“PASAR OLIGOPOLI”
Dosen Pengampu: Dr. Deny Edy Widodo S.E.,M.M
Pertama-tama penulis memanjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
segala nikmat dan karuniaNya, Sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Ekonomi
Manajerial. Shalawat serta salam senantiasa kita panjatkan kepada junjungan kita Nabi Besar
Muhammad SAW.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
tugas makalah ini. Terutama, Dosen pengampu Mata Kuliah Ekonomi Manajerial Bpk. Dr. Deny
Edy Widodo S.E.,M.M yang telah membimbing kami dan rekan–rekan yang mendukung dan
memberi masukan yang sangat berguna dalam penyelesaian tugas makalah ini.
Makalah ini berjudul “PASAR OLIGOPOLI “. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna, untuk itu penulis memohon maaf, apabila didalam makalah kami ini terdapat
kekurangan dalam penulisan sebagainya. Untuk itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk perbaikan penulisan kedepannya.
Dalam dinamika ekonomi global yang terus berkembang, pemahaman terhadap struktur pasar
menjadi landasan yang tak terbantahkan dalam menavigasi perubahan dan menentukan arah
kebijakan ekonomi. Struktur pasar, sebagai fondasi dari interaksi antara penawaran, permintaan,
serta perilaku perusahaan dan konsumen, memiliki peran yang vital dalam membentuk berbagai
aspek ekonomi suatu negara atau wilayah.
Ketika kita merunutnya ke inti, pemahaman yang mendalam terhadap struktur pasar bukan hanya
sekadar analisis statistik, melainkan pintu masuk yang membuka wawasan tentang bagaimana
pasar beroperasi, bagaimana keputusan ekonomi dibuat, serta bagaimana distribusi sumber daya
dilakukan. Ini adalah landasan bagi pembentukan kebijakan, strategi bisnis, dan pemahaman
akan keseimbangan antara kepentingan konsumen, produsen, dan pemerintah.
Struktur pasar bukan hanya tentang jumlah perusahaan yang beroperasi atau jenis produk yang
dihasilkan. Ini tentang dinamika yang menggerakkan kekuatan pasar, mengatur tingkat
persaingan, menentukan harga, serta memengaruhi kesejahteraan ekonomi secara keseluruhan.
Dalam era di mana inovasi teknologi dan perubahan eksternal mendominasi, pemahaman
terhadap struktur pasar menjadi semakin krusial dalam mengantisipasi dampak perubahan ini
terhadap ekonomi suatu negara.
Dalam konteks ini, makalah ini akan menguraikan secara rinci pentingnya pemahaman terhadap
struktur pasar, menyoroti bagaimana pemahaman ini menjadi pilar yang tak tergantikan dalam
menata strategi ekonomi, merancang kebijakan yang efektif, serta mendorong pertumbuhan yang
berkelanjutan. Dari efisiensi alokasi sumber daya hingga perlindungan konsumen, dari inovasi
hingga distribusi pendapatan, pemahaman terhadap struktur pasar menawarkan visi holistik yang
mendukung dalam mengarahkan arah pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Pasar oligopoli, sebagai salah satu bentuk struktur pasar dalam ekonomi, menawarkan landasan
yang menarik untuk memahami dinamika kompleks dalam lingkungan bisnis modern. Oligopoli
menggambarkan situasi di mana sejumlah kecil perusahaan dominan mengendalikan sebagian
besar pasar untuk suatu produk atau jasa tertentu. Kekuatan dan strategi perusahaan dalam pasar
oligopoli menciptakan dinamika unik yang memiliki implikasi mendalam terhadap perilaku
pasar, harga, inovasi, serta kesejahteraan konsumen.
Pentingnya studi tentang oligopoli tidak hanya terletak pada analisis struktural pasar, tetapi juga
dalam pemahaman akan dampaknya terhadap berbagai aspek ekonomi. Oligopoli memberikan
pandangan yang mendalam tentang bagaimana perusahaan-perusahaan besar bersaing,
berkolaborasi, atau bahkan mengontrol pasar untuk mempengaruhi keputusan harga dan kualitas
produk. Keadaan ini berkontribusi terhadap pemahaman terhadap dinamika perubahan harga
yang tidak hanya memengaruhi konsumen tetapi juga perekonomian secara keseluruhan. Studi
tentang oligopoli menjadi relevan dalam konteks kebijakan ekonomi, karena pengaturan atau
pengawasan pemerintah seringkali menjadi perdebatan.
Pemerintah cenderung mencari keseimbangan antara mendorong persaingan yang sehat dan
melindungi kepentingan konsumen tanpa menghambat inovasi atau efisiensi perusahaan.
Memahami perilaku perusahaan dalam pasar oligopoli memberikan wawasan yang diperlukan
bagi pemerintah untuk merancang kebijakan yang efektif. Dalam konteks bisnis, pemahaman
terhadap oligopoli membantu perusahaan merencanakan strategi yang sesuai dengan lingkungan
yang ada.
Pembahasan Dalam perekonomian yang sudah maju, pasar oligopoli banyak terdapat karena
teknologi sangat modern. Teknologi modern mencapai efisiensi yang optimum hanya sesudah
jumlah produksi mencapai tingkat yang sangat besar. Keadaan ini menimbulkan kecenderungan
pengurangan jumlah perusahaan dalam industri.
1.3 Tujuan
Tujuan dari terbuatnya makalah ini ialah, diharapkan Mahasiswa dapat mengetahui Pasar
Oligopoli dalam ekonomi di indonesia serta dapat memahami tantangan dan peluang di
era Industri yang semakin pesat ini dan diharapkan pula Mahasiswa dapat mengetahui
lebih dalam megenai materi yang di sampaikan dalam makalah guna memenuhi
pengetahuan dalam mata kuliah Ekonomi Manajerial
BAB II
PEMBAHASAN
Pasar Oligopoli adalah bentuk pasar di mana hanya sedikit perusahaan yang mendominasi dan
mengendalikan mayoritas penawaran atau produksi suatu barang atau jasa. Dalam struktur ini,
hubungan antar perusahaan cenderung kompleks, karena setiap perusahaan harus
mempertimbangkan reaksi pesaing dalam membuat keputusan strategis. Jumlah perusahaan yang
mendominasi pasar bisa dua atau lebih, tetapi kunci dari oligopoli adalah kekuatan pasar yang
terpusat di tangan sejumlah kecil pemain utama. Perusahaan yang bergerak dalam pasar oligopoli
disebut oligopolis (oligopolist). Sebagai produsen, keseimbangan terjadi bila laba maksimum
tercapai. Analisis keseimbangan oligopoli tidak menekankan dimensi waktu, melainkan
kompetisi. Perusahaan seimbang atau tidak bukan saja dilihat dari kemampuan
mengatur output dan harga, tetapi juga kemampuan memprediksi perilaku pesaing. Begitu
kompleksnya situasi dalam pasar oligopoli, sehingga para ekonom mengembangkan berbagai
model untuk menganalisis perilaku oligopolis. Sayangnya, tidak ada satupun model yang dapat
diterima secara umum sebagai model terbaik.
Dari definisi-definisi tersebut, dapat dipahami bahwa pada dasarnya, Pasar oligopoli adalah pasar
yang terdiri atas hanya sedikit perusahaan (produsen). Setiap perusahaan memiliki kekuatan
(cukup) besar untuk mempengaruhi harga pasar. Produk dapat homogen atau terdiferensiasi.
Perilaku setiap perusahaan akan mempengaruhi perilaku perusahaan lainnya dalam industri. Dari
definisi di atas, kondisi pasar oligopoli mendekati kondisi pasar monopoli. Oligopoli melibatkan
kekuatan pasar yang terkonsentrasi di tangan beberapa pemain utama, dan interaksi antara
mereka dapat memiliki dampak besar pada dinamika pasar dan keputusan ekonomi secara
keseluruhan.
Dari dua kemungkinan ini, yang mana yang akan wujud tergantung kepada bentuk kerjasama di
antara perusahaan-perusahaan dalam pasar oligopoli.
Tanpa ada kerjasama, kekuasaan menentukan harga menjadi lebih terbatas. Apabila ada suatu
perusahaan menurunkan harga, dalam waktu yang singkat ia akan menarik banyak pembeli.
Perusahaan yang kehilangan pembeli akan melakukan tindakan balasan
deagan.mengurangi,harga yang lebih besar lagi sehingga akhirnya perusahaan yang mula-mula
menurun harga akan kehilangan banyak pelanggannya. Tetapi kalau perusahaan dalam pasar
oligopoli bekerjasama dalam menentukan harga, maka harga dapat ilkan pada tingkat harga yang
mereka sepakati. Sehingga kekuasaan mereka dalam menentukan harga adalah sangat besar,
yaitu sama seperti dalam pasar monopoli.
Kegiatan periklanan secara terus sangat diperlukan oleh perusahaan dalam pasar oligopoli yang
menghasilkan barang yang berbeda corak. Pengeluaran iklan oleh perusahaan-perusahaan dalam
pasar oligopoli basanaya sangat besar sekali. Kegiatan promosi secara secara iklan yang sangat
aktif tersebut adalah untuk dua tujuan , yaitu menarik pembeli baru dan mempertahankan
pembeli lama.
Begitu kompleksnya situasi dalam pasar oligopoli, sehingga para ekonom mengembangkan
berbagai model untuk menganalisis perilaku oligopolis. Sayangnya, tidak ada satu pun model
yang dapat diterima secara umum sebagai model terbaik. Berikut ini akan disampaikan beberapa
model oligopoli yang dikembangkan oleh para ekonom.
Dalam dunia nyata, perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri mobil, semen, kertas,
pupuk dan peralatan mesin, umumnya berstruktur oligopoli. Teknologi padat modal (capital
intensive) yang dibutuhkan dalam proses produksi menyebabkan efisiensi (biaya rata-rata
minimum) baru tercapai bila output diproduksi dalam skala sangat besar. Dalam industri mobil,
untuk satu jenis mobil, skala efisiensi baru tercapai juka produksi mobil minimal 50.000 sampai
100.000 unit per tahun. Bila perusahaan memproduksi tiga jenis mobil saja, output minimal
seluruhnya antara 200.000 – 300.000 unit per tahun. Selanjutnya bila biaya produksi per mobil
puluhan juta rupiah, dana yang di butuhkan untuk berproduksi ratusan miliar rupiah per tahun.
Jika dihitung dengan biaya investasi awal, maka perusahaan yang ingin memasuki industri mobil
harus menyiapkan dana triliunan rupiah.
Keadaan di atas merupakan hambatan untuk masuk (barries to entry) bagi perusahaan-
perusahaan pesaing. Tidak mengherankan jika dalam pasar oligopoli hanya terdapat sedikit
produsen.
2.Kompleksitas manajemen
Berbeda dengan tiga struktur pasar lainnya (persaingan sempurna, monopoli, dan persaingan
monopolistik), struktur pasar oligopoli ditandai dengan kompetisi harga dan non harga.
Perusahaan juga harus cermat memperhitungkan setiap keputusan agar tidak menimbulkan reaksi
yang merugikan dari perusahaan pesaing. Karena itu dalam industri oligopoli, kemampuan
keuangan yang besar saja tidak cukup sebagai modal untuk bertahan dalam industri. Perusahaan
juga harus memiliki kemampuan manajemen yang sangat baik agar mampu bertahan dalam
struktur industri yang persaingannya begitu kompleks. Tidak banyak perusahaan yang memiliki
kemampuan tersebut, sehingga dalam pasar oligopoli akhirnya hanya terdapat sedikit produsen.
Tentu saja pasar oligopoli memiliki kelebihan dan kekurangannya. Kelebihan dari pasar
oligopoli adalah mendorong perkembangan teknologi dan inovasi. Struktur pasar ini yang paling
memberikan dorongan terbesar dalam mengembangkan teknologi dan inovasi. Hal ini
dikarenakan perusahaan mendapat untung yang lebih dari normal dan menekankan persaingan
dimana sangat membahayakan kedudukan perusahaan dalam industri. Keuntungan yang lebih
disebabkan perusahaan baru sulit untuk memasuki pasar ini. Sehingga keuntungan lebih normal
berlangsung dalam jangka panjang dan perusahaan memiliki dana yang cukup untuk kepentingan
melakukan riset dalam mengembangkan teknologi serta melakukan inovasi.
Selain itu melakukan pengembangan teknologi dan melakukan persaingan dalam pasar ini, sebab
perusahaan tidak mungkin melakukan persaingan dalam harga. Terdapat sedikit penjual karena
dibutuhkan biaya investasi yang besar, jumlah penjual yang sedikit membuat penjual dapat
mengendalikan harga dalam tingkat tertentu, dan bila terjadi perang harga, konsumen akan
diuntungkan serta adanya efisiensi dalam menjalankan produksi dan persaingan di antara
perusahaan akan memberikan keuntungan bagi konsumen dalam hal harga dan kualitas
barang.Adapun kekurangan dari pasar ini adalah tidak adanya efisiensi dalam menggunakan
sumber-sumber daya. Efisiensi penggunaan sumber daya akan tercapai apabila ongkos marjinal
sama dengan harga. Pada umumnya keadaan ini tidak dicapai pada pasar oligopoli. Tetapi jika
dipandang dari sudut skala ekonomis yang mungkin diperoleh, terdapat kemungkinan bahwa
perusahaan oligopoli akan memproduksi barang dengan ongkos yang lebih rendah daripada
perusahaan yang ada dalam persaingan sempurna. Terdapat rintangan yang kuat untuk dapat
masuk ke pasar oligopoli, akan terjadi perang harga dan produsen dapat melakukan kerja sama
(kartel) yang pada akhirnya akan merugikan konsumen. Selain itu juga dibutuhkan investasi dan
modal yang besar untuk memasuki pasar, karena adanya skala ekonomi yang telah diciptakan
perusahaan sehingga sulit bagi pesaing baru untuk masuk ke dalam pasar, apabila terdapat
perusahaan yang memiliki hak paten atas sebuah produk, maka tidak memungkinkan bagi
perusahaan lain untuk memproduksi barang sejenis, perusahaan yang telah memiliki pelanggan
setia akan menyulitkan perusahaan lain untuk menyainginya, adanya hambatan jangka panjang
seperti pemberian hak waralaba oleh pemerintah sehingga perusahaan lain tidak memasuki pasar,
adanya kemungkinan terjadinya kolusi antara perusahaan di pasar yang dapat membentuk
monopoli atau kartel yang merugikan masyarakat. Atau secara rinci sebagai berikut:
Biasanya perusahaan yang bermain dalam persaingan oligopoli adalah perusahaan yang telah
mapan, baik dari segi pengalaman, modal, sumber daya (manusia dan bahan baku) serta
teknologi. Oleh karena itu, untuk persaingan oligopoli agaknya sukar bagi perusahaan baru untuk
memasukinya, terutama pada persaingan yang didalamnya terdapat kesepakatan/kartel.
Adapun hambatan-hambatan itu diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Skala Ekonomis
Perusahaan yang telah lama berproduksi dan beroperasi relatif lebih memiliki kesempatan untuk
menikmati skala ekonomis, karena untuk memperbesar produksinya perusahaan tersebut cukup
menambah dari produksi yang sudah ada, sehingga sangat memungkinkan untuk menurunkan
biaya produksi dan relatif akan mampu menjual produksinya dengan harga yang relatif lebih
murah bila dibandingkan para pendatang baru.
b. Ongkos Produksi yang Berbeda
Perusahaan bisa menurunkan biaya produksi dengan membuka kapasitas produksi baru daripada
tetap menggunakan kapasitas yang lama dan seterusnya, sementara bagi perusahaan baru hal itu
dilakukan karena harus mengeluarkan segala macam biaya yang tidak disertai dengan produksi
langsung (misalnya biaya pendidikan karyawan agar menjadi terampil).
Industrusi transportasi udara dan TELKOM mewarisi struktur pasar monopoli-oligopoli. Kedua
industri ini sangat padat moral, sehingga di masa lalu negara mengambil inisiatif dengan
memprakarsai lebih dulu melalui pembentukan BUMN. Tetapi lambat laun swasta mulai masuk
ke dalam pasar tersebut sehingga semakin banyak pesaing-pesaing baru yang terlibat.
Industri transportasi udara telah berhasil melakukan transformasi dari pasar monopoli menjadi
pasar yang bersaing dengan tekanan pasar yang memaksa terjadinya efisiensi. Akhirnya
konsumen memperoleh manfaat yang besar karena biaya transportasi udara semakin murah.
Tetapi industri telekomunikasi belum berhasil melakukan transformasi seperti itu. Telkom di
dalam pasar telekomuniasi masih sangat dominan sehingga mekanisme persaingan yang sehat
masih belum sepenuhnya terwujud dengan baik.
Struktur pasar seperti ini masih menjadi kendala bagi efisiensi pelaku didalamnya dan masih
belum berhasil menurunkan tarif telepon sampai setara dengan negara-negara lainnya.
Sebagai contoh, ketika kita berada di negara AS, Australia, atau Eropa dan iseng menelepon ke
Jakarta, maka carilah kartu telepon internasional. Kita dapat menelepon ke Jakarta sampai
kuping panas dengan tarif sangat murah, hanya beberapa dolar saja. Ini terjadi karena pasar
dibuka dan ditransformasikan menjadi pasar yang lebih bersaing dengan banyak pelaku-pelaku
pasar di dalamnya.
Telkom dalam waktu cepat atau lambat akan mengalami tekanan dari publik, konsumen, media
dan parlemen untuk masuk ke dalam pasar yang lebih bersaing secara sehat. Pasar
telekomunikasi seluler masih bersifat oligopolis dengan tarif yang sangat mahal. Lambat laun
produk-produk teknologi baru dalam bidang komunikasi ternyata memberi tekanan pada
persaingan yang lebih dan semakin terbuka luas. Produk Flexi, Esia dan sejenisnya mulai
memberi tekanan pada pasar seluler sehingga membuat banyak item biaya yang dikurangi.
Pulsa untuk internet yang mahal mulai mendapat tekanan yang kuat dari produk-produk GPRS,
yang memberikan tarif cukup murah untuk pemakai layanan internet. Jadi, dengan teknologi dan
informasi yang semakin terbuka, konsumen dan masyarakat luas akan semakin mendapat akses
yang lebih banyak pada pasar telekomunikasi. Pada gilirannya, harga pulsa telepon akan lebih
murah.
Contoh lainnya adalah masuknya Petronas dan Shell membuat praktek monopoli penjualan BBM
di Indonesia berakhir. Pertamina kini memiliki pesaing. Untuk mempertahankan pasarnya
Pertaminan harus dapat meningkatkan daya saing dengan melakukan inovasi, efisiensi dan
efektivitas dalam kegiatan usahanya.
DAFTAR PUSTAKA
Boediono . 1982. Ekonomi Mikro. Seri Sinopsis PIE No. 1, BPFE, Yogyakarta Ferguson,
C.E., and J.P. Gould. 1975. Microeconomic Theory. Fourth Edition, Yale
University.
Nicholson, Walter. 1999. Teori Mikroekonomi. Alih bahasa: Daniel Wirajaya, Edisi ke-5,
Binarupa Aksara, Jakarta.
Rosidi, Suherman. 2000. Pengantar Teori Ekonomi. Pendekatan kepada Teori Makro &
Mikro. Cetakan ke-4, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Sukirno, Sadono. 2001. Pengantar Teori Mikroekonomi. Cetakan ke-15, PT Raja Grafindo
Persada, Jakarta.