pada dasarnya, manajemen strategi adalah proses dalam pengambilan keputusan, menerapkan tindakan dan mengevaluasi hal apa saja yang sudah dilakukan secara baik agar bisa mencapai tujuan jangka panjang perusahaan.
Tujuan Manajemen Strategis
o Menuntun arah perusahaan dalam mencapai tujuan jangka panjang o Membantu perusahaan beradaptasi pada saat pesaing bermunculan. o Menciptakan kinerja perusahaan lebih efektif dan efisien. o Menerapkan dan mengevaluasi strategi yang ditentukan secara efektif dan efisien. o Menciptakan strategi baru untuk menyesuaikan dengan pertumbuhan pasar dan lingkungan eksternal. o Menyadari ulang kekuatan dan kelemahan serta memahami peluang juga ancaman (SWOT) bagi perusahaan. o Melakukan inovasi produk dan layanan sehingga
Manfaat manajemen strategis
1. Manfaat Finansial. Penelitian menunjukkan bahwa organisasi yang menggunakan konsep manajemen strategis lebih menguntungkan dan berhasil dibandingkan organisasi lain yang tidak menggunakannya.Organisasi yang menggunakan konsep manajemen strategis menunjukkan perbaikan yang signifikan dalam penjualan,profitabilitas dan produktivitas dibandingkan dengan organisasi tanpa aktivitas perencanaan yang sistematis, serta menunjukkan kinerja keuangan jangka panjang yang lebih baik. 2. Manfaat Non Finansial. Manajemen strategis menawarkan manfaat yang nyata seperti meningkatnya kesadaran atas ancaman eksternal, pemahaman yang lebih baik atas strategi pesaing, meningkatnya produktivitas karyawan, mengurangi keengganan untuk berubah, dan pengertian yang lebih baik atas hubungan antara kinerja dan penghargaan. Manajemen strategis meningkatkan kemampuan organisasi untuk menghindari masalah, karena membantu interaksi antar manajer pada semua divisi dan fungsi. Manajemen strategis dapat memperbaiki kepercayaan atas strategi saat ini, dan menunjukkan kapan dibutuhkannya tindakan korektif (Yunus, 2016).
Fungsi manajemen strategis
Mengusung Visi Misi Perusahaan Membantu Perusahaan Mengidentifikasi Pasar dan Produk Memberi Fokus pada Aktivitas Brand Positioning Menjaga Keteraturan Bisnis Menjadi Panduan pada Aktivitas Perencanaan dan Juga Perbaikan
Karakteristik manajemen strategis
1. Manajemen strategis bersifat jangka panjang. 2. Manajemen strategis bersifat dinamik. 3. Manajemen strategis merupakan sesuatu yang terpadu dengan manajemen operasional. 4. Manajemen strategis perlu didukung oleh unsur-unsur pada manajer tingkat puncak. 5. Manajemen strategis berorientasi dan mendekati untuk masa depan. 6. Manajemen strategis senantiasa didorong dan didukung dalam pelaksanaannya oleh semua sumber daya ekonomi yang tersedia (Yunus, 2016).
Tantangan manajemen strategis
1. Strategi Tanpa Arah (Directionless strategies). Kegagalan membedakan antara tujuan-tujuan (apa yang akan dilakukan organisasi) dan kendalakendala (apa yang harus dilakukan suatu organisasi agar dapat bertahan). Organisasi yang gagal memahami kendala yang dimilikinya dan salah membacanya sebagai maksud dan tujuan, akan cenderung terlempar dari arena usaha. 2. Kelumpuhan Perencanaan (Planning paralysis). Kegagalan menentukan pijakan awal untuk bergerak (dari strategi atau tujuan?) menyebabkan terjadinya rencana yang ‘lumpuh’ akibat kebingungan terhadap pelibatan ‘proses’ dalam penyusunan suatu strategi. Menentukan tujuan dan kemudian menyusun strategi untuk mencapainya ataukah meniru strategi yang telah terbukti berhasil dan kemudian menentukan tujuan yang dapat/ingin dicapai berdasarkan strategi tersebut. 3. Terlalu Fokus pada Proses (Good strategy vs planning process). Seringkali manajer berharap untuk dapat menyusun suatu strategi yang baru dan lebih baik. Sayangnya keberhasilan seringkali tidak semata bergantung pada proses perencanaan yang baru atau rencana yang didesain dengan lebih baik, tetapi lebih kepada kesanggupan manajer untuk memahami faktor-faktor yang mendasar, yaitu: keuntungan atas dimilikinya tujuan yang stabil dan terartikulasi dengan baik; serta pentingnya penemuan,pemahaman, pendokumentasian, dan eksploitasi informasi-informasi penting tentang bagaimana menciptakan nilai lebih banyak dibandingkan organisasi lain.
Proses manajemen strategis
Pada dasarnya, proses manajemen strategis ini mengacu pada pemahaman utuh dan mendalam mengenai pasar, lingkungan eksternal, dan kompetitor. Berikut ini 3 konsep manajemen strategis Fred R. David adalah: 1. Tahap formulasi Tahap formulasi terdiri atas membuat visi dan misi, menetapkan kekuatan dan kelemahan perusahaan, menganalisis peluang dan ancaman eksternal, serta mengambil keputusan strategis. 2. Tahap implementasi Di tahap implementasi, perusahaan harus menentukan target dan tujuan, mengkoordinasikan kebijakan dengan seluruh sumber daya, serta memberikan motivasi kepada karyawan. Selain itu, penting juga untuk membangun budaya yang mendukung strategi dan menciptakan struktur organisasi yang efektif. 3. Tahap evaluasi Terdapat 3 aktivitas utama pada tahap evaluasi ini, di antaranya menganalisis seluruh aspek internal dan eksternal, menilai kinerja, dan menentukan langkah perbaikan. Evaluasi sangat penting dilakukan supaya strategi perusahaan dapat beradaptasi dengan mudah di setiap perubahan baik secara internal maupun eksternal.
Komponen penting dalam manajemen strategis
Lalu selanjutnya, ada beberapa komponen penting yang perlu dipahami ketika hendak melakukan strategi ini, antara lain: 1. Analisis SWOT perusahaan Analisis SWOT (strength, weakness, opportunities, and threat) bisa membantu perusahaan dalam mengeksekusi strategi. Hal itu dikarenakan strategi yang dilaksanakan harus disesuaikan bersama kondisi internal perusahaan dan tantangan eksternal dari para pesaing. 2. Analisis kompetitor Lalu, analisis kompetitor dapat membuka kesempatan bagi perusahaan dalam memahami industrinya lebih dalam lagi, menemukan strategi yang tepat, serta memahami pola industri tersebut. Pada saat menganalisis kompetitor, perusahaan bisa memprediksi dan mempertimbangkan perusahaan mana yang mungkin akan menjadi kompetitor nantinya.
Tips menjalankan manajemen strategis
Terdapat beberapa tips yang bisa Anda lakukan agar manajemen strategik dapat berjalan dengan baik dan lancar, yaitu: 1. Buat dan kelola scorecard Tips pertama adalah membuat scorecard yang berfungsi menyatakan target yang hendak dituju, bagaimana cara mencapainya, dan susunan rencana yang sudah dibuat. Scorecard juga berfungsi dalam mencatat semua proses, perubahan, serta data-data penting yang diperlukan ketika melakukan evaluasi. Selain itu, scorecard berperan penting sebagai standar perusahaan bagi seluruh jajarannya. 2. Evaluasi strategi yang digunakan Lalu, Anda perlu evaluasi secara berkala strategi-strategi yang telah digunakan dan kinerjanya. Setelah itu, perusahaan dapat menentukan langkah apa yang harus dikembangkan untuk memperbaiki strategi tersebut. 3. Pengembangan strategi Saat evaluasi strategi dan kinerja telah dilakukan, serta kekurangan sudah ditemukan, tips selanjutnya adalah mengembangkan strategi tadi menjadi lebih sempurna. Pengembangan strategi ini didasari atas hasil evaluasi dan analisis SWOT yang telah dilakukan pada perencanaan awal. 4. Komunikasikan strategi kepada karyawan Tips terakhir yang paling efektif untuk menjalankan manajemen strategik adalah mengkomunikasikan secara baik kepada seluruh karyawan. Hal itu dikarenakan karyawan adalah sebagai tolok ukur dalam menerapkan strategi yang telah ditentukan. Komunikasi tersebut juga meliputi pelatihan terkait pentingnya pemahaman scorecard bagi calon karyawan.