Anda di halaman 1dari 34

NAMA : NI LUH PUTU WIRYA SRI UTARI

NPM : 1201120376
KLS
: BUSINESS DEVELOPMENT-B

NO. TEMA
KONTEN
1.
Lingkungan Menurut definisi dari Kusdi (2009:62)
bisnis
lingkungan (organisasi) adalah elemenelemen di luar organisasi yang
mempunyai
pengaruh
terhadap
kehidupan organisasi. Definisi dari
Nickels et.al.(2009:13) lingkungan bisnis
terdiri atas faktor- faktor sekitar yang
dapat membantu atau menghambat
perkembangan bisnis.
Jadi Lingkungan bisnis adalah faktorfaktor atau elemen-elemen yang berada
diluar jangkauan perusahaan yang dapat
menimbulkan suatu peluang atau
ancaman yang memengaruhi aktivitas
bisnis dalam suatu lembaga organisasi
atau perusahaan. Secara garis besar
elemen lingkungan eksternal dapat
dibedakan
menajadi
dua,
yaitu
lingkungan mikro dan makro.
Faktor Lingkungan Bisnis :
1. Lingkungan Mikro Bisnis
adalah para pelaku yang
secara langsung berkaitan
dengan lingkungan, yang
mempengaruhi
perusahaan.Lingkungan
mikro meliputi perusahaan,
pemasok,
pelanggan,
pegawai, pesaing, masyarakat
dan lingkungan di sekitar
perusahaan.
2. Lingkungan Makro (Lingkungan
Umum)
adalah kekuatan-kekuatan yang
timbul
dan berada
diluar
jangkauan serta biasanya terlepas
dari
situasi
operasional
perusahaan.Lingkungan makro
meliputi faktor ekonomi, faktor
demografi (jumlah penduduk,
usia peduduk), faktor geografi
(lokasi),
faktor
pemerintah,
faktor sosial, faktor politik.

SUMBER

Ekonomi.kompasiana.c
om
Books.google.co.id
Swastapriambada.lectu
re.ub.ac.id
Innovateuk.org
horizon.ac.uk

NAMA : NI LUH PUTU WIRYA SRI UTARI


NPM : 1201120376
KLS
: BUSINESS DEVELOPMENT-B

KetidakpastianLingkungan
Karakter utama dari lingkungan adalah
ketidak
pastian.
Ketidakpastian
lingkungan
merupakan subtansi
lingkungan yang harus dihadapi oleh
organisasi. Ketidakpastian lingkungan
ditentukan oleh dua variabel yaitu
kompleksitas dan stabilitas lingkungan.
Kompleksitas menunujukkan gambaran
heteroginitas
banyaknya
elemen
lingkungan yang berpengaruh terhadap
berfungsinya
suatu
organisasi.
Lingkungan
organisasi
dikatakan
kompleks bila jumlah elemennya empat
atau lebih, dan bila jumlahnya kurang
dari empat dikatakan sederhana.
Stabilitas lingkungan menggambarkan
tingkat kecepatan perubahan elemen
lingkungan yang terjadi. Lingkungan
organisasi dikatakan stabil apabila
elemenelemennya
jarang/tidak
mengalami perubahan ataupun jika
berubah berlangsung secara perlahan.
Bila elemennya selalu berubah atau
berubah secara cepat dan sulit diduga
maka dikatakan sebagai lingkungan yang
tidak stabil (labil). Dengan demikian
ketidakpastian lingkungan menunjukkan
tingkat kompleksitas dan stabilitas
lingkungan.
Dari
dua
variabel
lingkungan di atas, maka suatu
organisasi
bisnis
mungkin
akan
menghadapi salah satu dari empat tipe
ketidakpastian lingkungan yaitu; tinggi
(elemen lingkungan jumlahnya besar &
selalu mengalami perubahan), agak
tinggi (elemen lingkungan jumalahnya
sedikit & selalu mengalami perubahan),
agak rendah (elemen lingkungan
jumlahnya besar & lingungan tidak
berubah atau berubah secara perlahan),
dan
rendah
(elemen
lingkungan
jumlahnya sedikit & lingkungan tidak
berubah atau berubah secara perlahan).
Berdasarkan tingkat ketidakpastian di
atas, maka jenis lingkungan organisasi

NAMA : NI LUH PUTU WIRYA SRI UTARI


NPM : 1201120376
KLS
: BUSINESS DEVELOPMENT-B

dapat
dibedakan
menjadi
empat
golongan yaitu:
Lingkungan Tenang Acak
Ketidakpastian rendah, ini
merupakan jenis lingkungan
yang paling sederhana dimana
hanya ada sedikit elemen
lingkungan
yang
harus
diperhatikan
dan
elemenelemen ini keadaannya tenang
dalam arti tidak atau jarang
sekali berubah. Dalam kondisi
yang demikian pihak organisasi
dapat
lebih
banyak
menfokuskan perhatiannya pada
operasi
rutin
sehari-hari.
Lingkungan bukan menjadi
masalah utama
yang harus
diperhatikan
dalam
setiap
pengambilan keputusan.
Lingkungan
Tenang

Mengelompok
Jenis lingkungan ini cukup
stabil tetapi lebih kompleks
dibandingkan
lingkungan
Tenang Acak. Jumlah elemen
lingkungan lebih banyak dan
berkaitan satu sama lain. Dalam
kondisi yang demikian pihak
organisasi
harus
dapat
mengantisipasi dan mengalokir
perubahan
sehingga
dapat
dihindari
perubahan
berkelompok.
Lingkungan
Diganggu
Bereaksi.
Jenis lingkungan ini tingkat
ketidakpastian lingkungan agak
tinggi walaupun jumlah elemen
lingkungan
kecil,
namun
elemen-elemen tersebut sering
berubah ataupun berubah secara
cepat. Perubahan lingkungan
umumnya terjadi karena reaksi

NAMA : NI LUH PUTU WIRYA SRI UTARI


NPM : 1201120376
KLS
: BUSINESS DEVELOPMENT-B

dari tindaklan organisasi yang


mengganggu
ketenangan
lingkungan. Karena itu pihak
organisasi harus lebih hati-hati
dalam mengambil keputusan
dan
selalu
mengantisipasi
tindakan dan reaksi dari
lingkungan. Contoh beberapa
organisasi yang beroperasi
dalam lingkungan ini antara lain
industri jasa, kontruksi dan
peralatan rumah tangga.
Lingkungan Kacau
Ini
merupakan
jenis
lingkungan
yang
tingkat
ketidakpastian paling tinggi,
disamping jumlah elemennya
banyak juga disertai oleh
karakter lingkungan yang selalu
berubah dan sering tidak
terduga dan berlangsung secara
cepat. Jenis lingkungan ini
sering memberikan pengaruh
negatif bagi kelangsungan hidup
organisasi. Karena itu pihak
organisasi harus lebih banyak
menfokuskan
perhatiannya
dengan senantiasa mengadaptasi
perubahan lingkungan
baik
secara reaktif maupun proaktif.
Sebagai contoh perusahaan
komputer,
telpon
seluler
(Ponsel) sekarang ini harus
berhadapan dengan perubahan
tingkat teknologi dan pasar yang
sangat cepat dan terus menerus.
Ekonomi Digital
Digital ekonomi merupakan kegiatan
ekonomi yang berbasis pada teknologi
digital. Digital economy disebut juga
Internet Economy, New Economy, atau
Web Economy. Istilah digital ekonomi
diciptakan pertama kali di Don Tapscott
pada tahun 1995, melalui buku best
seller yang berjudul The Digital

NAMA : NI LUH PUTU WIRYA SRI UTARI


NPM : 1201120376
KLS
: BUSINESS DEVELOPMENT-B

Economy : Promise and Peril in the Age


of Networked Intelligence. Buku The
Digital
Economy
memaparkan
bagaimana internet mengubah cara kita
melakukan
bisnis.Internet,dengan
meningkatkan akses mobile, secara
fundamental mengubah cara berbisnis.
Dalam ekonomi baru ini, jaringan dan
komunikasi
infrastruktur
digital
menyediakan platform global dimana
orang-orang dan organisasi menyusun
strategi, berinteraksi, berkomunikasi,
berkolaborasi, dan mencari informasi.
Telstra,
penyedia
telekomunikasi
terkemuka di Australia, menjelaskan
bagaimana persaingan akan menjadi
lebih global dan lebih intens sebagai
hasil dari ekonomi digital. Mengingat
dampak
yang
luas,
perusahaan
tradisional secara aktif menanggapi
perubahan yang dibawa oleh ekonomi
digital. Berbagai operasional perusahaan
menggunakan peralatan canggih yang
mengubah data-data menjadi data digital
(digitalisasi).
Lingkungan Industri
Lingkungan industri mencerminkan
kondisi di dalam perusahaan yang
terekspos. Kondisi di setiap industri
bervariasi sesuai dengan permintaan dan
persaingan. Perusahaan memperoleh
manfaat karena berada di suatu industri
yang mengalami permintaan pelanggan
yang tinggi akan produk-produknya.
Tetapi,
industri
yang
memiliki
permintaan tinggi cenderung memiliki
persaingan yang ketat karena banyak
perusahaan yang memasuki industri
tersebut. Persaingan yang ketat baik bagi
pelanggan karena memaksa perusahaan
untuk mempertahankan harga tetap
rendah agar dapat bersaing. Tetapi bagi
perusahaan menyebabkan pendapatan
menjadi lebih rendah.
Lingkungan Global
Dua perubahan penting pada lingkungan

NAMA : NI LUH PUTU WIRYA SRI UTARI


NPM : 1201120376
KLS
: BUSINESS DEVELOPMENT-B

global adalah tumbuhnya persaingan


internasional
dan
meningkatnya
perdagangan bebas antar bangsa. Dua hal
tersebut
terjadi
terutama
adanya
perbaikan tranportasi dan komunikasi.
Beberapa perusahaan mengandalkan
negara lain untuk sebagian pasokannya
atau menjual produknya di berbagai
negara. Perusahaan tersebut bahkan
mendirikan anak perusahaan di luar
negeri dimana perusahaan dapat
menghasilkan produk dan menjualnya.
Kondisi
ekonomi
global
dapat
memengaruhi perekonomian lokal. Jika
kondisi ekonomi melemah di negaranegara asing, maka permintaan asing
akan produk-produk AS akan menurun.
Akibatnya, penjualan perusahaan AS
akan berkurang dan akan menyebabkan
PHK. Permintaan produk akan menurun.
Perusahaan yang tidak memiliki bisnis
internasional dapat dipengaruhi oleh
lingkungan global.
Hubungan
Lingkungan
dan
Pengembangan Bisnis
Hubungan antara perusahaan dengan
lingkungan dapat dilihat dari pengadaan
CSR (corporate social responsibility)
yang dilakukan oleh perusahaan. CSR
merupakan suatu bentuk tanggung jawab
perusahaan terhadap stakeholder, antara
lain
konsumen,
karyawan,
pemegang saham, komunitas dan
lingkungan dalam segala aspek
operasional
perusahaan.CSR
berhubungan
erat
dengan
pembangunan berkelanjutan, di
mana ada argumentasi bahwa
suatu
perusahaan
dalam
melaksanakan aktivitasnya harus
mendasarkan keputusannya tidak
semata
berdasarkan
faktor
keuangan, misalnya keuntungan
atau deviden melainkan juga harus
berdasarkan konsekuensi sosial dan
lingkungan untuk saat ini maupun

NAMA : NI LUH PUTU WIRYA SRI UTARI


NPM : 1201120376
KLS
: BUSINESS DEVELOPMENT-B

jangka
panjang.Contohnya,
perusahaan tekstil yang harus mengolah
limbahnya agar tidak dibuang ke sungai
dekat pemukiman warga, sehingga warga
tetap bisa menerima perusahaan tersebut
untuk beroperasional.
untuk

2.

New Wave
Technology

Accenture.com by Mary
with Hamilton

Collaboration in Business
Technology
Perusahaan memerlukan ternaga kerja
yang kritis untuk bisa melakukan
pekerjaan lebih cerdas, lebih cepat, dan
lebih produktif. Untuk bisa mencapai
tujuan
kerja,
perusahaan
perlu
melakukan kolaborasi dengan teknologi
ke dalam proses kerja. Kolaborasi
mengubah
pengetahuan
menjadi
tindakan di organisasi. Contohnya adalah
saat ini perusahaan mempromosikan
produk melalui social media seperti
Facebook, Twitter, dan Instagram.
Teknologi digunakan untuk mengambil
keputusan oleh para Eksekutif di
perusahaan. Sebuah survei Avanade
tahun 2013 menunjukkan, sebesar 77%
pengambil keputusan menggunakan
teknologi
dan
82%
perusahaan
menggunakan alat-alat kolaborasi untuk
masa depan perusahaan. Tiga strategi
dapat membantu perusahaan mencapai
keuntungan besar dalam produktivitas,
pengambilan keputusan dan inovasi yang
mereka cari dari kolaborasi teknologi.
1. Teknologi kolaborasi Embed dalam
proses bisnis
Kolaborasi teknologi baru lebih dari
sekadar mendigitalkan cara-cara lama
dalam melakukan sesuatu, tetapi juga
membuat cara baru dalam melakukan
hal-hal
yang
mungkin.Melalui
penggunaan
teknologi
kolaborasi,
meningkatkan cara di mana pekerjaan
dilakukan. Kolaborasi teknologi juga
dapat memberikan bimbingan tentang
bagaimana proses tertentu dapat secara
optimal dilakukan untuk meningkatkan

Bpkp.go.id oleh Romi


Satria Wahono
Portalhr.com oleh
Firdanianty
Friedman, Thomas
L.2007.The World is Flat.
Forbes.com by Jorge
Lopez, Gartner.Inc
Gunadarma.ac.id oleh
Lista Kuspriatni

NAMA : NI LUH PUTU WIRYA SRI UTARI


NPM : 1201120376
KLS
: BUSINESS DEVELOPMENT-B

kualitas dan produktivitas.


2. Bentuk perilaku kolaboratif yang
mendorong hasil
Kolaborasi yang mendorong penggunaan
alat-alat kolaborasi, hardware, cloud
computing.
3. Mengeluarkan kekuatan penuh dari
talent perusahaan
Teknologi kolaborasi yang efektif
mendukung tidak hanya bagaimana
orang bekerja hari ini, tapi bagaimana
mereka harus bekerja di masa
depan.Perusahaan menggunakan model
operasi baru, yang mana perusahaan,
vendor, outsourcers,partner, dan lain-lain
bekerja bersama untuk mempersatukan
tujuan dan mencapainya.
Tatanan Dunia Datar
Tatanan dunia datar disebut sebagai
globalisasi versi baru dalam buku
karangan Thomas L. Friedman yang
berjudul The World is Flat, yang
memberikan gambaran ringkas mengenai
perjalanan peradaban di dunia.
1) Globalisasi Versi 1.0
Globalisasi secara
hakekat
telah
berlangsung sejak lama.Globalisasi versi
1.0 telah dimulai Columbus di tahun
1492, juga pergerakan lain sampai tahun
1800-an. Proses ini menyusutkan dunia
dari ukuran besar menjadi sedang.
Globalisasi 1.0 berhubungan dengan
negara dan otot, pelaku utama dan
kekuatan penyatuan global adalah
seberapa gigih, seberapa besar otot,
seberapa besar tenaga kuda, tenaga
angin, tenaga uap yang dimiliki suatu
negara. Motor penggerak Globalisasi 1.0
adalah meng-globalnya negara.
2) Globalisasi versi 2.0
Globalisasi versi 2.0 berlangsung dari
tahun 1800-2000. Masa ini menyusutkan
dunia dari ukuran sedang ke ukuran
kecil. Dalam Globalisasi 2.0 pelaku

NAMA : NI LUH PUTU WIRYA SRI UTARI


NPM : 1201120376
KLS
: BUSINESS DEVELOPMENT-B

utama dan kekuatan penyatuan global


adalah
perusahaan-perusahaan
multinasional. Perusahaan-perusahaan
ini mendunia demi pasar dan tenaga
kerja. Pada masa awal, penyatuan global
dimotori jatuhnya biaya pengangkutan
berat mesin uap dan kereta api.
Berikutnya dimotori oleh jatuhnya biaya
telekomunikasi
berkat
penyebaran
telegraf, telepon, PC, satelit, serat optik,
Word Wide Web versi awal. Terjadi
pasar global dengan adanya pergerakan
barang, jasa, informasi dan tenaga kerja
dari benua ke benua. Motor penggerak
Globalisasi 2.0 adalah meng-globalnya
perusahaan.
3) Globalisasi versi 3.0
Globalisasi versi 3.0 dimulai tahun 2000,
yang menyusutkan dunia dari ukuran
kecil menjadi sangat kecil dan
mendatarkan lapangan permainan. Era
yang memungkinkan memberdayakan
dan melibatkan individu serta kelompok
kecil untuk dengan mudah menjadi
global dengan sebutan tatanan dunia
datar (flat world platform). Contoh
nyatanya
adalah
konvergensi
(penyatuan) antara komputer pribadi
yang memungkinkan setiap individu
dalam waktu singkat menjadi penulis
materi mereka sendiri secara digital,
serat optik yang memungkinkan mereka
untuk mengakses lebih banyak materi
materi di seluruh dunia dengan murah,
serta
workflow
software
yang
memungkinkan individu-individu di
seluruh dunia untuk bekerja bersamasama mengerjakan suatu materi digital
dari manapun, tanpa menghiraukan jarak
antar
mereka.
Motor
penggerak
Globalisasi 3.0 adalah kekuatan baru
yang ditemukan untuk bekerjasama dan
bersaing secara individual dalam kancah
global.
Perbedaan nyata antara Globalisasi 3.0
dengan kedua masa sebelumnya tidak

NAMA : NI LUH PUTU WIRYA SRI UTARI


NPM : 1201120376
KLS
: BUSINESS DEVELOPMENT-B

hanya
soal
menyusutkan
dan
mendatarkan dunia, serta bagaimana
memberdayakan individu. Globalisasi
3.0 berbeda dari dua masa sebelumnya
karena digerakkan oleh individu dan
dunia usaha Amerika maupun Eropa.
Globalisasi 3.0 memungkinkan begitu
banyak orang masuk dan turut bermain.
Tak heran jika kita melihat manusia dari
berbagai warna kulit ikut ambil bagian
dalam permainan ini.
Saat ini, hubungan antar individu makin
tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.
Teknologi informasi telah memudahkan
untuk menembus berbagai tempat yang
dulu tak dapat kita jelajahi. Ketika kita
berpikir bahwa dunia ini datar, atau
setidaknya dalam proses menjadi datar,
banyak hal menjadi lebih mudah
dipahami daripada sebelumnya.
Digital Business
Bisnis digital adalah penciptaan desain
bisnis baru dengan mengaburkan dunia
digital dan fisik.Pada bisnis digital,
berbagai hal didigitalisasi. Contoh bisnis
digital adalah bisnis online, dimana
seluruh transaksi dilakukan secara
online. Misalnya pada toko baju online,
konsumen bisa masuk ke web dari
pemilik toko online, lalu memilih
barang-barang yang diinginkan.
Teknologi digital mendorong perbaikan
pada proses bisnis dan model bisnis
tingkat tradisional. Tingkat ketiga
reinvention digital yang dibuat oleh
kebutuhan untuk bersaing dengan
peningkatan kecepatan dan kelincahan.
Teknologi seperti Internet of Things dan
cetak 3D akan memungkinkan digital
baru proses bisnis, model dan momen.
Organisasi yang unggul dalam ekonomi
industri digital akan menjadi industri
yang berteknologi canggih.
Pada tahun 2020, lebih dari tujuh miliar
orang dan bisnis, dan setidaknya 30

NAMA : NI LUH PUTU WIRYA SRI UTARI


NPM : 1201120376
KLS
: BUSINESS DEVELOPMENT-B

miliar perangkat akan terhubung ke


Internet, dengan orang-orang, bisnis, dan
komunikasi, transaksi, dan bahkan
negosiasi satu sama lain.
Peran
IS
dan
IT
dalam
Pengembangan Bisnis
Peran utama aplikasi sistem informasi
dalam bisnis adalah untuk memberikan
dukungan yang efektif atas strategi
perusahaan agar dapat memperoleh
keunggulan kompetitif. Peran strategis
SI ini melibatkan penggunaan TI untuk
mengembangkan
berbagai
produk,
layanan,
dan
kemampuan
yang
memberikan perusahaan keunggulan
besar atas tekanan kompetitif dalam
pasar global. Hal ini menciptakan sistem
informasi strategis, SI yang mendukung
atau membentuk posisi kompetitif dan
strategi dari perusahaan bisnis. Jadi, SI
strategis dapat berupa SI (SIM) apapun
yang menggunakan TI untuk membantu
organisasi memperoleh keunggulan
kompetitif,
mengurangi
kelemahan
kompetitif, atau untuk memenuhi tujuan
strategis perusahaan lainnya.
Resiko dan Kegagalan Penerapan IS
Kegagalan sistem informasi perusahaan
mencakup proyek yang ditinggalkan
sebelum penerapan atau diterapkan tetapi
begitu gagal sehingga organisasi kembali
ke sistem informasi yang dahulu. Ini
merupakan biaya yang buruk karena
organisasi
umumnya
telah
menginvestasikan jutaan dolar dan
banyak jam kerja dalam proyek EntIS.
Namun, kegagalan sistem informasi
perusahaan
tidak
berarti
bahwa
organisasi
menyerah
sepenuhnya.
Organisasi tersebut dapat mencobanya

NAMA : NI LUH PUTU WIRYA SRI UTARI


NPM : 1201120376
KLS
: BUSINESS DEVELOPMENT-B

lagi.
Terdapat faktor penyebab munculnya
masalah pada sistem informasi. Faktor
tersebut dapat bersifat teknis dan
nonteknis. Faktor-faktor tersebut yaitu:
1. Desain
Informasi mungkin tidak disediakan
secara cepat atau tersedia dalam sebuah
format yang tidak memungkinkan bagi
pengguna atau menampilkan data yang
salah. Pengguna tidak memahami secara
teknis dan harus berinteraksi dengan
sistem sering menjadi sangat kompleks
dan membingungkan. Sistem informasi
dikatakan gagal jika desainnya tidak
sesuai dengan struktur, budaya, dan
tujuan organisasi secara keseluruhan.
2. Data
Data dalam sistem mempunyai tingkat
ketidakakurasian dan konsistensi yang
tinggi. Informasi dalam bidang-bidang
tertentu bahkan membingungkan atau
tidak ditunjukan secara tepat untuk
tujuan-tujuan bisnis. Informasi yang
disyaratkan dalam fungsi bisnis yang
spesifik mungkin tidak dapat diakses
karena datanya tidak sesuai.
3. Biaya
Sistem sangat diperlukan, namun sering
dalam
implementasi
dan
pengoperasiannya memerlukan biaya di
atas anggaran. Harus diperhitungkan
manfaat yang akan dihasilkan ketika
diberlakukannya suatu sistem agar tidak
terjadi lebih besar biaya yang
dikeluarkan daripada manfaat yang
diperoleh.

NAMA : NI LUH PUTU WIRYA SRI UTARI


NPM : 1201120376
KLS
: BUSINESS DEVELOPMENT-B

4. Operasi
Sistem tidak akan berjalan dengan baik
jika informasi tidak disediakan secara
tepat waktu dan efisien karena operasi
komputer
yang
mengendalikan
pemrosesan informasi tidak berjalan
semestinya. Pekerjaan-pekerjaan yang
gagal
sering
mengakibatkan
pengulangan-pengulangan
atau
penundaan-penundaan dan tidak dapat
memenuhi
jadwal
penyampaian
informasi.
3.

Bisnis
Analisis
dan Studi
Kelayakan

Pengertian Studi kelayakan Bisnis


Studi kelayakan usaha/bisnis (businesses
feasibility study) atau disebut juga
analisis proyek bisnis ialah penelitian
tentang layak tidaknya suatu bisnis
dilaksanakan dengan menguntungkan
secara kontinue. Suatu kegiatan yang
mempelajari secara mendalam tentang
usaha atau bisnis yang dijalankan, dalam
rangka menentukan layak atau tidak
bisnis tersebut dijalankan.
Kegunaan Studi Kelayakan Bisnis
(SKB)
1. Untuk merintis usaha baru
2. Untuk mengembangkan usaha
yang sudah ada
3. Untuk memilih jenis usaha atau
investasi yang paling menguntungkan
Pihak-pihak
yang
memerlukan
kelayakan Bisnis
Pihak
Wirausaha
(Pemilik
Perusahaan)
Dalam kerwirausahaan. studi
kelayakan bisnis sangat penting
dilakukan
supaya
kegiatan

Elib.unikom.ac.id

Jurnal.utm.ac.id
Investopedia.com
Ahmad Subagyo. 2008.
Studi Kelayakan Teori
dan Aplikasi. PT Elex
Media
Komputindo,
Jakarta.

Gunadarma.ac.id/librar
y,
Analisis
Studi
Kelayakan
Investasi
Pengembangan Usaha
oleh : Afandi

NAMA : NI LUH PUTU WIRYA SRI UTARI


NPM : 1201120376
KLS
: BUSINESS DEVELOPMENT-B

bisnisnya
tidak
mengalami
kegagalan
dan
memberi
keuntungan sepanjang waktu.
Demikian juga bagi penyandang
dana
yang
mernerlukan
persyaratan
tertentu
seperti
bankir, investor dan pemerintah.
Pihak Investor dan Penyandang
Dana
Bagi investor dan penyandang
dana, studi kelayakan usaha
penting untuk memilih jenis
investasi
yang
paling
menguntungkan dan sebagai
jaminan atas modal yang
ditanamkan atau dipinjamkannya.
Pihak
Masyarakat
dan
Pemerintah
Bagi masyarakat studi kelayakan
usaha sangat diperlukan terutama
sebagai bahan kajian apakah
usaha yang didirikan atau
dikembangkan bermanfaat bagi
masyarakat
sekitarnya
atau
sebaliknya merugikan selamalamanya.
Tahap-tahap Studi kelayakan Bisnis
a. Tahap ide atau perumusan
gagasan
Tahap perumusan ide ialah
dimana wirausaha memiliki ide
untuk merintis usaha barunya. lde
tersebut kemudian dirumuskan
dan diindentifikasi.
b. Tahap memformulasikan tujuan
Tahap
ini
adalah
tahap
perumusan visi dan misi bisnis.
c. Tahap analisis
Tahap penelitian, yaitu proses
sistematis yang dilakukan untuk
smembuat
suatu
keputusan
apakah bisnis tersebut layak
dilaksanakan atau tidak.
d. Tahap keputusan
Karena menyangkut keperluan
investasi yang mengandung

NAMA : NI LUH PUTU WIRYA SRI UTARI


NPM : 1201120376
KLS
: BUSINESS DEVELOPMENT-B

resiko, maka keputusan bisnis


biasanya berdasarkan beberapa
kriteria investasi, seperti Pay
Back Period (PBP) yaitu periode
yang diperlukan untuk menutup
kembali pengeluaran investasi,
Net Present Value (NPV) yaitu
manfaat usaha saat ini yang akan
kita terima di masa yang akan
datang tidak sama dengan
manfaat jika kita terima saat ini,
dan Internal Rate of Return (IRR)
atau indeks keuntungan.
Aspek Studi Kelayakan Bisnis
Analisis aspek pemasaran
Kebutuhan & keinginan konsumen,
Segmentasi pasar, target, nilai tambah,
masa hidup produk, struktur pasar,
persaingan & strategi pesaing, Ukuran
pasar, pertumbuhan pasar, laba kotor dan
pangsa pasar.
Analisis aspek produksi/operasi
Lokasi operasi, volume operasi, mesin
dan peralatan, bahan baku & bahan
penolong, tenaga kerja dan lay-out.
Analisis aspek manajemen
Kepemilikan, organisasi, tim manajemen
dan karyawan.
Analisis aspek keuangan
Kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi
neraca, proyeksi laba rugi dan proyeksi
aliran kas (cash flow).

Cara Perhitungan Studi Kelayakan


Bisnis
Dalam melakukan studi kelayakan
bisnis, menggunakan metode penelitian.
Langkah-langkahnya adalah sebagai
berikut.
Menentukan
objek
penelitian.
Menentukan perusahaan yang ingin
diuji kelayakan bisnisnya.
Jenis dan teknik pengumpulan data.

NAMA : NI LUH PUTU WIRYA SRI UTARI


NPM : 1201120376
KLS
: BUSINESS DEVELOPMENT-B

Menentukan jenis data apa yang


akan digunakan, kuantitatif atau
kualitatif. Dan jenis data menurut
sumbernya, data primer atau
sekunder.
Metode analisis data. Analisis aspekaspek dalam studi kelayakan,
metode depresiasi atau penyusutan,
alat analisis kelayakan investasi
(metode PP, ARR, NPV, IRR, PI).
Pembahasan pada metode analisis
data.
Hasil penelitian
Kesimpulan

Evaluasi dan pemilihan proyek


Payback Period
Untuk menghitung jangka waktu
pengembalian modal. Semakin
cepat
payback
period-nya
semakin baik bisnis tersebut.

Net Present Value


Nilai uang sebagai manfaat
ekonomi dari usaha yang
diperkirakan akan diterima di
masa yang akan datang tidak
sama dengan nilai uang yang
diterima sekarang, karena adanya
faktor interest rate.

Keterangan :

NAMA : NI LUH PUTU WIRYA SRI UTARI


NPM : 1201120376
KLS
: BUSINESS DEVELOPMENT-B

Ct= net cash inflow selama


periode
Co = initial investment
r = discount rate
t = number of time periods
Internal Rate of Return
Suatu interest rate (i) yang
membuat nilai net present value
(NPV) menjadi nol atau disebut
juga indeks keuntungan.

Keterangan :
Cn = Cash flow
n = positive integer
N = total periode waktu
r = internal rate of return
NPV = net present value
Indeks profitabilitas
Indeks profitabilitas adalah rasio
dari PV total penerimaan kas
masa datang terhadap investasi
awal, atau PV/I. Indeks ini
digunakan sebagai sarana untuk
membuat peringkat proyek dalam
urutan daya tarik yang semakin
menurun. Ketentuan keputusan,
bila indeks profitabilitas lebih
besar dari 1 maka proyek
diterima.

Keterangan :
Ao = Investasi Awal
At = Proceeds
r = bunga
jika PI > 1 diterima; PI < 1
ditolak.

NAMA : NI LUH PUTU WIRYA SRI UTARI


NPM : 1201120376
KLS
: BUSINESS DEVELOPMENT-B

4.

Resiko dan
Antisipasi
Resiko

Modified Internal Rate of Return


MIRR mengasumsikan arus kas
positif diinvestasikan kembali
pada biaya perusahaan modal,
dan pengeluaran awal dibiayai
oleh pembiayaan perusahaan.
MIRR
lebih
akurat
mencerminkan
biaya
dan
profitabilitas proyek.
Rumus
untuk MIRR :

n = akhir periode terjadinya cash


flow
Istilah-istilah Resiko dalam Bisnis
Adverse movement = pergerakan
variable-variabel
yang
dapat
menimbulkan kerugian.
Affordability assessment = penilaian
kelayakan
Alm (assets liability management) =
pengelolaan asset & kewajiban.
Boundary event = kejadian risiko yang
penyebabnya tidak mudah ditetapkan,
karena dapat terjadi secara lintas batas
antara berbagai jenis risiko.
Risiko pasar (market risk) = risiko
kerugian, baik pada posisi on maupun
off balance sheet, yang timbul dari
pergerakan harga pasar.
Macam-macam Resiko
1. Risiko berdasarkan sifatnya
a.

Risiko Spekulatif

Risiko spekulatif adalah suatu keadaan


yang dihadapi perusahaan yang dapat

Darmawi, Herman.
Manajemen Risiko. Bumi
Aksara, 2005
Infoentrepreneurs.org
e-psikologi.com, Resiko
Kewirausahawan
dalam
Pengembangan
Bisnis oleh: Lilly
H. Setiono

NAMA : NI LUH PUTU WIRYA SRI UTARI


NPM : 1201120376
KLS
: BUSINESS DEVELOPMENT-B

memberikan keuntungan dan juga dapat


memberikan kerugian. Resiko spekulatif
kadang-kadang dikenal pula dengan
istilah risiko bisnis (business risk).
Risiko spekulatif adalah suatu keadaan
yang dihadapi yang dapat memberikan
keuntungan dan juga dapat menimbulkan
kerugian. Jenis risiko spekulatif adalah
risiko yang sengaja ditimbulkan oleh
yang bersangkutan, agar terjadinya
ketidakpastian memberikan peluang
keuntungan kepadanya. Umumnya tidak
bisa diasuransikan.
b.

Risiko Murni

Risiko murni (pure risk) adalah sesuatu


yang hanya dapat berakibat merugikan
atau tidak terjadi apa-apa dan tidak
mungkin menguntungkan. Salah satu
contohnya adalah kebakaran, apabila
perusahaan mengalami kebakaran, maka
perusahaan tersebut akan mengalami
kerugian. Salah satu cara menghindari
risiko murni adalah dengan asuransi.
Dengan demikian besarnya kerugian
dapat diminimalkan. Itu sebabnya risiko
murni dapat dikenal dengan istilah risiko
yang dapat diansuransikan (insurable
risk).
2.

Risiko berdasarkan dapat tidaknya


dialihkan

a.

Risiko yang dapat dialihkan

Risiko yang dapat dialihkan yaitu risiko


yang dapat dipertanggungkan sebagai
obyek yang terkena risiko kepada
perusahaan asuransi dengan membayar
sejumlah premi. Dengan demikian
kerugian tersebut menjadi tanggungan
(beban) perusahaan asuransi.
b.

Risiko yang tidak dapat dialihkan,

Risiko yang tidak dapat dialihkan yaitu


semua risiko yang termasuk dalam risiko

NAMA : NI LUH PUTU WIRYA SRI UTARI


NPM : 1201120376
KLS
: BUSINESS DEVELOPMENT-B

spekulatif
yang
tidak
dapat
dipertanggungkan pada perusahaan
asuransi.
3. Risiko berdasarkan asal timbulnya
a.

Risiko Internal

Risiko Internal yaitu risiko yang berasal


dari dalam perusahaan itu sendiri.
Misalnya risiko kerusakan peralatan
kerja pada proyek karena kesalahan
operasi.
b.

Risiko Eksternal

Risiko Eksternal yaitu risiko yang


berasal dari luar perusahaan atau
lingkungan luar perusahaan. Misalnya
risiko pencurian, penipuan, fluktuasi
harga,
perubahan
politik,
dan
sebagainya.
Resiko Secara Umum yaitu :
Resiko strategis. Contoh : datangnya
kompetitor ke industri.
Resiko pemenuhan (compliance).
Contoh : adanya perundangundangan yang baru, misalnya
mengenai kesehatan dan keamanan.
Resiko
financial.
Contoh
:
konsumen yang tidak membayar
produk,
meningkatnya
bunga
pinjaman.
Resiko operasional. Contoh :
kehilangan
alat-alat
untuk
berproduksi.
Upaya Penanggulangan Resiko
Mengidentifikasi terlebih dahulu
risiko-risiko yang mungkin akan
dialami oleh perusahaan.
Mengevaluasi atas masing-masing
risiko ditinjau dari nilai risiko dan

NAMA : NI LUH PUTU WIRYA SRI UTARI


NPM : 1201120376
KLS
: BUSINESS DEVELOPMENT-B

frekuensinya.
Mengendalikan risiko, secara fisik
(risiko
dihilangkan,
risiko
diminimalisir) dan ataupun secara
finansial (risiko ditahan, risiko
ditransfer).
Menghilangkan
risiko
berarti
menghapuskan semua kemungkinan
terjadinya kerugian.
Meminimalisasi risiko dilakukan
dengan
upaya-upaya
untuk
meminimumkan kerugian, misalnya
dalam produksi, peluang terjadinya
produk gagal dapat dikurangi
dengan pengawasan mutu (quality
control).
Menahan sendiri risiko berarti
menanggung
keseluruhan
atau
sebagian dari risiko, misalnya
dengan cara membentuk cadangan
dalam
perusahaan
untuk
menghadapi kerugian yang akan
terjadi.
Pengalihan/transfer
dilakukan dengan
kerugian atau risiko
terjadi kepada pihak
perusahaan asuransi.

risiko dapat
memindahkan
yang mungkin
lain, misalnya

Resiko yang dihadapi Perusahaan saat


mengembangkan Bisnis
1. Risiko Riil, adalah risiko yang terlihat,
bisa dihitung, bisa diantisipasi dan bisa
dihindari, seperti :
Kehilangan modal baik yang
sudah ditanam dan akan ditanamkan
ke dalam perusahaan
Kehilangan kesempatan untuk
mendapatkan keuntungan, di masa

NAMA : NI LUH PUTU WIRYA SRI UTARI


NPM : 1201120376
KLS
: BUSINESS DEVELOPMENT-B

sekarang ataupun masa depan


Kehilangan mata pencaharian
untuk menutupi kebutuhan seharihari
Kehilangan
kendali
atas
kekuasaan
yang
selama
ini
dimilikinya
(decision-making)
karena ada pengalihan gaya bisnis
keluarga menjadi gaya bisnis
profesional
2. Risiko Psikologis, adalah risiko yang
tidak terlihat, tidak bisa dihitung, bisa
diantisipasi, tetapi belum tentu bisa
dihindari, seperti :
Kehilangan reputasi (hilang
muka, nama besar, citra, dsb) dan
risiko menanggung malu
Kehilangan kepercayaan pada
diri sendiri dan pada orang lain
(Menjadi paranoid atau blinddependency)
Kehilangan perasaan "potent"
atau mampu yang akan menyebabkan
hilangnya rasa percaya diri
Kehilangan jati diri (terutama
bagi mereka yang sudah menganggap
keberadaan
perusahaan
sebagai
keberadaan dirinya sendiri)
Kehilangan
berjuang

motivasi

untuk

Antisipasi dan Cara meminimalisir


Resiko

Porter, Michael. Industry


Structure and Competitive
Dengan menggunakan metode,
Strategy : Keys to
mengidentifikasi resiko di sekitar
Profitability.
aktivitas bisnis
Menilai
kemungkinan
suatu
Staff.gunadarma.ac.id
peristiwa yang terjadi
Memahami
cara
menanggapi

NAMA : NI LUH PUTU WIRYA SRI UTARI


NPM : 1201120376
KLS
: BUSINESS DEVELOPMENT-B

5.

Strategi
Persaingan

peristiwa
Puslit2.petra.ac.id
Menempatkan
sistem
untuk
berhadapan dengan konsekuensi
Memantau efektivitas pendekatan
dan kontrol manajemen risiko

Analisis Situasi untuk Pembuatan


Strategi
1. Memahami lingkungan yang ada saat
ini maupun lingkungan potensial di
mana suatu produk dan jasa akan
dipasarkan.
2. Latar belakang sejarah perusahaan,
latar belakang penjualan dan
keuntungannya.
Analisis situasi bias disebut sebagai
analisis SWOT di mana dalam hal ini
perusahaan harus mengidentifikasi dari
sisi :
Internal, berupa kekuatan atau Strength
(S) dan kelemahan atau Weakness (W),
mengidentifikasi
kekuatan
dan
kelemahan yang dimiliki perusahaan.
Eksternal,
berupa peluang
atau
Opportunities (O) dan ancaman atau

NAMA : NI LUH PUTU WIRYA SRI UTARI


NPM : 1201120376
KLS
: BUSINESS DEVELOPMENT-B

Threats (T), mengidentifikasi peluang


dan ancaman yang harus dihadapi oleh
perusahaan.
Struktur Lingkungan
Struktur lingkungan dalam persaingan
dapat dianalisis dengan menggunakan
five forces oleh Michael E. Poter. Portes
five forces terdiri dari :

Threat of new entry


Pendatang baru akan memberikan
kapasitas baru dalam pasar, perolehan
market share, dan sumber daya
substansial. Pesaing bisa menyebabkan
penurunan harga, sehingga berkurangnya
profit perusahaan.
Bargaining power of buyers
Pembeli menyebabkan competitive force
karena mereka bisa menawar dengan
harga yang rendah, meminta kualitas
yang lebih baik, dan servis yang lebih.
Bargaining power of substitute
Semua industri berkompetisi membuat
produk pengganti (substitute) terhadap
produk yang sudah ada agar mereka bisa
menjadi yang paling beda di pasar.
Substitute menyebabkan terbatasnya

NAMA : NI LUH PUTU WIRYA SRI UTARI


NPM : 1201120376
KLS
: BUSINESS DEVELOPMENT-B

potensi untuk mendapatkan profit.


Bargaining power of supplier
Suplier bisa menggunakan competitive
force di industri dengan menaikkan
harga atau menurunkan kualitas bahan
baku. Kenaikan harga bisa menyebabkan
perusahaan tidak bisa mencapai profit
yang ditargetkan, karena harus menekan
harga.
Rivalry among firm
Persaingan pada perusahaan akan terus
terjadi. Setiap perusahaan akan terus
melakukan inovasi untuk bisa bertahan
hidup (sustainable). Persaingan dalam
inovasi akan terus terjadi untuk
menunjukkan keunggulan bersaing.
Prosedur
Pelaksanaan
Lingkungan

Analisis

Tujuan Analisis Lingkungan adalah


untuk menilai lingkungan organisasi
secara keseluruhan. Baik faktor-faktor
yang berada diluar organisasi maupun
yang berada didalam organisasi yang
semuanya mempengaruhi kemajuan
organisasi dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Prosedur pelaksanaan
analisis lingkungan adalah sebagai
berikut.
1. Menentukan relevansi dari tingkatan
lingkungan

NAMA : NI LUH PUTU WIRYA SRI UTARI


NPM : 1201120376
KLS
: BUSINESS DEVELOPMENT-B

2. Menentukan tingkat relevansi dari


strategic issues
Strategic
issues
adalah
faktor
lingkungan, baik faktor di dalam maupun
diluar perusahaan yang memiliki
pengaruh pada kemampuan perusahaan
dalam mencapai tujuannya. Tugas utama
dari manajemen adalah menentukan isu
mana yang strategis dan mana yang
bukan.
3.Menerapkan
lingkungan

teknik-teknik

analisis

Terdapat berbagai macam teknik yg


dapat digunakan oleh manajemen
perusahaan untuk melakukan analisis
lingkungan. Beberapa diantaranya :
a. External Factor Evaluation (EFE)
matrix dan Internal Factor Evaluation
(IFE) matrix, (SWOT Analysis)
b. Environment Scanning, ada 3 bentuk
utama :
- Irregular Scanning Systems : system ini
digunakan jika terjadi krisis lingkungan
dimana focus utamanya ditujukan pada
hal-hal yang sudah terjadi. Ditekankan
untuk mengatasi krisis jangka pendek.
- Regular Scanning Systems : Sistem ini

NAMA : NI LUH PUTU WIRYA SRI UTARI


NPM : 1201120376
KLS
: BUSINESS DEVELOPMENT-B

menjalankan analisis regular atas


lingkungan yang signifikan. Biasanya
analisis ini terjadwal per semester dalam
suatu review.
- Continuous Scanning Systems : Sistem
ini secara konstan memonitor komponen
lingkungan.
c. Environmental Forecasting : teknik ini
merupakan proses penentuan kondisikondisi apa yang mungkin muncul dalam
lingkungan organisasi pada masa yang
akan datang.
Evaluasi Proses Analisis Lingkungan
1. Berkaitan secara konseptual & praktek
dengan operasi perencanaan.

2. Mampu memberikan tanggapan


terhadap kebutuhan informasi pihak
manajemen tingkat atas.
3. Didukung manajemen tingkat atas
secara terus menerus
4. Dilaksanakan oleh analis lingkungan
yg mengerti keahlian yg dibutuhkan
untuk menjadi seorang ahli strategi.
Menyusun Arsitektur Strategi Bisnis
management
Enterprise Architecture Planning (EAP)
merupakan metode yang dikembangkan
untuk membangun arsitektur enterprise.
Tahapan pembangunan EAP adalah tahap

NAMA : NI LUH PUTU WIRYA SRI UTARI


NPM : 1201120376
KLS
: BUSINESS DEVELOPMENT-B

untuk memulai, tahap memahami kondisi


saat ini, tahap pendefinisian visi masa depan,
dan tahap untuk menyusun rencana dalam
mencapai visi masa depan.

NAMA : NI LUH PUTU WIRYA SRI UTARI


NPM : 1201120376
KLS
: BUSINESS DEVELOPMENT-B

NAMA : NI LUH PUTU WIRYA SRI UTARI


NPM : 1201120376
KLS
: BUSINESS DEVELOPMENT-B

NAMA : NI LUH PUTU WIRYA SRI UTARI


NPM : 1201120376
KLS
: BUSINESS DEVELOPMENT-B

NAMA : NI LUH PUTU WIRYA SRI UTARI


NPM : 1201120376
KLS
: BUSINESS DEVELOPMENT-B

NAMA : NI LUH PUTU WIRYA SRI UTARI


NPM : 1201120376
KLS
: BUSINESS DEVELOPMENT-B

NAMA : NI LUH PUTU WIRYA SRI UTARI


NPM : 1201120376
KLS
: BUSINESS DEVELOPMENT-B

Anda mungkin juga menyukai