Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH EKONOMI MANAJERIAL

“PASAR OLIGOPOLI”
Dosen Pengampu: Dr. Deny Edy Widodo S.E.,M.M

Disusun Oleh Kelompok 2 :

1. Dania Liza Silvani 21610056


2. Echa Kautsar Muhammad 21610065
3. Laura Sindia 21610072
4. Andyka Pratama 21610088
5. Pratiwi Puji Lestari 21610090

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2023
KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis memanjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
segala nikmat dan karuniaNya, Sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Ekonomi
Manajerial. Shalawat serta salam senantiasa kita panjatkan kepada junjungan kita Nabi Besar
Muhammad SAW.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
tugas makalah ini. Terutama, Dosen pengampu Mata Kuliah Ekonomi Manajerial Bpk. Dr. Deny
Edy Widodo S.E.,M.M yang telah membimbing kami dan rekan–rekan yang mendukung dan
memberi masukan yang sangat berguna dalam penyelesaian tugas makalah ini.

Makalah ini berjudul “PASAR OLIGOPOLI “. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna, untuk itu penulis memohon maaf, apabila didalam makalah kami ini terdapat
kekurangan dalam penulisan sebagainya. Untuk itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk perbaikan penulisan kedepannya.

Metro, 25 November 2023


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 2

1.3 Tujuan ................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3

2.1 Pengertian Pasar Oligopoli ................................................................ 3

2.2 Ciri – Ciri Pasar Oligopoli ................................................................. 5

2.3 Karakterisitik Pasar Oligopoli ........................................................... 7

2.4 Model Pasar Oligopoli ........................................................................ 8

2.5 Faktor Terbentuknya Pasar Oligopol .................................................. 9

2.6 Kelebihan dan Kekurangan Pasar Oligopoli ....................................... 9

2.7 Hambatan Dalam Persaingan Pasar Oligopoli.................................. 10

2.8 Contoh Yang Berhubungan dengan Pasar Oligopoli ....................... 11

BAB III PENUTUP ....................................................................................... 12

3.1 Kesimpulan ........................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 13


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam dinamika ekonomi global yang terus berkembang, pemahaman terhadap struktur pasar
menjadi landasan yang tak terbantahkan dalam menavigasi perubahan dan menentukan arah
kebijakan ekonomi. Struktur pasar, sebagai fondasi dari interaksi antara penawaran, permintaan,
serta perilaku perusahaan dan konsumen, memiliki peran yang vital dalam membentuk berbagai
aspek ekonomi suatu negara atau wilayah.

Ketika kita merunutnya ke inti, pemahaman yang mendalam terhadap struktur pasar bukan hanya
sekadar analisis statistik, melainkan pintu masuk yang membuka wawasan tentang bagaimana
pasar beroperasi, bagaimana keputusan ekonomi dibuat, serta bagaimana distribusi sumber daya
dilakukan. Ini adalah landasan bagi pembentukan kebijakan, strategi bisnis, dan pemahaman
akan keseimbangan antara kepentingan konsumen, produsen, dan pemerintah.

Struktur pasar bukan hanya tentang jumlah perusahaan yang beroperasi atau jenis produk yang
dihasilkan. Ini tentang dinamika yang menggerakkan kekuatan pasar, mengatur tingkat
persaingan, menentukan harga, serta memengaruhi kesejahteraan ekonomi secara keseluruhan.
Dalam era di mana inovasi teknologi dan perubahan eksternal mendominasi, pemahaman
terhadap struktur pasar menjadi semakin krusial dalam mengantisipasi dampak perubahan ini
terhadap ekonomi suatu negara.

Dalam konteks ini, makalah ini akan menguraikan secara rinci pentingnya pemahaman terhadap
struktur pasar, menyoroti bagaimana pemahaman ini menjadi pilar yang tak tergantikan dalam
menata strategi ekonomi, merancang kebijakan yang efektif, serta mendorong pertumbuhan yang
berkelanjutan. Dari efisiensi alokasi sumber daya hingga perlindungan konsumen, dari inovasi
hingga distribusi pendapatan, pemahaman terhadap struktur pasar menawarkan visi holistik yang
mendukung dalam mengarahkan arah pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Pasar oligopoli, sebagai salah satu bentuk struktur pasar dalam ekonomi, menawarkan landasan
yang menarik untuk memahami dinamika kompleks dalam lingkungan bisnis modern. Oligopoli
menggambarkan situasi di mana sejumlah kecil perusahaan dominan mengendalikan sebagian
besar pasar untuk suatu produk atau jasa tertentu. Kekuatan dan strategi perusahaan dalam pasar
oligopoli menciptakan dinamika unik yang memiliki implikasi mendalam terhadap perilaku
pasar, harga, inovasi, serta kesejahteraan konsumen.

Pentingnya studi tentang oligopoli tidak hanya terletak pada analisis struktural pasar, tetapi juga
dalam pemahaman akan dampaknya terhadap berbagai aspek ekonomi. Oligopoli memberikan
pandangan yang mendalam tentang bagaimana perusahaan-perusahaan besar bersaing,
berkolaborasi, atau bahkan mengontrol pasar untuk mempengaruhi keputusan harga dan kualitas
produk. Keadaan ini berkontribusi terhadap pemahaman terhadap dinamika perubahan harga
yang tidak hanya memengaruhi konsumen tetapi juga perekonomian secara keseluruhan. Studi
tentang oligopoli menjadi relevan dalam konteks kebijakan ekonomi, karena pengaturan atau
pengawasan pemerintah seringkali menjadi perdebatan.

Pemerintah cenderung mencari keseimbangan antara mendorong persaingan yang sehat dan
melindungi kepentingan konsumen tanpa menghambat inovasi atau efisiensi perusahaan.
Memahami perilaku perusahaan dalam pasar oligopoli memberikan wawasan yang diperlukan
bagi pemerintah untuk merancang kebijakan yang efektif. Dalam konteks bisnis, pemahaman
terhadap oligopoli membantu perusahaan merencanakan strategi yang sesuai dengan lingkungan
yang ada.

Perusahaan harus mempertimbangkan perilaku pesaing, respons terhadap perubahan harga,


inovasi, serta strategi pemasaran yang dapat memberikan keunggulan dalam lingkungan
oligopoli yang terbatas. Makalah ini akan membahas secara komprehensif pentingnya studi
tentang oligopoli, membahas implikasi struktural, kebijakan, serta strategi yang relevan dalam
lingkungan pasar yang didominasi oleh sejumlah kecil perusahaan besar. Dari dampak terhadap
konsumen hingga implikasi kebijakan ekonomi, pemahaman tentang oligopoli menjadi jendela
penting dalam memahami interaksi antara pasar, perusahaan, dan pemerintah dalam konteks
ekonomi global yang terus berubah.

Pembahasan Dalam perekonomian yang sudah maju, pasar oligopoli banyak terdapat karena
teknologi sangat modern. Teknologi modern mencapai efisiensi yang optimum hanya sesudah
jumlah produksi mencapai tingkat yang sangat besar. Keadaan ini menimbulkan kecenderungan
pengurangan jumlah perusahaan dalam industri.

1.2 Rumusan Masalah


1. jelaskan Pengertian Pasar Oligopoli?

2. apa saja Ciri- Ciri Pasar Oligopoli ?

3. sebutkan Karakteristik Pasar Oligopoli ?

4. bagaimana Model – Model Pasar Oligopoli ?

5. apa yang menjadi Faktor Terbentuknya Pasar Oligopoli ?

6. apakah Kelebihan dan Kekurangan Pasar Oligopoli ?

7. jelaskan dan sebutkan Hambatan Dalam Persaingan Pasar Oligopoli ?

8. berilah sebuah Contoh Yang Berhubungan dengan Pasar Oligopoli ?

1.3 Tujuan
Tujuan dari terbuatnya makalah ini ialah, diharapkan Mahasiswa dapat mengetahui Pasar
Oligopoli dalam ekonomi di indonesia serta dapat memahami tantangan dan peluang di
era Industri yang semakin pesat ini dan diharapkan pula Mahasiswa dapat mengetahui
lebih dalam megenai materi yang di sampaikan dalam makalah guna memenuhi
pengetahuan dalam mata kuliah Ekonomi Manajerial
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI PASAR OLIGOPOLI

Pasar Oligopoli adalah bentuk pasar di mana hanya sedikit perusahaan yang mendominasi dan
mengendalikan mayoritas penawaran atau produksi suatu barang atau jasa. Dalam struktur ini,
hubungan antar perusahaan cenderung kompleks, karena setiap perusahaan harus
mempertimbangkan reaksi pesaing dalam membuat keputusan strategis. Jumlah perusahaan yang
mendominasi pasar bisa dua atau lebih, tetapi kunci dari oligopoli adalah kekuatan pasar yang
terpusat di tangan sejumlah kecil pemain utama. Perusahaan yang bergerak dalam pasar oligopoli
disebut oligopolis (oligopolist). Sebagai produsen, keseimbangan terjadi bila laba maksimum
tercapai. Analisis keseimbangan oligopoli tidak menekankan dimensi waktu, melainkan
kompetisi. Perusahaan seimbang atau tidak bukan saja dilihat dari kemampuan
mengatur output dan harga, tetapi juga kemampuan memprediksi perilaku pesaing. Begitu
kompleksnya situasi dalam pasar oligopoli, sehingga para ekonom mengembangkan berbagai
model untuk menganalisis perilaku oligopolis. Sayangnya, tidak ada satupun model yang dapat
diterima secara umum sebagai model terbaik.

Definisi Menurut Para Ahli:


1. Alfred E. Kahn (Ahli Ekonomi)
"Oligopoli adalah bentuk struktur pasar di mana hanya ada beberapa penjual atau
produsen yang menguasai seluruh penawaran pasar."
2. Paul A. Samuelson (Ahli Ekonomi)
"Oligopoli adalah situasi pasar yang dicirikan oleh keberadaan beberapa produsen atau
penjual yang dapat mengendalikan jumlah penawaran produk dan karenanya memiliki
kekuatan pasar."
3. Edward S. Mason (Ahli Ekonomi)
"Oligopoli adalah suatu situasi di mana beberapa perusahaan saling bersaing dan
bersinergi satu sama lain, menghasilkan dinamika persaingan yang sangat kompleks."
4. Joseph E. Stiglitz dan Carl E. Walsh (Ahli Ekonomi)
"Oligopoli adalah pasar di mana hanya ada beberapa penjual atau produsen dan setiap
penjual individu memiliki kekuatan pasar yang signifikan sehingga mereka memengaruhi
harga pasar."
5. Joel Dean (Ahli Manajemen)
"Oligopoli adalah bentuk struktur pasar di mana terdapat beberapa produsen atau penjual
yang menguasai sebagian besar penawaran di pasar dan masing-masing memiliki
kemampuan untuk mempengaruhi harga."

Dari definisi-definisi tersebut, dapat dipahami bahwa pada dasarnya, Pasar oligopoli adalah pasar
yang terdiri atas hanya sedikit perusahaan (produsen). Setiap perusahaan memiliki kekuatan
(cukup) besar untuk mempengaruhi harga pasar. Produk dapat homogen atau terdiferensiasi.
Perilaku setiap perusahaan akan mempengaruhi perilaku perusahaan lainnya dalam industri. Dari
definisi di atas, kondisi pasar oligopoli mendekati kondisi pasar monopoli. Oligopoli melibatkan
kekuatan pasar yang terkonsentrasi di tangan beberapa pemain utama, dan interaksi antara
mereka dapat memiliki dampak besar pada dinamika pasar dan keputusan ekonomi secara
keseluruhan.

2.2 CIRI-CIRI PASAR OLIGOPOLI

1.Menghasilkan barang standar maupun barang berbeda corak

Adakalanya perusahaan dalam pasar oligopoli menghasilkan barang standar (standardized


product). Industri pasar oligopoli yang demikian sifatnya banyak dijumpai dalam industri yang
menghasilkan bahan mentah seperti produsen bensin, industri baja dan aluminium dan industri
bahan baku industri semen dan bahan bangunan. Di samping itu banyak pula pasar oligopoli
yang terdiri dari perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barang berbeda corak. Barang
seperti itu pada umumnya adalah barang akhir. Contoh dari pasar oligopoli yang menghasilkan
barang akhir adalah industri mobil dan truk, industri rokok, dan industri sabun cuci dan sabun
mandi.
2.Kuasaan menentukan harga adakalanya lemah dan adakalanya sangat tagguh.

Dari dua kemungkinan ini, yang mana yang akan wujud tergantung kepada bentuk kerjasama di
antara perusahaan-perusahaan dalam pasar oligopoli.
Tanpa ada kerjasama, kekuasaan menentukan harga menjadi lebih terbatas. Apabila ada suatu
perusahaan menurunkan harga, dalam waktu yang singkat ia akan menarik banyak pembeli.
Perusahaan yang kehilangan pembeli akan melakukan tindakan balasan
deagan.mengurangi,harga yang lebih besar lagi sehingga akhirnya perusahaan yang mula-mula
menurun harga akan kehilangan banyak pelanggannya. Tetapi kalau perusahaan dalam pasar
oligopoli bekerjasama dalam menentukan harga, maka harga dapat ilkan pada tingkat harga yang
mereka sepakati. Sehingga kekuasaan mereka dalam menentukan harga adalah sangat besar,
yaitu sama seperti dalam pasar monopoli.

3. Pada umumnya Perusahaan Oligopoli perlu melakukan promosi secara iklan.

Kegiatan periklanan secara terus sangat diperlukan oleh perusahaan dalam pasar oligopoli yang
menghasilkan barang yang berbeda corak. Pengeluaran iklan oleh perusahaan-perusahaan dalam
pasar oligopoli basanaya sangat besar sekali. Kegiatan promosi secara secara iklan yang sangat
aktif tersebut adalah untuk dua tujuan , yaitu menarik pembeli baru dan mempertahankan
pembeli lama.

2.3 KARAKTERISTIK PASAR OLIGOPOLI

-Hanya Terdapat Sedikit Penjual.


Dalam pasar oligopoli ini tidak terlalu banyak penjual karena satu penjual merupakan perusahaan
yang mempunyai banyak produk jadi dalam pasar ini yang bersain adalah antara perusahaan
yang mempunyai produk sama namu berbeda kualitas.
-Barang yang dijual homogen
Dalam pasar oligopoli ini juga menjual banyak barang-barang yang sejenis namun berbeda
dengan barang-barang yang ada di pasar lain umumnya. Barang-barang yang siap dijual
merupakan milik beberapa perusahaan yang merupakan pencipta barang-barang tersebut, karena
dalam pasar ini hanya terdapat beberapa saja yang menjadi penjual karena penjual didalam pasar
ini menghasilkan banyak barang yang sama dengan perusahaan yang lain namun beda harga juga
beda kualiasnya.
-Sulit Dimasuki Perusahaan Baru
Dalam pasar oligopoli ini mengapa dikatakan sulit dimasuki oleh perusahaan baru, karena image
dari perusahaan yang sudah lama terbangun lebih kuat dengan pembeli di banding perusahaan
yang baru muncul yang menawarkan barang yang sama namun pembeli atau konsumen tidak
tahu kualitas dari barang-barang yang dijual perusahaan baru tersebut.
-Membutuhkan Peran Iklan
Dalam pasar ini peran iklan sangat membantu peusahaan dagang karena iklan dapat dengan
mudah diterima oleh masyarakat atau calon pembeli, oleh karena itu iklan terbukti ampuh dalam
menarik perhatian calon pembeli yang ingin memilih barang-barang, dengan mudah perusahaan
membuat iklan tentang produknya dengan keunggulan-keunggulan produknya dibanding produk
perusahaan lain atau perusahaan pesaing.
-Terdapat satu pemimpin pasar (market leader)
Dalam pasar oligopoli ini jelas terjadi suatu kepemimpinan perusahaan yang bisa saja
mengakibatkan banyak perusahaan muncul dan mengikuti produk yang di luncurkan oleh
perusahaan yang memimpin pasar, contohnya saja produk mie instan.
-Harga jual tidak mudah berubah
Dalam pasar oligopoli ini harga yang keluar tigak cepat naik atau turun, bisa dikatakan harga
selalu stabil dan tidak mudah berubah, mengapa? mungkin saja karena penjualan yang stabil
terhadap suatu produk yang diluncurkan oleh suatu perusahaan sudah cukup menghasilkan
keuntungan, namun apa bila tiba-tiba harga naik otomatis pembeli akan berfikir kembali untuk
membeli produk ini dan bisa jadi pembeli beralih pada produk perusahaan lainya yang menjual
varian yang sama namu harga lebih murah dengan kualitas yang hampir sama.
Produsen Oligopoli
Paling tidak terdapat dua perilaku produsen yang dapat dibedakan dalam pasar oligopoli, yaitu :
➢ Produsen dalam pasar oligopoli tidak melakukan kolusi untuk menentukan harga dan
jumlah ouput yang harus dihasilkan(non collusive oligopoly)
➢ Produsen dalam pasar oligopoli berkolusi dalam menetukan harga dan jumlah output yang
akan dihasilkan(collusive oligopoly).
2.4 MODEL OLIGOPOLI

Begitu kompleksnya situasi dalam pasar oligopoli, sehingga para ekonom mengembangkan
berbagai model untuk menganalisis perilaku oligopolis. Sayangnya, tidak ada satu pun model
yang dapat diterima secara umum sebagai model terbaik. Berikut ini akan disampaikan beberapa
model oligopoli yang dikembangkan oleh para ekonom.

a. Model Permintaan Yang Patah (Kinked Demand Model)


Model ini dikembangkan oleh P.M. Sweezy (1939). Sweezy beranggapan bahwa kalau ada
produsen dalam pasar oligopoli yang berusaha menaikkan harga maka ia akan kehilangan
langganan karena tak ada produsen lainnya yang bersedia menaikkan harga. Namun sebaliknya,
produsen dalam pasar oligopoli tidak dapat memperluas pasar dengan menurunkan harga sebab
para pesaing akan menurunkan harga dengan tingkat yang lebih rendah lagi. Akibatnya terjadilah
perang harga. Dalam hal ini para produsen dalam pasar oligopoli saling mempengaruhi pasar
oligopoli tidak dapat memperluas pasar dengan menurunkan harga sebab para pesaing akan
menurunkan harga dengan tingkat yang lebih rendah lagi. Akibatnya terjadilah perang harga.
Dalam hal ini para produsen dalam pasar oligopoli saling mempengaruhi, tetapi tidak melakukan
kolusi (kesepakatan).

b. Model Cournot (Cournot Model)


Model Cournot yang disebut juga duopoli dikembangkan oleh Augustin Cournot seorang ahli
ekonomi berkebangsaan Perancis pada tahun 1838. Asumsi utama dari model ini adalah bahwa
jika perusahaan telah menentukan tingkat produksinya, ,aka perusahaan tersebut tidak akan
mengubahnya. Atas dasar asumsi inilah perusahaan pesaingnya akan menentukan tingkat
produksinya. Dalam pasar duopoli hanya terdapat dua perusahaan yang menjual produk yang
homogen, dengan demikian hanya terdapat satu harga pasar. Harga pasar ditentukan oleh
keseimbangan antara jumlah total output yang dihasilkan oleh dua perusahaan dengan
permintaan pasar.
c. Model Stackelberg (Stackelberg Model)
Dalam model Stackelberg diasumsikan bahwa di pasar terdapat dua perusahaan, satu bertindak
sebagai pemimpin (leader firm) dan satu perusahaan berlaku sebagai pengikut (follower).
Perusahaan yang bertindak sebagai pemimpin mempunyai kewenangan untuk menentukan
jumlah output yang akan dihasilkan untuk memperoleh keuntungan maksimum. Atas dasar
jumlah output yang telah ditentukan oleh perusahaan pemimpin ini, perusahaan pengikut akan
bereaksi sesuai dengan ketentuan pada model Cournot, yaitu menganggap bahwa perusahaan
pemimpin tidak akan mengubah tingkat outputnya.

d. Model Perusahaan Dominan (The Dominant Firm Model)


Model perusahaan dominan adalah pengembangan lebih lanjut dari model Stackelberg. Dalam
model ini juga terdapat perusahaan dominan yang bertindak selaku pemimpin dasar serta
perusahaan-perusahaan lain sebagai pengikut. Perbedaannya adalah bahwa perusahaan-
perusahaan pengikut tidak bereaksi mengikuti model Cournut, melainkan mereka bereaksi
seolah-olah mereka berada dalam pasar yang bersaing sempurna. Dengan demikian perusahaan-
perusahaan pengikut bertindak sebagai penerima harga (price taker), yaitu akan menerima
berapapun harga yang ditetapkan oleh perusahaan pemimpin dan akan menghasilkan output pada
kondisi dimana marginal costnya sama dengan tingkat harga.

2.5 FAKTOR PENYEBAB TERBENTUKNYA PASAR OLIGOPOLI

Ada dua faktor penting penyebab terbentuknya pasar oligopoli, yaitu :

1.Efesiensi skala besar

Dalam dunia nyata, perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri mobil, semen, kertas,
pupuk dan peralatan mesin, umumnya berstruktur oligopoli. Teknologi padat modal (capital
intensive) yang dibutuhkan dalam proses produksi menyebabkan efisiensi (biaya rata-rata
minimum) baru tercapai bila output diproduksi dalam skala sangat besar. Dalam industri mobil,
untuk satu jenis mobil, skala efisiensi baru tercapai juka produksi mobil minimal 50.000 sampai
100.000 unit per tahun. Bila perusahaan memproduksi tiga jenis mobil saja, output minimal
seluruhnya antara 200.000 – 300.000 unit per tahun. Selanjutnya bila biaya produksi per mobil
puluhan juta rupiah, dana yang di butuhkan untuk berproduksi ratusan miliar rupiah per tahun.
Jika dihitung dengan biaya investasi awal, maka perusahaan yang ingin memasuki industri mobil
harus menyiapkan dana triliunan rupiah.
Keadaan di atas merupakan hambatan untuk masuk (barries to entry) bagi perusahaan-
perusahaan pesaing. Tidak mengherankan jika dalam pasar oligopoli hanya terdapat sedikit
produsen.

2.Kompleksitas manajemen

Berbeda dengan tiga struktur pasar lainnya (persaingan sempurna, monopoli, dan persaingan
monopolistik), struktur pasar oligopoli ditandai dengan kompetisi harga dan non harga.
Perusahaan juga harus cermat memperhitungkan setiap keputusan agar tidak menimbulkan reaksi
yang merugikan dari perusahaan pesaing. Karena itu dalam industri oligopoli, kemampuan
keuangan yang besar saja tidak cukup sebagai modal untuk bertahan dalam industri. Perusahaan
juga harus memiliki kemampuan manajemen yang sangat baik agar mampu bertahan dalam
struktur industri yang persaingannya begitu kompleks. Tidak banyak perusahaan yang memiliki
kemampuan tersebut, sehingga dalam pasar oligopoli akhirnya hanya terdapat sedikit produsen.

2.6 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PASAR OLIGOPOLI

Tentu saja pasar oligopoli memiliki kelebihan dan kekurangannya. Kelebihan dari pasar
oligopoli adalah mendorong perkembangan teknologi dan inovasi. Struktur pasar ini yang paling
memberikan dorongan terbesar dalam mengembangkan teknologi dan inovasi. Hal ini
dikarenakan perusahaan mendapat untung yang lebih dari normal dan menekankan persaingan
dimana sangat membahayakan kedudukan perusahaan dalam industri. Keuntungan yang lebih
disebabkan perusahaan baru sulit untuk memasuki pasar ini. Sehingga keuntungan lebih normal
berlangsung dalam jangka panjang dan perusahaan memiliki dana yang cukup untuk kepentingan
melakukan riset dalam mengembangkan teknologi serta melakukan inovasi.

Selain itu melakukan pengembangan teknologi dan melakukan persaingan dalam pasar ini, sebab
perusahaan tidak mungkin melakukan persaingan dalam harga. Terdapat sedikit penjual karena
dibutuhkan biaya investasi yang besar, jumlah penjual yang sedikit membuat penjual dapat
mengendalikan harga dalam tingkat tertentu, dan bila terjadi perang harga, konsumen akan
diuntungkan serta adanya efisiensi dalam menjalankan produksi dan persaingan di antara
perusahaan akan memberikan keuntungan bagi konsumen dalam hal harga dan kualitas
barang.Adapun kekurangan dari pasar ini adalah tidak adanya efisiensi dalam menggunakan
sumber-sumber daya. Efisiensi penggunaan sumber daya akan tercapai apabila ongkos marjinal
sama dengan harga. Pada umumnya keadaan ini tidak dicapai pada pasar oligopoli. Tetapi jika
dipandang dari sudut skala ekonomis yang mungkin diperoleh, terdapat kemungkinan bahwa
perusahaan oligopoli akan memproduksi barang dengan ongkos yang lebih rendah daripada
perusahaan yang ada dalam persaingan sempurna. Terdapat rintangan yang kuat untuk dapat
masuk ke pasar oligopoli, akan terjadi perang harga dan produsen dapat melakukan kerja sama
(kartel) yang pada akhirnya akan merugikan konsumen. Selain itu juga dibutuhkan investasi dan
modal yang besar untuk memasuki pasar, karena adanya skala ekonomi yang telah diciptakan
perusahaan sehingga sulit bagi pesaing baru untuk masuk ke dalam pasar, apabila terdapat
perusahaan yang memiliki hak paten atas sebuah produk, maka tidak memungkinkan bagi
perusahaan lain untuk memproduksi barang sejenis, perusahaan yang telah memiliki pelanggan
setia akan menyulitkan perusahaan lain untuk menyainginya, adanya hambatan jangka panjang
seperti pemberian hak waralaba oleh pemerintah sehingga perusahaan lain tidak memasuki pasar,
adanya kemungkinan terjadinya kolusi antara perusahaan di pasar yang dapat membentuk
monopoli atau kartel yang merugikan masyarakat. Atau secara rinci sebagai berikut:

Kelebihan pasar oligopoli:


- Memberi kebebasan memilih bagi pembeli.
- Mampu melakukan penelitian dan pengembangan produk.
- Lebih memperhatikan kepuasan konsumen karena adanya persaingan antar penjual.
- Adanya penerapan teknologi baru.
Kekurangan pasar oligopoli:
- Menciptakan ketimpangan distribusi pendapatan
- Harga yang stabil dan terlalu tinggi bisa mendorong timbulnya inflasi
- Bisa timbul pemborosan biaya produksi apabila ada kerjasama antar oligopolis karena
semangat bersaing kurang
- Bisa timbul eksploitasi terhadap pembeli dan pemilik faktor produksi
- Sulit ditembus/dimasuki perusahaan baru
- Bisa berkembang ke arah monopoli
2.7 HAMBATAN DALAM PERSAINGAN PASAR OLIGOPOLI

Biasanya perusahaan yang bermain dalam persaingan oligopoli adalah perusahaan yang telah
mapan, baik dari segi pengalaman, modal, sumber daya (manusia dan bahan baku) serta
teknologi. Oleh karena itu, untuk persaingan oligopoli agaknya sukar bagi perusahaan baru untuk
memasukinya, terutama pada persaingan yang didalamnya terdapat kesepakatan/kartel.
Adapun hambatan-hambatan itu diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Skala Ekonomis
Perusahaan yang telah lama berproduksi dan beroperasi relatif lebih memiliki kesempatan untuk
menikmati skala ekonomis, karena untuk memperbesar produksinya perusahaan tersebut cukup
menambah dari produksi yang sudah ada, sehingga sangat memungkinkan untuk menurunkan
biaya produksi dan relatif akan mampu menjual produksinya dengan harga yang relatif lebih
murah bila dibandingkan para pendatang baru.
b. Ongkos Produksi yang Berbeda
Perusahaan bisa menurunkan biaya produksi dengan membuka kapasitas produksi baru daripada
tetap menggunakan kapasitas yang lama dan seterusnya, sementara bagi perusahaan baru hal itu
dilakukan karena harus mengeluarkan segala macam biaya yang tidak disertai dengan produksi
langsung (misalnya biaya pendidikan karyawan agar menjadi terampil).

c. Keistimewaan Hasil Produksi


Bagi perusahaan yang telah lama berdiri dan sama lamanya dengan produk yang dihasilkan
menyebabkan produk tersebut menjadi dikenal oleh masyarakat dan menciptakan konsumen
yang loyal pada produknya. Selain itu, berhubung dengan tingkat kerumitan produk yang
dihasilkan membuat perusahaan baru haruslah dengan cermat dan hati-hati mempelajarinya
sehingga membutuhkan waktu yang lama, sementara bagi perusahaan lama hal tersebut adalah
hal biasa. Selanjutnya, keistimewaan lain adalah bahwa perusahaan lama menghasilkan produk
yang berfungsi sama akan tetapi disesuaikan dengan tingkatan pemakaiannya.
2.8 CONTOH YANG BERHUBUNGAN DENGAN PASAR OLIGOPOLI

Industrusi transportasi udara dan TELKOM mewarisi struktur pasar monopoli-oligopoli. Kedua
industri ini sangat padat moral, sehingga di masa lalu negara mengambil inisiatif dengan
memprakarsai lebih dulu melalui pembentukan BUMN. Tetapi lambat laun swasta mulai masuk
ke dalam pasar tersebut sehingga semakin banyak pesaing-pesaing baru yang terlibat.
Industri transportasi udara telah berhasil melakukan transformasi dari pasar monopoli menjadi
pasar yang bersaing dengan tekanan pasar yang memaksa terjadinya efisiensi. Akhirnya
konsumen memperoleh manfaat yang besar karena biaya transportasi udara semakin murah.
Tetapi industri telekomunikasi belum berhasil melakukan transformasi seperti itu. Telkom di
dalam pasar telekomuniasi masih sangat dominan sehingga mekanisme persaingan yang sehat
masih belum sepenuhnya terwujud dengan baik.
Struktur pasar seperti ini masih menjadi kendala bagi efisiensi pelaku didalamnya dan masih
belum berhasil menurunkan tarif telepon sampai setara dengan negara-negara lainnya.
Sebagai contoh, ketika kita berada di negara AS, Australia, atau Eropa dan iseng menelepon ke
Jakarta, maka carilah kartu telepon internasional. Kita dapat menelepon ke Jakarta sampai
kuping panas dengan tarif sangat murah, hanya beberapa dolar saja. Ini terjadi karena pasar
dibuka dan ditransformasikan menjadi pasar yang lebih bersaing dengan banyak pelaku-pelaku
pasar di dalamnya.
Telkom dalam waktu cepat atau lambat akan mengalami tekanan dari publik, konsumen, media
dan parlemen untuk masuk ke dalam pasar yang lebih bersaing secara sehat. Pasar
telekomunikasi seluler masih bersifat oligopolis dengan tarif yang sangat mahal. Lambat laun
produk-produk teknologi baru dalam bidang komunikasi ternyata memberi tekanan pada
persaingan yang lebih dan semakin terbuka luas. Produk Flexi, Esia dan sejenisnya mulai
memberi tekanan pada pasar seluler sehingga membuat banyak item biaya yang dikurangi.
Pulsa untuk internet yang mahal mulai mendapat tekanan yang kuat dari produk-produk GPRS,
yang memberikan tarif cukup murah untuk pemakai layanan internet. Jadi, dengan teknologi dan
informasi yang semakin terbuka, konsumen dan masyarakat luas akan semakin mendapat akses
yang lebih banyak pada pasar telekomunikasi. Pada gilirannya, harga pulsa telepon akan lebih
murah.
Contoh lainnya adalah masuknya Petronas dan Shell membuat praktek monopoli penjualan BBM
di Indonesia berakhir. Pertamina kini memiliki pesaing. Untuk mempertahankan pasarnya
Pertaminan harus dapat meningkatkan daya saing dengan melakukan inovasi, efisiensi dan
efektivitas dalam kegiatan usahanya.
DAFTAR PUSTAKA

Boediono . 1982. Ekonomi Mikro. Seri Sinopsis PIE No. 1, BPFE, Yogyakarta Ferguson,
C.E., and J.P. Gould. 1975. Microeconomic Theory. Fourth Edition, Yale
University.

Henderson, J.M. and R.E. Quandt. Microeconomic Theory: A Mathematical Approach.


Third Edition, McGraw-Hill International Book Company.

Koutsoyiannis, A. 1985. Modern Microeconomics. ELBS Edition, Macmillan


Publishers Ltd, London.

Nicholson, Walter. 1999. Teori Mikroekonomi. Alih bahasa: Daniel Wirajaya, Edisi ke-5,
Binarupa Aksara, Jakarta.

Rosidi, Suherman. 2000. Pengantar Teori Ekonomi. Pendekatan kepada Teori Makro &
Mikro. Cetakan ke-4, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sukirno, Sadono. 2001. Pengantar Teori Mikroekonomi. Cetakan ke-15, PT Raja Grafindo
Persada, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai