DI SUSUN OLEH:
Kelompok 6
RIZAL DAVID SYAHPUTRA (22110500230)
SAKIA ANANDA(2211050055)
DEA ANANDA(2211050038)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya kita
dapat menyelesaian Kerjasama di Bidang Usaha Antar Koperasi dan Kerjasama Antar Koperasi di
Bidang Bukan Usaha. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Koperasi Syariah
dan UMKM dengan dosen pengampu Ibu Dra. Hj. Nuraeni Gani, MM.
Saya berharap makalah ini dapat berguna bagi penulis dan pembaca. Semoga Makalah ini
dapat menambah ilmu dan pengetahuan kita mengenai bank syariah. Saya menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu saya mengharapkan
saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan makalah ini menjadi lebih baik lagi.
ii
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Suatu organisasi baik yang bersifat sosial, politik, maupun ekonomi tentunya tidak
bisa berjalan dengan cara sendiri-sendiri atau dengan kata lain perlu bantuan
orang/organisasi lain, baik secara langsung maupun tidak langsung, ada kaitan kegiatan
usaha maupun tidak kaitannya dengan bidang usahanya. Demikian sama halnya dengan
organisasi koperasi yang merupakan kegiatan usaha yang bergerak di bidang ekonomi,
maka perlu kerja sama dengan organisasi lain, baik itu sesama koperasi atau bukan
koperasi. Kerja sama koperasi tersebut ada yang bersifat horizontal dan vertikal, bahkan
asas kekeluargaan.
persekutuan, dsb.) serta hukum dagang dan hukum pajak. Organisasi koperasi yang khas
dari suatu organisasi harus diketahui dengan menetapkan anggaran dasar yang khusus.
Selain itu koperasi juga menjalin kerja sama di bidang usaha yang bertujuan untuk lebih
memajukan koperasi itu sendiri. Dengan demikian, kita perlu mempelajari lebih dalam
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2. Untuk mengetahui dan memahami Kerjasama di bidang Usaha antar Koperasi dan
bukan Koperasi
Usaha
2
BAB II PEMBAHASAN
Kerjasama di bidang usaha antar koperasi dapat di lakukan dalam dua cara, yaitu:
koperasi yang dilakukan dengan pembentukan wadah baru, yang berbadan hukum
dari 9 buah koperasi, yang mana 9 koperasi tersebut merupakan koperasi yang
Dalam bentuk proyek atau kemitraan usaha tanpa membentuk organisasi baru yang
berbentuk badan hukum. Kerjasama antar koperasi, selain dapat dilakukan dengan
pembentukan wadah baru yang berbadan hukum sendiri, kerjasama antar koperasi
tersebut dapat dilakukan tanpa diikuti pembentukan wadah baru, seperti dalam bentuk
beranggotakan 20 orang yang disebut koperasi primer dalam segala bentuk. Kerjasama ini
disekitarnya. Contoh kerjasama proyek atau kemitraan yaitu Induk Koperasi Pegawai
Negeri yang mengadakan kerjasama dengan GKPN (gabungan koperasi pegawai negeri)
Daerah Istimewa Yogyakarta dalam bentuk proyek pembangunan perumahan sehat bagi
3
Kerjasama di bidang koperasi ini banyak dilakukan oleh koperasi-koperasi yang
ada di Inonesia, karena manfaatnya dapat memperbesar dan meningkatkan mutu koperasi
tersebut. Berikut contoh kerjasama di bidang usaha antar koperasi : Induk Koperasi
Pegawai Negeri yang mengadakan kerjasama dengan GKPN (gabungan koperasi pegawai
Pada dasarnya kerjasama koperasi bukan di bidang usaha ini merupakan jalinan
kerja sama antara koperasi-koperasi yang ada di Indonesia yang bertujuan untuk
yaitu :
dengan nyata.
- Membela hak hidup dan berkembang secara bebas bagi perkumpulan koperasi
4
Terbentuknya SOKRI. Jika dalam berfederasi pada tingkatan nasional, masing-masing
jenis koperasi umumnya memiliki Induk, di mana masing-masing jenis koperasi tersebut
dapat menggalang persatuan dan kerja sama di antara sesama mereka, di bidang usaha
jenis koperasi pada tingkat nasional, maka pada tingkatan nasional telah pula terdapat
suatu organisasi koperasi bersifat non-usaha yang didirikan oleh gerakan koperasi dengan
tanggal 12 Juli 1947 di Tasikmalaya, dimana kemudian di tetapkan dengan Hari Koperasi
Tasikmalaya dan dipimpin oleh Niti Sumantri sebagai Ketua Panitia, D. Dimya sebagai
Sekretaris dan Ny. Djuaningsih sebagai Pembantu Umum. Kongres dihadiri oleh sekitar
Kalimantan dan Sulawesi. Memang dari luar pulau jawa banyak yang tidak bisa datang
mengingat bahwa pada tahun tersebut indonesia sedang dalam perjuangan fisik melawan
Belanda.
Kongres yang kedua dari gerakan koperasi, baru dapat diadakan pada tahun 1953
di Bandung, yang dihadiri oleh peserta-peserta dari daerah-daerah pulau Jawa maupun
5
C. Kerjasama Antar Koperasi Bukan di Bidang Usaha
Jika, seperti disebutkan di atas tadi kerja sama antar koperasi dapat dilakukan
melalui 2 cara, yaitu dengan membentuk wadah baru yang berbadan hukum dan dengan
tanpa membentuk wadah baru yang berbadan hukum, maka demikian pula halnya kerja
Kerja sama antara koperasi dengan bukan koperasi dengan membentuk wadah
baru yang berbadan hukum, umumnya dilakukan oleh koperasi-koperasi yang memiliki
cakupan daerah yang luas yang disebut koperasi sekunder, khususnya tingkat induknya,
seperti Induk Koperasi Pegawai Negeri, yang dengan mitra usahanya masing-masing
mendirikan bank. Tujuan dari pembentukan bank tersebut adalah untuk meningkatkan
dan koperasi-koperasi tingkat sekundernya, berupa pemberian kredit kepada mereka, baik
Sehingga, pada dasarnya Kerja sama antara koperasi dengan badan-badan usaha
Kerja sama antara koperasi dengan badan-badan usaha bukan koperasi juga
dilakukan oleh koperasi-koperasi primer dalam bentuk kemitraan usaha. Tetapi sifat
6
kemitraan usaha antara perusahaan-perusahaan besar dengan koperasi-koperasi
primer/pengusaha kecil tanpa membentuk wadah baru berbadan hokum mempunyai dasar
dengan perusahaan swasta atau BUMN yang disertai dengan pembentukan wadah baru
berbadan hukum. Berikut contoh Kerja sama antara koperasi dengan badan-badan usaha
bukan koperasi : IKPN (Induk Koperasi Pegawai Negeri) awalnya berbadan hukum
koperasi, IKPN mendirikan sebuah bank setelah melakukan mitra usaha dengan BUMN
dan yayasan dana pensiunan. Karena ada kebijakan dari menteri koperasi pada waktu itu
yang ditungkan dalam petunjuk pelaksanaan (No. 12/M/I/1989) yang tidak mengizinkan
koperasi mendirikan bank umum koperasi selain bank BUKOPIN, sehingga IKPN
7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Kerjasama di bidang usaha antar koperasi dapat di lakukan dalam dua cara, yaitu:
Kerja sama antara koperasi dengan bukan koperasi dengan membentuk wadah
baru yang berbadan hukum, umumnya dilakukan oleh koperasi-koperasi yang memiliki
cakupan daerah yang luas yang disebut koperasi sekunder, khususnya tingkat induknya,
seperti Induk Koperasi Pegawai Negeri, yang dengan mitra usahanya masing-masing
mendirikan bank.
B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan yang perlu ditambah dan diperbaiki. Untuk itu penulis mengharapkan inspirasi
dari para pembaca dalam hal membantu menyempurkan makalah ini. Untuk terakhir
kalinya penulis berharap agar dengan hadirnya makalah ini akan memberikan sebuah
perubahan khususnya dunia pendidikan.
8
DAFTAR PUSTAKA