Anda di halaman 1dari 8

Derivasi (Pembentukan) Kurva Permintaan

Sesuai dengan hokum pasarnya maka perubahan harga akan


mengubah jumlah yang diminta.Jika dimisalkan harga komoditas X
mengalami penurunan sedangkan harga komoditas Y tetap, maka BL
akan berubah dari BL1 ke BL2, ke BL3 (perubahan tersebut dapat
dilihat pada gambar

Sekarang keseimbangan beubah dari titik A ketitik B Ke titik C.


Atas dasar perubahan yang terjadi dapat ditarik kesimpulan hubungan
antara jumlah komoditas X yang diminta(ditunjukan dari titik A,B,C)
karena perubahan harga. Hubungan itu tiada lain adalah kurva
permintaan. Jadi kurva permintaan adalah keseimbangan konsumen
( keinginan optimal konsumen untuk membeli suatu komoditas pada
satu kendala tertentu.Bila titik-titik kesimbangan A,B,C, pada kurva
BL, dihubungkan menjadi satu garis, hasil yang garis diperoleh dikenal
dengan Price Consumption Curve (PCC), Yaitu garis yang
menunjukan keseimbangan konsumen karena perubahan tingkat
harga, dengan asumsi tingkat pendapatan tetap.
Bagaimana jika yang berubah sekarang bukan tingkat harga ,
melainkan tingkat pendapatan? Bagaimana sudah dipaparkan pada
bab terdahulu, permintaan akan bergeser kekiri atau kekanan.
Tergantung apakah nilai pendapatan naik atau turun. pEnomena ini
dapat diterangkan sebagai berikut. Naiknya tingkat pendapatan akan
menggeser BL secara parallel dari BL4 , BL3 ke BL6 ( perubahan
tersebut ditampilkan pada gambar berikut.

Selanjutkan keseimbanga konsumen bergeser dari titi D ke titik


E lalu ke titik F . Bila titik-titik D,E,F dapat dihubungkan menjadi 1
garis, hasil yang diperoleh dikenal sebagai Income Consumption
Curve (ICC) Yang menunjukan keseimbangan konsumen Karena
perubahan tingkat pendapatan selam tingkat harga tetap. Pada gambar
bagian bawah ditunjukan bahwa titik D,E,F berlaku pada 1 tingkat
harga komoditas X, sehingga dapat dilihat terjadinya perubahan (shift)
kurva permintaan.
Dari kurva ICC ini dapat dibentuk Kurva Engel yang
menggambarkan hubungan antara pendapatan dengan jumlah
komoditas yang diminta (Ernest Engel adalah orang pertama yang
mengamati hubungan perubahan tingkat pendapatan terhadap jumlah
komoditas yang dikonsumsi. Dalam Kurva Engel , sebagai sumbu
vertical adalah pendapatan dan sebagai sumbu horizontal adalah
kuantitas).
Jika kita menggunakan konsep Elastisitas, maka kurva engel
tiada lain memperhatikan permintaan daripada pendapatan. Jadi
Kurva Engel atau elastisitas permintaan menunjukan karakteristik
suatu komoditas terhadap perubahan pendapatan masyarakat, yang
dapat dikalsifikasikan sebagai komoditas normal, inferior, giffen. Pola
ketiga komoditas tersebut dapat diperhatikanpada gambar

Engel Mencermati bahwa jika komoditas yang diminta adalah


komoditas pertanian atau komodtas yang bersifat mudah rusak maka
perubahan pendpatan tidak diikuti dengan perubahan jumlah
komoditas yang diminta secara progresif dalam jumlah besar.
Fenomena ini dapat dimaklumi mengingat alupun pendapatan seorang
naik, misalnya hingga 10 kali lipat, yang bersangkutan tidak akan
meningkatkan konsumsi berasnya 10 kali lipat juga,sehingga didapati
elastisitas pendapatan terhadap permintaan untuk komoditas
pertanian akan kecil atau rendah. Sedangkan jika komoditas yang
diminta adalah komoditas industry maka perubahan pendapatan pada
umumnya diikuti dengan perubahan jumlah komoditas secara
progresif. Sebagai gambaran jika pendapatan konsumen naik maka
jumlah komoditas eloktronik yang akan dibeli juga akan meningkat,
demikian pula kebutuhan komoditas mewah bergerak seiring dengan
kenaikan pendapatan.

Contoh soal
Rita menganggarkan RP. 200.000 setiap bulannya untuk
membeli CD dan menonton bioskop. Harga per unit VCD adalah RP
20.000 dan harga tiket masuk bioskop adalah RP 10.000. Rita
mempunyai dua tingkat kepuasan konsumsi sehubungan dengan
kombinasi VCD dan nonton bioskop, sebagai berikut
Tingkat kepuasan A Tingkat Kepuasan B
Nonton Pembelian VCD Nonton Pembelian VCD

13 4 10 11
10 5 8 12
8 7 6 16

Dngan semakin majunya teknologi, harga jual VCD semakin menurun


hingga sekarang menjadi RP 10.000 per unit. Atas dasar informasi
tersebut kurva permintaan VCD bagi Rita.
Penyelesaian:
Atas dasar informasi yang diperoleh dari kurva garis anggaran dan
kurva indeperent dapat ditunjukan bahwa Rita akan memperoleh
kepuasan maksimum dengan menonton 10 Kali dan membeli 5 buah
VCD sebagaimana terlihat pada gambar berikut
Kemajuan teknologi yang menurunkan VCD menjadikan keadaan
kesimbangan tersebut berubah. Efek perubahan harga VCD
menjadikan kepuasan maksimum Rita tercapai saat ia mengkonsumsi
8 kali bioskop dan membeli 12 unit VCD.
Atas Dasar keadaan kedua keseimbangan tersebut, perubahan harga
dan jumlah VCD yang diminta disarikan dalam table

Dari table berikut dapat diturunkan kurva permintaan terhadap VCD


sebagai berikut
Penetapan harga untuk memasuki pasar mapan
Perusahaan x memperkenalkan barang baru,tetapi dipasar telah ada
barang lama (katakana A) yang beroeransebagai masker leader.
Bagaimanakah barang ini dapat memasuki pasar?
Misalkan saja preset pasar PT X telah mengadakan ‘focus group’
dengan mengundang sejumlah responden(konsumen) untuk coba
mengetahui peta indeferen, antara barang A dan X. Hasil dari’focus
group’ yang tampak pada gambar dibawah menunjukan hal yang
mengecewakan, karena antara A dan X tidaklah bersubstitusi
sempurna. Ternyata konsumen tidak ingin membeli barang X. Jika
diamsumsikan pada awalnya BL berslope -1(rasio harga sama) , maka
jumlah barang X yang dikonsumsi sama dengan nol ( konsumen
mengkonsumsi merek A karena MRSax > Px/PA.
Sebagai alternatif untuk dapat memasarkan barang X maka harga
barang X mestilah turun ( missal dengan pemberian discount 15%).
Setelah ditetapkan kebijakan pengurangan harga, terlihat pada grafik
permintaan barang X adanya X1 unit komoditas X yang diminta (garis
anggaran menjadi BL1). Bgaimanakah PT X dapat menjual lebih murah
dibandingkan barang A ? jawabnya: PT X harus memiliki biaya
produksi yang lebih rendah dibandingkan pesaing. Jika kondisi ini
tidak dapat dicapai maka hendaknya:
(1) Produk tersebut dikembangkan ulang (redeveloping) dengan
harapan terjadi perubahan preferensi konsumen
(2) Menghentikan proyek tersebut
F. APLIKASI KURVA INDIFEREN; ANALISIS PREFERENSI WAKTU;
ANTARA KONSUMSI DAN MENABUNG
Misalkan kita memiliki tingkat pendapatan Y pada 2 periode waktu
yang berbeda (t1 dan t2) yakni sebesar Y1=100 dan Y2=50. Tingkat
bunga yang berlaku adalah r = 10%. Jika dari 2 pendapatan terebut
digunakan untuk konsumsi pada periode waktu kedua (C2) maka
besarnya konsumsi yang dapat dinikmati adalah RP 160 (akibat adanya
nilai waktu dari uang : 100[1+100%]+50). Sebaliknya jika dipergunakan
seluruhnya untuk konsumsi periode pertam (C1) maka besarnya akan
RP 145,45. Keadaan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut:
Pendapatan maksimal : Y1 + Y2[1/1+r]
C2 = Y2 + (Y1-C1) ( 1+r )
= Y2 + Y1 ( 1+ r ) – C1 (1 + r )
Persamaan diatas dapat dipergunakan apabila individu bersifat sebagai
penabung( saver ) maupun sebagai peminjam ( borrower ). Nilai (Y1-C1)
yang positif menunjukn individu bertindak sebagai penabung. Nilai
tabungan ditambahkan dengan nilai pendapatan bunganya sebesar (Y1
- C1) (1+r) dapat dipergunakan untuk konsumsi pada periode 2.
Sebaliknya Nilai (Y1-C1) yang negative menunjukan individu bertindak
sebagai peminjam. Untuk mengetahui apakah individu bertindak
sebagai peminjam atau penabung dapat digunakan fungsi utilitas.
Dalam grafik dibawah ini dapat diketahui slope dari garis anggaran BD
sebesar –(1+r). Jika individu memiliki pendapatan sebesar Y1 dan Y2,
sedangkan posisi keseimbangan konsumen pada titik Z saat slope
kurva indiferen sama dengan slope garis anggaran, pada titik itulah
kita akan mengetahui posisi individu penabung.
Lalu bagaimanakah sekarang pengaruh dari kenaikan tingkat
pendapatan?. Kenaikan tingkat pendapatan akan menggeser garis
anggaran kekanan ( naik ) dan tentu saja secara teori terjadi kenaikan
baik konsumsi pada periode sekarang(C1) maupun period berikut(C2).
Tetapi bagaimanakah pengaruhnya jika suku bunga (r) yang naik?.
Dalam hal ini perubahan harga relative garis anggaran dan
pengaruhnya dapat dipecah dalam dua efek yaitu: efek subsitusi (es)
dan efek pendapatan. Jika suku bunga naik maka C1 akan turun, dan
tabungn S1 naik. Kenaikan suku bunga menunjukan harga konsumsi
sekarang menjadi lebih mahal sehingga menurunkan jumlah C1 yang
dinikmati ( disubsitusikan berupa kenaikan C2). Tapi kenaikan suku
bunga memiliki dampak kenaikan pendapatan (bagi penabung)
sehingga dapat meningkatkan konsumsinya baik C1 maupun C2. Jadi
dengan demikian secara teoriti dapat iduga C2 mngalami kenaikan,
tetapi C1 belum dapat ditentukan.

Anda mungkin juga menyukai