Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MATA KULIAH KOPERASI DAN LEMBAGA SIMPAN PINJAM SYARIAH


JARINGAN KOPERASI

Disusun Oleh :

Diky Tri Utomo

Dosen Pembimbing :
Ir. Lenny Yanthiani, ME. Sy

SEKOLAH TINGGI EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

STEBI AL JABAR BANDUNG

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan kekuatan
dan ketabahan bagi hamba-Nya. Serta memberi ilmu pengetahuan yang banyak agar kita
tidak merasa kesulitan. Salawat serta salam tidak lupa penulis sanjungkan kepada Nabi Besar
Muhammad SAW, yang telah menyampaikan wahyu kepada hamba-Nya yang setia sampai
akhir zaman.

Makalah yang berjudul Jaringan Koperasi ini disusun sebagai salah satu tugas mata
kuliah Koperasi dan Lembaga Simpan Pinjam Syariah. Penyusunan makalah ini berdasarkan
hasil studi melalui berbagai media seperti buku, internet dan hasil pemikiran kami sebagai
penulis. Harapan kami semoga makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan bagi
para pembaca pada umumnya dan kami sebagai penulis secara khusus. Makalah ini kami akui
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kami harapkan kepada pembaca untuk
memberikan saran dan kritik untuk kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua terutama bagi
penulis, Amin yarobbal ‘alamiin.

Bandung, 24 April 2020

( Diky Tri Utomo )

2
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN................................................................................................................1
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG...................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH...............................................................................................5
C. TUJUAN PENULISAN................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................6
1. Pengertian kerjasama koperasi...................................................................................6
2. Manfaat dari kerjasama koperasi...............................................................................6
3. Bentuk jaringan kerjasama koperasi..........................................................................7
4. Cara menyusun jaringan kerjasama koperasi...........................................................7
5. Jenis-jenis kerjasama koperasi....................................................................................8
a. Kerjasama di bidang usaha antara koperasi..........................................................8
b. Kerjasama koperasi dengan non koperasi..............................................................9
c. Kerjasama antar koperasi dan non koperasi di luar usaha................................10
BAB III PENUTUP................................................................................................................12
A. Kesimpulan..................................................................................................................12
B. Saran.............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13

3
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Koperasi sebagai suatu perkumpulan yang beranggotakan  orang-orang atau badan hukum
yang memberikan kebebasan pada anggota untuk berkreasi dan berinovasi dengan bekerja
sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan para
anggotanya. Koperasi melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat
yang berdasarkan asas kekeluargaan. Kinerja koperasi khusus mengenai perhimpunan,
koperasi harus bekerja berdasarkan ketentuan undang-undang umum mengenai organisasi
usaha (perseorangan, persekutuan, dsb.) serta hukum dagang dan hukum pajak. Organisasi
koperasi dari suatu organisasi harus diketahui dengan menetapkan anggaran dasar yang
khusus. Selain itu koperasi juga menjalin kerja sama di bidang usaha yang bertujuan untuk
lebih memajukan koperasi itu sendiri. Dengan demikian kita perlu mempelajari lebih dalam
tentang kerjasama koperasi dibidang usaha tersebut.

Kerjasama antar koperasi merupakan salah satu prinsip koperasi yang telah disepakati oleh
ICA (InternationalCooperative Alliance). Prinsip ini selanjutnya mendasari prinsip-prinsip
koperasi yang ditetapkan oleh negara-negara anggota ICA termasuk Indonesia. Pada Undang-
undang No.25 tahun 1992 Tentang Perkoperasian, “kerja sama antar koperasi” merupakan
salah satu prinsip pengembangan koperasi bersama-sama dengan prinsip pendidikan anggota
koperasi. Tujuan dari kerja sama tentunya untuk menunjang tercapainya tujuan koperasi.
Jauhani Laurinkari, 1994 yang dimuat dalam “International Handbook of Cooperative
Organization“, agar dapat berkoperasi sebaik-baiknya untuk dapat mencapai kesejahteraan
para anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya maka semua organisasi
koperasi harus secara aktif bekerja sama dengan koperasi-koperasi lainnya baik di tingkat
lokal, nasional maupun internasional.

4
B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian kerjasama koperasi ?


2. Apa manfaat dari kerjasama koperasi ?
3. Bagaimanakah bentuk jaringan kerjasama koperasi ?
4. Bagaimanakah cara menyusun jaringan kerjasama koperasi ?
5. Seperti apakah jenis-jenis kerjasama koperasi ?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui apa pengertian kerjasama koperasi.


2. Untuk mengetahui apa saja manfaat dari kerjasama koperasi.
3. Untuk mengetahui bagaimanakah bentuk jaringan kerjasama koperasi.
4. Untuk mengetahui bagaimanakah cara menyusun jaringan kerjasama koperasi.
5. Untuk mengetahui seperti apakah jenis-jenis kerjasama koperasi.

5
BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian kerjasama koperasi

Kerjasama koperasi adalah hubungan antara perkumpulan yang beranggotakan orang-


orang atau badan-badan hukum baik antara koperasi dengan koperasi maupun koperasi
dengan bukan koperasi dan di bidang usaha atau bukan di bidang usaha karena membutuhkan
bantuan orang lain atau organisasi lain dalam rangka meningkatkan kegiatan usahannya.
Koperasi di Indonesia bekerjasama sangat baik dengan sesama koperasi maupun dengan
badan usaha lain yang bukan koperasi. Kerjasama dibidang usaha antar koperasi dapat
dilakukan dengan cara membentuk organisasi baru yang berbadan hukum. Dengan kata lain
kerjasama koperasi dibidang usaha yaitu pada dasarnya segala bentuk kerja sama yang
bertujuan untuk mempertahankan diri terhadap tindakan pihak luar dengan menarik manfaat
yang sebesar-besarnya dari suatu suasana hidup berkumpul.

2. Manfaat dari kerjasama koperasi

Dengan melakukan kerja sama dengan koperasi lain akan mendapat keuntungan-
keuntungan sebagai berikut :

 Meningkatkan pemanfaatan sumber daya dan sumber dana yang berasal dari dalam
gerakan koperasi secara efisien supaya memunculkan kelipatan daya guna yang semakin
tepat.
 Memperluas usaha antar koperasi agar manfaat ekonomis jatuh ditangan koperasi.
 Koperasi sebagai kekuatan ekonomi nasional yang tangguh melalui alih sumber daya
teknologi dari satu koperasi kepada koperasi yang lain.
 Menggalang tumbuhnya kepercayaan anggota maupun masyarakat terhadap koperasi
melalui usaha-usaha yang semakin terpadu dalam satu lingkup sistem yang terarah.
 Menaikkan sumbangan koperasi terhadap pembentukan produksi nasional secara lebih
terarah.
 Memudahkan pembinaan dan pengawasan antar koperasi yang satu dengan yang lain.
 Mempertahankan diri terhadap tindakan pihak luar dengan menarik manfaat yang sebesar-
besarnya dari suatu suasana hidup berkumpul.
 Memajukan dan mengembangkan baik pada anggota koperasi atau koperasi itu sendiri.
 Dll.

6
3. Bentuk jaringan kerjasama koperasi

Jaringan kerjasama koperasi adalah suatu pola kerjasama usaha koperasi dengan tujuan
untuk mencapai kesatuan dan kekuatan bersama. Macam-macam jaringan kerjasama koperasi
antara lain :

 Vertikal adalah kerjasama antara koperasi-koperasi primer dengan koperasi-koperasi


sekunder yang sejenis.
 Horizontal adalah kerjasama antara koperasi primer dengan koperasi primer dan koperasi
sekunder dengan koperasi sekunder.
 Diagonal adalah kerjasama antara koperasi primer dengan koperasi sekunder yang tidak
sejenis, dan antara koperasi dengan non koperasi.
 Internasional adalah kerjasama koperasi di dalam negeri dengan koperasi di luar negeri.

4. Cara menyusun jaringan kerjasama koperasi

Adapun cara menyusun jaringan kerjasama koperasi antara lain :

 Ditingkat pusat

Tugas badan ini meneliti dan merencanakan kerjasama dengan menyusun skala
prioritas proyek-proyek yang harus ditangani secara bersama, baik secara vertikal,
horizontal dan diagonal.

 Ditingkat provinsi

Pusat-pusat koperasi dan koperasi-koperasi primer tingkat provinsi membentuk


badan kerjasama usaha koperasi dibawah koordinasi DEKOPIN (Dewan Koperasi
Indonesia).

 Ditingkat kabupaten atau kodya

Koperasi-koperasi yang berada di wilayahnya membentuk badan kerjasama usaha


koperasi dibawah koordinasi DEKOPIN (Dewan Koperasi Indonesia).

Agar posisi dan peran koperasi tumbuh semakin kuat maka disamping dibentuknya
jaringan kerjasama dalam gerakan koperasi sendiri, perlu pula dikembangkan konsep

7
kerjasama antara koperasi dengan sektor swasta dan BUMN sebagai sesama pelaku ekonomi
dengan saling menguntungkan.

5. Jenis-jenis kerjasama koperasi

Koperasi oleh masyarakat umumnya didefinisikan sebagai wadah bagi orang-orang yang
ekonominya lemah dengan sendirinya memerlukan kerja sama di antara mereka dalam
mencapai tujuan koperasi. Kerja sama antar koperasi merupakan salah satu asas yang harus di
patuhi oleh semua jenis koperasi. Kerja sama koperasi dapat dibagi tiga yaitu sebagai
berikut :

a. Kerjasama di bidang usaha antara koperasi

Kerjasama di bidang usaha antar koperasi dapat di lakukan dalam dua cara yaitu :

 Dengan membentuk organisasi baru yang berasaskan hukum. Kerjasama antar koperasi
yang dilakukan dengan pembentukan wadah baru yang berbadan hukum sendiri
umumnya banyak dilakukan oleh koperasi-koperasi tingkat sekunder seperti yang
dilakukan dalam pendirian BUKOPIN yang merupakan hasil kerjasama dari 9 buah
koperasi dimana 9 koperasi tersebut merupakan koperasi yang memiliki cakupan
daerah yang luas yang disebut koperasi sekunder.
 Dalam bentuk proyek atau kemitraan usaha tanpa membentuk organisasi baru yang
berbentuk badan hukum. Kerjasama antar koperasi selain dapat dilakukan dengan
pembentukan wadah baru yang berbadan hukum sendiri kerjasama antar koperasi
tersebut dapat dilakukan tanpa diikuti pembentukan wadah baru seperti dalam bentuk
proyek atau kemitraan usaha.

Kerjasama antar koperasi juga banyak dilakukan oleh koperasi-koperasi yang


beranggotakan 20 orang yang disebut koperasi primer dalam segala bentuk. Kerjasama ini
berdasarkan pada keinginan untuk meningkatkan kesejahtraan masyarakat yang berada
disekitarnya. Contoh kerjasama proyek atau kemitraan yaitu Induk Koperasi Pegawai
Negeri yang mengadakan kerjasama dengan GKPN (gabungan koperasi pegawai negeri)
Daerah Istimewa Yogyakarta dalam bentuk proyek pembangunan perumahan sehat bagi
pebagawai negeri yang berkedudukan di Yogyakarta.

8
Kerjasama di bidang koperasi ini banyak dilakukan oleh koperasi-koperasi yang ada di
Inonesia, karena manfaatnya dapat memperbesar dan meningkatkan mutu koperasi
tersebut. Berikut contoh kerjasama di bidang usaha antar koperasi : Induk Koperasi
Pegawai Negeri yang mengadakan kerjasama dengan GKPN (gabungan koperasi pegawai
negeri) Daerah Istimewa Yogyakarta dalam bentuk proyek pembangunan perumahan sehat
bagi pebagawai negeri yang berkedudukan di Yogyakarta.

b. Kerjasama koperasi dengan non koperasi

Jika seperti disebutkan di atas tadi kerja sama antar koperasi dapat dilakukan melalui 2
cara yaitu dengan membentuk wadah baru yang berbadan hukum dan dengan tanpa
membentuk wadah baru yang berbadan hukum, maka demikian pula halnya kerjasama di
bidang usaha antara koperasi dengan bukan koperasi.

Kerja sama antara koperasi dengan bukan koperasi dengan membentuk wadah baru
yang berbadan hukum umumnya dilakukan oleh koperasi-koperasi yang memiliki cakupan
daerah yang luas yang disebut koperasi sekunder khususnya tingkat induk seperti Induk
Koperasi Pegawai Negeri yang dengan mitra usahanya masing-masing mendirikan bank.
Tujuan dari pembentukan bank tersebut adalah untuk meningkatkan pemberian pelayanan
kepada anggota-anggotanya, koperasi-koperasi primer terutama, dan koperasi-koperasi
tingkat sekundernya berupa pemberian kredit kepada mereka baik yang akan digunakan
untuk mengembangkan usahanya maupun untuk membantu menunjang kebutuhan hidup
anggota-anggota perorangannya.

Sehingga pada dasarnya kerja sama antara koperasi dengan badan usaha bukan koperasi
ini bertujuan :

 Untuk memajukan koperasi itu sendiri.


 Untuk menambah layanan anggota-anggotanya.
 Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota koperasi itu sendiri.

Kerja sama antara koperasi dengan badan usaha bukan koperasi juga dilakukan oleh
koperasi-koperasi primer dalam bentuk kemitraan usaha. Tetapi sifat kemitraan usaha
antara perusahaan-perusahaan besar dengan koperasi-koperasi primer atau pengusaha kecil
tanpa membentuk wadah baru berbadan hukum mempunyai dasar pertimbangan yang

9
berbeda dibandingkan dengan kemitraan usaha antara induk dengan perusahaan swasta
atau BUMN yang disertai dengan pembentukan wadah baru berbadan hukum. Berikut
contoh kerjasama antara koperasi dengan badan usaha bukan koperasi seperti IKPN (Induk
Koperasi Pegawai Negeri) awalnya berbadan hukum koperasi, IKPN mendirikan sebuah
bank setelah melakukan mitra usaha dengan BUMN dan yayasan dana pensiunan. Karena
ada kebijakan dari menteri koperasi pada waktu itu yang dituangkan dalam petunjuk
pelaksanaan (No. 12/M/I/1989) yang tidak mengizinkan koperasi mendirikan bank umum
koperasi selain bank BUKOPIN, sehingga IKPN terpaksa mengambil badan hukum
perseroan terbatas bagi bank tersebut.

c. Kerjasama antar koperasi dan non koperasi di luar usaha

Pada dasarnya kerjasama koperasi bukan di bidang usaha ini merupakan jalinan kerja
sama antara koperasi-koperasi yaang ada di Indonesia yang bertujuan untuk memajukan
dan menyatukan koperasi-koperasi yang ada di Indonesia. Tujuan tersebut diantaranya :

 Memajukan dan menyatukan koperasi-koperasi yang ada di Indonesia.


 Menyebarkan, melihara dan mempertahankan cita-cita koperasi.
 Memperhatikan dan membantu pelaksanaan kepentingan perkumpulan koperasi dengan
nyata.
 Membela hak hidup dan berkembang secara bebas bagi perkumpulan koperasi terhadap
segala usaha yang merintanginya, bilamana perlu dengan kerjasama, terutama dengan
seluruh gerakan koperasi, serta memandangnya dari sudut perkembangan Ekonomi
Nasional.

Berikut merupakan contoh kerjasama antara koperasi di bidang bukan usaha seperti
terbentuknya SOKRI. Jika dalam berfederasi pada tingkatan nasional, masing-masing jenis
koperasi umumnya memiliki induk, di mana masing-masing jenis koperasi tersebut dapat
menggalang persatuan dan kerja sama di antara sesama mereka, di bidang usaha dan
bahwa keberadaan induk-induk tersebut dapat mewakili kepentingan masing-masing jenis
koperasi pada tingkat nasional, maka pada tingkatan nasional terdapat suatu organisasi
koperasi bersifat non-usaha yang didirikan oleh gerakan koperasi dengan bertujuan
mempersatukan seluruh gerakan koperasi di Indonesia. Usaha ini mula-mula diwujudkan
dengan dibentuknya SOKRI (Sentral Organisasi Koperasi Indonesia) pada tanggal 12 Juli

10
1947 di Tasikmalaya, dimana kemudian di tetapkan dengan Hari Koperasi Indonesia yang
kemudian diadakan sebuah kongres.

Pelaksanaan dari kongres tersebut diserahkan kepada Pusat Koperasi Kabupaten


Tasikmalaya dan dipimpin oleh Niti Sumantri sebagai Ketua Panitia, D. Dimya sebagai
Sekretaris dan Ny. Djuaningsih sebagai Pembantu Umum. Kongres dihadiri oleh sekitar
500 orang yang merupakan utusan dari koperasi-koperasi di Pulau Jawa-Madura,
Kalimantan dan Sulawesi. Memang dari luar pulau jawa banyak yang tidak bisa datang
mengingat bahwa pada tahun tersebut indonesia sedang dalam perjuangan fisik melawan
Belanda. Kongres yang kedua dari gerakan koperasi baru dapat diadakan pada tahun 1953
di Bandung, yang dihadiri oleh peserta-peserta dari daerah-daerah pulau Jawa maupun dari
daerah luar Jawa dan dipimpin oleh Niti Soemantri.

11
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Jadi dari makalah ini dapat kita tarik sebuah kesimpulan bahwa kerjasama dalam koperasi
sangat di butuh kan untuk kelangsungan koperasi agar koperasi dapat berkembang serta
mempunyai wilayah kekuasaan atau ruang lingkup yang luas sehingga hal ini dapat
meningkatkan kemakmuran para anggota koperasi tersebut.

Adapun bentuk macam-macam jaringan kerjasama koperasi yaitu vertikal, horizontal,


diagonal dan international. Jenis - jenis kerjasama koperasi juga dapat terbagi menjadi :

a. Kerjasama di bidang usaha antara koperasi.


b. Kerjasama koperasi dengan non koperasi.
c. Kerjasama antar koperasi dan non koperasi di luar usaha.

B. Saran

Koperasi sangatlah penting untuk membantu masyarakat dalam perekonomian mereka


yang lemah. Jika didaerah sekitarmu belum ada koperasi, segeralah ambil langkah untuk
mendirikan koperasi agar membantu masyarakat yang ada sekitarmu.

12
DAFTAR PUSTAKA

Hedrojogi. 2004. Koperasi: Asas-asas, Teori, dan Praktik. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Sudarsono dan Edilius. 1996. Koperasi Dalam Teori dan Praktek. Jakarta : PT Rineka Cipta
Pratama, yosua. 27 November 2009. kerjasama-koperasi.
Undang- undang RI No 25 tahun 1992 tentang perkoperasian.
Abdullah, burhanudin.03 April 2011.Peranan Koperasi dalam Pembangunan di Indonesia.
Soedjono, Ibnoe .1997.Kumpulan Tulisan: Koperasi dan Pembangunan Nasional, Pusat
Informasi Perkoperasian.Bandung: Cakrawala

13

Anda mungkin juga menyukai