Anda di halaman 1dari 12

Strategi Bisnis, Desain, dan Pengendalian dalam

Perusahaan Internasional
BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Sebagai suatu sistem, organisasi akan berinteraksi dengan lingkungannya. Apabila


ingin hidup dan bertahan, maka organisasi tersebut harus dapat menyesuaikan diri
dengan lingkungannya. Kegagalan menyesuaikan diri terhadap lingkungan akan
berakibat fatal. Organisasi tersebut akan mati.

Lingkungan organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam: eksternal dan internal.
Lingkungan eksternal merupakan elemen-elemen di luar organisasi yang relevan
tehadap kegiatan organisasi. Organisasi memperoleh input dari lingkungannya
(bahan baku, karyawan), memprosesnya menjadi output (produk: barang/jasa).
Lingkungan internal berada dalam organisasi, misal: karyawan, direksi, pemegang
saham.

Lingkungan juga bisa dibedakan menjadi lingkungan yang mempunyai pengaruh


langsung (direct) terhadap organisasi dan yang tidak langsung (indirect).
Lingkungan yang berpengaruh langsung sering disebut sebagai lingkungan kerja
(task environment), sedangkan lingkungan yang berpengaruh secara tidak langsung
disebut lingkungan umum (general environtment).

Lingkungan langsung akan mempengaruhi nasib organisasi secara langsung. Karena


itu lingkungan tersebut juga sebagai stakeholder (pihak yang menentukan nasib
organisasi).

FOKUS PEMBAHASAN

1. Strategi Bisnis dalam Organisasi Internasional

2. Desain Organisasi Internasional

3. Pengendalian Organisasi Internasional


BAB II

PEMBAHASAN

STRATEGI BISNIS INTERNASIONAL

Mengidentifikasikan Peluang Internasional.

Strategi Internasional adalah strategi yang digunakan oleh perusahaan untuk


menjual produk dan jasanya keluar dari pasar domestik. Salah satu alasan
perusahaan mengimplementasikan internasional strategi adalah bahwa perusahaan
dapat memberikan peluang baru yang potensial. Motif lain sebuah perusahaan untuk
menjadi perusahaan multinasional adalah untuk melindungi sumber daya yang
dibutuhkan. Beberapa perusahaan lain juga mencari biaya yang rendah dalam
beberapa faktor produksi dan memindahkan beberapa bagian pengoperasian produk
mereka ke Negara lain karena mengharapkan adanya penguranagan biaya produksi.

Perusahaan dapat memperoleh 4 manfaat dasar dalam penerapan strategi


internasional antara lain :

 Peningkatan Pangsa pasar : perluasan jumlah pasar dengan pertumbuhan yang


potensial.
 Pengembalian dalam investasi (Return On Investment)  : pemasukan dari
pasar internasional akan sangat mempengaruhi pengembalian pada ivestasi yang signifikan.
Pengembalian yang diharapkan dari investasi menggambarkan prediksi perusahaan. Masing-
masing negara memiliki ekspektasi yang berbeda untuk memutuskan kemana mereka akan
menginvestasikannya di pasar internasional.
 Nilai ekonomi dari skala dan pembelanjaan  : perusahaan dapat
mengkoordinasikan fungsi sumber daya yang penting untuk mencapai nilai ekonomis dari
skala yang optimal.
 Keuntungan Lokasi : Perusahaan dapat mengalokasikan fasilitas-fasilitas di Negara
lain untuk dapat menurunkan biaya dasar sebuah produk-jasa .Misalnya akses tenaga kerja
yang lebih murah, energi, dan sumber daya lainnya.

Strategi Internasional.

Perusahaan memiliki dua pilihan tipe, yaitu :

1.  Bisnis - Strategy level internasional,  perusahaan mengikuti strategi umum seperti
memimpin harga, diferensiasi, fokus memimpin harga, fokus diferensiasi, integrasi
kepemimpinan harga / diferensiasi

2. Perusahaan – strategi level internasional,  Multidomestik, global dan transnasional


( gabungan dari multidomestik dan global ).

Setiap strategi harus mewujudkan kompetisi inti berdasarkan kesulitan untuk


menduplikasi sumber daya dan kemampuan. Serta setiap perusahaan
mengharapkan untuk menciptakan nilai dari implementasi bisnis – level strategi dan
strategi - level perusahaan.

