Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pasta gigi adalah produk oral yang manfaatnya untuk membersihkan gigi
dari sisa makanan, menghilangkan plak dan bau mulut serta memperindah
penampilan estetik gigi. Namun dalam beberapa tahun terakhir ini, banyak
dibuat pasta gigi yang mempunyai efek untuk mengobati penyakit mulut dan
mencegah karies gigi.
Pada perkembangan kuliner saat ini, berbagai produk makanan sudah
banyak di produksi oleh penduduk Indonesia maupun luar negeri. Dari produk
makanan tersebut banyak mengandung zat yang menyebabkan gigi menjadi
rusak, plak, dan bau mulut, maka dari itu diproduksilah pasta gigi.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti merasa tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai pasta gigi.

1.2 Batasan Masalah

Dilihat dari banyaknya perkembangan yang dapat ditemukan dalam


permasalahan ini, maka perlu adanya batasan-batasan masalah yang logis
untuk menyelesaikan penelitian ini. Adapun batasan-batasan masalah dalam
penelitian ini sebagai berikut :
a. Tidak membahas proses dari pembuatan pasta gigi
b. Hanya berfokus pada struktur pasar, elastisitas dan jenis dari pasta gigi

1.3 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang, maka rumusan masalah penelitian ini
adalah sebagai berikut :
a. Termasuk dalam bagian struktur pasar apakah pasta gigi?
b. Termasuk dalam bagian elastisitas apakah pasta gigi?
c. Termasuk dalam bagian jenis barang apakah pasta gigi

1.4 Tujuan Penelitian


Berdasarkan perumusan masalah, maka penelitian ini dilakukan dengan
tujuan sebagai berikut:
a. Mengetahui struktur pasar dari pasta gigi
b. Mengetahui elastisitas dari pasta gigi
c. Mengetahui jenis barang dari pasta gigi

1.5 Metode Penulisan

Metode penulisan penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data


yaitu dengan cara menelaah informasi di internet.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Struktur Pasar

Struktur pasar adalah bentuk pengorganisasian produk-produk


yang dihasilkan dan dipasarkan oleh berbagai perusahaan.

2.1.1 Di dalam ekonomi, stuktur pasar dapat dibagi menjadi 5 jenis yaitu:

1. Pasar Persaingan Sempurna


Pasar persaingan sempurna disebut juga pasar persaingan murni
adalah pasar di mana terdapat banyak penjual dan pembeli dan mereka
sudah sama-sama mengetahui keadaan pasar.
Pasar persaingan sempurna memiliki ciri-ciri berikut ini.
1) Banyak penjual dan pembeli.
2) Barang yang diperjualbelikan sejenis (homogen).
3) Penjual maupun pembeli memiliki informasi yang lengkap tentang
pasar.
4) Harga ditentukan oleh pasar.
5) Semua faktor produksi bebas masuk dan keluar pasar.
6) Tidak ada campur tangan pemerintah. Contoh pasar persaingan
sempurna antara lain pasar hasil-hasil pertanian.
2. Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Pasar persaingan tidak sempurna adalah kebalikan dari pasar
persaingan sempurna yaitu pasar yang terdiri atas sedikit penjual dan
banyak pembeli. Pada pasar ini penjual dapat menentukan harga barang.
Barang yang diperjualbelikan jenisnya heterogen (berbagai jenis barang).
Pasar persaingan tidak sempurna mempunyai beberapa bentuk pasar.

3. Pasar Monopoli
Pasar monopoli adalah pasar yang terjadi apabila seluruh
penawaran terhadap sejenis barang pada pasar dikuasai oleh seorang
penjual atau sejumlah penjual tertentu. Pada pasar monopoli terdapat
ciri-ciri berikut ini.
a) Hanya ada satu penjual sebagai pengambil keputusan harga (melakukan
monopoli pasar).
b) Penjual lain tidak ada yang mampu menyaingi dagangannya.
c) Pedagang lain tidak dapat masuk karena ada hambatan dengan
undang-undang atau karena teknik yang canggih.
d) Jenis barang yang diperjualbelikan hanya semacam.
e) Tidak adanya campur tangan pemerintah dalam penentuan harga,
contoh: PT Pertamina (persero), PT Perusahaan Listrik Negara (persero),
dan PT Kereta Api (persero).

4. Pasar Persaingan Monopolistik


Pasar persaingan monopolistik adalah pasar dengan banyak penjual
yang menghasilkan barang yang berbeda corak. Pasar ini banyak dijumpai
pada sektor jasa dan perdagangan eceran. Misalnya jasa salon, angkutan,
toko obat/apotik, dan toko kelontong.

Pada pasar persaingan monopolistik terdapat ciri-ciri berikut ini.


a) Terdiri atas banyak penjual dan banyak pembeli.
b) Barang yang dihasilkan sejenis, hanya coraknya berbeda. Contoh:
sabun, pasta gigi, dan minyak goreng.
c) Terdapat banyak penjual yang besarnya sama, sehingga tidak ada satu
penjual yang akan menguasai pasar.
d) Penjual mudah menawarkan barangnya di pasar.
e) Penjual mempunyai sedikit kekuasaan dalam menentukan dan
memengaruhi harga pasar.
f) Adanya peluang untuk bersaing dalam keanekaragaman jenis barang
yang dijual.

5. Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah pasar yang hanya terdiri atas beberapa
penjual untuk suatu barang tertentu, sehingga antara penjual yang satu
dengan yang lainnya bisa memengaruhi harga. Contoh:
perusahaan menjual mobil dan sepeda motor, perusahaan rokok, industri
telekomunikasi, dan perusahaan semen. Pasar oligopoli mempunyai
ciri-ciri berikut ini.
a) Hanya terdapat sedikit penjual, sehingga keputusan dari salah satu
penjual akan memengaruhi penjual lainnya.
b) Produk-produknya berstandar.
c) Kemungkinan ada penjual lain untuk masuk pasar masih terbuka.
d) Peran iklan sangat besar dalam penjualan produk perusahaan
2.1.2 Elastisitas

Elastisitas adalah perbandingan perubahan proporsional dari sebuah


variabel dengan perubahan variable lainnya. Dengan kata lain, elastisitas
mengukur seberapa besar besar kepekaan atau reaksi konsumen terhadap
perubahan harga.

1. Elastisitas permintaan ( Demand Elasticity)


Elastisitas permintaan diperlukan untuk mengetahui potensi perubahan
permintaan disebabkan perubahan harga produk, perubahan pendapatan,
perubahan harga produk lain, dan faktor-faktor pasar lainnya. Pengetahuan
tentang elastisitas permintaan (​demand elasticity​) membantu perusahaan
dalam pengambilan suatu keputusan untuk menuju perilaku kompetitif
yang lebih optimal.
Elastisitas Permintaan ada 3 yaitu :
a. Price elasticity of Demand
Persentasi perubahan jumlah barang yang diminta terhadap persentasi
perubahan harga barang tersebut.
Bentuk-bentuk Price Elasticity of Demand:
1) Demand elastis , ed > 1
Artinya: kecepatan persentasi perubahan jumlah barang yang
diminta lebih besar dari persentasi perubahan harga.
2) Demand inelastic , ed < 1
Artinya: kecepatan persentasi perubahan jumlah barang yang
diminta lebih kecil dari persentasi perubahan harga
3) Demand unic-elastic atau unitary/uniter , ed = 1
Artinya: kecepatan persentasi perubahan jumlah barang yang
diminta sama dengan persentasi perubahan harga
4) Demand perfectly elastic , ed = ​∾.​
Artinya: jumlah barang yang diminta dapat berubah-rubah, pada
tingkat harga tertentu (tetap).
5) Demand perfectly in elastis ed = 0
Artinya: jumlah permintaan tetap, sementara harga
berubah-ubah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi ​Price elasticity of Demand:​
1) Ada atau tidaknya barang pengganti
2) Luas atau sempitnya kemungkinan penggunaan barang yang
bersangkutan
3) Pentingnya suatu barang bagi kehidupan
4) Sifat tahan lama suatu barang
5) Harga barang dibanding dengan pendapatan konsumen
6) Jangka waktu perubahan harga

b. Income elasticity of Demand


Persentasi perubahan jumlah barang yang diminta terhadap persentasi
perubahan pendapat.
a) Perhitungan koefisien ​income elasticity of demand​ ( e​I​ ) dapat
menentukan jenis barang, dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Jika e​I​ > 1, maka barang tersebut merupakan barang
mewah
2) Jika 0 < e​I​ < 1, maka barang tersebut merupakan normal
3) Jika e​I​ = 1, maka barang tersebut merupakan barang
kebutuhan pokok
4) Jika e​I​ < 0, maka barang tersebut merupakan barang
inferior
c. Cross elasticity of Demand
Persentasi perubahan barang yang diminta terhadap persentasi
harga barang lain.
a). Koefisien elastisitas silang / ​cross elasticity of demand​ dapat
menentukan hubungan kedua barang, dengan ketentuan sebagai
berikut:

1) e​C​ < 0 (Negatif) artinya hubungan kedua barang tersebut


merupakan barang pelengkap. Semakin besar koefisien
negatifnya artinya semakin erat hubungan pelengkap
kedua barang tersebut.
2) e​C​ > 0 (Positif) artinya kedua barang tersebut merupakan
barang subsitusi.

b). Semakin besar koefisien elastisitas silang, berarti semakin baik


hubungan substitusi kedua barang tersebut.

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Struktur pasar


Pasta Gigi pada perkembangan saat ini sudah banyak mendunia
dengan berbagai macam jenis atau ​brand. ​Dilihat dari segi pasar
pasta gigi mempunyai banyak sekali ​brand,​ mulai dari pepsodent,
ciptadent, zact, enzim dan lain sebagainya. Manfaat atau khasiat dari
semua pasta gigi ini hampir memiliki khasiat yang berbeda. Dari segi
harga pasta gigi sendiri, semuanya relatif hampir sama dan
tergantung juga dengan khasiat setiap ​brand​ masing-masing. Sebagai
contoh ​brand ​ Pepsodent dengan Ciptadent yang khasiatnya
sama-sama untuk mencegah gigi berlubang. Kedua produk ini
memiliki selisih harga yang cukup tipis, sehingga dipasaran banyak
penjual yang besarnya sama, namun tidak ada satu penjual yang akan
menguasai pasar. Dari uraian tersebut maka dapat kita simpulkan
pasta gigi merupakan termasuk pasar monopolistic. Karena pasar
monopolistic adalah ​salah satu bentuk ​pasar​ di mana terdapat banyak
produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki
perbedaan dalam beberapa aspek.

3.2 Elastisitas
Derajat kepentingan atau kebutuhan konsumen terhadap produk,
dimana semakin tinggi derajat kepentingan atau kebutuhan konsumen
terhadap produk tertentu, elastisitas permintaan dari produk itu menjadi
semakin in-elastis. Permintaan in-elastis terjadi jika perubahan harga
kurang berpengaruh pada perubahan permintaan, artinya perubahan
harga hanya diikuti perubahan jumlah yang diminta dalam jumlah yang
relatif lebih kecil. Begitupula dengan pasta gigi sebagai kebutuhan
primer, masyarakat ​akan tetap membelinya meskipun harganya naik.
Meski dapat dihemat penggunaannya, akan tetapi cenderung tidak akan
sebesar kenaikan harga yang terjadi. Sebaliknya, jika harga turun
konsumen tidak akan menambah konsumsinya sebesar penurunan
harga. Hal itu dikarenakan dalam penggunaan pasta gigi memiliki
keterbatasan, misalnya gigi yang dibersihkan sudah bersih. Maka dari
itu pasta gigi termasuk dalam in-elastis.

3.3 Jenis barang


Jenis barang di bagi menjadi 3 yaitu :
1. Barang normal adalah semua barang yang permintaannya akan
bertambah ketika pendapatan masyarakat bertambah (yang juga
berarti bahwa barang tersebut memiliki elastisitas permintaan
positif. Istilah normal tidak merujuk pada kualitas barang tersebut.
2. Barang inferior adalah barang yang jumlah permintaannya akan
turun seiring dengan peningkatan pendapatan masyarakat. Salah
satu contoh barang inferior adalah sandal jepit. Ketika tingkat
pendapatan masyarakat rendah, tingkat permintaan terhadap barang
tersebut akan tinggi.
3. Barang Giffen ​Salah satu barang yang bertentangan dengan hukum
permintaan, semakin tinggi harga barang giffen, jumlah yang
diminta akan semakin tinggipula. Sebaliknya jika harga barang
giffen rendah, permintaannya akan turun
pengertian diatas menyimpulkan pasta gigi merupakan
termasuk barang normal karena dilihat dari pengertian barang
normal yaitu kebutuhan masyarakat tanpa melihat kualitas dari
barang tersebut, melainkan kegunaan dari barang tersebut. Selain
itu juga pasta gigi sebagai barang kebutuhan primer bagi
masyarakat.

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Pasta gigi adalah produk oral yang manfaatnya untuk


membersihkan gigi dari sisa makanan, menghilangkan plak dan bau
mulut serta memperindah penampilan estetik gigi. Dalam struktur
pasarnya pasta gigi termasuk dalam bagian pasar monopolistik.
Karena pasta gigi sudah mendunia dengan berbagai macam​ brand
dan memiliki khasiatnya masing-masing, sehingga dipasaran
banyak penjual yang besarnya sama, namun tidak ada satu penjual
yang akan menguasai pasar. Untuk elastisitasnya sendiri pasta gigi
termasuk in-elastis, karena turun naiknya harga pasta gigi akan
tetap dibeli oleh masyarakat, selain itu pasta gigi sudah menjadi
kebutuhan primer bagi masyarakat. Jenis barang pasta gigi adalah
jenis barang normal , karena masyarakat dalam membeli pasta gigi
sangat jarang melihat kualitas namun kegunaan dari pasta gigi
tersebut, ​Sehingga semakin bertambahnya permintaan dari
masyarakat, maka bertambah pula pendapat masyarakat.

4.2 Saran

a) Bagi Perusahaan
Penulis berharap agar perusahaan lebih terbuka lagi dengan
data-data penjualan dan unit yang terjual dalam perusahaan,
sehingga nantinya penulis dapat membuat analisis dengan data
yang lebih akurat.

TUGAS EKONOMI
MENENTUKAN STRUKTUR PASAR, ELASTISITAS, DAN
JENIS BARANG DARI PASTA GIGI
OLEH
(I PUTU DIVA ARIMBAWA PUTRA)
(NIM 1402184035)
(AK – 42 – 01)
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI BISNIS
UNIVERSITAS TELKOM
BANDUNG
2019

Anda mungkin juga menyukai