Anda di halaman 1dari 47

MARKETING

4.0
Apa itu MARKETING 4.0?

Marketing terus berkembang. Jika dulu kita


mengenal ada marketing 1.0, sekarang sudah
eranya marketing 4.0.

Apa itu marketing 4.0?


Sebelum menjawab pertanyaan di atas,
mari kita kilas balik untuk menyegarkan kembali
ingatan kita.
MARKETING 1.0
adalah marketing yang berfokus pada produk, disebut
juga “Product-Centric Era”.
Di sini produsen membuat produk yang bagus.
Kegiatan marketing diarahkan sesuai dengan
kemauan produsen.
Misalnya persuasi orang untuk membeli produk
tersebut lewat iklan dan sebagainya. Keinginan
konsumen tidak terlalu diperhatikan.
MARKETING 2.0
adalah marketing yang berfokus pada pelanggan,
disebut juga “Customer-Centric Era”.
Di sini produsen mencari pelanggan kemudian
mempelajari need and want pelanggan.
Setelah itu mereka membuat produknya. Kegiatan
marketing diarahkan sesuai dengan kemauan
pelanggan. Tidak hanya produk yang bagus,
produsen memperhatikan juga keinginan pasar.
MARKETING 3.0
adalah marketing yang berfokus pada kemanusiaan,
disebut juga “Human-Centric Era”.
Di sini produsen memperhatikan produk dan
pelanggan.
Kegiatan marketing diarahkan tidak hanya fungsional
dan emosional tetapi lebih ke spiritual. Pelaku bisnis
memperhatikan aktifitas kemanusiaannya, nilai-nilai
universal.
MARKETING 4.0
adalah marketing yang berfokus pada kemanusiaan di
era digital (marketing 3.0 + digital).
Di sini pendekatan pemasaran mengkombinasikan
interaksi antara online dan offline.
Selain itu juga mengintegrasikan antara style dan
substance. Artinya, merek tidak hanya
mengedepankan branding bagus, tetapi juga konten
yang relevan dengan pelanggan.
ALIRAN BRAND / MEREK
Ada dua aliran brand, yaitu: index dan insight

4.0
Marketing 4.0 adalah aliran brand insight.

Dalam marketing 4.0, kita tidak hanya melihat index tapi juga
insight. Kalau kita tahu index, kita kemudian tahu touch point
dari pelanggan itu lewat mana. Di sinilah kita juga akan tahu
insight.
Contoh Marketing 4.0 adalah aliran brand
insight.

ada 80% dari jumlah populasi tahu brand kita. Dari jumlah ini
ternyata hanya 30% orang yang beli.
Dari insight ini, kita tahu bahwa ternyata dari jumlah orang
yang mengetahui brand hanya 30% yang membeli.
Dari data di atas, kita bisa merencanakan anggaran dengan lebih
baik. Kalau kita punya anggaran pengeluaran 1M, kurang
lebih nanti akan balik 30%.
SIKLUS / PERJALANAN PELANGGAN UNTUK
MENJADI KONSUMEN LOYAL (1.0, 2.0, 3.0)

Perjalanan pelanggan (customer path) untuk menuju


loyal, sebelum ada sosial media, ada 4A yaitu: aware, attitude,
act, act again
SIKLUS / PERJALANAN PELANGGAN UNTUK
MENJADI KONSUMEN LOYAL (4.0)

Sekarang, setelah ada sosial media jadi 5A, yaitu: aware, appeal,
ask, act, advocate.
Pada marketing 4.0, ada redefinisi tentang loyalitas. Dulu
loyalitas diartikan sama dengan act again, berapa orang yang
repeat. Sekarang, loyalitas tidak hanya repeat tetapi juga
advokasi / menyarankan.
Past Present
Media Sosial
Gethok tular
Internet
/ word of dll Advokasi
mouth

Sekarang, di era digital lebih banyak kesempatan orang untuk advokasi. Orang
sudah online kapan saja dan di mana saja.

Anda like itu advokasi. Anda share dan upload foto yang anda suka itu
advokasi. Inilah tanda-tanda baru dari brand loyalty.
DARI TRADISIONAL KE DIGITAL

Di era ekonomi digital, marketing 4.0 tidak mengatakan 100%


harus digital. Karena interaksi digital saja tidaklah cukup.
Kenyataannya tetap dibutuhkan aktivitas offline.
PAR dan BAR
Apa itu ???

Ada dua metrik yang digunakan untuk mengukur atau


mengevaluasi kinerja marketing 4.0,

yaitu

PAR ( PURCHASE ACTION RATIO )


BAR (BRAND ADVOCACY RATIO)
PAR dan BAR
PAR ( PURCHASE ACTION RATIO )

adalah jumlah orang yang beli dibagi dengan jumlah orang yang
aware.

PAR digunakan untuk melihat seberapa efektif iklan kita.


Seberapa efektif awareness kita.

Dari index 100%, berapa persen kah yang membeli produk kita.
Berapa konversi atau perubahannya?
PAR ( PURCHASE ACTION RATIO )

Misalnya ada 100 orang yang aware dengan produk kita dan yang beli cuma
30. Ini berarti nilai PAR-nya adalah 0,3.

Dari contoh di atas, bagaimana cara mengukur advokasi, berapakah orang


yang advokasi? Orang yang advokasi bisa 50, bisa 20.

Kadang-kadang orang tidak beli produk tapi mereka mau advokasi. Hal ini
biasanya ada di barang mewah. Saya tidak beli ferrari tapi saya
merekomendasikan kepada orang. Kalau punya duit seperti kamu, saya akan
beli ferrari, misalnya.

Nilai advokasi bisa lebih besar daripada jumlah orang yang beli, bisa juga lebih
kecil.
BAR ( BRAND ADVOCACY RATIO)

Jika orang beli produk dan puas, tapi mereka tidak berani
advokasi atau malas advokasi, inilah yang dinamakan BAR.

Jadi ada dua rasio untuk ukuran loyalitas pelanggan. PAR dan
BAR. PAR itu untuk masa sekarang, BAR untuk masa yang akan
datang.

PAR untuk market share, BAR untuk growth.


Dulu, loyalitas dihitung cuma dari repeat.

Sekarang dua-duanya,
repeat dan advokasi sama-sama dihitung.
EMPAT BENTUK UMUM “CUSTOMER PATH”
EMPAT BENTUK UMUM “CUSTOMER PATH”

DOOR KNOB

Biasanya industri barang konsumsi.

Orang membeli produk tapi tidak mau advokasi.

Orang sudah tahu ekspektasi dari produk yang dibelinya.


EMPAT BENTUK UMUM “CUSTOMER PATH”

GOLDFISH

Industri yang bentuk produknya masih membingungkan


konsumen.

Di sini konsumen banyak bertanya.

Sudah banyak tanya yang beli dan advokasi sedikit.

Biasanya industri jasa.


EMPAT BENTUK UMUM “CUSTOMER PATH”

TRUMPET

Biasanya industri barang mewah.

Yang beli sedikit tapi advokasi.

Atau tidak beli tapi advokasi.

Ferrari misalnya.
EMPAT BENTUK UMUM “CUSTOMER PATH”

FUNNEL

Industri pada umumnya.

Di sini dari yang aware ke advokasi semakin turun.

Barang elektronik misalnya.


MASALAH YANG BIASANYA TIMBUL PADA
“ CUSTOMER PATH”
MASALAH YANG BIASANYA TIMBUL PADA
“ CUSTOMER PATH”
1. Attraction
Pelanggan sudah tahu produk tapi belum muncul rasa suka.
Solusinya butuh human-centric marketing.

2. Curiosity
Pelanggan sudah suka tapi belum tertarik untuk mengenal
produk lebih dalam.
Solusinya butuh content marketing.

3. Commitment
Pelanggan sudah suka, sudah tertarik tapi belum beli juga.
Solusinya butuh omni channel.

4. Affinity
Pelanggan sudah beli tapi belum mau advokasi. Kebanyakan
mereka tidak tahu apa yang mau diadvokasi.
Solusinya butuh engagement marketing.
SOLUSI UNTUK “ CUSTOMER PATH”

HUMAN – CENTRIC MARKETING

Buatlah brand jadi manusia.

Karena yang menikmati produk kita adalah manusia.

Kalau brand gagal jadi manusia, pelanggan sulit untuk tertarik.

Supaya menjadi manusia, brand harus mempunyai enam sifat,

yaitu: physicality, morality, personability, intellectuality,


emotionality dan sociability.
SIX ATTRIBUTES OF BRAND

PHYSICALITY

Seseorang yang dipandang menarik secara fisik biasanya


memiliki pengaruh kuat terhadap orang lain.

Dengan demikian, merek yang bertujuan untuk memiliki


pengaruh terhadap pelanggan mereka harus memiliki daya
tarik fisik yang membuat mereka unik, meskipun tidak
sempurna.
SIX ATTRIBUTES OF BRAND

PHYSICALITY

Untuk merek, atraksi fisik dapat berasal


dari identitas merek mereka seperti
logo yang dirancang dengan baik atau
tagline yang dibuat dengan baik.
SIX ATTRIBUTES OF BRAND
MORALITY

Moralitas adalah tentang menjadi etis dan memiliki integritas yang kuat.
Seseorang dengan karakter moral positif memiliki kemampuan untuk
mengetahui perbedaan antara benar dan salah. Yang terpenting, mereka
memiliki keberanian untuk melakukan hal yang benar.

Demikian pula, merek dengan moral yang kuat didorong oleh nilai. Merek
memastikan bahwa pertimbangan etis yang tepat menjadi bagian penting
dari semua keputusan bisnis. Bahkan, beberapa merek menempatkan
model bisnis yang etis sebagai diferensiasi inti mereka.

Sebagai contoh DJARUM FOUNDATION, Unilever dengan Unilever


Sustainable Living Plan dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan
lebih dari 1 miliar orang dan untuk meningkatkan mata pencaharian
jutaan orang
SIX ATTRIBUTES OF BRAND

PERSONABILITY

Merek dengan kepribadian yang kuat tahu persis apa yang mereka
perjuangkan.

Tetapi merek-merek ini juga tidak takut untuk menunjukkan kekurangan


mereka dan bertanggung jawab penuh atas tindakan merek.
SIX ATTRIBUTES OF BRAND

INTELECTUALTITY

Merek dengan intelektualitas yang kuat inovatif dan memiliki


kemampuan untuk meluncurkan produk dan layanan yang sebelumnya
tidak dirancang oleh pemain lain dan oleh pelanggan.

Dengan demikian, merek menunjukkan kemampuan mereka untuk secara


efektif menyelesaikan masalah pelanggan.
SIX ATTRIBUTES OF BRAND
EMOTIONALITY

Merek yang membangkitkan emosi dapat mendorong tindakan


pelanggan yang menguntungkan.

Mereka terhubung dengan pelanggan pada tingkat emosional dengan pesan-


pesan inspirasional.

Terkadang, merek juga terhubung dengan pelanggan dengan memamerkan


sisi lucu mereka.

SENTUH PAIN POINT PELANGGAN.


SIX ATTRIBUTES OF BRAND

SOCIABILITY

merek dengan sosialisasi yang kuat tidak takut melakukan percakapan


dengan pelanggan mereka.

Mereka menjawab pertanyaan dan menyelesaikan keluhan secara responsif.

Merek-merek ini juga melibatkan pelanggan mereka secara teratur melalui


berbagai media komunikasi.

CUSTOMER RETENTION
SIX ATTRIBUTES OF BRAND

SOCIABILITY

merek dengan sosialisasi yang kuat tidak takut melakukan percakapan


dengan pelanggan mereka.

Mereka menjawab pertanyaan dan menyelesaikan keluhan secara responsif.

Merek-merek ini juga melibatkan pelanggan mereka secara teratur melalui


berbagai media komunikasi.

CUSTOMER RETENTION
SOLUSI UNTUK “ CUSTOMER PATH”

CONTENT MARKETING

Content marketing pada dasarnya adalah bagaimana cara


berjualan ke pelanggan tapi pelanggan tidak merasa dijualin.

Ada dua kunci dalam content marketing,


yaitu: content creation dan content amplification.

Content creation adalah bagaimana cara membuat konten yang


menarik, isinya apa. Sedangkan content amplification adalah
mendistribusikan konten ke berbagai saluran, distribusinya
bagaimana.
SOLUSI UNTUK “ CUSTOMER PATH”
CONTENT CREATION

Content Creation merupakan suatu karya yang dibuat Content


Creator dalam bentuk audio, visual maupun teks melalui media
digital atau internet.

Saat ini Content Creation berupa audio visual lebih banyak


digandrungi oleh para Content Creator.

Platform yang sering digunakan adalah Youtube dan Media sosial


seperti Instagram.
SOLUSI UNTUK “ CUSTOMER PATH”

CONTENT AMPLIFICATION

pendekatan multichannel yang menggunakan media berbayar,


dimiliki, dan diperoleh untuk mempromosikan dan
mendistribusikan konten.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan jangkauan merek Anda


sambil mendorong audiens Anda untuk bergerak dengan lancar
melalui saluran penjualan Anda.
SOLUSI UNTUK “ CUSTOMER PATH”

OMNI CHANNEL MARKETING

Di era digital ini yang paling krusial adalah handphone.


Yang dipegang orang sekarang adalah handphone.
Orang maunya cepat. Sehingga mobile commerce perlu fokus
tersendiri.

Omni channel adalah mengintegrasikan antara online dan


offline. Tidak cukup mengandalkan salah satunya saja.
SOLUSI UNTUK “ CUSTOMER PATH”

ENGAGEMENT MARKETING

Engagement marketing adalah cara mempertahankan pelanggan.


SOLUSI UNTUK “ CUSTOMER PATH”
Tiga Kunci Sukses ENGAGEMENT MARKETING

Otentik.

Artinya Anda harus memberikan informasi yang benar berkaitan


dengan produk dan jasa Anda. Ini adalah dasar dari Engagement
Marketing sebab pelanggan datang ke website, halaman
facebook, dan email Anda untuk mendapatkan kebenaran.
Engagement Marketing tidak akan berjalan jika ada dusta di
antara pelanggan dengan perusahaan.
SOLUSI UNTUK “ CUSTOMER PATH”
Tiga Kunci Sukses ENGAGEMENT MARKETING

Frekuensi.
Frekuensi juga memegang peranan penting. Anda harus
memperhatikan sesering apa Anda berkomunikasi dengan
pelanggan Anda. Terlalu sering akan mengurangi kesempatan
Anda untuk mendapatkan masukan, sebaliknya terlalu jarang
juga tidak baik sebab mungkin mereka menunggu terlalu lama.
Dari pengalaman dan monitoring Anda akan mengetahui
frekuensi yang tepat.
SOLUSI UNTUK “ CUSTOMER PATH”
Tiga Kunci Sukses ENGAGEMENT MARKETING

Monitoring.

Ini sangat vital, sebab justru dari monitoringlah Anda bisa


mendapatkan banyak masukan dari Engagement Marketing.
Salah satunya adalah frekuensi yang tepat dan kita juga harus
mengetahui apa yang dikatakan pelanggan, apa yang disukai
pelanggan, dan apa yang tidak disukai pelanggan.
JADI, APA KESIMPULAN DARI MARKETING 4.0?

APA YANG HARUS ANDA LAKUKAN?

HAL PENTING APA YANG MENJADI KUNCI


SUKSES DALAM MARKETING 4.0?
pada intinya,

Marketing 4.0

menjadi pendekatan pemasaran yang


mengkombinasikan
interaksi online dan offline yang tujuan
utamanya adalah memenangkan advokasi
konsumen.
Quote of the day

JANGAN TANYAKAN GAJI KEPADA ORANG –


ORANG YANG BEKERJA DENGAN PASSION.

JANGAN TANYAKAN PASSION UNTUK ORANG –


ORANG YANG BEKERJA HANYA UNTUK
MENYAMBUNG HIDUP.

Anda mungkin juga menyukai