Anda di halaman 1dari 14

KOPERASI DAN KELEMBAGAAN AGRIBISNIS

“Sejarah dan Konsep Koperasi”

DOSEN PENGAMPU : Ir. Adlaida Malik M.S

KELOMPOK 5 ( LIMA )

ANGGOTA : Rachmat Fauzi (D1B017020)


Mardiani Putri (D1B017021)
Aditya Wahyu Susanto (D1B017022)
Eko Franscisco Simatupang (D1B017023)

KELAS :D

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
KATA PENGANTAR

Kami panjatkan Puji dan syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas yang diberikan dosen pengampu kami dengan berhubungan
tentang Sejarah dan Konsep Koperasi

Semoga makalah ini dapat berguna bagi saya ,dosen pengampu dan para
pembaca pada umumnya. Namun walaupun makalah ini telah selesai tentulah tidak
luput dari kesalahan dan kekurangan, hal ini karena disebabkan oleh keterbatasan
ilmu pengetahuan yang di miliki, oleh sebab itu kritik serta saran yang mengenai
pada perbaikan isi dari makalah ini sangat kami harapkan.

Jambi, September 2019

                                               

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................... i

DAFTAR ISI..................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
1.1................................................................................................. Latar Belakang 1
1.2.......................................................................................... Rumusan Masalah 2
1.3............................................................................................ Tujuan Penulisan 2

BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................3


2.1. Sejarah Koperasi ..........................................................................................3
2.2. Konsep Koperasi..........................................................................................5
2.2.1 Pengertian Koperasi.............................................................................5
2.2.2 Tujuan Koperasi..................................................................................7
2.2.3 Fungsi dan Peran Koperasi..................................................................7
2.2.4 Prinsip-Prinsip Koperasi......................................................................8

BAB III PENUTUP.........................................................................................10


3.1. Kesimpulan.................................................................................................10
3.2. Saran...........................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Koperasi berasal dari bahasa Latin yakni ‘coopere’ atau jika dalam bahasa
Inggris disebut dengan ‘cooperation’. Co memiliki makna ‘bersama’ sedangkan
operation berarti ‘bekerja’. Maka dapat diartikan ‘cooperation’ sebagai ‘kerja
sama’.
Koperasi merupakan suatu badan usaha yang dibentuk oleh orang-
perseorangan maupun badan hukum yang bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi bagi para anggotanya dengan berdasarkan asas
kekeluargaan dan tolong menolong.
Koperasi secara umum dikendalikan secara bersama oleh seluruh anggota,
setiap anggota mempunyai hak yang setara dalam setiap keputusan yang diambil
oleh koperasi. Pembagian keuntungan koperasi atau biasa disebut dengan istilah
sisa hasil usaha biasanya dihitung berdasarkan tingkat keaktifan atau ikut
andilnya sesorang anggota terhadap koperasi.
Pada mulanya, keberadaan koperasi ini hanyalah untuk memenuhi
kebutuhan para anggotanya, sehingga hanya ada koperasi konsumsi. Namun
seiring perkembangan zaman, fungsi koperasi ini bisa bermacam-macam antara
lain sebagai peminjam modal, sebagai bentuk usaha baru, dan bisa juga sebagai
tolak ukur suatu usaha.
Koperasi di Indonesia sendiri muncul karna adanya keadaan yang darurat
pada masa penjajahan Belanda, pada masa itu diberlakukan “culture stelsel” yang
membuat rakyat Indonesia hidup sengara terutama kalangan petani. Kemudian
ada seorang patih yang ada di Purwokerto membangun rumah gadai, lumbung
desa, dan juga bank desa yang bertujuan untuk membantu rakyat golongan bawah.
Namun pada masa tersebut belum mengenal istilah koperasi.

1
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana awal mula terbentuknya koperasi di Indonesia ?
2. apa konsep koperasi yang menjadi pedoman di Indonesia ?
3. apa saja tujuan, peran dan prinsip koperasi di Indonesia ?

1.3. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini agar para pembaca memahami dan


mengetahui awal mula terbentuknya koperasi di Indonesia serta mengetahui apa
konsep koperasi, tujuan serta peran dan fungsi koperasi agar lebih memahami hal-
hal mengenai koperasi

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Sejarah Koperasi

Perkembangan Koperasi di Indonesia

Beberapa sumber menyatakan bahwa koperasi sudah ada di Indonesia


pada tahun 1886, yaitu ketika Ratu Aria Wiriiaatmaja mendirikan semacam
lembaga perkreditan rakyat yang bertujuan untuk membantu petani. Namun,
koperasi dalam arti yang sebenarnya baru berkembang di Indonesia setelah
kemerdekaan, melalui gerakan yang dipimpin oleh Dr.M.Hatta yang kemudian
dikenal sebagai bapak Koperasi Indonesia. Gerakan koperasi Indonesia
dimulai sejak Dr.M.Hatta menyampaikan pidato radio pada tanggal 12 Juli
1947 dan kemudian tanggal tersebut ditetapkan sebagai Hari koperasi
Indonesia.
Secara garis besarnya perkembangan koperasi di Indonesia dapat dibagi
kedalam tiga era, yaitu era awal kemerdekaan, era Orde Baru dan era
Reformasi.

1. Era Awal Kemerdekaan


Sebenarnya pada awal kemerdekaan itu kondisi ekonomi Indonesia
sedang sulit namun gagasan pemerintah untuk memajukan koperasi ini
ditanggapi secara positif oleh rakyat. Hal ini disebabkan oleh gagasan pokok
yang ditawarkan oleh koperasi tersebut sesuai dengan kondisi sosial budaya
Indonesia, kehidupan yang suka bergotong royong. Dibeberapa daerah
koperasi tumbuh dengan baik. Himbauan Wakiil Presiden untuk membangun
ekonomi rakyat melalui koperasi diikuti dengan semangat juang yang tinggi
dan rasa percaya diri yang kuat.
Namun, akhirnya semangat juang untuk mencapai hasil yang lebih
baik tersebut terganjal oleh kondisi politik yang kurang menguntungkan. Pada
waktu itu Indonesia melaksanakan sistem politik multi partai (seperti era
sekarang ini). Setiap partai memiliki jaringan sampai ke tingkat terbawah

3
(grass root). Koperasi-koperasi yang pada waktu baru akan berkembang
menjadi rebutan bagi setiap partai untuk mengembangkan sayap politiknya.
Hal ini nampaknya mengganggu perkembangan koperasi yang sedang
mendapat kepercayaan dari rakyat. Para pengurus koperasi ikut-ikutan sibuk
mengurus partai. Akhirnya uang anggota koperasi tak dapat dipertanggung
jawabkan. Perjuangan koperasi tidak lagi murni untuk kepentingan ekonomi
rakyat melainkan bercampur dengan muatan politik (kepentingan partai)
sehingga koperasi yang sedang tumbuh tersebut mulai mengalami kehancuran
dan kehilangan kepercayaan dari rakyat.

2. Era Orde Baru


Koperasi yang sudah kehilangan kepercayaan dari rakyat selama
Orde Lama tersebut dibangkitkan kembali oleh Pemerintahan Orde Baru.
Semasa Orde Baru Ini pula dibentuk Depertemen Koperasi yang dipimpin
oleh seorang Menteri Koperasi yang memiliki jajaran sampai ke tingkat
kabupaten. Semasa era ini koperasi digerakan melalui bantuan program
terpadu dengan berbagai bentuk, koperasi diikutkan dalam program
intensifikasi padi sawah, yaitu dengan memberi peluang untuk penyaluran
pupuk, penyaluran kredit pertanian (KUT, candak kulak, dll) disamping
diikutkan dalam program pengadaan beras nasional.
Demikian gencarnya usaha pemerintah dalam usaha memajukan
koperasi di era tersebut akhirnya pihak pemerintah malah menjadi terjebak
karena terlalu tingginya campur tangan pemerintah terhadap koperasi. KUD
yang merupakan organisasi koperasi milik rakyat pedesaan seakan-akan
berubah menjadi jajaran terbawah dari Departemen Koperasi. Pemerintah
sering menunjuk pengurus KUD yang mereka inginkan. Hal ini dilakukan
dengan alasan perlu menyelamatkan uang pemerintah yang telah disisipkan
pada koperasi dalam bantuan. Pemerintah atasan pada era ini dapat mendikte
pengurus koperasi sesuai dengan keinginan pemerintah tersebut. Akhirnya
Koperasi menjadi ajang korupsi (KKN) oleh berbagai pihak, yaitu oknum

4
pengurus dan oknum pemerintah yang membinanya. Sehingga terganjal pula
perkembangan koperasi pada era ini.

3. Era Reformasi
Era Reformasi ini dimulai dari masa pemerintahan Presiden
BJ.Habibie tahun 1998. Dimasa ini Presiden menunjuk Adi Sasono sebagai
Menteri Koperasi. Dimasa pemerintahan BJ.Habibie ini koperasi mendapat
banyak kucuran dana dari pemerintah. Dana tersebut disalurkan dalam berbagai
bentuk proyek seperti penyaluran KUT, pembelian beras, pengembangan
pesantren dan lainnya. Seiringan dengan pemberian banyak peluang kepada
koperasi dalam berbisnis tersebut, Adi Sasono melakukan deregulasi besar-
besaran, diantaranya mencabut Keppres no. 10 tahun 1984 yang menyatakan
bahwa KUD adalah satu-satunya koperasi di tingkat desa. Akibatnya
koperasi muncul bagaikan cendawan tumbuh dimusim hujan, dimana-mana
orang mendirikan koperasi dan mendaftarkannya ke Dinas Koperasi untuk
mendapatkan badan hukum. Namun, sebenarnya dasar pembentukan koperasi
tersebut hanyalah untuk sekedar mendapatkan bantuan dana dan proyek dari
pemerintah.
Namun, masa pemerintahan Habibie hanya berlangsung satu tahun
sehingga program-program yang telah disusun oleh Adi Sasono kandas
ditengah jalan. Koperasi muncul dengan bermacam-macam misi dan tidak
semuanya murni untuk memperjuangkan ekonomi rakyat. Untuk itu
belakangan ini muncul beberapa sebutan untuk koperasi, yaitu Koperasi Sejati,
Koperasi Merpati dan Koperasi Pedati.

2.2. Konsep Koperasi

2.2.1 Pengertian Koperasi


Koperasi secara etimologi berasal dari kata cooperation, yaitu terdiri
dari kata co yang artinya bersama-sama dan operation yang artinya bekerja
atau dengan kata lain disebut berusaha. Jadi kata koperasi dapat diartikan

5
bekerja bersama-sama atau usaha yang dilakukan bersama untuk kepentingan
dan tujuan bersama. Secara umum koperasi dapat diartikan sebagai
perkumpulan orang yang dengan sukarela berkumpul untuk memperoleh
peningkatan kesejahteraan ekonomi mereka, dengan cara pembentukan
sebuah perusahaan yang dijalankan dengan berlandaskan asas kekeluargaan.
UU No. 25 Tahun 1992 Pasal 1 berbunyi bahwa: ”Koperasi adalah
badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum Koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.”
Dari pengertian di atas, ada beberapa hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam koperasi, koperasi dapat di cirikan sebagai berikut:
1. Koperasi sebagai badan usaha.
Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa Koperasi sebagaimana badan usaha,
sebuah badan usaha harus dikelola dengan cara profesional dan mendasar
pada prinsip-prinsip usaha yang bersifat rasional, efisien, efekstif dan
produktif sehingga mampu mencapai tujuan yang di harapkan
2. Beranggotakan orang seorang dan badan hukum Koperasi.
Dalam hal ini dapat di lihat bahwa Koperasi Indonesia bukan tempat
pekumpulan modal tetapi tempat perkumpulan orang yang ingin
mencapai suatu tujuan.
3. Berkerja berdasar prinsip Koperasi
Prinsip dalam Koperasi merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan dalam kehidupan Koperasi di Indonesia. Dengan melakukan
semua prinsip tersebut Koperasi dapat mewujudkan dirinya sebagai
badan usaha yang bergerak di bidang ekonomi yang berwatak sosial.
4. Koperasi Indonesia bertujuan untuk kepentingan bersama.
Dalam hal ini memberi makna bahwa Koperasi memberi kepentingan
bukan perorangan tetapi memikirkan kepentingan bersama dan melihat
seluruh individu atau anggotanya masing-masing.

6
2.2.2. Tujuan Koperasi
Koperasi mempunyai tujuan dan peran secara mikro ataupun makro.
a. Tujuan Koperasi secara Mikro, Koperasi berupaya untuk meningkatkan
kesejahteraan anggotanya.
Dalam hal ini maksudnya adalah Koperasi didirikan “dari, oleh dan untuk
kepentingan anggotanya”. Sudah seharusnya manajemen Koperasi dalam
melakukan kegiatan usaha yang berorientasi pada pelayanan untuk
pemenuhan kebutuhan anggota.
b. Tujuan Koperasi secara Makro, Koperasi memberi kontribusi dalam
perekonomian nasional, yaitu menambah Pendapatan Domestik Bruto
(PDB).
Sumbangan Koperasi dalam pendapatan nasional masih tergolong rendah
dibandingkan dengan instansi pemerintah yang lain.

Oleh sebab itu, ada dua konsep pengembangan Koperasi modern,


yaitu:
1. Konsep Mikro, konsep ini yang berdasarkan pada pendapat bahwa orang-
orang yang sosial ekonominya lemah atau kurang baik sebaiknya secara
kooperatif mendirikan usaha yang dimiliki sendiri, sehingga dapat
memberikan manfaat yang diperlukan untuk meningkatkan kondisi sosial
ekonominya.

2. Konsep Makro, konsep ini bertumpu dari prinsip “dengan pengembangan


Koperasi yang secara efisien maka memberikan akibat kepada
pengembangan perekonomian nasional serta pengembangan sosial
ekonomi masyarakat.”

2.2.3. Fungsi dan Peran Koperasi

Secara umum dapat diketahui bahwa maksud didirikannya Koperasi


untuk kepentingan anggota dan khususnya dalam meningkatkan standart

7
kehidupan ekonominya. Disebutkan di dalam Pasal 3 UU No. 25 Tahun 1992
bahwa ”Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian
nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur
berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.” Kemudian di dalam Pasal 4 UU No.
25 Tahun 1992 yang membahas tentang fungsi dan peran Koperasi, yaitu:
a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi sosialnya.

b. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan


manusia dan masyarakat
c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan Koperasi sebagai sokogurunya
d. Berusaha mewujudkan dan mengambangkan perekonomian nasional yang
merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan
demokrasi ekonomi.

2.2.4. Prinsip-Prinsip Koperasi Indonesia

Koperasi merupakan suatu badan usaha yang di gerakan bersama untuk


menolong dan membangun diri sendiri dan bertumpu pada kekuatan bersama.
Koperasi tidak hanya bergerak dalam kepentingan ekonomi saja, karena
Koperasi memiliki tiga aspek utama, yaitu moral, bisnis dan ekonomi. Aspek
moral dan bisnis merupakan pengikat kerjasama antara anggota dalam
Koperasi.
Kegiatan Koperasi Indonesia berlandaskan pada prinsip-prinsip dalam
Koperasi sebagaimana yang tercantum di dalam Pasal 5 UU No. 25 Tahun 1992,
yaitu:
1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka

2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis

8
3. Pembagian SHU dilakukan dengan adil sebanding dengan besarnya jasa
usaha dari masing-masing angootanya.
4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal

5. Kemandirian
Untuk upaya pengembangan Koperasi Indonesia, Koperasi Indonesia
berlandaskan pula pada prinsip lain yaitu:
1. Pendidikan Perkoperasian
2. Kerjasama antar Koperasi

Prinsip di dalam Koperasi menunjukkan dan memperlihatkan jati diri


Koperasi yang membedakannya dengan bentuk usaha lain (non Koperasi).
Namun demikian, prinsip-prinsip di dalam Koperasi tersebut disinyalir oleh
Hans Menkner sebagai penyebab kondisi permodalan Koperasi selalu dalam
keadaan lemah, yaitu lemah scara struktur. Kelemahan tersebut tampak pada:
1) Koperasi selalu mengalami kekurangan modal secara kuantitatif.
Dari uraian prinsip nomor 2, 3 dan 4, yang mengakibatkan seorang pemilik
modal (investor) tidak tertarik untuk menanamkan modalnya di Koperasi.

2) Jumlah modal Koperasi selalu dalam keadaan berubah-berubah


(berfluaktuasi). Lihat prinsip nomor 1 , yang mengakibatkan modal kadang
naik kadang turun.
Kelemahan struktural mempunyai dampak negatif yang ditimbulkan
terhadap Koperasi, yaitu:
a) Kurangnya jumlah modal akan mengakibatkan Koperasi selalu mengalami
”undercapitalization”, akibatnya yang ditimbulkan yaitu sulit untuk
mencapai tujuan karena jumlah modal yang dimiliki sedikit dari kebutuhan
modalnya tersebut.
b) Jumlah modal Koperasi yang selalu dalam keadaan berubah-ubah
(unstability). Hal ini dapat mengganggu kelangsungan investasi usaha,
karena di dalam Koperasi anggota mempunyai hak untuk keluar masuk
organisasi Koperasi.

9
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan diatas dapat di simpulkan, Awal mula koperasi di


Indonesia dimulai dari koperasi sudah ada di Indonesia pada tahun 1886, yaitu
ketika Ratu Aria Wiriiaatmaja mendirikan semacam lembaga perkreditan rakyat
yang bertujuan untuk membantu petani. Namun, koperasi dalam arti yang
sebenarnya baru berkembang di Indonesia setelah kemerdekaan, melalui gerakan
yang dipimpin oleh Dr.M.Hatta yang kemudian dikenal sebagai bapak Koperasi
Indonesia. Gerakan koperasi Indonesia dimulai sejak Dr.M.Hatta menyampaikan
pidato radio pada tanggal 12 Juli 1947 dan kemudian tanggal tersebut ditetapkan
sebagai Hari koperasi Indonesia.
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan
hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
Tujuan koperasi yaitu memajukan kesejahteraan anggotanya serta ikut membantu
membangun ekonomi nasional. Fungsi, peran dan prinsip kopeasi diatur dalam UU
RI No. 25 Tahun 1992 Pasal 4 dan 5.

3.2. Saran

Dengan adanya koperasi diharapkan masyarakat dapat ikut serta berpatisipasi


agar terciptanya tingkat taraf hidup yang lebih baik serta perekonomian yang baik
pula untuk tercapainya tujuan bersama dan memajukan perekonomian bangsa.

10
DAFTAR PUSTAKA

Solihin, Achmad dan Etty Puji Lestari.2014. Ekonomi Koperasi (Modul 1). Penerbit
Universitas Terbuka.

Hakim, Ied. 2011. Sejarah Koperasi Dunia dan Indonesia. http://id.scribd.com ( Diunduh 2
September 2019)

Taufiq, Akhmad. 2016. Memaknai Kerjasama Dalam Koperasi Menurut Perspektif


Anggota. Universitas Gadjah Mada. Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
( Diunduh pada 2 September 2019)

Budiwati. Neti . TT. Konsep Dasar Perkoperasian. Diunduh dari http://file.upi.edu/FPEB/


(Diunduh pada 3 September 2019)

11

Anda mungkin juga menyukai