Anda di halaman 1dari 16

HALAMAN JUDUL

PERAN PEMERINTAH DALAM PERKEMBANGAN KOPERASI DI


INDONESIA
Makalah Disusun Untuk Memenuhi Tugas Manajemen Koperasi

Dosen Pengampu :
Dr. Elok Sri Utami, M.Si.

Nama Penyusun :
Fara Ariyatul Jannah 200810201027
Dwi Amalianingtias 200810201028
Lella Wahyu Ningrat 200810201060
Wilda Al’aluf Lutpitasari 200810201252
Yusuf Amirullah Putra Yasin 200810201087

Program Studi Manajemen


Jurusan S1 Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Jember
Tahun Akademik 2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua limpahan rahmat dan
karunianya sehingga makalah “Peran Pemerintah dalam Perkembangan Koperasi di
Indonesia” sanggup tersusun hingga selesai dengan tepat waktu. Tidak lupa
kami mengucapkan begitu banyak terima kasih kepada dosen pengampu yang
memberikan tugas ini kepada kami serta pihak yang telah bersedia berkontribusi
bersama dengan menambahkan sumbangan baik tanggapan maupun materi di dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari seutuhnya bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu, kami terbuka untuk menerima segala masukan dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca sehingga kami bisa melakukan perbaikan makalah ilmiah
sehingga menjadi makalah yang baik dan benar.

Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Tidak lupa kami sangat berharap saran dan kritik yang membangun berasal dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Jember, 30 Oktober 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................2
A. Latar Belakang Masalah..................................................................................................2
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................4
A. Sejarah Singkat Koperasi di Indonesia...........................................................................4
B. Landasan Hukum Koperasi di Indonesia........................................................................5
C. Lembaga-Lembaga Koperasi di Indonesia......................................................................6
D. Peran Pemerintah dalam Perkembangan Koperasi di Indonesia...................................10
BAB III PENUTUP..................................................................................................................13
A. Kesimpulan...................................................................................................................13
B. Saran..............................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14

1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Koperasi merupakan usaha bersama dari sekolompok orang yang mempunyai
kepentingan yang sama dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Koperasi di Indonesia saat ini telah berkembang dengan pesat karena para anggota-
anggotanya yang terdiri dari masyarakat umum telah mengetahui manfaat dari
pendirian koperasi tersebut, yang dapat membantu perekonomian dan mengembangkan
kreatifitas masing-masing anggota. Upaya dari pendirian koperasi ini sangat
menguntungkan bagi masyarakat untuk lebih memahami koperasi. Ciri utama dari
koperasi yang membedakannya dengan badan usaha lainnya (non koperasi) adalah
posisi anggota. Dalam UU No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian disebutkan bahwa,
anggota koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi.

Pada saat ini masih banyak orang yang kurang memahami betapa pentingnya
peran koperasi sebagai salah satu sector usaha perekonomian Indonesia. Mungkin
masih banyak orang yang menganggap koperasi hanyalah lembaga keuangan biasa.
Namun kenyataannya koperasi merupakan salah satu dari tiga sector usaha formal
dalam perekonomian Indonesia. Dalam kegiatannya, selain menekankan pada
kepentingan social dan ekonomi, kegiatan ekonomi juga menekankan pada kepentingan
moral.

Pemerintah Indonesia sangat berkepentingan dengan Koperasi, karena Koperasi


di dalam sistem perekonomian merupakan soko guru. Koperasi di Indonesia belum
memiliki kemampuan untuk menjalankan peranannya secara efektif dan kuat. Hal ini
disebabkan Koperasi masih menghadapai hambatan struktural dalam penguasaan faktor
produksi khususnya permodalan. Dengan demikian masih perlu perhatian yang lebih
luas lagi oleh pemerintah agar keberadaan Koperasi yang ada di Indonesia bisa benar-
benar sebagai soko guru perekonomian Indonesia yang merupakan sistem
perekonomian yang yang dituangkan dalam Undang-Undang Dasar 1945.

B. Rumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Sejarah Singkat Koperasi di Indonesia

2
2. Landasan Hukum Koperasi di Indonesia
3. Lembaga-Lembaga Koperasi di Indonesia
4. Peran Pemerintah dalam Perkembangan Koperasi di Indonesia

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dalam penulian makalah ini sebagai
berikut :
1. Agar mengetahui dan memahami perkoperasian di Indonesia
2. Agar mengetahui landasan hukum koperasi di Indonesia
3. Agar mengetahui bagaimana peran pemerintah dalam perkembangan koperasi di
Indonesia

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Singkat Koperasi di Indonesia
Koperasi mulai tumbuh dan berkembang di Inggris pada pertengahan abad XIX
yaitu sekitar tahun 1844 yang dipelopori oleh Charles Howard di Rochdale. Namun
sebenarnya inspirasi gerakan koperasi sudah ada sejak abad XVIII setelah terjadi
Revolusi Industri dan penerapan system ekonomi kapitalis. Gerakan ini digunakan oleh
masyarakat ekonomi lemah yang penghasilannya sanat rendah.
Setelah berkembang di Inggris, koperasi menyebar ke berbagai negara, baik di
Eropa, Amerika, dan Asia termasuk ke Indonesaia. Koperasi telah masuk ke Indonesia
sejak akhir abad XIX yaitu sekitar tahun 1896 yang di pelopori oleh R.A. Wiriadmaja
(Raden Bei Aria Wiriadmaja). Namun Secara resmi gerakan koperasi Indonesia baru
lahir pada tanggal 12 Juli 1947 pada kongres I di Tasikmalaya.
Berikut adalah perkembangan koperasi di Indonesia sejak zaman colonial hingga
tahun 1967
1. Zaman Belanda
Pada tahun 1908 Raden Soetomo melalui nudi utomo berusaha mengembangkan
koperasi rumah tangga tetapi kurang berhasil karena dukungan dari masyarakat
sangat rendah. Kemudian sekitar tahun 1913, sarekat Islam mempelopori berdirinya
beberapa jenis koperasi industri kecil dan kerajinan, namun tidak bertahan lama. Hal
ini karena rendahnya tingkat pendidikan, kurangnya penyuluhan masyarakat, dan
miskinnya pemimpin koperasi saat itu.
Setelah itu perkembangan koperasi di Indonesia menunjukkan kemajuan ketika
Study Club 1928 sebagai kelompok intelektual Indonesia sangat menyadari peranan
koperasi sebagai salah satu alat perjuangan bangsa. Pada tahun 1939, koperasi di
Indonesia tumbuh pesat mencapai 1712 buah, dan terdaftar sebanyak 172 buah
dengan anggota sekitar 14.134 orang.
2. Zaman Jepang
Pada masa pendudukan Jepang usaha-usaha koperasi di indonesai di sesuaikan
dengan asas-asas kemiliteran. Usaha koperasi di Indonesia dibatasi hanya pada
kepentingan perang Asia Timur Raya yang di kobarkan Jepang.
Dalam perkembangan selanjutnya, pemerintah Jepang menetapkan suatu
kebijakan pemisahan urusan koperasi dengagn urusan perekonomian. Fungsi

4
koperasi dalam periode ini hanya sebagai alat distribusi bahan-bahan pokok untuk
kepentingan perang Jepang bukan untuk kepentingan rakyat
3. Periode 1945-1967
Agar perkembangan koperasi benar-benar sejalan dengan semangat Pasal 33
UUD 1945. Berkat kerja keras jawatan koperasi, maka perkembangan koperasi pada
masa itu mendapat dukungan penuh masyarakat. Namun perkembangan tersebut
tidak berlangsung lama, sebagai akibat diterapkannya sistem demokrasi liberal,
perkembangan koperasi kemudian menjadi terombang ambing

B. Landasan Hukum Koperasi di Indonesia


Meskipun koperasi berasas kekeluargaan, legalitas koperasi sebagai badan hukum
selama ini diatur oleh undang – undang. Adapun sejumlah peraturan tersebut :

1. UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang perekonomian


2. PP 4/1992 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengesahan Akta Pendirian, dan Peru
bahan Anggaran Dasar Koperasi
3. PP 17/1994 tentang Pembuabaran Koperasi oleh Pemerintah
4. PP 9/1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi
5. PP 33/98 tentang Modal Peryertaan Pada Koperasi
6. Kopmen Koperasi dan UKM 98/2004 tentang Notaris Pembuat Akta Koperasi
7. Permen Koperasi dan UKM 10/2015 tentang Kelembagaan Koperasi
8. Permen Koperasi dan UKM 15/2015 tentang Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi
9. Permen Koperasi dan UKM 9/2018 tentang Penyelenggaraan dan Pembinaan Perko
perasian
10. Kepmen 22/2020 tentang Tata Cara Penyampaian Data Debitur Koperasi Dalam Ra
ngka Pemberian Subsidi Bunga/Subsidi Margin Untuk Kredit/Pembiayaan Usaha M
ikro, Kecil Dan Menengah Dalam Rangka Mendukung Pelaksanaan Program Pemul
ihan Ekonomi Nasional

Landasan Koperasi

Koperasi juga memiliki beberapa landasan diantaranya sebagai berikut :

1. Landasan Idiil Pancasila


Sebagai sarana untuk mencapai masyarakat adil dan makmur, koperasi tidak terle
pas dari landasan – landasan hukum. Sebagai landasan berpijaknya koperasi Indones
ia adalah pancasila. Sesuai dengan jiwa kepribadian bangsa, koperasi Indonesia haru

5
s menyadari bahwa dalam dirinya terdapat kepribadian sebagai pencerminan kehidu
pan yang dipengaruhi oleh keadaan, tempat, lingkungan dan waktu dengan suatu ciri
khas adanya unsur ke-Tuhanan Yang Maha Esa, kegotong royongan dalam arti beker
ja sama, saling bantu membantu, kekeluargaan dengan semboyan Bhineka Tunggal I
ka.
2. Landasan Struktur UUD 1945
Undang – Undang Dasar 1945 menetapkan koperasi pada kedudukan sebaagai S
oko Guru perekonomian nasional. Dalam Garis – garis Besar Haluan (GBHN) 1993
ditegaskan kembali bahwa hakikat pembangunan nasional sebagai pengamalan Panc
asila adalah pembanguan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarak
at Indonesia seluruhnya. Hal ini sangat sesuaidengan fungsi dan peran koperasi, yait
u mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
3. Landasan mental setia kawan dan kesadaran pribadi
Koperasi merupakan organisasi yang paling banyak melibatkan peran serta rakyat
Oleh karena itu, koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat perlu lebih banyak diikut
sertakan dalam upaya pembangunan, untuk mewujudkan pembangunan yang lebih m
erata, tumbuh dari bawah, berakar di masyarakat dan mendapat dukungan dari rakya
t.
4. Landasan operasional Pasal 33 UUD 1945, UU Koperasi No. 12 1967, UU Koperasi
No. 25 1992
Dalam Undang – Undang Dasar 1945 Pasal 33 ayat 1 menyatakan bahwa perekon
omian Indonesia disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan. Dalam penj
elasannya antara lain dinyatakan bahwa kemakmuran masyarakatlah yang diutamaka
n bukan kemakmuran perorangan, dan bentuk perusahaan yang sesuai dengan itu ada
lah koperasi.
Sejak tanggal 21 Oktoober 1992, dasar hukum Koperasi Indonesia yang semula U
U Nomor 12 Tahun 1967 tentang Peokok – pokok Perekoperasian, Lembaran Negar
a RI Tahun 1967 Nomer 23, dan tambahan Lembaran Negara RI Tahun 1967 Nomer
2832 berubah menjadi UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. UU ini dis
ahkan oleh Presiden RI Soeharto, dan diumumkan pada Lembaran Negara RI Tahun
1992 Nomor 116.

C. Lembaga-Lembaga Koperasi di Indonesia


Lembaga yang mengurusi koperasi yaitu kementrian koperasi dan UKM

6
1. Kementrian Koperasi dan UKM

Tugas

Tugas dan fungsi Kementerian Koperasi dan UKM telah ditetapkan dalam
Peraturan Presiden Nomor 96 Tahun 2020 tentang Kementerian Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah, yaitu: Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah mempunyai tugas menyelenggarakan urusan di bidang koperasi dan
usaha kecil dan menengah dalam pemerintahan untuk membantu Presiden dalam
menyelenggarakan pemerintahan negara.

Fungsi

1. Perumusan dan penetapan kebijakan di bidang perkoperasian, usaha mikro,


usaha kecil dan menengah, dan kewirausahaan;
2. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang perkoperasian,
usaha mikro, usaha kecil dan menengah, dan kewirausahaan;
3. Koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan
administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah;
4. Pengelolaan barang milik negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah;
5. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah; dan
6. Penyelenggaraan fungsi lain yang diberikan oleh Presiden.

2. Sekertariat Kementrian

Tugas

Sekretariat Kementerian mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi


pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada
seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil
dan Menengah.

Fungsi

1. Koordinasi kegiatan Kementerian Koperasi danUsaha Kecil dan Menengah;

7
2. Koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran Kementerian
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah;
3. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan,
kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan masyarakat,
arsip, dan dokumentasi Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah;
4. Pembinaan dan penataan organisasi dan tatalaksana;
5. Koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan serta pelaksanaan
advokasi hukum;
6. Penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan negara dan pengelolaan
pengadaan barang/jasa;
7. Pengelolaan data dan informasi; dan
8. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

3. Deputi Bidan Perkoperasian

Tugas

Deputi Bidang Perkoperasian mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan


kebijakan serta koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang
perkoperasian.

Fungsi

1. Perumusan kebijakan di bidang peningkatan potensiusaha koperasi,


pembaharuan koperasi, kemitraandan jaringan usaha koperasi,
pembiayaanperkoperasian, peningkatan kapasitas sumber dayamanusia koperasi,
serta pengendalian danpengawasan koperasi;
2. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakandi bidang peningkatan potensi
usaha koperasi,pembaharuan koperasi, kemitraan dan jaringanusaha koperasi,
pembiayaan perkoperasian,peningkatan kapasitas sumber daya manusiakoperasi,
serta pengendalian dan pengawasankoperasi;
3. Pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan dibidang peningkatan potensi
usaha koperasi,pembaharuan koperasi, kemitraan dan jaringanusaha koperasi,
pembiayaan perkoperasian,peningkatan kapasitas sumber daya manusiakoperasi,
serta pengendalian dan pengawasankoperasi;

8
4. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteriadi bidang izin usaha simpan
pinjam koperasi,pengawasan dan pemeriksaan koperasi, penilaiankesehatan
koperasi simpan pinjam/usaha simpanpinjam, pendidikan dan latihan
perkoperasian, sertapemberdayaan dan perlindungan koperasi;
5. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidangizin usaha simpan pinjam
koperasi, pengawasandan pemeriksaan koperasi, penilaian kesehatankoperasi
simpan pinjam/usaha simpan pinjam,pendidikan dan latihan perkoperasian,
sertapemberdayaan dan perlindungan koperasi;
6. Pelaksanaan administrasi Deputi BidangPerkoperasian; dan
7. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

4. Inspektorat

Tugas

Inspektorat mempunyai tugas menyelenggarakan pengawasan intern di


lingkungan Kementerian Koperasidan Usaha Kecil dan Menengah.

Fungsi

1. Penyusunan kebijakan teknis pengawasan internal di lingkungan Kementerian


Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah;
2. Pelaksanaan pengawasan internal di lingkungan Kementerian Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu,
evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya;
3. Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri;
4. Penyusunan laporan hasil pengawasan di lingkungan Kementerian Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah;
5. Pelaksanaan administrasi Inspektorat; dan
6. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

Dasar Hukum Koperasi

Dasar hukum keberadaan koperasi di Indonesia adalah pasal 33 Undang-Undang


dasar 1945 dan Undang-Undang nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian. dalam
penjelasan Pasal 33 ayat 1 Undang-undang dasar 1945 antara lain dikemukakan bahwa
Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas kekeluargaan dan ayat 4

9
mengemukakan bahwa : “Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas
demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan,
berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan”

D. Peran Pemerintah dalam Perkembangan Koperasi di Indonesia


Koperasi adalah suatu bisnis yang didasarkan asas kekeluargaan. Peran
pemerintah dalam pengembangan koperasi sangat penting dan tidak boleh berhenti,
perkembangan koperasi sangat ditentukan adanya peran dari pemerintah untuk
pengembangan sektor koperasi yang bersumber dari kemauan politik pemerintah dalam
rangka menyusun struktur ekonomi kerakyatan berdasarkan keadilan sosial. Dalam
setiap kegiatan, koperasi telah diatur adalam UU yang telah dibuat oleh pemerinta.
Peran pemerintah di dalam koperasi diatur di dalam UU 25 tahun 1992 yang kemudian
diganti dalam UU 17 tahun 2012.

UU 25 tahun 1992 menegaskan bahwa pemberian status badan hukum Koperasi,


pengesahan perubahan Anggaran Dasar, dan pembinaan Koperasi merupakan
wewenang dan tanggung jawab Pemerintah. Dalam pelaksanaannya, Pemerintah dapat
melimpahkan wewenang tersebut kepada Menteri yang membidangi Koperasi. Namun
demikian hal ini tidak berarti bahwa Pemerintah mencampuri urusan internal organisasi
Koperasi dan tetap memperhatikan prinsip kemandirian Koperasi.

Pemerintah, baik di pusat maupun di daerah, menciptakan dan mengembangkan


iklim serta kondisi yang mendorong pertumbuhan dan pemasyarakatan Koperasi.

Peranan pemerintah dalam gerakan koperasi antara lain dengan:

1. Memberi bimbingan berupa penyuluhan, pendidikan ataupun melakukan penelitian


bagiperkembangan koperasi serta bantuan konsultasi terhadap permasalahan
koperasi
2. Melakukan pengawasan termasuk memberi perlindungan terhadap koperasi
berupapenetapan bidang kegiatan ekonomi yang telah berhasil diusahakan oleh
koperasi untuk tidakdiusahakan oleh badan usaha lainnya
3. Memberikan fasilitas berupa kemudahan permodalan, serta pengembangan jaringan
usaha dan kerja sama. Peran pemerintah ini sangat penting untuk perkembangan
koperasi agar menjadi lebih baik lagi. "operasi juga ikut dilindungi oleh pemerintah,
agar apa yang telah dilaksanakan koperasi tidak dilaksanakan dengan bidang usaha

10
lainnya.
Selanjutnya Pemerintah dapat menetapkan bidang kegiatan ekonomi yang hanya
dapat diusahakan oleh Koperasi. Selain itu Pemerintah juga dapat menetapkan bidang
kegiatan ekonomi di suatu wilayah tertentu yang telah berhasil diusahakan oleh
Koperasi untuk tidak diusahakan oleh badan usaha lainnya. Hal tersebut dilakukan
dengan memperhatikan kepentingan ekonomi nasional dan perwujudan pemerataan
kesempatan berusaha.

Adapun kebijakan pemerintah dalam pembangunan koperasi secara rinci adalah sebagai
berikut:

1. Pembangunan sebagai wadah kegiatan ekonomi rakyat diarahkan agar makin


memiliki kemampuan menkadi badan usaha yang efsien dan men!adi gerakan
ekonomi rakyat yang tangguh dan berakar dalam masyarakat.
2. Pelaksanaan fungsi dan peranan koperasi ditingkatkan melalui upaya peningkatan
semangat kebersamaan dan manajemen yang lebih profesional. c. Peningkatan
koperasi di dukung melalui pemberian kesempatan berusaha yang seluas luasnya di
segala sektor kegiatan ekonomi, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, dan
penciptaan iklim usaha yang mendukung dengan kemudahan memperoleh
permodalan.
3. Kerja sama antar koperasi dan antara koperasi dengan usaha negara dan usaha
swasta sebagai mitra usaha dikembangkan seacara lebih nyata untuk mewujudkan
kehidupan perekonomian berdasarkan demokrasi ekonomi yang dijiwai semangat
dan asas kekeluargaan, kebersamaan, kemitraan usaha, dan kesetiakawanan.
Telah banyak hal yang dilakukan pemerintah untuk koperasi, namun peran
pemerintah ini tidak dapat terwujud hanya dengan pemerintah saja, tetapi peran
masyarakat juga sangat diperlukan agar apa yang direncanakan pemerintah dapat
terwujud. Pemerintah melakukan hal tersebut juga untuk masyarakatnya agar menjadi
lebih baik lagi kehidupannya, mengurangi pengangguran, menaikkan taraf hidup,
mengurangi keberadaan pengemis.

Setelah masyarakat dan pemerintah bergotong royong untuk menajalankan


peranannya masing-masing. Tidak ada lagi hambatan untuk perkembangan koperasi,
dengan peranan koperasi yang terlihat seperti tidak ada artinya namun peranan yang
tidak ada artinya itulah yanga akan berubah menkadi ada artinya. Maksudnya disini

11
yaitu, yang tadinya koperasi dianggap sebelah mata dan tidak mempunyai peranan
besar untuk negara akan berubah menkadi mempunyai peranan yang besar jika peran
pemerintah dan masyarakat untuk koperasi dijalankan.

Koperasi dapat membantu pemerintah untuk memajukan negara dengan program-


program yang lebih mudah diikuti oleh masyarakat dan dengan beban ataupun denda
yang lebih rendah juga jika dibandingkan dengan lembaga lainnya.

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Koperasi telah masuk ke Indonesia sejak akhir abad XIX yaitu sekitar tahun 1896
yang di pelopori oleh R.A. Wiriadmaja (Raden Bei Aria Wiriadmaja). Namun Secara
resmi gerakan koperasi Indonesia baru lahir pada tanggal 12 Juli 1947 pada kongres I di
Tasikmalaya.
Dasar hukum keberadaan koperasi di Indonesia adalah pasal 33 Undang-Undang
dasar 1945 dan Undang-Undang nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian. Koperasi
dapat membantu pemerintah untuk memajukan negara dengan program-program yang
lebih mudah diikuti oleh masyarakat dan dengan beban ataupun denda yang lebih
rendah juga jika dibandingkan dengan lembaga lainnya.

B. Saran
Kami sadar dalam pembuatan makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan,
baik dalam penulisan dan kata kata yang ada di dalam makalah ini. kami berharap para
pembaca dapat memahami dan mengerti semua pembahasan yang kami paparkan dalam
makalah ini. selain itu kritik dan saran kami perlukan untuk membangun dalam
pembuatan makalah kami untuk kedepannya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Amir, M. S., & dkk. (2018, April 7). Hukum Dagang Koperasi. Diambil kembali dari
Academia: https://www.academia.edu/36352126/MAKALAH_KOPERASI
Hukum, A. R. (2020, Oktober 7). Mengenal Koperasi: Dasar Hukum, Jenis dan Fungsi.
Diambil kembali dari Ruang Hukum: http://ruanghukum.co.id/publication/mengenal-
koperasi-dasar-hukum-jenis-dan-fungsi-
JogloAbang. (2019, Oktober 5). UU 17 tahun 2012 tentang Perkoperasia . Diambil kembali
dari Jogloabang: https://www.jogloabang.com/pustaka/uu-17-2012-perkoperasian
Moonti, U. (2016). Bahan Ajar Mata Kuliah Dasar-Dasar Koperasi. D.I. Yogyakarta:
Interpena

14

Anda mungkin juga menyukai