Bisnis - Strategy level internasional

Setiap bisnis harus mengembangkan / menemukan sebuah strategi yang kompetitif,


untuk fokus di pasar domestiknya. Level strategi – internasional bisnis memiliki ciri
yg unik yaitu, negara dimana perusahaan tersebut beroperasi merupakan bagian
paling penting dalam sumber daya untuk tantangan yg kompetitif. Sumber daya dan
kemampuan perusahaan didirikan di perusahaan ( negara pendiri ).

Faktor produksi

Kondisi permintaan

Strategi perusahaan, struktur dan saingan

Relasi dan industry pendukung

Ilustrasi diatas (model Michael porter) menjelaskan faktor faktor kontribusi untuk
keuntungan perusahaan. bagian pertama dari model tersebut tersebut itu adalah
faktor faktor produksi. Bagian ini mengacu kepada kebutuhan masukan / input untuk
berkompetisi dalam berbagai industri-tenaga kerja, lahan, sumber daya natural,
modal dan infrastruktur ( seperti transportasi, sistem komunikasi, postal ).

Bagian kedua dari model tersebut adalah kondisi permintaan, dikarakteristikan oleh
sifat dan jumlah kebutuhan pembeli di pasar dalam negeri untuk industri barang dan
jasa. Ukuran kecil dari segmentasi pasar yg dapat menghasilkan permintaan yang
dibutuhkan untuk membuat skala – efisien fasilitas. Efesiensi tersebut dapat juga
memimpin dominasi industri di negara lain.

Hubungan dan industri pendukung merupakan bagian ketiga dari model porter. Italy
telah menjadi pemimpin dalam industry sepatu karena relasi dan industri
pendukung. Dan juga , banyak orang yg berpergian ke itali untuk membeli bahan
kulit yg bagus, menyediakan dukungan terhadap distribusi.

Strategi perusahaan, struktur dan pesaing menjadi dimensi dalam strategi ini dan
juga pertumbuhan industri tertentu. Dimensi dari strategi, struktur dan persaingan
antara perusahaan sangat bervariasi dari negara ke negara.

Empat elemen dasar dari model diatas menekankan terhadap linkungan atau atribut
struktur dari ekonomi nasional yg mengkontribusi keuntungan nasional. Peraturan
pemerintah juga mengkontribusi terhadap sukses dan kegagalan dari banyak
perusahaan dan industri. Walaupun setiap perusahaan harus membuat kesuksesan
sendiri, tapi tidak semua perusahaan akan bertahan menjadi competitor global -
tidak semua faktor operasi / kegiatan di beberapa negara menghasilkan perusahaan
yg sukses.
Perusahaan – strategi level internasional

Berfokus pada, lingkup operasi perusahaan melalui kedua produk dan diversifikasi
geografis. Strategi ini dibutuhkan ketika perusahaan beroperasi di beberapa industri
dan beberapa negara / bagian. Tiga strategi itu adalah, strategi multidomestik,
global dan transnasional.

· Strategi Multi domestic, sebuah strategi internasional dimana dan keputusan


operasi terdesentralisasi ke strategi unit bisnis di beberapa negara sehingga
memungkinkan unit tersebut menyesuaikan produk di pasar lokal. Berfokus pada
persaingan di beberapa negara. Dengan asumsi pasar tersebut berbeda dan
tersegmentasi oleh batasan negara. Dengan strategi ini perusahaan dapat merubah
atau kostumisasi produk agar sesuai dengan spesifikasi dan referensi costumer lokal.
Strategi ini digunakan untuk memperluas pasar lokal perusahaan karena perusahaan
dapat mengambil perhatian kebutuhan dari klien lokal. Seperti yg dilakukan oleh
KFC, Tacobell dan Pizza Hut.

 Global strategi. Strategi ini berasumsi banyaknya standarisasi sebuah produk


untuk pasar lintas negara. Sebagai contoh, strategi global bersifat terpusat dan terkontrol
oleh kantor pusat. Global strategi juga merupakan internasional strategi melalui penawaran
produk yg standar di pasar seluruh negara dengan strategi kompetitif yg ditetapkan oleh
kantor pusat. Global strategy menghasilkan resiko yg rendah. Perlu adanya sharing sumber
daya dan koordinasi, kerjasama antar negara mengenai batasan. Yg selanjutnya
memerlukan sentralisasi dan control kantor pusat.
 Transnational strategi. Sebuah strategi dimana perusahaan mencari untuk
mendapatkan efisiensi global dan tanggapan pasar lokal. Sulit untuk diwujudkan karena
membutuhkan koordinasi yg baik secara global serta membutuhkan fleksibilitas pasar lokal.
Dan strategi ini sulit digunakan karena konflik tujuan. Implementasi yg efektif dari strategi
ini selalu menghasilkan performa yg tinggi dibandingkan strategi yang lain.

Trend Lingkungan

Walaupun Strategi Internasional sulit untuk diimplementasikan, penekanan pada


efisiensi global semakin meningkat sejalan dengan banyaknya industri yang memulai
berkompetisi secara global. Permasalahan lain yang sering muncul dalam pasar
internasional yaitu adanya tuntutan lokal seperti barang dan jasa yang sifatnya
global harus melakukan penyesuaian dengan peraturan pemerintah negara
setempat, produk dan jasa juga harus disesuaikan dengan selera dan keinginan
konsumen lokal.

Sebagian besar perusahaan multinasional dengan produk yang beragam


menggunakan multidomesik strategi , line produk yang unik dan strategi global.
Banyak perusahaan multinasional memerlukan strategi yang lebih fleksibel agar
dapat lebih berkompetisi dimana trends sering berubah dari waktu ke waktu.
Terdapat dua jenis trend dalam Strategi Internasional :

1.  Liability of Foreignness


Saat ini perusahaan mengurangi fokus pada pasar global yg sebenarnya, dan lebih
banyak beradaptasi pada regionalnya. Globalisasi bisnis dengan strategi lokal di
demonstrasikan oleh “online operation”, menggunakan koneksi internet untuk
menawarkan produk yg dijual. Implementasi strategi berbasis internet pun masih
memerlukan adaptasi. Penggunaan katalog bisnis berbasis email memerlukan dana
yang besar untuk pemeliharaannya. Perusahaan lebih baik menggunakan bisinis
website dimana semua orang dapat mengakses website tersebut tanpa harus
mengeluarkan dana besar untuk pemasangan iklannya.

2.  Regionalisasi

Lokasi perusahaan dapat memberikan efek pada strategi kompetisi, perusahaan


harus menentukan apakah berkompetisi disemua pasar global atau fokus pada
regional tertentu. Apabila perusahaan memutuskan akan bermain dalam pasar
secara global, banyak perusahaan lebih memilih untuk memfokuskan pada regional
tertentu, karena hal tersebut akan lebih efektif dalam berkompetisi secara global.

Sebagian besar perusahaan yang memasuki pasar regional secara berkelanjutan,


akan memulai usahanya pada wilayah yang lebih familiar. Pada awalnya perusahaan
akan lebih memperlihatkan keunggulan yang dimilikinya, setelah bisnis awal telah
meraih keberhasilan maka akan dilanjutkan dengan lini-bisnis lainnya. Setelah
perusahaan memilih strategi internasional dan memutuskan akan menggunakan
antara pasar global dan regional perusahaan harus memilih salah satu Metode
memasuki pasar.

DESAIN ORGANISASI INTERNASIONAL

Untuk memasuki pasar global, kadang struktur perusahaan harus diubah, baik dari
segi manajemen maupun strukturalnya. Divisi internasional yang biasanya ada dan
dimiliki perusahaan-perusahaan yang beroprasi secara global kadang dianggap tidak
penting lagi ketika mereka mulai memperluas operasinya ke luar negeri. Mereka
kemudian lebih memilih menghapus divisi internasionalnya dan menggantinya
dengan membentuk organisasi-organisasi yang lebih mendunia yang berbasis pada
produk, wilayah, fungsi, atau kelas konsumen. Hal ini kemudian menunjukkan
bahwa dalam bisnis internasional, struktur organisasional yang ada pada organisasi
maupun perusahaan sangatlah penting. Pemilihan struktur organisasional ini dapat
memengaruhi sejauh mana keberhasilan serta keefektifan dari kinerja perusahaan
tersebut. Sehingga sangatlah dibutuhkan pengetahuan mengenai tipe-tipe struktural
apa saja yang ada dalam suatu bisnis internasional agar visi dan misi serta tujuan
perusahaan dapat tercapai.

Ada beberapa bentuk struktur yang dapat dipilih oleh organisasi, di antaranya
adalah Global Corporate Form–Product, Global Corporate Form–Geographic
Regions, Global Corporate Form–Function, Hybrid Forms, Matrix
Organizations,  dan Strategic Business Units. Ketiga bentuk struktur pertama memiliki
basis fokus, yaitu, produk, geografi wilayah, dan fungsi.
Bentuk korporasi global yang pertama adalah yang berbasis produk, dalam
hal ini divisi produk bertanggung jawab terhadap operasi dunia seperti marketing
dan produksi produk dibawah kontrol mereka.

Bentuk yang kedua adalah berbasis kepada wilayah geografis ,  dimana divisi
wilayah geografis bertanggung jawab atas semua kegiatan di bawah manajer area
yang secara langsung memberikan laporan kepada CEO ( Chief Executive Officer).
Jenis organisasi ini membuat tugas yang mengarah pada pengoperasian di seluruh
dunia menjadi lebih sederhana dikarenakan setiap negara di dunia berada di bawah
kendali seseorang yang berada dalam kontak dengan kantor pusat. Model ini disukai
oleh perusahaan-perusahaan dengan produk beragam yang mana masing-masing
memiliki persyaratan produk yang berbeda, lingkungan yang kompetitif, dan resiko
politik yang berbeda pula.

Bentuk yang ketiga adalah bentuk korporasi global yang fokus terhadap
fungsi dimana perusahaan yang memilih tipe struktural ini percaya bahwa keahlian
fungsional yang mendunia itu lebih menghasilkan hasil yang signifikan untuk
perusahaan daripada yang fokus terhadap produk maupun wilayah geografis Dalam
struktur ini, orang-orang yang melaporkan kepada CEO merupakan eksekutif senior
yang bertanggungjawab untuk setiap wilayah fungsional seperti marketing, produksi,
keuangan, administrasi, keahlian tehnik, manufaktur, dan lain sebagainya.

Model yang keempat adalah Hybrid Forms, dengan struktur organisasi yang


diatur oleh lebih dari satu dimensi di bagian level atas dari suatu struktur organisasi
atau perusahaan tersebut. Kombinasi yang ada di dalamnya biasanya menghasilkan
perusahaan yang terorganisasi secara regional yang memiliki produk yang baru serta
unik yang dipercaya akan dapat ditangani oleh divisi produk worldwide.  Unilever
adalah contoh perusahaan yang menganut sistem ini dimana pengorganisasiannya
terdapat di tiga negara dengan dua segmen produk dan terdapat lima fungsi dalam
strukturnya.

Model yang Kelima adalah Matrix Organizations, yakni struktur organisasi


yang terdiri dari satu atau lebih struktur organisasi yang berlapis, dalam upaya untuk
menggabungkan produk, keahlian regional, fungsional dan sebagainya. Nokia, British
Petroleum, dan Michelin adalah contoh perusahaan yang mengadopsi sistem ini.
Namun kemudian terdapat masalah yang ada dalam penerapan organisasi matriks
ini dimana dua ataupun tiga manajer yang ada dalam satu perusahaan tersebut
haruslah sepakat dengan satu keputusan yang sama dan hal ini akan memperlambat
kinerja perusahaan. Solusinya kemudian adalah adanya lapisan matriks yang
berusaha untuk mengatasi masalah struktur matriks tersebut dengan cara menuntut
pertanggungjawaban dari seluruh fungsi yang ada dalam organisasi dengan tidak
memerhatikan manajemen matriks dengan strukturnya yang cukup rumit.

Dan bentuk yang terakhir adalah Strategic Business Units yang mana


merupakan entitas bisnis dengan pasar yang jelas, pesaing yang spesifik, serta
memiliki kemampuan untuk melaksanakan misi bisnisnya, dengan ukuran yang
sesuai untuk dikontrol oleh seorang manajer tunggal. Hal ini berarti bahwa pasar
yang ada, target pasar sudah jelas, diiringi pula dengan jelasnya pesaing-pesaing
yang ada, juga adanya kemampuan dan ukuran bisnis yang wajar sehingga
kesemuanya tersebut bisa dikontrol oleh seorang manajer saja.

Lingkungan bisnis yang cepat berubah akibat meningkatnya persaingan global,


permintaan pelanggan atas barang-barang yang dibuat secara khusus daripada
produk yang dibuat secara masal, dan perubahan teknologi yang cepat dapat
menekan perusahaan untuk meningkatkan pencarian mereka terhadap bentuk
organisasi yang tepat. Dalam menjalankan suatu bisnis internasional, ada kalanya di
tengah jalan, perusahaan menginginkan adanya suatu perubahan bentuk struktural
demi meningkatkan pendapatannya, mengurangi pembiayaan perusahaan, bertindak
lebih cepat juga untuk meningkatkan kualitas produknya. CEO dari suatu
perusahaan ini tentu akan bekerja keras untuk membuat perusahaannya lebih
efisien, cepat dalam merespon keadaan dan inovatif dengan salah satu caranya
adalah mengubah struktur organisasional yang dianggap kurang efektif ataupun
kurang cocok diterapkan dalam perusahannya.

Terdapat dua bentuk organisasional lagi yang banyak mendapatkan perhatian


dari para CEO, yaitu korporasi virtual dan korporasi horizontal. 

Virtual Cooperations atau disebut juga sebagai korporasi jaringan merupakan


sebuah organisasi yang mengkoordinasikan aktivitas ekonomi untuk mengirimkan
suatu nilai kepada konsumen dengan menggunakan sumber daya di luar batasan-
batasan tradisional dari yang dimiliki perusahaan. Perusahaan kemudian banyak
mempercayakan aktivitas ekonominya dan memimpin bisnisnya kepada pihak ketiga.
Konsep ini pada umumnya banyak ditemui digunakan di berbagai perusahaan
dikarenakan konsep ini sudah ada sejak lama, atau biasa dikenal sebagai modular
corporation. Keuntungan dari konsep ini sendiri salah satunya adalah adanya
fleksibilitas yang tinggi pada praktek kerjanya serta adanya keuntungan yang
didapat dari kompetisi dikarenakan adanya jaringan hubungan yang lebih dinamis
sehingga dapat merespon adanya perubahan dengan cepat. Kerugian dari konsep ini
sendiri adalah kurangnya kontrol manajemen.

korporasi horizontal yang merupakan sebuah bentuk dari organisasi yang


menggolongkan organisasinya berdasarkan proses keputusan yang bercabang,
jaringan yang horizontal, dan kerjasama yang kuat dari filosofi bisnis yang ada.
Bentuk organisasi ini sering dikarakteristikkan sebagai “antiorganization” karena
pembuatnya berusaha untuk menghilangkan kendala yang dikenakan oleh struktur
organisasi konvensional. Dalam korporasi horizontal ini, karyawan di seluruh dunia
berusaha untuk membuat, membangun, dan memasarkan produk dari
perusahaannya melalui sistem hubungan timbal balik yang telah terlatih. Contohnya
adalah, pemasar di Inggris berbicara langsung dengan orang produksi di Brazil tanpa
harus melalui home office  yang berada di Jerman. Sehingga kemudian sistem ini
lebih memudahkan pebisnis dikarenakan pihak-pihak yang akan diajak bekerjasama
sudah mengetahui satu sama lain dan tidak perlu melalui sistem yang rumit dalam
melakukan kerja sama.

Pada abad ke-21, perusahaan semakin dituntut untuk lebih mampu bersaing di pasar
global karena jumlah kompetitor yang semakin berkembang luas dan produk-produk
yang juga semakin berkembang seiring dengan kemajuan teknologi. Perusahaan pun
kini dituntut untuk tetap bertahan di tengah persaingan yang kian sengit ini. Cara-
cara yang dapat ditempuh perusahaan diantaranya adalah dengan kontrol, dimana
setiap perusahaan yang sukses tentu menggunakan kontrolnya untuk membuat
rencana-rencana berjalan dengan efektif, mengevaluasi keeektifitasannya, membuat
koreksi dan mengevalusai serta memberikan penghargaan ataupun membenarkan
performa dari para eksekutifnya. Demi berjalannya kontrol yang efektif maka setiap
unit operasi haruslah membuat laporan yang rutin, akurat, dan lengkap. Laporan ini
nantinya akan banyak manfaatnya karena di dalamnya terdapat informasi-informasi
dari kegiatan yang telah dilakukan oleh perusahaan yang dapat berguna untuk
menganalisis kinerja perusahaan dan kemudian memperbaiki hal-hal yang kurang
juga meningkatkan hal-hal yang menjadi kelebihan dari perusahaan.

Tipe dari hal-hal yang perlu dilaporkan adalah mengenai keuangan, teknologi,
peluang pasar serta politik dan ekonomi. Sehingga kemudian dapat disimpulkan
bahwa kontrol itu merupakan hal yang sangat penting dalam mempertahankan
eksistensi suatu perusahaan di bisnis internasional yang persaingannya kini kian
kompetitif dimana membuat laporan yang rutin, akurat, serta lengkap merupakan
bagian yang juga krusial demi dapat menjalankan evaluasi yang dapat membantu
efektivitas perusahaan.

PENGENDALIAN ORGANISASI INTERNASIONAL

Pengertian Pengendalian

Pengendalian adalah suatu proses pengaturan aktifitas-aktifitas organisasi secara


sisitematis agar konsisten dengan ekspektasi yang terdapat dalam rencana, target
dan standar kinerja. Inti dari pengendalian adalah tindakan yang menyesuaikan
operasi dengan standar yang telah ditetapkan, dasarnya adalah informasi yang
dimiliki manajer. Jadi pengendalian yang efektif memerlukan informasi mengenai
standar kinerja dan kinerja aktual, serta tidakan yang diambil untuk mengoreksi
segala penyimpangan. 

Lingkungan pengendalian mencerminkan sikap dan tindakan para pemilik dan


manajer perusahaan mengenai pentingnya pengendalian intern organisasi.
Efektivitas unsur pengendalian intern sangat ditentukan oleh atmosfer yang
diciptakan lingkungan pengendalian. Sebagai contoh, dalam suatu organisasi yang
pimpinan puncaknya menganggap anggaran hanya sebagai alat untuk memenuhi
kebutuhan stakeholder  organisasi, bukan sebagai alat pimpinan untuk perencanaan
dan pengendalian kegiatan organisasi, lingkungan ini akan mengakibatkan pimpinan
menengah dan karyawan tidak serius dalam melaksanakan anggaran organisasi.
Lingkungan pengendalian harus diberi tekanan perhatian, karena berdasarkan
kenyataan, justru lingkungan pengendalian ini yang mempunyai dampak besar
terhadap keseriusan pengendalian intern yang diterapkan di dalam organisasi.

Setiap perusahaan yang berhasil menggunakan pengendalian untuk merealisasikan


rencananya, mengevaluasi evektifitasnya, membuat koreksi nyang dinginkan, dan
mengevaluasi serta menghargai atau mengoreksi kinerja eksekutif. Masalah-masalah
menjadi lebih rumit bagi suatu perusahaan internasional dibandingkan dengan
perusahaan yang hanya beroperasi di satu negara.

Macam – macam Pengendalian

Macam-macam Pengendalian adalah sebagai berikut:

1.Pengendalian Antisipatif ( freeforwort) / pengendalian pendahuluan/ pengendalian


prefentif.

Pengendalian ini berfokus pada manusia, bahan baku, sumberdaya keuangan yang
mengalir kedalam organisasi. Tujuannya adalah untuk mencegah masalah /
mengantisipasi resiko yang mungkin timbul ketika organisasi menjalankan tugas.
Pengendalian ini dapat dilihat dalam pemilihan dan perekrutan karyawan baru,
inspeksi bahan baku, pembatasan perekrutan hanya dari lulusan perguruan tinggi
tertentu.

2.Pengendalian bersama ( concurrent control)

Pengendalian dilakukan berbarengan dengan pelaksanaan  kegiatan. Tujuan dari


pengendalian ini untuk memastikan bahwa aktifitas kerja memberikan hasil yang
tepat.

3. Pengendalian bersama meliputi self – control ,

Dimana karyawan menetapkan pengendalian bersama atas perilaku mereka sendiri.


Misalnya dalam operasi manufaktur dengan menggunakan alat tertentu karyawan
mengukur apakah item-item yang tengah diproduksi sesuai dengan standar kualitas
atau tidak. Jika mereka melihat standar kualitas tidak sesuai dengan satandar maka
mereka akan melakukan koreksi atau memberitahu orang yang tepat bahwa ada
masalah yang harus ditangani.

Metode Pengendalian

Ada beberapa metode untuk mempertahankan pengendalian, yaitu:

a. Kontrak manajemen

b. Pengendalian keuangan

c. Pengendalian teknologi

d. Menempatkan orang-orang dari perusahaan internasional dalam posisi eksekutif


penting.

Sebagaimana yang diperkirakan, perusahan-perusahaan internasional telah


menghadapi resistensi yang beralsal dari mitra usaha patungan atau dari Negara
tuan rumah ketika akan meneptakan orang-orangnya dalam posisi-posisi eksekutif
penting. Keinginan wajar para mitra dan pemerintah ini adalahbahwa orang-orang
meeka sendiri memiliki paling tidak kesejajaran dalam posisi-posisi penting dan
bahwa mereka memperoleh pelatihan dan pengalaman dalam teknologi dan
manajenmen.

Pelaporan

Agar pengendalian menjadi efektif, seluruh unit operasi dari suatu perusahaan
internasional harus menyediakan laporan yang tepat waktu, akurat, dan lengkap
kepada kantor pusat. Terdapat banyak informasi yang digunakan untuk dilaporkan.
Diantara jenis-jeni pelaporan yang diharuskan adalah:

1.  Keuangan

Kelebihan dana di suatu anak perusahaan mungkin dapat ditahan disana untuk
keperluan invesatsi atau kontijensi. Di pihak lain kelebihan dana semacam itu dapat
lebih berguna bagi induk erusahaan, dalam kasus pembayaran deviden. Atau
mungkin anak perusahan membutuhkan modal, dan kelebihan dana tersebut dapat
dipinjamkan atua diinvesatisikan di sana saja. Dan kantor induk perusahaan harus
mengetahui keberadaan dan ukuran dari kelebihan dana tersebut untuk menentukan
penggunaan yang terbaik.

2.  Teknologi.

Teknologi yangbaru sebaiknya harus dilaporkan. Teknologi yang bar uterus-menerus


dikembangkan di Negara-negara yang berada, atau anak perusahaan yang
beroperasi di Negara semacam itu kemungkinana akan mengetahuinya sebelum
kator pusat mengetahuinya. Jika kantor pusat menganggap bahwa teknologi baru
tersebut secara potensiaal bernilai, maka perusahaan dapat memperoleh keunggulan
kompetitif dengan menjadi pihak pertama yang menghubingi si pengembangan guna
memperoleh lisensi untuk menggunakannya.

3.  Peluang pasar

Perusahaan afiliasi di berbagai Negara dapat menemukan pasar baru atau yang
sedang tumbuh untuk bebrapa produk perusahaan. Hal ini dapat menguntungkan
perusahaan, karena perusahaan internasional dapat menjual lebih banyak produk
tersebut sementara perusahaan afiliasi memperoleh lebih banyak komisi penjualan.
Informasi pasar lainnya sebaiknya dilaporkan ke kantor pusat perusahaan
internbasional meliputi aktivitas pesaing, perkembangan harga, dan produk baru
yang potensial menarik perhatian dari kelompok perusahaan internasional tersebut.
Yang juga penting adalah mengenai pangsa pasar anak perusahaan dan apakah
pangsa terebut tumbuh atau menyusut.

4.  Politik dan ekonomi

Tidak mengherankan, laporan-laporan mengenai kondisi politik dan ekonomi


semakin meningkat dalam jumlah dan pentingnya selama 1 tahun terakhir ketika
revolusi berdarah telah menggulingkan dan mengganti pemerintah. Demokrasi telah
menggantikan dictator, seseorang dictator mengantikan dictator lainnya, Negara
telah tepecah ataubergabung kembali perubahan-perubahan telah terjadi diberbagai
belahan dunia.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Strategi merupakan salah satu faktor utama yang menjadi penentu dalam sebuah
struktur organisasi selain ukuran organisasi, lingkungan dan teknologi. Desain
organisasi pada umumnya mengikuti perencanaan karena organisasi harus
menerapkan rencana strategis. Proses perencanaan itu sendiri karena mencakup
suatu analisis atas lingkungan eksternal maupun kekuatan dan kelemahan
perusahaan. Proses pengendalian merupakan proses yang dinamis dan
berkesinambungan, dimulai dengan prestasi yang nyata dan mengukur prestasi
tersebut, manajer membandingkan prestasi dengan standar, mengidentifikasi
adanya penyimpangan dan menganalisis penyimpangan dan menentukan program
perbaikan bila perlu, kemudian melaksanakan program perbaikan untuk mencapai
prestasi yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA

Hill, Charles. 2009. International Business 7thed : Competing in The Global Market


Place.New York : McGraw Hill

Daniels, John D., Lee H. Radebaugh, dan Daniel P. Sullivan, 2007. International


Business: Environment and Operations.  New Jersey : Pearson Prentice Hall.

Wild, John J., Wild, Kenneth L., & Jerry C. Y. 2008. International Business: The
Challenge of Globalization.  New Jersey : Pearson Prantice Hall.

Anda mungkin juga menyukai