Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KOPERASI DAN BENTUK PERUSAHAAN LAIN

Disusun Oleh :

Kelompok 9

Ahmad lutfhi pulungan 2201040026


Wulan Febrianti Nasution 2201040020
Salsabila 2201040025
Emmi wahyuni 2201040045

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TAPANULI SELATAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
PADANGSIDIMPUAN

T.A 2022/2023

KATA PENGANTAR

i
Syukur Alahmdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok, dengan judul KOPERASI DAN BENTUK PERUSAHAAN

LAIN

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak ,doa,saran dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurnadikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami mimiliki. Oleh
karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritikyang
membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat
memeberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan

Padangsidimpuan, Desember 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................3

BAB I: PENDAHULUAN........................................................................................4

A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................4
C. Tujuan penulisan...........................................................................................4

BAB II: PEMBAHASAN.........................................................................................5

A. Menjelaskan koperasi .................................................................................5


B. Menjelaskan bentuk bentuk perusahaan yang lain (join
venture ,trust, holding company ,yayasan ,franchising dan leasing .......

BAB III: PENUTUP.................................................................................................14

Kesimpulan ........................................................................................................14

Saran ...................................................................................................................14

Daftar pustaka.....................................................................................................15

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Suatu Badan usaha didefinisikan sebagai organisasi yang terstruktur dalam mengelola
faktor-faktor produksi untuk mendapatkan keuntungan. Pengertian lain badan usaha
dalam buku competent ekonomi adalah kesatuan yuridis dan ekonomis yang
menggunakan faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa dengan tujuan
mencari keuntungan. Sedangkan perusahaan adalah suatu unit kegiatan yang
melakukan aktivitas pengelolaan faktor produksi yang menyediakan barang dan jasa
bagi masyarakat, mendistribusikannya, serta melakukan upaya-upaya lain untuk
memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat. Ada beberapa
bentuk badan usaha antara lain, badan usaha milik negara (BUMN) badan usaha milik
swasta (BUMS) badan usaha milik daerah (BUMD), dan badan usaha campuran.

Salah satu karakteristik yang penting dari badan usaha adalah manajemen yang baik.
Jika suatu badan usaha dikelola dengan baik dapat meningkatkan kinerja badan usaha
dan akan meningkatkan nilai badan usaha bagi para pemegang saham. Pengelolaan
suatu badan usaha pada umumnya dilakukan oleh para manajer. karyawan untuk
mencapai tujuan tertentu.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan koperasi
2. Menjelaskan bentuk bentuk perusahaan yang lain (join venture ,trust, holding
company ,yayasan ,franchising dan leasing

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian dari koperasi
2. Dapat memahami dan melihat bentuk bentuk perusahaan yang lain (join
venture ,trust, holding company ,yayasan ,franchising dan leasing
1.

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Menjelaskan koperasi

Koperasi adalah sebuah badan usaha yang organisasinya didirikan khusus bertujuan
untuk memberi kesejahteraan pada anggotanya. Tujuan memberi kesejahteraan
tersebut lebih kepada sektor ekonomi. Badan usaha khusus yang dibentuk dengan asas
kekeluargaan, sebab badan usaha ini akan memprioritaskan anggota di dalamnya.

Definisi koperasi juga disebutkan dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992


Tentang Perkoperasian. Dalam Pasal 1 UU tersebut, definisinya adalah badan usaha
yang memiliki anggota perseorangan atau badan hukum dengan landasan kegiatan
dasar prinsip dari koperasi.

Sebagai tambahan, badan usaha ini merupakan gerakan ekonomi rakyat yang
memiliki asas kekeluargaan. Sedangkan definisi dari perkoperasian adalah segala hal
yang berkaitan dengan badan usaha ini sendiri

Berdasarkan pengertian koperasi secara umum dan para ahli, pembentukan koperasi
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dari para anggotanya. Tujuan
lainnya, antara lain:

1. Membantu memperbaiki taraf hidup maupun ekonomi para anggotanya serta


masyarakat sekitar.
2. Membantu pemerintah mewujudkan kehidupan masyarakat yang adil dan makmur.
3. Meningkatkan tatanan perekonomian di Indonesia.

Di Pasal 4 UU Nomor 25/1992 menyebut, empat fungsi dan peran koperasi,


antara lain:

1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada


khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan
ekonomi dan sosialnya
2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia
dan masyarakat
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya

5
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang
merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi
ekonomi.

Dalam perannya, koperasi kerap memberi bantuan, seperti kredit atau pinjaman dana
kepada anggota dalam hal finansial. Pembentukan koperasi diharapkan dapat
meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat di Indonesia.

Dalam Pasal 5 disebutkan, prinsip pelaksanaan koperasi, sebagai berikut:

1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka


2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis
3. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding
dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota
4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
5. Kemandirian

Dalam mengembangkan koperasi, juga wajib menerapkan prinsip:

1. Pendidikan perkoperasian
2. Kerja sama antar koperasi.

Karena siapapun dapat bergabung menjadi anggota koperasi, maka pengelolaan


mengedepankan asas demokrasi. Dalam menetapkan keputusan segala hal mengenai
koperasi, dilakukan dengan cara musyawarah atau voting suara terbanyak dari para
anggotanya. Ada dua macam pasal dalam Undang-undang yang berbeda menjelaskan
jenis-jenisnya.

1. Jenis Menurut Undang-undang No. 25 Tahun 1992

Dalam UU No. 25 Tahun 1992 dijelaskan bahwa jenis badan usaha ini ada dua
macam, yaitu primer dan sekunder.

b. Koperasi Primer
c. Koperasi Sekunder

2. Jenis Menurut Undang-undang No. 17 Tahun 2012

6
Yang kedua, jenis koperasi berdasarkan UU No. 17 Tahun 2012. Kendati UU
ini telah dibatalkan Mahkamah Konstitusi, namun ada empat jenis yang tertulis
menurut kesamaan dan kepentingan ekonomi para anggota. Jenis Koperasi menurut
UU ini adalah:

a. Koperasi Produsen
b. Koperasi Konsumen
c. Koperasi Jasa
d. Koperasi Simpan Pinjam

2. Menjelaskan bentuk bentuk perusahaan yang lain (join venture ,trust, holding
company ,yayasan ,franchising dan leasing

Perusahaan adalah sebuah organisasi bisnis, baik komersial maupun industrial, yang
dikelola oleh asosiasi dan sekelompok orang untuk bekerja sama dalam mencapai
tujuan yang sama.

Biasanya, perusahaan akan melakukan produksi yang nantinya akan diperdagangkan


kepada masyarakat secara luas dalam rangka menggerakkan kegiatan ekonomi.

1. Join vanture

Joint venture adalah istilah dari usaha gabungan antara dua atau beberapa perusahaan
untuk menjalin bisnis bersama dalam bentuk kebersamaan dalam suatu perusahaan,
baik perusahaan yang sudah ada atau perusahaan yang akan didirikan. Singkatnya,
perusahaan joint venture adalah perusahaan patungan.

Diterangkan Sunaryati Hartono (dalam Hasanudin, 2010:14) joint


venture dipergunakan sebagai istilah verzamelnaam untuk berbagai kerja sama antara
penanaman modal nasional dengan penanaman modal asing. Dalam dunia akademik,
istilah joint venture dikenal dengan istilah lain, yakni foreign collaboration,
internasional enterprise, dan lainnya.

7
Ciri-Ciri Joint Venture dalam Penanaman Modal Asing

Aminuddin Ilmar menerangkan bahwa ada ciri-ciri khusus dari joint venture dalam
penanaman modal asing. Ciri-ciri yang dimaksud antara lain:

1. Perusahaan baru atau badan hukum baru yang didirikan oleh perorangan atau
badan hukum swasta asing dengan pihak modal nasional.
2. Modal joint venture adalah terdiri dari know how dan modal saham yang
disediakan oleh para pihak yang kekuasaannya, baik manajemen atau
pengambilan keputusan, dilakukan sesuai dengan banyaknya saham.
3. Para pihak yang mendirikan perusahaan tetap memiliki eksistensi dan
kebebasan masing-masing.
4. Kerja sama antara modal asing dengan modal nasional.

Model Manajemen Joint Venture

Ditinjau dari perspektif manajemen, sebagaimana diterangkan Maulana Hasanudin


dalam penelitiannya, ada empat model yang biasanya diadaptasi perusahaan joint
venture. Keempat model manajemen joint venture adalah sebagai berikut.

1. Model transplant

Dalam model manajemen ini, perusahaan induk mencangkokkan rumus-rumus bisnis


dan praktik manajemen kepada perusahaan joint venture.

2. Model dominant parent

Dalam model manajemen ini, perusahaan saham mayoritas memiliki perananan utama
dalam penentuan gaya manajemen perusahaan (dominan). Gaya dari perusahaan
dengan saham yang lebih rendah menjadi minoritas.

3. Model independent role

8
Dalam model manajemen ini, masing-masing pemegang saham memiliki penyertaan
yang sama dalam manajemen. Akibatnya, ada tanggung jawab terpisah untuk fungsi-
fungsi manajemen tertentu.

Alasan Pendirian Joint Venture

Tentu ada pertimbangan atau manfaat khusus dari pendirian joint venture. Alasan-
alasan inilah yang menyebabkan model usaha ini kian diminati. Adapun alasan
pendirian joint venture adalah sebagai berikut.

1. Untuk menekan biaya produksi dengan melakukan investasi di negara


berkembang, di mana upah buruh tergolong lebih rendah dari negara asal.
2. Lokasi yang strategis atau dekat dari bahan baku utama yang dimiliki.
3. Mencari pasar baru atau pasar yang lebih luas.
4. Mendapatkan hasil dari penjualan bahan baku, royalti, penjualan hak merek,
paten, rahasia dagang, dan desain industri.
5. Adanya status khusus dari suatu negara tertentu dalam perdagangan
internasional.

2. Trust
Trust adalah penggabungan atau peleburan badan usaha yang sejenis ataupun tidak
sejenis menjadi satu sehingga membentuk sebuah badan usaha besar. Bagi badan
usaha yang meleburkan diri ke dalam badan usaha baru tersebut, masing-masing
kehilangan kekuasaan untuk bertindak. Contonya penggabungan Bank Dagang
Negara, Bank Ekspor Impor, Bank Bapindo, dan Bank Bumi Daya menjadi Bank
Mandiri.
3. Holding company
holding company adalah perusahaan yang menjadi perusahaan utama yang mengatur,
mengendalikan dan mengawasi kinerja dari beberapa anak perusahaan yang tergabung
dalam satu grup perusahaan.

Tujuan Terbentuknya Perusahaan Induk

Perusahaan induk bertujuan untuk mengatur, mengendalikan, dan mengawasi kinerja


perusahaan. Sebagai pemimpin, perusahaan induk berperan merencanakan dan

9
melakukan koordinasi terhadap anak perusahaan, mampu mengendalikan dan
melakukan evaluasi terhadap rencana yang dijalankan.

Jenis dan Ciri-Ciri Perusahaan Induk

Ada dua jenis perusahaan induk yang ada dalam dunia bisnis, di antaranya:

1. Investment holding company, yaitu perusahaan induk yang kepemilikan


sahamnya di anak perusahaannya hanya sebatas untuk investasi. Karena itu,
perusahaan induk jarang sekali ikut campur dalam pengelolaan anak perusahaan.
2. Operating holding company, yaitu perusahaan induk ikut mengawasi
pengambilan keputusan di anak perusahaan. Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa
cara, seperti hak veto, yang artinya jika perusahaan induk merupakan pemegang
saham mayoritas di anak perusahaan dan komposisi kepemilikan saham di anak
perusahaan memungkinkan perusahaan induk untuk selalu memenuhi kuorum rapat
umum pemegang saham (RUPS). Cara lainnya adalah dengan keanggotaan direksi
dan/atau dewan komisaris, yang artinya perusahaan induk dapat mengutus
perwakilannya untuk menjadi direktur atau komisaris di anak perusahaan sehingga
dapat memiliki sarana pengawasan dan pengendalian atas anak perusahaan.
Selain itu, perusahaan induk memiliki ciri-ciri umum, seperti adanya konglomerat
yang dimiliki oleh satu atau beberapa orang saja. Ciri lainnya mengenai holding
company, antara lain:

 Memiliki anak perusahaan yang berada dalam satu grup yang sama.
 Memiliki pengelolaan bisnis yang terdapat dalam suatu manajemen terpisah.
 Memegang kendali dalam keseluruhan proses bisnis yang terdapat pada setiap
anak perusahaan.
 Memiliki sebagian atau sebagian besar saham anak perusahaan.

Proses Terbentuknya Perusahaan Induk

Meski terbentuk secara alami, sebuah perusahaan mengalami beberapa proses


sebelum akhirnya menjadi induk dari suatu grup. Apa saja proses yang dilaluinya?

Proses Residu

10
Proses residu adalah proses pemisahan sebuah perusahaan dari perusahaan lainnya
karena terjadinya pemecahan sektor usaha yang dijalankan. Perusahaan yang terpisah
ini nantinya akan menjadi perusahaan mandiri, sedangkan sisa atau residunya akan
menjadi holding. Perusahaan yang menjadi holding akan memegang saham
perusahaan pecahannya.

Proses Prosedural Penuh

Proses ini jika perusahaan induk merupakan perusahaan independen dan bukan dari
pemisahan yang terjadi dalam perusahaan. Ini merupakan alternatif dari proses yang
pertama jika sebuah perusahaan tidak membutuhkan banyak pemisahan.

Proses Terprogram

Cara lain membentuk perusahaan induk adalah dengan prosedur terprogram, yang
artinya dengan merencanakan pada awal bisnis. Jadi pada awal merintis sebuah usaha,
perusahaan tersebut akan menjadi holding company. Kemudian, perusahaan itu dapat
bekerja sama dengan perusahaan lain untuk membentuk perusahaan baru.

Contoh Holding Company di Indonesia

PT. Semen Indonesia merupakan salah satu contoh holding company di Indonesia.
Perusahaan tersebut, yang merupakan BUMN, menaungi beberapa perusahaan seperti
PT. Semen Gresik, PT. Semen Padang, dan PT. Semen Tonasa.

Contoh lain holding company di Indonesia adalah PT. Pupuk Indonesia yang
menaungi PT. Pupuk Sriwidjaya, PT. Pupuk Kujang, dan sebagainya.

4. Concern

Concern pada dasarnya sama dengan holding company, yaitu memiliki sejumlah
besar saham dari beberapa badan usaha. Perbedaannya holding company berbentuk
PT, sedangkan concern berbentuk perusahaan perseorangan. Jadi, concern didirikan
oleg seseorang dengan jalan membeli sejumlah besar saham-saham dari beberapa
badan usaha. Karena perusahaan ini berbentu perseorangan maka biasanya
menggunakan nama sesuai dengan nama pemiliknya.

11
5. Yayasan
Yayasan adalah sebuah badan hukum yang tersusun dari kekayaan baik harta maupun
lainnya yang dipisahkan dan bertujuan untuk dapat mencapai sebuah tujuan tertentu
dalam beberapa bidang, seperti bidang sosial, bidang kemanusiaan, dan bidang
keagamaan yang tidak memiliki anggota.

Dasar Hukum Yayasan

Perundangan mengenai Yayasan disahkan pertama kali pada Tahun 2001 melalui UU
Nomor 16 Tahun 2001 Tentang Yayasan. Seiring diperlukannya perincian lebih
lanjut, UU ini mengalami perubahan melalui UU No 28 Tahun 2004.

Benar memang sebelum tahun 2001 yayasan sudah ada dan diakui, namun
keberadaannya dianggap oleh sebagian orang hanya formalitas sebagai suatu entitas
legal tanpa pengaturan yang mendetail mengenai kepastian hukumnya. Pada periode
itu, pendirian Yayasan memang lebih diminati karena proses pendiriannya yang cukup
sederhana dan 'terkesan' menghindari pajak.

6. franchising dan leasing


Pengertian Franchise

Adalah suatu kemitraan dimana pengusaha yang kuat ( mempunyai merek dagang
ternama ) serta mempunyai rahasia dagang dan ingin mengembangkan usahanya.

Adalah merupakan salah satu bentuk format bisnis dimana pihak pertama yang
disebut franchisor memberikan hak kepada pihak kedua yang disebut franchisee
untuk mendistibusikan barang/jasa dalam lingkup area geografis dan periode waktu
tertentu mempergunakan merek, logo, dan sistem operasi yang dimiliki dan
dikembangkan oleh franchisor. Pemberian hak ini dituangkan dalam bentuk
perjanjian waralaba (franchise agreement).
Unsur – unsur Franchise ( waralaba )
o Adanya minimal 2 pihak, yaitu pihak franchisor dan pihak franchisee. Pihak
franshisor sebagai pihak yang memberikan franchise sementara pihak
franshisee merupakan pihak yang diberikan/ menerima franshise tersebut;

12
o Adanya penawaran paket usaha dari franchisor,
o Adanya kerja sama pengelolaan unit usaha antara pihak franchisor dengan
pihak franchisee,
o Dipunyaianya unit usaha tertentu (outlet) oleh pihak franchisee yang akan
memamfaatkan paket usaha miliknya pihak franchisor,
o Seringkali terdapat kontrak tertulis antara pihak franchisor dan pihak
franchisee.

Pengertian Leasing

Adalah pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang – barang modal


dengan pembayaran secara berkala oleh perusahaan yang menggunakan barang –
barang modal tersebut, dan dapat dibeli atau memperpanjang jangka waktu
berdasarkan nilai sisa

Adapula pengertian Leasing menurut Prof.R.Subekti, S.H. di dalam bukunya `Aneka


Perjanjian`

Adalah tidak lain dari pada perjanjian sewa – menyewa yang telah berkembang di
kalangan para pengusaha, dimana ”lessor” menyewakan suatu perangkat alat
perusahaan (mesin – mesin) termasuk service, pemeliharaan dan lain – lain kepada
”lessee” untuk suatu jangka waktu tertentu.
Unsur – unsur perjanjian Leasing:
 Pembiayaan perusahan
 Penyediaan barang – barang modal
 Jangka waktu tertentu
 Pembayaran secara berkala
 Adanya hak pilih (opsi)
 Adanya nilai sisa yang disepakati bersama

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sesudah mengevaluasi temuan-temuan audit dan merumuskan pendapat atas keseluruhan


laporan keuangan, auditor menyampaikan pendapatnya melalui laporan auditor yang
disiapkan sesuai dengan empat standar pelaporan GAAP.

Tergantung pada situasinya, laporan auditor dapat mengambil salah satu bentuk- bentuk
berikut: (1) laporan standar yang berisi pendapat wajar anpa pengecualian, (2) laporan
yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan tambahan, (3)
laporan yang menyatakan salah satu dari tiga jenis pendapat lain-wajar dengan
pengecualian, tidak wajar, atau penilakan memberikan pendapat.

B. Saran

Demikianlah makalah yang kami susun, semoga bermanfaat bagi para pembaca untuk
kedepannya.

Daftar Pustaka

Rusdarti, dan Kusmuriyanto. 2008. EKONOMI Fenomena di Sekitar Kita. Solo: Platinum
(PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri)

14
Anhari, Ally Sultan Al. 2010. “Analisis Kinerja Laporan Keuangan Pada Koperasi Sendang
Mulyo di Wonogiri”. Skripsi. Surakarta: universitas Muhammadiyyah Surakarta. Arifin,
Johar. 2002. Manajemen Koperasi. Jakarta: Gramedia. Arikuntoro, Suharsimi. 2006.
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Chianiago,
Arifinal. 1987. Perkoperasian Indonesia. Bandung: Angkasa.

15

Anda mungkin juga menyukai