RAHMI
90500120121
rahmi@gmail.com
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Kelembagaan dan
Identitas Koperasi” ini dengan tepat waktu. Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas pada mata kuliah Koperasi Syariah. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Kelembagaan dan Identitas Koperasi bagi para pembaca dan
juga penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Hj. Nuraeni Gani, MM, selaku
dosen yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
Makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Rahmi
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
efektif dan kuat. Hal ini disebabkan Koperasi masih menghadapai hambatan struktural dalam
penguasaan faktor produksi khususnya permodalan. Dengan demikian masih perlu perhatian
yang lebih luas lagi oleh pemerintah agar keberadaan Koperasi yang ada di Indonesia bisa
Pada saat ini masih banyak orang yang kurang memahami betapapentingnya peran
koperasi sebagai salah satu sector usaha perekonomian Indonesia. Mungkin masih banyak
koperasimerupakan salah satu dari tiga sector usaha formal dalam perekonomianIndonesia.
Cita-cita Koperasi memang sesuai dengan susunan kehidupan rakyat Indonesia. Meski
mengikuti perkembangan jaman. Sesuai latar belakang di atas maka penulis memilih judul
Tiga prinsip identitas (tanpa mengabaikan prinsip yang lain ) dalam koperasi adalah
keanggotaan bersifat terbuka dan sukarela, adanya pembatasan atas modal dengan dasar satu
orang satu suara, serta alokasi sisa hasil usaha sebanding dengan transaksi yang dilakukan
4
oleh anggota. Makna prinsip identititas ini menuntut kesadaran anggota bahwa kelangsungan
hidup koperasi sangat tergantung dari partisipasi para anggota koperasi sebagai pemilik
sekaligus sebagai konsumen. Inilah yang membedakan koperasi dengan badan usaha yang
lain.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
dalam garis besarnya terdiri atas : fungsi pengurus, fungsi pengawas dan fungsi manajer serta
karyawan koperasi. Dalam praktek yang berlangsung selama ini pelaksanaan fungsifungsi
pokok organisasi koperasi itu cenderung tumpang tindih. Dalam kaitannya dengan fungsi
kelembagaan koperasi dinyatakan sebagai pembantu pengurus (UU No. 25 / 1992), namun
manajer sebenarnya dapat diberi wewenang secara luas. Dengan seijin pengurus, manajer
sebenarnya dapat mengambil alih hampir semua fungsi yang kini dijalankan oleh pengurus.
manajer ini biasanya adalah pada aspek pengawasannya artinya, sebagai pembantu pengurus
para manajer koperasi pada umumnya belum mendapatkan pelimpahan wewenang yang
proporsional sesuai dengan kecakapan yang mereka miliki. Di satu pihak, para pengurus
koperasi cenderung memiliki keinginan yang sangat kuat untuk terlibat dalam pengelolaan
sebagai pemilik (owner) sekaligus anggota sebagai pengguna jasa koperasi (user), yang lebih
dikenal dengan prinsip “dual identity’ anggota. Agar koperasi dapat berfungsi dengan baik,
maka “dual identity’ anggota harus dilaksanakan dengan baik. Pencerminan sifat ganda
6
anggota tersebut juga nampak pada kelembagaan koperasi. Menurut Subyantoro (2008)
bahwa dalam kelembagaan koperasi terdapat dua peran yang mendukung kelembagaan
koperasi, yaitu peran kelembagaan kelompok berkoperasi (cooperative group) dan peran
pencerminan dua sifat ganda anggota koperasi yaitu anggota sebagai pemilik sekaligus
pelanggan. Sehingga kualitas kelembagaan koperasi akan sangat dipengaruhi oleh kualitas
perkumpulan yang terdiri dari orang-orang yang umumnya berekonomi lemah secara
sukarela menggabungkan diri untuk mencapai suatu tujuan bersama dengan jalan
secara ikhlas turut memberikan modal yang dibutuhkan dan masing-masing bersedia
memikul resiko dan turut merasakan keuntungan yang timbul dari usaha itu menurut
Ini berarti bahwa kekuatan dan perkembangan koperasi sangat tergantung pada kuantitas dan
kualitas anggotanya. Secara makro dapat dikatakan bahwa semakin besar anggota koperasi
dalam jumlah koperasi yang relatif lebih sedikit adalah indikasi pertumbuhan koperasi
yang sehat. Tetapi jumlah anggota yang besar saja belum cukup sebagai indikasi yang baik.
Karena itu diperlukan tingkat partisipasi yang tinggi dari setiap anggota sehingga pembinaan
anggota dalam mencapai kualitas sumber daya manusia yang tinggi perlu terus diusahakan.
menciptakan hubungan yang efektif diantara orangorang sedemikian rupa sehingga mereka
dapat bekerjasama secara efisien dan memperoleh kepuasan pribadi. Dalam melaksanakan
7
tugas yang dipilih di bawah kondisi lingkungan tertentu dengan maksud memperoleh tujuan.
Badan Penasehat, menetapkan rencana kerja anggaran belanja, pengesahan neraca dan
dimuka dan diluar pengadilan, mencatat keluar masuknya anggota, mencatat mulai dan
dan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan bagi koperasi sesuai keputusan RAT.
Tanggung jawab : menanggung segala kerugian yang diderita koperasi karena kelalaian
kegiatan dan usaha koperasi dan keuangan koperasi, memelihara sarana dan
meneliti segala catatan tentang hasil seluruh harta kekayaan koperasi dan kebenaran
8
5. Dewan penasehat Dewan penasehat terdiri atas para ahli sesuai dengan bidang yang
6. Peranan pemerintah Sebagian pihak berpendapat bahwa salah satu penyebab lambannya
perkembangan koperasi selama ini adalah karena adanya campur tangan Departemen
koperasi yang cenderung berlebihan. Akibatnya koperasi tidak hanya menjadi sangat
didefinisikan sebagai warga negara. Kenyataannya, baik dari segi konsep maupun
tetapi hanya populus tertentu, yaitu mereka yang berdasarkan tradisi atau kesepakatan
atas hak-hak prerogratif dalam proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
8. Partisipasi dapat diartikan Sebagai suatu proses dimana sekelompok orang (anggota)
berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk memacu perkembangan organisasi
gerakan rakyat ini, hasilnya ternyata masih jauh dari memuaskan. Posisi koperasi dalam
9
berbagai upaya strategis untuk menanggulangi keterbelakangan koperasi, perlu mendapatkan
maka adanya mekanisme pemilihan pengurus yang lebih berkualitas, khususnya untuk
koperasi yang memiliki anggota lebih dari 1.000 orang, perlu dipikirkan bentuknya.
Mekanisme pemilihan melalui lembaga perwakilan adalah mekanisme yang jauh lebih
berhasil guna, dibandingkan pemilihan melalui rapat anggota tahunan. Dengan demikian,
adanya lembaga Dewan Perwakilan Anggota dalam tatanan kelembagaan koperasi perlu
dipertimbangkan. DPA inilah kemudian yang bertugas memilih dan mengevaluasi kinerja
fungsi lembaga pengurus itu sendiri perlu dikaji ulang. Selama ini, dalam menetapkan fungsi
pengurus, pengurus selalu diasumsikan berasal dari anggota koperasi. Sedangkan pengelola
usaha dan para pekerja koperasi, yang berfungsi sebagai pembantu pengurus, adalah pekerja
yang digaji, bukan anggota koperasi. Bila pengurus pengelola dan para pekerja koperasi
semuanya adalah anggota koperasi, perbedaan fungsi pengurus dan pengelota tidak
diperlukan lagi. Bila DPA dapat diperlakukan sama seperti dewan komisaris pada perusahaan
kepada pengurus, untuk itu pengurus serta segenap aparatnya harus menerima imbalan dari
koperasi.
perusahaan yang berbentuk CV. Tetapi perlu diingat, yang turut serta memiliki perusahaan
dalam koperasi tidak hanya para pemimpin perusahaan melainkan meliput segenap pekerja
10
koperasi itu. Adapun lembaga badan pemeriksa disatu pihak keberadaannya hendaknya
dengan pengurus.
secara umum tentu ikut berubah. Secara umum, struktur koperasi tidak akan banyak berbeda
dibanding dengan struktur perseroan. Tapi ini bukan masalah. Perbedaan koperasi dengan
perseroan haruslah lebih ditekankan pada segi pemilikan, serta hak setiap anggota untuk
ikut menentukan arah perusahaan. Dengan tujuan tersebut diharapkan fungsi-fungsi pokok
organisasi tidak saling tumpang tindih sehingga tujuan koperasi dapat dicapai.
2. Berperan serta secara aktif dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan manusia
dan masyarakat.
ekonomiKoperasi juga memiliki beberapa peran dari apa yang sudah dirumuskan
11
Berikut ini adalah peran yang dijalankan oleh koperasi untuk mecapai tujuannya:
Sebagai contoh, koperasi yang bergerak dalam bidang usaha pengadaan alat-alat
pertanian yang dibutuhkan oleh petani. Dengan adanya koperasi tersebut, maka petani
dapat membeli alat pertanian di koperasi dengan harga yang lebih murah, sehingga
mampu bersaing dengan badan usaha lainnya. Oleh karena itu, majunya koperasi
dapat memberi dorongan peningkatan taraf hidup para anggota dan masyarakat
sekitar.
12
Koperasi sebagai salah satu urat nadi perekonomian bangsa, perlu dikembangkan
bersama kegiatan usaha lainnya. Dengan memberdayakan koperasi, berarti pula dapat
nasional.
Keberadaan koperasi di Indonesia memiliki peran penting bagi setiap lembaga dan
Berikut adalah beberapa peran koperasi dalam perekonomian Indonesia yang kamu harus
ketahui, yaitu:
Contohnya, koperasi yang bergerak dalam bidang usaha pengadaan alat-alat pertanian
yang dibutuhkan oleh petani. Dengan adanya koperasi tersebut, maka petani bisa
membeli kebutuhan alat-alat pertanian di koperasi dengan harga yang lebih murah.
Karena itu, kegiatan usaha pertanian tersebut bisa menjadi lebih baik dan meningkat.
Kalau kamu menjadi anggota koperasi, kamu bisa mendapatkan Sisa Hasil Usaha
(SHU) yang diperoleh koperasi sehingga kamu mendapatkan keuntungan. Hal ini
karena semakin besar jasa seorang anggota terhadap koperasi, maka semakin besar
13
pekerja untuk mengelola usahanya. Setiap orang juga bisa belajar mengelola
keuangan dan mendapatkan penghasilan setiap bulan dari pengelolaan koperasi ini.
Pada dasarnya, koperasi bisa memberi kesempatan kepada tenaga kerja dan menyerap
Kegiatan koperasi bisa meningkatkan penghasilan para anggota koperasi. Ini berarti
penghasilan yang tinggi, kemungkinan akan lebih mudah memenuhi kebutuhan hidup
yang beraneka ragam, dan sebagai alat perjuangan ekonomi untuk bisa bersaing
Usaha koperasi bukan hanya kegiatan di bidang material atau jasa saja lho, tapi juga
antara lain diberikan dalam bentuk pelatihan keterampilan serta manajemen bisnis
dan keuangan. Dengan begitu, peran koperasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa
juga sudah sangat terbukti dengan mengamalkan pengetahuan kepada anggota dan
masyarakat sekitar.
Koperasi sebagai salah satu urat nadi perekonomian bangsa dan dikembangakan oleh
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
secara umum tentu ikut berubah. Secara umum, struktur koperasi tidak akan banyak berbeda
dibanding dengan struktur perseroan. Tapi ini bukan masalah. Perbedaan koperasi dengan
perseroan haruslah lebih ditekankan pada segi pemilikan, serta hak setiap anggota untuk
ikut menentukan arah perusahaan. Dengan tujuan tersebut diharapkan fungsi-fungsi pokok
organisasi tidak saling tumpang tindih sehingga tujuan koperasi dapat dicapai.
2. Berperan serta secara aktif dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan manusia
dan masyarakat.
merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
B. Saran
Dengan membaca makalah ini diharapkan kita mampu memahami lebih jauh tentang
Kelembagaan dan Identitas Koperasi lebih dalam lagi walaupun penulis menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Untuk itu, penulis
menyarankan agar mencari referensi-referensi bacaan lebih banyak lagi selain dari makalah
ini.
15
DAFTAR PUSTAKA
Partomo, T. S. (2004). Usaha kecil menengah dan Koperasi. Fakultas Ekonomi. Universitas
Trisakti. Jakarta.
Sudarwanto, A. (2012). Restrukturisasi Kelembagaan Bisnis Sebagai Alternatif Strategi
Dalam Rangka Memperkuat Identitas Koperasi. JURNAL STIE SEMARANG (EDISI
ELEKTRONIK), 4(1), 55-66.
16