Disusun Oleh:
2021/2022
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur bagi Tuhan yang selalu senantiasa memberikan rahmat dan nikmat
yang tiada terkira bagi kami, Sehingga dengan nikmat dan rahmatNya kami mampu untuk
menyelesaikan makalah sebagai tugas kelompok dalam mata kuliah “Koperasi” .
Kami selaku penyusun makalah ini, menyadari bahwa pengerjaan dan penyelesaian
makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan masukan dan saran
yang bersifat membangun untuk makalah kami di masa yang akan datang. Trimkasih juga
kepada semua anggota kelompok yang telah berpartisipasi aktif dalam mendiskusikan dan
menyelesaikan makalah ini. Sekian dari kami, semoga makalah ini bermanfaat bagi bagi semua
orang yang membacanya.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................................2
1.3 Tujuan......................................................................................................................................3
1.4 Manfaat....................................................................................................................................4
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Bentuk Organisasi Koperasi....................................................................................................5
2.2 Hirarki dan Tanggung Jawab Koperasi ..................................................................................6
2.3 Pola Manajemen Koperasi......................................................................................................7
BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................................8
3.2 Saran.......................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Sebuah Koperasi dikatakan berhasil atau sukses jika mampu meningkatkan kesejahteraan
anggotanya. Koperasi dapat mensejahterahkan anggotanya, karena ia menciptakan nilai tambah
dari usaha mereka. Dalam hal ini, semakin baik kinerja Koperasi, maka semakin besar
kemampuan Koperasi mensejahtrakan anggotanya. Semakin besar peran Koperasi memperbaiki
kesejahteraan anggotanya, semakin tinggi partisipasi mereka dalam kegiatan Koperasi. Jadi,
hubungan antara kinerja Koperasi, partisipasi anggota dan kesejahteraan anggota adalah
hubungan yang saling mempengaruhi. Anggota Koperasi mempunyai makna yang sangat
strategis bagi pengembangan Koperasi, anggota dapat berfungsi sebagai pemilik dan sekaligus
sebagai pengguna jasa sebagai karakteristik utama Koperasi yang tidak dimiliki oleh bentuk
perusahaan lain. Sebagai pemilik harus berpartisipasi dalam penyetoran modal, pengawasan, dan
pengambilan keputusan, dengan harapan akan memperoleh pembagian sisa hasil usaha (SHU)
yang memadai. Kesuksesan koperasi juga dapat dilihat dari kemampuan dalam mempromosikan
ekonomi anggotanya. Oleh karna itu dapat dikatakan bahwa peranan koperasi sangat besar bagi
anggotanya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat disimpulkan beberapa rumusan masalah adalah
sebagai berikut:
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bentuk organisasi koperasi menurut para ahli
2. Untuk mengetahui bentuk organisasi koperasi di Indonesia
3. Untuk mengetahui hirarki dan tanggung jawab koperasi
4. Untuk mengetahui pola manajemen koperasi
1.4 Manfaat
Makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Koperasi.
Diharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya. Manfaat yang dapat
diperoleh yaitu memberikan wawasan tentang penjelasan organisasi, organisasi koperasi, bentuk
organisasi koperasi, hirarki dan tanggung jawab koperasi, serta pola manajemen koperasi.
BAB II
PEMBAHASAN
Tugas dan kewajiban pengurus koperasi adalah memimpin organisasi dan usaha koperasi
serta mewakilinya di muka dan di luar pengadilan sesuai dengan keputusan-keputusan rapat
anggota. Tugas dan Kewajiban tersebut antara lain adalah :
1.Mengelola koperasi dan usahanya.
2.Mengajukan rancangan Rencana kerja, dan belanja koperasi.
3.Menyelenggaran Rapat Anggota.
4.Mengajukan laporan keuangan & pertanggung jawaban daftar anggota dan pengurus
5.Mewakili koperasi di dalam & luar pengadilan.
6.Meningkatkan peran koperasi.
2. Pengelola
Pengelola koperasi bertugas melakukan pengelolaan usaha sesuai dengan kuasa dan
wewenang yang diberikan oleh pengurus. Tugas dan tanggung jawab seorang pengelola adalah
sbagai berikut :
a) Membantu memberikan usulan kepada pengurus dalam menyusun perencanaan.
b) Merumuskan pola pelaksanaan kebijaksanaan pengurus secara efektif dan efisien.
c) Membantu pegurus dalam menyusun uraian tugas bawahannya.
d) Menentukan standart kualifikasi dalam pemilihan dan promosi pegawai.
3. Pengawas
Tugas pengawas adalah melakukan pemeriksaan terhadap tata kehidupan koperasi,
termasuk organisasi, usaha-usaha dan pelaksanaan kebijaksanaan pengurus, serta membuat
laporan tertulis tentang pemeriksaan. Pengawas bertindak sebagai orang-orang kepercayaan
anggota dalam menjaga harta kekayaan anggota dalam koperasi. Berikut adalah tugas dan
wewenang serta syarat menjadi Pengawas.
Wewenang Pengawas.
a) Meneliti catatan yang ada pada koperasi.
b) Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.
c) Pengawas harus merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga.
2.3 Pola Manajemen Koperasi
Pola manajemen koperasi, antara lain :
1. Manajemen Koperasi
Manajemen adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara mencapai tujuan dengan
efektif dan efisien dengan menggunakan bantuan atau melalui orang lain.
Dengan demikian Manajemen Koperasi dapat diartikan sebagai suatu proses untuk mencapai
tujuan melalui usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan.Untuk mencapai tujuan koperasi,
perlu diperhatikan adanya sistem manajemen yang baik, agar tujuannya berhasil, yaitu dengan
diterapkannya fungsi-fungsi manajemen.
2. Rapat Anggota
Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi di tata kehidupan koperasi yang berarti
berbagai persoalan mengenai suatu koperasi hanya ditetapkan dalam rapat anggota. Di sini para
anggota dapat berbicara, memberikan usul dan pertimbangan, menyetujui suatu usul atau
menolaknya, serta memberikan himbauan atau masukan yang berkenaan dengan koperasi. Oleh
karena jumlah siswa terlalu banyak, maka dapat melalui perwakilan atau utusan dari kelas-kelas.
Rapat Anggota Tahunan (RAT) diadakan paling sedikit sekali dalam setahun, ada pula
yang mengadakan dua kali dalam satu tahun, yaitu satu kali untuk menyusun rencana kerja tahun
yang akan dan yang kedua untuk membahas kebijakan pengurus selama tahun yang lampau.
Agar rapat anggota tahunan tidak mengganggu jalannya kegiatan belajar mengajar di sekolah,
maka rapat dapat diadakan pada masa liburan tahunan atau liburan semester. Sebagai pemegang
kekuasaan tertinggi dalam koperasi sekolah, rapat anggota mempunyai wewenang yang cukup
besar.
Wewenang tersebut misalnya :
· Menetapkan anggaran dasar koperasi;
· Menetapkan kebijakan umum koperasi;
· Menetapkan anggaran dasar koperasi;
· Menetapkan kebijakan umum koperasi;
· Memilih serta mengangkat pengurus koperasi;
· Memberhentikan pengurus; dan
· Mengesahkan pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya.
Pada dasarnya, semua anggota koperasi berhak hadir dalam rapat anggota. Namun, bagi
mereka yang belum memenuhi syarat keanggotaan, misalnya belum melunasi simpanan pokok
tidak dibenarkan hadir dalam rapat anggota. Ada kalanya mereka diperbolehkan hadir dan
mungkin juga diberi kesempatan bicara, tetapi tidak diizinkan turut dalam pengambilan
keputusan. Keputusan rapat anggota diperoleh berdasarkan musyawarah mufakat. Apabila tidak
diperoleh keputusan dengan cara musyawarah, maka pengambilan keputusan berdasarkan suara
terbanyak di mana setiap anggota koperasi memiliki satu suara.
Selain rapat biasa, koperasi sekolah juga dapat menyelenggarakan rapat anggota luar
biasa, yaitu apabila keadaan mengharuskan adanya keputusan segera yang wewenangnya ada
pada rapat anggota. Rapat anggota luar biasa dapat diadakan atas permintaan sejumlah anggota
koperasi atau atas keputusan pengurus. Penyelenggara rapat anggota yang dianggap sah adalah
jika koperasi yang menghadiri rapat telah melebihi jumlah minimal (kuorum). Kuorum rapat
anggota meliputi setengah anggota ditambah satu (lebih dari 50%). Jika tidak, maka keputusan
yang diambil dianggap tidak sah dan tidak mengikat.
Hal yang dibicarakan rapat anggota tahunan :
· Penilaian kebijaksanaan pengurus selama tahun buku yang lampau
· Neraca tahunan dan perhitungan laba rugi
· Penilaian laporan pengawas
· Menetapkan pembagian SHU
· Pemilihan pengurus dan pengawas
· Rencana kerja dan rencana anggaran belanja tahun selanjutnya
· Masalah-masalah yang timbul
3.Pengurus
Pengurus koperasi dipilih dari kalangan dan oleh anggota dalam suatu rapat anggota. Ada
kalanya rapat anggota tersebut tidak berhasil memilih seluruh anggota Pengurus dari kalangan
anggota sendiri. Hal demikian umpamanya terjadi jika calon-calon yang berasal dari kalangan-
kalangan anggota sendiri tidak memiliki kesanggupan yang diperlukan untuk memimpin
koperasi yang bersangkupan, sedangkan ternyata bahwa yang dapat memenuhi syarat-syarat
ialah mereka yang bukan anggota atau belum anggota koperasi (mungkin sudah turut dilayani
oleh koperasi akan tetapi resminya belum meminta menjadi anggota). Dalam hal dapatlah
diterima pengecualian itu dimana yang bukan anggota dapat dipilih menjadi anggota pengurus
koperasi.
4. Pengawas
Pengawas dipilh oleh Rapat Anggota untuk mengawasi pelaksanaan keputusan Rapat
Anggota Tahunan dan juga idiologi. Tugas pengawas tidak untuk mencari-cari kesalahan tetapi
untuk menjaga agar kegiatan yang dilakukan oleh koperasi sesuai dengan idiologi.
Tugas, kewajiban dan wewenang pengawas koperasi sebagai berikut.
5. Manajer
Kedudukan dan fungsi sebagai pelaksana di bidang usaha dan bertanggung jawab pada pengurus
koperasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum
koperasi dan dijalankan dengan asas kekeluargaan. Untuk bisa berjalan dengan lancar, koperasi
memerlukan perangkat berupa pola manajemen yang terdiri dari manajemen koperasi, rapat
anggota, pengurus, pengawas, dan manajer sebagai pelaksana. Tentunya mereka memiliki
tanggung jawabnya masing-masing sesuai dengan hirarki yang ada.
3.2 Saran
Koperasi jika ingin maju, maka pola manajemennya harus dijalankan dengan sebaik-baiknya. Tugas dan
tanggung jawab yang diemban pada masing-masing bagian dikerjakan dengan cerdas, cermat, dan jujur.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.weare.id/pengertian-struktur-dan-ciri-ciri-organisasi-koperasi/
https://gnatanice.wordpress.com/2013/01/20/bentuk-organisasi-dalam-koperasi/
https://gnatanice.wordpress.com/2013/01/20/hirarki-tanggungjawab/