarti
kegiatan/pekerjaan.
Dari dua kata tersebut pengertian dasarnya
menjadi :
Bersama-sama melakukan
kegiatan/pekerjaan untuk mencapai suatu
tujuan bersama.
Pengertian menurut UU Koperasi No. 12 Tahun 1967.
Koperasi adalah badan ekonomi yang sosial dan
beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum
koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi
sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan. (Ps. 3)

Pengertian menurut UU RI No. 25 Tn 1992.


Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan
orang-orang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
yang berdasarkan asas kekeluargaan. (Ps.1 Ayat 1)
Perkoperasian adalah segala sesuatu yang menyangkut
kehidupan koperasi. (Ps. 1 Ayat 2)

Landasan dan asas Koperasi :


Koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945 serta serta berdasar atas asas
kekeluargaan. (Ps. 2 UURI No. No. 25 Tahun 1992)

Tujuan :
Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta
ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam
rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan
makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945. (Ps. 3 UURI No. 25 Tahun 1992).
• Prinsip Koperasi
• Berdasar pada pasal 5 Ayat 1 dan 2 UURI No. 25
Tahun 1992, maka kita dapat mengetahui Prinsip
koperasi.
– Koperasi melaksnakan prinsip koperasi sebagai berikut :
• Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka;
• Pengelolaan dilakukan secara demokrasi;
• Pembagian Sisa Hasil Usaha dilakukan secara adil sebanding
dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota;
• Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal;
• Kemandirian.
– Dalam mengembangkan koperasi, maka Koperasi
melaksanakan pula prinsip Koperasi sebagai berikut :
• Pendidikan perkoperasian;
• Kerja sama antar Koperasi.
Fungsi dan Peran Koperasi.
pasal 5 UURI No 25 Tahun 1992
Membangun dan mengembangkan potensi dan
kemampuan ekonomi anggota pada khususnya
masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan sosial;
Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi
kualitas kehidupan manusia dan masyarakat;
Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar
kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional
dengan Koperasi sebagai sokogurunya;
Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan
perekonomian nasional yang merupakan usaha
berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi
ekonomi.
PENGORGANISASIAN
Merupakan proses penyusunan struktur
organisasi yg sesuai dengan tujuan
organisasi, sumberdaya yang dimiliki, dan
lingkungan yang melingkupinya.

PERANGKAT ORGANISASI KOPERASI


I. RAPAT ANGGOTA
II. PENGURUS KOPERASI
III. PENGAWAS KOPERASI
I. Rapat Anggota :
1. Kekuasaan tertinggi dalam koperasi
2. Mengesahkan pertanggungjawaban pengurus
/pengawas
3. Dilakukan paling sedikit setahun 1 kali, selebihnya
merupakan Rapat Anggota luar biasa.
4. Diselenggarakan paling lambat 6 bln setelah tutup
buku
5. Keputusan berdasar musyawarah atau pemungutan
suara ( satu anggota satu suara )
6. Yang hadir adalah anggota, pengurus, pengawas,
dan undangan
Rapat Anggota Menetapkan
1. Anggaran Dasar
2. Kebijakan umum dibidang organisasi, manajemen,
dan usaha koperasi
3. Pemilihan, pengangkatan, pemberhentian
pengurus/ pengawas
4. Rencana Kerja, RAPB, pengesahan laporan
keuangan
5. Pengesahan pertanggungjawaban pengurus /
Pengawas dalam pelaksanaan tugasnya
6. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU)
7. Penggabungan, peleburan, pembagian,
pembubaran koperasi
II. Pengurus
1. Dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam Rapat
Anggota
2. Pemegang kuasa Rapat Anggota
3. Masa jabatan 5 tahun setiap periode
4. Persyaratan menjadi pengurus sesuai AD koperasi
5. Dapat mengangkat Pengelola / Manajer yg diberi
wewenang dan kuasa atas persetujuan Rapat
Anggota. Pengelola bertanggung jawab kepada
Pengurus
6. Pengurus mempertanggungjawabkan segala
tugasnya kepada Rapat Anggota atau Rapat
Anggota luar biasa
7. Pengurus (secara bersama atau sendiri-sendiri)
menanggung kerugian koperasi karena tindakannya
Tugas Pengurus Koperasi:

1. Mengelola koperasi dan usahanya


2. Mengajukan rancangan rencana kerja dan
RAPB koperasi
3. Menyelenggarakan Rapat Anggota
4. Mengajukan laporan keuangan dan
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas
yang harus ditandatangani oleh semua
anggota Pengurus koperasi.
Wewenang Pengurus Koperasi :

