IMPLEMENTASI STRATEGI
Pengertian Implementasi
Secara umum implementasi dapat diartikan sebagai suatu tindakan atau pelaksanaan
dari suatu rencana yang telah disusun secara matang dan terperinci. Implementasi
dilakukan apabila perencanaan sudah tetap atau fix.
Implementasi seyogyanya dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah dibuat, jika
tidak maka hasilnya tidak akan sesuai dengan yang diharapkan. Contohnya adalah
seperti ketika membang rumah, jika para tukang tidak bekerja mengikuti arahan dari
desainer bangunan seperti tinggi bangunan, ketebalan dinding luar bangunan, tentu
saja bangunan tersebut tidak sesuai dengan harapan.
IMPLEMENTASI STRATEGI
Wheelen dan Hunger
Pengertian implementasi strategi menurut Wheelen dan Hunger adalah tahap
mewujudkan dan menerapkan strategi yang telah dibuat dalam bentuk tindakan melalui
serangkaian prosedur, program dan anggaran.
Implementasi Strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan pilihan yang dibutuhkan
untuk dapat menjalankan perencanaan strategis. Implementasi strategis merupakan
proses dimana beberapa strategi dan kebijakan diubah menjadi tindakan melalui
pengembangan program, anggaran dan prosedur. Walaupun implementasi biasanya
baru dipertimbangkan setelah strategi dirumuskan, akan tetapi implementasi
merupakan kunci suksesnya dari manajemen strategic. Perumusan strategi dan
implementasi strategi harus dilihat seperti dua sisi mata uang.
3
Hitt, Ireland, dan Hoskisson, menekankan bahwa serangkaian tindakan strategis yang
disebut formulasi strategi dan implementasi strategi harus disatukan dengan hati-hati
jika perusahaan ingin mencapai daya saing strategis dan menghasilkan pendapatan di
atas rata-rata. Kesuksesan persaingan terjadi ketika perusahaan menggunakan
perangkat dan tindakan implementasi secara konsisten dengan strategi-strategi level-
bisnis, level-perusahaan, akuisisi, internasional, dan kerjasama yang sebelumnya
dipilih.
Perumusan strategi dan implementasi strategi harus sesuai dengan tujuan strategis dan
misi strategis. Tujuan strategis dan misi strategis disusun berdasarkan informasi yang
diperoleh dari analisis lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Perusahaan
mempelajari lingkungan eksternal dan internal agar dapat mengidentifikasi peluang-
peluang dan ancaman pasarnya dan menentukan bagaimana menggunakan
kompetensi-kompetensi intinya dalam usaha mendapatkan hasil strategisnya yang
diinginkan. Dengan pengetahuan ini, perusahaan membentuk tujuan-tujuan strategis,
misi strategis mensefisikasi, secara tertulis, produk-produk yang ingin diproduksi oleh
perusahaan tersebut dan pasar yang ingin dilayani ketika mendayagunakan sumber
daya, kapabilitas, dan kompetensi-kompetensinya.
ISU-ISU MANAJEMEN :
SEPUTAR IMPLEMENTASI STRATEGI
Tujuan harus spesifik , jelas, dan dapat diukur. sesuai dengan budaya organisasi,
berkarakter, sesuai dengan dimensi waktu, disertai dengan bentuk reward &
punishment.
2. Kebijakan (Policy)
Beberapa faktor yang dapat menghambat alokasi sumberdaya yang efektif adalah:
proteksi terhdap salah satu sumberdaya secara berlebihan, terlalu menekankan pada
kriteria keuangan jangka pendek, politik organisasi, target dan strategi kurang jelas,
kurang berasni mengambil resiko dan kekurangan pengetahuan yang dibutuhkan.
5
1. Penghindaran (Avoidance)
Mengabaikan masalah dengan harapan konflik akan selesai dengan sendirinya.
2. Penyatuan (Defusion)
Menyingkirkan perbedaan-perbedaan antara kedua belah pihak, dan disaat yang
bersamaan menekankan kesamaan dan kepentingan bersama
3. Konfrontasi (Defusion)
Saling bertukar anggota antara pihak yang berkonflik sehingga masing-masing akan
mengerti sudut pandang pihak lain. Atau, melakukan pertemuan di mana masing-
masing mempresentasikan pandangannya, lalu bekerja dengan perbedaan tersebut.
Tujuan :
a. Struktur organisasi bertujuan untuk memfasilitasi upaya-upaya strategis sebuah
perusahaan .
b. Pengembangan tujuan dan kebijakan secara signifikan untuk melakukan aktivitas
organisasional.
c. Efektivitas dan optimalisasi kegiatan organisasi.
Pengertian
Menurut Ruky, secara umum restrukturisasi diartikan sebagai perombakan yang
mendasar terhadap seluruh mata rantai bisnis perusahaan dengan tujuan menciptakan
daya saing dan value perusahaan. Restrukturisasi perusahaan merupakan salah
satu bentuk perubahan yang bisa dilakukan perusahaan untuk beradaptasi dengan
perubahan lingkungan. Restrukturisasi dapat dilakukan dalam beberapa
aspek, antara lain restrukturisasi bisnis, legal, organisasi, manajemen, dan juga
keuangan. Selain itu, restrukturisasi juga dilakukan untuk memperbaiki dan
memaksimalkan kinerja. Restrukturisasi bisnis (business restructuring), merupakan
penataan terhadap value secara keseluruhan dalam mata rantai bisnis, dengan
tujuan menciptakan daya saing dan nilai perusahaan. Bentuk yang dapat dipilih
antara lain: merger dan akuisisi, regrouping, holding dan konsolidasi, aliansi
strategis, joint operation/management, likuidasi. Restrukturisasi keuangan (financial
7
Reengineering
Reengineering adalah pemikiran ulang yang fundamental dan perancangan ulang yang
radikal terhadap proses-proses bisnis organisasi, yang membawa organisasi mencapai
peningkatan yang dramatis dalam kinerja bisnisnya (Hamer dan Champy, 1993).
Reengineering bisa juga diartikan sebagai inovasi proses, atau perencanaan visi
strategik dan strategi kompetitif bau serta pengembangan proses bisnis baru yang
mendukung visi tersebut. Menurut Herbkersman (1994) reengineering adalah
perubahan secara drastis bagaimana cara anggota organisasi menyelesaikan cara
kerja mereka. Pengakuan reenginering sebagai paradigma baru adalah peran besar
Hamer (1990) dalam tulisannya yang berjudul Reengineering Work : Don’t Automate
Obliterate yang dipublikasikan dalam Harvard Bussiness Review, Juli-Agustus 1990.
9
TYPE OF STRATEGY
Wheelen and Hunger, menggunakan konsep dari General Electric (GE). GE pada
intinya menyatakan, bahwa pada prinsipnya strategi generik dibagi menjadi tiga :
1.Strategi Stabilitas (Stability Strategy)
2.Strategi Ekspansi (Expansion Strategy)
3.Strategi Penciutan (Retrenchment Strategy)
Menurut Michael Eugene Porter, jika perusahaan ingin meningkatkan usahanya dalam
persaingan yang ketat, perusahaan harus memiliki prinsip berbisnis. Porter menyatakan
ada tiga strategi generik :
1.Strategi Diferensiasi (Differentiation)
2.Strategi Kepemimpinan Biaya (Cost Leadership)
3.Strategi Fokus (Focus)
1. Program
Tujuan dari program adalah untuk membuat tindakan-berorientasi pada strategi.
Misalnya, Ajax Continental telah memilih integrasi vertical ke hilir sebagai strategi
terbaiknya untuk pertumbuhan. Ajax Continental membeli toko eceran (retail outlet)
perusahaan yang lain (Jones Surplus) daripada membangun sendiri. Untuk
mengintegrasikan toko-toko baru tersebut ke dalam perusahaan, berbagai program
baru telah dikembangkan, diantara adalah sebagai berikut :
1. Program restrukturisasi untuk mengalihkan toko-toko Jones Surplus ke dalam rantai
komando pemasaran Ajax Continental agar para manajer toko melapor kepada para
manajer wilayah, manajer wilayah melapor kepada manajer barang dagangan, dan
manajer barang dagangan melapor kepada wakil presiden yang mengepalai
pemasaran.
2. Program periklanan (Jones Surplus kini merupakan bagian dari Ajax Continental,
“Harga lebih murah, pilihan lebih banyak”).
3. Program pelatihan untuk para manajer toko yang baru disewa dan untuk pelatihan ini
tetap dipilih kerjasama dengan para manajer Jones Surplus.
4. Program untuk mengembangkan prosedur pelaporan akan mengintegrasikan toko-
toko Jones Surplus dalam system akuntansi Ajax Continental.
5. Program modernisasi toko-toko Jones Surplus dan mempersiapkan untuk
pembukaan mereka secara resmi.
2. Anggaran
Proses anggaran dimulai setelah program dikembangkan. Perencanaan sebuah
anggaran merupakan pengecekkan akhir yang nyata dari sebuah korporasi terhadap
kelayakan strategi yang dipilihnya. Sebuah strategi yang ideal mungkin ditemukan
menjadi tidak praktis hanya setelah program-program implementasi khusus dibiayai
secara rinci.
12
3. Prosedur
Setelah anggaran diprogram, divisional dan perusahaan disetujui, maka prosedur
operasi standar harus dikembangkan. Mereka merinci secara khusus berbagai aktivitas
yang harus dilaksanakan untuk menyempurnakan program-program korporasi.
Disamping itu, mereka harus diperbaharui untuk mewakili beberapa perubahan
teknologi seperti yang ada dalam strategi. Dalam kasus akuisisi Ajax Corporation
terhadap toko-toko eceran Jones Surplus, prosedur-prosedur operasi baru harus
dibangun seperti : toko-toko promosi, pemesanan persediaan, pemilihan barang
dagangan, hubungan pelangggan, fasilitas belanja kredit, distribusi gudang
penyimpanan, harga, batas pembayaran melalui cek giro, penanganan keluhan
pelanggan, serta promosi dan kenaikan berkala jabatan karyawan. Prosedur-prosedur
ini akan memastikan bahwa operasional harian toko akan selalu tetap dan stabil
sepanjang waktu (yaitu aktivitas minggu yang akan datang akan sama dengan aktivitas
minggu ini) dan konsisten diantara toko-toko yang lainnya (misalnya tiap toko akan
beroperasi pada standar pelayanan yang sama seperti yang lainnya).
Mencapai Sinergi
Salah satu tujuan yang harus dicapai dlam implementasi strategi adalah sinergi diantara
berbagai fungsi dan unit bisnis yang ada. Hal ini merupakan alasan mengapa banyak
perusahaan pada umumnya melakukan reorganisasi setelah melakukan akuisisi.
Sinergi dikatakan ada bagi korporasi divisional jika pengembalian investasi (ROI) pada
masing-masing divisi lebih besar daripada pengembalian yang diperoleh oleh divisi-
divisi tersebut ketika terpisah sebagai unit bisnis yang mandiri (Vasconcellons,
1990:11). Akuisisi atau pengembangan dengan penambahan lini produk baterai sering
dijadikan alas an untuk mendapatkan keunggulan dalam bidang fungsional tertentu
dalam sebuah perusahaan. Contoh, Ketika Ralston Purina mengakuisisi lini produk
Carbide Eveready dan Energizer, para pimpinan Ralston berargumen bahwa dengan
melakukan akuisisi tersebut perusahaan Ralston akan memperoleh margin keuntungan
lebih besar dalam lini produk baterai daripada Union Carbide karena keahlian Ralston
dalam mengembangkan dan memasarkan merek produk-produk konsumen. Ralston
13
Purina menganggap bahwa proses akuisisi akan mampu membuat harga baterai lebih
murah karena ada keunggulan sinergi dalam periklanan, promosi dan distribusi.