Anda di halaman 1dari 4

RISIKO DAN MITIGASI

2. Industri Rokok
No Faktor Risiko Mitigasi Risiko
1 Risiko Keuangan (Treasury)  Industri rokok perlu mengelola
 Perubahan nilai mata uang/ nilai tukar paparan terhadap mata uang dalam
menyebabkan naik turunnya harga batas yang telah ditentukan dan
bahan baku (tembakau) dengan menggunakan kontrak
 Berpengaruh juga terhadap jalur valuta berjangka
distribusi, karena meningkatnya biaya  Melakukan lindung nilai melalui
operasional ekspor dan import pinjaman mata uang asing atau
kontrak berjangka.
2 Risiko Produk  Memantau trend pasar eksternal
 Selera konsumen terhadap produk dan mengumpulkan masukan dari
rokok yang berubah-ubah diikuti para konsumen/pelanggan
dengan ionvasi produk dan brand  Menterjemahkan pilihan dan selera
konsumen menjadi teknologi baru
untuk menciptakan produk-produk
baru di masa mendatang.
3 Risiko Ekonomi  Perlu memiliki portofolio dan
 Kondisi ekonomi yang terus berubah model bisnis yang fleksibel untuk
mengakibatkan menurunnya dapat cepat merespon pasar rokok
permintaan konsumen terhadap produk  Menciptakan inovasi baru untuk
rokok memenuhi kebutuhan konsumen/
 Adanya kebijakan Pemerintah seperti pelanggan yang berubah pada saat
stimulus fiskal, perubahan perpajakan, ekonomi sedang melemah.
dan kontrol harga
4 Risiko regulasi/ peraturan pemerintah  Perusahaan rokok menjalin kerja
 Keluarnya regulasi yang tidak sama dengan berbagai pihak dengan
memperbolehkan merokok di tempat kebijakan win win solution
tertentu

5 Risiko kampanye larangan merokok  Mencantumkan label bahaya


 Adanya kampanye kesehatan tentang merokok untuk kesehatan, terutama
bahaya merokok melalui advokasi, ibu hamil, dikemasan rokok
penyuluhan, media cetak dan elektronik

6 Risiko fatwa MUI (Majelis Ulama  Menyisihkan keuntungan untuk


Indonesia) kepentingan masyarakat
 Keluarnya fatwa MUI tentang
haramnya merokok
7 Risiko Supply (Pasokan)  Menjaga stabilitas kualitas dan biaya
 Kondisi cuaca dapat mempengaruhi bahan baku.
hasil panen bahan baku utama yaitu
tembakau dan cengkeh.
 Pengadaan bahan baku setiap tahun
dilakukan dengan mempertimbangkan
kualitas, kuantitas, harga dan tingkat
persediaan
8 Risiko Piutang  Dengan manajemen perusahaan yang
 Piutang industri rokok umumnya bagus bahwa semua piutang yang
berjangka pendek, kurang dari sebulan ada pada tanggal aporan keuangan
dan tersebar di sejumlah pelanggan dapat tertagih.
yang ada di mata rantai distribusi
sehingga tidak terjadi konsentrasi yang
tidak semestinya.
9 Risiko SDM (Sumber Daya Manusia)  Memberikan reward/ punishment
 Tidak tersedianya SDM operator pabrik bagi semua karyawan,
saat dibutuhkan (ijin, sakit, keluar)  Memberikan pelatihan-pelatihan
untuk meningkatkan kemampuan
baik softskill maupun hardskills
10 Risiko permintaan mendadak dari  Industri rokok harus menyiasatinya
customer dengan memproduksi sesuai dengan
permintaan sehingga cukup stok
 Kasus ini sering terjadi karena
untuk disalurkan ke distributor
keterbatasan produksi
11 Resiko Penurunan Kekuatan Merek  Industri rokok harus selalu menjaga
 Tidak selamanya merek/brand produk dan meningkatkan nilai ekuitas dari
rokok dapat bertahan lama di pasar, merek-merek yang dimiliki melalui
disebabkan banyaknya competitor dan berbagai kegiatan pemasaran seperti
rasa jenuh dari konsumen. iklan dan promosi.
12 Risiko Pemasaran dan Penjualan  Perlu strategi marketing yang efektif
 Risiko kegagalan pencapaian target  Perlu membidik target pasar yang
penjualan dan risiko penjualan yang sesuai melalui analisa pasar
bermasalah terutama karena kegagalan  Melakukan penjualan produk secara
pembayaran dari konsumen. kredit.
13 Risiko Operasional  Perlu membuat rencana kerja yang
 Risiko yang muncul adalah kecepatan baik dan berbasiskan efisiensi dan
proses kerja, kejelasan tugas setiap efektifitas.
bagian perusahaan, penanganan proses  Perlu membuat SOP agar setiap
bottle-neck atau penumpukan pekerjaan karyawan memiliki tugas dan
tanggung jawab yang jelas dimasing-
masing bagian.
14 Risiko Produk Aman dan Berkualitas  Harus memiliki kontrol kualitas
Tinggi produk yang komprehensif dari hulu
 Dalam proses produksi, terdapat risiko sampai hilir,
bahan baku tembakau yang  Pemasok utama harus memiliki
terkontaminasi secara tidak sengaja/ sertifikat secara eksternal dan tetap
bahan berbahaya/ cacat produk lainnya dipantau kualitas dari bahan baku
 Risiko ini dapat disebabkan oleh  Harus ada tim manajemen yang solid
kesalahan manusia, kegagalan 
peralatan, ataupun faktor lainnya.
15 Risiko Persaingan Usaha  Harus melakukan evaluasi terhadap
 Persaingan usaha yang semakin ketat produk rokok dengan melakukan
dari para pemain lokal yang telah ada inovasi melalui perluasan produksi
maupun yang baru dengan dan perluasan area penjualan.
menggandeng supply chain
internasional, dapat mempengaruhi
pendapatan perusahaan.
16 Risiko Kredit  Industri rokok harus mengelola
 Risiko dimana lawan transaksi tidak risiko kredit pelanggan sesuai
memenuhi kewajibannya berdasarkan kebijakan perusahaan,
instrumen keuangan atau kontrak  Posisi piutang pelanggan harus
pelanggan, yang menyebabkan dipantau secara teratur atau dapat
kerugian keuangan juga menggunakan sistem jual putus
kepada para pelanggan.
17 Risiko Hubungan Industri  Industri rokok harus memantau
 Peraturan ketenagakerjaan yang terus perubahan peraturan
berubah ketenagakerjaan dan menjalin
 Gangguan terhadap hubungan industrial komunikasi yang baik dengan serikat
dapat mempengaruhi kegiatan pekerja
operasional, biaya, dan reputasi  Melakukan diskusi secara rutin
perusahaan. untuk dapat memahami setiap
kepentingan pemangku kebijakan
18 Risiko Kebijakan Pengamanan Zat  Menjalin komunikasi dan berdiskusi
Adiktif (ProdukTembakau) dengan pemangku kepentingan
 Pelaku industri rokok atau hasil melalui win-win solution
tembakau terancam dengan Kebijakan  Diharapkan ada kesepakatan yang
pemerintah merevisi Peraturan menguntungkan kedua belah pihak
Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 
tentang Pengamanan Bahan yang
Mengandung Zat Adiktif berupa
Produk Tembakau bagi Kesehatan.
Revisi dikhawatirkan kian melemahkan
kinerja industri

Anda mungkin juga menyukai