Anda di halaman 1dari 13

KERJASAMA DI BIDANG USAHA ANTAR KOPERASI DAN

KERJASAMA ANTAR KOPERASI DI BIDANG BUKAN USAHA

Dosen Pembimbing: RIZKA,SE.Si,AK.

UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PRODI EKONOMI
2023

DI SUSUN OLEH:

Kelompok 6
RIZAL DAVID SYAHPUTRA (22110500230)

SAKIA ANANDA(2211050055)

DEA ANANDA(2211050038)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya kita
dapat menyelesaian Kerjasama di Bidang Usaha Antar Koperasi dan Kerjasama Antar Koperasi di
Bidang Bukan Usaha. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Koperasi Syariah
dan UMKM dengan dosen pengampu Ibu Dra. Hj. Nuraeni Gani, MM.

Saya berharap makalah ini dapat berguna bagi penulis dan pembaca. Semoga Makalah ini
dapat menambah ilmu dan pengetahuan kita mengenai bank syariah. Saya menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu saya mengharapkan
saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan makalah ini menjadi lebih baik lagi.
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................. 2


DAFTAR ISI ................................................................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................................................. 2
C. Tujuan ................................................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................. 3
A. Kerjasama di Bidang Usaha Antar Koperasi .................................................................................. 3
B. Kerjasama di Bidang Usaha Antar Koperasi dan Bukan Koperasi .............................................. 4
C. Kerjasama Antar Koperasi Bukan di Bidang Usaha...................................................................... 6
BAB III PENUTUP...................................................................................................................................... 8
A. Kesimpulan ......................................................................................................................................... 8
B. Saran.................................................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................... 9
iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Suatu organisasi baik yang bersifat sosial, politik, maupun ekonomi tentunya tidak

bisa berjalan dengan cara sendiri-sendiri atau dengan kata lain perlu bantuan

orang/organisasi lain, baik secara langsung maupun tidak langsung, ada kaitan kegiatan

usaha maupun tidak kaitannya dengan bidang usahanya. Demikian sama halnya dengan

organisasi koperasi yang merupakan kegiatan usaha yang bergerak di bidang ekonomi,

maka perlu kerja sama dengan organisasi lain, baik itu sesama koperasi atau bukan

koperasi. Kerja sama koperasi tersebut ada yang bersifat horizontal dan vertikal, bahkan

sebagai konsekuensi dalam melakukan kerja sama tersebut menghendaki untuk

dibentuknya wadah organisasi baru untuk mengembangkan kegiatan usahanya. Koperasi

melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan

asas kekeluargaan.

Kinerja koperasi khusus mengenai perhimpunan, koperasi harus bekerja

berdasarkan ketentuan undang-undang umum mengenai organisasi usaha (perseorangan,

persekutuan, dsb.) serta hukum dagang dan hukum pajak. Organisasi koperasi yang khas

dari suatu organisasi harus diketahui dengan menetapkan anggaran dasar yang khusus.

Selain itu koperasi juga menjalin kerja sama di bidang usaha yang bertujuan untuk lebih

memajukan koperasi itu sendiri. Dengan demikian, kita perlu mempelajari lebih dalam

tentang kerjasama koperasi dibidang usaha tersebut.

1
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Kerjasama di bidang antar Koperasi?

2. Bagaimana Kerjasama di bidang Usaha antar Koperasi dan bukan Koperasi?

3. Bagaimana Kerjasama antar Koperasi bukan di bidang Usaha?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui dan memahami Kerjasama di bidang antar Koperasi

2. Untuk mengetahui dan memahami Kerjasama di bidang Usaha antar Koperasi dan

bukan Koperasi

3. Untuk mengetahui dan memahami Kerjasama antar Koperasi bukan di bidang

Usaha

2
BAB II PEMBAHASAN

A. Kerjasama di Bidang Usaha Antar Koperasi

Kerjasama di bidang usaha antar koperasi dapat di lakukan dalam dua cara, yaitu:

 Dengan membentuk organisasi baru yang berazazkan hukum. Kerjasama antar

koperasi yang dilakukan dengan pembentukan wadah baru, yang berbadan hukum

sendiri umumnya banyak dilakukan oleh koperasi-koperasi tingkat sekunder, seperti

yang dilakukan dalam pendirian BUKOPIN. BUKOPIN merupakan hasil kerjasama

dari 9 buah koperasi, yang mana 9 koperasi tersebut merupakan koperasi yang

memiliki cakupan daerah yang luas yang disebut koperasi sekunder.

 Dalam bentuk proyek atau kemitraan usaha tanpa membentuk organisasi baru yang

berbentuk badan hukum. Kerjasama antar koperasi, selain dapat dilakukan dengan

pembentukan wadah baru yang berbadan hukum sendiri, kerjasama antar koperasi

tersebut dapat dilakukan tanpa diikuti pembentukan wadah baru, seperti dalam bentuk

proyek atau kemitraan usaha.

Kerjasama antar koperasi juga banyak dilakukan oleh koperasi-koperasi yang

beranggotakan 20 orang yang disebut koperasi primer dalam segala bentuk. Kerjasama ini

berdasarkan pada keinginan untuk meningkatkan kesejahtraan masyarakat yang berada

disekitarnya. Contoh kerjasama proyek atau kemitraan yaitu Induk Koperasi Pegawai

Negeri yang mengadakan kerjasama dengan GKPN (gabungan koperasi pegawai negeri)

Daerah Istimewa Yogyakarta dalam bentuk proyek pembangunan perumahan sehat bagi

pebagawai negeri yang berkedudukan di Yogyakarta.

3
Kerjasama di bidang koperasi ini banyak dilakukan oleh koperasi-koperasi yang

ada di Inonesia, karena manfaatnya dapat memperbesar dan meningkatkan mutu koperasi

tersebut. Berikut contoh kerjasama di bidang usaha antar koperasi : Induk Koperasi

Pegawai Negeri yang mengadakan kerjasama dengan GKPN (gabungan koperasi pegawai

negeri) Daerah Istimewa Yogyakarta dalam bentuk proyek pembangunan perumahan

sehat bagi pebagawai negeri yang berkedudukan di Yogyakarta.

B. Kerjasama di Bidang Usaha Antar Koperasi dan Bukan Koperasi

Pada dasarnya kerjasama koperasi bukan di bidang usaha ini merupakan jalinan

kerja sama antara koperasi-koperasi yang ada di Indonesia yang bertujuan untuk

memajukan dan menyatukan koperasi-koperasi yang ada di Indonesia. Tujuan tersebut

yaitu :

- Memajukan dan menyatukan koperasi-koperasi yang ada di Indonesia

- Menyebarkan, melihara dan mempertahankan cita-cita koperasi.

- Memperhatikan dan membantu pelaksanaan kepentingan perkumpulan koperasi

dengan nyata.

- Membela hak hidup dan berkembang secara bebas bagi perkumpulan koperasi

terhadap segala usaha yang merintanginya, bilamana perlu dengan kerjasama,

terutama dengan seluruh gerakan koperasi, serta memandangnya dari sudut

perkembangan Ekonomi Nasional.

Berikut merupakan contoh kerjasama antara koperasi di bidang bukan usaha :

4
Terbentuknya SOKRI. Jika dalam berfederasi pada tingkatan nasional, masing-masing
jenis koperasi umumnya memiliki Induk, di mana masing-masing jenis koperasi tersebut

dapat menggalang persatuan dan kerja sama di antara sesama mereka, di bidang usaha

dan bahwa keberadaan induk-induk tersebut dapat mewakili kepentingan masing-masing

jenis koperasi pada tingkat nasional, maka pada tingkatan nasional telah pula terdapat

suatu organisasi koperasi bersifat non-usaha yang didirikan oleh gerakan koperasi dengan

bertujuan mempersatukan seluruh gerakan koperasi di Indonesia. Usaha ini mula-mula

diwujudkan dengan dibentuknya SOKRI (Sentral Organisasi Koperasi Indonesia) pada

tanggal 12 Juli 1947 di Tasikmalaya, dimana kemudian di tetapkan dengan Hari Koperasi

Indonesia. Yang kemudian diadakan sebuah kongres.

Pelaksanaan dari kongres tersebut diserahkan kepada Pusat Koperasi Kabupaten

Tasikmalaya dan dipimpin oleh Niti Sumantri sebagai Ketua Panitia, D. Dimya sebagai

Sekretaris dan Ny. Djuaningsih sebagai Pembantu Umum. Kongres dihadiri oleh sekitar

500 orang yang merupakan utusan dari koperasi-koperasi di Pulau Jawa-Madura,

Kalimantan dan Sulawesi. Memang dari luar pulau jawa banyak yang tidak bisa datang

mengingat bahwa pada tahun tersebut indonesia sedang dalam perjuangan fisik melawan

Belanda.

Kongres yang kedua dari gerakan koperasi, baru dapat diadakan pada tahun 1953

di Bandung, yang dihadiri oleh peserta-peserta dari daerah-daerah pulau Jawa maupun

dari daerah luar Jawa dan dipimpin oleh Niti Soemantri.

5
C. Kerjasama Antar Koperasi Bukan di Bidang Usaha

Jika, seperti disebutkan di atas tadi kerja sama antar koperasi dapat dilakukan

melalui 2 cara, yaitu dengan membentuk wadah baru yang berbadan hukum dan dengan

tanpa membentuk wadah baru yang berbadan hukum, maka demikian pula halnya kerja

sama di bidang usaha antara koperasi dengan bukan koperasi.

Kerja sama antara koperasi dengan bukan koperasi dengan membentuk wadah

baru yang berbadan hukum, umumnya dilakukan oleh koperasi-koperasi yang memiliki

cakupan daerah yang luas yang disebut koperasi sekunder, khususnya tingkat induknya,

seperti Induk Koperasi Pegawai Negeri, yang dengan mitra usahanya masing-masing

mendirikan bank. Tujuan dari pembentukan bank tersebut adalah untuk meningkatkan

pemberian pelayanan kepada anggota-anggotanya, koperasi-koperasi primer terutama,

dan koperasi-koperasi tingkat sekundernya, berupa pemberian kredit kepada mereka, baik

yang akan digunakan untuk mengembangkan usahanya, maupun untuk membantu

menunjang kebutuhan hidup anggota-anggota perorangannya.

Sehingga, pada dasarnya Kerja sama antara koperasi dengan badan-badan usaha

bukan koperasi ini bertujuan untuk:

- Untuk memajukan koperasi itu sendiri.

- Untuk menambah layanan untuk anggota-anggotanya.

- Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota koperasi itu sendiri.

Kerja sama antara koperasi dengan badan-badan usaha bukan koperasi juga

dilakukan oleh koperasi-koperasi primer dalam bentuk kemitraan usaha. Tetapi sifat

6
kemitraan usaha antara perusahaan-perusahaan besar dengan koperasi-koperasi

primer/pengusaha kecil tanpa membentuk wadah baru berbadan hokum mempunyai dasar

pertimbangan yang berbeda dibandingkan dengan kemitraan usaha antara Induk-induk

dengan perusahaan swasta atau BUMN yang disertai dengan pembentukan wadah baru

berbadan hukum. Berikut contoh Kerja sama antara koperasi dengan badan-badan usaha

bukan koperasi : IKPN (Induk Koperasi Pegawai Negeri) awalnya berbadan hukum

koperasi, IKPN mendirikan sebuah bank setelah melakukan mitra usaha dengan BUMN

dan yayasan dana pensiunan. Karena ada kebijakan dari menteri koperasi pada waktu itu

yang ditungkan dalam petunjuk pelaksanaan (No. 12/M/I/1989) yang tidak mengizinkan

koperasi mendirikan bank umum koperasi selain bank BUKOPIN, sehingga IKPN

terpaksa mengambil badan hukum perseroan terbatas bagi bank tersebut.

7
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Kerjasama di bidang usaha antar koperasi dapat di lakukan dalam dua cara, yaitu:

• Dengan membentuk organisasi baru yang berazazkan hukum.


• Dalam bentuk proyek atau kemitraan usaha tanpa membentuk organisasi baru
yang berbentuk badan hukum.

Adapun kerjasama antara koperasi di bidang bukan usaha : Terbentuknya


SOKRI. Jika dalam berfederasi pada tingkatan nasional, masing-masing jenis koperasi
umumnya memiliki Induk, di mana masing-masing jenis koperasi tersebut dapat
menggalang persatuan dan kerja sama di antara sesama mereka, di bidang usaha dan
bahwa keberadaan induk-induk tersebut dapat mewakili kepentingan masing-masing jenis
koperasi pada tingkat nasional, maka pada tingkatan nasional telah pula terdapat suatu
organisasi koperasi bersifat non-usaha yang didirikan oleh gerakan koperasi dengan
bertujuan mempersatukan seluruh gerakan koperasi di Indonesia.

Kerja sama antara koperasi dengan bukan koperasi dengan membentuk wadah
baru yang berbadan hukum, umumnya dilakukan oleh koperasi-koperasi yang memiliki
cakupan daerah yang luas yang disebut koperasi sekunder, khususnya tingkat induknya,
seperti Induk Koperasi Pegawai Negeri, yang dengan mitra usahanya masing-masing
mendirikan bank.

B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan yang perlu ditambah dan diperbaiki. Untuk itu penulis mengharapkan inspirasi
dari para pembaca dalam hal membantu menyempurkan makalah ini. Untuk terakhir
kalinya penulis berharap agar dengan hadirnya makalah ini akan memberikan sebuah
perubahan khususnya dunia pendidikan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Ikhsani, M. M. (2019). Strategi Pengembangan Koperasi dalam Upaya Membangun Kesejahteraan


Masyarakat. Jurnal Manajemen, XIII(2), 65-77.
Sidik, A. F. (2016, Juli 28). Makalah Kerjasama Koperasi. Diambil kembali dari Makalah Sederhana:
https://webloghavefun.wordpress.com/2016/07/28/makalah-kerjasama-koperasi/

Anda mungkin juga menyukai