MANAJEMEN KOPERASI
Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas pada Mata Kuliah Koperasi Syariah
dan UMKM
Disusun Oleh:
Hasriany Huzain
90500120116
Hasrianyhzn048@gmail.com
PERBANKAN SYARIAH
T/A 2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini tepat
pada waktunya. Makalah ini berjudul “Manajemen Koperasi"
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Hj. Nuraeni Gani,
MM. Selaku dosen mata kuliah Koperasi Syariah dan UMKM. yang telah
memberikan tugas ini serta membimbing dalam penulisan makalah
inisehingga penulis memperoleh banyak ilmu, informasi dan pengetahuan selama
penulis Menyusun dan menyelesaikan makalah ini.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................... 1
C. TUJUAN ............................................................................................................. 4
A. KESIMPULAN ................................................................................................. 12
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Koperasi adalah badan usaha yang melakukan kegiatan berdasarkan
asas koperasi sekaligus sebagai penggerak ekonomi kerakyatan yang
berdasarkan asas kekeluargaan. Selain itu, koperasi sebagai gerakan ekonomi
kerakyatan yang berorientasi pada pembinaan partisipasi masyarakat
dalam rangka memperkuatstruktur perekonomian nasional dengan
demokrasi ekonomi berdasarkan asas kekeluargaan (Abonam, 2011)
Peranan koperasi dalam kehidupan perekonomian yang penuh persaingan
diharapkan akan semakin meningkat. Dengan berkembangnya kegiatan usaha
koperasi, tuntutan agar pengelolaan dilaksanakan secara profesional semakin
besar. Hal ini memerlukan adanya sistem pertanggungjawaban yang baik serta
informasi yang relevan dan dapat diandalkan guna pengambilan keputusan,
perencanaan maupun pengendalian koperasi.
Membangun manajemen koperasi merupakan tantangan nyata yang
sering dihadapi oleh paramanajer. Proses membangun manajemen
koperasi melibatkan sejumlah faktor, mulai dari konsep teoritis hingga aplikasi
praktis. Saat ini, sering berusaha untuk mengelola inisiatif kerjasama mereka
secara intuitif. Ada beberapa kegiatan yang tidak berhasil dibidang
penerapan manajemen koperasi yang dapat diidentifikasi secara empiris.
Alasan kegagalan ini terutama dapat dikaitkan dengan kurangnya rencana
tindakan yang jelas, pembagian kompetensi untuk implementasi dan, yang
tak kalah pentingnya, strategi yangberorientasi pada penciptaan dan
pengembangan. kerjasama. Kesalahan juga dilakukan oleh manajer,
terutama karena kesalahpahaman istilah 'manajemen koperasi dan kurangnya
pemanfaatan potensi kerjasama (Lendel, 2015).
3
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian diatas maka yang menjadi perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen dan perangkat organisasi?
2. Apa yang dimaksud dengan rapat anggota?
3. Apa yang dimaksud dengan pengurus, pengawas dan manajer?
C. TUJUAN
Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan diatas, maka tujuan
penulisan ini antara lain:
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian manajemen dan perangkat
organisasi.
2. Untuk mengetahui rapat anggota.
3. Untuk mengetahui dan memahami yg dimaksud dengan pengurus, pengawas
dan manajer.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
mengelola koperasi, nilai-nilai dan kekayaannya. Mereka mengerahkan segala
kemampuan kepemimpinannya dan memilih kebijakan untuk mengembangkan
koperasi berdasarkan hasil latihan profesional perkoperasian. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa manajemen koperasi adalah kegiatan profesional yang
dilakukan koperasi untuk membantu seluruh keanggotaan koperasi di dalam
mencapai tujuannya.
Manajemen koperasi tidak didasarkan pada pemaksaan wewenang,
melainkan melalui keterlibatan dan partisipasi. Para manajer profesional koperasi
menggunakan metoda yang sama seperti manajemen pada umumnya. Hanya saja
nilai-nilai dan tujuan yang harus diperjuangkan metode itulah yang membuat
manajemen koperasi unik dan berbeda dari manajemen lainnya. Fungsi utamanya
adalah mengupayakan kepemimpinan koperasi bagi anggota dan pengurus terpilih
di dalam pengembangan kebijakan dan strategi yang akan memberdayakan
koperasi dalam mewujudkan cita-cita atau tujuannya.
Dengan menyatukan manajemen Koperasi sebagai bagian dari koperasi
dan sebagai representasi prinsip-prinsip penting koperasi itu sendiri, kita dapat
mengembangkan manajemen dan demokrasi di dalam koperasi sebagaimana
dinyatakan Peter Davis, sebagai berikut: “pengembangan prinsip-prinsip
manajemen koperasi, akan membuat perusahaan koperasi harus dikelola secara
professional dan kooperatif sedemikian rupa sehingga keterlibatan anggota dan
demokrasi, akan tetap menjadi kunci keberhasilan dalam praktek koperasi“.
Perangkat organisasi koperasi di Amerika Serikat terdiri dan rapat anggota
(general meeting), pengurus (board of directors) dan managerial atau yang disebut
sebagai management staff atau sebagai the hired management staff. Prof Howard
S. Whitney dari University of Winconsin, Center for Cooperatives,
menggambarkan manajemen koperasi itu sebagai "three legstool" atau sebagai
kursi berkaki tiga di mana general meeting, board of directors dan manager
merupakan kaki-kakinya. Tetapi karena rapat anggota itu hanya bertemu pada
waktu-waktu tertentu saja, maka manajemen koperasi yang nyata sesungguhnya
hanya terdiri dari Board of Directors dan Manager saja.
6
B. RAPAT ANGGOTA
Koperasi merupakan kumpulan orang atau badan hukum
koperasi.Koperasi dimiliki oleh anggota, dijalankan oleh anggota dan bekerja
untuk kesejahteraan anggota dan masyarakat.Rapat anggota adalah tempat di
mana suara-suara anggota berkumpul dan hanya diadakan pada waktu-waktu
tertentu.Setiap anggota koperasi mempunyai hak dan kewajiban yang sama.
Seorang anggota berhak menghadiri rapat anggota dan memberikan suara dalam
rapat anggota serta mengemukakan pendapat dan saran kepada pengurus baaik di
luar maupun di dalam rapat anggota. Anggota juga harus ikut serta mengadakan
pengawasan atas jalannya organisasi dan usaha koperasi.
Adapun tugas dan peran dari rapat anggota diatur dalam Pasal 22 sampai
dengan Pasal 27 UU No. 25/1992, yaitu:
Mengeahkan/menetapkan penyusunan dan perubahan angggaran
dasar/anggaran rumah tangga sesuai dengan keputusan rapat
Memilih,mengangkat dan memberhentikan anggota pengurus dan pengawas
Memberikan persetujuan atas perubahan dalam masalah struktur perodalan
organisasi dan arah kegiatan-kegiatan usahanya
Mensyaratkan agar pengurus, manajer dan karyaan memahani ketentuan
dalam anggaran dasar
Menetapkan/mengesahkan rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan
belanja organisasi
Menetapkan pembagian sisa hasil usaha
Menetapkan penggabungan pemecahan dan pembubaran organisasi
Memberikan penilaian terhadap pertanggungjawaban pengurus, menerima
atau menolak.
7
memimpin organisasi dan usaha koperasi serta mewakilinya di muka dan di luar
pengadilan sesuai dengan keputusan-keputusan rapat anggota.
Menurut Leon Garayon dan Paul O. Mohn dalam bukunya “The Board of
Directions of Cooperatives” fungsi pengurus adalah:
Pusat pengambil keputusan tertinggi
Pemberi nasihat
Pengawas atau orang yang dapat dipercaya
Penjaga berkesinambungannya organisasi
Simbol
Pengawas
Tugas pengawas adalah melakukan pemeriksaan terhadap tata kehidupan
koperasi, termasuk organisasi, usaha-usaha dan pelaksanaan kebijaksanaan
pengurus, serta membuat laporan tertulis tentang pemeriksaan.Pengawas bertindak
sebagai orang-orang kepercayaan anggota dalam menjaga harta kekayaan anggota
dalam koperasi.
Dalam undang-undang No. 25/1992 pasal 39 dikatakan:
1. Pengawas bertugas:
Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan
pengelolaan koperasi
Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya
2. Pengawas berwenang :
Meneliti catatan yang ada paa koperasi
Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan
Dan seterusnya
Dalam hal yang menyangkut kebijaksanaan atau policy, pengawas bisa
mempertanyakan apakah pengurus telah melaksanakan keputusan-keputusan yang
telah diambil oleh RAT sedangkan yang menyangkut masalah keuangan
pengawas dapat meminta jasa audit dari akuntan publik (Pasal 40-penjelasan).
Tetapi ini tidak berarti bahwa pengawas tidak boleh melakukan audit Pengawas
dapat melakukan tugas audit sesuai dengan penugasan yang diberikan oleh rapat
anggota.
8
Manajer
Peranan manajer adalah membuat rencana ke depan sesuai dengan ruang
lingkup dan wewenangnya; mengelola sumberdaya secara efisien, memberikan
perintah, bertindak sebagai pemimpin dan mampu melaksanakan kerjasama
dengan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi (to get things done by
working with and through people). Manajer dapat diklasifikasikan menurut
tingkatnya dalam organisasi atau menurut ruang lingkup kegiatan yang dikelola
manajer dan yang menjadi tanggung jawabnya.
Dalam hal yang disebut pertama, maka terdapatlah 3 buah tingkatan
manajemen, yaitu:
1. Manajer Puncak
Dalam koperasi manajer puncak ini bertanggung jawab langsung kepada
pengurus Kelompok ini bertanggung jawab atas manajemen bidang usaha, yang
menyeluruh dari koperasi yang bersangkutan. Dalam perusahaan swasta yang
besar mereka ini disebut juga sebagai CEO (Chief Executive Officer)
2. Manajer Menengah
Manajer menengah ini memberi pengarahan kegiatan-kegiatan manajer
bawahan atau dalam hal-hal tertentu bisa juga kepada karyawan-karyawan
operasional. Jika pada manajer puncak itu mereka menetapkan kebijaksanaan-
kebijaksanaan operasional dan pemecahan masalah lingkungan organisasi maka
middle management ini bertanggung jawab terhadap implementasi kebijaksanaan
organisasi.
3. Manajer Lini Pertama
Manajer lini pertama ini bertanggung jawab atas pekerjaan orang-orang
lain (bawahannya) dan memberikan pengarahan kepada mereka Seorang Top
Manajer bertanggung jawab kepada pengurus dan pengurus bertanggung jawab
kepada anggota Pengurus sebagaimana telah diterangkan di depan, bertugas
membua kebijaksanaan secara garis besar, dan tidak boleh melaksanakan
kebijaksanaan tersebut secara operasional, karena itu merupakan tugas dari
manajer. Memang kadang-kadang sulit untuk membedakan antara merumuskan
9
kebijaksanaan dan melaksanakan kebijaksanaan atau antara formulating policy
dan executing policy
Dalam hal klasifikasi dilakukan menurut ruang lingkup kegiatan, maka
terdapat 2 macam manajer, yaitu :
Manajer fungsional : hanya bertanggung jawab atas suatu jenis kegiatan dalam
organisasi sehingga akan terdapat manajer pemasaran, manajer produksi
manajer keuangan, dan sebagainya,
Manajer umum mengelola sebuah unit yang kompleks, seperti sebuah
perusahaan, anak perusahaan atau cabang perusahaan yang mandiri. Di siri
manajer umum bertanggung jawab atas semua kegiatan-kegiatan dalam unit
tersebut.
Pengurus bertanggung jawab penuh dan harus memahamu keinginan anggota
anggota dan merumuskannya dalam suatu kebijaksanaan (policy) Pengurus boleh
menunjukkan atau memberikan pengarahan pengarahan kegiatan-kegiatan, tetapi
pelaksana detailnya harus diserahkan kepada manajer, karena penguruslah yang
kemudian harus memberikan penilaian apakah seorang manajer itu berhasil dalam
operasinya atau tidak. Jadi manajerlah yang bertanggung jawab atas keberhasilan
usaha-usaha dari koperasi yang bersangkutan. Dia harus pandai pandai
menggunakan dan memanfaatkan sumber daya yang di bawah wewenangnya,
yang dikenal dengan 4 M, yaitu tenaga kerja (men). modal (money), peralatan
modal (machines) dan material
Peranan dari manajer adalah membuat rencana ke depan sesuai dengan ruang
lingkup dan wewenangnya; mengelola sumber daya secara efisien, memberikan
perintah-perintah, bertindak sebagai pemimpin dan mampu melaksanakan kerja
sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi (to get things done by
working with and through people). Dia harus bisa mengoordinir dan memajukan
segala sumber daya untuk bekerja sama sebagai suatu kesatuan. Akhirnya dia
harus bisa mengawasi, menghargai dan menilai prestasi kerja dan mengambil
langkah-langkah pencegahan tepat pada waktunya bilamana ada gejala-gejala
terjadi penyimpangan-penyimpangan. Seorang manajer yang baik harus memiliki
kualifikasi-kualifikasi sebagai berikut:
10
la harus cakap (intelligent), memiliki Technical Skill
Memiliki executive skill
kreatif
Mempunyai jangkauan pandangan jauh ke depan.
Mempunyai kepemimpinan (leadership), sehingga dipatuhi oleh bawahan.
Memiliki organizational skill, sehingga dia mampu menjabarkan kegiatan
kegiatan operasional usaha.
Mampu mengambil keputusan tanpa rasa ragu-ragu.
Harus mampu memisah-misahkan mana yang benar dan mana yang salah.
Harus fleksibel.
Bisa bekerja sama dengan orang-orang lain.
Dia harus mampu memadukan perbedaan-perbedaan pan dangan dari
bawahan, menganalisis dan akhirnya menemukan kompromi di antara
pandangan-pandangan yang berbeda-beda itu
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kata manajemen yang kita kenal selama ini berasal dari kata bahasa
Inggris management. Kata tersebut ternyata berasal dari kata bahasa
Italia maneggiare yang berarti menangani, sedangkan kata maneggiare itu
berasal dari kata Latin manus yang berarti tangan. Kemudian menjadi kata
to manage dalam bahasa Inggris artinya mengatur.
Prof. Ewell Paul Roy, Ph,D. dari Agricultural Economics and Agriusiness
Louisiana State University mengatakan bahwa Manajemen dari koperasi itu
melibatkan 4 unsur (perangkat) yaitu : anggota, pengurus, manajer, dan karyawan.
Khusus tentang karyawan ini dikatakan bahwa mereka itu merupakan penghubung
antara manajemen dan anggota pelanggan. Sebagaimana kita ketahui menurut
Undang-Undang No 12/1967 tentang Pokok-pokok Perkoperasian perangkat
organisasi koperasi terdiri dari rapat anggota, pengurus, dan badan pemeriksa
sedangkan menurut Undang-Undang No. 25/1992 temang Perkoperasian
perangkat organisasi koperasi terdiri dari 3 unsu yaitu rapat anggota, pengurus,
dan pengawas.
12
DAFTAR PUSTAKA
Idrus, S. (2008). Kinerja manajer dan bisnis koperasi: peluang dan tantangan
manajemen koperasi. UIN-Maliki Press.
13