Anda di halaman 1dari 23

1

MODUL PERKULIAHAN

F032100014
Strategic Management

Implementasi Strategi :
Pengaturan dan
Pengorganisasian

Abstrak Kompetensi

Pengertian implementasi Mampu memahami & menjelaskan


strategic dalam pengaturan mengenai bagaimana melakukan
dan pengorganisasian. implementasi strategic dalam
pengaturan & pengorganisasian.
(CPMK 5)

Fakultas Program Studi Tatap Muka Disusun Oleh

Tim Dosen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis S1 Manajemen
10 Dr. Yuli Harwani, Dra., M.M.
Tujuan Mata Kuliah

Tujuan Instruksional Khusus :


Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan mengenai bagaimana melakukan
implementasi strategic dalam pengaturan dan pengorganisasian.

Materi Bahasan :
1. Implementasi strategic
2. Pengembangan program, anggaran dan prosedur
3. Mencapai sinergi
4. Pengaturan struktur organisasi
5. Tipe struktur organisasi yang fleksibel

1. Implementasi Strategic

Implementasi strategic merupakan sejumlah kegiatan yang dipilih dan dibutuhkan untuk
melaksanakan rencana strategis yang telah ditetapkan sebelumnya. Di dalam proses ini,
semua tujuan, strategi, dan kebijakan akan diterapkan melalui pengembangan program
dan taktik, anggaran, dan prosedur. Proses implementasi juga harus dievaluasi pada saat
sebuah strategi sedang diformulasikan meskipun sebagian perusahaan memisahkan
kedua bagian. Implementasi merupakan bagian yang penting dalam manajemen strategic
karena tanpa implementasi, strategi yang telah dirumuskan tidak ada artinya. Formulasi
strategc dan implementasi strategc harus dianggap sebagai dua sisi yang tidak dapat
dipisahkan.

Pearce & Robinson (2015:297), mengungkapkan bahwa formulasi strategi dan


implementasi strategi merupakan dua bagian yang sama-sama penting sebagaimana
penjelasannya berikut :
Strategic Management has two equally important parts, interrelated in life but are
separted to aid study of what it involves. It is important cavear to remember. It is the

2023 Pengantar Bisnis Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


2 Dr. Yuli Harwani, Dra., M.M. http://pbael.mercubuana.ac.id/
strategy formulation and the strategy implementation. These two parts of strategy will
be conceptually separated to aid the process of understanding about both parts. It is
importnat to keep in mind that they are often intertwined, not distinct and not separate
in practice.

Manajemen strategic memiliki dua bagian yang sama pentingnya, saling terkait dalam
pelaksanaannya tetapi dipisahkan untuk membantu studi mengenai apa yang tercakup di
dalamnya. Penting untuk diingat tentang formulasi strategi dan implementasi strategi.
Kedua bagian strategi ini akan dipisahkan secara konseptual untuk membantu proses
pemahaman tentang keduanya. Kedua proses sering kali saling terkait, tidak berbeda,
dan tidak terpisah secara praktik. Dalam melakukan proses implementasi, penyusun
strategi dibutuhkan untuk mempertimbangkan beberapa pertanyaan berikut :

 Siapa yang akan melaksanakan rencana strategic?


 Apa yang harus dilakukan untuk menyesuaikan operasional perusahaan ke arah
yang diinginkan?
 Bagaimana semua orang akan bekerja sama untuk melaksanakan sesuai
dengan yang dibutuhkan?

Semua pertanyaan di atas perlu mendapatkan jawaban yang tepat dan jelas sebelum
rencana strategic dapat diimplementasi dan berhasil. Meskipun strategi telah
direncanakan dengan sangat baik masih dapat menimbulkan masalah dan tidak sesuai
dengan harapan perusahaan. Penelitian yang dilakukan terhadap beberapa perusahaan
mendapatkan sejumlah permasalahan sebagaimana berikut ini.
Kecuali manajemen puncak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan dasar ini
dengan memuaskan, masih bisa terjadi strategi yang terencana dengan baik tidak
akan memberikan hasil sesuai yang diinginkan. Sebuah survei terhadap 93
perusahaan internasional di Fortune 500 mengungkapkan bahwa lebih dari separuh
perusahaan mengalami 10 masalah besar pada saat berusaha menerapkan strategi
perubahan.

Masalah-masalah tercantum sebagai berikut :


1) Implementasi strategi memerlukan waktu yang lebih lama daripada yang
direncanakannya.
2) Masalah besar yang tidak terduga muncul.

2023 Pengantar Bisnis Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


3 Dr. Yuli Harwani, Dra., M.M. http://pbael.mercubuana.ac.id/
3) Kegiatan dikoordinasikan secara tidak efektif.
4) Aktivitas persaingan telah mengalihkan perhatian proses implementasi
strategi.
5) Karyawan yang terlibat tidak memiliki kemampuan yang cukup untuk
melaksanakan pekerjaannya.
6) Karyawan di tingkat bawah kurang berpengalaman dalam menjalankan
tugasnya.
7) Faktor lingkungan eksternal yang tidak terkendali telah menimbulkan
masalah.
8) Manajer tidak memiliki kemampuan untuk memimpin dan mengarahkan
karyawan dengan sesuai.
9) Tugas dan kegiatan implementasi utama tidak didefinisikan dengan baik.
10) Sistem informasi kegiatan tidak dimonitor dengan baik.

2. Pengembangan Program, Anggaran dan Prosedur

Semua manajer divisi dan manajer area fungsional akan bekerjasama mengembangkan
program, anggaran, dan prosedur untuk melakukan implementasi strategi. Selain itu, juga
bekerja untuk mencapai sinergi diantara divisi dan area fungsional untuk membangun dan
mempertahankan kompetensi inti perusahaan. Implementasi strategi termasuk
pembuatan program dan taktik adalah untuk menciptakan serangkaian kegiatan
organisasi yang baru, anggaran untuk mengalokasikan dana ke kegiatan baru, dan
prosedur untuk melaksanakan tugas rutin.

1) Program dan Taktik


Tujuan dari sebuah program atau taktik adalah untuk membuat sebuah strategi yang
berorientasi terhadap tindakan. Dalam praktiknya, sebuah program adalah
sekumpulan taktik yang diambil oleh sebuah organisasi sebagai elemen dalam upaya
untuk mencapai suatu rencana. Terdapat beberapa taktik yang dikembangkan
berdasarkan kebutuhan perusahaan :

2023 Pengantar Bisnis Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


4 Dr. Yuli Harwani, Dra., M.M. http://pbael.mercubuana.ac.id/
a. Taktik Kompetitif
Studi yang dilakukan terhadap pengambilan keputusan menjelaskan bahwa
kebanyakan dari kesalahan pengambilan keputusan adalah karena taktik yang
tidak optimal. Taktik merupakan rencana operasional khusus yang merinci
tentang bagaimana sebuah strategi dapat diimplementasikan, kapan dan di
mana strategi akan dilaksanakan. Secara alami, taktik merupakan cakupan
yang lebih sempit dan lebih pendek jangka waktunya dibandingkan dengan
strategi. Oleh karena itu, taktik dapat dianggap sebagai suatu kebijakan
penghubung antara formulasi dan implementasi strategi. Beberapa taktik yang
tersedia untuk menerapkan strategi kompetitif adalah taktik waktu dan taktik
lokasi pasar.

b. Taktik Waktu : Kapan Berkompetisi


Taktik waktu berhubungan dengan kapan sebuah perusahaan melakukan
implementasi strategi. Perusahaan yang pertama memproduksi dan menjual
sebuah produk baru disebut penggerak pertama/ first mover atau pelopor.
Beberapa keuntungan dapat diperoleh pada saat menjadi penggerak pertama
yaitu perusahaan dapat membangun reputasi sebagai pemimpin industri,
menurunkan kurva pembelajaran untuk mengambil posisi kepemimpin biaya,
dan mendapatkan keuntungan tinggi untuk sementara dari pembeli yang
sangat menghargai produk baru.

Penggerak pertama juga memiliki kelemahan, di mana keuntungan justru


dinikmati oleh perusahaan penggerak akhir. Penggerak akhir akan meniru
kemajuan teknologi perusahaan lain (dapat menjaga biaya R&D rendah),
menjaga risiko tetap rendah dengan menunggu sampai standar teknologi baru
atau pasar yang baru telah ditetapkan, dan kemudian memanfaatkan
pengembangan yang dilakukan oleh penggerak pertama. Penelitian
menunjukkan bahwa penggerak akhir yang sukses cenderung merupakan
perusahaan besar dengan sumberdaya yang besar dan juga telah memiliki
pengalaman. Seperti Microsoft, di mana setelah Netscape menetapkan diri
sebagai sebuah standar baru untuk browser internet yang berhasil pada tahun

2023 Pengantar Bisnis Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


5 Dr. Yuli Harwani, Dra., M.M. http://pbael.mercubuana.ac.id/
1990-an, Microsoft menggunakan sumberdaya yang sangat besar untuk
menyerang posisi Netscape dengan mengembangkan dan memperkenalkan
browser internet explorer-nya. Pada tahun 2004, Microsoft Internet Explorer
telah mendominasi browser web, dan Netscape hanya menjadi pemain kecil
karena ditinggalkan oleh para pengguna browser.

c. Taktik Lokasi Pasar : Tempat Berkompetisi


Taktik lokasi pasar berkaitan dengan di mana sebuah perusahaan akan
melakukan implementasi strategi. Perusahaan atau unit bisnis dapat
melakukan implementasi strategi kompetitifnya secara ofensif maupun
defensif. Taktik ofensif biasanya terjadi di lokasi pasar yang sudah mapan di
mana perusahaan dapat bertindak untuk saling menyerang antar para
pemain. Taktik defensif biasanya terjadi di posisi pasar yang mapan dan sulit
untuk dipengaruhi sehingga perusahaan hanya melakukan pertahanan/
defense terhadap kemungkinan serangan dari kompetitor.

Taktik Ofensif/ Offensive Tactics


Beberapa metode untuk menyerang posisi kompetitor :

 Serangan Frontal/ Frontal Assault :


Perusahaan akan menyerang secara berhadapan langsung dengan
pesaingnya (head to head). Proses ini dilakukan oleh kompetitor di setiap
kategori mulai dari harga, promosi, hingga ke saluran distribusi. Untuk
menjadi sukses, penyerang tidak hanya sekedar memiliki sumberdaya
yang unggul, tetapi penyerang juga harus memiliki kemampuan untuk
bertahan. Taktik ini dianggap sangat mahal sehingga bisa terjadi serangan
ini akan menghabiskan keuntungan yang telah dimiliki perusahaan.

 Manuver Dari Sisi/ Flanking Maneuver :


Perusahaan juga dapat menyerang hanya pada sebagian pasar di mana
kompetitor dianggap lemah. Taktik ini dilakukan dengan cara mencari
peluang lain yang tidak dilihat oleh perusahaan besar yang dominan
sehingga tidak merebut porsi besar dari perusahaan tersebut.

2023 Pengantar Bisnis Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


6 Dr. Yuli Harwani, Dra., M.M. http://pbael.mercubuana.ac.id/
 Serangan Bypass/ Bypass Attack :
Serangan yang akan dilakukan dapat melalui sisinya, di mana perusahaan
atau unit bisnis dapat memilih untuk mengubah aturan permainan. Taktik
ini berupaya untuk menawarkan jenis produk baru yang membuat
kompetitor tidak merasa tersaingi. Hal ini bertujuan untuk menghindari
persaingan secara frontal tetapi mencari peluang baru.

 Mengepung/ Encirclement :
Biasanya proses ini berkembang dari serangan frontal atau manuver dari
sisi, di mana serangan mengepung terjadi pada saat perusahaan atau unit
bisnis menyerang dengan melingkari posisi kompetitor melalui produk atau
pasar yang lebih baik. Taktik ini membuat kompetitor tidak mampu
bergerak karena diserang dari beberapa arah sehingga sulit untuk
melakukan perlawanan atau menyerang balik.

 Perang Gerilya/ Guerrilla Warfare :


Perusahaan atau unit bisnis dapat memilih taktik untuk "menyerang
sesekali dan lari atau berhenti/ hit and run". Perang gerilya ini dilakukan
dengan menggunakan serangan kecil yang berselang-seling pada segmen
pasar yang berbeda yang dimiliki oleh kompetitor. Dengan cara ini, pemain
baru atau perusahaan kecil dapat memperoleh beberapa keuntungan tanpa
secara serius mengancam pesaing besar yang sudah mapan yang bisa
memungkinkan akan memberikan pembalasan.

Taktik Defensif/ Defensive Tactics


Michael Porter menyatakan, taktik defensif bertujuan untuk menahan
serangan dari kompetitor, mengalihkan serangan, atau mengurangi intensitas
serangan. Daripada meningkatkan keunggulan kompetitif yang dapat
membuat kompetitor untuk mencoba menyerang, taktik defensif adalah untuk
menunjukkan kepada kompetitor kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan agar
kompetitor tidak tertarik untuk menyerang. Beberapa cara dalam melakukan
defensif terhadap serangan dari kompetitor adalah :

2023 Pengantar Bisnis Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


7 Dr. Yuli Harwani, Dra., M.M. http://pbael.mercubuana.ac.id/
 Meningkatkan Hambatan Struktural/ Raise Structural Barriers
Membuat rintangan dan menutup jalan masuk bagi kompetitor merupakan
cara untuk bertahan melawan serangan. Beberapa hal penting
dikemukakan Porter sebagai berikut :

(1) Membuka lini produk di hampir setiap segmen pasar untuk menutup
jalan masuk kompetitor.
(2) Memblokir saluran akses dengan melakukan perjanjian eksklusif
dengan distributor supaya tidak dapat digunakan oleh kompetitor.
(3) Menawarkan dan memberikan pelatihan pemahaman produk kepada
pengguna.
(4) Mendapatkan pembeli baru dengan menjaga harga agar tetap rendah
untuk item yang paling diminati pengguna baru.
(5) Meningkatkan produksi dengan skala ekonomi untuk mengurangi dan
menekan biaya produksi.
(6) Mendaftarkan paten atau lisensi terhadap pengembangan teknologi
dan inovasi.
(7) Membatasi akses dari luar terhadap fasilitas dan personel
perusahaan.
(8) Mengikat pemasok dengan menggunakan kontrak eksklusif atau
pembelian di lokasi utama agar tidak dapat dibeli oleh kompetitor.
(9) Menghindari pemasok yang juga melayani kompetitor.
(10) Mendorong pemerintah untuk meningkatkan hambatan, seperti
standar keselamatan dan polusi atau kebijakan perdagangan yang
dapat menguntungkan perusahaan lokal.

 Meningkatkan Pembalasan yang Diharapkan/


Increase Expected Retaliation :
Taktik ini merupakan segala bentuk tindakan yang digunakan untuk
meningkatkan pembalasan terhadap ancaman-ancaman yang mungkin
akan terjadi. Manajemen perusahaan harus berusaha secara kuat untuk
mempertahankan setiap ancaman terhadap pangsa pasar dengan
memotong arga secara drastis untuk menghadapi serangan dan
menyerang balik terhadap produk dari kompetitor.

2023 Pengantar Bisnis Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


8 Dr. Yuli Harwani, Dra., M.M. http://pbael.mercubuana.ac.id/
 Turunkan Dorongan untuk Menyerang/ Lower the Inducement for Attack :
Jenis taktik defensif ketiga adalah mengurangi ekspektasi kompetitor
yang akan mengambil keuntungan di masa depan di dalam suatu industri.
Dengan cara meningkatkan kemampuan produksi dan menurunkan harga
agar pembeli mampu membeli merupakan tindakan untuk menekan
keinginan kompetitor untuk menyerang.

2) Anggaran
Setelah program dan rencana taktis telah dikembangkan, proses berikutnya adalah
mengenai penyusunan anggaran. Menyusun anggaran merupakan proses agar
strategi dapat dijalankan dengan baik dan sesuai dengan jumlah dana yang telah
disiapkan dan ditetapkan. Strategi yang ideal juga belum tentu dapat dianggap praktis
sebelum program dan taktik telah implementasikan secara spesifik dan dihitung
secara rinci apakah anggaran yang telah ditetapkan dapat dijalankan sesuai dengan
rencana.

Manfaat dari penyusuran anggaran adalah :

a. Sebagai alat ukur bagi pihak manajemen untuk melakukan perencanaan


keuangan yang akan digunakan dalam implementasi strategi.
b. Membuat perencanaan seberapa besar rencana anggaran biaya yang akan
ditetapkan untuk melaksanakan implementasi dengan berhasil.
c. Sebagai alat ukur seberapa besar tingkat pencapaian implementasi strategi.

3) Prosedur
Setelah anggaran perusahaan atau unit kerja telah disetujui, maka tahap selanjutnya
adalah mengembangkan prosedur agar proses kerja dapat dikerjakan sesuai dengan
prosedur yang sudah ditetapkan. Prosedur dikenal sebagai Prosedur Operasi
Standar/ Standard Operating Procedures (SOP). SOP umumnya merinci tentang
berbagai kegiatan yang harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan dan tidak diperbolehkan menyimpang. SOP sangat penting dan harus
digunakan dalam suatu perusahaan untuk menjalankan aktivitas rutinnya. Oleh
karena itu, semua pekerja di dalam organisasi harus mengikuti strandar pelaksanaan

2023 Pengantar Bisnis Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


9 Dr. Yuli Harwani, Dra., M.M. http://pbael.mercubuana.ac.id/
tugas yang telah ditetapkan dalam SOP. SOP umumnya ditetapkan oleh manajemen
puncak dan menengah dengan mempertimbangkan masukan dari manajemen lini
agar semua pihak sepakat dan setuju untuk menjalankan SOP.

Setelah sebuah SOP telah ditetapkan maka semua anggota organisasi wajib
menjalankannya dan melaksanakan tugas berdasarkan ketentuan yang ada dalam
SOP. Manajemen di berbagai tingkatan harus selalu mengawasi pelaksanaan tugas
semua pekerja di lingkup tanggung jawab dan kewenangan masing-masing tingkatan
manajerial organisasi. Pemantauan secara periodik/ berkala harus dijalankan setiap
tingkatan jabatan manajerial agar strategi yang telah ditetapkan dapat terlaksana
sehingga bisa mencapai tujuan.

3. Mencapai Sinergi

Perusahaan juga dapat mencapai implementasi strategi dengan memanfaatkan sinergi


antar masing-masing bagian, divisi atau unit bisnis. Proses ini umumnya dilakukan pada
saat perusahaan melakukan akuisisi terhadap sebuah perusahaan dan kemudian
mengembangkan proses sinergi untuk memperbaiki semua proses kerja agar menjadi
lebih efisien dan efektif. Tujuan dari sinergi ini adalah mencapai dan memahami kekuatan
dan kelemahan masing-masing fungsi kerja agar dapat melakukan sinergi untuk saling
mengisi dan mencapai sebuah kemampuan yang lebih baik. Menerapkan sinergi akan
menghasilkan beberapa keuntungan berikut :

1) Berbagi pengetahuan/ shared know how.


Tujuan dari berbagi pengetahuan adalah agar unit kerja atau bagian yang telah
digabungkan dapat memanfaatkan kemampuan dari masing-masing unit kerja untuk
saling berbagi pengetahuan atau keterampilan agar dapat mencapai suatu proses
kerja yang lebih efisien dan efektif.

2023 Pengantar Bisnis Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


10 Dr. Yuli Harwani, Dra., M.M. http://pbael.mercubuana.ac.id/
2) Strategi terkoordinasi/ coordinated strategies.
Tujuan dari strategi terkoordinasi ini adalah untuk melakukan koordinasi terhadap
keselarasan kerja antara beberapa unit bisnis untuk mengurangi persaingan internal
yang terjadi di masing-masing unit bisnis dan mengkoordinasi agar bersinergi untuk
saling melengkapi dan menghasilkan kemampuan inti yang lebih besar untuk
bersaing secara eksternal dengan kompetitor.

3) Berbagi sumber daya berwujud/ shared tangible resources.


Tujuan dari berbagi sumberdaya berwujud adalah agar semua unit kerja dapat
menggunakan sumberdaya berwujud secara bersama untuk melakukan efisiensi
biaya dan menekan agar menggunakan sumberdaya secara bersama-sama untuk
mendapatkan hasil yang lebih maksimal. Seperti, menggunakan peralatan besar
secara bersamaan untuk menghindari pembelian peralatan besar berikutnya.

4) Skala atau cakupan ekonomis/ economics of scale and scope.


Tujuan dari taktik ini adalah untuk melakukan koordinasi terhadap masing-masing
unit kerja tentang saluran produk dan layanan untuk mengurangi inventaris,
meningkatkan pemanfaatan kapasitas dan akses pasar. Tujuan ini adalah untuk
menekan biaya agar menjadi lebih ekonomis dalam menekan biaya produksi.

5) Kekuatan negosiasi yang terkumpul/ pooled negotiating power.


Tujuan dari taktik ini adalah agar unit kerja atau unit bisnis yang telah digabungkan
dapat melakukan pembelian yang digabungkan agar mendapatkan daya tawar
kepada pemasok guna mendapatkan harga yang lebih baik, termasuk dalam hal
menggunakan jasa distributor.

6) Penciptaan bisnis baru/ new business creation.


Tujuan dari taktik ini adalah melakukan pertukaran pengetahuan dan keterampilan
untuk memfasilitasi, menghasilkan produk dan layanan baru dengan menggabungkan
kemampuan dari berbagai unit kerja untuk membangun sebuah usaha patungan dari
beberapa unit bisnis yang ada.

2023 Pengantar Bisnis Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


11 Dr. Yuli Harwani, Dra., M.M. http://pbael.mercubuana.ac.id/
Strategi Sinergi
Sumber : Dolumentasi Penulis

4. Pengaturan Struktur Organisasi

Sebelum sebuah strategi yang telah diformulasikan dapat diimplementasikan, perusahaan


harus menggunakan kemampuan intinya, mengatur program yang sesuai dan
menetapkan kegiatan-kegiatan yang diarahkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Setiap perubahan yang akan dilakukan terhadap strategi perusahaan kemungkinan besar
akan memerlukan perubahan dan mengatur kembali struktur organisasi yang ada pada
saat ini.

Manajer harus memeriksa dengan cermat bagaimana perubahan yang harus dilakukan
agar dapat mencapai aktivitas kerja yang diinginkan dengan menjawab pertanyaan
seperti berikut :

 Apakah struktur organisasi dikelompokkan secara terpisah?


 Apakah wewenang keputusan penting dipusatkan di kantor pusat atau di
desentralisasi ke manajer di masing-masing lokasi?
 Apakah perusahaan dikelola secara ketat dengan banyak aturan dan kontrol, atau
dilonggarkan dengan hanya sedikit aturan dan kontrol?

2023 Pengantar Bisnis Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


12 Dr. Yuli Harwani, Dra., M.M. http://pbael.mercubuana.ac.id/
 Apakah perusahaan diorganisasikan ke dalam struktur "tinggi" dengan banyak
lapisan manajemen, masing-masing memiliki rentang kontrol yang sempit
(beberapa karyawan oleh satu supervisor) untuk lebih mengontrol bawahannya?
 Apakah harus diorganisasikan ke dalam struktur yang "datar" dengan lebih sedikit
lapisan manajemen, masing-masing memiliki rentang kendali yang luas (lebih
banyak karyawan oleh satu supervisor) untuk memberikan lebih banyak
kebebasan kepada bawahannya?

Semua pertanyaana ini harus dapat dijawab dan mendapatkan kepastian dari manajemen
tingkat atas agar struktur organisasi yang ada dapat dilakukan perubahan atau masih
dapat digunakan untuk menjalankan semua kegiatan yang telah ditetapkan perusahaan.

1) Struktur Mengikuti Strategi


Hasil beberapa penelitian, menyimpulkan bahwa struktur organisasi akan mengikuti
strategi ---- terjadinya perubahan strategi perusahaan akan menyebabkan perubahan
dalam struktur organisasi juga. Hasil penelitian juga menyatakan bahwa struktur
organisasi harus berubah sesuai dengan perkembangan strategi perusahaan.
Perubahan struktur organisasi terjadi karena struktur sudah dianggap terlalu lama,
ketinggalan terlalu jauh, telah menyebabkan inefisiensi dan tidak sesuai untuk
digunakan lagi. Peneliti mengusulkan beberapa hal yang perlu dilakukan untuk
menerapkan struktur organisasi yang baru :

 Terjadi perubahan strategi baru perusahaan.


 Terdapat perubahan administrasi baru.
 Kinerja ekonomi telah menurun.
 Struktur baru yang sesuai telah dibuat.
 Kinerja ekonomi telah meningkat.

Banyak perusahaan yang pada awalnya menerapkan struktur organisasi yang


cenderung sentralisasi dan terpusat pada saat masih belum terlalu besar dan masih
memproduksi dan menjual produk-produk secara terbatas. Pada saat telah
berkembang menjadi besar, memproduksi berbagai jenis produk, dan membuka
kantor cabang hingga ke luar negeri maka prosesnya akan menjadi sangat kompleks
untuk struktur organisasi yang tersentralisasi. Agar perusahaan dapat tetap berhasil

2023 Pengantar Bisnis Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


13 Dr. Yuli Harwani, Dra., M.M. http://pbael.mercubuana.ac.id/
menjalankan produksinya di masing-masing negara, maka perusahaan harus beralih
ke struktur organisasi yang desentralisasi dengan berbagai divisi yang mandiri.

Meskipun dapat disepakati bahwa struktur organisasi harus bervariasi sesuai dengan
kondisi lingkungan yang berbeda dan juga sesuai dengan strategi perusahaan,
namun belum ada kesepakatan tentang desain struktur organisasi yang optimal dan
pasti karena setiap perubahan baik secara strategi maupun umum dapat
mempengaruhi sebuah struktur organisasi yang ada pada saat ini. Manajemen di
tingkat atas dalam sebuah perusahaan harus melihat kembali apakah perubahan
yang akan dilakukan oleh perusahaan akan mempengaruhi struktur organisasi yang
ada, dan perlukah melakukan perubahan terhadap struktur organisasinya. Hal ini
perlu dipahami dengan baik agar tujuan dari perubahan strategi dapat dilaksanakan
dan hasilnya sesuai dengan harapan.

2) Tahapan Pengembangan Korporasi


Sebuah perusahaan yang besar dan sukses umumnya akan mengikuti pola
perkembangan struktural pada saat tumbuh dan berkembang. Pada saat perusahaan
masih dalam skala kecil, akan mulai dengan sebuah struktur yang sederhana. Pada
saat telah tumbuh menjadi lebih besar, maka akan mulai mengikuti perkembangan
dengan merubah struktur organisasinya yang tadinya sederhana menjadi lebih luas
dengan lini produk yang berbeda dengan dibagi menjadi divisi yang masing-masing
yang berbeda fungsinya.

Terdapat beberapa struktur organisasi sebagaimana berikut :


a. Tahap 1 : Struktur Sederhana
Struktur sederhana merupakan sebuah struktur yang dapat dicirikan dengan
sifat departementalisasi yang rendah, rentang kendali yang luas, wewenang
yang terpusat pada seseorang saja, dan sedikit formalisasi. Struktur
sederhana paling banyak digunakan pada usaha-usaha kecil, di mana pemilik
usaha hanya menggunakan beberapa personil di bagian tertentu. Umumnya
pemilik usaha atau tim akan mengawasi kegiatan setiap karyawan secara
langsung. Kelemahan dari sturktur sederhana ini adalah ketergantungan
hanya kepada satu orang untuk memutuskan strategi umum serta prosedur

2023 Pengantar Bisnis Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


14 Dr. Yuli Harwani, Dra., M.M. http://pbael.mercubuana.ac.id/
kerja yang kemungkinan bisa terhambat apabila pemilik/ pemutus
berhalangan untuk mengambil keputusan.

Struktur Sederhana
Sumber : Dokumentasi Penulis

b. Tahap 2 : Struktur Fungsional


Struktur fungsional merupakan pengembangan dari struktur sederhana, di
mana usaha telah berkembang menjadi lebih besar dan membutuhkan
cakupan pengelolaan yang berbeda karena membutuhkan gaya manajerial
yang substantif sehingga perlu melakukan delegasi kekuasaan kepada
manajer yang telah memiliki kemampuan dalam masing-masing fungsi yang
dibawahinya. Struktur fungsional ini mengharuskan masing-masing direktur
dapat medelegasikan pekerjaan kepada manajer yang membawahi fungsi
masing-masing agar tujuan perusahaan dapat tercapai.

Struktur Fungsional
Sumber : Dokumentasi Penulis

2023 Pengantar Bisnis Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


15 Dr. Yuli Harwani, Dra., M.M. http://pbael.mercubuana.ac.id/
c. Tahap 3 : Struktur Divisional
Struktur divisional merupakan pengembangan dari struktur fungsional di mana
semua pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan sentralisasi atau
melalui dewan direksi. Perusahaan dapat berkembang menjadi beberapa unit
bisnis berdasarkan jenis produknya. Dengan pengelolaan beragam lini produk
untuk industry yang berbeda, maka proses pengambilan keputusan harus
dilakukan berdasarkan desentralisasi. Jika dilakukan melalui sentralisasi akan
memerlukan waktu yang lama dan juga dapat menghambat proses kerja di
masing-masing lini produk.

Lini produk industri juga dapat dikembangkan atau diversifikasi menjadi divisi
masing-masing industri sehingga mencakup area geografis yang lebih luas.
Struktur organisasi divisional ini menjelaskan penjabaran operasional masing-
masing divisi atau unit bisnis secara terdesentralisasi dan mandiri. Tujuan
pembentukan struktur divisional adalah agar masing-masing divisi dan unit
bisnis dapat bertindak untuk mengoptimalkan penjualan dan menghasilkan
keuntungan masing-masing tanpa harus memperhatikan perusahaan secara
keseluruhan, yang kadang-kadang tidak memiliki relevansi terhadap masing-
masing industri terkait.

Seiring dengan waktu, divisi dapat berkembang menjadi Unit Bisnis Strategi/
Strategic Business Units (SBUs) untuk lebih konsentrasi terhadap masing-
masing produk dan pasar. Kantor pusat hanya berupaya untuk melakukan
koordinasi terhadap kegiatan dari masing-masing divisi operasionalnya atau
SBUs melalui kinerja, kontrol yang berorientasi terhadap hasil dan sistem
pelaporan, dan dengan menekankan teknik perencanaan perusahaan secara
optimal. Unit bisnis yang telah diberikan wewenang desentralisasi tidak perlu
dikontrol dengan ketat karena akan bertanggung jawab atas hasil kinerja
masing-masing kepada kantor pusat.

2023 Pengantar Bisnis Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


16 Dr. Yuli Harwani, Dra., M.M. http://pbael.mercubuana.ac.id/
Struktur Divisional
Sumber : Dokumentasi Penulis

d. Tahap 4 : Unit Bisnis Strategi/ Strategic Unit Business


Meskipun pengembangan struktur organisasi hingga ke SBU melalui
desentralisasi, namun struktur divisional bukanlah tahapan terakhir dalam
perancangan struktur organisasi. Penggunaan sistem SBU juga dapat
mengakibatkan sebuah permasalahan baru di mana perusahaan telah tumbuh
menjadi terlalu besar dan kompleks untuk dikelola melalui program formal dan
sistem yang kaku, dan prosedur akhirnya lebih diutamakan daripada
penyelesaian masalah. Struktur ini lebih menekankan ke kolaborasi atas
persaingan dalam mengelola berbagai proyek yang tumpang tindih antara
organisasi dan pengembangan bisnis. Struktur Matriks dan Struktur Jaringan
merupakan dua kemungkinan solusi yang memungkinkan perusahaan untuk
menekan hubungan horisontal dan vertikal terhadap individu dan kelompok
agar dapat mengorganisir pekerjaan di proyek yang bersifat sementara di
mana sistem informasi yang canggih juga dapat digunakan untuk mendukung
kegiatan kolaboratif.

Strategic Unit Business


Sumber : Dokumentasi Penulis

2023 Pengantar Bisnis Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


17 Dr. Yuli Harwani, Dra., M.M. http://pbael.mercubuana.ac.id/
3) Siklus Hidup Organisasi
Selain mempertimbangkan tahapan perkembangan struktur organisasi, perusahaan
juga dapat menerapkan pendekatan siklus hidup organisasi/ organizational life cycle
yang menekankan pada masalah yang dihadapi korporasi. Dalam hal ini struktur
organisasi menjadi perhatian sekunder dan bukan lagi menjadi prioritas, karena siklus
hidup organisasi dapat menggambarkan tentang bagaimana organisasi dapat
tumbuh, berkembang, dan akhirnya turun. Siklus hidup organisasi dapat disamakan
dengan siklus hidup produk dalam pemasaran. Terdapat tahapan seperti :
Peluncuran/ Launch (Tahap 1), Pertumbuhan/ Growth (Tahap 2), Kematangan/
Maturity (Tahap 3), Penurunan/ Decline (Tahap 4), dan Kematian/ Death (Tahap 5).

Tiga tahap pertama dari siklus hidup organisasi hampir sama dengan tiga tahap yang
diterima secara umum dalam pengembangan perusahaan. Perbedaan yang
signifikan adalah penambahan tahap Penurunan dan Kematian untuk menyelesaikan
sebuah siklus hidup. Meskipun strategi perusahaan mungkin masih kelihatan sehat,
tetapi struktur, budaya, dan prosesnya yang sudah tua mungkin akan mencegah
sebuah strategi dapat diimplementasi dengan benar. Kompetensi inti yang dimiliki
oleh perusahaan sudah tidak mampu lagi untuk beradaptasi dengan sebuah kondisi
yang berubah-ubah ---- dengan demikian perusahaan akan bergerak ke arah tahap
Penurunan.

Siklus Hidup Organisasi


Sumber : Dokumentasi Penulis

2023 Pengantar Bisnis Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


18 Dr. Yuli Harwani, Dra., M.M. http://pbael.mercubuana.ac.id/
Sebuah pergerakan mulai dari Pertumbuhan ke Kematangan, ke Penurunan dan
akhirnya ke Kematian, merupakan sebuah proses yang tidak dapat dihindari. Namun,
sebuah tahapan Kebangkitan dapat terjadi selama proses masih berada di dalam
tahap Kematangan atau Penurunan. Siklus hidup sebuah perusahaan dapat
diperpanjang dengan melakukan inovasi terhadap produk atau proses agar
mendapatkan inovasi yang baru. Melakukan pengembangan terhadap kombinasi
yang baru dari sumberdaya yang ada untuk memperkenalkan produk baru atau
memperoleh sumberdaya baru melalui akuisisi perusahaan lain akan memungkinkan
perusahaan untuk menghindari Penurunan kinerja dan mendapatkan kembali
Pertumbuhan ---- selama tindakan memiliki nilai dan sulit untuk ditiru.

Perkembangan kinerja perusahaan, sebagaimana dapat dilihat pada Apple Inc., di


mana pada pertengahan tahun 1980an banyak yang percaya bahwa Apple Inc. telah
menuju perjalanan ke tahap Kematian. Apple Inc. kemudian meminta Steve Jobs
untuk kembali menangani Apple Inc. yang sudah diambang kehancuran. Steve Jobs
dengan kemampuan inovatifnya mulai mengembangkan produk-produk baru yang
secara terus-menerus membawa Apple Inc. ke berbagai pasar baru dan keluar dari
proses siklus Kematian. Hal ini bisa terjadi selama melakukan implementasi strategi
yang berputar arah. Namun demikian, tidak semua perusahaan yang pada saat
berada di posisi Penurunan akan dengan mudah melakukan implementasi strategi
berputar arah untuk menghidupkan kembali perusahaannya.

5. Tipe Struktur Organisasi Fleksibel

Strategi-strategi yang baru untuk saat ini mungkin memerlukan struktur organisasi yang
memiliki karakteristik yang lebih fleksibel dibandingkan dengan struktur fungsional atau
struktur divisional yang dianggap konservatif. Perusahaan bisnis saat ini lebih banyak
menerapkan desentralisasi dengan menggunakan tim kerja lintas fungsi yang lebih besar

2023 Pengantar Bisnis Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


19 Dr. Yuli Harwani, Dra., M.M. http://pbael.mercubuana.ac.id/
untuk menangani proses bisnis yang ada saat ini. Meskipun banyak variasi dan bentuk
struktur hibrida bermunculan, namun hanya terdapat dua bentuk yang cukup menonjol,
yaitu struktur matriks dan struktur jaringan.

1) Struktur Matriks
Banyak perusahaan beranggapan bahwa melakukan pengorganisasian melalui fungsi
atau struktur fungsional atau produk dan geografi dalam struktur divisional telah
menghasilkan sebuah struktur organisasi yang tepat. Sebaliknya, para peneliti
berpendapat bahwa struktur matriks mungkin akan menjadi solusi yang lebih tepat
pada saat perusahaan menyimpulkan bahwa baik bentuk fungsional maupun
divisional apabila digabungkan belum tentu dapat mengatasi situasi yang dihadapi.

Dalam struktur matriks, semua bentuk fungsional dan divisional akan digabungkan
secara bersamaan dalam sebuah struktur organisasi yang sama. Karyawan akan
memiliki dua atasan, seorang manajer produk atau proyek, dan seorang manajer
fungsional. Departemen "pusat" ---- produksi, penjualan, keuangan dan sumber daya
manusia ---- umumnya berfungsi sebagai fungsional dan bersifat permanen. Personil
dari unit fungsional ini seringkali ditugaskan untuk sementara waktu ke dalam satu
unit produk atau proyek tertentu. Unit atau proyek produk umumnya bersifat
sementara dan bertindak seperti divisi yang dibedakan dalam struktur matriksnya.

Struktur Matriks
Sumber : Dokumentasi Penulis

2023 Pengantar Bisnis Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


20 Dr. Yuli Harwani, Dra., M.M. http://pbael.mercubuana.ac.id/
2) Struktur Jariangan - Organisasi Virtual
Seringkali dianggap sebagai desain organisasi yang agak radikal, struktur jaringan ini
merupakan contoh untuk "non struktur" karena fungsi perusahaan virtual yang tidak
tetap dan pengurangan menggunakan fungsi bisnis di dalam sebuah perusahaan.
Contoh, kegiatan bisnis yang telah dilakukan secara outsourcing. Sebuah
perusahaan yang diorganisasikan dengan cara seperti ini seringkali disebut sebagai
organisasi virtual karena terdiri dari serangkaian kelompok proyek atau kolaborasi
yang dihubungkan oleh jaringan elektronik yang non hirarkhi, yang mirip dengan
jaringan laba-laba yang terus berubah-ubah.

Struktur jaringan ini telah berkembang pesat sejak penggunaan komunikasi berbasis
internet yang memungkinkan kolaborasi tanpa harus ada kehadiran fisik. Semakin
banyak perusahaan yang telah memanfaatkan struktur jaringan ini untuk
mendapatkan kemampuan yang lebih baik dan lebih cerdas. Struktur ini juga cukup
berguna pada saat lingkungan perusahaan dalam keadaan tidak stabil dan
membutuhkan inovasi dan respon yang cepat. Perusahaan tidak perlu membayar gaji
karyawan tetap, perusahaan dapat menggunakan jasa outsourcing yang hanya
dibayar berdasarkan proyek dan jangka waktu. Perusahaan juga dapat menggunakan
jasa distribusi dan pemasok dengan hanya memantau aktivitasnya melalui jaringan.
Perusahaan juga dapat melakukan penjualan secara nasional dan internasional
hanya dengan menggunakan jaringan yang tidak ada batas. Perusahaan dapat
mengembangkan fungsi bisnisnya yang tersebar di seluruh dunia dengan
menggunakan jasa perusahaan virtual.

Perusahaan virtual pada umumnya hanya berbentuk sebuah kantor pusat kecil yang
bertindak sebagai "penghubung," yang terhubung secara elektronik ke beberapa
divisi yang sepenuhnya dijalankan oleh anak perusahaan, dan perusahaan
independen lainnya. Sebuah perusahaan virtual terdiri dari serangkaian perusahaan
independen atau unit bisnis yang dihubungkan melalui komputer dalam sistem
informasi yang telah dirancang, diproduksi, dan dipasarkan melalui jaringan untuk
produk atau layanan yang telah dikembangkan oleh perusahaan.

2023 Pengantar Bisnis Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


21 Dr. Yuli Harwani, Dra., M.M. http://pbael.mercubuana.ac.id/
Struktur Jaringan - Organisasi Virtual
Sumber : Dokumentasi Penulis

Struktur organisasi jaringan dianggap cukup fleksibel dan memiliki kemampuan


beradaptasi bagi perusahaan dalam mengatasi perubahan teknologi yang bergerak
sangat cepat dan pola pergeseran perdagangan dan juga menghadapi persaingan
internasional. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk melakukan konsentrasi
terhadap kompetensi intinya, sambil menerapkan proses efisiensi terhadap proses
kerja dan juga melakukan upaya untuk meningkatkan bidang keahlian masing-
masing.

Daftar Pustaka
Utama
Pearce, J.A. & Robinson, R.B. 2013. Strategic Management: Formulation,
Implementation and Control. Irwin Mc Graw-Hill Inc., Singapore.

Pendukung
Amirullah. 2015. Manajemen Strategi: Teori, Konsep, Kinerja. Edisi 1. Penerbit Mitra
Wacana Media.
Barney, J.B. & Hesterly, W.S. 2010. Strategic Management and Competitive
Advantage. Pearson Education, Inc., New Jersey.
Bulgelman, R.A., Christensen, C.M. & Wheelsright, S.C. 2004. Strategic Management
of Technology and Innovation. 4th edition. McGraw-Hill Education, Singapore.
David, F.R. & David, F.R. 2015. Strategic Management: Concepts & Cases. 15th
edition. Pearson Education Limited, United Kingdom.

2023 Pengantar Bisnis Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


22 Dr. Yuli Harwani, Dra., M.M. http://pbael.mercubuana.ac.id/
Grant, R.M. 2010. Contemporary Strategy Analysis. 7th edition. John Wiley & Sons,
Limited, New York.
Hubbard, G. & Beamish, P. 2011. Strategic Management: Thinking, Analysis, Action.
4th edition. Pearson, Australia.
Ireland, R.D., Hoskisson, R.E. & Hitt, M.A. 2015. The Management of Strategy:
Concepts and Cases. 9th edition. South Western Cengage Learning. Canada.
Kuncoro, M. 2015. Strategi: Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif?. Penerbit
Erlangga. Jakarta.
Pearce II, J.A. & Robinson, R.B. 2013. Strategic Management: Planning for Domestic
& Global Competition. 13th edition. McGraw-Hill Internasional Edition, New
York.
Rufaidah, P. 2013. Manajemen Strategik. Edisi Revisi. Penerbit Humaniora, Bandung.
Wheelen, T.L. & Hunger, J.D. 2018. Strategic Management and Business Policy.
Globalization, Innovation and Sustainability. 15th edition. Pearson Education
Limited. United Kingdom.

2023 Pengantar Bisnis Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


23 Dr. Yuli Harwani, Dra., M.M. http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai