MODUL PERKULIAHAN
F032100014
Strategic Management
Implementasi Strategi :
Pengaturan dan
Pengorganisasian
Abstrak Kompetensi
Tim Dosen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis S1 Manajemen
10 Dr. Yuli Harwani, Dra., M.M.
Tujuan Mata Kuliah
Materi Bahasan :
1. Implementasi strategic
2. Pengembangan program, anggaran dan prosedur
3. Mencapai sinergi
4. Pengaturan struktur organisasi
5. Tipe struktur organisasi yang fleksibel
1. Implementasi Strategic
Implementasi strategic merupakan sejumlah kegiatan yang dipilih dan dibutuhkan untuk
melaksanakan rencana strategis yang telah ditetapkan sebelumnya. Di dalam proses ini,
semua tujuan, strategi, dan kebijakan akan diterapkan melalui pengembangan program
dan taktik, anggaran, dan prosedur. Proses implementasi juga harus dievaluasi pada saat
sebuah strategi sedang diformulasikan meskipun sebagian perusahaan memisahkan
kedua bagian. Implementasi merupakan bagian yang penting dalam manajemen strategic
karena tanpa implementasi, strategi yang telah dirumuskan tidak ada artinya. Formulasi
strategc dan implementasi strategc harus dianggap sebagai dua sisi yang tidak dapat
dipisahkan.
Manajemen strategic memiliki dua bagian yang sama pentingnya, saling terkait dalam
pelaksanaannya tetapi dipisahkan untuk membantu studi mengenai apa yang tercakup di
dalamnya. Penting untuk diingat tentang formulasi strategi dan implementasi strategi.
Kedua bagian strategi ini akan dipisahkan secara konseptual untuk membantu proses
pemahaman tentang keduanya. Kedua proses sering kali saling terkait, tidak berbeda,
dan tidak terpisah secara praktik. Dalam melakukan proses implementasi, penyusun
strategi dibutuhkan untuk mempertimbangkan beberapa pertanyaan berikut :
Semua pertanyaan di atas perlu mendapatkan jawaban yang tepat dan jelas sebelum
rencana strategic dapat diimplementasi dan berhasil. Meskipun strategi telah
direncanakan dengan sangat baik masih dapat menimbulkan masalah dan tidak sesuai
dengan harapan perusahaan. Penelitian yang dilakukan terhadap beberapa perusahaan
mendapatkan sejumlah permasalahan sebagaimana berikut ini.
Kecuali manajemen puncak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan dasar ini
dengan memuaskan, masih bisa terjadi strategi yang terencana dengan baik tidak
akan memberikan hasil sesuai yang diinginkan. Sebuah survei terhadap 93
perusahaan internasional di Fortune 500 mengungkapkan bahwa lebih dari separuh
perusahaan mengalami 10 masalah besar pada saat berusaha menerapkan strategi
perubahan.
Semua manajer divisi dan manajer area fungsional akan bekerjasama mengembangkan
program, anggaran, dan prosedur untuk melakukan implementasi strategi. Selain itu, juga
bekerja untuk mencapai sinergi diantara divisi dan area fungsional untuk membangun dan
mempertahankan kompetensi inti perusahaan. Implementasi strategi termasuk
pembuatan program dan taktik adalah untuk menciptakan serangkaian kegiatan
organisasi yang baru, anggaran untuk mengalokasikan dana ke kegiatan baru, dan
prosedur untuk melaksanakan tugas rutin.
Mengepung/ Encirclement :
Biasanya proses ini berkembang dari serangan frontal atau manuver dari
sisi, di mana serangan mengepung terjadi pada saat perusahaan atau unit
bisnis menyerang dengan melingkari posisi kompetitor melalui produk atau
pasar yang lebih baik. Taktik ini membuat kompetitor tidak mampu
bergerak karena diserang dari beberapa arah sehingga sulit untuk
melakukan perlawanan atau menyerang balik.
(1) Membuka lini produk di hampir setiap segmen pasar untuk menutup
jalan masuk kompetitor.
(2) Memblokir saluran akses dengan melakukan perjanjian eksklusif
dengan distributor supaya tidak dapat digunakan oleh kompetitor.
(3) Menawarkan dan memberikan pelatihan pemahaman produk kepada
pengguna.
(4) Mendapatkan pembeli baru dengan menjaga harga agar tetap rendah
untuk item yang paling diminati pengguna baru.
(5) Meningkatkan produksi dengan skala ekonomi untuk mengurangi dan
menekan biaya produksi.
(6) Mendaftarkan paten atau lisensi terhadap pengembangan teknologi
dan inovasi.
(7) Membatasi akses dari luar terhadap fasilitas dan personel
perusahaan.
(8) Mengikat pemasok dengan menggunakan kontrak eksklusif atau
pembelian di lokasi utama agar tidak dapat dibeli oleh kompetitor.
(9) Menghindari pemasok yang juga melayani kompetitor.
(10) Mendorong pemerintah untuk meningkatkan hambatan, seperti
standar keselamatan dan polusi atau kebijakan perdagangan yang
dapat menguntungkan perusahaan lokal.
2) Anggaran
Setelah program dan rencana taktis telah dikembangkan, proses berikutnya adalah
mengenai penyusunan anggaran. Menyusun anggaran merupakan proses agar
strategi dapat dijalankan dengan baik dan sesuai dengan jumlah dana yang telah
disiapkan dan ditetapkan. Strategi yang ideal juga belum tentu dapat dianggap praktis
sebelum program dan taktik telah implementasikan secara spesifik dan dihitung
secara rinci apakah anggaran yang telah ditetapkan dapat dijalankan sesuai dengan
rencana.
3) Prosedur
Setelah anggaran perusahaan atau unit kerja telah disetujui, maka tahap selanjutnya
adalah mengembangkan prosedur agar proses kerja dapat dikerjakan sesuai dengan
prosedur yang sudah ditetapkan. Prosedur dikenal sebagai Prosedur Operasi
Standar/ Standard Operating Procedures (SOP). SOP umumnya merinci tentang
berbagai kegiatan yang harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan dan tidak diperbolehkan menyimpang. SOP sangat penting dan harus
digunakan dalam suatu perusahaan untuk menjalankan aktivitas rutinnya. Oleh
karena itu, semua pekerja di dalam organisasi harus mengikuti strandar pelaksanaan
Setelah sebuah SOP telah ditetapkan maka semua anggota organisasi wajib
menjalankannya dan melaksanakan tugas berdasarkan ketentuan yang ada dalam
SOP. Manajemen di berbagai tingkatan harus selalu mengawasi pelaksanaan tugas
semua pekerja di lingkup tanggung jawab dan kewenangan masing-masing tingkatan
manajerial organisasi. Pemantauan secara periodik/ berkala harus dijalankan setiap
tingkatan jabatan manajerial agar strategi yang telah ditetapkan dapat terlaksana
sehingga bisa mencapai tujuan.
3. Mencapai Sinergi
Manajer harus memeriksa dengan cermat bagaimana perubahan yang harus dilakukan
agar dapat mencapai aktivitas kerja yang diinginkan dengan menjawab pertanyaan
seperti berikut :
Semua pertanyaana ini harus dapat dijawab dan mendapatkan kepastian dari manajemen
tingkat atas agar struktur organisasi yang ada dapat dilakukan perubahan atau masih
dapat digunakan untuk menjalankan semua kegiatan yang telah ditetapkan perusahaan.
Meskipun dapat disepakati bahwa struktur organisasi harus bervariasi sesuai dengan
kondisi lingkungan yang berbeda dan juga sesuai dengan strategi perusahaan,
namun belum ada kesepakatan tentang desain struktur organisasi yang optimal dan
pasti karena setiap perubahan baik secara strategi maupun umum dapat
mempengaruhi sebuah struktur organisasi yang ada pada saat ini. Manajemen di
tingkat atas dalam sebuah perusahaan harus melihat kembali apakah perubahan
yang akan dilakukan oleh perusahaan akan mempengaruhi struktur organisasi yang
ada, dan perlukah melakukan perubahan terhadap struktur organisasinya. Hal ini
perlu dipahami dengan baik agar tujuan dari perubahan strategi dapat dilaksanakan
dan hasilnya sesuai dengan harapan.
Struktur Sederhana
Sumber : Dokumentasi Penulis
Struktur Fungsional
Sumber : Dokumentasi Penulis
Lini produk industri juga dapat dikembangkan atau diversifikasi menjadi divisi
masing-masing industri sehingga mencakup area geografis yang lebih luas.
Struktur organisasi divisional ini menjelaskan penjabaran operasional masing-
masing divisi atau unit bisnis secara terdesentralisasi dan mandiri. Tujuan
pembentukan struktur divisional adalah agar masing-masing divisi dan unit
bisnis dapat bertindak untuk mengoptimalkan penjualan dan menghasilkan
keuntungan masing-masing tanpa harus memperhatikan perusahaan secara
keseluruhan, yang kadang-kadang tidak memiliki relevansi terhadap masing-
masing industri terkait.
Seiring dengan waktu, divisi dapat berkembang menjadi Unit Bisnis Strategi/
Strategic Business Units (SBUs) untuk lebih konsentrasi terhadap masing-
masing produk dan pasar. Kantor pusat hanya berupaya untuk melakukan
koordinasi terhadap kegiatan dari masing-masing divisi operasionalnya atau
SBUs melalui kinerja, kontrol yang berorientasi terhadap hasil dan sistem
pelaporan, dan dengan menekankan teknik perencanaan perusahaan secara
optimal. Unit bisnis yang telah diberikan wewenang desentralisasi tidak perlu
dikontrol dengan ketat karena akan bertanggung jawab atas hasil kinerja
masing-masing kepada kantor pusat.
Tiga tahap pertama dari siklus hidup organisasi hampir sama dengan tiga tahap yang
diterima secara umum dalam pengembangan perusahaan. Perbedaan yang
signifikan adalah penambahan tahap Penurunan dan Kematian untuk menyelesaikan
sebuah siklus hidup. Meskipun strategi perusahaan mungkin masih kelihatan sehat,
tetapi struktur, budaya, dan prosesnya yang sudah tua mungkin akan mencegah
sebuah strategi dapat diimplementasi dengan benar. Kompetensi inti yang dimiliki
oleh perusahaan sudah tidak mampu lagi untuk beradaptasi dengan sebuah kondisi
yang berubah-ubah ---- dengan demikian perusahaan akan bergerak ke arah tahap
Penurunan.
Strategi-strategi yang baru untuk saat ini mungkin memerlukan struktur organisasi yang
memiliki karakteristik yang lebih fleksibel dibandingkan dengan struktur fungsional atau
struktur divisional yang dianggap konservatif. Perusahaan bisnis saat ini lebih banyak
menerapkan desentralisasi dengan menggunakan tim kerja lintas fungsi yang lebih besar
1) Struktur Matriks
Banyak perusahaan beranggapan bahwa melakukan pengorganisasian melalui fungsi
atau struktur fungsional atau produk dan geografi dalam struktur divisional telah
menghasilkan sebuah struktur organisasi yang tepat. Sebaliknya, para peneliti
berpendapat bahwa struktur matriks mungkin akan menjadi solusi yang lebih tepat
pada saat perusahaan menyimpulkan bahwa baik bentuk fungsional maupun
divisional apabila digabungkan belum tentu dapat mengatasi situasi yang dihadapi.
Dalam struktur matriks, semua bentuk fungsional dan divisional akan digabungkan
secara bersamaan dalam sebuah struktur organisasi yang sama. Karyawan akan
memiliki dua atasan, seorang manajer produk atau proyek, dan seorang manajer
fungsional. Departemen "pusat" ---- produksi, penjualan, keuangan dan sumber daya
manusia ---- umumnya berfungsi sebagai fungsional dan bersifat permanen. Personil
dari unit fungsional ini seringkali ditugaskan untuk sementara waktu ke dalam satu
unit produk atau proyek tertentu. Unit atau proyek produk umumnya bersifat
sementara dan bertindak seperti divisi yang dibedakan dalam struktur matriksnya.
Struktur Matriks
Sumber : Dokumentasi Penulis
Struktur jaringan ini telah berkembang pesat sejak penggunaan komunikasi berbasis
internet yang memungkinkan kolaborasi tanpa harus ada kehadiran fisik. Semakin
banyak perusahaan yang telah memanfaatkan struktur jaringan ini untuk
mendapatkan kemampuan yang lebih baik dan lebih cerdas. Struktur ini juga cukup
berguna pada saat lingkungan perusahaan dalam keadaan tidak stabil dan
membutuhkan inovasi dan respon yang cepat. Perusahaan tidak perlu membayar gaji
karyawan tetap, perusahaan dapat menggunakan jasa outsourcing yang hanya
dibayar berdasarkan proyek dan jangka waktu. Perusahaan juga dapat menggunakan
jasa distribusi dan pemasok dengan hanya memantau aktivitasnya melalui jaringan.
Perusahaan juga dapat melakukan penjualan secara nasional dan internasional
hanya dengan menggunakan jaringan yang tidak ada batas. Perusahaan dapat
mengembangkan fungsi bisnisnya yang tersebar di seluruh dunia dengan
menggunakan jasa perusahaan virtual.
Perusahaan virtual pada umumnya hanya berbentuk sebuah kantor pusat kecil yang
bertindak sebagai "penghubung," yang terhubung secara elektronik ke beberapa
divisi yang sepenuhnya dijalankan oleh anak perusahaan, dan perusahaan
independen lainnya. Sebuah perusahaan virtual terdiri dari serangkaian perusahaan
independen atau unit bisnis yang dihubungkan melalui komputer dalam sistem
informasi yang telah dirancang, diproduksi, dan dipasarkan melalui jaringan untuk
produk atau layanan yang telah dikembangkan oleh perusahaan.
Daftar Pustaka
Utama
Pearce, J.A. & Robinson, R.B. 2013. Strategic Management: Formulation,
Implementation and Control. Irwin Mc Graw-Hill Inc., Singapore.
Pendukung
Amirullah. 2015. Manajemen Strategi: Teori, Konsep, Kinerja. Edisi 1. Penerbit Mitra
Wacana Media.
Barney, J.B. & Hesterly, W.S. 2010. Strategic Management and Competitive
Advantage. Pearson Education, Inc., New Jersey.
Bulgelman, R.A., Christensen, C.M. & Wheelsright, S.C. 2004. Strategic Management
of Technology and Innovation. 4th edition. McGraw-Hill Education, Singapore.
David, F.R. & David, F.R. 2015. Strategic Management: Concepts & Cases. 15th
edition. Pearson Education Limited, United Kingdom.