Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENGANTAR KOPERASI TENTANG PENGARUH


KEANGGOTAAN AKTIF TERHADAP KEMAKMURAN ANGGOTA
KOPERASI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Pengantar Koperasi
Dosen Pengampu : Hj. Rosti Setiawati, SE., M.Si

Disusun Oleh :

Kelompok 8

Putri Yurika Nugraha 1C1220172


Dika Fauziy Nur Alpian 1C1220187
Muhammad Hardiansyah 1C1220232
Saffah Khalisha Mumtaz 1C1220294
Muhammad Haifa Muslim C1210406

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS KOPERASI INDONESIA
SUMEDANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Keanggotaan
Koperasi” guna memenuhi tugas akhir mata kuliah Pengantar Koperasi.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Kepada Ibu
Hj. Rosti Setiawati, SE., M.Si selaku dosen mata kuliah Pengantar Koperasi dan juga kepada
teman-teman seperjuangan yang membantu kami dalam berbagai hal. Harapan kami, informasi
dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau pun
adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon maaf. Tim
penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya
makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Sumedang, Juli 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 2

BAB I ...................................................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 4

1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................................................ 4

1.2 RUMUSAN MASALAH .............................................................................................................. 6

1.3 TUJUAN ....................................................................................................................................... 6

BAB II..................................................................................................................................................... 7

PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 7

2.1 Definisi keanggotan koperasi .................................................................................................. 7

2.2 Sifat keanggotaan dengan usaha koperasi ............................................................................... 7

2.3 Kewajiban dan hak anggota koperasi...................................................................................... 9

2.4 Permintaan menjadi anggota koperasi .................................................................................. 10

2.5 Bukti keanggotaan koperasi .................................................................................................. 10

2.6 Berhenti sebagai anggota koperasi ........................................................................................ 11

BAB III ................................................................................................................................................. 13

PENUTUP ............................................................................................................................................ 13

3.1 Kesimpulan ........................................................................................................................... 13

3.2 Saran ..................................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 14


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Anggota Koperasi adalah setiap warga negara Indonesia yang mampu melakukan
tindakan hukum atau badan hukum koperasi yang memiliki kepentingan ekonomi yang sama
dan memenuhi persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran
Dasar Koperasi. Anggota Koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa Koperasi.

Sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam UU No. 25/1992, salah satu syarat
pendirian koperasi di Indonesia adalah tersedianya 20 (dua puluh) orang anggota. Artinya,
jumlah minimal anggota pada saat pendirian koperasi adalah 20 orang. Walaupun demikian,
hal itu tidak berarti bahwa setiap terdapat 20 orang anggota, dapat didirikan sebuah koperasi
baru di lingkungan yang telah ada koperasi sejenis. Selain memperhatikan jumlah anggota,
pendirian sebuah koperasi juga perlu memperhatikan aspek-aspek lain yang berkaitan dengan
kelayakan usaha koperasi, seperti kondisi pasar, kondisi persaingan, dan lain sebagainya.

Sebaliknya, hal itu juga tidak berarti bahwa jumlah anggota sebuah koperasi hanya
dibatasi pada yang 20 orang itu. Setiap koperasi didirikan dengan tujuan untuk dapat terus
menambah jumlah anggotanya, yaitu dengan cara memberikan kesempatan kepada
masyarakat masyarakat yang mendukung cita-cita koperasi itu untuk mendaftar sebagai
anggota. Calon anggota koperasi tentu juga harus dapat memenuhi syarat-syarat keanggotaan
koperasi sebagaimana ditetapkan dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga koperasi
yang bersangkutan. Semakin berkembang sebuah koperasi, biasanya akan semakin banyak
jumlah anggotanya, dan semakin banyak pula jumlah anggota masyarakat yang dapat dilayani
oleh koperasi itu.

Namun demikian tidak berarti bahwa koperasi harus menambah jumlah anggotannya
secara besar-besaran dalam waktu yang singkat. Penambahan jumlah anggota harus
disesuaikan dengan kemampuan pelayanan koperasi. Sementara jika kondisi usaha koperasi
belum memungkinkan untuk bisa melayani anggota yang ada dengan baik, penambahan
jumlah anggota dapat menimbulkan kekecewaan terhadap usaha koperasi. Hal yang demikian
itu tentu dapat merugikan nama baik koperasi.

