Anda di halaman 1dari 14

MODUL PERKULIAHAN

MANAJEMEN STRATEGIK

POKOK BAHASAN :

IMPLEMENTASI STRATEGI DALAM BENTUK STRATEGI


JANGKA PENDEK DAN FUNGSIONAL

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


FEB Akuntansi 13 F041700016 Dr. Afriapollo ,SE, MM

Abstract Kompetensi
Materi ini memahami definisi Mahasiswa mampu dan
implementasi strategi, hakikat mengetahui serta memahami
implementasi strategi, perspektif implementasi strategi, hakikat
manajemen implementasi strategi, perspektif
manajemen

2018 Manajemen Strategik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


1 Dr. Afriapollo SE, MM. http://www.mercubuana.ac.id
Implementasi Strategi Jangka Pendek

IMPLEMENTASI STATEGI
Proses manajemen strategis tidak begitu saja berakhir saat perusahaan
memutuskan strategi apa yang ingin di ambil. Manajer dan karyawan suatu perusahaan
harus mengerti bisnis tersebut, merasa menjadi bagian dari perusahaan dan melalui
keterlibatan dalam formulasi strategi menjadi komitmen membantu organisasi mencapai
kesuksesan. Implementasi strategi mempengaruhi organisasi dari atas ke bawah; ia
mempengaruhi semua area fungsional dan divisional dari suatu bisnis.

Hakikat Implementasi Strategi


Formulasi strategi dan implementasi dapat dibedakan berdasarkan hal- hal berikut
ini: Perumusan strategi adalah memposisikan kekuatan sebelum dilakukan tindakan;
implementasi strategi adalah mengelola kekuatan yang mengelola semua hal selama
tindakan dijalankan; Perumusan strategi berfokus pada efektivitas; Implementasi strategi
berfokus pada efisiensi; Perumusan strategi terutama adalah proses intelektual;
Implementasi strategi terutama adalah proses operasional; Perumusan strategi
membutuhkan keahlian intuitif dan analisis yang baik; Implementasi strategi
membutuhkan motivasi khusus dan keahlian kepemimpinan; Perumusan strategi
membutuhkan koordinasi di antara beberapa individu; Implementasi strategi
membutuhkan koordinasi di antara banyak individu.

Perspektif Manajemen
Implementasi strategis adalah sejumlah total aktivitas dan pilihan yang
dibutuhkan untuk dapat menjalankan sebuah perencanaan strategis. Untuk memulai
proses implementasi, manajemen strategis harus memperhatikan tiga pertanyaan berikut :
1. Siapa yang akan melaksanakan rencana strategis yang telah disusun ?
2. Apa yang harus dilakukan ?

2018 Manajemen Strategik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 Dr. Afriapollo SE, MM. http://www.mercubuana.ac.id
3. Bagaimana sumber daya manusia yang bertanggung jawab dalam implementasi akan
melaksanakan berbagai hal yang diperlukan ?

Jika pihak manajemen tidak mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut


dengan memuaskan, maka sulit bagi strategi yang telah disusun dengan sempurna untuk
mendapat hasil yang diinginkan. Oleh karena itu, dibutuhkan berbagai macam cara untuk
membantu proses implementasi suatu perusahaan yang tercakup dalam isu-isu
manajemen.
Isu-isu manajemen seputar implementasi strategi meliputi menyusun tujuan
tahunan, membuat membuat kebijakan, mengalokasikan sumber daya, mengubah struktur
organisasi yang ada, restrukturisasi dan desain ulang, merevisi rencana insentif dan
pemberian imbalan pada karyawan, meminimalkan resistensi terhadap perubahan,
menyelaraskan manajer dengan strategi, mengembangkan budaya yang mendukung
strategi, mengadaptasikan proses produksi atau operasi, mengembangkan fungsi sumber
daya manusia yang efektif dan, jika perlu, melakukan penyusutan ukuran perusahaan.
Perubahan manajemen menjadi lebih ekstensif saat strategi baru yang akan
diimplementasikan mengarahkan perusahaan ke arah yang baru.
Perusahaan perlu mengembangkan strategi yang fokus pada semua tingkat
hierarki dengan mengumpulkan dan menyebarkan intelijen persaingan; setiap karyawan
harus bisa melakukan benchmark atas kinerjanya terhadap karyawan pesaing yang terbaik
sehingga persaingan menjadi bersifat personal. Sehingga dapat menghasilkan sinergi
yang baik untuk perusahaan untuk keberhasilan proses implementasi itu sendiri.

Tujuan Tahunan
Membuat tujuan tahunan adalah aktivitas yang terdesentralisasi yang melibatkan
seluruh manajer yang ada di organisasi secara langsung. Tujuan tahunan (annual
objectives) sangat esensial bagi implementasi strategi karena mereka menunjukkan dasar
pengalokasian sumber daya; merupakan mekanisme utama untuk mengevaluasi para

2018 Manajemen Strategik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 Dr. Afriapollo SE, MM. http://www.mercubuana.ac.id
manajer; merupakan instrumen utama untuk memonitor kemajuan dalam mencapai tujuan
jangka panjang; dan membuat prioritas divisional dan depertemental dalam organisasi.
Tujuan dibuat adalah untuk membuat strategi dapat dilaksanakan dalam tindakan
(action-allowed). Setelah semua program tujuan yang dibutuhkan disusun, saatnya untuk
membuat anggaran untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Proses mendesain dan
menyusun anggaran program, divisional maupun perusahaan akan mengarahkan pihak
manajemen untuk mengembangkan prosedur standar operasi (standard operating
procedurs/ SOP), yang berisi rincian berbagai aktivitas yang diperlukan dalam
menjalankan perusahaan untuk mencapai tujuan.
Tujuan utama tahunan merupakan panduan bagi tindakan, arahan dan penyaluran
usaha dan aktivitas dari anggota organisasi. Tujuan tahunan memberikan sumber
legitimasi dalam perusahaan sebagai alat justifikasi didepan pemilik kepentingan
(stakeholder). Tujuan tahunan merupakan standar kinerja. Tujuan tahunan merupakan
sumber penting dari motivasi dan identifikasi karyawan. Tujuan tahunan memberikan
insentif bagi manajer dan karyawan atas kinerja mereka. Tujuan tahunan memberikan
dasar bagi desain organisasi.
Tujuan jangka pendek adalah hasil terukur yang dapat dicapai atau dimaksudkan
untuk dicapai dalam waktu satu tahun atau kurang. Tujuan jangka pendek merupakan
hasil yang spesifik, biasanya kuantitatif, yang ditetapkan oleh manajer operasional untuk
dipacai dalam waktu dekat. Tujuan jangka pendek membantu dalam implementasi
strategi dalam tiga cara:
1. Tujuan jangka pendek “mengoperasionalkan” tujuan jangka panjang
2. Pembahasan mengenai dan kesepakatan atas tujuan-tujuan jangka pendek membantu
mengangkat masalah dalam suatu organisasi yang memerlukan koordinasi untuk
menghindari konsekuensi disfungsional.
3. Tujuan jangka pendek membantu implementasi strategi dengan mengidentifikasikan
hasil-hasil terukur dari rencana tindakan atau aktivitas fungsional, yang dapat
digunakan bahan evaluasi.

2018 Manajemen Strategik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 Dr. Afriapollo SE, MM. http://www.mercubuana.ac.id
Kebijakan
Kebijakan mengacu pada panduan spesifik, metode, prosedur, aturan, formulir,
dan praktik administrasi yang dibuat untuk mendukung dan mendorong pekerjaan melalui
tujuan yang telah ditetapkan.

Alokasi Sumber Daya


Alokasi sumber daya (resources allocation) adalah aktivitas sentral dalam
manajemen yang memungkin eksekusi terhadap strategi. Semua organisasi memiliki
setidaknya empat tipe sumber daya yang bisa digunakan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan, sumber daya keuangan, sumber daya fisik, sumber daya manusia,, dan
sumber daya teknologi. Alokasi sumber daya yang efektif tidak menjamin implementasi
strategi yang sukses karena program, personel, kontrol, dan komitmen harus terserap
dalam sumber daya yang disediakan.

Mengelola Konflik
Konflik (conflict) dapat didefinisikan sebagai suatu ketidaksepakatan antara dua
pihak atau lebih dalam suatu isu atau beberapa isu. Pendekatan dalam mengelola dan
menyelesaikan konflik dapat diklarifikasikan dalam tiga kategori: penghindaran,
penyatuan, dan konfrontasi.
Penghindaran (avoidance) merupakan tindakan mengabaikan masalah dengan
harapan konflik dapat selesai dengan sendirinya atau secara fisik memisahkan indivisu-
individu (kelompok) yang berkonflik.
Penyatuan (defusion) termasuk menyingkirkan perbedaan antar pihak-pihak yang
berkonflik dan disaat bersamaan menekankan kesamaan dan kepentingan bersama,
berkompromi sehingga tidak ada pihak yang merasa dikalahkan atau dimenangkan,
mengalihkan pada aturan mayoritas, menarik perhatian otoritas yang lebih tinggi, dan
mendesain ulang posisi saat ini.
Konfrontasi (confrontation) bisa disederhanakan dengan saling bertukar anggota
antar pihak yang berkonflik sehingga masing-masing akan mengerti sudut pandang pihak

2018 Manajemen Strategik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 Dr. Afriapollo SE, MM. http://www.mercubuana.ac.id
lain, atau melakukan pertemuan di mana masing-masing pihak mempresentasikan
pandangan mereka dan bekerja dengan perbedaan yang ada.

Taktik Fungsional yang Menerapkan Strategi Bisnis


Taktik fungsional (functional tactics) adalah aktivitas-aktivitas penting dan rutin
yang harus dilakukan di setiap area fungsional – pemasaran, keuangan, produksi/ operasi,
penelitian dan pengembangan, serta manajemen sumber daya manusia– untuk
menghasilkan produk dan jasa dari bisnis tersebut.

Menyesuaikan Struktur dengan Strategi


Perubahan yang terjadi dalam strategi perusahaan akan mengarahkan pada
perubahan struktur organisasi. Alfred Chandler, menyimpulkan bahwa perubahan
struktural terjadi karena inefesiensi yang ditimbulkan struktur lama menimbulkan
kerugian terlalu lama. Chandler, membuat suatu skema urutan proses berikut ini:
1. Diciptakan sebuah strategi baru
2. Masalah-masalah baru tentang administrasi muncul
3. Penurunan kinerja ekonomi
4. Struktur baru yang lebih sesuai ditemukan
5. Keuntungan kembali pada tingkatan sebelumnya

Ketika strategi berubah, cepatnya adopsi terhadap struktur yang sesuai akan
membuat perusahaan mempunyai keunggulan kompetitif. Perusahaan melakukan
diversifikasi atau integrasi vertikal mengubah struktur organisasinya dari fungsional ke
divisional, kinerja keuangan mereka meningkat. Akan tetapi, perubahan strategi tidak
selalu memberikan hasil yang sepadan dengan perubahan dalam struktur organisasi jika
perusahaan hanya sedikit memiliki saingan. Jika memiliki posisi monopoli, perusahaan
bebas menentukan tarif atau ditentukan oleh pemerintah, perusahaan dapat menaikkan
harga yang dapat memenuhi inefesiensi dalam administrasi intervalnya dibandingkan
dengan kesulitan yang dihadapi bila melakukan reorganisasi.

2018 Manajemen Strategik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 Dr. Afriapollo SE, MM. http://www.mercubuana.ac.id
Struktur Fungsional
Struktur yang paling banyak digunakan adalah tipe fungsional atau terpusat
karena struktur ini paling sederhana dan paling murah dari tujuh alternatif lainnya. Tim
manajer yang memiliki spesialisasi fungsional menggantikan tempat dan peranan
wiraswastawan. Perusahaan menbutuhkan sebuah perubahan substainal dalam gaya
manajemen pimpinan perusahaan, strategi perusahaan cenderung melakukan proteksi
melalui dominasi industri, yaitu melakukan integrasi vertikal dan horisontal.
Struktur fungsional (functional structrure) mengelompokkan tugas dan aktivitas
berdasarkan fungsi bisnis, seperti produksi/ operasi, pemasaran, keuangan/ akuntansi,
litbang, dan sistem informasi manajemen. Kekuatan dan kelemahan tahap ini adalah
konsentrasi dan spesialisanya hanya dalam satu industri.

Struktur Divisional
Struktur divisional (divisional structure) atau struktur desentralisasi (decentralized
structure) disusun berdasarkan area geografis, produk/ jasa, konsumen, atau berdasakan
proses. Keterbatasan dari stuktur ini adalah struktur ini membutuhkan spesialis
fungsional yang harus dibayar, dan terdapat duplikasi layanan staf, fasilitas dan personel.
Struktur divisional berdasarkan area geografis sesuai bagi organisasi yang
strateginya harus disesuaikan agar cocok dengan kebutuhan dan karakteristik konsumen
di area geografi yang berbeda. Tipe ini dapat disesuaikan bagi organisasi yang memiliki
fasilitas kantor cabang yang berlokasi di area yang luas.
Struktur divisional berdasarkan produk/ jasa paling efektif menerapkan strategi
ketika produk atau jasa yang spesifik memerlukan penekanan khusus, tipe ini banyak
digunakan ketika organisasi menawarkan sedikit produk/ jasa atau ketika produk atau
jasa organisasi berbeda secara substansial.
Struktur divisional berdasarkan konsumen digunakan ketika beberapa konsumen
utama memiliki tingkat kepentingan yang tinggi dan terdapat berbagai layanan yang

2018 Manajemen Strategik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 Dr. Afriapollo SE, MM. http://www.mercubuana.ac.id
disediakan untuk konsumen tersebut, struktur ini memungkinkan organisasi untuk
memberikan secara efektif syarat yang dibutuhkan kelompok konsumen.
Struktur divisional berdasarkan proses serupa dengan struktur fungsional, karena
aktivitas dilakukan berdasarkan bagaimana pekerjaan dilakukan, tipe ini dapat menjadi
efektif dalam pencapaian tujuan ketika proses produksi yang berbeda mewakili kekuatan
persaingan dalam suatu industri. Kekuatan utama perusahaan pada struktur ini adalah
pemilikan sumber daya yang tidak terbatas. Kelemahan utamanya terletak pada ukuran
perusahaan yang terlalu besar dan kompleks yang cenderung membuat perusahaan
menjadi lamban dan tidak fleksibel.

Struktur Strategic Business Unit (SBU)


Struktur SBU mengelompokkan divisi-divisi yang sama ke dalam unit bisnis
strategis dan mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab untuk setiap unit kepada
eksekutif senior yang melapor secara langsung kepada CEO (Chief Executivee Officer).
Oleh karena itu, SBU harus memiliki :
1) Misi khusus
2) Kemampuan mengidentifikasi para pesaing
3) Fokus pada pasar eksternal
4) Pengendalian terhadap fungsi-fungsi bisnisnya.

Terdapat dua kelemahan dari struktur SBU adalah bahwa ia memerlukan


tambahan lapisan manajemen, yang mengakibatkan pengeluaran gaji, dan peran dari
wakil presiden untuk grup tersebut menjadi kurang jelas. Namun demikian, keterbatasan
ini tidak mengecilkan keuntungan dari SBU berupa meningkatnya koordinasi dan
akuntabilitas.

Struktur Matriks
Struktur matriks (matriks structure) adalah yang paling kompleks dari semua
desain yang ada karena ia bergantung pada alur kewenangan dan komunikasi vertikal

2018 Manajemen Strategik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


8 Dr. Afriapollo SE, MM. http://www.mercubuana.ac.id
maupun horizontal (sehingga disebut matriks). Struktur ini digunakan ketika organisasi
menyimpulkan bahwa baik untuk fungsional maupun divisional, yang bahkan
dikombinasikan dengan mekanisme keterkaitan horisontal, tidak dapat memenuhi
kebutuhan menurut situasi yang mereka hadapi. Struktur ini mengkombinasikan stabilitas
pada struktur fungsional dengan fleksibilitas produk dengan lingkungan eksternal bersifat
kompleks dan dapat berubah-ubah. Struktur matriks digunakan secara luas dalam banyak
industri termasuk konstruksi, kesehatan, riset, dan pertahanan.
Struktur matriks menimbulkan konflik-konflik di sekitar tugas, kewenangan, dan
alokasi sumber daya. Struktur matriks akan berfungsi pada tiga kondisi berikut ini:
· Dibutuhkan proses “saling menyuburkan” ide-ide lintas proyek atau unit produk
· Sumber daya yang tersedia langka
· Munculnya kebutuhan untuk meningkatkan proses informasi dan kemandirian
pengambilan keputusan.
Stanley Davis dan Paul Lawrence, mengidentifikasi tiga fase yang berbeda dalam
perkembangan struktur matriks, yang dapat diraikan sebagai berikut :
 Kelompok-kelompok tugas lintas fungsi yang bersifat sementara
(temporary cros-functional task forces) ketika sebuah lini produk baru
sedang diperkenalkan. Manajer bertanggung jawab terhadap mata rantai
horisontal kunci.
 Pengintegrasi produk atau merek yang bersifat semipermanen. Jika
kelompok khusus lintas fungsi menjadi permanen, manajer proyek akan
menjadi seorang manajer produk merek.
 sStruktur otoritas ganda (dual-authorities structure), yaitu ketika struktur
produk dan fungsional telah menjadi bentuk yang permanen. Seluruh
karyawan terhubung baik kepada atasan fungsional vertikal maupun
kepada manajer produk horisontal.

2018 Manajemen Strategik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 Dr. Afriapollo SE, MM. http://www.mercubuana.ac.id
Beberapa keuntungan dari struktur matriks adalah tujuan proyek yang jelas,
terdapat banyak saluran komunikasi karyawan dapat melihat hasil dari pekerjaan mereka,
dan penghentian proyek dapat dilakukan relatif lebih mudah.

Struktur Jaringan
Struktur jaringan disebut non-struktur karena eliminasi maya-nya (virtual
elimination) terhadap fungsi-fungsi bisnis in-house. Struktur jaringan bermanfaat ketika
lingkungan perusahaan tidak stabil dan diperkirakan akan tetap berubah-ubah. Organisasi
jaringan merupakan serangkaian perusahaan atau unit bisnis independen yang terhubung
dengan komputer dalam satu informasi yang mendesain, memproduksi dan memasarkan
produk atau jasa.
Struktur organisasi jaringan kerja memberikan peningkatan fleksibilitas dan
kemampuan beradaptasi dalam mengatasi perubahan teknologi yang sangat cepat dan
pergeseran pola persaingan dan perdagangan internasional. Struktur ini juga
memungkinkan perusahaan untuk berkonsentrasi pada keunggulan uniknya sementara
memperoleh efisiensi dari perusahaan lainnya yang juga sedang mengkonsentrasikan
usaha mereka pada bidang keahliannya. Ketersediaan berbagai mitra yang potensial
merupakan sumber potensial munculnya kesulitan. Perusahaan terlalu ahli
(overspecialize) pada suatu posisi dalam rantai nilai (value chain) perusahaan tersebut
dapat memicu timbulnya risiko menjadi sebuah perusahaan yang “lemah”.

Restrukturisasi dan Reengineering


Restrukturisasi atau disebut pengurangan (downsizing), rightsizing, atau
penghilangan lapisan (delayering) adalah mengurangi ukuran perusahaan dalam artian
jumlah karyawan, jumlah divisi atau unit, dan tingkat hierarki dalam struktur organisasi
perusahaan.
Reenginering disebut juga manajemen proses, inovasi proses, dan desain ulang
proses, meliputi konfigurasi ulang atau desain ulang pekerjaan, tugas dan proses-proses
untuk tujuan meningkatkan biaya, kualitas, layanan dan kecepatan. Reenginering ditandai

2018 Manajemen Strategik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


10 Dr. Afriapollo SE, MM. http://www.mercubuana.ac.id
dengan banyaknya keputusan taktis (jangka pendek, mempengaruhi fungsi bisnis yang
spesifik), sementara restrukturisasi ditandai dengan keputusan strategis (jangka panjang,
mempengaruhi semua fungsi bisnis). Pendekatan baru yang ditemukan oleh Michaela
Hammer, ini melibatkan:
1. Pengkajian ulang yang mendasar pada cara bagaimana pekerjaan selama ini
dijalankan
2. Reorganisasi struktural-memecah hierarki ke dalam tim kerja yang lintas
fungsi
3. Sistem pengukuran dan informasi yang baru
4. Sistem nilai baru dengan penekanan lebih besar pada pelanggan

Manfaat utama dari restrukturisasi adalah pengurangan biaya. Kelemahannya


adalah banyak orang pada masa ini tidak berambisi untuk menjadi manajer dan
banyaknya manajer masa ini mencoba keluar dari jalur manajemen.
Alasan utama suatu perusahaan untuk melakukan rekayasa ulang adalah banyak
perusahaan yang secara historis diorganisasikan secara vertikal berdasarkan fungsi bisnis,
hal ini mengakibatkan pola pikir yang berdasarkan fungsi bisnis oleh manajer dan
karyawan dari pada pola pikir yang memikirkan pelayanan pelanggan, kualitas produk,
atau kinerja organisasi secara keseluruhan. Logikanya adalah bahwa semua perusahaan
cenderung untuk lebih birokratis seiring berjalannya waktu.
Manfaat dari reengineering adalah memberikan peluang pada karyawan untuk
melihat secara lebih jelas bagaimana pekerjaan mereka mempengaruhi produk akhir atau
jasa yang sedang dipasarkan oleh perusahaan. Namun demikian, reengineering dapat
menurunkan kekhawatiran manajer yang jika tidak diatasi akan menyebabkan trauma
perusahaan.

Mengelola penolakan terhadap perubahan


Orang sering kali menolak implementasi strategi karena mereka tidak mengerti
apa yang sedang terjadi atau mengapa perubahan perlu dilakukan. Karyawan

2018 Manajemen Strategik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


11 Dr. Afriapollo SE, MM. http://www.mercubuana.ac.id
membutuhkan informasi yang akurat. Implementasi strategi yang berhasil tergantung
pada kemampuan manajer untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi perubahan,
perubahan harus dilihat sebagai peluang dari pada suatu ancaman oleh manajer dan
karyawan. Kebanyakan orang yang memegang peranan penting dalam menentukan
sukses tidaknya implementasi strategi, justru hanya sedikit dilibatkan dalam
mengembangkan strategi perusahaan. Penolakan dan keengganan untuk berpartisipasi
akan makin terlihat apabila tidak dikomunikasikan dengan jelas dan transparan kepada
seluruh manajer operasional. Para manajer operasional berharap dapat mempengaruhi
manajemen puncak untuk meninggalkan perubahan baru yang direncanakan dan kembali
ke cara lama. Itulah sebabnya, untuk menghindari kejadian tersebut, sangat penting untuk
melibatkan manajer tingkat menengah dalam proses implementasi.
Oleh karena itu, dibutuhkan strategi yang dapat mengelola penolakan terhadap
perubahan. Tiga strategi yang biasa di pakai adalah : Strategi memaksakan perubahan
(force change strategy), adalah memberikan perintah dan mendorong perintah tersebut
agar dilaksanakan, strategi ini memiliki kelebihan berupa kecepatan namun menimbulkan
rendahnya komitmen dan penolakan yang kuat; Stretegi mengajarkan perubahan
(educative change strategy) memberikan informasi untuk meyakinkan orang tentang
pentingnya perubahan, kekurangan dari strategi edukasi ini adalah implementasinya yang
lambat dan sulit, namun strategi ini bisa mendorong komitmen yang lebih tinggi dan
penolakan yang lemah dari pada strategi pemaksaan; dan strategi yang menimbulkan
ketertarikan dan merasionalkan perubahan (rational and self-interest change strategy)
adalah strategi untuk meyakinkan individu bahwa perubahan member keuntungan
personal bagi mereka.

Sinergi
Salah satu tujuan yang harus dicapai dalam implementasi strategi adalah
memperoleh sinergi di antara berbagai fungsi dan unit bisnis yang ada, yang menjelaskan
mengapa banyak perusahaan pada umumnya melakukan reorganisasi setelah melakukan
akuisisi.

2018 Manajemen Strategik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


12 Dr. Afriapollo SE, MM. http://www.mercubuana.ac.id
Menurut Igor Ausoff, menyatakan ada empat jenis sinergi yang dapat
mempengaruhi keberhasilan implementasi strategi, yaitu :
1. Sinergi Pemasaran, tercipta melalu kerjasama antara saluran distribusi,
wiraniaga atau gedung penyimpanan.
2. Strategi Operasional, tercipta melalui penggunaan tenaga kerja dan fasilitas
bersama atau melalui pembelian kebutuhan operasional bersama dalam
jumlah yang besar berarti pembagian biaya overhead yang harus ditanggung.
3. Sinergi Investasi, tercipta melalui penggunaan bersama fasilitas produksi
dalam pabrik, pembelian persediaan bahan baku bersama, penggunaan
bersama peralatan dan mesin pengolahan.
4. Sinergi Manajemen, manajemen yang kompeten merupakan sesuatu yang
langka, sehingga penambahan unit bisnis baru atau produk baru dapat
mempertinggi keseluruhan jika pihak manajemen mampu menemukan bahwa
masalah yang sekarang ini dihadapi mempunyai kemiripan dengan masalah
sebelumnya yang telah berhasil dipecahkan oleh unit usaha yang baru
diakuisisi.

Daftar Pustaka
1. Fred R. David, Forest R. David, Manajemen Strategik, Suatu Pendekatan Keunggulan
Bersain, Edisi 15, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2015
2. Pearce J.A & Robinson, Strategic Management, Formulation, Implementation and

Control, Irwin Mc Graw Hill Inc, Singapore, 2013.

3. Thompson A.A & Strickland, Strategic Management; Concep and Cases, 11th, Irwin

Mc Graw Hill Inc, Singapore, 2008

4. J. David Hunger & Thomas L Wheelen. Manajemen Strategis. Andi Yogyakarta,

2003

2018 Manajemen Strategik Pusat Bahan Ajar dan eLearning


13 Dr. Afriapollo SE, MM. http://www.mercubuana.ac.id
2018 Manajemen Strategik Pusat Bahan Ajar dan eLearning
14 Dr. Afriapollo SE, MM. http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai