Anda di halaman 1dari 3

1.

Apakah yang dimaksud perencanaan dan mengaoa perencanaan dibutuhkan oleh setiap
perusahaan?
2. Apakah yang dimaksud dengan strategi dan jelaskan penting nya strategi bagi Perusahaan
3. Jelaskan kaitan pembuatan perencanaan, penentuan strategi serta penganggaran dalam
Perusahaan
4. Sebutkan dan jelaskan faktor faktor ukuran keberhasilan finansial dalam kinerja keuangan
5. Siapa saja yang membutuhkan analisa kinerja keuangan. Jelaskan alasannya
6. Jelaskan kesulitan yang dihadapi dalam proses penilaian kinerja

JAWABAN

1. Perencanaan strategis bersifat sistematis dan jangka panjang, terdiri dari kumpulan prosedur
dan mencakup beberapa tahapan dalam pelaksanaannya. Proses perencanaan strategis
sangatlah penting bagi Perusahaan karena dapat memberikan :
1) Kerangka kerja untuk mengembangkan anggaran tahunan. Anggaran dibuat untuk
mengalokasikan sumber daya untuk periode tertentu. Alokasi sumber daya nantinya akan
berhubungan dengan tujuan apa saja yang akan dicapai pada periode tersebut. Dengan
adanya perencanaan strategis organisasi dapat membuat formula untuk anggaran
operasional yang efektif. Di samping itu akan berhubungan pula dalam pembuatan prioritas
kerja pada periode tersebut. Manfaat penting dari pembuatan suatu rencana strategis
adalah bahwa rencana tersebut memfasilitasi formulasi dari anggaran operasi yang efektif.
2) Alat pengembangan manajemen. Perencanaan strategis yang berorientasi jangka panjang
akan membantu pihak manajemen dalam membuat pola berpikir untuk strategi dan
pelaksanaannya. Sehingga dapat dijadikan sebagai media pembelajaran dan
pengembangan kapasitas pihak-pihak yang terlibat. Perencanaan strategi formal adalah alat
pendidikan dan pelatihan manajemen yang unggul dalam memperlengkapi para manajer
dengan suatu pemikiran mengenai startegi dan implementasinya.
3) Mekanisme untuk berpikir jangka panjang. Perencanaan strategis juga secara tidak
langsung membuat pihak manajemen untuk berpikir dampak jangka panjang dari
keputusan yang diambilnya pada saat ini. Sehingga membuat manajemen lebih berhati-hati
dan kreatif dalam proses berpikirnya. Proses perencanaan strategis formal memaksa
manajer untuk menyediakan waktu guna memikirkan masalah-masalah jangka panjang
yang penting.
4) Menyamakan persepsi strategi jangka panjang. Berbagai lini manajemen yang ada dalam
satu organisasi terkadang mengakibatkan berbagai persepsi dan cara kerja dalam
pencapaian tujuan organisasi, yang pada akhirnya dapat mengakibatkan terciptanya konflik
di internal organisasi tersebut. Adanya perencanaan strategis akan membuat perbedaan
platform ini dapat lebih diminimalisir. Sehingga seluruh pihak dapat lebih fokus dalam
menjalankan strategi perusahaan daripada berdebat tentang cara pencapaian tujuan
organisasi. Debat, diskusi, dan negosiasi yang terjadi selama proses perencanaan
mengklarifikasi strategi korporat, menyatukan dan menyejajarkan manajer dengan strategi
semacam itu, dan mengungkapkan implikasi dan strategi korporat bagi manajer individual.

2. Pengertian strategi secara umum bisa diartikan sebagai upaya individu atau kelompok untuk
membuat skema guna mencapai target sasaran yang hendak dituju. Dengan kata lain, strategi
adalah seni bagi individu ataupun kelompok untuk memanfaatkan, kemampuan dan sumber
daya yang dimiliki guna untuk mencapai target sasaran melalui tata cara yang dianggap dapat
efektif dan efisien untuk mencapai sasaran yang telah diharapkan. Pengertian strategi bisa juga
diartikan sebagai tindakan untuk menyesuaikan diri terhadap segala reaksi ataupun situasi
lingkungan yang terjadi. Baik itu situasi yang terduga maupun yang tidak terduga. Strategi
perusahaan melibatkan analisis lingkungan dalam dan luar perusahaan, termasuk pilihan
industri tunggal, diversifikasi berkaitan, dan diversifikasi tidak berkaitan. Strategi unit bisnis
berkaitan dengan pertumbuhan industri dan pangsa pasar. Ini mencakup pemilihan strategi yang
tepat untuk setiap kategori unit bisnis, yang tentu berbeda sesuai dengan misi masing-masing.
Keunggulan bersaing dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti intensitas persaingan, daya tawar
pelanggan, pemasok, barang substitusi, dan pendatang baru. Terdapat juga alternatif strategi
generik yang dipengaruhi oleh keunggulan kualitas dan keunggulan biaya rendah. Strategi
perusahaan penting karena membantu dalam menentukan arah perusahaan, alokasi sumber
daya, dan mencapai keunggulan bersaing. Dengan strategi yang tepat, perusahaan dapat
merespons perubahan lingkungan dengan lebih baik dan memastikan pertumbuhan dan
keberlanjutan jangka panjang.

3. Pembuatan perencanaan, penentuan strategi, dan penganggaran memiliki kaitan yang erat
dalam perusahaan. Perencanaan melibatkan proses identifikasi tujuan perusahaan dan langkah-
langkah yang diperlukan untuk mencapainya. Penentuan strategi melibatkan pemilihan cara
terbaik untuk mencapai tujuan tersebut, dengan mempertimbangkan lingkungan dalam dan luar
perusahaan serta keunggulan bersaing perusahaan. Sementara itu, penganggaran melibatkan
alokasi sumber daya ke berbagai kegiatan perusahaan sesuai dengan strategi yang telah
ditetapkan. Perencanaan membantu dalam menetapkan tujuan jangka panjang dan jangka
pendek perusahaan, sementara penentuan strategi membantu dalam menentukan langkah-
langkah konkret yang akan diambil untuk mencapai tujuan tersebut. Penganggaran kemudian
memastikan bahwa sumber daya dialokasikan secara efisien sesuai dengan strategi yang telah
ditetapkan. Dengan demikian, perencanaan, penentuan strategi, dan penganggaran saling
terkait dan saling mendukung dalam mencapai tujuan Perusahaan

4. Ada beberapa faktor ukuran keberhasilan finansial dalam kinerja keuangan, di antaranya adalah:
1) Profitabilitas: Profitabilitas mengacu pada kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
laba dalam jangka panjang. Ini dapat diukur dengan menggunakan rasio Return on
Investment (ROI), yang menghitung perbandingan antara pendapatan dan beban.
Profitabilitas yang tinggi menunjukkan kesehatan finansial perusahaan.
2) Pertumbuhan pendapatan: Pertumbuhan pendapatan merupakan indikator keberhasilan
finansial yang penting. Perusahaan yang mampu meningkatkan pendapatannya dari waktu
ke waktu menunjukkan kinerja keuangan yang baik.
3) Efisiensi operasional: Efisiensi operasional mencakup penggunaan sumber daya perusahaan
secara efisien untuk menghasilkan pendapatan. Ini dapat diukur dengan rasio-rasio seperti
rasio biaya operasional terhadap pendapatan atau rasio laba bersih terhadap pendapatan.
4) Likuiditas: Likuiditas mengacu pada kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
keuangan jangka pendek. Rasio-rasio seperti rasio lancar dan rasio cepat digunakan untuk
mengukur likuiditas perusahaan.

Semua faktor ini merupakan ukuran penting dalam mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan

5. Analisis kinerja keuangan diperlukan oleh berbagai pihak, termasuk manajer perusahaan,
investor, kreditur, dan pemerintah.
1) Manajer perusahaan membutuhkan analisis kinerja keuangan untuk mengevaluasi
efektivitas strategi dan keputusan bisnis yang diambil, serta untuk mengidentifikasi area-
area di mana perbaikan diperlukan.
2) Investor memerlukan analisis kinerja keuangan untuk menilai kelayakan investasi dalam
perusahaan. Analisis ini membantu mereka dalam membuat keputusan investasi yang
cerdas.
3) Kreditur membutuhkan analisis kinerja keuangan untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam membayar utang. Analisis ini membantu mereka dalam menentukan apakah
perusahaan layak diberikan pinjaman.
4) Pemerintah memerlukan analisis kinerja keuangan untuk memantau kepatuhan perusahaan
terhadap peraturan perpajakan dan peraturan keuangan lainnya, serta untuk menilai
kontribusi perusahaan terhadap perekonomian.

Dengan demikian, analisis kinerja keuangan penting bagi berbagai pihak karena memberikan
informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan investasi, kredit, dan kebijakan.

6. Proses penilaian kinerja keuangan dapat menghadapi beberapa kesulitan, di antaranya adalah:
1) Keterbatasan data: Kadang-kadang, data yang diperlukan untuk melakukan penilaian
kinerja keuangan tidak selalu tersedia atau lengkap. Hal ini dapat menyulitkan proses
analisis kinerja.
2) Kompleksitas bisnis: Bisnis yang kompleks dengan berbagai unit bisnis atau lini produk
dapat menyulitkan penilaian kinerja karena memerlukan analisis yang lebih mendalam dan
kompleks.
3) Perubahan lingkungan: Perubahan dalam lingkungan ekonomi, politik, atau industri dapat
mempengaruhi kinerja perusahaan, sehingga penilaian kinerja harus mampu
mengakomodasi faktor-faktor eksternal ini.
4) Interpretasi data: Terkadang, data keuangan dapat memiliki berbagai interpretasi yang
berbeda, terutama jika tidak ada standar yang jelas dalam melakukan analisis kinerja.
5) Pengaruh faktor non-keuangan: Kinerja perusahaan tidak hanya ditentukan oleh faktor
keuangan, tetapi juga oleh faktor non-keuangan seperti reputasi merek, kepuasan
pelanggan, dan inovasi. Mengukur faktor-faktor ini dalam penilaian kinerja dapat menjadi
tantangan tersendiri

Anda mungkin juga menyukai