Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Aplikasi Teori Permintaan dan Penawaran

Dosen: Ade Rachmawan, S.E, M.M.

Disusun Oleh :

- Salma Putri Pratama / 221010502902


- Shandy Alamsyah / 221010502908
- Siska Adelia Azis / 221010502845
- Tyas Nurul Fathia / 221010502840
- Wibi Agustian Ardiansyah / 221010502830

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


MANAJEMEN
UNIVERSITAS PAMULANG
2023/2024
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah kami yang
berjudul “A plikas i Teori P ermintaan dan P enaw aran”. S halaw at
dan salam kami panjatkan kepada junjungan alam semesta yaitu
Nabi besar Muhammad SAW, kepada sahabat- sahabatnya dan sampai
pada kita sebagai umat-Nya.

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk


memenuhi salahsatu tugas Mata Kuliah Ekonomi Mikro yang kami
sajikan dari berbagai sumber. Dan penuh dengan kesabaran terutama
pertolongan dari Allah SWT akhirnya Makalah ini dapat kami selesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
jauh dari sempurna dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan,
karna k a m i masih dalam tahap pembelajaran. Kita sangat
b e r h a r a p m a k a l a h i n i bermanfaat bagi kita pribadi khususnya dan bagi
semua pihak pada umumnya.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...............................................................................................
Daftar Isi..........................................................................................................
BAB I Pendahuluan........................................................................................
1.1 Latar Belakang.........................................................................................
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................
BAB II Pembahasan.......................................................................................
2.1 Masalah Jangka Panjang Sektor Pertanian...........................................
2.2 Masalah Jangka Pendek Dalam Sektor Pertanian................................
2.3 Menstabilkan Harga Dan Pendapatan Pertanian.................................
2.4 Pengaruh Pajak Penjualan......................................................................
2.5 Study Kasus...............................................................................................
BAB III Penutup.............................................................................................
3.1 Kesimpulan................................................................................................
3.2 Saran..........................................................................................................
Daftar Pustaka................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Analisis permintaan dan penawaran memberikan bantuan yang sangat berarti
kepada ahli ekonomi dalam memahami peristiwa yang wujud dalam masyarakat. Teori
permintaan dan penawaran terutama berguna untuk menerangkan interaksi penjual dan
pembeli di pasar persaingan sempurna dimana terdapat banyak penjual dan pembeli.
Didalam makalah ini, penulis akan menerangkan lebih jelas tentang bagaimana
perubahan penawaran dan permintaan mempengaruhi perubahan harga barang
pertanian, implikasi dari perubahan itu kepada pendapatan petani-petani dan produsen
pertanian lainnya, serta kebijakan pemerintah dalam menstabilkan harga barang
pertanian dan pendapatan petani.

Analisis ketiga persoalan diatas merupakan bagian terpenting dari uraian dalam
makalah ini. Disamping itu makalah ini juga membahas hal-hal seperti berikut,
kebijakan pemerintah dalam menentukan harga maksimum dan implikasinya terhadap
masyarakat, efek pajak penjualan terhadap harga dan barang yang diperjualbelikan, dan
efek subsidi pemerintah terhadap harga dan jumlah barang yang diperjual belikan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang menjadi masalah jangka panjang sektor pertanian?

2. Apa yang menjadi masalah jangka pendek sektor pertanian?

3. Bagaimana cara menstabilkan harga dan pendapatan pertanian?

4. Mengapa pajak penjualan perlu dijalankan?


1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui masalah jangka panjang sektor pertanian.

2. Untuk mengetahui masalah jangka pendek sektor pertanian.

3. Untuk mengetahui cara menstabilkan harga dan pendapatan pertanian.

4. Untuk mengetahui peranan pajak penjualan.


BAB II

PEMBAHASAN

Aplikasi Teori Permintaan dan Penawaran


Analisis permintaan dan penawaran memberikan bantuan yang sangat berarti
kepada ahli ekonomi dalam memahami beberapa peristiwa ekonomi yang wujud dalam
masyarakat.
Teori permintaan dan penawaran berguna untuk menerangkan interaksi antara
penjual dan pembeli di pasar persaingan sempurna.Pasar persaingan sempurna yaitu di
dalam pasar – pasar terdapat banyak penjual dan pembeli. Hal – hal yang diterangkan
dalam bab ini adalah :

1.Masalah jangka panjang yang dihadapi sector pertanian :

a. Permintaan lambat pertambahannya.

b. Perkembangan teknologi pesat.

2. Masalah fluktuasi harga yang besar dalam jangka pendek.


3. Kebijakan pemerintah untuk menstabilkan harga dan pendapatan hasil pertanian.
4. Efek pajak penjualan dan subsidi terhadap harga dan jumlah barang yang dijual.

2.1  Masalah Jangka Panjang Sektor Pertanian


Di dalam perekonomian yang belum berkembang, sektor pertanian penting
sekali artinya.Sebagian besar dari produksi nasional merupakan hasil pertanian dan
sebagian besar pendapatan rumah tangga di belanjakan untuk membeli hasil-hasil
pertanian. Perkembangan ekonomi sedikit demi sedikit akan mengurangi peranan sektor
pertanian yang besar tersebut.
Hanya sebagian kecil saja dari pendapatan rumah tangga digunakan untuk
membeli barang-barang pertanian.Sejalan dengan berlakunya kemerosotan peranan
sektor pertanian dalam menciptakan produksi nasional maka peranannya dalam
menyediakan pekerjaan juga merosot.Di negara industri yang modern hanya sebagian
kecil penduduk melakukan kegiatan di sektor pertanian.Sedangkan di negara-negara
yang baru berkembang biasanya sebagian besar penduduknya hidup dan bekerja pada
sektor pertanian.
Adapun yang menyebabkan kemunduran pada sektor pertanian di pengaruhi
oleh dua faktor, yaitu:
1. Pertambahan permintaan barang pertanian lambat
Pertumbuhan ekonomi menyebabkan pendapatan rumah tangga terus-menerus
bertambah.Corak permintaan masyarakat mengalami perubahan yang sngat drastis
dalam perekonomian yang semakin maju. Kenaikan pendapatan akan menaikkan
konsumsi berbagai macam barang, baik barang industri maupun barang pertanian. Tapi
kenaikan itu tidaklah berbanding lurus dengan kenaikan pendapatan.Pertambahan
konsumsi barang-barang bukan pertanian seperti barang pakaian, perumahan, barang
tahan lama, hibunran dan pelancongan mengalami pertumbuhan yang lebih cepat
darripada pertambahan pendapatan.Ini berarti barang-barang seperti itu mempunyai
elastisitas permintaan pendapatan yang tinggi.Sebaliknya, permintaan terhadap hasil-
hasil pertanian bertambah lebih lambat daripada pertambahan kenaikan pendapatan,
yang berarti ilastisitas per4mintaan pendapatanya rendah.Akibat dari sifat permintaan
yang demikian, seperti telah dinyatakan sebelum ini, pada tingkat pendapatan yang
tinggi hanya sebagian kecil daripaada pendapatan rumah tangga digunakan untuk
membeli barang pertanian.
2. Kemajuan teknologi yang pesat
Telah dijelaskan diatas bahwa negara-negara maju hanya sebagian kecil
penduduknya yang bekerja pada sektor pertanian.Hal ini di mungkinkan oleh
perkembangan teknologi yang cepat disektor tersebut sehingga memungkinkan
kenaikan produksivitas yang sangat tinggi. Sebagai contoh, dalam tahun 1929di
Amerika serikat sebanyak 12,8 juta orang bekerja  di sektor pertanian. Produksi yang
mereka ciptakan pada tahun 1929, kalau dihasilkan pada masa sekarang, yaitu kurang
lebih sesudah tujuh dekade, hanya memerlukan pekerja sebanyak 1,7 juta orang saja.
Gambaran ini menunjukan betapa besar kenaikan produktivitas per orang yang berlaku
dalam masa lebih dari 70 tahun yang lalu di Amerika serikat.Sebagai akibat dari
kenaikan produktivitas yang seperti itu, yang dialami oleh Amerika serikat dan negara-
negara maju lainnya, produksi pertanian dapat dinaikkan dengan cepat apabila terdapat
cukup banyak perrmintaan.Tetapi ternyata permintaan terhadap barang pertanian
mengalami perkembangan yang jauh lebih lambat daripada kemampuannya untuk
menambah produksi pertanian.

2.2 Masalah Jangka Pendek Dalam Sektor Pertanian

Dalam jangka pendek harga barang-barang hasil pertanian mengalami naik turun
yang relatif besar. Harganya boleh mencapai  ke tingkat yang lebih tinggi pada suatu
masa, sebaliknya mengalami kemrosotan yang sangat buruk pada masa berikutnya.
Ketidakstabilan harga tersebut dapat disebabkan oleh permintaan dan penawaran
terhadap barang pertanian yang sifatnya tidak elastis.Sifat ini menyebabkan perubahan
yang sangat besar terhadap tingkat harga apabila permintaan atau penawaran mengalami
perubahan.
Ada dua faktor yang menimbulkan ketidak stabilan harga pertanian dalam jangka
pendek yaitu:
1. Ketidakstabilan yang bersumber dari perubahan penawaran
Tingkat produksi sektor pertanian sangat di pengaruhi oleh faktor-faktor yang
berada diluar kemampuan para petani untuk mengendalikannya.Produksi pertanian
sangat dipengaruhi oleh faktor alamiah.Pada umumnya, produksi hasil pertanian selalu
berubah-ubah dari satu musim ke musim lainnya. Perubahan musiman ini terutama di
pengaruhi oleh keadaan cuaca, iklim dan faktor alamiah yang lain seperti banjir, hujan
yang terlalu banyak, atau kemarau yang terlalu panjang. Disamping itu serangan hama
tanaman dan binatang pengganggu, misalnya serangan tikusa dan burung  ke tanaman
padi juga dapat menimbulkan pengaruh yang penting terhadap perubahan produksi hasil
pertanian. Faktor ini menyebabkan tingkat produksi pertanian cenderung mengalami
perubahan yang relatif  besar kalau dibandingkan dengan perubahan produksi barang-
barang industri.
2. Ketidakstabilan yang di timbulkan oleh perubahan permintaan
Setiap perekonomian tidak selalu mencapai tingkat kegiatan yang tinggi.
Adakalanya mengalami resesi atau kemunduran dan adakalanya tenaga kerja dan
barang-barang modal hapir sepenuhnya  digunakan (berarti  kegiatan ekonomi negara
mencapai tingkat kegiatan yang sangat tinggi). Perubahan tingkat kegiatan ekonomi ini
akan mempengaruhi permintaan terhadap barang-barang dan jasa-jasa, termasuk
terhadap hasil pertanian. Perubahan permintaan yang disebabkan oleh naik turunnya
kegiatan ekonomi ini akan menimbulkan perubahan harga. Akan tetapi sifat perubahan
harga ini adalah berbeda untuk berbagai jenis barang yang lebih besar dari pada barang
industri.Sifat perubahan yang seperti itu disebabkan karena penawaran terhadap barang-
barang pertanian, seperti juga dengan sifat permintaannya, adalah tidak elastis.

2.3 Menstabilkan Harga Dan Pendapatan Pertanian

Menstabilkan harga dan pendapatan produsen hasil pertanian, berbagai negara


banyak yang melakukan campur tangan dalam penentuan produksi dan harga. Campur
tangan tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara :
1. Membatasi (menentukan kuota) pada tingkat produksi yang dapat dilakukan
tiap-tiap produsen.
2. Melakukan pembelian barang yang ingin distabilkan harganya di pasaran bebas.
3. Memberikan subsidi kepada para produsen apabila harga pasar adalah lebih
rendah daripada harga yang dianggap sesuai oleh pemerintah.
4. Campur tangan dalam jual-beli
a.Stabilisasi harga pada harga keseimbangan pasar bebas
b. Stabilisasi harga pada harga yang lebih tinggi dari harga keseimbangan
c.Stabilisasi pendapatan dengan subsidi
5. Akibat penetapan harga yang lebih tinggi dari harga keseimbangan maka
produksi pertanian meningkat. Kurva S bergeser secara vertical

6. Karena itu pemerintah menetapkan harga jaminan yang lebih tinggi dari harga
keseimbangan di pasar.

2.4 Pengaruh Pajak Penjualan


Pajak penjualan adalah pajak yang dikarenakan oleh pemerintah dan dibayar
pada waktu jual beli atas barang-barang yang dikarenakan pajak penjualan itu
dilakukan. Pada umumnya pajak penjualan dikarenakan dalam bentuk suatu persentasi
tertentu dari hasil penjualan. Misalnya pajak penjualan adalah 10 persen dari harga atau
hasil penjualan. Pungutan pajak penjualan akan menyebabkan para pembeli harus
membayar lebih tinggi untuk memperoleh barang-barang yang dikenakan pajak
tersebut. Dalam analisis dapat ditunjukkan bahwa pajak penjualan tersebut tidak
seluruhnya dibayar oleh pembeli. Sebagian dari pajak penjualan yang dikenakan akan
dipikul oleh para penjual. Pembagian beban pajak di antara pembeli dan penjual
dinamakan insiden pajak atau tax incidence. Analisis mengenai insiden pajak akan
memberikan suatu gambaran tentang besarnya proporsi pajak penjualan yang akan
ditanggung oleh penjual dan pembeli. Untuk menganalisis insiden pajak perlu dilihat
proporsi beban pajak di antara pembeli dan penjual pada masing-masing keadaan
berikut:
1. Akibat elastisitas permintaan yang berbeda ke atas beban pajak yang ditanggung
pembeli dan penjual.
2. Akibat elastisitas penawaran yang berbeda ke atas beban pajak yang ditanggung
pembeli dan penjual.

2.5 Study Kasus


Insiden Pajak dan Elastisitas Permintaan
Untuk melihat bagaimana elastisitas permintaan dapat mempengaruhi insiden
pajak akan dimisalkan bahwa penawaran adalah sama sifatnya pada kedua keadaan
yang dibandingkan. Dengan pemisalan ini selanjutnya akan dibandingkan keadaan di
mana permintaan adalah elastis dengan permintaan adalah tidak elastis. Keadaan seperti
itu ditunjukkan dalam Gambar 6.9, yaitu bagian (i) menggambarkan indisen pajak
apabila permintaan elastis dan bagian (ii) menggambarkan keadaan apabila tidak elastis.
Coba perhatikan keadaan itu secara satu demi satu.
A. Kasus Permintaan Elastis
Dalam Gambar 6.9 (i) dimisalkan sebelum adanya pajak penjualan, kurva permintaan dan
penawaran berturut-turut adalah DD dan SS. Maka keseimbangan adalah pada titik E dan
keseimbangan ini menunjukkan bahwa harga adalah P dan jumlah barang yang
diperjualbelikan adalah Q. Kemudian misalkan pemerintah mengenakan pajak penjualan
sebanyak T. Akibat pajak penjualan ini kurva penawaran akan berubah dari SS menjadi S1S1
yang selanjutanya mengakibatkan perubahan keseimbangan dari E kepada E1. Dapat dilihat
bahwa harga akan naik menjadi P1 dan jumlah barang yang diperjualbelikan hanya mencapai
jumlah Q1. Kalau dibandingkan harga sebelum adanya pajak penjualan dan harga sesudah
pajak tersebut dikenakan, uraian diatas menunjukkan bahwa harga naik sebanyak PP1. Ini
berarti bahwa beban pajak yang ditanggung konsumen hanyalah PP1 dan selebihnya yaitu (T-
PP1)=

B. Kasus Permintaan Tidak Elastis


Dalam Gambar 6.9 (ii) dimisalkan sebelum pemerintah memungut pajak penjualan
permintaandan penawaran adalah DD dan SS. Kurva penawaran SS pada Gambar 6.9 (ii) adalah
sama dengan kurva penawaran pada gambar 6.9 (i). Akan tetapi kurva permintaan D1D1 lebih
tidak elastis daripada kurva permintaan DD. Berdasarkan pemisahan yang dibuat
keseimbangan permulaan adalah pada titik E, yaitu pada harga P dan jumlah barang yang
diperjualbelikan adalah Q. Seperti dalam Gambar 6.9 (i), dimisalkan pemerintah mengenakan
pajak penjualan sebesar T dan akibatnya kurva penawaran bergesar dari SS menjadi S1S1 serta
keseimbangan berubah dari E menjadi E1. Keadaan keseimbangan yang baru menunjukkan
harga telah naik menjadi P1 dan jumlah barang yang diperjualbelikan turun menjadi Q1.
Gambar 6.9(ii) menunjukkan pajak penjualan yang dibayar konsumen adalah PP1 dan
produsen membayar sebanyak PA. Dalam grafik jelas terlibat P1P>PA, yang berarti beban pajak
yang ditanggung konsumen adalah lebih besar dari yang ditanggung produsen.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Aplikasi Teori Permintaan dan Penawaran. Analisis permintaan dan
penawaran memberikan bantuan yang sangat berarti kepada ahli ekonomi dalam
memahami beberapa peristiwa ekonomi yang wujud dalam masyarakat. Teori
permintaan dan penawaran berguna untuk menerangkan interaksi antara penjual dan
pembeli di pasar persaingan sempurna.

sector pertanian memiliki arti penting karena sebagian besar dari produksi
nasional merupakan hasil pertanian dan sebagian besar pendapatan rumah tangga
dibelanjakan untuk membeli hasil – hasil pertanian. Perkembangan ekonomi sedikit
demi sedikit akan mengurangi peranan sector pertanian yang besar tersebut.

Dalam perekonomian yang sudah modern, seperti di Amerika Serikat dan di Negara –
Negara Eropa Barat, pertanian memegang peranan yang sangat kecil dalam
sumbangannya terhadap produksi nasional. Sejalan dengan berlakunya kemerosotan
peranan sector pertanian dalam menciptakan produksi nasional maka peranannya dalam
menyediakan pekerjaan juga merosot.

3.2 SARAN
Demikianlah makalah ini kami susun semoga makalah ini bermanfaat bagi
pembaca dalam penulisan ini kami Sadari masih banyak kekurangan dan kesalahan
sehingga kami mengharapkan saran dan kritik untuk menyempurnakan makalah kami
ini.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai