FAKULTAS EKONOMI
BAUBAU 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,karunia,
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat
dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat
berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf
apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran
yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................................................
Daftar Isi........................................................................................................................
Bab I Pendahuluan.......................................................................................................
Bab II Pembahasan.......................................................................................................
3.1 Kesimpulan...............................................................................................................
Daftar Pustaka..............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Adapun mengenai pelaksanaan usaha koperasi dapat dilakukan dimana saja, baik di dalam
maupun luar negeri dengan mempertimbangkan kelayakan usahanya. Lapangan usaha koperasi
merupakan perwujudan dari peran dan fungsi koperasi dalam menunjang usaha manapun.
Manajemen merupakan salah satu bagian penting dari organisasi koperasi. Berhasil tidaknya
suatu koperasi sangat tergantung pada mutu dan kerja dalam bidang manajemennya. Apabila
orang-orang manajemen itu memiliki kejujuran, kecakapan dan giat dalam bekerja maka besarlah
kemungkinannya koperasi akan maju pesat atau setidak-tidaknya tendensi untuk terjadinya
kebangkrutan akan mudah ditanggulangi. Tetapi sebaliknya, orang-orang ini tidak cakap, curang
atau tidak berwibawa tentulah koperasipun akan mundur atau tidak semaju seperti yang
diharapkan.
Kita sering melihat, terjadinya kesulitan-kesulitan dalam soal keuangan, soal yang menarik
perhatian anggota pada koperasi, pemasaran barang-barang, organisasi yang kacau dan
sebagainya. Kesulitan-kesulitan semacam ini pangkal persoalannya karena ketidakberesan pada
manajemen.
Manajemen memang bukanlah satu-satunya unsur yang menentukan gagal tidaknya suatu
usaha, tetapi bagaimanapun orang-orang yang duduk dalam manajemen ini mempunyai peranan
penting. Lebih-lebih dalam organisasi yang bukan kumpulan modal uang melainkan kumpulan
orang-orang. Sehingga dari sekian banyak koperasi yang gagal banyak diantara yang disebabkan
oleh kekacauan dalam bidang manajemen. Demikian penting kedudukan manusia dalam suatu
usaha, sehingga sebagian besar waktu dan tenaga “pengusaha” dalam menghadapi masalah usaha
adalah terutama dicurahkan kepada masalah-masalah manusiawi karyawannya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Organisasi Dan Manajemen Koperasi
2.1.1 Pengertian Organisasi Koperasi
Organisasi koperasi adalah suatu cara atau sistem hubungan kerja sama antara orang-orang
yang mempunyai kepentingan yang sama antara orang-orang yang mempunyai kepentingan yang
sama dan bermaksud mencapai tujuan yang ditetapkan bersama-sama dalam suatu wadah
koperasi.
B. Menurut Ropke
Memiliki Identifikasi Ciri Khusus yaitu :
• Kumpulan sejumlah individu dengan tujuan yang sama (kelompok koperasi)
• Kelompok usaha untuk perbaikan kondisi sosial ekonomi (swadaya kelompok koperasi)
• Pemanfaatan koperasi secara bersama oleh anggota (perusahaan koperasi)
• Koperasi bertugas untuk menunjang kebutuhan para anggotanya (penyediaan barang dan
jasa)
Yang dimaksud segi intern organisasi koperasi adalah struktur organisasi koperasi yang
meliputi unsur-unsur kelengkapan yang ada dalam organisasi koperasi tersebut.Contoh ada unsur
pengurus; pengawas; pengelola dan anggota. Masing-masing unsur tersebut harus bekerja sama
sesuai dengan kapasitas masing-masing dalam memajukan koperasi.
Sedangkan yang dimaksud segi ekstern organisasi koperasi adalah hubungan dan kedudukan
koperasi terhadap organisasi koperasilainnya, baik yang sama tingkatnya (antar sesama koperasi
primer) maupun dengan koperasi yang lebih tinggi tingkatannya seperti Pusat Koperasi,
Gabungan Koperasi serta Induk Koperasi.
Kewajiban Pengurus :
1. Pengurus koperasi berkewajiban mengajukan proker
2. Pengurus koperasi berkewajiban mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban
3. Pengurus koperasi berkewajiban menyelenggarakan pembukuan keuanagn dan Inventaris.
4. Pengurus koperasi berkewajiban menyelenggarkan administrasi
5. Pengurus koperasi berkewajiban Menyelenggarkan RAT.
b. Pengelola
Pengelola adalah Karyawan / Pegawai yang diberikan kuasa & wewenang oleh pengurus
untuk mengembangkan usaha dengan efisien & professional, Hubungannya dengan pengurus
bersifat kontrak kerja, dan dapat diangkat serta diberhentikan oleh pengurus.
c. Pengawas
Pengawas adalah Perangkat organisasi yang dipilih dari anggota dan diberi mandat untuk
melakukan pengawasan terhadap jalannya organisasi & usaha koperasi.
Dengan UU 25 Th. 1992 pasal 39 yang bertuliskan:
• Bertugas untuk melakukan pengawasan kebijakan dan pengelolaan koperasi,
• Berwenang untuk meneliti catatan yang ada & mendapatkan segala keterangan yang
diperlukan.
Tugas pengawas:
1. Tidak untuk mencari-cari kesalahan tetapi untuk menjaga agar kegiatan yang dilakukan
olehkoperasi sesuai dengan idiologi, AD/ART koperasi dan keputusan RA.
2. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaanorganisasi.
3. Pengawas koperasi meneliti catatan dan fisik yang ada dikoperasi dan mendapatkan
keterangan yang diperlukan.
Kewajiban Pengawas :
1. pengawas wajib membuat laporan tentang hasil kepengawasanya dan merahasiakan hasil
laporanya kepada pihak ketiga.
Wewenang Pengawas :
1. Pengawas koperasi berwenang melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan
dan pengelolaanorganisasi.
2. Melakukan pemeriksaan terhadap tata kehidupan koperasi, termasuk organisasi, usaha-
usaha dan pelaksanaan kebijaksanaan pengurus, serta membuat laporan tertulis tentang
pemeriksaan.
Watak manajemen koperasi ialah gaya manajemen partisipatif. Pola umum manajemen
koperasi yang partisipatif tersebut menggambarkan adanya interaksi antar unsur manajemen
koperasi. Terdapat pembagian tugas (job description) pada masing-masing unsur. Demikian pula
setiap unsur manajemen mempunyai lingkup keputusan (decision area) yang berbeda, kendatipun
masih ada lingkup keputusan yang dilakukan secara bersama (shared decision areas)
a. Rapat Anggota merupakan pemegang kuasa tertinggi dalam menetapkan kebijakan umum
di bidang organisasi, manajemen, dan usaha koperasi. Kebijakan yang sifatnya sangat
strategis dirumuskan dan ditetapkan pada forum Rapat Anggota. Umumnya, Rapat
Anggota diselenggarakan sekali setahun.
b. Pengurus dipilih dan diberhentikan oleh rapat anggota. Dengan demikian, Pengurus dapat
dikatakan sebagai pemegang kuasa Rapat Anggota dalam mengoperasionalkan kebijakan-
kebijakan strategis yang ditetapkan Rapat Anggota. Penguruslah yang mewujudkan arah
kebijakan strategis yang menyangkut organisasi maupun usaha.
c. Pengawas mewakili anggota untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
kebijakan yang dilaksanakan oleh Pengurus. Pengawas dipilih dan diberhentikan oleh
Rapat Anggota. OIeh sebab itu, dalam struktur organisasi koperasi, posisi Pengawas dan
Pengurus adalah sama.
d. Pengelola adalah tim manajemen yang diangkat dan diberhentikan oleh Pengurus, untuk
melaksanakan teknis operasional di bidang usaha. Hubungan Pengelola usaha (managing
director) dengan pengurus koperasi adalah hubungan kerja atas dasar perikatan dalam
bentuk perjanjian atau kontrak kerja.
Hal yang membedakan manajemen koperasi dengan manajemen umum adalah terletak pada
unsur-unsur manajemen koperasi yaitu rapat anggota, pengurus, dan pengawas.
Adapun tugas masing-masing dapat diperinci sebagai berikut :
• Rapat anggota bertugas untuk menetapkan anggaran dasar, membuat kebijaksanaan
umum yang sangat stategis, mengangkat/memberhentikan pengurus dan pengawas
• Pengurus koperasi bertugas memimpin koperasi dan usaha koperasi
• Pengawas tugasnya mengawasi jalannya koperasi.
• Pengelola bertugas melaksanakan teknis operasional koperasi.
b. Beberapa pola manajemen koperasi yang nantinya akan membantu koperasi tersebut dalam
mencapai tujuannya yaitu :
(a).Perencanaan
Perencanaan merupakan proses dasar manajemen. Dalam perencanaan manajer memutuskan
apa yang harus dilakukan, kapan harus dilakukan, bagaimana melakukan dan siapa yang harus
melakukan. etiap organisasi memerlukan perencanaan. Baik organisasi yang bersifat kecil
maupun besar sama saja membutuhkan perencanaan. Perencanaan yang baik adalah perencanaan
yang fleksibel, sebab perencanaan akan berbeda dalam situasi dan kondisi yang berubah-ubah di
waktu yang akan datang.
Perencanaan dalam Koperasi : Organisasi koperasi sama dengan organisasi yang lain, perlu
dikelola dengan baik agar dapat mencapai tujuan akhir seefektif mungkin. Fungsi perencanaan
merupakan fungsi manajemen yang sangat penting karena merupakan dasar bagi fungsi
manajemen yang lain. Agar tujuan akhir koperasi dapat dicapai maka koperasi harus membuat
rencana yang baik, dengan melalui beberapa langkah dasar pembuatan rencana yaitu menentukan
tujuan organisasi mengajukan beberapa alternatif cara mencapai tujuan tersebut dan kemudian
alternatif-alternatif tersebut harus dikaji satu per satu baik buruknya sebelum diputuskan
alternatif mana yang dipilih Tipe rencana yang dapat diambil dalam koperasi dapat bermacam-
macam tergantung pada jangka waktu dan jenjang atau tingkatan manajemen.
(c). Pengarahan
Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang sangat penting. Sebab masing-masing orang
yang bekerja di dalam suatu organisasi mempunyai kepentingan yang berbeda-beda. Supaya
kepentingan yang berbeda-beda tersebut tidak saling bertabrakan satu sama lain, maka pimpinan
perusahaan harus dapat mengarahkannya untuk mencapai tujuan perusahaan.
(d). Pengawasan
Pengawasan adalah suatu usaha sistematik untuk membuat semua kegiatan perusahaan sesuai
dengan rencana. Ada beberapa alasan yang dapat diberikan mengapa hampir setiap perusahaan
menghendaki adanya proses pengawasan yang baik. Alasan-alasan tersebut antara lain:
• Manajer dapat lebih cepat mengantisipasi perubahan lingkungan,
• Perusahaan yang besar akan lebih mudah dikendalikan,
• Kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh anggota organisasi dapat dikurangi.
Berdasarkan waktu melakukan pengawasan, dikenal ada tiga tipe pengawasan yaitu,
feedforward controll, concurrent controll, dan feedback control.
Teknik dan Metode Pengawasan : Secara garis besar pengawasan dapat dibagi menjadi dua,
yaitu metode pengawasan kualitatif dan metode pengawasan kuantitatif. Pengawasan kualitatif
dilakukan oleh manajer untuk menjaga performance organisasi secara keseluruhan, sikap serta
performance karyawan. Metode pengawasan kuantitatif dilakukan dengan menggunakan data,
biasanya digunakan untuk mengawasi kuantitas maupun kualitas produk. Ada beberapa cara
yang biasa digunakan untuk mengadakan pengawasan kuantitatif, antara lain: dengan
menggunakan anggaran, mengadakan auditing, analisis break even, analisis rasio dan
sebagainya.
Kita dapat melihatnya dalam program keterkaitan yang dicanangkan sebagai Gerakan
Nasional muncul 4 (empat) macam pola hubungan kemitraan, yaitu:
1. Pola Dagang.
Keterkaitan merupakan hubungan dagang biasa antara produsen/ koperasi dan
pemasar/pengusaha.
2. Pola Vendor.
Kerjasama dilakukan untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahan yang menjadi bapak
angkat.
3. Pola Subkontrak.
Kerjasama dilakukan dalam hubungan produk yang dihasilkan oleh koperasi menjadi bagian
dalam sistem produksi bapak angkat.
4. Pola Pembinaan.
Pola ini dikembangkan untuk memberi kesempatan kepada koperasi yang memiliki potensi
produksi tetapi lemah dalam pemasaran.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa akuntabilitas Koperasi adalah kewajiban untuk
menyampaikan pertanggung jawaban kepada pihak-pihak yang berkepentingan oleh seseorang
atau sekelompok orang (organisasi) yang telah menerima amanah dari pihak-pihak yang
berkepentingan tersebut.
Penjelasan tersebut sesuai dengan konsep yang dikemukakan oleh J.b. Ghartey (2004:308)
bahwa akuntabilitas ditujukan untuk mencari jawaban atas pertanyaan yang berhubungan dengan
pelayanan yaitu apa, mengapa, siapa, ke mana, yang mana, dan bagaimana suatu
pertanggungjawaban harus dilaksanakan. 36
Dari tujuan akuntabilitas yang telah dikemukakan di atas, dapat diinterpretasikan bahwa
akuntabilitas koperasi bukan hanya untuk mencari-cari kesalahan tetapi untuk menjawab atas
pertanggung jawaban seseorang berdasarkan apa yang terjadi sesungguhnya, sehingga dapat
segera diperbaiki apabila terjadi kesalahan.
Kerjasama antar koperasi juga banyak dilakukan oleh koperasi-koperasi yang beranggotakan
20 orang yang disebut koperasi primer dalam segala bentuk. Kerjasama ini berdasarkan pada
keinginan untuk meningkatkan kesejahtraan masyarakat yang berada disekitarnya. Contoh
kerjasama proyek atau kemitraan yaitu Induk Koperasi Pegawai Negeri yang mengadakan
kerjasama dengan GKPN (gabungan koperasi pegawai negeri) Daerah Istimewa Yogyakarta
dalam bentuk proyek pembangunan perumahan sehat bagi pebagawai negeri yang berkedudukan
di Yogyakarta.
Kerjasama di bidang koperasi ini banyak dilakukan oleh koperasi-koperasi yang ada di
Inonesia, karena manfaatnya dapat memperbesar dan meningkatkan mutu koperasi tersebut.
Berikut contoh kerjasama di bidang usaha antar koperasi : Induk Koperasi Pegawai Negeri yang
mengadakan kerjasama dengan GKPN (gabungan koperasi pegawai negeri) Daerah Istimewa
Yogyakarta dalam bentuk proyek pembangunan perumahan sehat bagi pebagawai negeri yang
berkedudukan di Yogyakarta.
Pada umumnya kerjasama antara koperasi dengan bukan koperasi dilakukan dengan
membentuk wadah baru yang berbadan hukum. Kerjasama ini umumnya dilakukan oleh
koperasi-koperasi sekunder, khususnya ditingkat induknya, seperti induk koperasi pegawai
negeri, dan beberapa induk koperasi lainnya dengan mitra usahanya mendirikan Bank, SPBU,
dan lain sebagainya.
Dalam kerjasama ini mitra usaha IKPN adalah Badan Usaha Milik Negara dan Yayasan Dana
pensiunnya, yaitu PT Taspen, PT. ASEI (Asuransi Ekspor Indonesia), Yayasan Dana Pensiun
Jasa Raharja, Yayasan Dana Pensiun Jasindo, dan Yayasan Dana Pensiun Pertamina, mendirikan
sebuah Bank pada tahun 1992, yang diberi nama “Bank Kesejahteraan Ekonomi” yang berbadan
hukum Perseroan Terbatas (PT). Semula IKPN ingin memakai wadah berbadan hukum koperasi,
tetapi tidak memungkinkan dikarenakan adanya kebijakan Menteri Koperasi nomor 12/M/1989
yang tidak mengijinkan gerakan koperasi mendirikan Bank Umum Koperasi selain bank
Bukopin. Dalam usaha perbankan ini, IKPN merupakan pemegang saham mayoritas dengan
menguasai 70% dari seluruh jumlah sahamnya.
Kerjasama antara koperasi dengan badan usaha bukan koperasi juga dilakukan oleh koperasi-
koperasi primer dalam bentuk kemitraan usaha. Tetapi sifat kemitraan usaha antara perusahaan-
perusahaan besar dengan koperasi-koperasi primer/pengusaha kecil tanpa membentuk wadah
baru yang berbadan hukum. Hal ini mempunyai dasar pertimbangan yang berbeda dengan
kemitraan usaha antara induk-induk dengan perusahaan swasta dan BUMN/BUMD yang disertai
dengan pembentukan wadah baru berbadan hukum. Dalam kemitraan tersebut bagi perusahaan-
perusahaan besar dipandang sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang didalamnya
terkandung unsur untuk “membantu dan membina” koperasi dan usaha kecil. Sedangkan
kemitraan induk-induk koperasi dengan perusahaan-perusahaan besar disadarkan pada
pertimbangan ekonomis dan masing-masing pihak berada dalam posisi yang setingkat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengertian Organisasi Koperasi Organisasi koperasi adalah suatu cara atau sistem hubungan
kerja sama antara orang-orang yang mempunyai kepentingan yang sama antara orang-orang yang
mempunyai kepentingan yang sama dan bermaksud mencapai tujuan yang ditetapkan bersama-
sama dalam suatu wadah koperasi. Yang dimaksud segi intern organisasi koperasi adalah
struktur organisasi koperasi yang meliputi unsur-unsur kelengkapan yang ada dalam organisasi
koperasi tersebut.Contoh ada unsur pengurus; pengawas; pengelola dan anggota.
Sedangkan yang dimaksud segi ekstern organisasi koperasi adalah hubungan dan kedudukan
koperasi terhadap organisasi koperasilainnya, baik yang sama tingkatnya (antar sesama koperasi
primer) maupun dengan koperasi yang lebih tinggi tingkatannya seperti Pusat Koperasi,
Gabungan Koperasi serta Induk Koperasi. Pola Manajemen Koperasi Indonesia Koperasi seperti
halnya organisasi yang lain membutuhkan pola manajemen yang baik agar tujuan koperasi
tercapai dengan efisien.Bagaimana pola manajemen Koperasi di Indonesia.
Agar tujuan akhir koperasi dapat dicapai maka koperasi harus membuat rencana yang baik,
dengan melalui beberapa langkah dasar pembuatan rencana yaitu menentukan tujuan organisasi
mengajukan beberapa alternatif cara mencapai tujuan tersebut dan kemudian alternatif-alternatif
tersebut harus dikaji satu per satu baik buruknya sebelum diputuskan alternatif mana yang dipilih
Tipe rencana yang dapat diambil dalam koperasi dapat bermacam-macam tergantung pada
jangka waktu dan jenjang atau tingkatan manajemen.
Akuntanilitas Koperasi Menurut peraturan menteri koperasi dan usaha kecil dan menengah
nomor 20/Per/M.KUKM/IX/2015 pada pasal 1 yang dimaksud akuntabilitas koperasi adalah
kewajiban pengurus atau pengelola koperasi untuk mempertanggung jawabkan hasil kerja yang
dicapai. BUKOPIN merupakan hasil kerjasama dari 9 buah koperasi, yang mana 9 koperasi
tersebut merupakan koperasi yang memiliki cakupan daerah yang luas yang disebut koperasi
sekunder.
DAFTAR PUSTAKA
Subandi. (2010). Ekonomi Koperasi : Teori dan Praktek. Bandung: Penerbit Alfabeta
http://makalah/koperasi/Fajri_Arif_Wibawa_Mari_kita_berbagi_pengetahuan_dan_pengalaman_
Makalah_Kerjasama_Koperasi”.html.
https://liasetianingsih.wordpress.com/2009/11/11/aspek-aspek-manajemen-koperasi/
http://kittingblogger.blogspot.co.id/2014/11/organisasi-dan-manajemen-koperasi.html
http://ikhaandani.blogspot.co.id/2013/10/struktur-organisasi-koperasi.html