Anda di halaman 1dari 12

Makalah Bentuk Organisasi, Hirarki, Tanggung Jawab dan

Pola Manajemen Koperasi


 

Disusun Oleh:

Tresia F. Limung 20302175

Roswita V. Jelita 20302161

Roinandes Baeng 20302156

Sebastianus F. Darman 20302166

PRODI SOSIAL EKONOMI PERTANIAN

UNIVERSITAS KHATOLIK INDONESIA SANTU PAULUS RUTENG

2021/2022
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur bagi Tuhan yang selalu senantiasa memberikan rahmat dan nikmat
yang tiada terkira bagi kami, Sehingga dengan nikmat dan rahmatNya kami mampu untuk
menyelesaikan makalah sebagai tugas kelompok dalam mata kuliah “Koperasi” .
Kami  selaku penyusun makalah ini, menyadari bahwa pengerjaan dan penyelesaian
makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan masukan dan saran
yang bersifat membangun untuk makalah kami di masa yang akan datang. Trimkasih juga
kepada semua anggota kelompok yang telah berpartisipasi aktif dalam mendiskusikan dan
menyelesaikan makalah ini. Sekian dari kami, semoga makalah ini bermanfaat bagi  bagi semua
orang yang membacanya.

 
                                                                                                        

 
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................................2
1.3 Tujuan......................................................................................................................................3
1.4 Manfaat....................................................................................................................................4
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Bentuk Organisasi Koperasi....................................................................................................5
2.2 Hirarki dan Tanggung Jawab Koperasi ..................................................................................6
2.3 Pola Manajemen Koperasi......................................................................................................7
BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................................8
3.2 Saran.......................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA

 
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Koperasi merupakan usaha bersama dari sekolompok orang yang mempunyai


kepentingan yang sama dengan tujuan meningkatkan kesejahtraan anggotanya. Koperasi
merupakan gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Koperasi di
Indonesia saat ini telah berkembang dengan pesat karena para anggota-anggotanya yang terdiri
dari masyarakat umum telah mengetahui manfaat dari pendirian koperasi tersebut, yang dapat
membantu perekonomian dan mengembangkan kreatifitas masing-masing anggota. Upaya dari
pendirian koperasi ini sangat menguntungkan bagi masyarakat untuk lebih memahami koperasi.
Ciri utama dari koperasi yang membedakannya dengan badan usaha lainnya (non koperasi)
adalah posisi anggota. Dalam UU No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian disebutkan  bahwa,
anggota koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi.

Sebuah Koperasi dikatakan berhasil atau sukses jika mampu meningkatkan kesejahteraan
anggotanya. Koperasi dapat mensejahterahkan anggotanya, karena ia menciptakan nilai tambah
dari usaha mereka. Dalam hal ini, semakin baik kinerja Koperasi, maka semakin besar
kemampuan Koperasi mensejahtrakan anggotanya. Semakin besar peran Koperasi memperbaiki
kesejahteraan anggotanya, semakin tinggi partisipasi mereka dalam kegiatan Koperasi. Jadi,
hubungan antara kinerja Koperasi, partisipasi anggota dan kesejahteraan anggota adalah
hubungan yang saling mempengaruhi. Anggota Koperasi mempunyai makna yang sangat
strategis bagi pengembangan Koperasi, anggota dapat berfungsi sebagai pemilik dan sekaligus
sebagai pengguna jasa sebagai karakteristik utama Koperasi yang tidak dimiliki oleh bentuk
perusahaan lain. Sebagai pemilik harus berpartisipasi dalam penyetoran modal, pengawasan, dan
pengambilan keputusan, dengan harapan akan memperoleh pembagian sisa hasil usaha (SHU)
yang memadai. Kesuksesan koperasi juga dapat dilihat dari kemampuan dalam mempromosikan
ekonomi anggotanya. Oleh karna itu dapat dikatakan bahwa peranan koperasi sangat besar bagi
anggotanya.

 
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat disimpulkan beberapa rumusan masalah adalah
sebagai berikut:

 Penjelasan mengenai bentuk organisasi koperasi menurut para ahli !


 Penjelasan mengenai bentuk organisasi koperasi di Indonesia !
 Mengetahui hirarki dan tanggung jawab koperasi !
 Apa saja yang terdapat dalam pola manajemen koperasi ?

 
1.3 Tujuan
1.    Untuk mengetahui bentuk organisasi koperasi menurut para ahli
2.    Untuk mengetahui bentuk organisasi koperasi di Indonesia
3.    Untuk mengetahui hirarki dan tanggung jawab koperasi
4.    Untuk mengetahui pola manajemen koperasi
 
1.4 Manfaat
Makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Koperasi.
Diharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya. Manfaat yang dapat
diperoleh yaitu memberikan wawasan tentang penjelasan organisasi, organisasi koperasi, bentuk
organisasi koperasi, hirarki dan tanggung jawab koperasi, serta pola manajemen koperasi.
 
 
BAB II
PEMBAHASAN
 

2.1  Bentuk Organisasi

Organisasi adalah wadah berkumpulnya sekelompok orang yang memiliki tujuan


bersama, kemudian mengorganisasikan diri dengan bekerja bersama-sama dan merealisasikan
tujuanya. Organisasi koperasi adalah suatu cara atau sistem hubungan kerja sama antara orang-
orang yang mempunyai kepentingan yang sama dan bermaksud mencapai tujuan yang ditetapkan
bersama-sama dalam suatu wadah koperasi.
1. Bentuk Organisasi Menurut para ahli :
a. Menurut Hoel
Merupakan bentuk koperasi atau organisasi yang tanpa memperhatikan bentuk hukum
dan dapat didefiniskan dengan pengertian hukum.
Ciri-ciri koperasi menurut Hoel adalah :
·      Suatu sistem sosial ekonomi atau sosial tehnik yang terbuka dan berorientasi pada tujuan
·      Sub sistem koperasi
·      individu (pemilik dan konsumen akhir)
·      Pengusaha Perorangan/kelompok ( pemasok /supplier)
·      Badan Usaha yang melayani anggota dan masyarakat
b. Menurut Ropke
Koperasi merupakan bentuk organisasi bisnis yang para anggotanya adalah juga
pelanggar utama dari perusahaan tersebut.
Ciri-ciri koperasinya adalah :

 Kumpulan sejumlah individu dengan tujuan yang sama (kelompok koperasi)


 Kelompok usaha untuk perbaikan kondisi sosial ekonomi (swadaya kelompok koperasi)
 Pemanfaatan koperasi secara bersama oleh anggota (perusahaan koperasi)
 Koperasi bertugas untuk menunjang kebutuhan para anggotanya (penyediaan barang dan
jasa)

2. Bentuk Organisasi Di Indonesia 


Merupakan suatu susunan tanggung jawab para anggotanya yang melalui hubungan dan
kerjasama dalam organisasi perusahaan tersebut. Bentuk organisasinya adalah Rapat Anggota,
Pengurus, Pengelola dan Pengawas Rapat Anggota, Wadah anggota untuk mengambil keputusan
Pemegang Kekuasaan Tertinggi, dengan tugas :
a.    Penetapan Anggaran Dasar
b.    Kebijaksanaan Umum (manajemen, organisasi & usaha koperasi)
c.    Pemilihan, pengangkatan & pemberhentian pengurus
d.    Rencana Kerja, Rencana Budget dan Pendapatan serta pengesahan Laporan
Keuangan
e.    Pengesahan pertanggung jawaban
f.    Pembagian SHU
g.    Penggabungan, pendirian dan peleburan
 
2.2 Hirarki dan Tanggung Jawab
Hirarki tanggung jawab koperasi terdiri dari :
1. Pengurus.
           Pengurus koperasi adalah suatu perangkat organisasi koperasi yang merupakan suatu
lembaga atau badan struktural organisasi koperasi. Kedudukan pengurus sebagai pemegang
kuasa rapat anggota memiliki tugas dan wewenang yang ditetapkan oleh undang-undang nomor
25 tahun 1992 tentang perkoperasian, anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta peraturan
lainnya yang berlaku dan diputuskan oleh rapat anggota. Dalam pasal 29 ayat 2 undang-undang
nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian disebutkan bahwa pengurus merupakan pemegang
kuasa rapat anggota, sedang dalam pasal 30 di antaranya juga disebutkan bahwa :
a) Pengurus bertugas mengelola koperasi dan usahanya.
b) Pengurus berwenang mewakili koperasi di dalam dan di luar pengadilan.

            Tugas dan kewajiban pengurus koperasi adalah memimpin organisasi dan usaha koperasi
serta mewakilinya di muka dan di luar pengadilan sesuai dengan keputusan-keputusan rapat
anggota. Tugas dan Kewajiban tersebut antara lain adalah :
1.Mengelola koperasi dan usahanya.
2.Mengajukan rancangan Rencana kerja, dan belanja koperasi.
3.Menyelenggaran Rapat Anggota.
4.Mengajukan laporan keuangan & pertanggung jawaban daftar anggota dan pengurus
5.Mewakili koperasi di dalam & luar pengadilan.
6.Meningkatkan peran koperasi.
2. Pengelola
           Pengelola koperasi bertugas melakukan pengelolaan usaha sesuai dengan kuasa dan
wewenang yang diberikan oleh pengurus. Tugas dan tanggung jawab seorang pengelola adalah
sbagai berikut :
a) Membantu memberikan usulan kepada pengurus dalam menyusun perencanaan.
b) Merumuskan pola pelaksanaan kebijaksanaan pengurus secara efektif dan efisien.
c) Membantu pegurus dalam menyusun uraian tugas bawahannya.
d) Menentukan standart kualifikasi dalam pemilihan dan promosi pegawai.

3. Pengawas
            Tugas pengawas adalah melakukan pemeriksaan terhadap tata kehidupan koperasi,
termasuk organisasi, usaha-usaha dan pelaksanaan kebijaksanaan pengurus, serta membuat
laporan tertulis tentang pemeriksaan. Pengawas bertindak sebagai orang-orang kepercayaan
anggota dalam menjaga harta kekayaan anggota dalam koperasi. Berikut adalah tugas dan
wewenang serta syarat menjadi Pengawas.

 Tugas Pengawas diantaranya :


a) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan koperasi.
b) Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasan.

 Wewenang Pengawas.
a) Meneliti catatan yang ada pada koperasi.
b) Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.
c) Pengawas harus merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga.

 Syarat-syarat menjadi pengawas yaitu.


a) mempunyai kemampuan berusaha.
b) mempunyai sifat sebagai pemimpin, yang disegani anggota koperasi dan masyarakat
sekelilingnya.

 
2.3  Pola Manajemen Koperasi
Pola manajemen koperasi, antara lain :
1. Manajemen Koperasi
           Manajemen adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara mencapai tujuan dengan
efektif dan efisien dengan menggunakan bantuan atau melalui orang lain.
Dengan demikian Manajemen Koperasi dapat diartikan sebagai suatu proses untuk mencapai
tujuan melalui usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan.Untuk mencapai tujuan koperasi,
perlu diperhatikan adanya sistem manajemen yang baik, agar tujuannya berhasil, yaitu dengan
diterapkannya fungsi-fungsi manajemen.
2. Rapat Anggota
           Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi di tata kehidupan koperasi yang berarti
berbagai persoalan mengenai suatu koperasi hanya ditetapkan dalam rapat anggota. Di sini para
anggota dapat berbicara, memberikan usul dan pertimbangan, menyetujui suatu usul atau
menolaknya, serta memberikan himbauan atau masukan yang berkenaan dengan koperasi. Oleh
karena jumlah siswa terlalu banyak, maka dapat melalui perwakilan atau utusan dari kelas-kelas.
           Rapat Anggota Tahunan (RAT) diadakan paling sedikit sekali dalam setahun, ada pula
yang mengadakan dua kali dalam satu tahun, yaitu satu kali untuk menyusun rencana kerja tahun
yang akan dan yang kedua untuk membahas kebijakan pengurus selama tahun yang lampau.
Agar rapat anggota tahunan tidak mengganggu jalannya kegiatan belajar mengajar di sekolah,
maka rapat dapat diadakan pada masa liburan tahunan atau liburan semester. Sebagai pemegang
kekuasaan tertinggi dalam koperasi sekolah, rapat anggota mempunyai wewenang yang cukup
besar.
Wewenang tersebut misalnya :
·      Menetapkan anggaran dasar koperasi;
·      Menetapkan kebijakan umum koperasi;
·      Menetapkan anggaran dasar koperasi;
·      Menetapkan kebijakan umum koperasi;
·      Memilih serta mengangkat pengurus koperasi;
·      Memberhentikan pengurus; dan
·      Mengesahkan pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya.

Pada dasarnya, semua anggota koperasi berhak hadir dalam rapat anggota. Namun, bagi
mereka yang belum memenuhi syarat keanggotaan, misalnya belum melunasi simpanan pokok
tidak dibenarkan hadir dalam rapat anggota. Ada kalanya mereka diperbolehkan hadir dan
mungkin juga diberi kesempatan bicara, tetapi tidak diizinkan turut dalam pengambilan
keputusan. Keputusan rapat anggota diperoleh berdasarkan musyawarah mufakat. Apabila tidak
diperoleh keputusan dengan cara musyawarah, maka pengambilan keputusan berdasarkan suara
terbanyak di mana setiap anggota koperasi memiliki satu suara.
Selain rapat biasa, koperasi sekolah juga dapat menyelenggarakan rapat anggota luar
biasa, yaitu apabila keadaan mengharuskan adanya keputusan segera yang wewenangnya ada
pada rapat anggota. Rapat anggota luar biasa dapat diadakan atas permintaan sejumlah anggota
koperasi atau atas keputusan pengurus. Penyelenggara rapat anggota yang dianggap sah adalah
jika koperasi yang menghadiri rapat telah melebihi jumlah minimal (kuorum). Kuorum rapat
anggota meliputi setengah anggota ditambah satu (lebih dari 50%). Jika tidak, maka keputusan
yang diambil dianggap tidak sah dan tidak mengikat.
Hal yang dibicarakan rapat anggota tahunan :
·      Penilaian kebijaksanaan pengurus selama tahun buku yang lampau
·      Neraca tahunan dan perhitungan laba rugi
·      Penilaian laporan pengawas
·      Menetapkan pembagian SHU
·      Pemilihan pengurus dan pengawas
·      Rencana kerja dan rencana anggaran belanja tahun selanjutnya
·      Masalah-masalah yang timbul
3.Pengurus
           Pengurus koperasi dipilih dari kalangan dan oleh anggota dalam suatu rapat anggota. Ada
kalanya rapat anggota tersebut tidak berhasil memilih seluruh anggota Pengurus dari kalangan
anggota sendiri. Hal demikian umpamanya terjadi jika calon-calon yang berasal dari kalangan-
kalangan anggota sendiri tidak memiliki kesanggupan yang diperlukan untuk memimpin
koperasi yang bersangkupan, sedangkan ternyata bahwa yang dapat memenuhi syarat-syarat
ialah mereka yang bukan anggota atau belum anggota koperasi (mungkin sudah turut dilayani
oleh koperasi akan tetapi resminya belum meminta menjadi anggota). Dalam hal dapatlah
diterima pengecualian itu dimana yang bukan anggota dapat dipilih menjadi anggota pengurus
koperasi.
4. Pengawas
           Pengawas dipilh oleh Rapat Anggota untuk mengawasi pelaksanaan keputusan Rapat
Anggota Tahunan dan juga idiologi. Tugas pengawas tidak untuk mencari-cari kesalahan tetapi
untuk menjaga agar kegiatan yang dilakukan oleh koperasi sesuai dengan idiologi.
Tugas, kewajiban dan wewenang pengawas koperasi sebagai berikut.

 Pengawas koperasi berwenang dan bertugas melakukan pengawasan terhadap


pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan organisasi.
 Pengawas wajib membuat laporan tentang hasil kepengawasanya dan merahasiakan hasil
laporanya kepada pihak ketiga.
 Pengawas koperasi meneliti catatan dan fisik yang ada dikoperasi dan mendapatkan
keterangan yang diperlukan.

5. Manajer
           Kedudukan dan fungsi sebagai pelaksana di bidang usaha dan bertanggung jawab pada pengurus
koperasi.

 Sebagai pelaksana dari kebijakan pengurus.


 Menetapkan struktur organisasi dan manajemen koperasi serta menjamin kelangsungan
usaha.
 Dapat bekerja terus selama tidak bertentangan dengan anggaran dasar dan keputusan
rapat anggota, sekalipun ada penggantian pengurus.
 Mengembangkan kepercayaan atas kekuatan dan kemampuan koperasi sendiri dalam
kegiatan-kegiatannya.
 PendapatanSistemKoperasi
Sisa hasil usaha merupakan pendapatan yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi
dengan biaya dapat dipertanggungjawabkan, penyusutan, kewajiban lainnya termasuk
pajak dan zakat yang harus dibayarkan dalam tahun buku yang bersangkutan.

 
BAB III
PENUTUP
 
3.1 Kesimpulan

Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum
koperasi dan dijalankan dengan asas kekeluargaan. Untuk bisa berjalan dengan lancar, koperasi
memerlukan perangkat berupa pola manajemen yang terdiri dari manajemen koperasi, rapat
anggota, pengurus, pengawas, dan manajer sebagai pelaksana. Tentunya mereka memiliki
tanggung jawabnya masing-masing sesuai dengan hirarki yang ada.
 
3.2 Saran
Koperasi jika ingin maju, maka pola manajemennya harus dijalankan dengan sebaik-baiknya. Tugas dan
tanggung jawab yang diemban pada masing-masing bagian dikerjakan dengan cerdas, cermat, dan jujur.
 
 
DAFTAR PUSTAKA

https://www.weare.id/pengertian-struktur-dan-ciri-ciri-organisasi-koperasi/

https://gnatanice.wordpress.com/2013/01/20/bentuk-organisasi-dalam-koperasi/

https://gnatanice.wordpress.com/2013/01/20/hirarki-tanggungjawab/

Anda mungkin juga menyukai