Anda di halaman 1dari 5

BAB 9

OLIGOPOLI DAN ARSITEKTUR PERUSAHAAN

 Arti : Suatu bentuk organisasi pasar dimana penjual atas sebuah produk yang homogen
(oligopoly murni) atau produk yang terdiferensial (oligopoly terdiferesial) jumlahnya sedikit.
 Bentuk organisasi pasar oligopoly paling banyak terjadi di Negara industri seperti Amerika
Serikat. Contohnya untuk produk homogen adalah aluminium dasar dan baja, untuk produk
terdiferensial contohnya mobil, sereal, rokok dan sabun.
 Oligopolis biasanya memilih untuk bersaing dalam hal diferensial produk, iklan dan pemberian
layanan (sering disebut nonprice competition).
 Ciri istimewa Oligopoli adalah saling ketergantungan atau persaingan antara berbagai
perusahaan dalam industri yang merupakan akibat alamiah karena sedikitnya jumlah perusahaan.

Sumber terjadinya oligopoli umumnya sama dengan sumber terjadinya monopoli, yaitu :
1. Skala ekonomi yang bisa dicapai jika jumlah outputnya cukup besar.
2. Kebutuhan Investasi modal yang besar dan input yang terspesialisasi untuk dapat masuk ke
industri yang oligopolistik.
3. Adanya hak paten pada perusahaan
4. Brands pada perusahaan dengan pelanggan setianya
5. Kebijakan pemerintah yang memberikan hak monopoli bagi perusahaan tertentu.
Methode untuk mengukur tingkat konsentrasi dalam sebuah industri :

 Rasio Konsentrasi : adalah rasio yang mengukur tingkat dominasi beberapa perusahaan besar
dalam suatu industri dengan cara mengukur persentase total penjualan yang dilakukan beberapa
perusahaan terbesar terhadap total penjualan dalam industri.
 Indeks Herfindahl, dihitung dengan menjumlahkan nilai kuadrat pangsa pasar semua perusahaan
dalam pasar.
Model-model Oligopoli :
1. Model Cournot, bermanfaat dalam oligopoli di antara perusahaan yang saling bergantung sangat
erat.
2. Model Bertrand, merupakan model perang harga yang terjadi dalam persaingan perusahaan
dengan produk yang homogen.
3. Model Kurva Permintaan Terpatah, merupakan konsep dimana bila seorang goligopolis yang
tidak berkolusi menaikkan harga produk, dia akan kehilangan hampir seluruh pelanggannya
karena perusahaan lain tidak ikut menaikkan harga.
4. Kesepakatan Kartel. Adalah kolusi yang terjadi antara perusahaan yang bersifat jelas dan
eksplisit dimana ada dua jenis kartel yaitu Market-sharing Cartel dan Centralized Cartel
5. Kepemimpinan Harga. Adalah kolusi yang terjadi antara perusahaan yang bersifat tidak jelas dan
implisit.

Implikasi Efisiensi Oligopoli

Akibat buruk oligopoli dalam jangka panjang :


1. Laba dalam pasar tetap ada dalam jangka panjang karena adanya hambatan bagi perusahaan lain
untuk masuk kedalam pasar.
2. Oligopolis tidak berproduksi pada titik terendah kurva LACnya.
3. Kurva permintaan memiliki kemiringan yang negatif
4. Jika memproduksi barang terdiferensial dapat berakibat banyaknya uang yang dihabiskan untuk
iklan dan perubahan model.

Model Maksimasi Penjualan


Adalah rumusan dimana manajer perusahaan modern berusaha memaksimumkan penjualan
setelah tingkat pengembalian yang cukup telah diperoleh untuk memuaskan para pemegang
saham.
Perkembangan oligopolis global
Kecenderungannya semakin cepat karena perusahaan yang bertambah besar akibat pertumbuhna
internal dan terjadinya merger.

Arsitektur Perusahaan Yang Ideal


 Perusahaan ideal berkonsentrasi pada kompetensi intinya dan mensubkontrakkan seluruh
aktivitas lainnya.
 Perusahaan ideal adalah perusahaan pembelajar.
 Perusahaan yang ideal akan mengoperasikan pabrik atau perusahaan dengan benar-benar efisien.
 Perusahaan ideal mengkombinasikan fisik dan maya dengan biaya kelim.
 Perusahaan yang ideal adalah perusahaan yang bisa dengan segera bereaksi.

Perusahaan Maya dan Perusahaan Yang Saling Terkait


 Virtual Corporation, merupakan jaringan kerja temporer perusahaan-perusahaan yang tidak
tergantung satu sama lain, bergabung bersama dengan kontribusi kemampuan intinya masing-
masing untuk secara cepat mengambil keuntungan atas berbagai kesempatan yang berubah
dengan cepat.
 Relationship enterprises, adalah jaringan perusahaan yang independen yang membentuk aliansi
strategis untuk membangun kapabilitas dan bisa hadir secara geografis yang dibutuhkan untuk
menjadi pemimpin global di bidangnya.

Oligopoli dan Konsentrasi Pasar


Oligopoli adalah suatu bentuk organisasi pasar di mana penjual atas sebuah produk yang
homogen atau terdiferensiasi jumlahnya sedikit. Jika hanya terdapat dua penjual, maka yang
terjadi adalah duopoli (duopoly). Jika produknya homogen, maka yang terjadi adalah oligopoli
murni (pure oligopoly). Jika produknya terdiferensiasi, maka yang terjadi adalah oligopoli
terdiferensiasi (differentated oligopoly).
Ciri istimewa oligopoli adalah adanya saling ketergantungan atau persaingan antara berbagai
perusahaan dalam industri. Ini merupakan akibat alamiah karena sedikitnya jumlah perusahaan.
Setiap oligopolis harus pandai memperkirakan reaksi pesaingnya ketika melakukan berbagai
terobosan bagi produknya. Karena saling ketergantungan ini, maka pengambilan keputusan
manajerial lebih rumit dalam pasar oligopoli dibanding bentuk struktur pasar lainnya.
Sumber terjadinya oligopoli pada umumnya sama dengan sumber terjadinya monopoli, yaitu:
1. Skala ekonomi yang bisa dicapai jika jumlah outputnya cukup besar.
2. Investasi modal yang besar dan input yang terspesialisasi biasanya dibutuhkan untuk
memasuki industri yang oligopolistik dan ciri ini merupakan penghalang alamiah untuk masuk
ke dalam pasar.
3. Beberapa perusahaan bisa jadi memiliki hak paten untuk secara eksklusif memproduksi suatu
komoditas atau memanfaatkan suatu proses produksi tertentu.
4. Perusahaan yang sudah berdiri mungkin memiliki pelanggan setia karena kualitas produk dan
pelayanannya, sehingga perusahaan baru sulit untuk menyainginya.
5. Beberapa perusahaan bisa jadi memiliki atau menguasai seluruh penawaran bahan baku yang
dibutuhkan untuk menghasilkan suatu produk
6. Pemerintah bisa jadi memberikan hak monopoli hanya kepada beberapa perusahaan untuk
beroperasi dalam pasar.

Berbagai hal tersebut tidak hanya merupakan sumber terjadinya oligopoli, tetapi juga
merepresentasikan hambatan bagi perusahaan lain untuk memasuki pasar dalam jangka panjang.
Jika masuknya perusahaan baru ke dalam pasar tidak dibatasi, industri tersebut tidak akan
bersifat oligopolistik dalam jangka panjang. Hambatan lainnya adalah berupa penentuan harga
limit (limit pricing), yaitu perusahaan yang ada mengenakan harga yang cukup rendah untuk
menghalangi perusahaan baru masuk ke dalam industri. Dengan melakukan hal tersebut, mereka
secara sukarela mengorbankan laba jangka pendek agar dapat memaksimumkan laba jangka
panjang.

Model Kurva Permintaan Terpatah


Model kurva permintaan terpatah (kinked demand curve) dikemukakan oleh Paul Sweezy
pada tahun 1939 dalam usahanya menjelaskan harga yang sulit diubah, seperti yang sering terjadi
dalam berbagai model oligopolistik. Sweezy merumuskan bahwa jika seseorang oligopolis
menaikkan harga produknya, dia akan kehilangan hampir seluruh pelanggannya karena
perusahaan lain dalam industri tidak akan ikut menaikkan harga. Sebaliknya, seorang oligopolis
tidak dapat meningkatkan pangsa pasarnya dengan menurunkan harga karena pesaingnya akan
dengan cepat melakukan hal yang sama.
Sebagai akibatnya, menurut Sweezy, para oligopolis menghadapi kurva permintaan yang
memiliki patahan pada tingkat harga yang berlaku dan sangat elastis terhadap perubahan harga
jika harganya dinaikkan, tetapi sangat tidak elastis jika harganya diturunkan. Dalam model ini,
para oligopolis menyadari kesalingtergantungan mereka, tetapi bertindak tanpa adanya
persekongkolan untuk mempertahankan tingkat harga yang mereka kenakan, meskipun faktor
biaya dan permintaan yang mereka hadapi berubah, artinya mereka lebih memilih untuk bersaing
dalam hal kualitas, iklan, pelayanan, dan bentuk-bentuk lain persaingan nonharga.

Arsitektur Perusahaan yang Ideal


Istilah arsitektur perusahaan (firm architecture) berarti jalan atau cara suatu perusahaan
diorganisasi, bergerak/beroperasi, dan merespons berbagai perusahaan di pasar. Perusahaan yang
ideal adalah:
1. Melakukan spesialisasi pada kompetensi intinya dan mensubkontrakkan (outsourcing) seluruh
aktivitas yang lain untuk memaksimumkan penciptaan nilai oleh perusahaan.
2. Suatu organisasi pembelajar yang melakukan inovasi dan menciptakan kompetensi baru
dengan cepat di sekitar kompetensi intinya
3. Mempunyai struktur organisasi yang datar dan garis perintah yang pendek untuk
mempermudah komunikasi dan interaksi
4. Mengoperasikan pabrik yang sangat terspesialisasi dan mampu berpindah dengan cepat untuk
memproduksi pabrik baru
5. Mengombinasikan fisik (physic) dan maya (virtual)
6. Bisa dengan segera bereaksi (real-time enterprise)
7. Aktif dan mampu merespon dengan cepat berbagai perubahan kondisi pasar

Anda mungkin juga menyukai