Anda di halaman 1dari 28

PASAR DAN LEMBAGA KEUANGAN

“KOPERASI”

Disusun oleh :

1. Aldi Fahreza Saputra (223403416001)


2. Dewi Sukmawati (223403416070)
3. Intan Hana Sajidah (223403416008)
4. Rizko Kurniawan (223403416042)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NASIONAL

TAHUN 2022

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kami ucapkan kepada Tuhan YME atas Ridho dan
Rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ‘Pasar dan
Lembaga Keuangan, Koperasi’ ini dengan baik.

Kami selaku penyusun sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 9 November 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................................


i

DAFTAR ISI ...................................................................................................................


ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................
1

A. Latar Belakang ................................................................................................


1
B. Rumusan masalah ...........................................................................................
3
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................


4

A. Pengertian Koperasi ........................................................................................


4
B. Sejarah Perkembangan Koperasi ....................................................................
5
C. Lambang Koperasi ..........................................................................................
8
D. Ciri-Ciri dan Unsur-Unsur Koperasi .............................................................
10
E. Fungsi dan Peranan Koperasi ........................................................................
10
F. Prinsip-Prinsip Koperasi ...............................................................................
12
G. Asas dan Tujuan Koperasi ............................................................................
12

ii
H. Landasan Koperasi ....................................................................................... 13
I. Jenis- Jenis Koperasi .....................................................................................
14
J. Kelebihan dan Kelemahan Koperasi .............................................................
17
K. Modal Koperasi ............................................................................................ 18
L. Cara Mendirikan Koperasi ............................................................................
20
M. Peranan Koperasi dalam Perekonomian Indonesia .......................................
21

BAB III PENUTUP ......................................................................................................


22

A. Kesimpulan ...................................................................................................
22
B. Saran .............................................................................................................
23

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... iii

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Koperasi merupakan usaha bersama dari sekolompok orang yang mempunyai
kepentingan yang sama dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas
kekeluargaan. Koperasi di Indonesia saat ini telah berkembang dengan pesat karena
para anggota-anggotanya yang terdiri dari masyarakat umum telah mengetahui
manfaat dari pendirian koperasi tersebut, yang dapat membantu perekonomian dan
mengembangkan kreatifitas masing-masing anggota. Upaya dari pendirian koperasi
ini sangat menguntungkan bagi masyarakat untuk lebih memahami koperasi. Ciri
utama dari koperasi yang membedakannya dengan badan usaha lainnya (non
koperasi) adalah posisi anggota. Dalam UU No. 25 tahun 1992 tentang
perkoperasian disebutkan  bahwa, anggota koperasi adalah pemilik dan sekaligus
pengguna jasa koperasi.
Tujuan koperasi sebagai perusahaan atau badan usaha bukan semata-semata
hanya pada orientasi laba, melainkan juga pada orientasi manfaat . Karena itu,
dalam banyak kasus koperasi, manajemen koperasi tidak mengejar keuntungan
sebgai tujuan perusahaan karena mereka bekerja didasari dengan pelayanan. Untuk
koperasi diindonesia, tujuan badan usaha koperasi adaalah memajukan
kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya (UU No.
25/1992 pasal 3). Tujuan ini dijabarkan dalam berbagai aspek program oleh
manajemen koperasi pada setiap rapat angggota tahunan.Koperasi juga memberikan
kontribusi yang cukup besar terhadap pembentukan produk nasional, peningkatan
ekspor, perluasan lapangan kerja dan usaha, serta peningkatan dan pemerataan
pendapatan.
Pada saat ini masih banyak orang yang kurang memahami betapa pentingnya
peran koperasi sebagai salah satu sector usaha perekonomian Indonesia. Mungkin
masih banyak orang yang menganggap koperasi hanyalah lembaga keuangan biasa.
Namun kenyataannya koperasi merupakan salah satu dari tiga sector usaha formal

1
dalam perekonomian Indonesia. Dalam kegiatannya, selain menekankan pada
kepentingan social dan ekonomi, kegiatan ekonomi juga menekankan pada
kepentingan moral.
Pemerintah Indonesia sangat berkepentingan dengan Koperasi, karena Koperasi
di dalam sistem perekonomian merupakan soko guru. Koperasi di Indonesia belum
memiliki kemampuan untuk menjalankan peranannya secara efektif dan kuat. Hal
ini disebabkan Koperasi masih menghadapai hambatan struktural dalam penguasaan
faktor produksi khususnya permodalan. Dengan demikian masih perlu perhatian
yang lebih luas lagi oleh pemerintah agar keberadaan Koperasi yang ada di
Indonesia bisa benar-benar sebagai soko guru perekonomian Indonesia yang
merupakan sistem perekonomian yang yang dituangkan dalam Undang-Undang
Dasar 1945.
Koperasi sebagai lembaga di mana orang-orang yang memiliki kepentingan
relatif homogen, berhimpun untuk meningkatkan kesejahteraannya. Dalam
pelaksanaan kegiatannya, koperasi dilandasi oleh nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang
mencirikannya sebagai lembaga ekonomi yang sarat dengan nilai etika bisnis. Nilai-
nilai yang terkandung dalam koperasi, seperti menolong diri sendiri (self help),
percaya pada diri sendiri (selfreliance), dan kebersamaan (cooperation) akan
melahirkan efek sinergis. Efek ini akan menjadi suatu kekuatan yang sangat ampuh
bagi koperasi untuk mampu bersaing dengan para pelaku ekonomi lainnya.
Konsepsi demikian mendudukkan koperasi sebagai badan usah yang cukup strategis
bagi anggotanya dalam mencapai tujuan-tujuan ekonomis yang pada gilirannya
berdampak pada masyarakat secara luas. Pada era Orde Baru (Orba), pembangunan
koperasi sangat signifikan. Diwarnai oleh kesuksesan gerakan para karyawan bank
bjb yang tergabung dalam Koperasi Karyawan bank bjb (Ziebar).
Sebuah Koperasi dikatakan berhasil atau sukses jika mampu meningkatkan
kesejahteraan anggotanya. Koperasi dapat mensejahterahkan anggotanya, karena ia
menciptakan nilai tambah dari usaha mereka. Dalam hal ini, semakin baik kinerja
Koperasi, maka semakin besar kemampuan Koperasi mensejahterakan anggotanya.
Semakin besar peran Koperasi memperbaiki kesejahteraan anggotanya, semakin
tinggi partisipasi mereka dalam kegiatan Koperasi. Jadi, hubungan antara kinerja
Koperasi, partisipasi anggota dan kesejahteraan anggota adalah hubungan yang

2
saling mempengaruhi. Anggota Koperasi mempunyai makna yang sangat strategis
bagi pengembangan Koperasi, anggota dapat berfungsi sebagai pemilik dan
sekaligus sebagai pengguna jasa sebagai karakteristik utama Koperasi yang tidak
dimiliki oleh bentuk perusahaan lain. Sebagai pemilik harus berpartisipasi dalam
penyetoran modal, pengawasan, dan pengambilan keputusan, dengan harapan akan
memperoleh pembagian SHU yang memadai, kesuksesan koperasi juga dapat dilihat
dari kemampuan dalam mempromosikan ekonomi anggotanya. Oleh karna itu dapat
dikatakan bahwa peranan koperasi sangat besar bagi anggotanya.\

B. Perumusan Masalah
1. Apakah pengertian Koperasi?
2. Bagaimanakah sejarah perkembangan Koperasi di Indonesia?
3. Bagaimana lambang Koperasi?
4. Apa ciri-ciri Koperasi?
5. Bagaimana unsur-unsur Koperasi?
6. Bagaimana fungsi dan peran Koperasi?
7. Bagaimana prinsip Koperasi?
8. Apa asas dan tujuan Koperasi?
9. Apa landasan Koperasi?
10. Apa saja jenis-jenis Koperasi?
11. Apa saja kelebihan dan kelemahan Koperasi?
12. Darimana asal modal Koperasi?
13. Bagaimana cara mendirikan Koperasi?
14. Apa peranan Koperasi dalam Perekonomian Indonesia?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memahami dan
menjelaskan semua teori sebagaimana yang disebutkan pada perumusan masalah
diatas. Penulisan makalah ini juga kami ajukan sebagai pelengkap tugas mata kuliah
Pasar dan Lembaga Keuangan Lainnya.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Koperasi
1. Pengertian Koperasi Menurut Istilah
Pengertian Koperasi secara sederhana berawal dari kata ”co” yang berarti
bersama dan ”operation” (operasi) artinya bekerja. Jadi pengertian koperasi
adalah kerja sama. Sedangkan pengertian umum, Koperasi adalah suatu
kumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan sama, diikat dalam suatu
organisasi yang berasaskan kekeluargaan dengan maksud mensejahterakan
anggota.
2. Pengertian Koperasi Menurut Undang – Undang
UU No. 25 Tahun 1992 (Perkoperasian Indonesia) : Koperasi adalah
Badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang beradasarkan atas dasar asas
kekeluargaan.
3. Pengertian Koperasi Menurut Para Ahli
Berikut ini pengertian koperasi menurut para ahli :
1) Dr. Fay ( 1980 ), Koperasi adalah suatu perserikatan dengan tujuan berusaha
bersama yang terdiri atas mereka yang lemah dan diusahakan selalu dengan
semangat tidak memikirkan diri sendiri sedemikian rupa, sehingga masing-
masing sanggup menjalankan kewajibannya sebagai anggota dan mendapat
imbalan sebanding dengan pemanfaatan mereka terhadap organisasi.
2) R.M Margono Djojohadikoesoemo, Koperasi adalah perkumpulan manusia
seorang-seorang yang dengan sukanya sendiri hendak bekerja sama untuk
memajukan ekonominya.

4
3) Prof. R.S. Soeriaatmadja, Koperasi adalah suatu badan usaha yang secara
sukarela dimiliki dan dikendalikan oleh anggota yang juga pelanggannya
dan dioperasikan oleh mereka dan untuk mereka atas dasar laba atau dasar
biaya.

B. Sejarah Perkembangan Koperasi Di Indonesia


Sejarah singkat gerakan koperasi bermula pada abad ke-20 yang pada umumnya
merupakan hasil dari usaha yang tidak spontan dan tidak dilakukan oleh orang-
orang yang sangat kaya. Koperasi tumbuh dari kalangan rakyat, ketika penderitaan
dalam lapangan ekonomi dan sosial yang ditimbulkan oleh sistem kapitalisme
semakin memuncak. Beberapa orang yang penghidupannya sederhana dengan
kemampuan ekonomi terbatas, terdorong oleh penderitaan dan beban ekonomi yang
sama, secara spontan mempersatukan diri untuk menolong dirinya sendiri dan
manusia sesamanya.
Dalam keadaan hidup demikian, pihak kolonial terus-menerus mengintimidasi
penduduk pribumi sehingga kondisi sebagian besar rakyat sangat memprihatinkan.
Di samping itu para rentenir, pengijon dan lintah darat turut pula memperkeruh
suasana. Mereka berlomba mencari keuntungan yang besar dan para petani yang
sedang menghadapi kesulitan hidup, sehingga tidak jarang terpaksa melepaskan
tanah miliknya sehubungan dengan ketidakmampuan mereka mengembalikan
hutang-hutangnya yang membengkak akibat sistem bunga yang diterapkan pengijon.
Di Indonesia, ide-ide perkoperasian diperkenalkan pertama kali oleh Patih di
Purwokerto, Jawa Tengah, R. Aria Wiraatmadja yang pada tahun 1896 mendirikan
sebuah Bank untuk Pegawai Negeri. Cita-cita semangat tersebut selanjutnya
diteruskan oleh De Wolffvan Westerrode.
Pada zaman Belanda pembentuk koperasi belum dapat terlaksana karena :
1. Belum ada instansi pemerintah ataupun badan non pemerintah
yang  memberikan penerangan dan   penyuluhan tentang koperasi
2. Belum ada Undang-Undang yang mengatur kehidupan koperasi

5
3. Pemerintah jajahan sendiri masih ragu-ragu menganjurkan koperasi karena
pertimbangan politik, khawatir koperasi itu akan digunakan oleh kaum politik
untuk tujuan yang membahayakan pemerintah jajahan itu

Pada tahun 1908, Budi Utomo yang didirikan oleh Dr. Sutomo memberikan
peranan bagi gerakan koperasi untuk memperbaiki kehidupan rakyat. Pada tahun
1915 dibuat peraturan Verordening op de Cooperatieve Vereeniging. Dengan
Undang-undang Koperasi tahun 1915, rakyat tidak mungkin dapat mendirikan
koperasi, karena :

1. Harus mendapat izin dari Gubernur Jenderal


2. Harus dibuat dengan Akta Notaris dalam bahasa Belanda
3. Membayar bea materai sebesar 50 gulden
4. Hak tanah harus menurut Hukum Eropa
5. Harus diumumkan di Javasche Courant, yang biayanya cukup tinggi

Pada tahun 1927 Regeling Inlandschhe Cooperatieve. Isi UU Koperasi tahun


1927 tersebut antara lain :

1. Akte pendirian tidak perlu Notariil, cukup didaftarkan pada Penasihat Urusan
Kredit Rakyat dan Koperasi, dan dapat ditulis dalam Bahasa Daerah
2. Bea materainya cukup 3 gulden
3. Dapat memiliki hak tanah menurut Hukum Adat
4. Hanya berlaku bagi Golongan Bumi Putera

Pada tahun 1927 dibentuk Serikat Dagang Islam, yang bertujuan untuk
memperjuangkan kedudukan ekonomi pengusah-pengusaha pribumi. Kemudian
pada tahun 1929, berdiri Partai Nasional Indonesia yang memperjuangkan
penyebarluasan semangat koperasi.Namun, pada tahun 1933 keluar UU yang mirip
UU no. 431 sehingga mematikan usaha koperasi untuk yang kedua kalinya. Pada
tahun 1942 Jepang menduduki Indonesia. Jepang lalu mendirikan koperasi
“KUMIAI”. Awalnya koperasi ini berjalan mulus, namun fungsinya berubah drastic
dan menjadi alat jepang untuk mengeruk keuntungan dan menyengsarakan rakyat
Indonesia. 

6
Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di
Indonesia mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Hari ini
kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia. Sebagai Bapak Koperasi
Indonesia, Bung Hatta pernah berkata : “Bukan Koperasi namanya manakala di
dalamnya tidak ada pendidikan tentang Koperasi”. Kongres Koperasi I
menghasilkan beberapa keputusan penting, antara lain :

1. Mendirikan sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia (SOKRI)


2. Menetapkan gotong royong sebagai asas koperasi
3. Menetapkan pada tanggal 12 Juli sebagai hari Koperasi

Akibat tekanan dari berbagai pihak misalnya Agresi Belanda, keputusan


Kongres Koperasi I belum dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. Namun, pada
tanggal 12 Juli 1953, diadakanlah Kongres Koperasi II di Bandung, yang antara lain
mengambil putusan sebagai berikut :

1. Membentuk Dewan Koperasi Indonesia ( Dekopin ) sebagai pengganti SOKRI


2. Menetapkan pendidikan koperasi sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah
3. Mengangkat Moh. Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia
4. Segera akan dibuat undang-undang koperasi yang baru

Hambatan-hambatan bagi pertumbuhan koperasi antara lain disebabkan oleh


hal-hal berikut: :

1. Kesadaran masyarakat terhadap koperasi yang masih sangat rendah


2. Pengalaman masa lampau mengakibatkan masyarakat tetap merasa curiga
terhadap koperasi
3. Pengetahuan masyarakat mengenai koperasi masih sangat rendah

Untuk melaksanakan program perkoperasian pemerintah mengadakan kebijakan


antara lain :

1. Menggiatkan pembangunan organisasi perekonomian rakyat terutama koperasi


2. Memperluas pendidikan dan penerangan koperasi
3. Memberikan kredit kepada kaum produsen, baik di lapangan industri maupun
pertanian yang bermodal kecil.

7
Organisasi perekonomian rakyat terutama koperasi sangat perlu diperbaiki. Para
pengusaha dan petani ekonomi lemah sering kali menjadi hisapan kaum tengkulak
dan lintah darat. Cara membantu mereka adalah mendirikan koperasi di kalangan 
mereka. Dengan demikian pemerintah dapat menyalurkan bantuan berupa kredit
melalui koperasi tersebut. Untuk menanamkan pengertian dan fungsi koperasi di
kalangan masyarakat diadakan penerangan dan pendidikan kader-kader koperasi.

C. Lambang Koperasi

Lambang Koperasi Indonesia memiliki arti:

1. Roda Bergigi, melambangkan upaya keras yang ditempuh secara terus menerus


2. Rantai, memiliki makna ikatan kekeluargaan, persatuan, dan persahabatan yang
kokoh
3. Padi dan Kapas, melambangkan kemakmuran anggota koperasi secara khusus
dan rakyat secara umum yang diusahakan oleh koperasi
4. Timbangan, menggambarkan keadilan sosial bagi salah satu dasar kopersi
5. Bintang dan Perisai, yang merupakan lambang dari PANCASILA yang berarti
landasan ideal koperasi
6. Pohon Beringin, menggambarkan simbol kehidupan yang memiliki sifat
kemasyarakatan dan kepribadian Indonesia yang berakar kokoh

8
7. Koperasi Indonesia, melambangkan kepribadian koperasi rakyat Indonesia
8. Warna Merah dan Putih, menggambarkan sifat nasional Indonesia.

