0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
72 tayangan7 halaman
Bab ini membahas tentang analisis permintaan dan penawaran dalam memahami peristiwa ekonomi, terutama di pasar persaingan sempurna. Teori ini diperlukan untuk menjelaskan dampak perubahan permintaan dan penawaran terhadap harga pertanian, pendapatan petani, dan kebijakan pemerintah untuk menstabilkan harga. Dibahas pula masalah jangka panjang sektor pertanian akibat pertumbuhan ekonomi dan teknologi.
Bab ini membahas tentang analisis permintaan dan penawaran dalam memahami peristiwa ekonomi, terutama di pasar persaingan sempurna. Teori ini diperlukan untuk menjelaskan dampak perubahan permintaan dan penawaran terhadap harga pertanian, pendapatan petani, dan kebijakan pemerintah untuk menstabilkan harga. Dibahas pula masalah jangka panjang sektor pertanian akibat pertumbuhan ekonomi dan teknologi.
Bab ini membahas tentang analisis permintaan dan penawaran dalam memahami peristiwa ekonomi, terutama di pasar persaingan sempurna. Teori ini diperlukan untuk menjelaskan dampak perubahan permintaan dan penawaran terhadap harga pertanian, pendapatan petani, dan kebijakan pemerintah untuk menstabilkan harga. Dibahas pula masalah jangka panjang sektor pertanian akibat pertumbuhan ekonomi dan teknologi.
Analisi permintaan dan penawaran memberikan bantuan yang sangat berarti kepada ahli ekonomi dalam memmahami beberapa peristiwa ekonomi yanga muncul di masyarakat. Teori permintaan dan penawaran terutama berguna untuk menerangkan interaksi antara penjual dan pembeli di pasar persaingan sempurna, yaitu di dalam pasar-pasar di mana terdapat banyak penjual dan pembeli. Teori ini sangat diperlukan untuk menjelaskan (i) bagaimana perubhan penawaran dan permintaan mempengaruhi perubahan harga pertanian, (ii) implikasi dari perubahan itu kepada pendapatan petani-petani dan produsen pertanian lainnya, dan (iii) kebijakan pemerintah untuk menstabilkan harga barang pertanian dan pendapatan petani. Masalah Jangka Panjang Sektor Pertanian Di negara berkembang, sektor pertanian sangat penting karena sebagian besar produksi dalam negeri berasal dari pertanian dan sebagian besar pendapatan rumah tangga dihabiskan untuk pembelian produk pertanian. Pembangunan ekonomi secara bertahap akan mengurangi peran sektor pertanian yang besar. Dalam perekonomian modern seperti Amerika Serikat dan negara-negara Eropa Barat, pertanian memainkan peran yang sangat kecil dalam memberikan kontribusi terhadap produksi dalam negeri. Sejalan dengan semakin menurunnya peran sektor pertanian dalam menciptakan produksi dalam negeri, peran sektor pertanian dalam menciptakan lapangan kerja juga semakin menurun. Di negara-negara industri modern, hanya sebagian kecil penduduk yang bergerak di bidang pertanian. Di negara berkembang, di sisi lain, sebagian besar penduduknya hidup dan bekerja di bidang pertanian. Tertinggalnya peran sektor pertanian dalam perekonomian yang telah mencapai tingkat kemajuan yang tinggi disebabkan oleh dua faktor: pertumbuhan permintaan komoditas pertanian yang moderat, dan pertumbuhan sektor pertanian yang memungkinkan peningkatan produktivitas yang cukup besar. Perkembangan teknologi. Pertambahan Permintaan Barang Pertanian Lambat Pertumbuhan ekonomi terus meningkatkan pendapatan rumah tangga. Di Barat, perolehan pendapatan yang dicapai sejak awal abad ke-20 sangat besar. Selama ini, penghasilannya berlipat ganda. Ini memungkinkan mereka untuk membeli lebih banyak. Bagaimana peningkatan pendapatan akan digunakan Lebih khusus lagi, bagaimana peningkatan pendapatan akan mempengaruhi permintaan produk pertanian? Pola permintaan publik telah berubah sangat dramatis dalam pertumbuhan ekonomi. bangkit Pendapatan meningkatkan konsumsi berbagai komoditas, baik industri maupun pertanian. Namun peningkatan tersebut tidak berbanding lurus dengan peningkatan pendapatan. pertumbuhan Konsumsi komoditas non- pertanian seperti sandang, perumahan, barang tahan lama, hiburan dan pariwisata telah melampaui peningkatan. penghasilan. Elastisitas pendapatan dari permintaan. Di sisi lain, permintaan produk pertanian tumbuh lebih lambat dari pertumbuhan pendapatan, dan elastisitas permintaan pendapatan rendah. Akibatnya, ketika pendapatan tinggi, hanya sebagian kecil dari pendapatan rumah tangga yang dihabiskan untuk pembelian pertanian. Artinya, permintaan akan produk industri berkembang pesat. Artinya, kenaikan harga lebih cepat daripada kenaikan harga komoditas pertanian. Akibatnya, kesenjangan harga antara produk industri dan pertanian cenderung melebar dalam jangka panjang.
Kemajuan Teknologi Yang Pesat
Pesatnya perkembangan teknologi di suatu sektor memungkinkan peningkatan
produktivitas yang tinggi. Contoh: Pada tahun 1929 di Amerika Serikat, 12,8 juta orang bekerja di sektor pertanian. Produksi yang mereka ciptakan pada tahun 1929, jika diproduksi di masa sekarang, yaitu sekitar tujuh dekade kemudian, hanya membutuhkan sebanyak itu 1,7 orang saja. Gambar ini menunjukkan seberapa besar peningkatan produktivitas seseorang selama 70 tahun terakhir di Amerika Serikat. Hasil untuk Amerika Serikat dan negara maju lainnya adalah produksi pertanian dapat ditingkatkan dengan cepat bila ada cukup permintaan. Namun ternyata permintaan akan barang-barang pertanian berkembang jauh lebih lambat daripada kemampuannya untuk meningkatkan produksi pertanian. Situasi tersebut memiliki dua implikasi penting bagi sektor pertanian di negara maju 1. Hal ini menyebabkan terjadinya perpindahan tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor industri. tetapi transfer umumnya tidak secepat yang diinginkan dan ini terutama karena kurangnya kesempatan kerja di sektor lain. 2. Kemajuan teknologi yang pesat menimbulkan masalah kelebihan produksi pertanian. Jumlah yang bisa dihasilkan petani lebih banyak dari yang dibutuhkan masyarakat. Keadaan ini menyebabkan harga barang-barang pertanian tetap berada pada tingkat yang sangat rendah.
Masalah Jangka Panjang Pertanian Dalam Grafik
Masalah jangka panjang sektor pertanian juga dapat dijelaskan dalam bentuk kurva permintaan dan penawaran. Pada awalnya, saat perekonomian yang belum berkembang, permintaan terhadap barang pertanian adalah seperti yang ditunjukan oleh kurva DD dan penawaran adalah se perti yang ditunjukan oleh kurva SS. Maka P adalah harga barang pertanian dan Q adalah jumlah hasil pertanian yang diperjualbelikan. Dikarenakan permintaan telah bertambbah menjadi D1D1 dan penawaran juga bertambah menjadi S1S1 maka keseimbangan pasar yang baru adalah E1. Oleh karena itu, harga yang dicapai sekarang adalah P1 harga yang lebih rendah dan ini jauh di bawah harga yang terdahulu (P).
Masalah Jangka Pendek Dalam Sektor Pertanian
Dalam jangka pendek, harga produk pertanian cenderung mengalami pasang surut yang relatif besar. Harga bisa mencapai level yang sangat tinggi pada satu waktu, tetapi mengalami penurunan yang sangat buruk di waktu berikutnya. Ketidakstabilan harga dapat disebabkan oleh permintaan dan penawaran berang-berang pertanian yang bersifat inelastis. Sifat ini menyebabkan perubahan tingkat harga yang sangat besar ketika permintaan atau penawaran berubah.
Ketidakstabilan yang Bersumber dari Perubahan Penawaran
Produksi pertanian sangat dipengaruhi oleh faktor alam. Pada umumnya produksi hasil pertanian selalu berubah dari satu musim ke musim lainnya. Perubahan musim ini terutama dipengaruhi oleh cuaca, iklim dan faktor ilmiah lainnya. Selain itu, serangan hama tanaman dan hewan pengganggu juga dapat memberikan pengaruh penting terhadap perubahan produksi hasil pertanian. Faktor-faktor tersebut menyebabkan tingkat produksi pertanian cenderung mengalami perubahan yang relatif besar jika dibandingkan dengan perubahan produksi barang-barang industri. Dalam jangka pendek dan panjang, permintaan barang pertanian bersifat inelastis. Dalam jangka panjang, hal ini karena elastisitas permintaan pendapatan terhadap barang-barang pertanian rendah, yaitu peningkatan pendapatan hanya menyebabkan peningkatan permintaan yang kecil.
Ketidakstabilan yang Ditimbulkan oleh Perubahan Permintaan
Perubahan tingkat kegiatan ekonomi ini akan mempengaruhi permintaan terhadap barang -barang dan jasa-jasa, termasuk terhadap hasil-hasil pertanian. Ada beberapa factor yang menyebabkan penawaran terhadap barang pertanian bersifat tidak elastis; a. Barang-barang pertanian dihasilkan secara bermusim b. Kapasitas produksi sektor pertanian cenderung mencapai tingkat yang tinggi dan tidak terpengaruh oleh perubahan permintaan. c. Beberapa jenis tanaman membutuhkan waktu bertahun-tahun sebelum hasilnya dapat diperoleh. Penawaran barang pertanian yang sukar berubah tersebut, yang diikuti pula oleh ketidakelastisan permintaannya, dapat menyebabkan perubahan harga yang besar apabila berlaku perubahan permintaan
Permintaan, Pendapatan dan Penggunaan Tenaga Kerja
Pendapatan produsen barang-barang pertanian telah sangat berkurang sebagai akibat dari penurunan permintaan. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan permintaan untuk kegiatan pertanian mempengaruhi pendapatan lebih dari kesempatan kerja. Dalam kegiatan industri, perubahan permintaan lebih mempengaruhi kesempatan kerja sedangkan pendapatan (terutama pendapatan setiap karyawan) tidak mengalami perubahan yang banyak seperti di sektor pertanian.
Menstabilkan Harga dan Pendapatan Pertanian
Berbagai negara campur tangan dalam produksi dan keputusan penetapan harga untuk menstabilkan harga produk pertanian dan pendapatan produsen.Campur tangan dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu; 1. Membatasi (menentukan kuota) tingkat produksi yang dapat dilakukan oleh masing-masing produsen 2. Melakukan pembelian barang yang ingin menstabilkan harganya di pasar bebas. 3. Memberikan subsidi kepada produsen apabila harga pasar lebih rendah dari harga yang dianggap pantas oleh pemerintah. Membatasi Jumlah Produksi Agar produksi tidak mencapai tingkat yang berlebihan sehingga menimbulkan masalah yang menyebabkan turunnya pendapatan produsen pertanian, maka pemerintah dapat membatasi jumlah produksi. Kebijakan pembatasan produksi jika dibandingkan dengan penentuan produksi di pasar bebas menyebabkan dua jenis perubahan;(i) harga barang akan naik,tetapi(ii) jumlah yang boleh diproduksi dan dijual para petani berkurang. Kebijakan pembatasan produksi dengan tujuan meningkatkan pendapatan petani hanya akan mencapai sasarannya apabila permintaan barang yang produksinya terbatas bersifat tidak elastis.
Campur Tangan Dalam Jual Beli
Cara lain yang dapat dilakukan pemerintah untuk menstabilkan harga dan memastikan petani mendapatkan harga yang wajar adalah dengan membeli dan menjual produk pertanian yang harganya akan stabil. Untuk melakukan kampanye ini, pemerintah perlu membentuk badan yang akan melakukan jual beli barang dan menyimpan stok barang yang akan diperjualbelikan. Dalam persoalan ini, dua situasi berikut akan dianalisis: - Pemerintah menstabilkan harga pada tingkat yang ditentukan oleh pasar bebas. - Harga keseimbangan pasar bebas dibuat lebih tinggi oleh pemerintah untuk menjaga kestabilan. Menstabilkan Harga pada Keseimbangan Pasar Bebas Dalam kebijakan ini, yang dilakukan pemerintah adalah : “Dalam jangka panjanh, tingkat haraga sama dengan harga keseimbangan yang ditentukan di pasar bebas.”. Jadi sebenarnya pemerintah menganggap apa yang ditentukan di pasar bebas itu cukup masuk akal dan tidak tidak perlu diubah. Untuk menstabilkan pendapatan petani maka kebijakan jual beli pemerintah haruslah membuat perubahan terhadap tingkat harga pada persentasi yang sama dengan perubahan produksi. Kebijakan harga perlu dibuat secara lebih fleksibel dan diperlukan kebebasan perubahan harga untuk menjaga kestabilan. Menetapkan Harga yang Lebih Tinggi dari harga Keseimbangan Kebijakan pemerintah yang lebih sering adalah menetapkan harga pada tingkat yang lebih tinggi daripada yang ditentukan oleh pasar bebas. Kebijakan harga seperti ini dikenal sebagai kebijakan harga minimum atau kebijakan harga terendah.
Cara yang dapat dilakukan harga tetap pada tingkat yang ditentukan adalah dengan melakukan kebijakan membuang atau menghancurkan kelebihan produksi yang dibeli pemerintah ataupun dengan cara mengekspor kelebihan produksi it uke luar negeri.
Menstabilkan Pendapatan dengan Subsidi
Dalam kebijakan ini, pemerintah tidak menentukan harga pasar tetapi menetapkan harga jaminan yang akan diterima petani untuk setiap produksinya. Harga yang dijamin lebih tinggi dari harga jaminan yang dicapai di pasaran. Besarnya subsidi yang akan diberikan oleh pemerintah untuk setiap unit produksi sama dengan selisih antara harga yang dijamin dan harga keseimbangan.
Implikasi Kebijakan Harga Maksimum
Karena kebijakan harga maksimum menyebabkan adanya kelebihan permintaan, maka kebijakan tersebut cenderung menciptakan pasar gelap, yaitu kegiatan jual beli yang tidak dilakukan secara terbuka dan bertentangan dengan kebijakan harga maksimum yang diterapkan. Sekiranya pemerintah tidak dapat menghindari kecenderungan ini maka kebijakan harga maksimum dapat dianggap gagal dan tidak memenuhi target. Salah satu cara untuk mengurangi kegiatan pasar gelap adalah dengan memberikan sanksi atau denda yang berat kepada pihak yang melakukannya. Perubahan lain yang juga bisa dilakukan adalah penjatahan . Artinya, pembeli hanya diperbolehkan membeli dalam jumlah tertentu, tetapi jumlahnya lebih sedikit dari yang diinginkannya. Dengan penjatahan ini, pembeli tidak mendapatkan sebanyak yang mereka inginkan, tetapi penjatahan dapat mengurangi keinginan untuk melakukan pembelian di pasar gelap dan sekaligus mengurangi kemungkinan harga tinggi di pasar gelap.
Pengaruh Pajak Penjualan
Pajak penjualan adalah pajak yang dikenakan oleh pemerintah dan dibayarkan pada saat penjualan barang yang dikenakan pajak penjualan. Pajak penjualan dipungut dalam bentuk penyajian tertentu dari pendapatan penjualan. Sebagian dari pajak penjualan yang dikenakan akan ditanggung oleh penjual. Pembagian beban pajak antara penerima dan penjual disebut insiden pajak atau tax incidence. Untuk menganalisis insiden pajak perlu dilihat proposi beban pajak di antara pembeli dan penjual pada masing-masing keadaan berikut: Akibat elastisitas permintaan yang berbeda ke atas beban pajak yang ditanggung pembeli dan penjual. Akibat elastisitas penawaran yang berbeda ke atas beban pajak yang ditanggung pembeli dan penjual. Insiden Pajak dan Elastisitas Permintaan Untuk melihat bagaimana elastisitas permintaan dapat mempengaruhi timbulnya pajak, maka akan diasumsikan bahwa penawaran adalah sama pada kedua situasi yang dibandingkan. Dengan contoh ini, situasi di mana permintaan elastis akan dibandingkan dengan permintaan inelastis akan dibandingkan. Kesimpulan : 1. Bertambah elastisnya kurva permintaan akan semakin sedikit tanggungan pajak kepada pembeli. Jika kurva permintaan merupakan elastis sempurna maka seluruh pajak penjualan akan ditanggung oleh penjual. Dan bila kurva permintaan tidak elastis sempurna maka seluruh pajak penjualan akan menjadi tanggungan pembeli. 2. Bertambah elastisnya kurva permintaan akan mengakibatkan penurunan yang besar dikernakan pemungutan pajak penjualan atas jumlah barang yang diperjualbelikan oleh pemerintah.
Insiden Pajak dan Elastisitas Penawaran
Untuk melihat pengaruh elastisitas penawaran terhadap kejadian pajak, dua kondisi keseimbangan permintaan dan penawaran akan dibandingkan. Dalam kedua kasus kurva penawaran tidak elastis. Dalam kedua kasus diasumsikan bahwa kurva permintaan tetap sama. Insiden pajak terlihat pada gambar berikut: Insiden pajak dan elastisitas permintaan : - Panawaran elastis - Penawaran tidak elastis
Dari dua insiden ini dapat disimpulkan :
1. Semakin elastis kurva penawaran, semakin banyak beban pajak penjualan yang akan ditanggung pembeli. Seluruh beban pajak akan ditanggung pembeli apabila kurva penawaran bersifat elastis sempurna. Sebaliknya seluruh beban pajak akan ditanggung penjual apabila kurva penawaran bersifat tidak elastis sempurna. 2. Pajak penjualan akan mengurangi jumlah barang yang diperjualbelikan. Semakin elastis kurva penawaran, semakin banyak pengurangan jumlah barang yang diperjualbelikan.
Efek Subsidi Pemeritah
Untuk melihat bagaimana subsidi dapat menguntungkan pembeli dan penjual akan digunakan cara yang sama seperti melihat pengaruh pajak penjualan terhadap mereka. Tentu saja bentuk analisisnya harus disesuaikan dengan bentuk perubahan yang terjadi. Subsidi merupakan hibah pemerintah kepada produsen untuk mengurangi biaya produksi yang ditanggung produsen. Artinya, dapat dilihat sebagai kebalikan dari pajak penjualan karena subsidi dapat menurunkan harga. Sejauh mana keuntungan yang diperoleh pembeli dengan subsidi tergantung pada besarnya penurunan harga yang akan terjadi.
Subsidi dan Elastisitas Permintaan
Mengenai subsidi ini dapat disimpulkan bahwa: 1. Semakin elastis permintaan, semakin besar bagian dari subsidi yang akan diperoleh penjual. 2. Besarnya pertambahan jumlah barang yang diperjualbelikan dipengaruhi oleh keelastisan permintaan. Subsidi dan Elastisitas Penawaran Mengenai subsidi ini dapat disimpulkan bahwa : 1. Semakin elastis penawaran, semakin kecil bagian dari subsidi yang akan diperoleh penjual. 2. Besarnya pertambahan jumlah barang yang diperjualbelikan dipengaruhi oleh keelastisan penawaran