Anda di halaman 1dari 39

Aplikasi Teori Permintaan

dan Penawaran
 Analisis D&S memberikan bantuan yang sangat berarti
kepada ahli ekonomi dalam memahami beberapa
peristiwa ekonomi yang ada di masyarakat.
 Berguna dlm menerangkan interaksi di Pasar
Persaingan Sempurna.
 Pasar hasil-hasil pertanian dan hasil industri primer
umumnya memiliki ciri-ciri pasar persaingan sempurna.
 Maka, berguna untuk menerangkan:
 Bagaimana perubahan D & S mempengaruhi
perubahan harga barang pertanian
 Implikasi dari perubahan tsb. Kepada pendapatan
petani.
 Kebijakan pemerintah untuk menstabilkan harga
barang pertanian dan pendapatan petani.
CIRI PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

 Terdapat banyak penjual dan banyak pembeli


 Setiap penjual maupun pembeli tidak dapat
mempengaruhi keadaan di pasar
 Perusahaan adalah price taker
 Setiap perusahan mudah keluar dan masuk
pasar
 Menghasilkan barang serupa
 Terdapat banyak perusahaan di pasar
 Pembeli mempunyai pengetahuan sempurna
mengenai pasar.
Masalah Jangka Panjang Sektor Pertanian

Di dalam perekonomian yang belum


berkembang, sektor pertanian penting sekali
peranannya.
Kemunduran peranan sektor pertanian dalam
perekonomian yang telah mencapai tingkat
kemajuan tinggi ditimbulkan oleh dua faktor,
yaitu:
1. Pertambahan Permintaan Barang Pertanian
yang Lambat
2. Kemajuan Teknologi yang Pesat
Pertambahan Permintaan Barang Pertanian Lambat
Petambahan permintaan barang pertanian (sektor P) lambat.
Mengapa?
 Pertumbuhan ekonomi akan meningkatkan pendapatan kapita
(Y perkapita ↗).
 ↗ Y/kapita akan ↗ permintaan barang pertanian (Dp) dan
barang Industri (Di), akan tetapi ↗ Dp < ↗Di.
 Hal ini menunjukkan elastisitas permintaan thd pendapatan
atas barang pertanian rendah dan elastisitas permintaan thd
pendapatan atas barang industri tinggi, dan akibatnya
kenaikan harga barang pertanian sangat lambat
dibandingkan dengan barang industri, dan akan menyebabkan
kesejahteraan petani menurun
Kemajuan Teknologi yang Pesat
Kemajuan teknologi yang pesat di bidang pertanian
dan industri akan memperbesar produksi barang2
pertanian (sektor P) dan barang2 industri (sektor I).
Permintaan barang pertanian (Dp) < Supply nya
(Sp), akibatnya tingkat harga produk pertanian
(Pp)↙ sehingga kesejahteraan petani akan
berkurang (lihat Gambar 6.1) dan berakibat juga
pada tenaga kerja di sektor pertanian pindah ke
sektor industri.
Gambar 6.1.
Masalah Jangka Pendek Sektor Pertanian

Dalam jangka pendek harga hasil-hasil pertanian cenderung


mengalami naik turun yang relatif besar.
Harganya mencapai tingkat yang sangat tinggi pada suatu masa,
sebaliknya mengalami kemerosotan yang sangat buruk pada
masa berikutnya.
Ketidakstabilan harga tersebut dapat disebabkan oleh
permintaan dan penawaran terhadap barang pertanian yang
sifatnya tidak elastis.
Faktor yang menimbulkan ketidakstabilan harga pertanian dalam
jangka pendek dapat dibedakan pada dua sumber berikut:
1. Bersumber dari perubahan penawaran
2. Bersumber dari perubahan permintaan
Ketidakstabilan Yang Bersumber dari
Perubahan Penawaran

Faktor2 yang menyebabkan penawaran barang pertanian tidak


elastis :
 Produksi pertanian dihasilkan secara bermusim. Meskipun terjadi
perubahan harga yg cukup besar tetap saja produksi barang2
pertanian hanya pada musim tertentu saja.
 Kapasitas produksi cenderung mencapai tingkat yang tinggi
karena petani cenderung memaksimalkan penggunaan tanahnya
dan tidak terpengaruh oleh permintaannya.
Dalam jangka pendek maupun jangka panjang, permintaan thd
barang pertanian bersifat tidak elastis. Sehingga kenaikan
pendapatan hanya akan menimbulkan sedikit saja kenaikan
permintaannya.
Begitu juga ketika harga meningkat jumlah yang sama masih harus
tetap dikonsumsi karena merupakan barang pokok harian,
sebaliknya ketika harganya turun konsumsi tidak akan banyak
bertambah.
Gambar 6.2.
Ketidakstabilan Yang Bersumber dari
Perubahan Permintaan

Elastistas permintaan barang-barang pertanian adalah


tidak elastis karena barang-barang pertanian
merupakan barang kebutuhan pokok, baik harganya
mahal atau murah.
Penawaran barang pertanian pun sukar berubah (in
elastis).
Penawaran barang pertanian yang sukar berubah tsb.
yang diikuti oleh ketidakelatisan permintannya dapat
menyebabkan perubahan harga yang sangat besar
apabila berlaku perubahan permintaan (lihat Gambar
6.3.).
Gambar 6.3.
Permintaan, Pendapatan dan
Penggunaan Tenaga Kerja

 Dalam kegiatan pertanian perubahan permintaan lebih


mempengaruhi pendapatan daripada kesempatan
kerja (gambar 6.3.(i)). Pendapatan produsen barang
pertanian menurun dari luas kotak OQEpP menjadi
OQ1epP1.
 Sedangkan dalam dalam kegiatan industri perubahan
permintaan lebih mempengaruhi kesempatan kerja dan
pendapatan (terutama pendapatan tiap pekerja) tidak
mengalami perubahan sebesar pada sektor pertanian
(gambar 6.3.(ii)). Pendapatan produsen barang industri
menurun dari luas kotak OQEiP menjadi OQ1eiP1.
Penurunan lebih disebabkan oleh merosotnya kuantitas
barang yg di produksi (yaitu Q menjadi Q1) yang
berdampak pada pengurangan tenaga kerja.
Menstabilkan Harga dan
Pendapatan Pertanian

Untuk menstabilkan harga dan pendapatan produsen hasil


pertanian dilakukan dengan campur tangan pemerintah
dalam penentuan produksi dan harga. Campur tangan itu
dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu:
1. Membatasi tingkat produksi (menentukan quota) yang
dapat dilakukan tiap-tiap produsen.
2. Melakukan pembelian-pembelian barang yang ingin
distabilkan harganya di pasaran bebas.
3. Memberikan subsidi kepada para produsen apabila
harga pasar lebih rendah daripada harga yang dianggap
sesuai oleh pemerintah.
Membatasi Jumlah Produksi

Kebijakan pembatasan produksi jika dibandingkan dengan


penentuan produksi melalui mekanisme pasar (di lepas
bebas di pasar) menimbulkan 2 macam perubahan :
1. Harga barang akan naik
2. Jumlah yang dijual/diproduksi akan berkurang

Membatasi jumlah produksi (quota) akan berhasil


(meningkatkan pendapatan petani) bila barang yang
dibatasi produksinya, permintaannya bersifat tidak elastis
(lihat gambar 6.4). Kurva yang bergeser adalah kurva S.
Gambar 6.4
Campur Tangan Dalam Jual Beli

Cara lain yg dapat dilaksanakan pemerintah untuk


menstabilkan harga dan menjaga agar petani menerima
harga yang wajar adalah :
 Pemerintah menstabilkan harga pada tingkat yang
ditentukan oleh pasar bebas.
 Pemerintah menstabilkan harga pada tingkat yang lebih
tinggi dari harga keseimbangan pasar bebas.
Untuk melakukan hal tsb. Pemerintah perlu mendirikan
badan yang akan melakukan jual beli barang dan
menyimpan stok barang yang akan diperjualbelikan.
Menstabilkan Harga pada Keseimbangan Pasar Bebas
 Yang diusahakan pemerintah adalah dalam jangka panjang
mempertahankan tingkat harga adalah sama dengan harga
keseimbangan dlm pasar bebas.
 Akibat kebijakan ini harga menjadi stabil tapi pendapatan
petani menjadi tidak stabil. Pada saat produksi tinggi
pendapatan petani akan tinggi namun pada saat produksi
rendah pendapatannya akan rendah pula.
 Cara utk mengatasinya : elastisitas permintaan
permintaannya harus uniter (e=1) artinya perubahan terhadap
tingkat harga pada prosentase yang sama dengan perubahan
produksi (misal : produksi naik 10% maka harga harus
diturunkan 10% dan jika produksi turun 10% maka harga harus
dinaikkan 10%)
Gambar 6.5.
Menetapkan Harga Yang Lebih Tinggi dari Harga
Keseimbangan
 Kebijakan yang lebih sering dilakukan pemerintah adalah
menetapkan harga pada tingkat yang lebih tinggi dari
yang ditentukan pasar bebas (lihat gambar 6.6).
 Dikenal juga dengan kebijakan harga minimum atau
kebijakan harga terendah.
 Masalah yg mungkin timbul dari kebijakan ini adalah
masalah stok surplus produksi yang terus menerus
bertambah tinggi.
 Cara mengatasinya yaitu dengan melakukan kebijakan
membuang/menghancurkan kelebihan produksi yang
dibeli pemerintah atau dengan mengekspornya ke LN.
Menstabilkan Pendapatan dengan Subsidi
 Dalam kebijakan ini pemerintah tidak menentukan
harga pasar tapi menetapkan harga jaminan yang
akan diterima petani untuk setiap produksinya.
 Harga jaminan adalah lebih tinggi dari harga
keseimbangan yang dicapai dipasar.
 Subsidi = harga jaminan dr pemerintah – harga
pasar
 (lihat gambar 6.7).
Gambar 6.7.
 Kebijakan subsidi pendapatan dapat
menyebabkan penawaran bertambah banyak
dan harga menurun.
 Tetapi pendapatan yang diperoleh petani dari
penjualannya ke pasar sangat sedikit sekali,
yaitu sebesar OQ1E1P1 dan oleh karena itu
untuk mempertahankan pendapatan petani pada
tingkat yang dikehendaki maka subsidi
pemerintah diperlukan.
 Besarnya subsidi pemerintah adalah P1E1E2P2
sehingga pendapatan yang diterima para petani
adalah OQ1E2P2.
KEBIJAKAN HARGA MAKSIMUM

Adakalanya timbul keadaan dimana penawaran terbatas


sedangkan permintaan jauh lebih besar.
Dalam pasar bebas keadaan seperti ini akan menyebabkan harga
keseimbangan mencapai tingkat yang jauh lebih tinggi dari harganya
yang wajar.
Kebijakan harga maksimum bertujuan untuk mengendalikan harga
pada tingkat yang lebih rendah daripada harga keseimbangan dalam
pasar bebas tersebut.
Karena kebijakan harga maksimum menyebabkan timbulnya
kelebihan permintaan maka kebijakan harga maksimum
cenderung untuk menciptakan pasar gelap.
Kelebihan permintaan akan mendorong para penjual secara diam-
diam menawarkan barangnya pada harga yang lebih tinggi.
Gambar 6.8.
 Tanpa ada campur tangan pemerintah
keseimbangan akan terjadi pada titik E, dengan
harga P dan barang yang diperjualbelikan Q.
 Misalkan harga maksimum yang ditetapkan
pemerintah adalah sebesar Pm dan kuantitas
yang ditawarkan sebesar Q2 sedangkan jumlah
yang diminta pembeli sebesar Q1.
 Dengan demikian kebijakan harga maksimum
menimbulkan kelebihan permintaan sebanyak
Q2Q1.
 Cara mengurangi kegiatan pasar gelap antara lain :
 Mengenakan denda atau hukuman yang berat
 Penjatahan, yaitu pembeli diperbolehkan membeli
sejumlah tertentu saja dan kurang dari yang diinginkan.
 Kelebihan permintaan akan terus terjadi sbg dampak dr
kebijakan harga maksimum dan makin bertambah dari
waktu ke waktu. Oleh karena itu pasar gelap makin lama
akan makin meluas dan jurang antara harga pasar gelap
dan harga maksimum makin lebar. Dan akhirnya akan
mendorong pemerintah meninjau kembali kebijakan
harga maksimumnya.
PENGARUH PAJAK PENJUALAN

 Pajak Penjualan (PPn) adalah pajak yang dikenakan


oleh pemerintah dan dibayar pada saat jual beli
terhadap barang2 obyek pajak tsb.
 Pungutan pajak penjualan akan menyebabkan para
pembeli harus membayar lebih tinggi untuk
memperoleh barang-barang yang dikenakan pajak
tersebut.
 Dalam analisis dapat ditunjukkan bahwa PPn tsb tidak
seluruhnya dibayar oleh pembeli. Sebagian PPn yang
dikenakan akan dipikul oleh penjual. Pembagian beban
pajak di antara pembeli dan penjual dinamakan Insiden
Pajak atau Tax Incidence.
Insiden Pajak dan Elastisitas Permintaan
 Semakin elastis kurva permintaan semakin sedikit
beban pajak yang akan ditanggung oleh para pembeli.
Apabila kurva permintaan adalah elastis sempurna
maka seluruh pajak penjualan dibayar oleh penjual.
Apabila kurva permintaan adalah inelastis
sempurna maka seluruh pajak penjualan dibayar
oleh pembeli.
 Semakin elastis kurva permintaan semakin banyak
penurunan jumlah barang yang diperjualbelikan akibat
pungutan pajak oleh pemerintah.
Gambar 6.9.
Insiden Pajak dan Elastisitas Penawaran
 Semakin elastis kurva penawaran semakin banyak
beban pajak yang akan ditanggung oleh para
pembeli. Apabila kurva penawaran adalah elastis
sempurna maka seluruh pajak penjualan dibayar
oleh pembeli. Apabila kurva permintaan adalah
inelastis sempurna maka seluruh pajak penjualan
dibayar oleh penjual.
 Semakin elastis kurva penawaran, semakin banyak
pengurangan jumlah barang yang diperjualbelikan.
Gambar 6.10.
EFEK SUBSIDI PEMERINTAH

 Subsidi adalah pemberian pemerintah


kepada produsen untuk mengurangi
biaya produksi yang ditanggung
produsen.
 Dapat dipandang sebagai kebalikan
dari Pajak Penjualan karena subsidi
dapat menurunkan harga.
Subsidi dan Elastisitas Permintaan
 Semakin elastis permintaan, semakin besar
bagian dari subsidi yang akan diperoleh
penjual.
 Semakin elastis permintaan semakin banyak
pertambahan jumlah barang yang
diperjualbelikan.
Subsidi dan Elastisitas Penawaran
 Semakin elastis penawaran, semakin
kecil bagian dari subsidi yang akan
diperoleh penjual.
 Semakin elastis penawaran, semakin
banyak pertambahan jumlah barang
yang diperjualbelikan.
Thank You for Your Attention

Anda mungkin juga menyukai