Anda di halaman 1dari 6

MANAJEMEN KEUANGAN KOPERASI

Pengertian Dan Fungsi Manajemen Keuangan Koperasi


Dalam hal ini manajemen keuangan Koperasi merupakan bagian dari
manajemen Koperasi, yang dalam prakteknya dijalankan oleh pengurus dan diawasi
oleh badan pengawas dan anggotanya.
Manajemen keuangan Koperasi adalah “aktivitas pencarian dana dengan cara
yang paling menguntungkan dan aktivitas penggunaan dana dengan cara yang paling
efektif dan efisien dengan memperhatikan prinsip ekonomi dan prinsip-prinsip
Koperasi”. Dalam pengertian manajemen keuangan Koperasi di atas mngandung
beberapa hal penting, diantaranya :
1. Pelasanaan fungsi – fungsi manajemen, minimal fungsi perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), implementasi (actuating) dan
fungsi pengendalian (controlling).
2. Kegiatan pencarian dana, adalah memanage aktivitas untuk memperoleh atau
mendapatkan dana/modal, baik yang berasal dari dalam maupun luar
Koperasi.
3. Kegiatan penggunaan dana, adlah aktivitas untuk mengalokasikan atau
menginvestasikan modal, baik dalam bentuk modal kerja atau aktiva tetap.
4. Prinsip ekonomi, adalah suatu prinsip yang dijadikan dasar dalam berbagai
kegiatan ekonomi yang terdiri dari Rasionalitas, Efektivitas, Efisiensi, dan
Produktivitas.
5. Prinsip Koperasi dan aturan lainnya, yaitu aturan main yang berlaku dalam
Koperasi.
Secara umum pengertian dan fungsi manajemen keuangan dalam setiap badan
usaha adalah sama, yaitu menyangkut 2 hal, fungsi memperoleh dana dan
menggunakan dana. Sama – sama bertujuan untuk meningkatkat kemakmuran atau
kesejahteraan badan usaha tersebut. Namun demikian perlu dikaji adanya perbedaan
prinsip dalam menjalankan usaha pada Koperasi dan badan usaha non Koperasi.
Dalam fungsi pencarian/memperoleh dana, Koperasi berpegang pada pada
prinsip swadaya, artinya diupayakan modal yang besar berasal dari kemampuan
sendiri yang ada di dalam Koperasi (internal financing), namun apabila diperlukan
dan dipandang mampu Koperasi dapat mengambil dana/modal dari luar (external
financing). Untuk modal yang berasal dari luar, khususnya modal yang disertakan
dalam koperasi (modal penyertaan) harus berpegangan pada salah satu prinsip
Koperasi, yaitu bunga atas modaldibatasi.
Dalam penggunaan dana Koperasi harus juga berpegang pada prinsip dan
aturan main yang berlaku di Koperasi. Walaupun profit bukan hal yang utama namun
Koperasi tetap menjalankan usahanya dengan berpegang pada prinsip usaha, yaitu
rasional, efektif, efisien dan produktif. Sejalan dengan tujuan normatif Koperasi
mensejahterakan anggotanya, maka penggunaan dana pada Koperasi harus mengacu
pada tujuan tersebut.
Dalam hubungannya dengan berbagai kegiatan usaha Koperasi, masalah
manajemen keuangan/pembelanjaan merupakan masalah pokok yang harus mendapat
perhatian. Dalam hal ini maka pihak pengurus atau manajemen Koperasi harus
mengarahkannya pada :
1. Terwujudnya stabilitas usaha dengan cara pengelolaan likuiditas dan
solvabilitas yang baik.
2. Terwujudnya pendayagunaan modal yang optimal.
3. Terwujudnya kemampuan untuk membentuk modal sendiri.
Ketiga hal di atas merupakan indikator kinerja keuangan dan usaha Koperasi.
Suksesnya pengurus Koperais mewujudkan ketiganya,berarti pengurus telah
mencapai kinerja keuangan yang baik. Begitupula sebaliknya.

Penjelasan koperasi menurut UU No 17 Tahun 2012 menjelaskan lebih jelas


dan lengkap mengenai komposisi modal yang dimiliki oleh koperasi dalam hal
pemisahan kekayaan para anggotanya. Berbeda dengan penjelasan koperasi daru UU
sebelumnya yakni No 25 tahun 1992 dimana tidak menjelaskan secara jelas
komposisi modal yang dimiliki koperasi di dalam pemisahan kekayaan para
anggotanya tersebut.
Sumber Dana Koperasi menurut UU No.17 Tahun 2012 yaitu “Terdapat dua
sumber modal yang selalu dijadikan sebagai modal usaha koperasi antaralain yakni
Sumber Modal sendiri dan Sumber Modal Pinjaman”. Sumber modal tersebut antara
lain :

1. Modal Sendiri.
Modal sendiri adalah modal yang dihimpun dari simpanan anggota yaitu
berasal dari simpanan pokok dan simpanan wajib, dan apabila kegiatan usaha
koperasi sudah berjalan dan memperoleh sisa hasil usaha (shu) maka sebagian
dari sisa usaha tersebut bisa disisihkan dengan tujuan menambah dana cadangan
untuk memperkuat modal sendiri. Jadi modal sendiri Koperasi adalah berasal
dari:
a. Simpanan pokok.
Pengertian simpanan pokok adalah sejumlah pengorbanan (uang) yang
wajib dibayarkan saat masuk menjadi anggota koperasi untuk kas koperasi
(jumlahnya sama besar dari semua anggota koperasi). Selama masih menjadi
anggota, simpanan pokok tidak bisa diambil kembali. Besaran jumlah
simpanan pokok ditentukan melalui rapat anggota.
b. Simpanan wajib.
Pengertian Simpanan wajib adalah sejumlah uang yang wajib
dibayarkan dengan tujuan untuk mencukupi kebutuhan dana yang hendak
dikumpulkan. Jumlahnya tidak sama oleh setiap anggota. Akumulasi
simpanan wajib para anggota harus bisa mencapai jumlah tertentu agar bisa
menunjang kebutuhan dana dalam rangka mengembangkan/menjalankan
usaha koperasi. (Baca juga: 4 Tingkatan Koperasi Di Indonesia (Struktur Dan
Usahanya) )
c. Dana cadangan.
Pengertian dana cadangan adalah dana yang digunakan untuk
memupuk modal sendiri dan bisa untuk menutup kerugian Koperasi apabila
diperlukan. Dana cadangan berasal dari uang yang disisihkan dari sisa hasil
usaha (shu). Jumlah dana penyisihan dana yang dicadangkan diatur/ditentukan
dalam anggaran dasar.

d. Hibah/Donasi (kalau ada).


Pengertian hibah atau donasi adalah sejumlah pemberian untuk
koperasi yang dapat digunakan untuk mengembangkan/memperlancar usaha
koperasi. Bentuk donasi bisa berupa uang/barang.
2. Modal Pinjaman.
Modal pinjaman Koperasi berasal dari :
a. Modal Pinjaman Anggota.
Selain daripada simpanan pokok dan simpanan wajib, koperasi
juga bisa mengumpulkan modal pinjaman dari anggota yaitu dalam
bentuk simpanan sukarela dan simpanan khusus.
1. Simpanan sukarela adalah uang titipan dari anggota koperasi yang
sewaktu-waktu dapat diambil sesuai dengan waktu perjanjian yang
sudah diatur dalam anggaran rumah tangga.
2. Simpanan khusus adalah pinajaman dari anggota yang digunakan
untuk membiayai kebutuhan tertentu. Tujuannya imbalan jasa dan
tata cara pengembaliannya diatur dalam peraturan khusus.
b. Modal Pinjaman Koperasi atau Badan Usaha Lain.
Koperasi bisa mendapatkan modal tambahan dari pinjaman
dari Koperasi atau badan usaha lain yang bisa diperloeh dengan
kerjasama yang saling menguntungkan.

c. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.


Suatu koperasi bisa mendapat pinjaman modal dari lembaga
keuangan seperti bank dan lainnya dengan mengajukan persyaratan
yang diantaranya adalah:
1. Rencana penggunaan modal atau rencana usaha..
2. Rencana pengembalian kredit.
3. Jaminan barang yang sesuai dengan jumlah besarnya
pinjaman.
d. Penelitian Obligasi atau Surat Hutang Lainnya.
Sumber modal yang selanjutnya adalah obligasi. Obligasi
adalah surat berharga yang merupakan hutang jangka panjang yang
harus dilunasi beserta bunga tetap dan pada waktu yang telah
ditentukan. Untuk menertbitkan suatu obligasi, harus mendapatkan
izin dari Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan memenuhi
persyaratan.
e. Sumber Lain Yang Sah.
Pinjaman lain bisa didapatkan juga dari sumber lain yang sah
dalam hal ini seperti pemerintah atau lembaga lain dengan
pertimbangan tertentu.
f. Modal Penyertaan..
Modal pernyataan berasal dari masyarakat dan atau
pemerintah. Modal penyertaan disebut juga sebagai modal pinjaman
yang harus menanggung resiko yang diperlukan.
1. Modal penyertaan dari pemerintah.
Modal penyertaan dari pemerintah dalam hal ini termasuk
BUMN yang memberikan bantuan kepada Koperasi yang
berpotensi. Pemerintah bisa melibatkan wakilnya untuk mengelola
unit usaha yang bersangkutan. Setelah usaha Koperasi ini berjalan
lancar maka modal penyertaan bisa ditarik kembali.

2. Modal Penyertaan bukan dari Pemerintah.


Modal yang bukan dari pemerintah bisa berasal dari
perorangan atau lembaga swasta. Modal penyertaan adalah suatu
usaha yang ditempuh Koperasi guna memperkuat modal yang ikut
menanggung resiko dalam mengembangkan usaha. Penempatan
modal diatur dengan perjanjian antara Koperasi dengan penanam
modal.
Dilihat dari pihak penanam modal pernyataan dalam Koperasi
adalah seuatu investasi untuk mendapatkan keuntungan. Pihak
penanam modal pun diberikan hak dan kewajiban:
a. Hak atas jasa modal penyertaan dengan sistem bagi hasil atau
bisa juga dengan pembayaran bunga tetap.
b. Memiliki kewenangan untuk ikut merencanakan pengelolaan
dan pengawasan dengan menempatkan wakilnya pada usaha
Koperasi.

Budiwai, Neti dan Lizza Susanti. (20017). Manajemen Keuangan Koperasi. Bandung
: Laboratorium Koperasi.
UU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Sumber Dana Koperasi

Anda mungkin juga menyukai