1. Mewakili koperasi di dalam / di luar koperasi


2. Memutuskan penerimaan / penolakan
anggota baru serta pemberhentian anggota
sesuai dengan ketentuan dalam AD
3. Melakukan tindakan dan upaya bagi
kepentingan dan kemanfaatan koperasi
sesuai dengan tanggung jawabnya dan
keputusan Rapat Anggota
III. Pengawas

1. Pengawas dipilih dari dan oleh anggota


koperasi dalam Rapat Anggota
2. Pengawas bertanggung jawab dalam Rapat
Anggota
3. Persyaratan menjadi Pengawas sesuai AD
4. Koperasi dapat meminta jasa audit kepada
akuntan publik
5. Pengawas harus merahasiakan hasil
pengawasan terhadap pihak ke-tiga
Tugas Pengawas :

1.Melakukan pengawasan terhadap


pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan
koperasi
2. Membuat laporan tertulis tentang hasil
pengawasannya
Wewenang Pengawas :
1. Meneliti catatan yang ada pada koperasi
2. Mendapatkan segala keterangan yang
diperlukan
Contoh : Struktur Organisasi Koperasi

Rapat Anggota

Pengawas

Pengurus

Manajer Manajer Manajer

K A R Y A W A N
SISTEM ADMINISTRASI KOPERASI
1) Buku daftar anggota
2) Buku daftar Pengurus
3) Buku daftar Pengawas
4) Buku daftar Manajer / karyawan
5) Buku daftar simpanan anggota
6) Buku notulen Rapat Anggota dan keputusan
7) Buku notulen rapat Pengurus dan keputusan
8) Buku notulen rapat Pengawas dan keputusan
9) Buku catatan kejadian penting
10) Buku anjuran Pejabat Dinas PERINDAGKOP
11) Buku anjuran Pejabat Dinas lainnya
12) Buku saran – saran anggota
13) Buku catatan / saran-saran / pertanyaan Pengawas
14) Buku daftar tamu
15) Buku inventaris
16) Buku agenda
Perbedaan Koperasi Dengan Badan Usaha Lain.
CIRI STRATEGIS KOPERASI BUMN SWASTA

1. ASAS/JIWA Kebersamaan/ Mengemban tugas Motif usaha untuk


Kekeluargaan pelayanan umum mengembangkan
(Demokrasi modal
2. KEPEMILIKAN Masyarakat Negara Seseorang/sekelompok
3. TUJUAN Kemudahan pelayanan Melindungi kepentingan Peningkatan nilai saham
usaha dan pengembangan Pencapaian target Peningkatan modal
tingkat kesejahteraan Laba yang layak/maksimal melalui maksimalisasi
anggota.
Mencapai biaya usaha
yang minimal.
4. TINGKAT Inovasi dan respons Inovasi dan responsinya Inovatif dan responsif
INOVASI terhadap perubahan intern lambat karena birokrasi terhadap perubahan
dan ekstern terbatas karena yang ada intern dan ekstern.
lingkup usaha anggota
umumnya terbatas.
5. PROSES Terbatas dan agak Ada campur tangan dari Bebas sepanjang masih
PENGAMBILAN cenderung terlalu formal Pemerintah termasuk sesuai dengan wewenang
KEPUTUSAN bagian dari pengendalian. dan ketentuan yang ada.
6. KRITERIA Keputusan anggota, Tercapainya target tetapi Tercapainya tujuan jangka
PRESTASI peningkatan rasa memiliki karena tujuan ganda maka panjang dan pendek
organisasi, terpenuhinya kerap kali tak mudah lebih mudah diukur.
sebagian besar kebutuhan diukur.
7. KEBIJAKAN Memberikan keuntungan Kerap kali berorientasi Kekuatan Pasar
HARGA pada anggota dibanding non pada kemampuan
anggota (masih berorientasi konsumen (subsidi)
pada kekuatan pasar)
SISA HASIL USAHA
SHU :
Pendanaan koperasi yang
diperoleh dalam
satu tahun buku dikurangi biaya2,
penyusutan, kewajiban2 lain
termasuk pajak.
Peruntukan SHU
SHU setelah dikurangi dana cadangan:
1.Dibagikan kepada anggota sebanding dengan
jasa usaha yang dilakukan masing-masing
anggota kepada koperasi.
2 . Digunakan untuk pendidikan perkoperasian dan
keperluan lain sesuai dengan keputusan RAT.

Besarnya pemupukan modal dana cadangan


ditetapkan dalam RAT.
Besar SHU yg diterima anggota
Besarnya SHU yang diterima setiap anggota
berbeda tergantung pada besarnya
partisipasi modal dan transaksi anggota
terhadap pembentukan pendapatan
koperasi.
Semakin besar transaksi ( usaha dan Modal)
anggota dengan koperasi maka semakin
besar pula SHU yang diterimanya.
SISA HASIL USAHA
NON KOPERASI
Profit yang diperoleh perusahaan non koperasi adalah
merupakan fungsi :
 = TR – TC
keterangan
 = profit (keuntungan)
TR = total revenue (total pendapatan)
TC = total cost (total biaya )
Policy perusahaan agar maximalisasi profit dapat dicapai
dengan menekan (mengurangi) cost/ unit, didukung
dengan P (profit) yang tetap, maka TR akan semakin
besar, sehingga Profit akan lebih tinggi.
Dasar yang diperlukan Untuk menghitung SHU
bagi para anggota

1. SHU Total pada satu tahun buku


2. % SHU anggota
3. Jumlah Simpanan seluruh anggota
4. Jumlah seluruh transaksi usaha dari anggota
5. Jumlah simpanan per anggota
6. Omzet usaha per anggota
7. % SHU simpanan anggota
8. % SHU transaksi usaha anggota.
Macam SHU
Macam SHU yang diterimakan anggota
• A. SHU modal ( Anggota sebagai pemilik)
SHU atas jasa modal (simpanan).
• B. SHU usaha ( Anggota sebagai
Pelanggan), SHU atas Jasa usaha.
Prinsip pembagian SHU
Prinsip-prinsip pembagian SHU kepada
anggota
1. SHU yang dibagi yang bersumber dari
anggota
2. SHU anggota adalah jasa dari modal dan
transaksi usaha yang dilakukan oleh
anggota sendiri.
3. SHU anggota dilakukan transparan.
4. SHU anggota dibayar tunai.
Contoh
Pembagian SHU /anggota
1. Perhitungan SHU Koperasi ”X” Th 2010 ( Rp. 000 )
Penjualan Rp. 850.077
Pendapatan lain 110.717 +
960.794
Harga pokok penjualan 300.906 –
Pendapatan operasional 659.888
Biaya operasional ( 310.539 )
Biaya Administrasi umum ( 35.349 )+345.888 –
SHU sebelum pajak 314.000
Pajak penghasilan 34.000 –
SHU bersih Rp. 280.000
2. Sumber SHU
Transaksi anggota 200.000
Transaksi non anggota 80.000

3. Pembagian SHU ( Dasar AD/ART)


Cadangan 40% X 200.000 = 80.000
Dana Anggota40% X 200.000=80.000
Dana Pengurus 5% X 200.000=10.000
Dana Karyawan 5% X 200.000=10.000
Dana Pendidikan 5% X 200.000=10.000
Dana Sosial 5% X 200.000 = 10.000

RAT menetapkan SHU yang merupakan bagian dari


Anggota dibagi sebagai berikut:
jasa Modal 30% X 80.000 = 24.000
Jasa Usaha 70% X 80.000 = 56.000
4. Jumlah anggota 142 orang
Total simpanan anggota 345420
Total transaksi usaha 2340062
5. Perhitungan SHU per Anggota
SHU /anggota = SHU modal + SHU usaha
Nama : Tani
Jumlah simpanan Tani = 800
Jumlah simpanan Kop= 345.480
Jumlah transaksi usaha tani = 5500
Jumlah usaha koperasi= 2.340.062

SHU modal usaha = 800 X 24.000 = 55, 58


345.420
SHU usaha = 5500 X 56.000 = 131,62 +
2.340.062
Jumlah SHU Tani = 187,200 X 1000
= Rp. 187.200
Profit (SHU) dalam koperasi
Koperasi memiliki indentitas ganda (users =
owners). Apabila Koperasi mendapat
keuntungan, nantinya HARUS
dikembalikan kepada anggota lagi.
Sebagai pengganti istilah profit dalam
koperasi, cenderung digunakan istilah
SHU (Sisa Hasil Usaha).
SHU = TR – TC
Secara matematis dapat disimpulkan sebagai berikut :
SHU = TR – TC
dimana TR terdiri dari
TR1 = P1.Q1 (transaksi dengan anggota)
TR2 = P2.Q2 (transaksi dengan non anggota)
Karena kenyataannya koperasi dapat melakukan kegiatan
transaksi baik dengan anggota maupun non anggota.
Dalam hal ini SHU berkaitan dengan transaksi yang
dilakukan dengan anggota.
Dan transaksi yang dilakukan dengan non anggota adalah
merupakan profit.
Kesimpulan :
• Besarnya SHU yang dinikmati anggota
dan distribusi SHU akan tergantung pada
banyaknya anggota yang memanfaatkan
pelayanan koperasi dan AD/ART yang
ditetapkan.
• Atas dasar uraian tersebut dapat
dikemukakan bahwa SHU tidak persis
sama dengan Profit.

Anda mungkin juga menyukai