Anda di halaman 1dari 5

Pertumbuhan Ekonomi

Teori Pertumbuhan ekonomi klasik :

Teori David Ricardo


Menurut David Ricardo Ia berpendapat bahwa pertumbuhan penduduk yang terlalu
besar bisa menyebabkan melimpahnya tenaga kerja. Tenaga kerja yang melimpah
menyebabkan upah yang diterima masing-masing menurun, di mana upah tersebut
hanya bisa untuk membiayai tingkat hidup minimum (subsistence level). Pada tahap
ini, perekonomian mengalami stagnasi (kemandegan) yang disebut stationary state.

Pemikiran David Ricardo dalam hal pertumbuhan ekonomi yang paling dikenal
adalah tentang the law of diminishing return. Pemikirannya ini tentang bagaimana
pertumbuhan penduduk atau tenaga kerja yang mampu mempengaruhi penurunan
produk marginal karena terbatasnya jumlah tanah.

Menurutnya, peningkatan produktivitas tenaga kerja sangat membutuhkan


kemajuan tekonologi dan akumulasi modal yang cukup. Dengan demikian,
pertumbuhan ekonomi dapat dicapai.

Teori-teori David Ricardo didasarkan pada asumsi-asumsi sebagai berikut:

1. seluruh tanah digunakan untuk produksi gandum dan angkatan kerja dalam
pertanian membantu menentukan distribusi industry.

2. berlakunya “law of diminishing return” bagi tanah

3. persediaan tanah adalah tetap

4. permintaan gandum bersifat inelastis

5. buruh dan modal merupakan input yang bersifat variabel

6. keadaan pengetahuan teknis adalah tertentu

7. seluruh buruh dibayar dengan upah yang cukup untuk hidup secara minimal
8. harga penawaran buruh adalah tertentu

9. permintaan akan buruh tergantung pada pemupukan modal

10. terdapat persaingan sempurna

11. pemupukan modal dihasilkan dari keuntungan

Dalam teori ini David Ricardo membagi masyarakat dalam tiga golongan:

a. masyarakat pengusaha atau kapitalis – golongan ini yang memperoleh


pendapatan berupa keuntungan dari hasil investasi

b. masyarakat pekerja atau buruh – golongan yang memperoleh pendapatan berupa


upah. Besarnya upah masih sangat bergantung pada modal.

c. tuan tanah atau bangsawan – golongan ini memperoleh berupa uang sewa atas
tanah yang disewakan kepada golongan pengusaha/kapitalis.

Kelemahan dari teori David Ricardo adalah :

1. mengabaikan pengaruh teknologi,

2. pengertian yang salah tentang keadaan stasioner

3. pengertian yang salah tentang penduduk

4. kebijaksanaan pasar bebas yang tidak dapat diterapkan

5. mengabaikan faktor-faktor kelembagaan, teori ricardo adalah teori distribusi

6. tanah juga menghasilkan selain gandum, modal dan buruh bukanlah koefisien
yang tetap, dan

7. mengabaikan tingkat suku bunga dahulu daripada pembagian kerja

Teori “The Law of Diniminshing Return” :


The Law of diminishing returns adalah sebuah hukum dalam ekonomi yang
menjelaskan tentang proporsi input yang tepat untuk mendapatkan output
maksimal.

Teori ini menjelaskan bahwa ketika input yang kita miliki melebihi kapasitas
produksi dari input, maka return (pendapatan) kita akan semakin menurun.

Terdapat tiga tingkat dalam teori ini, yaitu fase increasing return (pendapatan yang
meningkat), fase kedua dimana pendapatan tetap meningkat tapi pada intensitas
yang lebih rendah dan fase ketiga adalah diminishing returns.

Fase pertama adalah fase increasing returns. Contoh logis adalah misalnya kita
mempunyai sawah, dengan input petani. Satu sawah memiliki kapasitas petani
sebanyak 10 orang. Maka, ketika kita menempatkan satu orang petani disana, kita
akan mendapatkan output (beras). Begitu juga jika ditambah terus sampai misalnya
angka 7. Ketika level petani sudah berada pada angka 7, output akan stabil dan terus
menerus meningkat. Begitu juga jika sampai 8, 9 dan 10, pendapatan terus
meningkat.

Namun, pendapatan ketika 7 petani disawah dengan 10 petani berbeda. Secara


logika kita bisa melihat, misalnya saja para petani, ketika semakin banyak yang
terlibat, akan secara psikologis bertambah malas. Atau mereka juga bisa bertambah
susah dalam bekerja, karena sawah yang mereka garap semakin penuh. Tapi,
pendapatan tetap meningkat. Oleh karena itu, posisi ketika petani sebanyak 8
sampai 10 bisa dikatakan fase 2 dari teori ini.

Fase 3 adalah fase diminishing. Bayangkan jika sawah yang oleh 10 orang saja sudah
sempit, ditambah lagi dengan 1,2, bahkan tiga orang lagi. Maka sawah akan semakin
penuh. Disinilah timbul pendapatan yang menurun. Petani yang ada disana tidak
produktif. Bahkan, pemilik sawah juga harus membayar lebih dari 10 petani, yang
mana sawah itu sendiri hanya bisa menghasilkan output yang dilakukan oleh 10
petani.

Otomatis, pemilik sawah harus membayar lebih untuk itu, sehingga pendapatan
mereka akan semakin menurun. Sawah juga akan semakin sesak jika diisi oleh lebih
dari 10 orang, bisa jadi mereka justru mencangkul kaki dari petani yang lain, karena
lahan nya sudah habis.

Pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh :


1.Sumber Daya Alam
Keberadaan sumber daya alam yang dimiliki suatu negara dapat dimanfaatkan
sebagai ketersediaan bahan baku produksi. Sehingga, tersedianya sumber daya alam
akan sangat menunjang pertumbuhan ekonomi.Namun, tersedianya sumber daya
alam yang melimpah belum cukup bagi pertumbuhan ekonomi. Diperlukan
kemampuan untuk memanfaatkan sumber daya alam tersebut dengan sebaik-
baiknya. Sumber daya alam yang tersedia yang dimanfaatkan secara optimal akan
membantu dalam proses pertumbuhan ekonomi.

2.Jumlah Penduduk yang selalu berkembang


Jumlah penduduk yang banyak akan memperbesar jumlah tenaga kerja. Dengan
adanya penambahan tenaga kerja ini akan memungkinkan suatu negara untuk
menambah jumlah produksi. Sehingga kondisi tersebut akan berpengaruh pada
pertumbuhan ekonomi.Ketersediaan sumber daya manusia berupa tenaga kerja
yang memiliki kualitas (pendidikan) tenaga kerja yang lebih baik akan lebih mampu
meningkatkan produktivitas tenaga kerja itu sendiri. Semakin baik tenaga kerja
yang dimiliki suatu negara maka akan semakin berpengaruh pula dalam
pertumbuhan ekonomi.

3.Kemajuan Teknologi
Dengan adanya kemajuan teknologi, pemanfaatan sumber daya alam dapat
dilakukan lebih optimal. Keuntungan menggunakan teknologi yang baik diantaranya
dapat mempertinggi efisiensi kegiatan produksi, menciptakan barang dengan nilai
guna yang lebih baik, dan meningkatkan mutu barang produksi. Dengan demikian,
pertumbuhan ekonomi akan menjadi lebih cepat dan lebih baik.

4.Sektor Pertanian Yang dominan


Sektor pertanian memiliki peranan utama dalam perekonomian nasional dan
regional, antara lain dalam bentuk penyerapan tenaga kerja, penyediaan pangan dan
bahan baku industri, serta sumber mata pencaharian utama bagi sebagian besar
masyarakat, khususnya masyarakat di pedesaan, sehingga bersama-sama dengan
sektor industri, pembangunan sektor pertanian menjadi motor utama
pembangunan ekonomi.
Contoh Kasus Dari Teori David Ricardo “The
Law Of Diniminshing Return” :
Ketika sebuah perusahaan yang berkapasitas karyawan sebanyak 100 pekerja, jika
dalam perusahaan tersebut dipekerjakan 90 pekerja dengan etos kerja yang tinggi
dengan lapangan yang memadai akan menghasilkan output yang maksimal. Yaitu
seimbang antara pengeluaran yang dikeluarkan dan pemasukan yang dihasilkan
oleh output dari perusahaan tersebut.

Maksudnya yaitu jika perusahaan tadi yang berkapasitas 100 pekerja, diperkerjakan
dengan 100 pekerja, maka pendapatan hanya akan meningkat dari yang
memperkerjakan 90 pekerja tadi namun intensitasnya rendah. Artinya dengan
memperkerjakan 100 pekerja akan menghasilkan nilai output yang sedikit lebih
dari pada yang memperkerjakan 90 pekerja. Sedangkan biaya yang dikeluarkan
untuk 100 pekerja lebih banyak dari hasil produksi barang tersebut. Maka pihak
perusahaan sedikit mendapatkan keuntungan dari output perusahaan yang
dipotong untuk menggaji pekerja baru

Jika perusahaan tadi yang berkapasitas 100 karyawan, dipekerjakan dengan 110
pekerja, maka akan mengurangi pendapatan sedangkan output atau produksi yang
dihasilkan cenderung sama. Dengan kondisi seperti ini juga mengakibatkan etos
kerja yang menurun dikarenakan luas lahan yang tidak memadai sehingga ada
beberapa karyawan yang lebih sedikit bekerja bahkan ada yang tidak bekerja.

Anda mungkin juga menyukai