NPM : 1201120376
KLS
: BUSINESS DEVELOPMENT-B
NO. TEMA
KONTEN
1.
Lingkungan Menurut definisi dari Kusdi (2009:62)
bisnis
lingkungan (organisasi) adalah elemenelemen di luar organisasi yang
mempunyai
pengaruh
terhadap
kehidupan organisasi. Definisi dari
Nickels et.al.(2009:13) lingkungan bisnis
terdiri atas faktor- faktor sekitar yang
dapat membantu atau menghambat
perkembangan bisnis.
Jadi Lingkungan bisnis adalah faktorfaktor atau elemen-elemen yang berada
diluar jangkauan perusahaan yang dapat
menimbulkan suatu peluang atau
ancaman yang memengaruhi aktivitas
bisnis dalam suatu lembaga organisasi
atau perusahaan. Secara garis besar
elemen lingkungan eksternal dapat
dibedakan
menajadi
dua,
yaitu
lingkungan mikro dan makro.
Faktor Lingkungan Bisnis :
1. Lingkungan Mikro Bisnis
adalah para pelaku yang
secara langsung berkaitan
dengan lingkungan, yang
mempengaruhi
perusahaan.Lingkungan
mikro meliputi perusahaan,
pemasok,
pelanggan,
pegawai, pesaing, masyarakat
dan lingkungan di sekitar
perusahaan.
2. Lingkungan Makro (Lingkungan
Umum)
adalah kekuatan-kekuatan yang
timbul
dan berada
diluar
jangkauan serta biasanya terlepas
dari
situasi
operasional
perusahaan.Lingkungan makro
meliputi faktor ekonomi, faktor
demografi (jumlah penduduk,
usia peduduk), faktor geografi
(lokasi),
faktor
pemerintah,
faktor sosial, faktor politik.
SUMBER
Ekonomi.kompasiana.c
om
Books.google.co.id
Swastapriambada.lectu
re.ub.ac.id
Innovateuk.org
horizon.ac.uk
KetidakpastianLingkungan
Karakter utama dari lingkungan adalah
ketidak
pastian.
Ketidakpastian
lingkungan
merupakan subtansi
lingkungan yang harus dihadapi oleh
organisasi. Ketidakpastian lingkungan
ditentukan oleh dua variabel yaitu
kompleksitas dan stabilitas lingkungan.
Kompleksitas menunujukkan gambaran
heteroginitas
banyaknya
elemen
lingkungan yang berpengaruh terhadap
berfungsinya
suatu
organisasi.
Lingkungan
organisasi
dikatakan
kompleks bila jumlah elemennya empat
atau lebih, dan bila jumlahnya kurang
dari empat dikatakan sederhana.
Stabilitas lingkungan menggambarkan
tingkat kecepatan perubahan elemen
lingkungan yang terjadi. Lingkungan
organisasi dikatakan stabil apabila
elemenelemennya
jarang/tidak
mengalami perubahan ataupun jika
berubah berlangsung secara perlahan.
Bila elemennya selalu berubah atau
berubah secara cepat dan sulit diduga
maka dikatakan sebagai lingkungan yang
tidak stabil (labil). Dengan demikian
ketidakpastian lingkungan menunjukkan
tingkat kompleksitas dan stabilitas
lingkungan.
Dari
dua
variabel
lingkungan di atas, maka suatu
organisasi
bisnis
mungkin
akan
menghadapi salah satu dari empat tipe
ketidakpastian lingkungan yaitu; tinggi
(elemen lingkungan jumlahnya besar &
selalu mengalami perubahan), agak
tinggi (elemen lingkungan jumalahnya
sedikit & selalu mengalami perubahan),
agak rendah (elemen lingkungan
jumlahnya besar & lingungan tidak
berubah atau berubah secara perlahan),
dan
rendah
(elemen
lingkungan
jumlahnya sedikit & lingkungan tidak
berubah atau berubah secara perlahan).
Berdasarkan tingkat ketidakpastian di
atas, maka jenis lingkungan organisasi
dapat
dibedakan
menjadi
empat
golongan yaitu:
Lingkungan Tenang Acak
Ketidakpastian rendah, ini
merupakan jenis lingkungan
yang paling sederhana dimana
hanya ada sedikit elemen
lingkungan
yang
harus
diperhatikan
dan
elemenelemen ini keadaannya tenang
dalam arti tidak atau jarang
sekali berubah. Dalam kondisi
yang demikian pihak organisasi
dapat
lebih
banyak
menfokuskan perhatiannya pada
operasi
rutin
sehari-hari.
Lingkungan bukan menjadi
masalah utama
yang harus
diperhatikan
dalam
setiap
pengambilan keputusan.
Lingkungan
Tenang
Mengelompok
Jenis lingkungan ini cukup
stabil tetapi lebih kompleks
dibandingkan
lingkungan
Tenang Acak. Jumlah elemen
lingkungan lebih banyak dan
berkaitan satu sama lain. Dalam
kondisi yang demikian pihak
organisasi
harus
dapat
mengantisipasi dan mengalokir
perubahan
sehingga
dapat
dihindari
perubahan
berkelompok.
Lingkungan
Diganggu
Bereaksi.
Jenis lingkungan ini tingkat
ketidakpastian lingkungan agak
tinggi walaupun jumlah elemen
lingkungan
kecil,
namun
elemen-elemen tersebut sering
berubah ataupun berubah secara
cepat. Perubahan lingkungan
umumnya terjadi karena reaksi
jangka
panjang.Contohnya,
perusahaan tekstil yang harus mengolah
limbahnya agar tidak dibuang ke sungai
dekat pemukiman warga, sehingga warga
tetap bisa menerima perusahaan tersebut
untuk beroperasional.
untuk
2.
New Wave
Technology
Accenture.com by Mary
with Hamilton
Collaboration in Business
Technology
Perusahaan memerlukan ternaga kerja
yang kritis untuk bisa melakukan
pekerjaan lebih cerdas, lebih cepat, dan
lebih produktif. Untuk bisa mencapai
tujuan
kerja,
perusahaan
perlu
melakukan kolaborasi dengan teknologi
ke dalam proses kerja. Kolaborasi
mengubah
pengetahuan
menjadi
tindakan di organisasi. Contohnya adalah
saat ini perusahaan mempromosikan
produk melalui social media seperti
Facebook, Twitter, dan Instagram.
Teknologi digunakan untuk mengambil
keputusan oleh para Eksekutif di
perusahaan. Sebuah survei Avanade
tahun 2013 menunjukkan, sebesar 77%
pengambil keputusan menggunakan
teknologi
dan
82%
perusahaan
menggunakan alat-alat kolaborasi untuk
masa depan perusahaan. Tiga strategi
dapat membantu perusahaan mencapai
keuntungan besar dalam produktivitas,
pengambilan keputusan dan inovasi yang
mereka cari dari kolaborasi teknologi.
1. Teknologi kolaborasi Embed dalam
proses bisnis
Kolaborasi teknologi baru lebih dari
sekadar mendigitalkan cara-cara lama
dalam melakukan sesuatu, tetapi juga
membuat cara baru dalam melakukan
hal-hal
yang
mungkin.Melalui
penggunaan
teknologi
kolaborasi,
meningkatkan cara di mana pekerjaan
dilakukan. Kolaborasi teknologi juga
dapat memberikan bimbingan tentang
bagaimana proses tertentu dapat secara
optimal dilakukan untuk meningkatkan
hanya
soal
menyusutkan
dan
mendatarkan dunia, serta bagaimana
memberdayakan individu. Globalisasi
3.0 berbeda dari dua masa sebelumnya
karena digerakkan oleh individu dan
dunia usaha Amerika maupun Eropa.
Globalisasi 3.0 memungkinkan begitu
banyak orang masuk dan turut bermain.
Tak heran jika kita melihat manusia dari
berbagai warna kulit ikut ambil bagian
dalam permainan ini.
Saat ini, hubungan antar individu makin
tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.
Teknologi informasi telah memudahkan
untuk menembus berbagai tempat yang
dulu tak dapat kita jelajahi. Ketika kita
berpikir bahwa dunia ini datar, atau
setidaknya dalam proses menjadi datar,
banyak hal menjadi lebih mudah
dipahami daripada sebelumnya.
Digital Business
Bisnis digital adalah penciptaan desain
bisnis baru dengan mengaburkan dunia
digital dan fisik.Pada bisnis digital,
berbagai hal didigitalisasi. Contoh bisnis
digital adalah bisnis online, dimana
seluruh transaksi dilakukan secara
online. Misalnya pada toko baju online,
konsumen bisa masuk ke web dari
pemilik toko online, lalu memilih
barang-barang yang diinginkan.
Teknologi digital mendorong perbaikan
pada proses bisnis dan model bisnis
tingkat tradisional. Tingkat ketiga
reinvention digital yang dibuat oleh
kebutuhan untuk bersaing dengan
peningkatan kecepatan dan kelincahan.
Teknologi seperti Internet of Things dan
cetak 3D akan memungkinkan digital
baru proses bisnis, model dan momen.
Organisasi yang unggul dalam ekonomi
industri digital akan menjadi industri
yang berteknologi canggih.
Pada tahun 2020, lebih dari tujuh miliar
orang dan bisnis, dan setidaknya 30
lagi.
Terdapat faktor penyebab munculnya
masalah pada sistem informasi. Faktor
tersebut dapat bersifat teknis dan
nonteknis. Faktor-faktor tersebut yaitu:
1. Desain
Informasi mungkin tidak disediakan
secara cepat atau tersedia dalam sebuah
format yang tidak memungkinkan bagi
pengguna atau menampilkan data yang
salah. Pengguna tidak memahami secara
teknis dan harus berinteraksi dengan
sistem sering menjadi sangat kompleks
dan membingungkan. Sistem informasi
dikatakan gagal jika desainnya tidak
sesuai dengan struktur, budaya, dan
tujuan organisasi secara keseluruhan.
2. Data
Data dalam sistem mempunyai tingkat
ketidakakurasian dan konsistensi yang
tinggi. Informasi dalam bidang-bidang
tertentu bahkan membingungkan atau
tidak ditunjukan secara tepat untuk
tujuan-tujuan bisnis. Informasi yang
disyaratkan dalam fungsi bisnis yang
spesifik mungkin tidak dapat diakses
karena datanya tidak sesuai.
3. Biaya
Sistem sangat diperlukan, namun sering
dalam
implementasi
dan
pengoperasiannya memerlukan biaya di
atas anggaran. Harus diperhitungkan
manfaat yang akan dihasilkan ketika
diberlakukannya suatu sistem agar tidak
terjadi lebih besar biaya yang
dikeluarkan daripada manfaat yang
diperoleh.
4. Operasi
Sistem tidak akan berjalan dengan baik
jika informasi tidak disediakan secara
tepat waktu dan efisien karena operasi
komputer
yang
mengendalikan
pemrosesan informasi tidak berjalan
semestinya. Pekerjaan-pekerjaan yang
gagal
sering
mengakibatkan
pengulangan-pengulangan
atau
penundaan-penundaan dan tidak dapat
memenuhi
jadwal
penyampaian
informasi.
3.
Bisnis
Analisis
dan Studi
Kelayakan
Elib.unikom.ac.id
Jurnal.utm.ac.id
Investopedia.com
Ahmad Subagyo. 2008.
Studi Kelayakan Teori
dan Aplikasi. PT Elex
Media
Komputindo,
Jakarta.
Gunadarma.ac.id/librar
y,
Analisis
Studi
Kelayakan
Investasi
Pengembangan Usaha
oleh : Afandi
bisnisnya
tidak
mengalami
kegagalan
dan
memberi
keuntungan sepanjang waktu.
Demikian juga bagi penyandang
dana
yang
mernerlukan
persyaratan
tertentu
seperti
bankir, investor dan pemerintah.
Pihak Investor dan Penyandang
Dana
Bagi investor dan penyandang
dana, studi kelayakan usaha
penting untuk memilih jenis
investasi
yang
paling
menguntungkan dan sebagai
jaminan atas modal yang
ditanamkan atau dipinjamkannya.
Pihak
Masyarakat
dan
Pemerintah
Bagi masyarakat studi kelayakan
usaha sangat diperlukan terutama
sebagai bahan kajian apakah
usaha yang didirikan atau
dikembangkan bermanfaat bagi
masyarakat
sekitarnya
atau
sebaliknya merugikan selamalamanya.
Tahap-tahap Studi kelayakan Bisnis
a. Tahap ide atau perumusan
gagasan
Tahap perumusan ide ialah
dimana wirausaha memiliki ide
untuk merintis usaha barunya. lde
tersebut kemudian dirumuskan
dan diindentifikasi.
b. Tahap memformulasikan tujuan
Tahap
ini
adalah
tahap
perumusan visi dan misi bisnis.
c. Tahap analisis
Tahap penelitian, yaitu proses
sistematis yang dilakukan untuk
smembuat
suatu
keputusan
apakah bisnis tersebut layak
dilaksanakan atau tidak.
d. Tahap keputusan
Karena menyangkut keperluan
investasi yang mengandung
Keterangan :
Keterangan :
Cn = Cash flow
n = positive integer
N = total periode waktu
r = internal rate of return
NPV = net present value
Indeks profitabilitas
Indeks profitabilitas adalah rasio
dari PV total penerimaan kas
masa datang terhadap investasi
awal, atau PV/I. Indeks ini
digunakan sebagai sarana untuk
membuat peringkat proyek dalam
urutan daya tarik yang semakin
menurun. Ketentuan keputusan,
bila indeks profitabilitas lebih
besar dari 1 maka proyek
diterima.
Keterangan :
Ao = Investasi Awal
At = Proceeds
r = bunga
jika PI > 1 diterima; PI < 1
ditolak.
4.
Resiko dan
Antisipasi
Resiko
Risiko Spekulatif
Darmawi, Herman.
Manajemen Risiko. Bumi
Aksara, 2005
Infoentrepreneurs.org
e-psikologi.com, Resiko
Kewirausahawan
dalam
Pengembangan
Bisnis oleh: Lilly
H. Setiono
Risiko Murni
a.
spekulatif
yang
tidak
dapat
dipertanggungkan pada perusahaan
asuransi.
3. Risiko berdasarkan asal timbulnya
a.
Risiko Internal
Risiko Eksternal
frekuensinya.
Mengendalikan risiko, secara fisik
(risiko
dihilangkan,
risiko
diminimalisir) dan ataupun secara
finansial (risiko ditahan, risiko
ditransfer).
Menghilangkan
risiko
berarti
menghapuskan semua kemungkinan
terjadinya kerugian.
Meminimalisasi risiko dilakukan
dengan
upaya-upaya
untuk
meminimumkan kerugian, misalnya
dalam produksi, peluang terjadinya
produk gagal dapat dikurangi
dengan pengawasan mutu (quality
control).
Menahan sendiri risiko berarti
menanggung
keseluruhan
atau
sebagian dari risiko, misalnya
dengan cara membentuk cadangan
dalam
perusahaan
untuk
menghadapi kerugian yang akan
terjadi.
Pengalihan/transfer
dilakukan dengan
kerugian atau risiko
terjadi kepada pihak
perusahaan asuransi.
risiko dapat
memindahkan
yang mungkin
lain, misalnya
motivasi
untuk
5.
Strategi
Persaingan
peristiwa
Puslit2.petra.ac.id
Menempatkan
sistem
untuk
berhadapan dengan konsekuensi
Memantau efektivitas pendekatan
dan kontrol manajemen risiko
Analisis
teknik-teknik
analisis