Selain soal kemampuan melayani anggota, tentu banyak aspek lain yang perlu
diperhatikan dalam menambah jumlah anggota koperasi. Disini kami akan membahas
berbagai hal yang berkaitan dengan keanggotaan koperasi, baik sifatnya, persyaratannya,
maupun hak dan kewajiban anggota terhadap koperasi.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka rumusan masalah dalam makalah ini
adalah sebagai berikut:
1) apakah definisi dari anggota koperasi?
2) Apa saja sifat keanggotaan koperasi?
3) Bagaimana hubungan anggota dengan usaha koperasi?
4) Apa saja kewajiban dan hak para anggota koperasi?
5) Bagaimana permintaan menjadi anggota koperasi?
6) Apa saja bukti keanggotaan koperasi?
7) Bagaiamana cara berhenti sebagai anggota koperasi?

1.3 TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah yang sudah di sebutkan diatas, maka tujuan penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut.
1) Untuk mengetahui apa itu anggota koperasi
2) Untuk mengetahui apa saja sifat-sifat yang ada didalam keanggotaan koperasi
3) Untuk mengetahui seperti apa hubungan anggota dengan usaha koperasi
4) Untuk mengetahui apa saja dan bagaimana kewajiban serta hak para anggota
koperasi
5) Untuk mengetahui seperti apa permintaan jika ingin menjadi anggota koperasi
6) Untuk mengetahui apa saja bukti menjadi anggota koperasi
7) Untuk mengetahui cara-cara jika ingin berhenti menjadi anggota koperasi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi keanggotan koperasi
Anggota Koperasi adalah setiap warga negara Indonesia yang mampu melakukan
tindakan hukum atau badan hukum koperasi yang memiliki kepentingan ekonomi yang
sama dan memenuhi persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran
Dasar Koperasi. Dimana keanggotaan koperasi terdapat istilah dual identity, yaitu dimana
anggota koperasi berperan sebagai pemilik dan sekaligus pengguna jasa Koperasi.
Koperasi sebagai organisasi ekonomi mendasarkan pengelolaan usahanya secara
demokratis, diwujudkan melalui kebersamaan, kekeluargaan, dan keterbukaan ketika
mengelola usahanya. Oleh karena itu koperasi dikenal sebagai badan usaha yang memiliki
ciri “dari, oleh, untuk anggota”. Jika dihubungkan dengan identitas anggota koperasi, maka
dapat dijelaskan bahwa “dari, dan oleh” anggota berarti anggota adalah pemilik koperasi.
Sedangkan “untuk” anggota berarti anggota berkedudukan sebagai pelanggan. dengan
demikian yang dimaksud dengan peran identitas ganda (dual identity) dalam koperasi adalah
peran anggota dalam memenuhi segala kewajibannya sekaligus memiliki hak untuk di
promosikan oleh koperasi melalui pelayanan-pelayanan barang/jasa yang diselenggarakan
oleh kopeasi.
Jadi, ketika seseorang telah masuk dan bergabung menjadi anggota koperasi, maka
ada hak yang bisa diterima oleh anggota serta kewajiban yang harus dilakukan oleh anggota
untuk koperasi.

2.2 Sifat keanggotaan dengan usaha koperasi


Setiap warga negara indonesia pada dasarnya memiliki hak menjadi anggota koperasi.
Tetapi karena koperasi adalah sebuah badan hukum yang akan melakukan tindakan-
tindakan hukum, yang benar-benar dapat diterima sebagai anggota sebuah koperasi
hanyalah mereka yang mampu melakukan tindakan hukum atau tindakan koperasi, dan yang
memenuhi persyaratan sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga koperasi
itu.
Sehubungan dengan itu, sesuai dengan salah satu prinsip koperasi, keanggotaan
koperasi pada dasarnya bersifat sukarela dan terbuka. Yang dimaksud bersifat sukarela
adalah bahwa setiap anggota koperasi mendaftar menjadi anggota koperasi atas kemauan
sendiri, dan dapat mengajukan pengunduran diri jika misalnya ia merasa kurang
memperoleh manfaat dari usaha koperasi tersebut, atau karena alasan-alasan lainnya.
Sedangkan yang dimaksud dengan bersifat terbuka adalah bahwa anggota koperasi tidak
mengenal diskriminasi dalam bentuk apa pun.

Syarat-syarat menjadi anggota koperasi yaitu :


a. Sudah dewasa
b. Mampu membayar uang simpanan
c. Bertempat tinggal di daerah kerja koperasi,
d. Dan lain-lain.
Agar orang-orang yang mendaftar menjadi anggota koperasi tidak mengalami
kekecewaan, pengurus koperasi harus dapat merencanakan penerimaan anggotanya dengan
baik, agar dapat dijaga keseimbangan antara luas usaha, jumlah amggota, dan kemampuan
melayani anggota.
Bila ada seorang atau beberapa orang anggota menyatakan keinginannya untuk
berhenti, karena ia merasa tidak memperoleh manfaat menjadi anggota koperasi itu,
pengurus koperasi harus menyadari bahwa hal itu memang menjadi hak anggota tersebut.

2.3 Hubungan anggota dengan usaha koperasi


Bila seseorang menyatakan ingin masuk menjadi anggota koperasi, pertimbangan
yang terpenting adalah : apakah koperasi dapat memenuhi kebutuhannya sehingga dapat
memperbaiki penghidupannya. Jadi tidak semata-mata karena adanya keinginan untuk
melipat gandakan uang yang mereka tanamkan dalam usaha koperasi. Jadi jika seseorang
ingin menjadi anggota koperasi karena ia berharap dapat meningkatkan kesejahteraan
hidupnya.
Sebagai misal adalah koperasi pertanian. Karena koperasi menyediakan barang-
barang kebutuhan pertanian seperti alat-alat pertanian, bibit, pupuk, obat-obatan dan lain-
lain, serta memasarkan barang-barang hasil pertanian dengan harga yang lebih baik, maka
yang diterima menjadi anggota koperasi diutamakan yang dapat memanfaatkan barang dan
jasa yang disediakan oleh koperasi pertanian tersebut, yaitu para petani produsen, para
pekerja pertanian, dan para konsumen barang-barang hasil pertanian.
Semakin banyak hubungan ekonomis antara anggota dengan koperasi, semakin
besar kemungkinan berkembangnya koperasi. Dengan demikian, koperasi dapat
meningkatkan kemampuannya dalam memberikan pelayanan.
2.4 Kewajiban dan hak anggota koperasi
Seorang anggota koperasi yang baik adalah yang mengutamakan pemenuhan
semua kewajibannya sebelum menuntut hak-haknya sebagai anggota koperasi. Dengan
demikian, seorang anggota koperasi yang baik harus berusaha memenuhi kewajibannya
terlebih dahulu sebelum menuntut hak-haknya.
a. Kewajiban anggota koperasi
Kewajiban-kewajiban anggota koperasi harus dicantumkan secara eksplisit dalam
anggaran dasar koperasi. Kewajiban-kewajiban itu tentu harus merupakan kesepakatan
bersama para anggota untuk memenuhinya. Setiap orang yang masuk menjadi anggota
koperasi dianggap sudah mengetahui anggaran dasar, sehingga dianggap telah memaklumi
adanya kewajibankewajiban yang melekat padanya.
Sebagaimana ditegaskan dalam pasal 20 Undang-Undang No 25/1992,
kewajiban-kewajiban anggota koperasi meliputi hal-hal sebagai berikut:
1) Mematuhi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga koperasi serta semua keputusan
yang telah disepakati bersama dalam rapat anggota;
2) Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh koperasi;
3) Mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasar atas asas kekeluargaan

Sebuah koperasi sebaiknya menetapkan secara jelas dan rinci kewajiban para
anggotanya, sehingga yang bersangkutan dapat mengetahuinya. Demikian pula sama
halnya dengan para pengurus koperasi, mereka juga perlu mengetahui dengan jelas semua
kewajiban anggota koperasi supaya dapat mengetahui sampai di mana anggota koperasi
telah memenuhi kewajibannya. Bila anggota koperasi telah melalaikan kewajibannya, dan
telah berulang-ulang diperingatkan, maka langkah yang diambil oleh pengurus koperasi
adalah memberhentikan sementara atau dicabut keanggotaannya dari koperasi.

b. Hak anggota koperasi


Seperti halnya dengan kewajiban anggota, hak anggota koperasi ada yang sudah
ditetapkan dalam undang-undang koperasi, ada pula yang diatur dalam anggaran dasar dan
anggaran rumah tangga koperasi. Hak-hak anggota koperasi adalah sebagai berikut:
1) Hak untuk menghadiri, menyatakan pendapat, dan memberikan suara dalam rapat
anggota;
2) Memilih dan atau dipilih menjadi pengurus;
3) Meminta diadakan rapat anggota menurut ketentuan-ketentuan dalam anggaran dasar;
4) Mengemukakan pendapat atau saran-saran kepada pengurus di luar rapat anggota, baik
diminta maupun tidak diminta;
5) Memanfaatkan koperasi dan mendapat pelayanan yang sama di antara sesama anggota;
6) Mendapatkan keterangan mengenai perkembangan koperasi menurut ketentuan dalam
anggaran dasar.
Hak-hak anggota tersebut tidak dapat dikurangi atau dihilangkan oleh para pengurus
koperasi,karena hak-hak tersebut melekat pada keanggotaan setiap anggota koperasi. Tetapi
harus selalu diingat bahwa pemenuhan hak-hak keanggotaan tersebut hanya berlaku sejauh
anggota koperasi yang bersangkutan telah memenuhi kewajiban-kewajibannya. Selain itu,
walaupun seorang anggota telah memenuhi semua kewajibannya, penggunaan hak-haknya
sebagai anggota koperasi harus dilakukan secara tertib dan teratur, yaitu sebagaimana diatur
secara terinci dalam anggaran rumah tangga kopeasi. Bila masing-masing anggota berusaha
menggunakan haknya sekehendak hati, serta menurut cara yang paling sesuai dengan
seleranya masing-masing, koperasi tentu tidak akan dapat berjalan dengan baik, karena
hampir seluruh waktu yang tersedia akan dipergunakan untuk melayani tuntutan anggota.
Hak ini hanya dapat dipergunakan melalui suatu rapat anggota, di mana semua anggota
berhak mengeluarkan pendapat.

2.5 Permintaan menjadi anggota koperasi


Pengurus koperasi meneliti apakah permintaan calon anggota itu memenuhi syarat-
syarat keanggotaan, baik yang ditentukan dalam Undang-Undang maupun dalam Anggaran
Dasar Koperasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan anggota-anggota baru
yang benar-benar mempunyai keinginan kuat untuk memajukan usaha koperasi. Tindakan
semacam ini dianggap perlu bila daerah daerah kerja koperasi sangat luas dengan jumlah
anggota yang cukup banyak, misalnya sampai meningkat ribuan orang, sehingga sulit
dikenal satu per satu oleh pengurus.
Jika pengurus menyetujui permintaan calon anggota, maka selanjutnya harus
diberitahukan kepada yang bersangkutaan mulai saat calon-calon anggota tersebut dapat
diterima menjadi anggota koperasi. Bila permohonan seseorang menjadi anggota koperasi
ditolak oleh pengurus, maka pencalonannya sebagai anggota dapat diajukan kembali dalam
rapat anggota yang akan datang, dan keputusannya akan mengikat pengurus untuk
memenuhinya.

2.6 Bukti keanggotaan koperasi


Penerimaan seorang calon anggota koperasi, harus dibuktikan oleh pengurus
koperasi dengan mencatatnya dalam buku daftar anggota. Jika syarat-syarat keanggotaan
telah dipenuhi, termasuk pelunasan simpanan pokok yang ditetapkan dalam anggaran dasar
koperasi, maka pencatatan harus segera dilakukan dalam buku daftar anggota.
Buku daftar anggota telah ditetapkan oleh Undang-Undang koperasi sebagai salah
satu Buku daftar yang harus ada pada setiap koperasi. Buku daftar anggota koperasi berisi
catatan mengenai segala sesuatu tentang anggota koperasi seperti: nama lengkap, umur,
mata pencaharian, tempat tinggal, tanggal masuk menjadi anggota, cap ibu jari kiri atau
tanda tangan anggota, sebab dibehentikannya seorang anggota, tanda tangan ketua dan
tanggal dibubuhinya tanda tangan tersebut.
Buku daftar anggota dapat membuktikan apakah seseorang benar-benar sebagai
sebagai anggota koperasi atau tidak. Hal ini penting terutama dilihat dari segi adanya hak
serta kewajiban anggota koperasi. Demikian pula terhadap anggota yang sudah berhenti.
Setiap anggota baru membubuhkan sendiri cap jempol (ibu jari kiri) atau tanda tangannya
sebagai bukti bahwa ia telah diterima menjadi anggota. Selain itu ketua pengurus juga wajib
membubuhi tanda tangannya sebagai bukti bahwa calon anggota benar-benar telah diterima
menjadi anggota.

2.7 Berhenti sebagai anggota koperasi


Keanggotaan koperasi adalah sukarela dan terbuka sifatnya, keinginan untuk masuk
menjadi anggota dan keluar untuk keluar sebagai anggota sifatnya adalah sukarela.
Keanggotaan seseorang akan berakhir bila:
a. Meninggal dunia
Bila seseorang telah meninggal, maka status keanggotaannya pada sebuah koperasi
berakhir pada saat ia meninggal dan tidak bisa dialihkan kepada ahli warisnya.

b. Minta berhenti atas kehendak sendiri


Bila seseorang mengajukan permintaan secara tertulis kepada pengurus meneganai
keinginannya untuk berhenti maka dalam rapat pengurus, permintaan tersebut
dibicarakan dan ditentukan tentang pengembalian simpanan-simpananya dalam koperasi
setelah dikurangi dengan kewajiban-kewajibannya yang mungkin belum dilunasi. Bila
keadaan tidak memungkinkan maka pengambilan simpanan-simpanan itu akan
ditentukan oleh pengurus menurut tata cara yang tidak merugikan koperasi dengan
memperhatikan pula kepentingan anggota yang berhenti tersebut.
c. Diberhentikan karena tidak memenuhi syarat keanggotaan
Jika seseorang anggota koperasi berganti mata pencaharian, yang karena itu ia tidak lagi
memiliki kepentingan terhadap usaha koperasi, maka ia dapat kehilangan
keanggotaannya. Demikian pula bila ia pindah alamat sehingga keluar dari daerah kerja
koperasi. Sebagai ditentukan dalam anggaran dasar koperasi, ia keanggotaannya pada
koperasi yang bersangkutan akan secara otomatis dinyatakan gugur.

d. Dipecat karena tidak memenuhi kewajiban sebagai anggota


Bila seorang anggota tidak memenuhi kewajibannya, misalnya tidak membayar
simpanan wajib yang telah ditetapkan dalam anggaran dasar, dan ternyata hal itu
dilakukan dengan sengaja untuk merugikan koperasi, maka anggota tersebut bisa dihapus
status keanggotaannya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, maka penulis menyimpulkan sebagai berikut:
Sebagai calon anggota koperasi maupun sudah menjadi anggota koperasi wajib
memenuhi persyaratan sebagaimana yang sudah ditetapkan dalam anggaran dasar
dan anggaran rumah tangga koperasi yang bersangkutan. Kemudian, yang benar-
benar diterima sebagai anggota sebuah koperasi yaitu hanyalah orang-orang yang
mampu melakukan tindakan hukum atau tindakan koperasi yang memenuhi
persyaratan tadi. Dan seperti apakah agar hubungan anggota dengan usaha
koperasi itu baik, serta anggota dapat melakukan kewajibannya dan hak nya
sebagai anggota. Kemudian seperti apakah cara nya permintaan menjadi anggota
koperasi itu apakah yang harus dipelajari dan apakah ada bukti nya jika kita
menjadi anggota koperasi, lalu bagaimana cara kita berhenti menjadi anggota
koperasi tersebut.
3.2 Saran
Saran yang dapat diaplikasikan bagi pembaca selanjunya dalam topik yang sama
atau serupa adalah:
1. Melakukan penulisan secara lebih mendalam mengenai materi keanggotaan
koperasi.
2. Perlunya pemahaman yang lebih mendalam dan komprehensif mengenai
keanggotaan koperasi.
DAFTAR PUSTAKA

Revrisond Baswir. (2019). Koperasi indonesia. BPFE yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai