MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Publik
Dosen pengampu : Dr. Siswoyo Hari Santosa, S.E., M.Si
Oleh:
Juniardi Putra Hariyanto
140810101060
Muhammmad Yasin
140810101063
Prista Silvina
140810101088
140810101095
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat,
taufik dan hidayahNya sehingga makalah ini dapat terselesaikan meskipun
memiliki banyak kekurangan.
Dalam menyusun makalah ini, tidak sedikit hambatan yang dihadapi oleh
penulis. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran tersebut dapat tercapai atas
bantuan, bimbingan dan motivasi dari orang tua sehingga makalah ini dapat dapat
terselesaikan. Selain itu, peranan seorang dosen juga berpengaruh dalam
menyelesaikan makalah ini. Berkat materi yang telah disampaikan oleh
Bapak
Dr. Siswoyo Hari Santosa, S.E., M.Si, selaku dosen pengajar mata kuliah
ekonomi publik, penulis dapat lebih mudah untuk menyelesaikan makalah ini.
Karena materi yang menjadi bahan pembelajaran berkaitan dengan pembuatan
makalah ini.
Makalah ini disusun agar pembaca mengetahui materi tentang pasar,
negara dan krisi ekonomi. Bukan hanya sekedar manfaat pada umumnya tetapi
bermanfaat bagi Indonesia dalam menyelesaikan masalah ekonomi.
Semoga makalah ini dapat dijadikan tamabahan wawasan kepada semua
pembaca khususnya mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas Jember. Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kesalahan sehingga kritik
dan saran dari pembaca sangat diharapkan guna mengevaluasi hasil makalah ini.
Penyusun
Daftar Isi
2
Kata Pengantar....................................................................................
Daftar Isi.............................................................................................
ii
BAB 1. PNDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..............................................................................
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................
1.3 Tujuan...........................................................................................
1.4 Manfaat.........................................................................................
1
2
2
2
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Pasar Bersaing dan Pasar Gagal...................................................
2.2 Pemerintah dan Kepentingan Ekonomi........................................
2.3 Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara...................................
2.4 Penerimaan Negara.......................................................................
2.5 Pengeluaran Negara......................................................................
2.6 Pembiayaan APBN dengan Utang................................................
2.7 Siklus APBN.................................................................................
2.8 Kesejahteraan Publik dan Ketersediaan Barang Publik...............
2.9 Pasar dan Pemerintah yang Gagal................................................
2.10 Krisis Ekonomi...........................................................................
2.11 Ekonomi Publik di Indonesia Saat ini........................................
3
7
14
17
20
21
22
30
30
32
34
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan...................................................................................
3.1 Saran.............................................................................................
40
40
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Manusia tidak pernah lepas dari kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi
karena itu, kritik dan saran pembaca sangat diperlukan dalam perbaikan karya
tulis ini.
1.2
1.2.1
1.2.2
1.2.3
1.2.4
1.2.5
1.2.6
1.2.7
1.2.8
1.2.9
1.2.10
1.2.11
Rumusan Masalah
Pasar bersaing dan pasar gagal.
Pemerintah dan kepentingan ekonomi nasional.
Anggaran pendapatan dan belanja negara.
Penerimaan negara.
Pengeluaran negara.
Pembiayaan APBN dengan hutang
Siklus APBN
Kesejahteraan publik dan ketersediaan barang publik.
Pasar dan pemerintah yang gagal.
Krisis ekonomi.
Ekonomi publik di Indonesia saat ini.
1.3
1.3.1
1.3.2
Tujuan
Memaparkan materi tentang pasar, negara dan krisis ekonomi.
Memenuhi tugas mata kuliah ekonomi publik 1.
1.4
1.4.1
1.4.2
Manfaat
Manfaat umum adalah sebagai tambahan pengetahuan bagi pembaca.
Manfaat bagi penulis adalah sebagai pembelajaran dalam penulisan mata
kuliah.
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1
jasa yang dikonsumsi masyarakat dipengaruhi oleh regulasi pemerintah dan juga
pasar. Namun, pengaruh dari pasar jauh lebih besar dari pengaruh pemerintah.
Kinerja pasar berpengaruh pada kesejahteraan publik. Bila fungsi pasar
tidak berjalan dengan baik maka akan terjadi kegagalan pasar (market failure).
Bila market failure tidak tertangani dengan baik maka akan bisa mengarah pada
terjadinya negara gagal (state failure).
Pada bab ini akan dibahas masalah pasar bersaing (competitive market),
pasar efisien (efficient market), pasar gagal (failure market), negara gagal (state
failure).
Pasar adalah tempat bertemunya kepentingan produsen dengan konsumen.
