Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Implementasi strategis mempengaruhi organisasi dari atas ke bawah, ia


mempengaruhi semua are fungsional dan divisional dari suatu bisnis. Bahkan
rencana startegis yang secara teknis paling sempurna sekalipun hanya akan
memberi sumbangan yang kecil bagi pencapaian tujuan jika tidak
diimplementasikan. Banyak organisasi cenderung menghabiskan dan
mengahmburkan waktu, uang, dan usaha untuk mengembangkan rencana
strategis, memperlaukannya seolah-olah ia akan diiplementasikan hanya sebagai
tambahan belaka. Perubahan datang melalui implementasi dan evaluasi, tidak dari
perencanaan. Rencana yang secara teknis kurang sempurna apabila
diimplementasikan dengan baik dapat meraih hasil yang lebih baik dibandingkan
rencana yang sempurna namun hanya diatas kertas.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada pembahasan kali ini yaitu :

1. Apa saja yang merupakan sasaran operasional tahunan dalam


implementasi strategi?
2. Apa saja yang termasuk dalam pengembangan srategi fungsional?
3. Bagaimana pengembangan dan cara mengkomunikasikan kebijakan?
4. Bagaimana pelembagaan strategi : melalui struktu, kepemimpinan, budaya
dan imbalan?

1
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembahasan kali ini, berdasarkan rumusan masalah diatas,
yaitu :
1. Untuk mengetahui sasaran operasional tahunan dalam implementasi
strategi
2. Untuk mengetahui pengembangan srategi fungsional
3. Untuk mengetahui pengembangan dan cara mengkomunikasikan
kebijakan
4. Untuk mengetahui pelembagaan strategi : melalui struktur, kepemimpinan,
budaya dan imbalan

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sasaran Operasional Tahunan


Implementasi Strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan pilihan
yang dibutuhkan untuk dapat menjalankan perencanaan strategis. Implementasi
strategis merupakan proses dimana beberapa strategi dan kebijakan diubah
menjadi tindakan melalui pengembangan program, anggaran dan prosedur.
Walaupun implementasi biasanya baru dipertimbangkan setelah strategi
dirumuskan, akan tetapi implementasi merupakan kunci suksesnya dari
manajemen strategi. Perumusan strategi dan implementasi strategi harus dilihat
seperti dua sisi mata uang.
( https://senyummu13.wordpress.com/2012/03/27/implementasi-strategi/ )
Implementasi strategi secara fundamental berbeda dengan perumusan
strategi. Formulasi startegi dan implementasi strategi dapat dibedakan berdasarkan
hal- hal berikut ini: Perumusan Strategi :
a. Memposisikan kekuatan sebelum dilakukan tindakan
b. Berfokus pada efektivitas
c. Proses yang utama adalah proses intelektual
d. Membutuhkan keahlian intuitif dan analisis yang baik
e. Membutuhkan koordinasi diantara beberapa individu
Implementasi Strategi :
a. Mengelola kekuatan yang mengelola semua hal selama tindakan
dijalankan
b. Berfokus pada efisiensi
c. Proses yang utama adalah proses operasional
d. Membutuhkan motivasi khusus dan keahlian kepemimpinan
e. Membutuhkan koordinasi diantara banyak individu
Implementasi strategi membutuhkan tindakan seperti mengubah wilayah
penjualan, menambah departemen baru, menambah fasilitas, merekrut karyawan
baru, mengubah strategi harga, membuat anggaran keuangan, mengembangkan
kebijakan pemberian kompensasi yang baru bagi karyawan, membuat prosedur

3
pengawasan biaya, mengubah strategi iklan, membangun fasilitas baru, melatih
karyawan baru, merotasi manajer diantara divisi- divisi yang ada, dan membuat
sistem informasi manajemen yang baik.

Pelaksana Implementasi Strategi


1. Setiap karyawan dalam organisasi baik ditingkat korporasi, unit bisnis
maupun fungsional
2. Para direktur fungsional (keuangan, pemasaran, SDM dan oprasi) atau
para direktur divisi atau unit bisnis strategis (SBU) bekerja sama dengan
para bawahannya untuk dapat mengimplementasi seluruh rencana yang
dibuat
3. Para manajer pabrik, manajer proyek, kepala- kepala unit akan
mengimplementasi rencana- rencana tersebut lebih khusus, terinci dan
dalam skala yang lebih kecil

Membuat tujuan tahunan adalah aktivitas yang terdesentralisasi yang


melibatkan seluruh manajer yang ada di organisasi secara langsung. Partisipasi
aktif dalam membuat tujuan tahunan dapat menimbulkan komitmen dan
penerimaan.
Adapun fungsi tujuan tahunan yaitu : (1) menunjukan dasar pengalokasian
sumber daya, (2) merupakan mekanisme utama untuk mengevaluasi para manajer,
(3) merupakan instrument utama untuk memonitor kemajuan dalam mencapai
tujuan jangka panjang, (4) membuat prioritas divisional dan departmental dalam
organisasi. Waktu dan usaha yang dilakukan harus ditujukan untuk memastikan
bahwa tujuan tahunan telah divisualisasikan dengan baik, konsisten dengan tujuan
jangka panjang, dan mendukung implementasi strategi.
Manfaat tujuan tahunan yakni, tujuan tahunan merupakan panduan bagi
tindakan, arahan dan penyaluran usaha dan aktivitas dari anggota organisasi.
Tujuan tahunan memberikan sumber legitimasi dalam perusahaan sebagai alat
justifikasi didepan pemilik kepentingan (stakeholder). Tujuan tahunan merupakan
standar kinerja. Tujuan tahunan merupakan sumber penting bagi motivasi dan
identifikasi karyawan. Tujuan tahunan memberikan insentif bagi manajer dan

4
karyawan atas kinerja mereka. Tujuan tahunan memberikan dasar bagi desain
organisasi.
Tujuan tahunan harus bisa diukur, konsisten, beralasan, menantang, jelas,
dikomunikasikan ke seluruh organisasi, dan dilengkapi dengan bentuk
penghargaan dan sanksi.
Tujuan tahunan yang jelas tidak menjamin implementasi strategi menjadi
sukses, namun ia meningkatkan kemungkinan tujuan seorang dan organisasi bisa
tercapai.

2.2 Pengembangan Strategi Fungsional


Strategi fungsional memiliki pengertian / definisi sebagai aktivitas jangka
pendek dimana tiap unit fungsional dalam perusahaan berpartisipasi dalam
implementasi strategi besar perusahaan.
Bisa dikatakan bahwa strategi fungsional menerjemahkan pemikiran
strategi besar menjadi tindakan yang dirancang untuk mencapai sasaran jangka
pendek yang spesifik
Strategi fungsional mengelompokan tugas dan aktivitas berdasarkan fungsi
bisnis seperti, produksi/ operasi, pemasaran, keuangan/ akuntansi, riset dan
pengembangan, dan sumber daya manusia.
Adapun kelebihan strategi fungsional :
1. Sederhana & murah
2. Suatu fungsional mendorong spesialisasi pekerja
3. Mendorong efisiensi
4. Meminimalkan kebutuhan bagi sistem control
5. Memungkinkan pengambilan keputusan secara cepat
Namun, adapula kelemahan dari strategi fungsional :
1. Menuntut adanya akuntabilitas dari manajemen tingkat atas
2. Meminimalkan peluang pengembangan karier
3. Terkadang diasosiasikan dengan moral karyawan yang rendah, konflik
lini/ staf
4. Delegasi/ wewenang yang lemah
5. Perencanaan pasar dan produk yang kurang memadai

5
Setelah strategi tingkat bisnis ditetapkan, maka diperlukan untuk
mengembangkan strategi tingkat fungsional untuk mendukung strategi pada
tingkat yang lebih tinggi agar dapat dipastikan bahwa keseluruhan strategi dapat
berjalan dengan satu kesatuan dan konsisten pada tingkat operasional. Strategi
fungsional diperlukan untuk masing-masing fungsional dari suatu usaha atau
bisnis, di mana strategi tersebut menghasilkan tugas-tugas yang diperlukan untuk
merealisasikan strategi tingkat bisnis.
Strategi tingkat fungsional di perusahaan terdiri dari fungsi-fungsi yang
dijalankan perusahaan yang biasanya terdiri dari fungsi fungsi sebagai berikut :
a. Pemasaran.
b. Operasional.
c. Keuangan.
d. Sumber Daya Manusia
e. Riset dan Pengembangan.
Setiap fungsi tersebut harus memiliki tugas dan rencana tindakan yang
dilakukannya secara terpadu dengan strategi tingkat bisnis. Terdapat beberapa
perbedaan antara strategi fungsional dengan strategi umum dan bisnis, yaitu dari
segi cakupan waktu, Kespesifikan dan peserta dalam pengembangan. Strategi ini
merupakan kegiatan yang akan dijalankan dalam waktu dekat, lebih spesifik dan
dikembangkan oleh staff perusahaan pada tingkat yang berada pada tingkat
operasional. Bagimanakah bentuk strategi tersebut? Hal ini akan dicoba
menjelaskannya secara singkat, karena setiap strategi tersebut merupakan bahasan
yang rinci dalam bidang mata kuliah fungsional.

Strategi Bidang Pemasaran


Peran dan fungsi pemasaran adalah bagaimana untuk mencapai sasaran
perusahaan dengan menghasilkan penjualan produk/jasa yang menguntungkan di
pasaran. Strategi tingkat fungsional pemasaran ini akan memberikan pedoman
kepada manajer pemasaran dalam menentukan siapa yang akan menjual apa,
kepada siapa, di mana, berapa banyak dan dengan cara yang bagaimana. Strategi
ini biasanya diawali dengan melakukan segmentasi, penentuan Target Market dan
positioning. Kemudian atas dasar itu disusunlah bentuk penawaran perusahaan

6
pada pasarnya berupa pengembangan dari masing-masing unsur marketing mix
yang biasa juga disebut dengan 4P yaitu Product, Price, Place dan Promotion.
1. Product : harus jelas kebutuhan pelanggan dipenuhi oleh produk/ jasa.
Menyajikan pernyataan komperhensif mengenai konsep produk/ jasa dan
pasar sasaran yang akan dilayani
2. Price : strategi harga dapat berpengaruh langsung pada permintaan/
penawaran, profitabilitas, persepsi konsumen, dan reaksi regulator
3. Promotion : menetapkan bagaimana perusahaan berkomunikasi dengan
pasar sasaran
4. Place : mengidentifikasi di mana, kapan, dan oleh siapa produk/ jasa
ditawarkan. Menyangkut keputusan mengenai saluran distribusi
(langsung atau tak langsung)
Dalam pelaksanaan STP (Segmenting, Targeting dan Positioning) harus
dipahami bagaimana manajemen perusahaan memandang pasar bisnis yang
dilayani untuk mengetahui bagaimana cara pasar dikelompokan dan menentukan
satu atau lebih pasar yang akan dijadikan sasaran pelayanan. Posisi persdaingan
dari penawaran perusahaan di pasar sasarannya juga harus diperhatikan sehingga
dapat menentukan posisitioning yang akan dilakukan bagi produk perusahaan.
STP merupakan suatu proses penentuan siapa yang akan dilayani perusahaan dan
bagaimana menempatkan produk perusahaan di dalam fikiran pasar/konsumen.

Strategi Bidang Operasional


Strategi operasi merupakan bagian inti dari setiap perusahaan karena
bidang inilah yang akan bertanggung dalam mengubah masukan menjadi keluaran
bernilai berupa produk yang akan disampaikan pada konsumen. Strategi
operasional ini haruslah memedomani keputusan mengenai :
1. Sifat dasar dari sistem manjemen produksi/operasi perusahan,
menyeimbangkan antara masukan investasi dan keluaran operasi.
2. Lokasi, disain fasilitas dan perencanaan proses jangka pendek.

7
Adapun stretegi fungsional kunci dalam bidang produksi/operasional adalah :
1. Fasilitas dan peralatan.
2. Pembelian.
3. Perencanaa dan pengendalian operasi.

Strategi produksi/operasional harus dikoordinasikan dengan strategi


fungsional lainnya terutama strategi pemasaran. Berikut ini beberapa elemen
strategi yang berkaitan dengan strategi fungsi pemasaran dan fungsi lainnya :
1. Bersaing sebagai penyedia produk berbiaya rendah.
2. Bersaing sebagai penyedia produk berkualitas tinggi.
3. Mengutamakan pelayanan pelanggan.
4. Meluncurkan produk baru dalam frekuensi tinggi dan cepat.
5. Pertumbuhan absolut.
6. Berusaha melakukan integrasi vertikal.
7. Kapasitas cadangan untuk fleksibilitas.
8. Konsolidasi.
9. Menyebarkan pemrosesan layanan.
10. Penekanan penggunaan mekanisasi, otomasi dan robot.

Strategi Bidang Keuangan


Strategi ini mengarahkan pemanfaatan sumber daya keuangan untuk
mendukung strategi bisnis, tujuan jangka panjang dan sasaran tahunan. Berbeda
dengan strategi fungsional lainnya, strategi bidang ini cakupan waktu strateginya
lebih panjang yang akan memberi pedoman bagi manajer untuk investasi,
pembiayaan utang, alokasi deviden dan leveraging. Stategi keuangan menyangkut
keputusan- keputusan :
a. Berapa dana yang diperlukan dan bagaimana alokasinya
b. Bagaimana pengaturan investasi pada aktiva tetap
c. Bagaimana kebijaksanaan pengendalian modal kerja
d. Bagaimana menghitung laba
e. Bagaimana distribusi laba
f. Apa instrument yang digunakan untuk memperoleh modal

8
g. Bagaimana pengaturan struktur keuangan
h. Bagaimana memilih sumber modal

Strategi Bidang Sumber Daya Manusia


Strategi bidang fungsional ini merupakan salah satu bidang yang dapat
mengantarkan perusahaan mencapai strategi umumnya. Beberapa kasus
perusahaan sukses dibangun dengan kekuatan utama dalam strategi fungsi SDM-
nya. Oleh karena itu SDM tidak dapat lagi dianggap sebagi suatu aktifitas rutin
harian yang hanya sekedar mengurusi adminitrasi karyawan saja tetapi harus
menjadi fungsi yang mendukung terciptakan kekuatan bersaing perusahaan
terutama dalam persaingan global.
Strategi SDM haruslah mengarah pada pengembangan kemampuan
manajerial dan teknis karyawan dan manajer untuk kemudian dapat di manfaatkan
secara optimal dalam menjalankan bisnis perusahaan. Strategi fungsional ini jugs
meliputi elemen fungsi operasional dari manajemen sumber daya manusia itu
sendiri seperti :
a. Rekrutmen, eleksi dan orientasi.
b. Pengembangan karir dan pelatihan.
c. Kompensasi.
d. Evaluasi, disiplin dan pengambangan.
e. Hubungan kekaryawanan dan kesempatan kerja yang adil.

Semua fungsi tersebut dirancang sedemikian rupa sehingga dapat


membentuk suatu keunggulan perusahaan dalam bidang SDM yang nantinya tentu
akan dapal mendorong terciptanya suatu distinctive competencies.

Strategi Bidang Riset Dan Pengembangan


Fungsi ini berperan dalam melahirkan ide dan gagasan baru di dalam
perusahaan meliputi menghasilkan produk baru dan mengembangkannya sampai
produk tersebut diproduksi dan memasuki pasar, mencari metode-metode tertentu
dalam membentuk efisiensi produksi/operasional dan lainnya. Strategi ini sangat

9
penting sekali perannya bagi perusahaan yang menekankan pada inovasi dalam
menjalankan bisnisnya.
Terdapat dua orientasi keputusan R/D perusahaan yaitu apakah bersifat
offensif atau defensif. Jika ofensif maka perusahaan menjalankan strategi inovasi
yang kuat dan selalu berusaha untuk menjadi yang pertama (first mover) di dalam
industrinya. Sedangkan orientasi defensif lebih mengarh pada pengembangan
yang bersifat rnodifikasi dari produk yang sudah ada, baik dari dalam maupun
produk pesaing.
Sasaran riset dan pengembangan dapat juga dikelompokan menjadi dua
yaitu apakah pada produk atau proses. Jika perusahaan/bisnis yang mengarah pada
strategi differensiasi tentunya akan memberikan penekanan pada riset produk dan
jika strategi bisnisnya adalah keunggulan biaya tentunya riset diarahkan pada
proses. Selain itu riset juga bisa diarahkan pada riset dasar ataukah riset
pengembangan produk tergantung pada orientasi jangka waktu, apakah jangka
panjang atau pendek.
https://senyummu13.wordpress.com/2012/03/27/implementasi-strategi/

2.3 Pengembangan dan Komunikasi Kebijakan


Kebijakan dibutuhkan untuk membuat strategi bekerja. Kebijakan
menjembatani pemecahan masalah dan memandu implementasi strategi.
Kebijakan mengacu pada panduan spesifik, metode, prosedur, aturan, formulir
dan praktik admistrasi yang dibuat untuk mendukung dan mendorong pekerjaan
melalui tujuan yang telah ditetapkan. Kebijakan menciptakan penghalang,
batasan, hambatan dalam bentuk tindakan administrative yang dapat diambil
untuk memberi penghargaan dan perhatian pada perilaku; mereka menjelaskan
apa yang bisa dan apa yang tidak bisa dilakukan dalam mengejar pencapaian
tujuan organisasi. Kebijakan membuat karyawan dan manajer mengetahui apa
yang diharapkan dari mereka, karena itu meningkatkan kemungkinan strategi
diimplementasi dengan sukses, kebijakan menjadi dasar untuk pengendalian
manajemen, memungkinkan kordinasi di segala unit organisasi, dan mengurangi
jumlah waktu yang dipakai oleh manajer untuk membuat keputusan, kebijakan
memperjelas pekerjaan apa yang harus dilaksanakan oleh siapa.

10
Beberapa isu yang mungkin membutuhkan kebijakan manajemen adalah :
a. Untuk bernegosiasi secara langsung atau tidak langsung dengan serikat
pekerja
b. Untuk menawarkan imbalan yang besar atau sedikit untuk karyawan
c. Untuk mencegah pelecehan seksual
d. Untuk mencegah aktivitas merokok ditempat kerja
e. Untuk mencegah insider trading
f. Untuk mencegah penggunaan informasi internal bagi kepentingan pribadi

2.4 Pelembagaan strategi melalui : Struktur, Kepemimpinan, dan Budaya


A. Pertumbuhan dan Struktur Organisasi
Tahap implementasi strategi memerlukan pertimbangan dalam penyusunan
struktur organisasi, karena keselarasan struktur dengan strategi merupakan satu
hal yang penting untuk tercapainya implementasi strategi. Pertumbuhan organisasi
terjadi kala skala organiasi berkembang. Pertumbuhan yang terjadi bisa vertikal
dan bisa juga horizontal.
Pertumbuhan organisasi menghasilkan berbagai bentuk struktur organisasi
seperti struktur fungsional, output-based structure, dan struktur Matriks. Masing
masing struktur tersebut mempunyai kelebihan dan kelemahan masing masing.

Struktur Fungsional :
Mendesain struktur berdasar fungsi-fungsi yang ada dalam suatu
organisasi/ divisi/ sub divisi. Misal: fungsi niaga, fungsi SDM dan fungsi teknik.
Tipe ini memiliki kelebihan seperti berikut:
a. Mempromosikan ketrampilan yang terspesialisasi
b. Mengurangi duplikasi penggunaan sumber daya yang terbatas
c. Memberikan kesempatan karir bagi para tenaga ahli spesialis

Dan tipe fungsional ini relevan untuk situasi seperti lingkungan yang
stabil, tugas bersifat rutin dan tidak banyak perubahan yang terjadi mengutamakan
efisiensi dan kapabilitas fungsional.

11
Namun tipe fungsional juga memiliki sejumlah keterbatasan, seperti :
a. Menekankan pada rutinitas tugas, kurang memperhatikan aspek strategis
jangka panjang
b. Menumbuhkan perspektif fungsional yang sempit.
c. Mengurangi komunikasi dan koordinasi antar fungsi.
Menumbuhkan ketergantungan antar-fungsi dan kadang membuat
koordinasi dan kesesuaian jadwal kerja menjadi sulit dilakukan.

Output-based Structure
Mendesain struktur berdasar output/
produk yang dihasilkan oleh unit/ bagian organisasi yang bersangkutan.
Tipe ini memiliki kelebihan seperti berikut :
1. Mendorong akuntabilitas yang lebih besar terhadap hasil akhir (output
yang dihasilkan).
2. Memungkinkan terjadinya diversifikasi ketrampilan (cross functional
skills).
3. Koordinasi antar fungsi didalam tiap posisi menjadi lebih mudah.
Tipe seperti ini relevan untuk situasi seperti lingkungan tidak stabil,
ukuran organisasi relatif besar, mengutamakan spesialisasi produk/output dan
inovasi.
Kekurangan:
1. Berpeluang menggunakan ketrampilan dan sumber daya secara tidak
efisien.
2. Menuntut adanya ‘multiple role’ pada para karyawan sehingga dapat
menimbulkan work stress.
3. Hanya terpaku pada satu produk tertentu (output).

Tipe Struktur Matriks


Mendesain struktur berdasar kombinasi antara tipe fungsional dan tipe
output-based. Kelebihan :
1. Mendorong penggunaan orang secara fleksibel.
2. Mengoptimalkan penggunaan sumber daya keahlian yang dimiliki.

12
3. Menumbuhkan koordinasi dan integrasi yang kohesif.
Tipe seperti ini relevan untuk situasi seperti, dorongan untuk
mendistribusikan dan membagi sumber daya/ kapabilitas, dan fokus pada dual
perspectives (keahlian fungsional dan keandalan output).

Kekurangan :
1. Berpeluang menumbuhkan role ambiguity.
2. Tanpa keseimbangan wewenang antara manajer fungsional dengan
output-based coordinator, kinerja akan terganggu.
3. Memberi kesempatan bagi inkonsistensi permintaan antara fungsional
dan output-based people.

B. Kepemimpinan Strategis
Kepemimpinan strategis berkenaan dengan penentuan arah perusahaan
dengan mengembangkan dan mengkomunikasikan visi kedepat serta memotivasi
dan inspirasi para anggota organisasi untuk mengarah pada visi tersebut Terdapat
tiga elemen yang melekat pada kepemimpinan, yaitu mengajak dan memandu
orang untuk mencapai tujuan, melibatkan kelompok orang yang diarahkan
sehingga terdapat interaksi antar personal dan merupakan penggerak yang dapat
memberikan arti atau nili yang lebih bagi bawahannya.
Kepemimpinan pada suatu organisasi yang melayani masyarakat luas
dikembangkan sistem kepegawaian yang mantap dengan pengembangan karier
yang berdasarkan prestasi kerja, kemampuan yang profesional, keahlian dan
ketrampilan, serta kemantapan sikap mental aparat melalui upaya pendidikan
pelatihan, penugasan, bimbingan dan konsultasi, serta melalui pengembangan
motivasi, kode etik, dan disiplin kedinasan yang sehat, didukung oleh sistem
informasi kepegawaian yang mantap serta, didukung oleh sistem informasi
kepegawaian yang mantap serta, dilengkapi dengan sistem pemberian
penghargaan yang wajar.
Efektivitas organisasi dalam mencapai visi, misi, dan tujuan organisasi
tidak terlepas dari peranan pemimpin. Kepemimpinan merupakan tulang
punggung pengembangan organisasi karena tanpa kepemimpinan yang baik akan

13
sulit untuk mencapai tujuan organisasi, bahkan untuk beradaptasi dengan
perubahan yang sedang terjadi di dalam maupun di luar organisasi. Hal ini
disebabkan karena setiap pemimpin dapat memberikan pengaruh terhadap
bawahannya, misalnya terhadap kepuasan kerja, komitmen, produktivitas, kinerja
dan lain-lain.
Gaya kepemimpinan seorang pemimpin suatu organisasi dapat
menentukan berhasil tidaknya tujuan organisasi secara keseluruhan. Oleh karena
itu dalam upaya meningkatkan peran anggota organisasi, maka pelaksanaan
prinsip-prinsip komunikasi perlu lebih ditingkatkan dan gaya kepemimpinan perlu
diperhatikan. Hubungan yang harmonis antara karyawan dan pimpinan
merupakan suatu masalah yang perlu diperhatikan jika dihubungkan dengan
tingkat kepuasan kerja.

C. Budaya Organisasi
Seperti halnya pengertian motivasi dan kepemimpinan, pengertian budaya
organisasi banyak diungkapkan oleh para ilmuwan yang merupakan ahli dalam
ilmu budaya organisasi, namun masih sedikit kesepahaman tentang arti konsep
budaya organisasi atau bagaimana budaya organisasi harus diobservasi dan diukur
(Brahmasari, 2004). Lebih lanjut Brahmasari mengemukakan bahwa hal tersebut
dikarenakan oleh kurangnya kesepahaman tentang formulasi teori tentang budaya
organisasi, gambarannya, dan kemungkinan hubungannya dengan dampak kinerja.
Marcoulides dan Heck (1993) mengemukakan bahwa budaya organisasi
sebagai suatu konsep dapat menjadi suatu sarana untuk mengukur kesesuaian dari
tujuan organisasi, strategi dan organisasi tugas, serta dampak yang dihasilkan.
Proses pembentukan budaya organisasi melalui 4 (empat) tahapan, yaitu tahap
pertama terjadinya interaksi antar pimpinan atau pendiri organisasi dengan
kelompok/perorangan dalam organisasi. Pada tahap kedua adalah dari interaksi
menimbulkan ide yang ditransformasikan menjadi artifak, nilai, dan asumsi.
Tahap ketiga adalah bahwa artifak, nilai, dan asumsi akan
diimplementasikan sehingga membentuk budaya organisasi. Tahap terakhir adalah
bahwa dalam rangka mempertahankan budaya organisasi dilakukan pembelajaran
(learning) kepada anggota baru dalam organisasi.

14
Hofstide (1997) mengemukakan bahwa budaya organisasi mempunyai 5 (lima)
ciri-ciri pokok yaitu:
1. Budaya organisasi merupakan satu kesatuan yang integral dan saling
terkait,
2. Budaya organisasi merupakan refleksi sejarah dari organisasi yang
bersangkutan,
3. Budaya organisasi berkaitan dengan hal-hal yang dipelajari oleh para
antropolog, seperti ritual, simbol, ceritera, dan ketokohan,
4. Budaya organisasi dibangun secara sosial, dalam pengertian bahwa budaya
organisasi lahir dari konsensus bersama dari sekelompok orang yang
mendirikan organisasi tersebut,
5. Budaya organisasi sulit diubah.

Budaya organisasi sesungguhnya tumbuh karena diciptakan dan


dikembangkan oleh individu-individu yang bekerja dalam suatu organisasi, yang
diterima sebagai nilai-nilai yang harus dipertahankan dan diturunkan kepada
setiap anggota baru. Nilai-nilai tersebut digunakan sebagai pedoman bagi setiap
anggota selama mereka berada dalam lingkungan organisasi tersebut, dan dapat
dianggap sebagai ciri khas yang membedakan sebuah organisasi dengan
organisasi lainnya.
http://karangtangis.blogspot.co.id/2010/06/implementasi-strategi-
kepemimpinan.html

15
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Implementasi Strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan pilihan


yang dibutuhkan untuk dapat menjalankan perencanaan strategis. Membuat tujuan
tahunan adalah aktivitas yang terdesentralisasi yang melibatkan seluruh manajer
yang ada di organisasi secara langsung. Partisipasi aktif dalam membuat tujuan
tahunan dapat menimbulkan komitmen dan penerimaan.

Adapun fungsi tujuan tahunan yaitu : (1) menunjukan dasar pengalokasian


sumber daya, (2) merupakan mekanisme utama untuk mengevaluasi para manajer,
(3) merupakan instrument utama untuk memonitor kemajuan dalam mencapai
tujuan jangka panjang, (4) membuat prioritas divisional dan departmental dalam
organisasi.

Strategi fungsional mengelompokan tugas dan aktivitas berdasarkan fungsi


bisnis seperti, produksi/ operasi, pemasaran, keuangan/ akuntansi, riset dan
pengembangan, dan sumber daya manusia.
Pengembangan dan komunikasi kebijakan menciptakan penghalang,
batasan, hambatan dalam bentuk tindakan administrative yang dapat diambil
untuk memberi penghargaan dan perhatian pada perilaku; mereka menjelaskan
apa yang bisa dan apa yang tidak bisa dilakukan dalam mengejar pencapaian
tujuan organisasi.

16
DAFTAR PUSTAKA

David. F. R. 2006. “Strategic Managements: Concepts and Cases”. 10th ed.


Salemba Empat.
https://senyummu13.wordpress.com/2012/03/27/implementasi-strategi/

http://karangtangis.blogspot.co.id/2010/06/implementasi-strategi-
kepemimpinan.html

17

Anda mungkin juga menyukai