Anda di halaman 1dari 13

MANAJEMEN KOPERASI

Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas


pada Mata Kuliah Koperasi dan Umkm Syariah

MUH. AFTA NOER


90500120033
muhaftanur12@gmail.com

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2022
ABSTRAK

Koperasi merupakan lembaga yang harus dikelola sebagaimana layaknya lembaga


bisnis. Di dalam sebuah lembaga bisnis diperlukan sebuah pengelolaan yang efektif dan
efisien yang dikenal dengan manajemen. Demikian juga dalam badan usaha koperasi,
manajemen merupakan satu hak yang harus ada demi terwujudnya tujuan yang
diharapkan. Manajemen koperasi pada hakekatnya adalah penerapan ilmu manajemen di
koperasi dimana orang-orang yang diberi wewenang dan tanggungjawab melaksanakan
proses perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian sumber daya yang dimiliki
oleh koperasi untuk mencapai tujuan koperasi yaitu meningkatkan kesejahteraan
berdasarkan nilai dan prinsip-prinsip koperasi.

Kata Kunci : Koperasi, Umkm, Ekonomi

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya

sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “MANAJEMEN

KOPERASI” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi

tugas pada mata kuliah Koperasi dan Umkm Syariah. Selain itu, makalah ini juga

bertujuan untuk menambah wawasan tentang Koperasi dan Umkm Syariah bagi para

pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pada mata kuliah Koperasi dan

Umkm Syariah yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah

pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.

Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi

kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 12 April 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
ABSTRAK ................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
A. Latar Belakang..................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 2
C. Tujuan ................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................... 3
1. Konsep Dasar Manajemen Koperasi ............................................................. 3
2. Perangkat Organisasi Koperasi ...................................................................... 5
BAB III PENUTUP ................................................................................................... 7
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 7
B. Saran .................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Untuk mampu bertahan di era globalisasi tentunya koperasi harus instropeksi

atas kondisi yang ada pada dirinya. Tidak dapat dipungkiri bahwa hanya dengan

mengenal jati diri koperasi secara benar maka kemungkinan bersaing dengan badan

usaha lain akan terbuka. Jelas bahwa ditinjau dari sudut bentuk organisasinya, maka

organisasi koperasi adalah SHO (self-help organisasi). Intinya koperasi adalah badan

usaha yang otonom. Problemnya adalah otonomi koperasi sejauh ini menjadi tanda

tanya besar. Karena bantuan pemerintah yang begitu besar menjadikan otonomi

koperasi sulit terwujud. Dalam dataran konsepsional otonomi Koperasi juga

mengandung implikasi bahwa badan usaha koperasi seharusnya lepas dari lembaga

pemerintah, artinya organisasi koperasi bukan merupakan lembaga yang dilihat dari

fungsinya adalah alat administrasi langsung dari pemerintah, yang mewujudkan tujuan-

tujuan yang telah diputuskan dan ditetapkan oleh pemerintah.

1
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dituliskan diatas, makalah ini dijabarkan dari

rumusan masalah sebagai berikut :

1.Bagaimana Konsep Dasar Manajemen Koperasi?

2.Bagaimana Perangkat Organisasi Koperasi?

C. Tujuan

1. Memahami dan mengetahui Konsep Dasar Manajemen Koperasi.

2. Memahami dan mengetahui Perangkat Organisasi Koperasi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Manajemen Koperasi

Manajemen koperasi pada hakekatnya adalah penerapan ilmu manajemen di

koperasi dimana orang-orang yang diberi wewenang dan tanggungjawab melaksanakan

proses perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian sumber daya yang dimiliki

oleh koperasi untuk mencapai tujuan koperasi yaitu meningkatkan kesejahteraan

berdasarkan nilai dan prinsip-prinsip koperasi.

Peter Davis, 1999, memformulasikan bahwa manajemen koperasi

diselenggarakan oleh orang-orang yang bertanggung jawab untuk mengelola koperasi,

nilai-nilai dan kekayaannya. Mereka ini mengerahkan segala kemampuan

kepemimpinannya dan memilih kebijakan untuk mengembangkan koperasi berdasarkan

hasil latihan professional perkoperasian. Manajemen koperasi adalah kegiatan

professional yang dilakukan koperasi untuk membantu seluruh keanggotaan koperasi di

dalam mencapai tujuannya.

Dengan menyatukan manajemen Koperasi sebagai bagian dari koperasi dan

sebagai representasi prinsip-prinsip penting koperasi itu sendiri, kita dapat

mengembangkan manajemen dan demokrasi di dalam koperasi sebagaimana dinyatakan

Peter Davis, sebagai berikut: “pengembangan prinsip-prinsip manajemen koperasi, akan

membuat perusahaan koperasi harus dikelola secara professional dan kooperatif

sedemikian rupa sehingga keterlibatan anggota dan demokrasi, akan tetap menjadi kunci

keberhasilan dalam praktek koperasi.

3
Proses Manajemen di Koperasi :

1. Perencanaan (Planning)

Proses yang paling penting adalah fungsi perencanaan, yang merupakan fungsi paling

utama yang harus dijalankan oleh pihak manajemen koperasi. Pengurus dan manajer di

koperasi harus menyusun perencanaan penggunaan sumber daya manusia, modal,

sarana fisik, dan informasi yang dimiliki koperasi untuk mencapai tujuan koperasi yang

telah disepakati oleh para anggotanya. Perencanaan menyangkut masa depan.

Bagaimana dengan kemampuan, masalah, dan potensi yang dimiliki koperasi saat ini

diarahkan untuk mencapai target-target koperasi kearah yang lebih baik.

2. Pengorganisasian (Organizing)

Faktor Penting dalam Proses Pengorganisasian di Koperasi

1. Pembagian tugas (division of work).

2. Departementasi.

3. Rentan manajemen/kendali (span of control), yang terdiri dari: a). kompetensi dari

pengurus, pengawas dan pengelola, b). kompetensi dari bawahan (staff), c). derajat

variasi pekerjaan, d). teknologi yang digunakan dalam organisasi.

4. Pendelegasian wewengan (delegation of authority).

3. Actuating

Fungsi Penting:

1. Mengarahkan (Directing): – Perintah (Tertulis : SOM, SOP, Juklak, Juknas, Lembar

Tugas/disposisi tugas; Lisan) – Disiplin – Partisipasi.

2. Komunikasi (formal, informal, vertikal, horizontal.

4
4. Pengawasan (Controlling)

Jenis – Jenis Pengawasan:

1. Pengawasan preventif : pengawasan yang bersifat pencegahan yang dilaksanakan

melalui suatu sistem pembinaan SDM pada semua eselon dalam organisasi dan

menentukan prosedur, pembagian tugas dan wewenang, termasuk di dalamnya

perencanaan dan pelaporan.

2. Pengawasan korektif : pengawasan untuk memperbaiki bias, penyimpangan atau

kebocoran dari rencana, standar dan prosedur yang sudah ada ditentukan dalam suatu

organisasi.

B. Perangkat Organisasi Koperasi

Prof. Ewell Paul Roy mengatakan bahwa manajemen koperasi melibatkan 4

(empat) unsur yaitu: anggota, pengurus, manajer, dan karyawan. Seorang manajer harus

bisa menciptakan kondisi yang mendorong para karyawan agar mempertahankan

produktivitas yang tinggi. Karyawan merupakan penghubung antara manajemen dan

anggota pelanggan.

1. Rapat Anggota, menetapkan:

Anggaran dasar koperasi ,Kebijakan umum bidang organisasi, manajemen dan usaha

koperasi,Pemilihan, pengangkatan, serta pemberhentian pengurus dan pengawas

,Rencana kerja anggaran pendapatan dan belanja,Pengesahan/penolakan laporan

keuangan,Pengesahan/penolakan laporan pertanggungjawaban pengurus dalam

pelaksanaan tugasnya,Pembagian SHU,Penggabungan, peleburan, pembagian dan

pembubaran koperasi

2. Pengurus, bertugas:

5
Mengelola koperasi dan usahanya, Mengajukan rancangan kerja dan RAPBK.

Menyelenggarakan rapat anggota, Mengajukan laporan keuangan dan pertanggung-

jawaban pelaksanaan tugas, Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris

secara tertib. Memelihara daftar buku anggota dan pengurus .

3. Pengawas, bertugas:

Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan koperasi.,

Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya. Pengawas harus merahasiakan

hasil pengawasannya terhadap pihak ke-3.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Manajemen koperasi pada hakekatnya adalah penerapan ilmu manajemen di

koperasi dimana orang-orang yang diberi wewenang dan tanggungjawab melaksanakan

proses perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian sumber daya yang dimiliki

oleh koperasi untuk mencapai tujuan koperasi yaitu meningkatkan kesejahteraan

berdasarkan nilai dan prinsip-prinsip koperasi. Dengan menyatukan manajemen

Koperasi sebagai bagian dari koperasi dan sebagai representasi prinsip-prinsip penting

koperasi itu sendiri, kita dapat mengembangkan manajemen dan demokrasi di dalam

koperasi sebagaimana dinyatakan Peter Davis, sebagai berikut: “pengembangan prinsip-

prinsip manajemen koperasi, akan membuat perusahaan koperasi harus dikelola secara

professional dan kooperatif sedemikian rupa sehingga keterlibatan anggota dan

demokrasi, akan tetap menjadi kunci keberhasilan dalam praktek koperasi. Prof. Ewell

Paul Roy mengatakan bahwa manajemen koperasi melibatkan 4 (empat) unsur yaitu:

anggota, pengurus, manajer, dan karyawan. Seorang manajer harus bisa menciptakan

kondisi yang mendorong para karyawan agar mempertahankan produktivitas yang

tinggi. Karyawan merupakan penghubung antara manajemen dan anggota pelanggan.

7
B. Saran

Makalah mengenai Manajemen Koperasi ini diharapkan bisa menjadi bahan literatur.

Diharapkan pada pembaca makalah ini dapat dengan mudah memahami tentang

Manajemen Koperasi dan agar sekiranya mau memberikan kritik dan saran yang sehat

dan bersifat membangun demi kemajuan penulisan makalah ini.

8
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai