Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MANAJEMEN PADA KOPERASI

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Koperasi Sekolah


Dosen Pengampu : Dr. H. Siswadi, M.Ag.

Disusun Oleh :
Azria Nurul Santy 214110401065
Faza Asyidda’ Fillah 214110401088
Naufal Ikhsan 214110401106
Wulan Dwi Utami 214110401024

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UIN PROF. KH. SAIFUDDIN ZUHRI
PUWOKERTO
2024
i
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohiim, Alhamdulillahirobbil’alamin, puji dan syukur kami


panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas hidayah dan inayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa sholawat serta salam semoga senantiasa
dilimpahkan kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW serta para keluarganya,
sahabatnya, dan keturunannya hingga akhir zaman aamiin.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas pada mata kuliah Manajemen Koperasi Sekolah. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang “Manajemen pada Koperasi” bagi para pembaca dan
juga bagi penulis. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. H. Siswadi, M.Ag.
selaku dosen mata kuliah Manajemen Koperasi Sekolah yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni.
Kami sadar bahwa makalah ini tidak mungkin dapat diselesaikan tanpa adanya
bantuan dan dukungan dari semua pihak, untuk itu pada kesempatan ini kami
menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat terutama penyedia
materi yang telah rela membagi materinya untuk digunakan pembelajaran bagi penulis.
Layaknya sebuah gading, pada akhirnya semua gading akan mengalami keretakan.
Begitu pula makalah ini. Kami menyadari sepenuhnya makalah ini jauh dari sempurna.
Maka dari itu, kami selaku penulis meminta kritik dan saran yang membangun untuk
perbaikan di masa yang akan datang.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis dan
umumnya bagi semua pembaca dan pihak-pihak terkait.

Purwokerto, 03 Maret 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................................. i


KATA PENGANTAR ..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 2
A. Manajemen Keanggotaan .................................................................................................. 2
B. Manajemen Pemasaran Internal dan Eksternal .................................................................. 4
C. Manajemen Keuangan ....................................................................................................... 6
D. Praktik Manajemen Koperasi Sekolah di SD/MI .............................................................. 8
BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 11
A. Kesimpulan...................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Koperasi adalah salah satu pilar ekonomi yang paling penting, dan mereka
telah terbukti menjadi pendukung kuat perekonomian negara. Koperasi memiliki peran
yang sangat vital dalam perekonomian kelas menengah dan bawah. Karena perannya
tidak dapat digantikan oleh lembaga keuangan lain, kehadiran koperasi menjadi fenomena
tersendiri.
Peranan koperasi dalam kehidupan perekonomian yang penuh persaingan
diharapkan akan semakin meningkat. Dengan berkembangnya kegiatan usaha koperasi,
tuntutan agar pengelolaan dilaksanakan secara profesional semakin besar. Hal ini
memerlukan adanya sistem pertanggungjawaban yang baik serta informasi yang relevan
dan dapat diandalkan guna pengambilan keputusan, perencanaan maupun pengendalian
koperasi.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka masalah penelitian ini
dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen keanggotaan pada koperasi?
2. Apa yang dimaksud dengan manajemen pemasaran internal dan eksternal pada koperasi?
3. Apa yang dimaksud dengan manajemen keuangan pada koperasi?
4. Bagaimana praktik manajemen koperasi sekolah di SD/MI?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui manajemen keanggotaan pada koperasi.
2. Untuk mengetahui manajemen pemasaran internal dan eksternal pada koperasi.
3. Untuk mengetahui manajemen keuangan pada koperasi.
4. Untuk mengetahui praktik manajemen koperasi sekolah di SD/MI.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Manajemen Keanggotaan
Secara hukum anggota koperasi adalah pemilik dari koperasi dan usahanya, dan
anggotalah yang mempunyai wewenang mengendalikan koperasi bukan pengurus dan
bukan pula manajer. Oleh karena itu tidaklah salah kalau dikatakan bahwa kunci dari
keberhasilan koperasi terletak pada anggota. Para anggota koperasi bertemu pada waktu-
waktu tertentu pada suatu rapat, yang selanjutnya disebut rapat anggota, waktu-waktu mana
telah diatur dalam anggaran dasar/anggaran rumah tangga.
Anggota memiliki kekuasaan tertinggi dalam koperasi, yang tercermin dalam
forum Rapat Anggota, sering kali secara teknis disebut RAT (Rapat Anggota Tahunan).
Pembahasan dan pengambilan keputusan berbagai persoalan di koperasi hanya ditetapkan
dalam Rapat Anggota.
Dalam Rapat Anggota, anggota koperasi dapat mengemukakan usul dan
pertimbangan, menyetujui atau menolak suatu gagasan atau ide, yang berkenaan dengan
koperasi. Hal ini menandakan bahwa rapat anggota merupakan pencerminan demokrasi
dalam berkoperasi.
Rapat Anggota koperasi diselenggarakan menurut tata tertib tersendiri. Rapat
Anggota yang efektif akan menghasilkan kesepakatan, kesepahaman, dan keputusan
bersama di antara para anggota, pengurus dan pengawas koperasi.
 Fungsi Rapat Anggota adalah :
1) Menetapkan Anggaran Dasar/ART.
2) Menetapkan Kebijaksanaan Umum di bidang organisasi, manajemen dan usaha
koperasi.
3) Menyelenggarakan pemilihan, pengangkatan, pemberhentian, pengurus dan atau
pengawas.
4) Menetapkan Rencana Kerja, Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi
serta pengesahan Laporan Keuangan.
5) Mengesahkan Laporan Pertanggung-jawaban Pengurus dan Pengawas dalam
melaksanakan tugasnya.
6) Menentukan pembagian Sisa Hasil Usaha.
7) Menetapkan keputusan penggabungan, peleburan, dana pembubaran Koperasi.

2
 Tugas dan wewenang Rapat Anggota :
- Membahas dan mengesahkan pertanggung jawaban Pengurus dan Pengawas untuk
tahun buku yang bersangkutan.
- Membahas dan mengesahkan Rencana Kerja dan RAPB tahun buku berikutnya.
- Membahas dan menetapkan AD, ART dan atau Pembubaran Koperasi.
- Memilih dan memberhentikan Pengurus dan Pengawas.
- Menetapkan Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU).1
Manajemen keanggotaan koperasi dapat menghadapi sejumlah permasalahan atau
tantangan yang memerlukan penanganan dan solusi yang tepat. Beberapa permasalahan
yang sering dihadapi dalam manajemen keanggotaan koperasi yaitu:
1) Kesulitan mengelola pertumbuhan anggota koperasi dapat menghadapi kesulitan dalam
mengelola basis anggota yang semakin besar (Dasuki, 2021). Hal ini dapat
menyebabkan tantangan dalam menyediakan pelayanan yang berkualitas dan
memenuhi kebutuhan anggota dengan efisien.
2) Komunikasi yang tidak efektif menyebabkan koperasi mengalami kesulitan dalam
menyampaikan informasi yang penting kepada anggotanya dengan cara yang jelas dan
mudah dipahami (Djamilah et al., 2022). Ini dapat mengakibatkan kebingungan atau
kurangnya partisipasi dari anggota.
3) Partisipasi dan keterlibatan anggota yang rendah:
Beberapa anggota mungkin tidak merasa terlibat atau terhubung dengan koperasi (Tahir
et al., 2020). Ini dapat menghambat koperasi dalam memaksimalkan potensi dari
anggota sebagai pemangku kepentingan utama.
4) Ketidaksesuaian dengan kebutuhan anggota yang memungkinkan koperasi mengalami
kesulitan untuk mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan yang beragam dari
anggotanya, terutama jika anggotanya berasal dari berbagai latar belakang atau
memiliki tujuan yang berbeda.
5) Manajemen konflik antar anggota, baik terkait dengan keputusan strategis koperasi atau
masalah lain (Heridiansyah, 2014). Manajemen konflik yang tidak efektif dapat
mengganggu hubungan dalam koperasi.

1
Aulia ananda putri, ‘Makalah Manajemen Koperasi’ (Makassar: UIN Alauddin Makassar, 2022)
<http://dx.doi.org/10.31219/osf.io/qbz8c>.

3
6) Keterbatasan sumber daya finansial yang memungkinkan koperasi memiliki
keterbatasan dana untuk mendukung program atau inisiatif dalam meningkatkan
manajemen keanggotaan (Wahyuningsih, 2023).
7) Perubahan kebijakan atau Perundang-undangan,
8) Teknologi dan sistem informasi yang tidak memadai memungkinkan koperasi
mengalami kesulitan dalam mengadopsi teknologi atau sistem informasi yang dapat
mendukung manajemen keanggotaan yang efektif (Zainul et al., 2020).
9) Keterlibatan generasi muda, dimana koperasi mengalami kesulitan untuk menarik dan
mempertahankan anggota dari generasi muda yang memiliki perspektif dan kebutuhan
yang berbeda (Hutamy et al., 2021).
10) Pendidikan dan pelatihan anggota yang kurang berdampak kepada kemungkinan
anggota tidak memiliki pengetahuan atau keterampilan yang diperlukan untuk
berpartisipasi secara efektif dalam koperasi (Wahyudin, 2023).

B. Manajemen Pemasaran Internal dan Eksternal


Tujuan utama koperasi adalah membantu meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
Oleh karena itu, segala aktifitas pemasaran yang bertujuan memuaskan anggota perlu
dilakukan menejmen koperasi jika perusahaan koperasi ingin membangun loyalitas dan
partisipasi aktif anggotanya, sehingga anggota mendapatkan manfaat atas hubungan
bisnisnya dengan perusahaan koperasi. Pelayanan itu dapatberupa pemberian harga
pelayanan bagi anggota maupun melalui aktivitas-aktivitas yang memudahkan anggota
dalam mengembangkan usahanya.
Perilaku perusahaan koperasi dalam berbisnis di pasar internal hendaknya
berorientasi service (pelayanan). Orientasi service yang dimaksud adalah memberikan
kemudahan kepada anggota agar mampu meningkatkan usaha individunya, misalnya
dengan memberikan harga yang lebih menuntungkan bagi anggota, memprioritaskan
kepentingan anggota daripada nonanggota, bantuan antar jemput bagi produk-produk
anggota dan lain-lain. Pentingnya orientasi bisnis perusahaan koperasi dengan anggota yang
mengutamakan pelayanan masyarakat koperasi tidak perlu menarik keuntungan besar di
pasar internal. Pada dasarnya tidak menjadi persoalan perusahaan koperasi berskala kecil,
asal anggotanya merasakan manfaat besar atas keanggotaanya pada koperasi karna koperasi
telah membantu perkembangan usaha anggotanya. Meskipun dari segi asetnya terus
meningkat koperasi yang ideal adalah koperasi yang mampu meningkatkan pertumbuhan
usaha perusahaan koperasinya seklaigus perusahaan anggotanya.

4
Guna membantu kesuksesan bisnis koperasi di pasar internal , koperasi dapat
meningkatkan bisnis di pasar eksternal. Ada korelasi yang erat antara aktivitas bisnis di
pasar eksternal dengan aktiviras bisnis di pasar internal. Kualitas dan kuantitas barang yang
di paso koperasi kepada anggota sebagian besar berasal dari pasar eksternal. Kesuksesan
koperasi memasarkan barang atau jasa di pasar internal sangat tergantung pada kemampuan
menejemen koperasi dalam mendeteksi perubahan kebutuhan anggota dan mencari atau
mengadakan barang atau jas adri pasar eksternal. Sebaliknya, kesuksesan bisnis di pasar
eksternal juga ditentukan oleh kesuksesan bisnis di pasar internal. Menejemen koperasi
dapat melakukan pembinaaan, pelatihan dan mengembangkan usaha anggota guna
menghasilakan produk dalam jumlah dan kualitas yang lebih baik kemudian di pasarkan di
pasar eksternal.
Dengan demikian, tugas utama menejemen koperasi adalah menyelaraskan bisnis
di pasar internal dengan bisnis di pasar eksternal pada integrasi vertical koperasi yang
bangun di sepanjang jalur tataniaga merupakan langkah strategis memadukan kesuksesan
bisnis di pasar internal dan eksternal.
 Menyusun rencana pemasaran internal
Perencanaan pemasaran internal yang baik paling tidak harus mencapai empat
tujuan, yaitu menentukan kebutuhan dan keinginan anggota, menentukan pasar sasaran
yang tepat, menyusun strategi pemasaran untuk mengembangkan daya saing, membantu
menciptakan bauran pemasaran sesuai kebutuhan dan keinginan anggota.
Kebutuhan dan keinginan anggota dapat diketahui melalui riset pasar internal.
Perubahan-perubahan yang terjadi dengan cepat dalam peradaban ini akan memengaruhi
sifat anggota dan merupakan potensi kekuatan yang mengubah lingkungan bisnis
perusahaan koperasi di pasar ini internal. Akan memiliki pengaruh kuat terhadap
perkembangan perusahaan koperasi. Usaha koperasi yang mengabaikan kecenderungan
domografis anggotanya dan gagal menyesuaikan strateginya dan gagal menyesuaikan
strateginya dengan kondisi demografis tersebut akan menanggung resiko ketertinggalan
dari pesaing.
Salah satu tujuan untama riset pasar internal adalah mengidentifikasi pasar
sasaran (Target Market) yaitu anggota koperasi yang menjadi target produk perusahaan
koperasi. Pada koperasi yang anggotanya cukup luas dan cenderung heterogen
kebutuhannya, penentuan pasar sasaran untuk produk-produk tertentu sangat diperlukan.
Anggota adalah pelanggan yang perlu dilayani dengan baik dengan menawarkan produk-

5
produk yang sesuai dengan kebutuhannya. Pelayanan terhadap anggotra harus lebih
diutamakan dibandingkan dengan non anggota. Dengan cara seperti ini koperasi dapat
membangun daya saing di pasar internal. Jika koperasi tidak memberikan pelayanan
dengan baik dan anggota tidak mendapatkan manfaat atas keanggotaanya sementara
perusahaan koperasi pesaing mampu memberikan manfaat yang lebih baik, maka
koperasi akan kehilangan daya saingnya.
Pengetahuaan tentang daya saing koperasi diperlukan untuk menemukan startegi
bauran pemasaran (Marketing Mix) yang tepat dipasar internal. Implementasi bauran
pemasaran akan dievaluasi setiap ssat, disesuaikan dengan perubahan keinginan dan
kebutuhan anggota. Daya saing ( Competitif Edge) sangatlah penting dalam keberhasilan
bisnis koperasi. Perusahaan koperasi akan memiliki daya saing bila anggotanya
memperoleh kesan bahwa produk-produknya lebih baik daripada produk atau jasa
pesaing. Prosuk-produk yang dijual dengan harga yang relative lebih murah kepada
anggota akan menjadi perangsang anggota untuk berpartisipasi aktif pada pelaksanaan
progam-progam koperasi. Dengan kata lain, loyalitas anggota pada koperasinya akan
sangat tergantung pada sejauhmana koperasi mampu memuaskan anggota dibandi
kepuasan yang diberikan perusahaan pesaing. Oleh karena itu, guna mendapatkan daya
saing yang tinggi dipasar internal , perusahaan koperasi dapat melihat lima sumber
penting dalam mengembangkan daya saing, yaitu focus pada anggota sebagai pelanggan,
kesetiaan pada mutu, perhatian terhadap kenyamanan, konsentrasi terhadap inovasi dan
dedikasi pada pelayanan.

C. Manajemen Keuangan
Pengertian dari manajemen keuangan koperasi adalah aktivitas pencarian dana
dengan cara yang paling menguntungkan dan aktivitas penggunaan dana dengan cara efektif
dan efisien dengan memperhatikan prinsip ekonomi dan prinsip-prinsip Koperasi. Dalam
pengertian manajemen keuangan Koperasi di atas mengandun beberapa hal penting, antara
lain:
1) Pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen, minimal fungsi perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), implementasi (actuating) dan fungsi pengendalian
(controlling).
2) Kegiatan pencarian dana , adalah memanage aktivitas untuk memperoleh atau
mendapatkan dana/modal, baik yang berasal dari dalam maupun luar Koperasi.

6
3) Kegiatan penggunaan dana, adalah aktivitas untuk mengalokasikan atau
menginvestasikan modal, baik dalam bentuk modal kerja maupun investasi aktiva tetap.
4) Prinsip ekonomi, adalah suatu prinsip yang dijadikan dasar dalam berbagai kegiatan
ekonomi, yang terdiri dari:
a. Rasionalitas, yaitu suatu tindakan yang penuh dengan perhitungan ekonomis sesuai
dengan tujuan.
b. Efisiensi, yaitu suatu penghematan penggunaan sumber daya ekonomis
c. Efektivitas, yaitu suatu pencapaian target dari output atau tujuan yang akan dicapai.
d. Produktivitas, yaitu suatu pencapaian output atas input yang digunakan.
5) Prinsip Koperasi dan aturan lainnya, yaitu suatu aturan main yang berlaku dalam
Koperasi. Yang dimaksudkan disini adalah prinsip-prinsip Koperasi sebagaimana yang
telah diuraikan sebelumnya serta aturan-aturan lainnya yangberlaku pada masing-
masing Koperasi.
Pengertian manajemen keuangan Koperasi seperti di atas menggambarkan bahwa
dalam Koperasi juga diperlukan adanya modal. Walaupun dikatakan Koperasi bukan
sebagai perkumpulan modal melainkan perkumpulan orang-orang, akan tetapi tak dapat
dipungkiri bahwa modal merupakan faktor utama yang akan dapat mensejahterakan
anggota. Dengan demikian modal dalam Koperasi merupakan faktor penting dan perlu
dikelola dengan menggunakan prinsip-prinsip manajemen keuangan.
Terkait dengan masalah modal, maka menjadi tugas pengurus untuk mendapatkan
modal/dana dan menggunakannya seefisien dan seefektifkan mungkin. Optimalisasi
penggunaan dana merupakan cara untuk mencapai tujuan manajemen keuangan dalam
Koperasi. Optimalisasi penggunaan modal akan dapat memaksimisasi profit atau SHU (Sisa
Hasil Usaha)dan pada gilirannya akan dapat memaksimisasi kesejahteraan anggota. SHU
yang meningkat dan kesejahteraan anggota yang meningkat akan menambah kepercayaan
pihak ketiga (kreditur) terhadap Koperasi. Dengan kepercayaan tersebut, maka Koperasi
memiliki peluang untuk dipercaya mengelola modal yang lebih besar lagi.
Perlu diingat, bahwa dalam hubungannya dengan berbagai kegiatan usaha
Koperasi, masalah manajemen keuangan atau pembelanjaan merupakan fungsi pokok yang
harus mendapat perhatian. Dalam hal ini, maka pihak pengurus atau manajemen Koperasi
harus mengarahkannya pada:
1) Terwujudnya stabilitas usaha dengan cara pengelolaan uang kas dan kemampuan untuk
menutup semua hutang yang ditanggung.
2) Terwujudnya pendayagunaan modal yang optimal

7
3) Terwujudnya kemampuan membentuk modal sendiri.
Ketiga hal di atas merupakan bagian dari indikator kinerja keuangan dan usaha
Koperasi. Suksesnya pengurus Koperasi mewujudkan ketiganya, berarti pengurus telah
mencapai kinerja keuangan yang baik. Sebaliknya, apabila pengurus gagal mewujudkan
ketiganya, berarti kinerja pengurus dinilai buruk.2

D. Praktik Manajemen Koperasi Sekolah di SD/MI


Koperasi sekolah merupakan wadah kegiatan ekonomi siswa di sekolah. Koperasi
sekolah adalah koperasi yang anggota-anggotanya terdiri atas siswasiswa sekolah seperti
siswa Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas
(SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan sekolahsekolah yang sederajat
dengannya. Koperasi sekolah didirikan berdasarkan surat keputusan Menteri Tenaga Kerja,
Transmigrasi, dan Koperasi No. 638/SKPT/Men/1974, tentang Ketentuan Pokok Pendirian
Koperasi Sekolah.3
Setiap organisasi memerlukan tata laksana yang baik dan rapi agar dapat berjalan
sebagaimana yang diharapakan dalam rangka mencapai tujuannya. Pengertiannya
pengelolaan di sini adalah sama dengan pengertian yang dikandung kata manajemen dari
bahasa Inggris. Yang dimaksud dengan manajemen adalah seluk beluk usaha yang
dijalankan oleh perusahaan koperasi dalam mencapai tujuannya dengan memanfaatkan
segenap potensi yang ada, yang dilakukan oleh personil yang dipekerjakan dibawah
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, koordinasi, evaluasi dari penguruskoperasi
yang bersangkutan. Dengan singkat dapat dikatakan bahwa untuk mencapai tujuan
perusahaan mempergunakan tenaga yang ada. Sebagaimana dalam perundangan yang ada
untuk keperluan itu, koperasi dapat menjalankan ketatalaksanaan karena ia memiliki
seperangkat peralatan organisasi, yaitu rapat anggota, pengurus, badan pemeriksa, dan
pelaksana usaha. Praktik manajemen koperasi sekolah di sekolah dasar (SD) bertujuan
untuk:
a. Membiasakan siswa hidup hemat dan gemar menabung.
b. Melatih siswa berkoperasi dan bekerja sama.
c. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar wirausaha.

2
Dra. and Neti Si.M Budiwati, ‘Manajemen Keuangan Dan Permodalan Koperasi’, 1992, 1–15.
3
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. (2021). Pedoman
Penyelenggaraan Koperasi Sekolah. Jakarta: Kemendikbudristek.

8
d. Meningkatkan pendapatan sekolah.4
Terkait praktik manajemen koperasi sekolah dapat dilakukan dengan beberapa
langkah sebagai berikut:
a. Perencanaan:
 Menentukan jenis usaha yang akan dijalankan.
 Menyusun anggaran pendapat dan belanja (APBN).
 Menentukan kebutuhan sumber daya menusia (SDM).
b. Pengorganisasian:
 Membentuk pengurus dan badan pemeriksa keuangan (BMK)
 Menentukan tugas dan wewenang pengurus dan BPK.
c. Pengerahan:
 Memberikan pelatihan kepada pengurus dan BPK.
 Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kinerja pengurus dan BPK.
d. Pengawasan:
 Melakukan audit internal terhadap keuangan koperasi.
 Menindaklanjuti hasil audit internal.
Adapun manfaat dari praktik manajemen koperasi pada tingkat sekolah dasar
(SD), antara lain yakni:
1) Bagi Siswa:
a. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa tentang koperasi.
b. Melatih siswa berkoperasi dan mengelola keuangan secara mandiri.
c. Meningkatkan jiwa wirausaha siswa.
d. Menumbuhkan rasa tanggung jawab dan disiplin siswa.
e. Melatih siswa bekerja sama dan berorganisasi.
f. Meningkatkan rasa memiliki terhadap koperasi.
2) Bagi Sekolah:
a. Membantu sekolah dalam mencapai tujuan pendidikannya.
b. Meningkatkan kesejahteraan siswa.
c. Menjadi sumber pendapatan bagi sekolah.
d. Menjalin hubungan yang baik antara sekolah dengan orang tua siswa.

4
Haryanto, D. (2018). Manajemen Koperasi Sekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

9
3) Bagi Masyarakat
a. Menanamkan jiwa koperasi kepada generasi muda.
b. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan koperasi.
c. Membantu meningkatkan perekonomian masyarakat.
Di dalam manajemen koperasi di sekolah baik itu sekolah dasar (SD), sekolah
menengah pertama (SMP), ataupun sekolah menengah atas (SMA) sangat memerlukan
peran dari guru, adapun peran guru pada manjemen koperasi tingkat sekolah dasar (SD)
antara lain:
a. Pembina Koperasi: Guru dapat membimbing dan mengarahkan pengurus dan anggota
koperasi dalam menjalankan tugasnya.
b. Pengajar: Guru dapat mengajar siswa tentang koperasi dan bagaimana cara
mengelolannya.
c. Motivator: Guru dapat memotivasi siswa agar dapat aktif di koperasi sekolah.
d. Fasilitator: Guru dapat membantu siswa dalam mendapatkan sumber daya yang
dibutuhkan untuk menjalankan koperasi.
Menjalankan koperasi pada sekolah dasar juga tidak terlepas dari tantangan yang
terkadang menjadi hambatan dalam melaksanakannya, adapun beberapa tantangan yang
muncul saat menjalankan koperasi pada tingkat sekolah dasar (SD) antara lain:
a. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman siswa tentang koperasi.
b. Kurangnya sumber daya keuangan dan SDM.
c. Kurangnya dukungan dari pihak sekolah dan orang tua siswa.
Terlepas dari tantangan yang menjadi hambatan untuk menjalankan koperasi pada
tingkat sekolah dasar (SD), ada juga beberapa solusi untuk memecahkan masalah diatas,
antara lain yaitu:
a. Memberikan pelatihan kepada siswa tentang koperasi.
b. Mencari sumber dana dan SDM dari luar sekolah.
c. Membangun kerjasama dengan pihak sekolah dan orang tua siswa.5

5
Supriyono, A. (2019). Pentingnya Koperasi Sekolah dalam Menanamkan Jiwa Kewirausahaan Siswa.
Jurnal Pendidikan Ekonomi, 12(2), 165-174.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen koperasi merupakan kegiatan profesional yang dilakukan koperasi
untuk membantu seluruh keanggotaan koperasi didalam mencapai tujuannya. Dengan
menyatukan manajemen koperasi sebagai bagian dari koperasi dan sebagai representasi
prinsip-prinsip penting koperasi itu sendiri, kita dapat mengembangkan manajemen dan
demokrasi di dalam koperasi. Manajer koperasi adalah mereka yang diangkat dan
diperhentikan pengurus untuk mengembangkan koperasi secara efisien dan profesional.

11
DAFTAR PUSTAKA

Dra., and Neti Si.M Budiwati. 1992. ‘Manajemen Keuangan Dan Permodalan Koperasi’. 1–15
Putri, Aulia ananda. 2022. ‘Makalah Manajemen Koperasi’ (Makassar: UIN Alauddin
Makassar) <http://dx.doi.org/10.31219/osf.io/qbz8c>
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. (2021).
Pedoman Penyelenggaraan Koperasi Sekolah. Jakarta: Kemendikbudristek.
Haryanto, D. (2018). Manajemen Koperasi Sekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Supriyono, A. (2019). Pentingnya Koperasi Sekolah dalam Menanamkan Jiwa Kewirausahaan
Siswa. Jurnal Pendidikan Ekonomi, 12(2), 165-174.

12

Anda mungkin juga menyukai