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan


Menengah Nomor : 02/Per/M.KUKM/IV/2012 tanggal 17 April yang lalu tentang
penggunaan lambang Koperasi Indonesia, maka sejak diumumkan peraturan resmi
ini, lambang koperasi Indonesia yang berlaku adalah gambar teratai berwarna abu-
abu sebagai ganti dari logo koperasi yang sudah digunakan yaitu logo pohon
beringin.

Lambang koperasi Indonesia dalam bentuk gambar bunga yang memberi kesan
akan perkembangan dan kemajuan terhadap perkoperasian di Indonesia
mengandung makna bahwa koperasi Indonesia harus selalu berkembang, cemerlang,
berwawasan, variatif, inovatif sekaligus produktif dalam kegiatannya serta
berwawasan dan berorientasi pada keunggulan teknologi.

Penjelasan Gambar dan Warna :

1. Bunga yang memberi kesan akan perkembangan dan kemajuan terhadap


perkoperasian di Indonesia, mengandung makna bahwa Koperasi Indonesia
harus selalu berkembang, cemerlang, berwawasan, variatif, inovatif sekaligus
produktif dalam kegiatannya serta berwawasan dan berorientasi pada
keunggulan dan teknologi
2. 4 (empat) sudut pandang melambangkan arah mata angin yang mempunyai
maksud Koperasi Indonesia sebagai gerakan koperasi di Indonesia untuk
menyalurkan aspirasi; sebagai dasar perekonomian nasional yang bersifat
kerakyatan; sebagai penjunjung tinggi prinsip nilai kebersamaan, kemandirian,
keadilan dan demokrasi; selalu menuju pada keunggulan dalam persaingan
global
3. Teks Koperasi Indonesia memberi kesan dinamis modern, menyiratkan
kemajuan untuk terus berkembang serta mengikuti kemajuan zaman yang
mencerminkan pada perekonomian yang bersemangat tinggi, teks Koperasi
Indonesia yang berkesinambungan sejajar rapi mengandung makna adanya

9
ikatan yang kuat, baik didalam lingkungan internal Koperasi Indonesia maupun
antara Koperasi Indonesia dan para anggotanya
4. Warna Pastel memberi kesan kalem sekaligus berwibawa, selain Koperasi
Indonesia bergerak pada sektor perekonomian, warna pastel melambangkan
adanya suatu keinginan, ketabahan, kemauan dan kemajuan serta mempunyai
kepribadian yang kuat akan suatu hal terhadap peningkatan rasa bangga dan
percaya diri yang tinggi terhadap pelaku ekonomi lainnya
5. Lambang Koperasi Indonesia menggambarkan falsafah hidup berkoperasi yang
memuat: Tulisan: Koperasi Indonesia yang merupakan identitas lambang;
Gambar: 4(empat) kuncup bunga yang saling bertaut dihubungkan bentuk
sebuah lingkaran yang menghubungkan satu kuncup dengan kuncup lainnya,
menggambarkan seluruh pemangku kepentingan saling bekerja sama secara
terpadu dan berkoordinasi secara harmonis dalam membangun Koperasi
Indonesia.

D. Ciri-Ciri Koperasi dan Unsur-Unsur Koperasi


Beberapa ciri dari koperasi ialah :      
1. Terdiri dari perkumpulan orang
2. Pembagian keuntungan menurut perbandingan jasa. Jasa modal dibatasi
3. Tujuannya meringankan beban ekonomi anggotanya, memperbaiki
kesejahteraan anggotanya pada khususnya dan masyarakat pada umumnya
4. Modal tidak tetap, berubah menurut banyaknya simpanan anggota
5. Tidak mementingkan pemasukan modal/pekerjaan usaha tetapi keanggotaan
pribadi dengan prinsip kebersamaan.

Unsur-unsur yang terkandung dalam koperasi sabagai berikut :

1. Mengusahakan keutuhan barang dan jasa untuk perbaikan kehidupan


anggotanya
2. Berasaskan kekeluargaan
3. Bertujuan menyejahterakan anggotanya khususnya dan masyarakat pada
umumnya

10
4. Keanggotaannya bersifat sukarela
5. Pembagian SHU secara adil dan besarnya sesuai dengan usahanya masing-
masing
6. Kekuasaan tertinggi di tangan rapat anggota
7. Berusaha mendidik dan menumbuhkan kesadaran berkoperasi anggota.

E. Fungsi Dan Peranan Koperasi


Sebagaimana dikemukakan dalam pasal 4 UU No. 25 Tahun 1992, fungsi dan
peran koperasi di Indonesia seperti berikut ini :
1. Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi anggota
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan sosial.
Potensi dan kemampuan ekonomi para anggota koperasi pada umumnya
relatif kecil. Melalui koperasi, potensi dan kemampuan ekonomi yang kecil itu
dihimpun sebagai satu kesatuan, sehingga dapat membentuk kekuatan yang
lebih besar. Dengan demikian koperasi akan memiliki peluang yang lebih besar
dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial anggota koperasi pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya.
2. Turut serta secara aktif dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan manusia
dan masyarakat. Peningkatan kualitas kehidupan hanya bisa dicapai koperasi
jika ia dapat mengembangkan kemampuannya dalam membangun dan
meningkatkan kesejahteraan ekonomi anggota-anggotanya serta masyarakat
disekitarnya.
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional.
Koperasi adalah satu-satunya bentuk perusahaan yang dikelola secara
demokratis. Berdasarkan sifat seperti itu maka koperasi diharapkan dapat
memainkan peranannya dalam menggalang dan memperkokoh perekonomian
rakyat. Oleh karena itu koperasi harus berusaha sekuat tenaga agar memiliki
kinerja usaha yang tangguh dan efisien. Sebab hanya dengan cara itulah

11
koperasi dapat menjadikan perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan
ketahanan perekonomian nasional.
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional
yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan
demokrasi ekonomi.
Sebagai salah satu pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian
Indonesia, koperasi mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan
perekonomian nasional bersama-sama dengan pelaku-pelaku ekonomi lainnya.
Dengan demikian koperasi harus mempunyai kesungguhan untuk memiliki
usaha yang sehat dan tangguh, sehingga dengan cara tersebut koperasi dapat
mengemban amanat dengan baik.

F. Prinsip-Prinsip Koperasi
Koperasi dianggap sebagai satu lembaga bisnis yang unik. Keunikan itu sering
dikaitkan dengan prinsip-prinsip yang tidak saja mendasarkan diri pada prinsip
ekonomi melainkan juga kebersamaan. Menurut penjelasan (Pasal 5) undang-
undang Perkoprasian No.25 tahun 1992, adapun yang menjadi prinsip-prinsip
koperasi adalah sebagai berikut :
1. Keanggotaan bersifat sekarela dan terbuka
Sifat kesukarelaan dalam keanggotaan koperasi mengandung makna
bahwa menjadi anggota koperasi tidak boleh dipaksakan oleh siapapun.
Sedangkan sikap tebuka memiliki arti bahwa dalam keanggotaan tidak
dilakukan pembatasan atau diskriminasi dalam bentuk apapun.
2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis
Prinsip demokratis menunjukan bahwa pengelolaan koperasi dilakukan
atas kehendak dan keputusan para anggota. Para anggota itulah yang memegang
dan melaksanakan kekuasaan tertinggi dalam koperasi.
3. Pembagian  sisa hasil usaha dilakukan secara adil

12
Yaitu sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota.
Ketentuan demikian ini merupakan perwujudan nilai kekeluargaan dan keadilan
4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
Modal dalam koperasi pada dasarnya dipergunakan untuk kemanfaatan
anggota dan bukan untuk sekedar mencari keuntungan. Karena itu balas jasa
terhadap modal yang diberikan kepada para anggota juga terbatas, dan tidak
didasarkan semata-mata alas besarnya modal yang diberikan. Yang dimaksud
dengan terbatas adalah wajar dalam arti melebihi suku bunga yang berlaku.
5. Kemandirian

G. Asas Koperasi Dan Tujuan Koperasi


Koperasi mempunyai asas-asas yang berasal dari Negara Indonesia, antara lain :
1. Asas kekeluargaan
Asas ini mengandung makna adanya kesadaran dari hati nurani
setiap    anggota koperasi untuk mengerjakan segala sesuatu dalam koperasi
yang berguna untuk semua anggota dan dari semua anggota koperasi itu. Jadi,
bukan untuk diri sendiri maupun beberapa anggota saja dan juga bukan dari satu
anggota melainkan mencakup semuanya. Dengan asas yang bersifat seperti ini
maka semua anggota akan mempunyai hak dan kewajiban yang sama.          
2. Asas kegotongroyongan
Asas ini mengandung arti bahwa dalam berkoperasi harus memiliki
toleransi, sifat mau bekerja sama, dan sifat-sifat lainnya yang mengandung
unsur kerja sama, bukan orang perorangan. Berdasarkan bunyi pasal 3 UU No.
25/1992, tujuan koperasi Indonesia dalam garis besarnya meliputi tiga hal
sebagai berikut :
a) Untuk memajukan kesejahteraan anggotanya;
b) Untuk memajukan kesejahteraan masyarakat; dan
c) Turut Serta membangun tatanan perekonomian nasional.\

H. Landasan Koperasi   
Koperasi juga memiliki beberapa landasan diantaranya sebagai berikut :

13
1. Landasan Idiil Pancasila
Sebagai sarana untuk mencapai masyarakat adil dan makmur, koperasi
tidak lepas dari landasan-landasan hukum.Sebagai landasan berpijaknya
koperasi Indonesia adalah Pancasila. Sesuai dengan jiwa kepribadian bangsa,
koperasi Indonesia harus menyadari bahwa dalam dirinya terdapat kepribadian
sebagai pencerminan kehidupan yang dipengaruhi oleh keadaan, tempat,
lingkungan waktu, dengan suatu ciri khas adanya unsur ke-Tuhanan Yang Maha
Esa, kegotong royongan dalam arti bekerja sama, saling bantu membantu,
kekeluargaan dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika.
3. Landasan Struktural UUD 1945
Undang-undang Dasar 1945 menempatkan Koperasi pada kedudukan
sebagai Soko Guru perekonomian nasional. Dalam Garis-garis Besar Haluan
Negara (GBHN) 1993 ditegaskan kembali bahwa hakikat pembangunan nasional
sebagai pengamalan Pancasila adalah pembangunan manusia Indonesia
seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya. Hal ini sangat
sesuai dengan satu fungsi dan peran koperasi, yaitu mempertinggi kualitas
kehidupan manusia dan masyarakat.
4. Landasan mental setia kawan dan kesadaran pribadi
Koperasi merupakan organisasi yang paling banyak melibatkan peran
serta rakyat.Oleh karena itu, koprasi sebagi gerakan ekonomi rakyat perlu lebih
banyak diikutsertakan dalam upaya pembangunan, untuk mewujudkan
pembangunan yang lebih merata, tumbuh dari bawah, berakar di masyarakat dan
mendapat dukungan luas dari rakyat.
6. Landasan operasional Pasal 33 UUD 1945, UU Koperasi No. 12 1967, UU
Koperasi No. 25 1992
Dalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 1 menyatakan bahwa
perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan.
Dalam penjelasannya antara lain dinyatakan bahwa kemakmuran masyarakatlah
yang diutamakan bukan kemakmuran perorangan, dan bentuk perusahaan yang
sesuai dengan itu adalah koprasi.
Sejak tanggal 21 Oktober 1992, dasar hukum Koperasi Indonesia yang
semula UU Nomor 12 Tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perkoperasian,

14
Lembaran Negara RI Tahun 1967 Nomor 23, dan Tambahan Lembaran Negara
RI Tahun 1967 Nomor 2832 berubah menjadi UU Nomor 25 Tahun 1992
tentang Perkoperasian. UU ini disahkan oleh Presiden RI Soeharto, dan
diumumkan pada Lembaran Negara RI Tahun 1992 Nomor 116.

I. Jenis-Jenis Koperasi  
1. Koperasi berdasarkan fungsinya :
a) Koperasi Konsumsi
Didirikan untuk memenuhi kebutuhan umum sehari-hari para
anggotanya. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pembeli atau
konsumen bagi koperasinya. Yang pasti barang kebutuhan yang dijual di
koperasi harus lebih murah dibandingkan di tempat lain, karena koperasi
bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya. Contoh-contoh koperasi
konsumen adalah kopkar/kopeg, Koperasi Pegawai Indosat (Kopindosat),
KPRI adalah Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ). 
b) Koperasi Produksi
Koperasi yang menghasilkan barang dan jasa, di sini anggota berperan
sebagai pemilik dan pekerja koperasi. Bidang usahanya adalah membantu
penyediaan bahan baku, penyediaan peralatan produksi, membantu
memproduksi jenis barang tertentu serta membantu menjual dan
memasarkannya hasil produksi tersebut. Misalnya Koperasi Produksi Kerja,
misalnya dapat berupa kajian rumah tangga, pertanian, dan sebagainya.
Anggota sebagai pekerja dan sekaligus pemilik. Koperasi Produksi
Pengusaha (Produsen), Contohnya koperasi produsen tahu dan tempe
(kopti), koperasi produksi kerajinan (koprinka).
c) Koperasi Jasa
Koperasi Jasa memberikan jasa keuangan dalam bentuk pinjaman kepada
para anggotanya. Misalnya, simpan pinjam asuransi dan sebagainya. Di sini
anggota berperan sebagai pemilik dan pengguna layanan jasa
koperasi. Tentu bunga yang dipatok harus lebih rendah dari tempat
meminjam uang yang lain. Contoh koperasi jasa angkutan yang anggotanya

15
para pemilik angkutan, yaitu Koperasi Wahana Kalpika (KWK),
Kowanbisata, Kopaja (di Jakarta), Koperasi Angkutan Bekasi (Koasi);
koperasi perumahan yang memberi jasa sewa rumah; koperasi pelistrikan
yang memberi jasa aliran listrik kepada anggotanya; koperasi asuransi yang
memberi jasa jaminan kepada anggotanya yaitu asuransi jiwa, pinjaman dan
kebakaran.
d) Koperasi Penjualan atau Pemasaran
Koperasi yang menyelenggarakan fungsi distribusi barang atau jasa yang
dihasilkan oleh anggotanya agar sampai di tangan konsumen. Di sini
anggota berperan sebagai pemilik dan pemasok barang atau jasa kepada
koperasinya.
2. Koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah kerja :
a) Koperasi Primer, adalah koperasi yang yang minimal memiliki anggota
sebanyak 20 orang perseorangan. Contoh Koperasi Pasar Agung dan
Koperasi Pasar Kemiri
b) Koperasi Sekunder, adalah koperasi yang terdiri dari gabungan badan-
badan koperasi serta memiliki cakupan daerah kerja yang luas
dibandingkan dengan koperasi primer. Contoh gabungan dari koperasi
Pasar Agung, Pasar Kemiri, dan koperasi pasar yang ada di kota Depok.
3. Koperasi Berdasarkan Jenis Usahanya
a) Koperasi Simpan Pinjam (KSP), adalah koperasi yang memiliki usaha
tunggal yaitu menampung simpanan anggota dan melayani peminjaman.
Anggota yang menabung (menyimpan) akan mendapatkan imbalan jasa dan
bagi peminjam dikenakan jasa. Besarnya jasa bagi penabung dan peminjam
ditentukan melalui rapat anggota. Dari sinilah, kegiatan usaha koperasi
dapat dikatakan “dari, oleh, dan untuk anggota.” Contoh Kospin Jasa
Pekalongan, KSP Kodanua, KSP Kowika Jaya, Jakarta dan KSP Arta
Prima di Ambarawa, Magelang.
b) Koperasi Serba Usaha (KSU), adalah koperasi yang bidang usahanya
bermacam-macam. Anggota KSU adalah orang-orang yang bertempat
tinggal diwilayah itu.Misalnya, unit usaha simpan pinjam, unit pertokoan

16
untuk melayani kebutuhan sehari-hari anggota juga masyarakat, unit
produksi, unit wartel. Contohnya KUD.
c) Koperasi Konsumsi, adalah koperasi yang bidang usahanya menyediakan
kebutuhan sehari-hari anggota. Kebutuhan yang dimaksud misalnya
kebutuhan bahan makanan, pakaian, dan perabot rumah tangga. Contoh
kopkar dan koperasi pegawai (KPRI), serta KSU dan KUD.
d) Koperasi Produksi, adalah koperasi yang bidang usahanya membuat barang
(memproduksi) dan menjual secara bersama-sama. Anggota koperasi ini
pada umumnya sudah memiliki usaha dan melalui koperasi para anggota
mendapatkan bantuan modal dan pemasaran. Contoh Koperasi Pengrajin
Susu Bandung Selatan (KPBS).

4. Koperasi berdasarkan keanggotaannya


a) Koperasi Unit Desa (KUD), adalah koperasi yang beranggotakan
masyarakat pedesaan. Koperasi ini melakukan kegiatan usaha ekonomi
pedesaan, terutama pertanian. Untuk itu, kegiatan yang dilakukan KUD
antara lain menyediakan pupuk, obat pemberantas hama tanaman, benih,
alat pertanian, dan memberi penyuluhan teknis pertanian. Contoh Puskud
Mina Lestari Jatim.
b) Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI), koperasi ini beranggotakan
para pegawai negeri. Sebelum KPRI, koperasi ini bernama Koperasi
Pegawai Negeri (KPN). KPRI bertujuan terutama meningkatkan
kesejateraan para pegawai negeri (anggota). KPRI dapat didirikan di
lingkup departemen atau instansi.
c) Koperasi Pasar (Koppas), koperasi ini beranggotakan para pedagang pasar.
Pada umumnya pedagang di setiap pasar mendirikan koperasi untuk
melayani kebutuhan yang berkaitan dengan kegiatan para pedagang.
Misalnya modal dan penyediaan barang dagangan. Di tingkat kabupaten
atau provinsi terdapat Pusat Koperasi Pasar (Puskoppas) yang bertujuan
memberikan bimbingan kepada koperasi pasar yang ada di wilayah
binaannya.    

17
d) Koperasi Sekolah, memiliki anggota dari warga sekolah, yaitu guru,
karyawan, dan siswa. Koperasi sekolah memiliki kegiatan usaha
menyediakan kebutuhan warga sekolah, seperti buku pelajaran, alat tulis,
makanan, dan lain-lain. Keberadaan koperasi sekolah bukan semata-mata
sebagai kegiatan ekonomi, melainkan sebagai media pendidikan bagi siswa
antara lain berorganisasi, kepemimpinan, tanggung jawab, dan kejujuran.

J. Kelebihan Dan Kelemahan Koperasi


Kelebihan koperasi yaitu :
1. Anggota koperasi berperan sebagai konsumen dan produsen
2. Dasar sukarela, orang terhimpun dalam koperasi atau masuk menjadi anggota
dengan dasar sukarela
3. Usaha koperasi tidak hanya diperuntukkan kepada anggotanya saja, tetapi juga
untuk masyarakat pada umumnya
4. Koperasi dapat melakukan berbagai usaha diberbagai bidang kehidupan
ekonomi rakyat
5. Sisa Hasil Usaha (SHU) yang dihasilkan koperasi dibagikan kepada anggota
sebanding dengan jasa usaha masing-masing anggota

Kekurangan koperasi yaitu :

1. Koperasi sulit berkembang karena keterbatasan dibidang permodalan.


2. Kemampuan tenaga professional dalam pengelolaan koperasi.
3. Kurangnya kerja sama antara pengurus, pengawas dan anggotanya.
4. Tidak semua anggota koperasi berperan aktif dalam pengembangan koperasi.
5. Koperasi identik dengan usaha kecil sehingga sulit untuk bersaing dengan badan
usaha lain.

K. Modal Koperasi 
Modal usaha koperasi berasal dari dua sumber yaitu :
1. Modal Sendiri
a. Simpanan pokok

18
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh
anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok
tidak boleh diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi
anggota.
b. Simpanan Wajib
Simpanan wajib adalah simpanan yang wajin dibayar oleh anggota
kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu. Simpanan wajib juga
tidak boleh diambil jika bersangkutan masih menjadi anggota koperasi.
Dengan simpanan wajib modal koperasi terus bertambah dan berkembang.
c. Simpanan Sukarela
Modal koperasi semacam ini adalah simpanan dari anggota – anggota
koperasi yang bersifat sukarela, dalam artian tidak ada paksaan untuk
melakukan simpanan ini tetapi dilakukan atas kemauan sendiri.

d. Dana Cadangan
Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan sisa
hasi usaha. Dana yang terkumpul dalam bentuk cadangan selama tidak
terjadi kerugian dapat dimanfaatkan sebagai modal.
e. Hibah
Hibah adalah pemberian berupa uang atau barang yang diterima oleh
koperasi tetapi bukan dari anggotanya melainkan dari pihak lain. Contohnya
koperasi menerima hibah dari pemerintah atau perusahaan tertentu.
f. Modal pinjaman
g. Anggota
Pinjaman yang diperoleh dari anggota koperasi dapat disamakan dengan
simpanan sukarela anggota. Kalau dalam simpanan sukarela, maka besar
kecil dari nilai yang disimpan tergantung dari kerelaan anggota. Sebaliknya
dalam pinjaman, koperasi meminjam senilai uang atau yang dapat dinilai
dengan uang yang berasal dari anggota.
h. Koperasi lainnya dan atau anggotanya

19
Pada dasarnya diawali dengan adanya kerja sama yang dibuat oleh
sesama badan usaha koperasi untuk saling membantu dalam bidang
kebutuhan modal. Bentuk dan lingkup kerja sama yang dibuat bisa dalam
lingkup yang luas atau dalam lingkup yang sempit tergantung dari kebutuhan
modal yang diperlukan.
i. Bank dan lembaga keuangan lainnya
Pinjaman komersial dari lembaga keuangan untuk badan usaha koperasi
mendapat prioritas dalam persyaratan. Prioritas tersebut diberikan kepada
koperasi sebetulnya merupakan komitmen pemerintah dari negara-negara
yang bersangkutan untuk mengangkat kemampuan ekonomi rakyat
khususnya usaha koperasi.

j. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya


Untuk menambah modal koperasi juga dapat menjual obligasi atau surat
utang kepada masyarakat investor untuk mencari dana segar dari masyarakat
umum diluar anggota koperasi. Mengenai persyaratan untuk menjual obligasi
dan surat utang tersebut diatur dalam ketentuan otoritas pasar modal yang
ada.
k. Sumber lain yang sah
Semua sumber keuangan, kecuali sumber keuangan yang berasal dari
dana yang tidak sah dapat dijadikan tempat untuk meminjam modal.
l. Modal penyertaan (diatur dengan PP)
Modal penyertaan adalah modal yang berasal dari penanaman modal
(investasi) pemerintah atau swasta bukan anggota (seperti perorangan, badan
usaha swasta, dan BUMN). Modal ini dilakukan dalam upaya memperkuat
kegiatan usaha koperasi. Dalam koperasi, modal penyertaan juga
menanggung risiko. Pemilik modal ini tidak memiliki suara dalam rapat
anggota. Akan tetapi, pemilik dapat diikutsertakan dalam pengawasan usaha
investasi dari modal tersebut sesuai dengan kesepakatan.

L. Cara Mendirikan Koperasi 


1. Syarat Pendirian Koperasi

20
1) Koperasi Primer dibentuk oleh sekurang-kurangnya 20 (duapuluh) orang
2) Koperasi Sekunder dibentuk oleh sekurang-kurangnya 3 (tiga) Koperasi
3) Dibuat dengan akta pendirian yang memuat anggaran dasar
4) Berkedudukan di wilayah Indonesia;
2. Persiapan Mendirikan Koperasi
1) Anggota masyarakat yang akan mendirikan koperasi harus mengerti maksud
dan tujuan berkoperasi serta kegiatan usaha yang akan dilaksanakan oleh
koperasi untuk meningkatkan pendapatan dan manfaat sebesar-besarnya bagi
anggota. Pada dasarnya koperasi dibentuk dan didirikan berdasarkan
kesamaan kepentingan koperasi.
2) Agar orang-orang yang akan mendirikan koperasi memperoleh pengertian,
maksud, tujuan, struktur organisasi, managemen, prinsip-prinsip koperasi
dan prospek pengembangan koperasinya, maka mereka dapat meminta
penyuluhan dan pendidikan serta latihan dari Kantor Departemen Koperasi
Pengusaha Kecil dan Menengah Setempat.

3) Rapat Pendirian
Proses pendirian sebuah koperasi diawali dengan penyelenggaraan Rapat
Pendirian Koperasi oleh anggota masyarakat yang menjadi pendirinya. Hal -
Hal yang dibicarakan dalam Rapat:      
 Tujuan mendirikan koperasi    
 Kegiatan usaha yang hendak dijalankan        
 Menetapkan modal yang akan disetor kepada koperasi diantaranya dari
simpanan pokok dan simpanan wajib      
 Memilih nama-nama pengurus dan pengawas koperasi
 Menyusun anggaran dasar
4) Prosedur permohonan pengesahan
a. Adanya permohonan tertulis dari para pendiri dengan dilampiri akta
pendirian

21
b. Bila permintaan pengesahan ditolak, alasan penolakan diberitahukan
kepada para pendiri secara tertulis dalam waktu paling lambat 3 (tiga)
bulan setelah diterimanya permintaan
c. Terhadap penolakan pengesahan akta pendirian para pendiri dapat
mengajukan permintaan ulang dalam waktu paling lama 1 (satu) bulan
sejak diterimanya penolakan
d. Keputusan terhadap pengajuan permintaan ulang diberikan dalam jangka
waktu paling lama 1 (satu) bulan sejak diterimanya pengajuan
permintaan ulang
e. Setelah pengesahan akta pendirian diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia.

M. Peranan Koperasi Dalam Perekonomian Indonesia 


1. Peranan koperasi dalam perekonomian Indonesia dapat dibedakan menjadi
peranan segi ekonomi sebagai berikut :
a. Membantu anggota meningkatkan penghasilan sehingga secara tidak
langsung ikut serta meningkatkan taraf hidup rakyat
b. Meningkatkan pendapatan secara adil dan merata
c. Ikut mengembangkan daya cipta, daya usaha orang-orang secara individu
maupun sebagai kelompok
d. Memperluas lapangan kerja dan meningkatkan produksi masyarakat.
2. Peranan segi sosial sebagai berikut:
a. Meningkatkan pendidikan dan ketrampilan anggota
b. Membantu membentuk masyarakat yang bertanggung jawab yang mampu
menyelesaikan masalah sendiri

BAB III

PENUTUP

22
A. Kesimpulan
Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang dijalankan berdasarkan asas
kekeluargaan.  Inti dari koperasi adalah kerja sama, yaitu kerja sama diantara
anggota dan para pengurus dalam rangka mewujudkan kesejahteraan anggota dan
masyarakat serta membangun tatanan perekonomian nasional. Sebagai gerakan
ekonomi rakyat, koperasi bukan hanya milik orang kaya melainkan juga milik oleh
seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali.
Keanggotaan Koperasi Indonesia bersifat sukarela dan didasarkan atas
kepentingan bersama sebagai pelaku ekonomi. Melalui koperasi, para anggota ikut,
secara aktif memperbaiki kehidupannya dan kehidupan masyarakat melalui karya
dan jasa yang disumbangkan. Dalam usahanya, koperasi akan lebih menekankan
pada pelayanan terhadap kepentingan anggota, baik sebagai produsen maupun
konsumen. Koperasi juga merupakan bentuk organisasi yang tujuan utama nya
bukan mencari keuntungan tetapi mencari kesejahteraan anggotanya dan
meningkatkan perekonomian rakyat. 

B. Saran
Kita harus meningkatkan kesadaran dari diri kita masing - masing dalam usaha
untuk meningkatkan koperasi di Indonesia, dengan cara  meningkatkan kinerja
anggota koperasi dengan cara memberikan training atau pelatihan kepada anggota
koperasi, kita juga bisa memodifikasi produk yang ada , dengan memodifikasi
produk-produk yang ada dikoperasi untuk meningkatkan selera masyarakat sehingga
tertarik untuk mengkonsumsi produk dari koperasi tersebut dengan menyesuaikan
dengan perkembangan zaman dari tahun ke tahun dan juga memperbaiki koperasi
secara menyeluruh. Kita harus menjadikan koperasi yang ada Indonesia ini sebagai
koperasi yang baik dan marilah kita memberi perubahan yang ada untuk lebih
mensejahterkan koperasi Indonesia agar menjadi lebih baik lagi.

23
DAFTAR PUSTAKA

www.academia.edu/5036612/MAKALAH_KOPERASI

hamparan.net/pengertian-koperasi/

dianekaps.blogspot.co.id/2015/11/makalah-koperasi.html

aneswari.wordpress.com/2015/12/25/makalah-koperasi/

tesyazulvaaprilia.blogspot.co.id/2016/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html

iii

Anda mungkin juga menyukai