Pasar memiliki banyak fungsi bagi pelaku ekonomi.baik bagi konsumen, produsen
maupun pemerintah. Pasar memiliki peranan yang strategis bagi pelaku bisnis
(produsen) dan masyarakat secara keseluruhan. Tanpa adanya akses terhadap
pasar maka tidak mungkin suatu bisnis dapat bertahan hidup.
Pasar memiliki berbagai bentuk atau struktur yang mempunyai hukumnya
sendiri-sendiri, sehingga berpengaruh pada tinggi rendahnya harga keseimbangan
yang terjadi. Pasar akan berfungsi dengan baik jika dapat memberikan manfaat
pada semua pihak (produsen, konsumen, pemerintah) dan pasar yang demikian
disebut dengan pasar kompetitif atau pasar efisien. Yaitu pasar yang
menumbuhkan persaingan sehat dan inovasi, sehingga meningkatkan efisiensi
ekonomi. Sebaliknya, jika terjadi saling eksloitasi satu sama lain maka pasar tidak
akan berfungsi sebagaimana layaknya. Bila yang terjadi demikian maka akan
menjadi pasar yang gagal. Bila pasar gagal diikuti dengan kegagalan pemerintah
maka hal tersebut akan berakumulasi menjadi krisis ekonomi, yang tentunya akan
menggerus kesejahteraan publik.
Pasar Bersaing (Competitive Market)
Pasar bersaing adalah pasar yang dapat menjalankan fungsinya dengan
efektif. Salah satu parameter penting dari berjalannya fungsi pasar adalah
berikut.
a. Distribusi kesejahteraan di masyarakat berjalan normal
Kehadiran dan ketersediaan berbagai jenis barang dan jasa yang dibutuhkan
konsumen dipasar adalah hasil dari rantai kompleks dari penyedia barang atau
jasa. Konsumen hanya perlu tahu harga dan dimana berbagai barang dijual,
selanjutnya yang dilakukan konsumen adalah memutuskan apakah bersedia
membayar suatu barang dan jasa yang dibutuhkannya, sesuai harga yang terjadi di
pasar. Konsumen hampir tidak pernah khawatir bagaimana barang dan jasa yang
dibutuhkannya berada di pasar.
Dengan demikian, bila terjadi pertumbuhan ekonomi berkeadilan, maka
seluruh kelompok dapat menikmatinya. Kelompok masyarakat yang kaya maupun
miskin dapat meningkat kesejahteraannya.
b. Stabilitas ekonomi berjalan baik
Tidak ada informasi rinci tentang kegiatan pemilik toko, restoran ataupun
kedai grosir,dan pengirim, mereka hanya memutuskan apakah akan berusaha
(bisnis) pada harga yang berlaku. Keputusan yang dilakukan oleh para pelaku
pasar tersebut dikoordinasi oleh parameter penting yang disebut harga (price).
Keputusan tersebut akan berjalan normal bila tidak terjadi gejolak harga (nilai
tukar), baik internal maupun eksternal.
c. Alokasi sumber daya berjalan dengan baik dan efisien
Alokasi dan akses pada sumber daya ekonomi nasional (SDA dan SDM),
maupun alokasi masalah keuangan dan permodalan (kredit usaha) berjalan baik di
masyarakat. Bila hal tersebut terjadi maka mengindikasikan bahwa ekonomi atau
pasar berjalan dengan efisien.
Pasar Bersaing dan Pasar Efisien
Pasar yang bersaing adalah alat untuk mencapai pasar yang efisien. Pasar
yang efisien adalah pasar yang menghasilkan barang dan jasa dengan minimum
pemborosan dan kemubadziran atau diistilahkan dengan dead weight loss. Bila
ekonomi berjalan dengan kompetitif , maka akan dapat dibangun ekonomi yang
efisien dan berkeadilan.
Asumsi untuk ekonomi dan pasar yang kompetitif adalah sebagai berikut:
1. Kesejahteraan setiap orang ditentuukan oleh
negara.
Dengan
demikian
sangatlah
sulit
mengharapkan
terciptanya kesejahteraan publik, tanpa ada upaya yang serius dari para
penyelenggara negara.
Pasar Gagal (Market Failure)
Secara umum kegagalan pasar terjadi karena salah alokasi (misallocated)
sumber daya ekonomi. Bila suatu pasar gagal, maka pasar tersebut tidak dapat
menjalankan fungsinya dengan baik, yaitu, tidak terciptanya persaingan yang
sehat, hanya mengutamakan kepentingan pemait yang kuat saja, mengabaikan
kepentingan yang tidak kompetitif sehinga menghasilkan eksternalitas negatif
bagi masyarakat. Setiap negara perlu memperbaki kesejahteraan masyarakat
dengan mengatur dan menata kembali masalah pasar dan hal-hal yang terkait
dengannya, seperti masalah lingkungan, sumber daya alam, dan hal lain yang
terkait dengan aktivitas ekonomi.
Salah satu parameter penting dari tidak berjalannya fungsi pasar adalah
tidak harmonisnya hubungan antar pemain di pasar (konsumen dan produsen),
karena adanya saling eksploitasi (zero sum gamers). Beberapa indikasinya adalah
sebagai berikut :
a. Distribusi kesejahteraan di masyarakat sangat timpang
Distribusi kesejahteraan dari waktu ke waktu akan semakin timpang.
Sebagai contoh yang kaya makin kaya yang miskin makin miskin. Hal ini akan
terlihat dengan kelompok yang sangat kaya akan sedikit sekali jumlahnya
sedangkan yang miskin sangat banyak jumlahnya.
b. Tidak ada stabilitas ekonomi (harga barang dan jasa sering berubah)
hal ini sering kali memicu terjadinya krisis moneter, dan jika tidak segera
selesai akan menjadi krisis ekonomi, yang berakibat pada terganggunya
persediaan barang dan jasa di masyarakat. Ini diindikasikan dengan sering
terjadinya kelangkangkaan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat.
c. Alokasi sumber daya nasional tidak berjalan dengan efisien
Hal ini juga menyebabkan yang kaya makin kaya dan yang miskin makin
miskin. Ini mengindikasikan bahwa ekonomi berjalan dengan tidak efisien. Hanya
sekelompok masyarakat tertentu saja yang memiliki akses kepada sumber daya
ekonomi nasional, sedangkan sebagian besar masyarakat tidak mendapat akses
atau terpinggirkan, apalagi alokasi dari sumber daya ekonomi. Hal ini akan
menimbulkan gejolak sosial ditengah masyarakat.
2.2
berikut:
Pembukaan UUD 1945
Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan
sosial.
Beberapa hal diatas merupakan kepentingan nasional yang harus
diperjuangkan bangsa Indonesia, khususnya para penyelenggara negara, baik
eksekutif, legislatif, yudikatif, maupun lembaga negara lainnya. Kepentingan
nasional yang harus diperjuangkan tersebut dikelompokkan menjadi tiga
oleh
pemerintah
dilakukan
jika
pasar
tidak
berfungsi
Bisnis antar negara biasanya menggunakan mata uang kuat (hardcurrency). Sementara itu nilai tukar selalu mengalami perubahan. Oleh karena itu
negara perlu menjaga stabilitas nilai kurs sehingga para pebisnis nasional dapat
memanfaatkan peluang dan menghindari resiko di pasar global.
b. Memperkenalkan kebijakan ekonomi negara tujuan ekspor kepada
perusahaan nasional
Masing masing negara di dunia memiliki kepentingan nasional dan
kebijakannya masing masing. Oleh karena itu pemerintah harus memaksimalkan
fungsi dan kontribusi para diplomat untuk membantu dengan memberikan
informasi mengenai peluang pasar, pesaing dan melindungi perusahaan yang
berpotensi di pasar internasional.
c. Sosialisasi mengenai berbagai kesepakatan internasional yang berlaku
Pemerintah perlu memberikan informasi dan bimbingan yang diperlukan
kepada perusahaan nasional mengenai kesepakatan internasional yang berlaku,
agar dapat memenuhi standar yang berlaku. Bila hal ini diabaikan bisa
mempengaruhi berjalannya bisnis perusahaan.
d. Sosialisasi dari pemerintah kepada usaha nasional mengenai perjanjian
bilateral antara indonesia dengan negara tujuan bisnis, khususnya di
bidang ekonomi dan perdagangan
Perusahaan yang ingin masuk pasar internasional, harus mengetahui dan
menghitung peluang dan hambatan perdagangan antara kedua negara. Sehingga
perdagangan tersebut dapat menghasilkan bisnis yang menguntungkan atas
perjanjian bilateral antar dua wilayah yang sudah disepakati.
e. Mengatasi berbagai hambatan perdagangan yang dialami perusahaan
nasional diluar negeri
Masing masing negara memiliki agendanya sendiri dalam rangka
memperjuangkan kepentingan nasionalnya, baik di bidang politik, pertahanan dan
keamanan. Sehingga perdagangan bebas yang dianggap menguntungkan tidak
akan berjalan dengan mudah, maka seharusnya pemerintah mengatasi berbagai
hambatan perdagangan internasional, seperti bea, quota, embargo, dll.
f. Mengoptimalkan dampak positif kebijakan perdagangan luar negeri
terhadap ekonomi nasional
Kepentingan nasional dari masing masing negara yang berbeda, baik
kepentingan
ekonomi,
kepentingan
pertahanan
dan
keamanan,
maupun
11
harga
dalam
negeri
lebih
tinggi
dari
harga
12
13
Contoh :
P
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
550
600
650
700
750
800
850
900
950
1000
1100
1200
1250
1300
1350
1400
Qd
24250
23500
22750
22000
21250
20500
19750
19000
18250
17500
16750
16000
15250
Qs
1500
2500
3500
4500
5500
6500
7500
8500
9500
10500
11500
12500
13500
13750
15500
12250
11500
10750
1000
8500
17500
18500
19500
20500
22500
6250
5500
4750
4000
25500
26500
27500
28500
menghasilkan
barang
sebanyak
15
tidak terpenuh, semua barang diekspor. Untuk itu pemerintah harus membatasi
ekspor dengan cara memungut tarif bea ekspor.
Untuk dapat menjaga ketersediaan (supply0 kebutuhan domestik, sekaligus
menjaga stabilitas ekonomi asional di bidang harga, pemerintah perllu
menetapkan bea keluar (ekspor ) s sehingga eksportir menerima neto hasil
penjualan . Karena ekonomi nasional membaik, maka permintaan mengalami
perubahan .
Subsidi
Subsisi adalah bantuan pemerintah kepada produsen atau konsumen. Biasanya
subsidi ini dalam bentuk pemberian sejumlah uang atau fasilitas kepada produsen
guna meningktkan produksi menjaga ketersediaan pasokan barang di masyarakat.
Tujuan pemberian subsidi utamanya adalah untuk melindungi kepentingan
ekonomi nasional, bisa dalam bentuk peningkatan pasokan barang dan jasa
domestik untuk menjaga stabilitas perekonomian, bisa juga untuk mendorong
pembukaan lapangan pekerjaan melalui peningkatan kegiatan/aktivitas produksi.
Pengaruh subsidi dan tarif impor dikenakan secara bersamaan
Untuk mendorong pertumbuhan industri domestik, khususnya yang baru
tumbuh (infant industry), pemerintah melindunginya dengan kombinasi kebijakan,
misalnya dengan pemberian subsidi dan perlindungan dari barang impor dengan
menetapkan tarif atau bea masuk. Sebelum ada subsidi, harga dan kuantitas pada
kondisi keseimbangan. Karena industri i i merupakan industri baru tumbuh maka
produkna dibutuhkan masyarakat maka pemerintah memberikan sejumlah subsidi
kepada produsen.
2.3
16
masyarakat. Disisi lain negara melalui belanja negara dapat menambah dan
memicu aktivitas ekonomi di masayarakat.
Anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) merupakan penyebaran
rencana kerja para penyelenggara untuk kurun waktu satu tahun. Dalam bentuk
yang paling ringkas, APBN dituangkan ke dalam suatu format yang memuat
pengelompokan jenis transaksi yang berkatian dengan rencana kegiatan
penyelenggaraan negara menurut pengaruhnya terhadap posisi keuangan negara
dalam kurun waktu setahun. Transaksi-transaksi yang berkaitan dengan rencana
kegiatan tersebut dikategorikan kedalam kelompok pendapatan negara dan hibah,
belanja negara, dan pembiayaan anggaran.
Anggaran pendapatan dan belanja Negara (APBN) adalah suatu
daftar/pernyataan yang rinci mengenai penerimaan dan pengeluaran Negara dalam
jangka waktu tertentu,biasanya untuk satu tahun. Untuk Negara republic
Indonesia, APBN ditetapkan oleh presiden dengan persetujuan DPR. Presiden
menetapkan APBN setelah mendapat persetujuan dari DPR (UUD 1945 pasal 23
ayat 1).
Pada perinsipnya anggaran harus mencerminkan politik pengeluaran
pemerintah yang rasional baik secara kuantitatif maupun kualitatif,sehingga akan
terlihat :
a.Adanya pertanggung jawaban pemungutan pajak dan pemungutan lainnya oleh
pemerintah mewakili Negara ,terhadap masyarakat yang membiayai Negara
b.Adanya hubungan yang erat antara fasilitas penggunaan anggaran (belanja)
Negara dimasyarakat dan penarikan pajak dan retribusi dari masyarakat untuk
membiayai kehidupan bernegara.
Adanya pola pengeluaran pemerintah yang jelas dan dapat dipakai sebgai
dasar pertimbangan didalam menentukan pola penerimaan pemerintah (dari
pungutan pajak retribusi kepada masyarakat )yang akan menentukan tingkat
retribusi penghasilan dalam perekonomian.
17
kuatnya
struktur
ekonomi
nasional
berkurangnya
dari masyarakat lebih sedikit dari pada uang yang dibelanjakan oleh
Negara.artinya dalam kondisi ini pemerintah mengalami kekurangan uang.melalui
APBN deficit ini berarti jumlah uang beredar di msyarakat menjadi lebih banyak
maka ini akan meningkatkan likuiditas ekonomi di masyarakat. Bila likuiditas di
masyarakat
di
masyarakat
meningkat
maka
akibat
lanjutannya
adalah
Negara dari masyarakat lebih banyak daripada uang yang dibelanjakan oleh
Negara. Artinay dalam kondisi ini pemerintah mengalami kelebihan uang , dengan
menggunakan asumsi seperti diatas maka melalui APBN surplus ini berarti jumlah
18
uang yang beredar di masyarakat menjadi lebih sedikit, karena jumlah uang yang
ditarik dari masyarakat lebih banyak dari jumlah uang yang di belajakan.bila
jumlah uang beredar di masyarakat berkurang dari sebelumnya maka ini akan
menurunkan likuditas ekonomi dimasyarakat. Bila likuiditas di masyarakat
menurun maka akibat lanjutannya adalah menurunnya permintaan barang adan
jasa di masyarakat . bila permintaan barang dan jasa menurun ,sementara
penawaran tetap, maka sesuai dengan hokum besi ekonomi maka harga barang
dan jasa akan turun.
Negara dari masyarakat sama jumlahnya dengan uang yang dibelajakan oleh
Negara.kenijakan APBN berimbang ini dipilih pemerintah biasanya pada kondisi
ekonomi relative stabil. Dengan demikian untuk menjaga stabilitas ekonmi
nasional yang kondusif, diman angka pengangguran dan inflasi relative rendah,
maka pemerintah menggunakan kebijakan APBN berimbang.
2.4
Penerimaan Negara
Penerimaan atau pendapatan Negara adalah sumber untuk membiayai
19
untuk
kesejahteraan bersama
ii.sebagai alat untuk mengatur dan mengelola perekonomian nasional
dalam mencapai stabilitas pertumbuhan ekonomistabilitas pertumbuhan ekonomi
iii.sarana pemerataan pendapatan masyarakatberbagai jenis pajak yang di
pungut oleh negra antara lain sebagai barikut.
Pajak langsung (direct tax)
Adalah pajak yang beban tanggungannya tidak bias di geserkan atau
dipindahkan kepada orang lain, dilihat dari tata Negara ,pajak langsung adalah
pajak
yang
dikenakan
berdasarkan
surat
ketetapan
pajak
dan
20
21
2.5
Pengeluaran Negara
Dari sisi ekonomi public pengeluaran atau belanja Negara dalam anggaran
tugas
dan
fungsi
negra
dalam
menciptakan
kejahteraan
tujuan
bernegara
yaitu
menyejahterakan
kelompok yaitu sebagai berikut. Adalah belanja kelompok konsumpsi untuk biaya
penyelenggaraan Negara.kelompok belanja konsumsiinin terdiri dari 2 sub
kelompok, yaitu sebagai berikut :
a
23
anggaran pendapatan dan belanja Negara (APBN) dan akan menjadi sumber
penggerak ekonomi masyarakat (ekonomi public) berikutnya.
2.6
merdeka sampai saat ini , APBN selalu di laksanakan dengan deficit , artinya
selama periode tersebut pendapatan Negara tidak mencukupi untuk kebutuhan
belanja Negara dengan demikian maka sebagian dari belanja Negara tersebut
dibiayai dengan utang Negara ,baik utang luar negeri maupun utang dari dalam
negeri.
2.7
Siklus APBN
Sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku ,siklus dan
c
d
perwakilan rakyat
tahap pelaksaan APBN
tahap pengawasan pelaksanaan APBN oleh instansi yang berwenang
belanja
Negara
berakibat
sebaliknya,dengan
perkataaan
lain
pendapatan dan hibah mencerminkan target nominal rupiah yang akan dicapai
24
Uraian
pertumbuhan
2001
34.50
ekonomi
Inflasi
11.90
Kurs
102.90
Bunga SBI 3 16.40
2002
4.00
2003
6.00
2004
6.50
2005
5.50
2006
8.00
2007
6.00
2008
6.00
2009
6.50
9.00
9000
14.00
4.00
8500
13.20
4.80
8600
9.80
5.40
9403
9.90
5.80
9195
12.00
6.30
9050
8.00
6.80
9100
7.50
6.20
9100
8.50
25
bulan
Harga minyak 24.60
22.00
27.90
22.00
60.02
64.02
60.00
60.00
130.00
intal
Produksi
1.320
1.090
1.050
1.050
1000
0.950
1.034
0.950
1.320
minyak
domestik
2001
3.80
2002
4.30
2003
6.00
2004
5.10
2005
5.70
2006
5.50
2007
6.30
2008
6.20
2009
4.60
ekonomi
Inflasi
12.55
Kurs
10241
Bunga SBI 3 16.40
6.84
9311
15.24
6.06
8577
10.20
10.40
8900
7.50
10.40
9705
9.90
13.28
9164
11.75
6.40
9140
8.04
10.39
9250
9.10
4.86
8816
7.40
bulan
Harga minyak 24.60
23.50
28.57
36.00
59.90
65.80
72.30
127.20
90.00
intal
Produksi
1.260
1.090
1.072
0.927
0.882
0.899
0.927
0.977
1.300
minyak
domistik
Table 7.7 perbedaan angka realisasi dan asumsi indicator ekonomi penyusutan
APBN
Uraian
Pertumbuhan
2001
-0.30
2002
-0.30
2003
0.00
2004
1.40
2005
-0.20
2006
2.50
2007
-0.30
2008
-0.20
26
2009
1.90
ekonomi
Inflasi
Kurs
-0.65
-
2.17
-
-2.06
-
-5.60
-
-5.00
-
-7.48
31.00
-0.40
-
-3.59
-
1.35
284.00
22.00
Bunga SBI 3 00.00
311.00
-1.24
77.00
3.00
300.00
2.30
302.00
0.00
-0.25
90.00
-0.04
150.00
-1.60
1.10
bulan
Harga
0.00
-1,5
-0.67
-14
0.12
-1.8
-12.3
-67.2
40.00
minyak intal
Produksi
0.020
0.060
0.000
0.078
0.123
0.118
0.051
0.107
-0.027
minyak
nasional
2002
179.5
2003
199.5
2004
237.0
2005
268.2
2006
396.0
2007
470.0
2008
474.6
2009
600.9
negeri
Pph
Ppn
72.7
dan 43.2
98.1
56.0
101.7
65.20
122.4
75.9
134.9
87.6
208.8
123.0
238.4
154.5
251.8
152.1
317.6
193.1
PPNBM
PBB
dan 4.1
6.6
7.9
10.8
14.7
24.0
29.7
26.0
30.4
BPHTB
Cukai
Materai
10.4
dan 0.9
17.4
1.4
23.2
1.5
26.1
1.8
29.2
1.8
37.8
2.3
44.7
2.7
42.0
2.7
56.7
3.1
9.6
10.6
11.6
12.7
13.2
20.9
17.5
19.2
lainnya
Pajak
5.0
27
perdagangan
intal
Bea masuk
Pungutan
4.2
0.8
9.0
0.6
10.3
0.3
11.3
0.3
12.4
0.3
12.1
1.1
16.7
4.2
14.4
3.1
18.7
0.6
ekspor
Total
136.3
189.1
210.1
248.6
280.9
409.2
491.0
492.1
620.1
49.50
110.4
88.4
94.0
212.0
185.4
135.1
242.3
227.1
penerimaan
pajak
Penerimaan
bukan pajak
28
luar negeri, tidak menjadi masalah ,selama itu dilakukan oleh warga Negara yang
bersangkutan.
Nilai produk domestic bruto dan pendapatan nasional bruto ,tidak selalu
sama dan sering beda ,suatu Negara bias terjadi PNB > PDB tetapi Negara lain
bias sebaliknya,PNB < PDB
Bila PDB > PNB artinya aktivitas ekonomi yang dilakukan warga Negara
tersebut di luar negeri lebih sedikit dibandingkan aktivitas ekonomi warga Negara
asing di Negara tersebut, atau di Negara tersebut banyak aktivitas ekonomi yang
dilakukan atau dimiliki oleh Negara asing di bandingkan aktivitas ekonomi warga
Negara tersebut yang terjadi di luar wilayah negaranya.
PNB = PDB NT warga Negara asing di Negara tersebut + NT warga Negara
tersebut diluar negeri
29
produk
Rp.50.000GDP
kain
kain,nilai
produksi
=Rp100.000-
Rp
:Rp
100.000,input
50.000,GDP=nilai
antara
tambahDengan
pendekatan ini maka GDP = nilai produksi nilai input antaraGDP =gross output
input antara
Pendekatan ini digunakan bila data produksi semua barang dan jasa
tersedia dengan baik dan cukup valid.
Contoh:
Pendekatan produksi,nilai tambah = nilai produksi biaya antara
Contoh:
Aktivitasnya:pertanian (produksi padi) :
Nilai produksi :
Biaya antara : -pupuk
Nilai tambah
Rp 10 juta
Rp 6 juta
Rp 4 juta
Contoh :
Nilai tambah value added dari kapas menjadi palaian, dapat dilihat
sebagai berikut
30
berpindah-pindah dari satu orang ke orang lain (karena ada transaksi jual beli),
maka dalam menghitung nilai tambahnya dilihat hasil nilai final goods (produk
akhirnya) saja, agar tidak terjadi perhitungan berganda. Contoh: kapas-benangkain-pakaian
b. proses nilai tambah (value added approach)
nilai tambah (value added) adalah nilai timbul karena adanya aktivitas ekonomi
atau nilai yang timbul karena penggunaan faktor produksi sehingga menimbulkan
balas jasa produksi.
Faktor produksi
modal
bunga
tenaga kerja
gaji
sewa
entrepreneur
Dengan pendekatan ini maka GDP = jumlah seluruh nilai tambah yang dihasilkan.
Pendekatan ini digunakan bila data nilai tambah semua barang dan jasa tersedia
dengan baik dan cukup valid,
C. pendekatan pengeluaran (expenditure approach)
Pendekatan ini GDP= jumlah dari pengeluaran.
Pendekatan dari sudut penggunaan (expenditure)
GDP = C + G + I + X M.
Dengan cara ini maka GDP sama dengan penjumlahan seluruh penggunaan out
put yang dihasilkan oleh masyarakat diwilayah tertentu.
2.8 Kesejahteraan Publik dan Ketersediaan Barang Publik
Kesejahteraan publik berkaitan dengan jumlah, jenis barang dan jasa yang
tersedia yang dapat dikonsumsi publik. Solusi terbaik untuk mensejahterakan
masyarakat dengan menggunakan mekanisme pasar.namun prinsip ini akan
menghasilkan zero sum game, yaitu bila seorang bisa mendapatkan kondisi lebih
31
baik dari suatu transaksi, maka akan ada orang lain yang akan mengalami
kerugian. Hal ini terjadi karena sistem pasar yang bersaing, semua transaksi yang
terjadi saling menguntungkan. Bila dilakukan penyesuaian terhadap mekanisme
pasar yang bersaing maka akan dihasilkan kondisi seperti diatas, yaitu keuntungan
yang didapat oleh seorang merupakan biaya bagi orang lain.
2.9 Pasar dan Pemerintah yang Gagal
Pasar yang gagal merupakan pasar yang tidak dapat menjalankan
fungsinya dengan benar, yaitu tidak dapat menciptakan persaingan yang hebat,
hanya mengutamakan kepentingan pemain yang kuat saja, mengabaikan
kepentingan orang banyak sehingga tidak menghasilkan efisiensi ekonomi. Pasar
gagal ini hanya menghasilkan eksternalitas negatif bagi masyarakat.
penyelenggara
negara
baik
politisi
maupun
birokrat,
jika
32
mempunyai moral dan integritas kenegarawanan, agar kebijakan ini tidak muncul
pada masyarakat.
c. Peraturan yang tidak berpihak pada kepentingan publik(regulatory
capture)
Kebijakan ekonomi negara oleh pemerintah disusun oleh para politisi dan
birokrat yang tidak berpihak pada kepentingan publik akan membuat kinerja
ekonomi publik buruk. Misalnya kebijakan ekonomi negara untuk menaikan tarif
listrik guna mengamankan cash- flow PT PLN, dapat menyebabkan seluruh
aktivitas ekonomi dimasyarakat akan terbebani, sehingga kinerja ekonomi publik
terganggu.
d. Intervensi pemerintah yang tidak tepat, sehingga menimbulkan
disensif
Dalam praktik hidup bernegara, berbagai kebijakan negara yang tidak tepat
sering terjadi, misal penetapan upah minimum bagi para pekerja. Bila penetapan
upah minimum tidak tepat tidak sebanding dengan produktivitas yang dihasilkan,
maka ekonomi negara yang bersangkutan akan kalah bersaing dengan negara
tetangga.
e. Pembukaan kran impor yang terlalu mudah
Bila pembukaan kran impor terhadap produk yang juga dihasilkan didalam
negeri terlalu mudah tanpa dilakukan dengan perhitungan yang cermat,
dampaknya dalam jangka panjang akan mengakibatkan industri lokal akan mati,
dan ini tentu akan merugikan kepentingan ekonomi publik.
f. Pengenaaan pajak yang kurang tepat
Jika pengenaan pajak pemerintah nilai (PPN) atas produk yang dibutuhkan
tanpa dilakukan dengan perhitungan yang cermat, maka dampaknya dalam jangka
panjang akan mengakibatkan permintaan akan turun, yang pada akhirnya
merugikan industri lokal. Bila penyelenggara negara gagal melindungi
kepentingan publiknya, maka hal ini akan menimbulkan sosial di masyarakat, jika
33
Krisis Ekonomi
a.Ekonomi
spekulasi
yang
menimbulkan
pertumbuhan
semu(bubble
economic)
Bubble ekonomi adalah sebuah keadaan dimana ada kenaikan harga yang
cepat, diikuti oleh fluktuasi harga di pasar yang pada akhirnya jika sudah
mencapai titik jenuh kemudian meledak menyebabkan timbulnya krisis. Hal ini
terjadi
karena
ketika
spekulasi
berkembang
untuk
komoditas
tertentu
35
negara.
Negara belum mampu menciptakan mesin birokrasi pemerintah yang
efisiensi untuk menggerakkan semua bidang kehidupan. Berkembangnya
36
Kesejahteraan masyarakat
Masyarakat yang sejahtera paling tidak memiliki 2 unsur ,yaitu pendapatan
,masyarakat yang memadai, dan pelayanan dari negar yang juga memadai. Jika
indikator ini digunakan untuk menilai kesejahteraan masyarakat sepertinya masih
jauh dari yang diharapkan, jika dibandingkan dengan negara tetangga yang
merdeka lebih belakangan dan kekayaan alamnya lebih sedikit dari negara
indonesia ,dengan kata lain kinerja ekonomi indonesia masih lemah.
Stabilitas nilai tukar
Stabilitas nilai tukar, baik internal maupun eksternal tampaknya juga
belum memadai. Walaupun secara resmi pemerintah mengumkan angka inflasi
dibawah 10%, tetapi kalau dilihat pergerakan harga barang dan jasa dibandingkan
dengan pendapatan kelompok masyarakat menengah kebawah, pada umumnya
menunjukan beban hidup masyarakat dari waktu kewaktu semakin berat.
37
Iklim usaha adalah kondisi yang dapat merangsang munculnya usaha atau
investasi. Iklim usaha dibentuk dari berbagai faktor yang saling berkait dan
bersaing satu sama lain dalam membangun suasana yang menyenangkan bagi
semua pihak yang berkaitan dengan masalah investasi, baik dimsyarakat sekitar
lokasi, pelaku investasi, maupun pemerintah yang mewakili kepentingan negara.
Namun jika iklim usahanya tidak kondusif, maka pengembangan investasi tidak
akan optimal, begitu juga sebaliknya. Hal yang berkaitan dengan pembentukan
iklim investasi antara lain :
a. Kepastian berusaha
Di indonesia hal ini sangat sulit, terutama bagi usaha kecil dan rakyat jelata
yang ingin berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi publik. Kepastian berusaha
merupakan sinergi dari berbagai aspek terkait dengan pelaksanaan investasi.
39
40
makro terjadi bubble economic, yang tentu saja secara nyata dilapangan tidak ada
pertumbuhan ekonomi.
Konsistensi dari indikator secara makro dan mikro ini sebenarnya lebih
menunjukan keterbukaan dan akuntabilitas penyelenggara negara, sehingga
dengan demikian akan mengurangi aktifitas penyelenggara negara yang hanya
berujung pada pembentukan citra, bukan pada optimalisasi kinerja.
BAB 3. PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Eksistensi pasar sebagai mekanisme untuk meniptakan persaingan yang
sehat dalam perekonomian nasional perlu dijaga agar dapat berkontribusi optimal
bagi pencapaian kesejahteraan masyarakat. perlu di ingat, sejarah peradaban
manusia berbagai kasus resesi ekonomi dunia, khususnya krisis financial global
tahun 2008, menunjukan pada dunia bahwa pasar itu bisa gagal dalam
menjalankan fungsinya, sehingga menimbulkan pasar yang gagal (market
failured).
Pasar yang gagal yaitu pasar yang tidak dapat menjalankan fungsinya
dengan baik, yaitu tidak dapat menciptakan persaingan yang sehat, hanya
mementingkan permainan yang kuat. mengabaikan kepentingan orang banyak
41
(publik), sehingga tidak dapat menghasilkan efisiensi ekonomi. pasar yang gagal
ini menghasilkan eksternalitas negatif bagi masyarakat.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pasar tidak dapat mengatur
dirinya sendiri, atau pasar tidak selalu berfungsi sebagai alat untuk menciptakan
persaingan yang sehat, baik antara konsumen dan produsen, antar produsen
maupun antar konsumen. oleh karena itu dalam mengelola perekonomian nasional
yang bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat, maka peran negara yang
dijalankan oleh penyelenggara negara, khususnya pemerintah perlu terus
dihidupkan dan dijaga, sehingga kedaulatan negara dalam melindungi berbagai
aspek kehidupan bernegara dan berbangsa dapat ditegakkan.
42