Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH EKONOMI KOPERASI

KOPERASI SEBAGAI BADAN USAHA


KELOMPOK III
KELAS 3EA47

ANGGOTA KELOMPOK:
ADHIPATTY EKA PUTRA
AMALIA AFIANI
BIMO SISWANTORO
FELINA NURUL MAYALI
LUSI NUR ISLAMI
RIO MARIO

DOSEN: MUHAMMAD YUNANTO,MM


UNIVERSITAS GUNADARMA
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb.
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya, kami masih diberi kesehatan dan kesempatan untuk dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul “Koperasi Sebagai Badan Usaha” ini.
Makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Bapak Muhammad
Yunanto selaku dosen dalam mata kuliah Softskill Ekonomi Koperasi. Sehingga kami
memperoleh banyak ilmu, informasi dan pengetahuan selama kami membuat dan
menyelesaikan makalah ini. Dengan begitu, ilmu yang telah kami peroleh tidak akan sia- sia.
Kami selaku penyusun makalah ini juga sangat berterimakasih kepada Bapak Muhammad
Yunanto selaku dosen mata kuliah Softskill Ekonomi Koperasi, yang telah memberikan
penjelasan dan dorongan. Dalam penyusunan makalah ini, kami mengalami beberapa
hambatan. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan makalah ini.
Semoga essay ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh semua pihak.

Tangerang,Januari 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................... I
DAFTAR ISI........................................................................... II
BAB I PENDAHULUAN................................................III
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH.............................................................................
1.2 TUJUAN..............................................................................................................
1.3 RUMUSAN MASALAH.........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................IV
2.1 TUJUAN BISNIS...................................................................................................
2.2 CARA MNGIMPLEMENTASIKAN STATUS PERAN GANDA...................................
2.3 KELEMAHAN KOPERASI SEBAGAI BADAN USAHA.............................................
BAB III PENUTUP...............................................................................................................V
3.1 KESIMPULAN.....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................VI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Koperasi merupakan lembaga dimana orang-orang yang memiliki kepentingan relatif


homogen berhimpununtuk meningkatkan kesejahteraannya. Konsepsi demikian
memdudukan koperasi sebagai badan usaha yang cukup strategis bagi anggotanya dalam
mencapai tujuan-tujuan ekonomis yang pada gilirannya berdampak kepada masyarakat
secara luas.
Koperasi merupakan bagian dari tata susunan ekonomi, hal ini berarti bahwa dalam
kegiatannya koperasi turut mengambil bagian bagi tercapainya kehidupan ekonomi yang
sejahtera, baik bagi orang-orang yang menjadi anggota perkumpulan itu sendiri maupun
untuk masyarakat di sekitarnya. Koperasi sebagai perkumpulan untuk kesejahteraan
bersama, melakukan usaha dan kegiatan di bidang pemenuhan kebutuhan bersama dari
para anggotannya.
Koperasi mempunyai peranan yang cukup besar dalam menyusun usaha bersama dari
orang-orang yang mempunyai kemampuan ekonomi terbatas. Dalam rangka usaha untuk
memajukan kedudukan rakyat yang memiliki kemampuan ekonomi terbatas tersebut, maka
Pemerintah Indonesia memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan perkumpulan-
perkumpulan Koperasi.
Pemerintah Indonesia sangat berkepentingan dengan Koperasi, karena Koperasi di dalam
sistem perekonomian merupakan soko guru. Koperasi di Indonesia belum memiliki
kemampuan untuk menjalankan peranannya secara efektif dan kuat. Hal ini disebabkan
Koperasi masih menghadapai hambatan struktural dalam penguasaan faktor produksi
khususnya permodalan. Dengan demikian masih perlu perhatian yang lebih luas lagi oleh
pemerintah agar keberadaan Koperasi yang ada di Indonesia bisa benar-benar sebagai soko
guru perekonomian Indonesia yang merupakan sistem perekonomian yang yang dituangkan
dalam Undang-Undang Dasar 1945 .
Cita-cita Koperasi memang sesuai dengan susunan kehidupan rakyat Indonesia. Meski selalu
mendapat rintangan, namun Koperasi tetap berkembang. Seiring dengan perkembangan
masyarakat, berkembang pula perundang-undangan yang digunakan. Perkembangan dan
perubahan perundang-undangan tersebut dimaksudkan agar dapat selalu mengikuti
perkembangan jaman.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah tujuan dari bisnis secara umum?


2. Bagaimana cara koperasi dalam meghadapi era globalisasi?
3. Apakah prinsip prinsip koperasi yang menghambat penumpukan permodalan koperasi?
4. Bagaimana maksimisasi laba,maksimisasi nilai perusahaan dan minimisasi biaya?

1.3 Tujuan Masalah

2. Untuk mengetahui tujuan dari bisnis secara umum


3. Untuk mengetahui cara koperasi dalam meghadapi era globalisasi
4. Untk mengetahui prinsip prinsip koperasi yang menghambat penumpukan permodalan
koperasi
5. Untuk mengetahui maksimisasi laba,maksimisasi nilai perusahaan dan minimisasi biaya
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Tujuan Bisnis Secara Umum


Dalam ilmu ekonomi, bisnis yaitu suatu organisasi yang menjual barang atau layanan
pada customer atau bisnis lainnya, untuk memperoleh laba. Secara historis kata bisnis
berasal dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang bermakna ” sibuk ” dalam
konteks individu, komunitas, maupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan
kesibukan serta pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Sedangkan tujuan bisnis secara umum adalah untuk memaksimisasi laba atau
memaksimisai nilai perusahan dan meminimisasi biaya.Dan tujuan yang paling tepat
dilaksanakan oleh koperasi dalam menghadapi era globalisasi tanpa mengorbankan prinsip
prinsip koperasi itu sendiri yaitu jika dari segi pandang kami adalah untuk memaksimisasi
laba,nilai perusahaan dan meminimisasi biaya yang dapat menghambat permodalan yang
paling tepat dilaksanakan adalah tujuan memaksimumkan nilai perusahaan.yang artinya
berarti memaksimalkan kemakmuran pemegang saham atau nilai perusahaan, hal ini dapat
ditempuh dengan dengan memperhitungkan tingkat resiko dan tingkat bunga yang tepat.
Memaksimalisasi nilai perusahaan sebaiknya menjadi tujuan koperasi dalam menjalani
operasional bisnis koperasi karena tujuan dasar koperasi itu sendiri adalah mengembangkan
kesejahteraan anggota dan masyarakat pada umumnya. Koperasi Indonesia adalah
perkumpulan orang-orang, bukan perkumpulan modal sehingga laba bukan merupakan
ukuran utama kesejahteraan anggota. Manfaat yang diterima anggota lebih diutamakan
daripada laba. Meskipun demikian harus diusahakan agar koperasi tidak menderita rugi.
Tujuan ini dicapai dengan karya dan jasa yang disumbangkan pada masing-masing anggota.
2.2 Cara Mengimplementasikan Status Peran Ganda Anggota Koperasi
Dilihat dari cara kerjanya koperasi ialah suatu system yang berorientasi pada tujuan, dan
pemanfaatan pada sumber dayanya yang unsur-unsurnya berupa angota-anggota atau
perseorangan, kelompok koperasi, perusahaan koperasi serta hubungan kepemilikkan atau
pelayanan koperasi kepada para semua anggotanya.Contohnya
Sebagai pemilik, harus turut serta melakukan kontribusi modal melalui berbagai macam
bentuk simpanan untuk memodali jalannya usaha koperasi itu sendiri,mengambil
keputusan,mengawasi,dan menanggung resiko serta memiliki kewajiban dan
pengguna,anggota dan hak dalam koperasinya.
Sebagai pengguna atau pelanggan,nasabah anggota harus turut serta memanfaatkan
pelayanan barang/jasa yang disediakan oleh koperasi itu sendiri.
Kewajiban anggota koperasi
a) Mematuhi AD dan ART serta keputusan yang telah ditetapkan dalam Rapat Anggota.
b) Menandatangani perjanjian kontrak kebutuhan. Sehingga anggota benar benar sebagai
pasar tetap dan potensial bagi koperasi.
c) Menjadi pelanggan tetap.
d) Memodali koperasi.
e) Mengembangkan dan memelihara kebersamaan atas dasar kekeluargaan
f) Menjaga kerahasiaan perusahaan dan organisasi koperasi kepada pihak luar.
g) Menanggung kerugian yang diderita koperasi, proporsional dengan modal yang disetor
Hak Anggota Koperasi
a) Menghadiri, menyatakan pendapat dan memberikan suara dalam Rapat Anggota
b) Memilih pengurus dan pengawas.
c) Dipilih sebagai pengurus atau pengawas.
d) Meminta diadakannya Rapat Anggota.
e) Mengemukakan pendapat kepada pengurus di luar Rapat Anggota baik diminta atau
tidak.
f) Memanfaatkan pelayanan koperasi dan mendapatkan pelayanan yang sama dengan
anggota lain.
g) Mendapatkan keterangan mengenai perkembangan koperasi.

2.3 Kelemahan Koperasi Sebagai Badan Usaha


Salah satu kelemahan koperasi sebagai badan usaha adalah permodalan.Apakah prinsip
prinsip koperasi yang ada dapat menghambat atau menstimulasikan pemupukan
permodalan koperasi?
Prinsip koperasi yang dapat menghambat pemupukan permodalan koperasi adalah
adanya pemberian batas jasa yang terbatas terhadap modal.Modal dalam koperasi pada
dasarnya digunakan untuk melayani anggota dan masyarakat sekitarnya.Karena itu balas
jasa terhadap modal yang diberikan kepada anggota juga terbatas (akan disesuaikan dengan
kemampuan yang dimiliki koperasi). Prinsip ini sangat jauh berbeda apabila dibandingkan
dengan prinsip badan usaha lainnya, yang memberikan keuntungan lebih besar.
Selain itu prinsip yang dapat menghambat yaitu Pendidikan Perkoperasian. Karena
ditinjau dari segi kuantitas tercermin dari jumlah anggota yang semakin lama semakin
berkurang . masalahnya keanggotaan koperasi yang ada sekarang belum menjangkau bagian
terbesar dari masyarakat. Ditinjau dari segi kualitas masalah keanggotaan koperasi
tercermin dalam Tingkat pendidikan mereka yang pada umumnya masih rendah,
keterampilan dan keahlian yang dimiliki oleh anggota terbatas, sebagian dari anggota belum
menyadari hak dan kewajiban mereka sebagai anggota, partisipasi mereka dalam kegiatan
organisasi juga masih harus ditingkatkan. Apabila suatu koperasi mengadakan Rapat
Anggota Tahunan (RAT) banyak anggotanya yang tidak hadir. Akibatnya keputusan-
keputusab yang dihasilkan tidak mereka rasakan sebagai keputusan yang mengikat,
banyaknya anggota yang tidak mau bekerja sama dan mereka juga memiliki banyak hutang
kepada koperasi, dan hal inilah yang menyebabkan modal yang ada di koperasi semakin
berkurang.
Sedangkan yang mengstimulasikan ialah Kemandirian karena Kemandirian berarti
koperasi tidak bergantung pada pihak lain. Karena koperasi memiliki:
a. Modal sendiri yang berasal dari anggota.
b. Pengelola sendiri, yaitu pengurus yang dipilih dari dan oleh anggota.
c. AD dan ART sendiri. Koperasi membuat AD dan ART-nya dengan merujuk pada Undang-
undang Nomor 25 tahun 1992.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Tujuan bisnis secara umum dalam perkoperasian adalah untuk memaksimisasi laba atau
memaksimisai nilai perusahan dan meminimisasi biaya.
Cara mengimplementasikan status ganda dalam koperasi adalah Sebagai pemilik, harus
turut serta melakukan kontribusi modal melalui berbagai macam bentuk simpanan untuk
memodali jalannya usaha koperasi. Sebagai pengguna atau pelanggan,nasabah anggota
harus turut serta memanfaatkan pelayanan barang/jasa yang disediakan oleh koperasi itu
sendiri.
Sedangkan kelemahan koperasi sebagai badan usaha adalah permodalan koperasi yaitu
adanya pemberian batas jasa yang terbatas terhadap modal.Modal dalam koperasi pada
dasarnya digunakan untuk melayani anggota dan masyarakat sekitarnya.
DAFTAR PUSTAKA

1. http://banizamzami.blogspot.com/2009/11/koperasi-sebagai-badan-usaha.html
2. Ign.Sukamdiyo,M.S,Dr.1996.Manajemen Koperasi.Erlangga:Jakarta.
3. http://id.wikipedia.org/wiki/koperasi
4. http://oriztheory.wordpress.com/2012/01/03/koperasi-sebagai-badan-usaha.html.
5. Arifin Sitio & Halomon Tamba.KOPERASI teori dan Praktik.Erlangga.Jakarta.2001.
6. Pandi Anoraga & Ninik W.DINAMIKA KOPERASI.Rineka Cipta & Bina
Adiaksara.Jakarta.2007.

Anda mungkin juga menyukai