u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PUTUSAN
si
Nomor 24/Pid.Prap/2018/PN. Bdg
ne
ng
Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1 A Khusus yang memeriksa dan
mengadili perkara Praperadilan telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam
do
gu
perkara antara :
In
A
Februari 1976, umur 42 tahun, Agama Katholik, pekerjaan Karyawan
Swasta, bertempat tinggal di Komplek Saturnus Regency No. 31, RT.
ah
lik
002/RW. 012, Kelurahan Manjahlega, Kecamatan Rancasari, Kota
Bandung, Jawa Barat, dalam hal ini diwakili oleh Kuasanya yang
bernama ARI J.C. PASARIBU, SH., SUNDARI SUSILANINGSIH,
am
ub
SH., M.Kn, B.B.YUSTISIO, SH., dan BAMBANG SURYANTO, SH.,
Para Advokat/Konsultan Hukum dan Penasehat Hukum, pada Kantor
ep
Hukum AJC PASARIBU & ASSOCIATES, beralamat kantor di
k
Kayu Raya No. 68H, Utan Kayu Utara, Matraman, Kota Jakarta
R
si
Timur, DKI Jakarta, untuk selanjutnya disebut sebagai PEMOHON ;
ne
ng
MELAWAN
do
gu
lik
ub
TERMOHON III ;
ep
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
5. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, beralamat di Jalan
R
Trunojoyo Nomor 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, untuk selanjutnya
si
disebut sebagai TERMOHON V ;
ne
ng
6. Kepala Badan Reserse dan Kriminal Kepolisian Negara Republik
Indonesia (Kabareskrim Polri), beralamat di Jalan Trunojoyo Nomor 3,
Kebayoran Baru, untuk selanjutnya disebut sebagai TERMOHON VI ;
do
7.
gu Kepala Kejaksaan Negeri Bandung, beralamat di Jalan Jakarta No. 42 -
44, Kota Bandung, Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut sebagai TURUT
In
A
TERMOHON I ;
8. Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, beralamat di Jalan R.E.
ah
Martadinata No. 54, Kota Bandung, Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut
lik
sebagai TURUT TERMOHON II ;
9. JAKSA AGUNG MUDA bidang PIDANA UMUM Kejaksaan Agung R.I,
am
ub
beralamat di Jalan Sultan Hasanuddin No. 1 Kebayoran Baru, Jakarta
Selatan, untuk selanjutnya disebut sebagai TURUT TERMOHON III ;
ep
10. JAKSA AGUNG R.I., beralamat di Jalan Sultan Hasanuddin No. 1 Kebayoran
k
TERMOHON IV ;
R
si
Pengadilan Negeri tersebut;
ne
ng
do
gu
Hakim;
lik
ub
berikut:
R
1. Tentang Hubungan Pemohon Dengan Termohon I, II, III, IV, dan V, Termohon VI
es
M
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
1.1. Bahwa Pemohon adalah TERLAPOR / SAKSI sehubungan dengan
R
Laporan Polisi di POLRESTABES Kota BANDUNG No.Pol.:
si
LP/2488/XI/2016/JBR/POLRESTABES tertanggal 04 Nopember 2016
ne
ng
dengan PELAPOR / SAKSI / KORBAN atas nama HENDRI LESTARI
dengan dugaan terjadinya Tindak Pidana KDRT yang diduga dilakukan
oleh TERLAPOR.
do
gu 1.2. Bahwa PELAPOR / SAKSI / KORBAN atas nama HENDRI LESTARI
merupakan ISTERI dari TERLAPOR.
In
A
1.3. Bahwa Termohon I adalah Pihak Penanggung jawab, Pengawas dan
Koordinator Penyidik Reserse Dan Kriminal (Reskrim) dilingkungan
ah
lik
terhadap dugaan terjadinya Tindak Pidana sebagaimana dinyatakan
dalam LP No. LP/2488/XI/2016/JBR/POLRESTABES tertanggal 04
am
ub
Nopember 2016 yang telah dilaporkan oleh PELAPOR / SAKSI /
KORBAN atas nama HENDRI LESTARI tersebut.
ep
1.4. Bahwa Termohon II adalah Pihak selaku Penyidik yang secara
k
si
Penyidik yang melakukan Penyidikan atas dugaan terjadinya Tindak
Pidana sebagaimana dinyatakan dalam LP No.
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
KENYATAAN maupun secara yuridis atas jalannya dan pengawasan
R
PENYIDIKAN atas dugaan terjadinya Tindak Pidana dilingkungan
si
POLDA JAWA BARAT dan yang dilakukan oleh Penyidik dilingkungan
ne
ng
POLDA JAWA BARAT, termasuk didalamnya Penyidikan terhadap
dugaan terjadinya Tindak Pidana sebagaimana dinyatakan dalam LP
No. LP/2488/XI/2016/POLRESTABES tertanggal 04 Nopember 2016
do
gu yang telah dilaporkan oleh PELAPOR / SAKSI / KORBAN atas nama
HENDRI LESTARI tersebut.
In
A
1.7. bahwa Termohon V adalah Pimpinan Kepolisian Negara Republik
Indonesia dan penanggungjawab fungsi Kepolisian diseluruh wilayah
ah
lik
KEPOLISIAN oleh anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia
(Anggota Polri) di dalam wilayah hukum POLDA JAWA BARAT, yang
am
ub
melakukan PENYIDIKAN terhadap dugaan terjadinya Tindak Pidana
sebagaimana dinyatakan dalam LP No.
ep
LP/2488/XI/2016/JBR/POLRESTABES tertanggal 04 Nopember 2016
k
si
1.8. Bahwa Termohon VI adalah Pihak Penanggung jawab, Pengawas dan
Koordinator seluruh PENYIDIK Reserse Dan Kriminal (Reskrim)
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dan Barang Bukti beralih dari penyidik beralih kepada Kejaksaan
R
selaku institusi Penuntut Umum (P–19) yang lazim dikenal dengan
si
tahapan prapenuntutan.
ne
ng
1.10. Bahwa PRAPENUNTUTAN adalah tindakan Jaksa untuk MEMANTAU
perkembangan PENYIDIKAN setelah MENERIMA Pemberitahuan
Dimulainya Penyidikan dari Penyidik, MEMPELAJARI atau MENELITI
do
gu kelengkapan BERKAS PERKARA HASIL PENYIDIKAN yang diterima
dari Penyidik serta memberikan PETUNJUK guna DILENGKAPI oleh
In
A
Penyidik untuk dapat menentukan apakah BERKAS PERKARA
tersebut dapat DILIMPAHKAN atau TIDAK ke tahap PENUNTUTAN.
ah
lik
Tentang Kejaksaan R.I., (“UU KEJAKSAAN”)}.
1.11. Bahwa dalam melakukan PENUNTUTAN termasuk
am
ub
PRAPENUNTUTAN KEJAKSAAN adalah SATU KESATUAN yang
TIDAK TERPISAHKAN, meskipun dalam melaksanakan KEKUASAAN
ep
PENUNTUTAN tersebut diselenggarakan oleh dan dengan susunan
k
si
1.12. Bahwa dalam melaksanakan TUGAS dan WEWENANGnya, JAKSA
bertindak untuk dan atas nama negara serta BERTANGGUNGJAWAB
ne
ng
do
gu
Pasal 5 UU KEJAKSAAN}.
1.14. Bahwa Turut Termohon I/Kajari adalah Pimpinan Kejaksaan Negeri
ah
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
KEJAKSAAN}.
R
1.16. Bahwa untuk itu, agar dalam Permohonan Praperadilan a quo yang
si
diajukan oleh Pemohon Praperadilan a quo PIHAK–PIHAK
ne
ng
berperkaranya LENGKAP dan TIDAK KURANG PIHAK, mau tidak
mau KEPALA KEJAKSAAN NEGERI Kota BANDUNG harus DITARIK
dan DISERTAKAN sebagai PIHAK atau SUBJEK berperkara dalam
do
gu Permohonan Praperadilan aquo dengan posisi atau kedudukan
sebagai TURUT TERMOHON I.
In
A
1.17. Bahwa menurut Martiman Prodjohamidjojo, S.H., Pensiunan Hakim,
dalam bukunya Komentar Atas KUHAP (Jakarta: Pradnya Paramita,
ah
lik
“Praperadilan merupakan KONTROL atas JALANnya HUKUM
ACARA Pidana yang bersegi :
am
ub
a. KONTROL VERTIKAL, yakni Kontrol dari Atas ke bawah.
b. KONTROL HORIZONTAL, yakni Kontrol KESAMPING, antara
ep
Penyidik, Penuntut Umum timbal balik dan tersangka,
k
si
Penahanan, PENGHENTIAN PENYIDIKAN dan Penuntutan yang
DILAKUKAN secara WILLEKEUR (semena-mena)”; {Tanda Kursif
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Nopember 2016 yang telah dilaporkan oleh PELAPOR / SAKSI /
R
KORBAN atas nama HENDRI LESTARI kepada Termohon I dan
si
Termohon II tersebut.
ne
ng
b. bahwa DITARIK dan DISERTAKANnya
KEJAKSAAN/PARA TURUT TERMOHON sebagai TURUT
TERMOHON adalah dalam rangka KONTROL HORIZONTAL,
do
gu yakni Kontrol KESAMPING, antara Penyidik, Penuntut Umum
timbal balik dan tersangka, Keluarganya atau PIHAK KETIGA
In
A
sebagai dalam rangka PELAKSANAAN Tugas dan Wewenang
kejaksaan di bidang pidana melakukan PENUNTUTAN termasuk
ah
lik
dan atau PENGHENTIAN PENYIDIKAN yang dilakukan oleh PARA
TERMOHON/PENYIDIK atas dugaan terjadinya Tindak Pidana
am
ub
sebagaimana dinyatakan dalam LP yang telah dilaporkan oleh
Korban/Saksi Korban kepada PENYIDIK yang bersangkutan
ep
tersebut, termasuk PENYIDIKAN dan atau PENGHENTIAN
k
si
tertanggal 04 Nopember 2016 yang telah dilaporkan oleh
PELAPOR / SAKSI / KORBAN atas nama HENDRI LESTARI
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
LP No. LP/2488/XI/2016/JBR/POLRESTABES tertanggal 04
R
Nopember 2016 yang telah dilaporkan oleh PELAPOR / SAKSI /
si
KORBAN atas nama HENDRI LESTARI kepada Termohon I dan
ne
ng
Termohon II tersebut.
1.19. bahwa dengan demikian adalah suatu FAKTA HUKUM yang TIDAK
TERBANTAHKAN dan oleh karenanya TELAH TERBUKTI bahwa
do
gu antara Pemohon dengan Para Termohon, dan antara Pemohon
dengan Para Turut Termohon, TERDAPAT dan ada HUBUNGAN
In
A
HUKUM. Sehingga Permohonan Pemohon TELAH JELAS dan TEPAT
serta mempunyai dasar dan alasan hukum yang SAH, oleh karenanya
ah
lik
2. Tentang Dasar dan Landasan HUKUM diajukannya Permohonan
Praperadilan ini adalah sebagai berikut:
am
ub
2.1. Bahwa perlu untuk dipahami dan diketahui atas lahirnya suatu
lembaga Praperadilan adalah karena terinspirasi oleh prinsip-prinsip
ep
yang bersumber dari adanya hak Habeas Corpus dalam sistem
k
si
kemerdekaan. Habeas Corpus memberikan hak kepada seseorang
melalui suatu surat perintah pengadilan menurut pejabat yang
ne
ng
do
gu
lik
ub
Konstitusi R.I.
R
2.3. Bahwa angka 1.4. amar Putusan Mahkamah Konstitusi R.I. Nomor
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
“Pasal 77 huruf a Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang
R
Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
si
1981, Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
ne
ng
Nomor 3209) tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang
tidak dimaknai termasuk penetapan tersangka, penggeledahan, dan
penyitaan.”
do
gu 2.4. Apabila Pasal 1 angka 10 KUHAP dihubungkan dengan Pasal 77
KUHAP dihubungkan pula dengan Putusan Mahkamah Konstitusi R.I.
In
A
Nomor 21/PUU-XII/2014 tanggal 28 April 2015, maka objek atau ruang
lingkup praperadilan secara terpadu adalah praperadilan memiliki
ah
lik
a. sah atau tidaknya penangkapan atas permintaan tersangka atau
keluarganya atau permintaan yang berkepentingan demi tegaknya
am
ub
hukum dan keadilan;
b. sah atau tidaknya penahanan atas permintaan tersangka atau
ep
keluarganya atau permintaan yang berkepentingan demi tegaknya
k
si
tersangka atau keluarganya atau permintaan yang berkepentingan
demi tegaknya hukum dan keadilan;
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
j. permintaan ganti kerugian bagi seorang yang perkara pidananya
R
dihentikan pada tingkat penyidikan.
si
k. permintaan ganti kerugian bagi seorang yang perkara pidananya
ne
ng
dihentikan pada tingkat penuntutan.
l. permintaan rehabilitasi bagi seorang yang perkara pidananya
dihentikan pada tingkat penyidikan.
do
gu m. permintaan rehabilitasi bagi seorang yang perkara pidananya
dihentikan pada tingkat penuntutan.
In
A
[Sumber : Selamat Lumban Gaol, “Perkembangan Ruang Lingkup
Praperadilan Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi R.I. Nomor
ah
lik
Maret 2017, (Jakarta : Fakultas Hukum Universitas Dirgantara
Marsekal Suryadarma, 2017), hlm. 79-80]
am
ub
2.5. Bahwa lebih lanjut Amar Putusan Mahkamah Konstitusi No. 130/PUU-
XIII/2015 tanggal 11 Januari 2017, pada pokoknya menyatakan “Pasal
ep
109 ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum
k
si
dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 secara bersyarat dan tidak mempunyai kekuatan hukum
ne
ng
do
gu
Penyidikan.”
2.6. Amar Putusan Mahkamah Konstitusi No. 130/PUU-XIII/2015 tanggal
ah
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
bertentangan dengan UUD 1945 dan dinyatakan tidak
R
mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang tidak
si
dimaknai “wajib memberitahukan telah dimulainya
ne
ng
penyidikan dalam jangka waktu satu hari setelah
dikeluarkannya surat perintah penyidikan dan
mengakibatkan penyidikan menjadi batal demi hukum
do
gu tanpa pemberitahuan penyidikan kepada penuntut
umum”.
In
A
Terhadap dalil permohonan para Pemohon a quo Mahkamah
mempertimbangkan sebagai berikut:
ah
lik
jaksa penuntut umum yang diwajibkan oleh KUHAP
memang seringkali mengalami kendala khususnya terkait
am
ub
dengan seringnya penyidik tidak memberikan Surat Perintah
Dimulainya Penyidikan (SPDP) maupun mengembalikan
ep
berkas secara tepat waktu. Hal tersebut jelas berimplikasi
k
si
dikarenakan mekanisme yang tidak tegas dan jelas. Hal
tersebut berimbas pada tidak adanya kepastian hukum
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
adalah kadangkala SPDP baru disampaikan setelah
R
penyidikan berlangsung lama. Adanya alasan bahwa
si
tertundanya penyampaian SPDP karena terkait dengan
ne
ng
kendala teknis, menurut Mahkamah, hal tersebut justru
dapat menyebabkan terlanggarnya asas due process of law
sebagaimana dijamin dalam Pasal 28D ayat (1) UUD 1945.
do
gu Mahkamah berpendapat, tertundanya penyampaian SPDP
oleh penyidik kepada jaksa penuntut umum bukan saja
In
A
menimbulkan ketidakpastian hukum akan tetapi juga merugikan
hak konstitusional terlapor dan korban/pelapor. Oleh karena itu
ah
lik
penting bagi Mahkamah untuk menyatakan bahwa pemberian
SPDP tidak hanya diwajibkan terhadap jaksa penuntut umum
am
ub
akan tetapi juga terhadap terlapor dan korban/pelapor. Alasan
Mahkamah tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa
terhadap terlapor yang telah mendapatkan SPDP, maka yang
ep
k
si
mendampinginya, sedangkan bagi korban/pelapor dapat
dijadikan momentum untuk mempersiapkan keterangan atau
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
2.7. Pendapat Para Ahli atas dan terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi
R
No. 130/PUU-XIII/2015 tanggal 11 Januari 2017 tersebut, adalah
si
sebagai berikut:
ne
ng
a. Dr. Riki Perdana Raya Waruwu, S.H.,M.H., Hakim yang
diperbantukan pada bagian HUMAS Mahkamah Agung R.I., pada
pokoknya berpendapat :
do
gu
“Putusan ini memberikan RUANG bagi TERSANGKA
In
A
melakukan PRAPERADILAN apabila pada saat berstatus
sebagai Terlapor BELUM MENERIMA SPDP atau lewatnya
ah
lik
itu. Acuannya adalah adanya prinsip due process of law yang
harus dipenuhi. Due Process of law : The conduct of legal
am
ub
proceedings according to established rules and principles for
the protection and enforcement of privat right, including
ep
notice and the right to a fair hearing beforing a tribunal with
k
si
hak konstitusional yang dijamin pelaksanaannya oleh
aparatur hukum sehingga SPDP sebagai bagian dari
ne
ng
do
gu
perkara-ma/keadaan-perkara-ma-th-2013/6-artikel/artikel-hakim-
agung/1449-praperadilan-pasca-4-putusan-ma-dr-riki-perdana-
ah
lik
raya-waruwu-s-h-m-h]
m
ub
Jakarta Barat
ep
ah
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
penyidik dengan Penuntut Umum, Terlapor, Korban/Pelapor.
R
Apabila hal tersebut tidak dilakukan maka dianggap telah
si
terjadi cacat prosedural dalam tahapan penyidikan karena
ne
ng
dipandang penyidikan yang dilakukan tidak transparan dan
tanpa adanya pengawasan.
CACATnya PROSEDURAL dalam PENYIDIKAN
do
gu MENGAKIBATKAN segala proses yang dilakukan pada tahap
PENYIDIKAN SEBELUM DISAMPAIKANnya SPDP adalah
In
A
bersifat unlawfull dan berimplikasi pada segala tindakan yang
telah dilakukan dalam tahapan penyidikan harus dinyatakan
ah
lik
Adapun KONSEKUENSI bagi penyidik apabila melewati
batas 7 hari belum menyerahkan SPDP kepada Penuntut
am
ub
Umum, Terlapor Dan Korban/Pelapor maka penuntut umum
dapat menolak berkas perkara yang diajukan penyidik.
ep
Apabila penuntut umum memaksakan untuk menerima
k
si
MENGAJUKAN PRAPERADILAN.
Dengan demikian, KETERLAMBATAN PENGIRIMAN SPDP
ne
ng
do
gu
lik
ub
tambah-satu-lagi-objek-praperadilan]
ep
ah
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
71/Pid.Pra/2017/PN.Jak.Sel, pada tanggal 12 Juli 2017, yang
R
terbuka untuk umum, pada pokoknya menyatakan :
si
ne
ng
“Dalam hal ini membatalkan tindakan penyidik, dalam hal ini
penyidikan dianggap tidak sah karena SPDP itu telah
melampaui batas waktu yang telah ditentukan oleh MK. Disitu
do
gu praperadilan yang akan memutus apakah keterlambatan
SPDP kepada terlapor ini apakah itu dapat dimaknai sebagai
In
A
pelanggaran konstitusional MK yang berakibat SPDP itu
dapat dibatalkan dan oleh karena itu dianggap tidak sah,”
ah
pungkasnya.
lik
[Sumber : Dr. Abdul Chair,S.H.,M.H., “Sidang Praperadilan Hary
am
ub
Tanoe, Saksi Ahli: Keterlambatan Penyerahan SPDP Adalah
Pelanggaran,” http://poskotanews.com/2017/07/12/saksi-ahli-
ep
keterlambatan-penyerahan-spdp-adalah-pelanggaran/]
k
ah
si
Kejaksaan Agung (Kejagung) R.I., pada pokonya menegaskan :
ne
ng
do
gu
lik
langkah positif,”
https://www.antaranews.com/berita/606555/kejagung-nilai-
m
ub
putusan-mk-soal-spdp-langkah-positif]
ka
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
DEMI HUKUM serta TIDAK MEMILIKI KEKUATAN HUKUM yang
R
MENGIKAT.
si
2.9. Bahwa dengan demikian KELALAIAN atau KETERLAMBATAN
ne
ng
Penyidik MENYERAHKAN SPDP kepada Terlapor/Tersangka
merupakan PENYIDIKAN yang TIDAK SAH dan PENYIDIKANnya
BATAL DEMI HUKUM serta TIDAK MEMILIKI KEKUATAN HUKUM
do
gu yang MENGIKAT, oleh karenanya merupakan ruang lingkup
PRAPERADILAN {Putusan Mahkamah Konstitusi No. 130/PUU-
In
A
XIII/2015 tanggal 11 Januari 2017 Jo. Putusan Mahkamah Konstitusi
R.I. Nomor 21/PUU-XII/2014 tanggal 28 April 2015}
ah
lik
Permohonan Praperadilan a quo yang dimohonkan oleh Pemohon
memiliki Dasar dan Alasan Hukum Yang SAH dan KUAT.
am
ub
3. FAKTA HUKUM-FAKTA HUKUM:
3.1. Bahwa Pemohon adalah TERLAPOR / SAKSI sehubungan dengan
ep
Laporan Polisi di POLRESTABES Kota BANDUNG No.Pol.:
k
si
dengan dugaan terjadinya Tindak Pidana KDRT yang diduga dilakukan
oleh TERLAPOR, dimana PELAPOR / SAKSI / KORBAN atas nama
ne
ng
do
gu
lik
ub
dimulai Pasal 50, Pasal 50A, Pasal 51, Pasal 51A, Pasal 52, Pasal 53,
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Pasal 54, Pasal 55, Pasal 56, Pasal 57, Pasal 58, Pasal 59, dan Pasal
R
60.
si
3.4. Bahwa pada tanggal 11 Desember 2017 Pemohon pernah menerima
ne
ng
Surat Panggilan No. S.Pgl/2539/XII/2017/Sat Reskrim tertanggal 11
Desember 2017 dikeluarkan/diterbitkan oleh Termohon II atas nama
Termohon I dalam rangka penyidikan dugaan Tindak Pidana
do
gu berdasarkan Laporan Polisi No.Pol.:
LP/2488/XI/2016/JBR/POLRESTABES tertanggal 04 Nopember 2016
In
A
dengan PELAPOR / SAKSI / KORBAN atas nama HENDRI LESTARI.
(“S.Pgl No. 2539 / 2017”) untuk DIPERIKSA pada hari SELASA,
ah
lik
SAKSI dalam perkara tindak pidana "Kekerasan fisik dalam rumah
tangga."
am
ub
3.5. Bahwa pada bagian Dasar dalam S.Pgl No. 2539 / 2017 tersebut,
disebutkan sebagai berikut :
ep
k
si
2. undang - Undang No. 2 Tahun 2002, tentang Kepolisian
Negara RI.
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
S.Pgl/2539.a/I/2018/Sat Reskrim tertanggal 04 Januari 2018 yang
R
dikeluar/diterbitkan oleh Termohon II atas nama Termohon I dalam
si
rangka penyidikan dugaan Tindak Pidana berdasarkan Laporan Polisi
ne
ng
No.Pol.: LP/2488/XI/2016/JBR/POLRESTABES tertanggal 04
Nopember 2016 dengan PELAPOR / SAKSI / KORBAN atas nama
HENDRI LESTARI. (“S.Pgl No. 2539.a / 2018”) untuk DIPERIKSA pada
do
gu hari JUMAT, tanggal 12 Januari 2018 jam 10.00 WIB diminta
keterangan selaku SAKSI dalam perkara tindak pidana "Kekerasan
In
A
fisik dalam rumah tangga."
3.8. Bahwa pada bagian Dasar dalam S.Pgl No. 2539.a / 2018 tersebut,
ah
lik
“Dasar : 1. pasal 7 ayat ( 1 ) huruf g, pasal 11, pasal 12, ayat ( 1 )
am
ub
dan ( 2), pasal 113 KUHAP.
2. undang - Undang No. 2 Tahun 2002, tentang Kepolisian
ep
Negara RI.
k
si
Pelapor Sdri. HENDRI LESTARI.
4. Surat Panggilan Ke-I Nomor: S.pgl. / 2539 / XII / 2017 /
ne
ng
do
gu
lik
ub
"Kekerasan fisik dalam rumah tangga yang terjadi pada hari Kamis
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Regency No. 31 RT. 02/12, Kel. Manjahlega, Kec. Rancasari, Kota
R
Bandung, sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 44 UU No. 23
si
tahun 2004 tentang PKDRT.”
ne
ng
3.10. Bahwa pada bagian Dasar dalam S.Pgl No. 1365 / 2018 tersebut,
disebutkan sebagai berikut :
“Dasar : 1. pasal 7 ayat ( 1 ) huruf g, pasal 11, pasal 12, ayat ( 1 )
do
gu dan ( 2), pasal 113 KUHAP.
2. undang - Undang No. 2 Tahun 2002, tentang Kepolisian
In
A
Negara RI.
3. laporan Polisi Nomor: LP / 2488 / XI / 2016 / JBR /
ah
lik
Pelapor Sdri. HENDRI LESTARI.
4. Surat perintah penyidikan Nomor : Sprin-sidik / 1562.a /
am
ub
IV / 2018 / Reskrim, tanggal 30 APRIL 2018.”
{Tanda Kursif dari dan oleh Pemohon}
ep
k
3.11. Bahwa apabila S.Pgl No. 2539 / 2017 dihubungan dengan S.Pgl No.
ah
2539 / 2018 dan dihubungkan pula dengan S.Pgl No. 1365 / 2018
R
si
tersebut, diperoleh ada 2 (dua) Surat Perintah Penyidikan yaitu Surat
Perintah Penyidikan Nomor : Sprin-sidik /1562.a / X / 2017 / Sat
ne
ng
do
gu
2018.
3.12. Bahwa apabila kedua Surat Perintah Penyidikan Nomor : Sprin-sidik /
1562.a / X / 2017 / Sat Reskrim, tanggal 30 Oktober 2017 dan Nomor :
In
A
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
APRIL 2018 tersebut DITERBITKAN / DIKELUARKAN oleh
R
Termohon I dan II SETELAH KELUARnya atau setelah adanya
si
Putusan Mahkamah Konstitusi No. 130/PUU-XIII/2015 tanggal 11
ne
ng
Januari 2017 tersebut
b. bahwa terhadap kedua Surat Perintah Penyidikan Nomor : Sprin-
sidik /1562.a / X / 2017 / Sat Reskrim, tanggal 30 Oktober 2017
do
gu dan Nomor : Sprin-sidik / 1562.a / IV / 2018 / Reskrim, tanggal 30
APRIL 2018 tersebut BERLAKU NORMA / KETENTUAN yang
In
A
terdapat dalam amar Putusan Mahkamah Konstitusi No. 130/PUU-
XIII/2015 tanggal 11 Januari 2017 tersebut.
ah
lik
MENYERAHKAN SPDP kepada Penuntut Umum,
Terlapor/Tersangka, dan Korban/Pelapor dalam waktu PALING
am
ub
LAMBAT 7 (tujuh) hari SETELAH DIKELUARKANnya Surat
Perintah Penyidikan.
ep
d. bahwa Penyidik WAJIB MEMBERITAHUKAN dan
k
si
LAMBAT 7 (tujuh) hari SETELAH DIKELUARKANnya Surat
Perintah Penyidikan Nomor : Sprin-sidik /1562.a / X / 2017 / Sat
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dalam Amar Putusan Mahkamah Konstitusi No. 130/PUU-XIII/2015
R
tanggal 11 Januari 2017, pada pokoknya menyatakan “Penyidik
si
WAJIB MEMBERITAHUKAN dan MENYERAHKAN Surat Perintah
ne
ng
Dimulainya Penyidikan kepada Penuntut Umum, Terlapor, dan
Korban/Pelapor dalam waktu PALING LAMBAT 7 (tujuh) hari
SETELAH DIKELUARKANnya Surat Perintah Penyidikan.”
do
gu 3.15. Bahwa dengan demikian Penyidikan yang dilakukan oleh Penyidik
TANPA SPDP atau dengan SPDP tetapi Penyerahannya MELEBIHI
In
A
WAKTU TUJUH HARI sebagaimana dimaksud dalam Amar Putusan
Mahkamah Konstitusi No. 130/PUU-XIII/2015 tanggal 11 Januari 2017
ah
lik
DEMI HUKUM serta TIDAK MEMILIKI KEKUATAN HUKUM yang
MENGIKAT.
am
ub
3.16. Bahwa dengan demikian KELALAIAN atau KETERLAMBATAN
Penyidik MENYERAHKAN SPDP kepada Terlapor/Tersangka
ep
merupakan PENYIDIKAN yang TIDAK SAH dan PENYIDIKANnya
k
si
PRAPERADILAN {Putusan Mahkamah Konstitusi No. 130/PUU-
XIII/2015 tanggal 11 Januari 2017 Jo. Putusan Mahkamah Konstitusi
ne
ng
do
gu
lik
ub
3.18. Bahwa oleh karenanya patut dan adil pula, Hakim Praperadilan,
menyatakan sebagai HUKUM Termohon I dan II TIDAK PERNAH
ka
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Januari 2017.
R
3.19. Bahwa oleh karenanya patut dan adil juga, Hakim Praperadilan,
si
menyatakan Penetapan Tersangka atas diri Pemohon VICTOR YOGA
ne
ng
WIDIYANTO, yang dilakukan oleh Termohon I dan II sebagaimana
ternyata pada Surat Panggilan No. S.Pgl/1365/VIII/2018/Reskrim
tertanggal 14 Agustus 2018 beserta segala turutan / lanjutan /
do
gu turunannya adalah TIDAK SAH, dengan segala akibat hukumnya.
3.20. Bahwa patut dan adil pula, Hakim Praperadilan menyatakan SPDP
In
A
yang dikeluarkan / diterbitkan oleh Termohon I dan II dalam rangkaian
penyidikan Laporan Polisi No.Pol.:
ah
lik
dengan PELAPOR / SAKSI / KORBAN atas nama HENDRI LESTARI
yang TIDAK DISAMPAIKAN oleh Termohon I dan II kepada Pemohon
am
ub
adalah BATAL dan TIDAK SAH serta TIDAK memiliki kekuatan hukum
yang mengikat, dengan segala akibat hukumnya.
ep
3.21. Bahwa sebagai konsekuensi hukum selanjutnya, patut dan adil,
k
menyatakan batal atau tidak sah serta tidak memiliki kekuatan hukum
ah
si
pemberitahuan, berita acara, surat panggilan maupun turutan /
turunannya lebih lanjut yang dikeluarkan / diterbitkan oleh Termohon I
ne
ng
do
gu
lik
ub
memiliki Dasar dan Alasan Hukum Yang SAH dan KUAT, oleh
R
hukumnya.
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
4. Bahwa Permohonan ini didasarkan kepada dalil-dalil yang dapat
R
dipertanggung-jawabkan disertai dengan bukti-bukti otentik, oleh karenanya
si
adalah wajar apabila Majelis berkenan mengabulkan Permohonan Pemohon
ne
ng
ini seluruhnya.
5. Bahwa oleh karena Pemohon telah berhasil membuktikan dalil
permohonannya, patut dan adil apabila biaya perkara dibebankan kepada
do
gunegara.
In
A
Hakim Praperadilan yang Kami Muliakan,
ah
lik
kiranya Yang Terhormat Hakim Tunggal yang memeriksa dan mengadili Perkara a
quo, berkenan kiranya memutuskan sebagai berikut :
am
ub
1. Menerima dan mengabulkan Permohonan Pemohon seluruhnya;
2. Menyatakan sebagai HUKUM Termohon I dan II TIDAK PERNAH
ep
k
si
Sprin-sidik /1562.a / X / 2017 / Sat Reskrim, tanggal 30 Oktober 2017 dan
nomor : Sprin - Sidik / 1562.a / IV / 2018 / Reskrim, tanggal 30 April 2018
ne
ng
do
gu
lik
ub
es
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
TIDAK DISAMPAIKAN oleh Termohon I dan II kepada Pemohon adalah
R
BATAL dan TIDAK SAH serta TIDAK memiliki kekuatan hukum yang
si
mengikat, dengan segala akibat hukumnya.
ne
ng
6. Menyatakan batal atau tidak sah serta tidak memiliki kekuatan hukum yang
mengikat atas segala surat ketetapan, surat perintah, surat pemberitahuan,
berita acara, surat panggilan beserta segala turutan termasuk lampirannya /
do
gu turunanya lebih lanjut yang dikeluarkan / diterbitkan oleh Termohon I dan II
dalam rangkaian penyidikan Laporan Polisi No.Pol.:
In
A
LP/2488/XI/2016/JBR/POLRESTABES tertanggal 04 Nopember 2016
dengan PELAPOR / SAKSI / KORBAN atas nama HENDRI LESTARI,
ah
lik
7. Menghukum dan memerintahkan Termohon I dan II untuk menerbitkan
Surat Ketetapan Penghentian Penyidikan atas nama Pemohon VICTOR
am
ub
YOGA WIDIYANTO terhadap laporan polisi Nomor:
LP/2488/XI/2016/JBR/POLRESTABES tertanggal 04 Nopember 2016
ep
dengan PELAPOR / SAKSI / KORBAN atas nama HENDRI LESTARI,
k
8. Menghukum Para Termohon dan Para Turut Termohon untuk tunduk dan
R
si
patuh serta memenuhi dan melaksanakan putusan ini.
9. Membebankan biaya perkara kepada negara.
ne
ng
do
gu
lik
SH ;
m
hadir Kuasanya yang bernama AKBP KARTIMAN WIRANTO, SH., MH., AKP TETI
ka
bernama KOMBES POL JULIAT PERMADI WIBOWO, S.I.K., MH., AKP JIMMY
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
HERYANTO H MANURUNG, SH., S.I.K., IPDA SATRIA ANGGARA PINANDITA,
R
SH., BRIPKA A. ISKANDAR, SH., MH., BRIPKA INDRA BINTARA FUTRA, SH.,
si
berdasarkan Surat Kuasa masing-masing tertanggal 29 Oktober 2018 ;
ne
ng
Untuk kepentingan Turut Termohon I, hadir Kuasanya yang bernama
MARDI HIMAWAN, SH., Jaksa Pengacara Negara, berdasarkan Surat Kuasa
do
gu
tertanggal 29 Oktober 2018 ;
In
A
alasan yang sah dan tidak menyuruh wakilnya untuk datang kemuka persidangan
meskipun telah dipanggil secara sah dan patut berdasarkan Relaas Panggilan
ah
lik
sidang yang dijalankan oleh Juru Sita Pengadilan Negeri Bandung Klas I A Khusus
masing-masing tertanggal, 14 September 2018, 3 Oktober 2018 dan 19 November
2018 ;
am
ub
Untuk Turut Termohon III dan Turut Termohon IV tidak datang menghadap
kepersidangan tanpa alasan yang sah dan tidak menyuruh wakilnya untuk datang
ep
k
kemuka persidangan meskipun telah dipanggil secara sah dan patut berdasarkan
ah
Relaas Panggilan sidang yang dijalankan oleh Juru Sita Pengadilan Negeri
R
si
Bandung Klas I A Khusus masing-masing tertanggal 12 September 2018, 2
Oktober 2018 dan 2 November 2018 ;
ne
ng
do
gu
secara sah sebanyak 3 (tiga) kali, maka Hakim berpandangan bahwa Turut
Termohon II, Turut Termohon III dan Turut Termohonn IV tidak mempergunakan
In
A
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
A. DALAM EKSEPSI
si
1. Bahwa TERMOHON I, II, III dan IV menolak dengan tegas dalil-dalil yang
disampaikan oleh PEMOHON, kecuali terhadap apa yang TERMOHON akui
ne
ng
kebenarannya;
2. PEMOHON keliru, salah alamat atau error in persona dalam mengajukan
do
gu praperadilan terhadap TERMOHON III dan IV karena tidak ada kaitan atau
hubungan langsung dengan penanganan perkara ini;
3. TERMOHON III dan IV adalah pembina fungsi dan atasan struktural
In
A
TERMOHON I dan II;
4. Sebagaimana dijelaskan didalam Pasal 9 UU No. 8 tahun 1981 tentang
ah
lik
Hukum Acara Pidana dan Pasal 17 UU No. 2 tahun 2002 tentang Polri yang
menyatakan bahwa Polri mempunyai wewenang dan tugas masing-masing
am
ub
5. Dengan telah adanya fakta bahwa permohonan yang diajukan oleh
PEMOHON keliru, salah alamat atau error in persona maka sudah
ep
k
si
B. DALAM POKOK PERKARA
1. Bahwa apa yang sudah tertuang di dalam Eksepsi dianggap termuat dalam
ne
ng
do
gu
lik
ub
telah terjadi tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan
oleh PEMOHON dengan cara memukul Istri PEMOHON dibagian wajah
ka
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
terjatuh ke kasur, namun saat Istri PEMOHON hendak bangun dari tempat
R
tidur Istri PEMOHON ditampar lagi oleh PEMOHON, kemudian mulut dan
si
hidung Istri PEMOHON dibekap dengan kedua tangan PEMOHON yang
ne
ng
mengakibatkan Istri PEMOHON sulit bernafas, tak lama kemudian
PEMOHON pergi meninggalkan Istri PEMOHON, PEMOHON melakukan
pemukulan ke wajah Istri PEMOHON sebanyak 2 (dua) kali mengenai bibir
do
gu dan mulut sebelah kiri yang mengakibatkan kesulitan saat makan,
PEMOHON sering melakukan penganiayaan bila terjadi selisih paham,
In
A
atas perbuatan itu PEMOHON diduga melanggar Pasal 44 UU RI No. 23
Tahun 2004 tentang Penghapusan KDRT”.
ah
lik
menerbitkan administrasi berupa Surat Perintah Tugas nomor :
Sp.Tugas/1562/XI/2016/Reskrim tanggal 16 November 2016 dan Surat
am
ub
Perintah Penyelidikan nomor : SP. Lidik/1562.b/ XI/2016/Reskrim tanggal
16 November 2016 sebagai dasar untuk menindaklanjuti laporan;
ep
4. Bahwa dalam proses penyelidikan, TERMOHON I dan II telah melakukan
k
si
terhadap Istri PEMOHON dan tindakan ini telah mendapat hasil VER
dari Dokter RS Bungsu;
ne
ng
do
gu
lik
terhadap Istri PEMOHON dan tindakan ini telah mendapat hasil VER
Psikis dari Dokter RS Bhayangkara Sartika Asih.
m
ub
ep
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
6. Bahwa selanjutnya TERMOHON I dan II menerbitkan Surat Perintah
R
Tugas nomor : SP.Gas/1562/X/2017/Reskrim tanggal 30 Oktober 2017
si
dan Surat Perintah Penyidikan nomor : SP.Sidik/1562.a/X/2017/Reskrim
ne
ng
tanggal 30 Oktober 2017, TERMOHON juga telah memberitahukan
dimulainya penyidikan tersebut kepada Kepala Kejaksaan Negeri
Bandung melalui surat nomor : B/522/VIII/2017/Sat Reskrim tanggal 30
do
gu Oktober 2017 dan tembusannya pada tanggal 2 November 2017 telah
TERMOHON I dan II sampaikan kepada Pelapor/Istri PEMOHON dan
In
A
Terlapor/PEMOHON;
7. Untuk penyesuaian daftar nama personil yang menangani perkara ini,
ah
lik
menerbitkan Surat Perintah Tugas nomor : SP.Gas/1562/IV/2018/Reskrim
tanggal 30 April 2018 dan Surat Perintah Penyidikan nomor :
am
ub
SP.Sidik/1562.a/IV/2018/Reskrim tanggal 30 April 2018;
8. Bahwa kemudian TERMOHON I dan II telah melakukan pemeriksaan
ep
serta mendengar keterangan dari 4 (empat) orang saksi yang semuanya
k
si
b. Saudari PIPIN (Pembantu rumah tangga);
c. GABRIEL YOGA LILYA JASMINE (anak Pelapor);
ne
ng
do
gu
lik
ub
2 Agustus 2018;
ep
ah
10. Bahwa berdasarkan keterangan para saksi dan bukti yang telah disita
R
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
a. PEMOHON melakukan tindak pidana kekerasan fisik dalam rumah
R
tangga tersebut pada hari Kamis tanggal 3 November 2016 sekira
si
pukul 22.00 Wib didalam kamar rumah Komplek Saturnus Regency
ne
ng
No. 31 RT. 02 RW. 12 Kota Bandung dengan cara memukul di bagian
wajah mengenai bibir dan pipi sebelah kiri sebanyak 1 (satu) kali yang
berawal dari perselihan antara Istri PEMOHON dengan PEMOHON
do
gu hingga terjadi aksi saling dorong-mendorong sampai Istri PEMOHON
terjatuh ketempat tidur, saat Pelapor hendak bangun dari tempat tidur
In
A
kedua tangan PEMOHON membekap mulut dan hidung hingga Istri
PEMOHON kesulitan bernafas, atas kejadian tersebut Istri
ah
lik
b. PEMOHON diduga melanggar Pasal 44 UU RI No. 23 Tahun 2004
tentang Penghapusan KDRT dan didalam ketentuan Pasal 55 UU RI
am
ub
No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan KDRT ditentukan bahwa
”Sebagai salah satu alat bukti yang sah, keterangan seorang saksi
ep
korban saja sudah cukup untuk membuktikan bahwa terdakwa
k
bersalah, apabila disertai dengan suatu alat bukti yang sah lainnya”;
ah
si
tersebut terjadi karena Istri PEMOHON menolak permintaan
PEMOHON untuk melakukan hubungan badan dikarenakan sedang
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
keesokan harinya saksi melihat bibir Ibunya (Istri PEMOHON)
R
bengkak dan ada lecet;
si
f. PEMOHON menjelaskan bahwa perselisihan terjadi karena Istri
ne
ng
PEMOHON meminta cerai namun tidak ditanggapi hingga Istri
PEMOHON emosi, kemudian PEMOHON memperlihatkan screenshot
akun dan percakapan path antara Istri PEMOHON dengan seorang
do
gu pria, kemudian Istri PEMOHON berusaha mengambil handphone milik
PEMOHON dan ketika Istri PEMOHON akan membantingnya
In
A
PEMOHON mengambil kembali untuk mempertahankannya;
g. Penyidik telah mendapatkan bukti Visum Et Repertum Fisik dan
ah
lik
tindak pidana yang terjadi;
h. PEMOHON memberi keterangan tidak memukul Istri PEMOHON,
am
ub
akan tetapi Istri PEMOHON menjelaskan bahwa luka yang dialaminya
karena dipukul oleh PEMOHON dan saksi IPIN mendengar adanya
ep
keributan didalam kamar Istri PEMOHON serta hasil Visum Et
k
si
mengacu pada ketentuan Pasal 55 UU RI No. 23 Tahun 2004 tentang
Penghapusan KDRT yang berbunyi ”Sebagai salah satu alat bukti
ne
ng
yang sah, keterangan seorang saksi korban saja sudah cukup untuk
membuktikan bahwa terdakwa bersalah, apabila disertai dengan
do
gu
suatu alat bukti yang sah lainnya” maka untuk kondisi ini PEMOHON
patut diduga sebagai pelaku tindak pidana.
In
A
11. Bahwa pada hari Selasa tanggal 17 Mei 2018 TERMOHON I dan II
melaksanakan gelar perkara dan dalam kesimpulan gelar perkara tersebut
ah
lik
ub
12. Bahwa sebagai tindak lanjut gelar perkara tersebut, TERMOHON I dan II
ep
es
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
13. Bahwa TERMOHON mengirimkan surat panggilan ke-2 nomor :
R
Sp.Gil/1365.a/IX/ 2018/Reskrim tanggal 17 September 2018 kepada
si
PEMOHON untuk hadir pada hari Kamis tanggal 20 September 2018 pukul
ne
ng
10.00 Wib guna didengar keterangannya sebagai Tersangka tetapi
PEMOHON tidak hadir memenuhi panggilan TERMOHON I dan II, kemudian
pada tanggal 25 September 2018 PEMOHON hadir menemui Penyidik tetapi
do
gu menyatakan tidak bersedia diperiksa sebagai Tersangka dan meminta
Penyidik untuk menunggu hasil putusan sidang praperadilan;
In
A
14. Bahwa terhadap Penetapan Tersangka yang dilakukan oleh TERMOHON I
dan II, selanjutnya PEMOHON merasa keberatan dan mengajukan upaya
ah
lik
dengan dalil yang TERMOHON tanggapi sebagai berikut :
am
ub
a. Tanggapan TERMOHON terhadap dalil PEMOHON yang menyatakan
bahwa TERMOHON tidak memberitahukan dan menyerahkan SPDP
kepada PEMOHON.
ep
k
R
keterangan kepada beberapa orang saksi termasuk PEMOHON dan
si
dalam keterangannya pada Berita Acara Interogasi (BAI) tanggal 24
ne
November 2016 PEMOHON menjelaskan tentang identitas diri
ng
do
gu
lik
penyidikan berupa Sp. Tugas, Sp. Sidik dan SPDP kepada JPU,
Pelapor dan Terlapor yang dalam pelaksanaannya SPDP kepada
m
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
12 Kel. Manjahlega Kec. Rancasari Kota Bandung diterima oleh Istri
R
PEMOHON;
si
4) Tidak benar bila PEMOHON mendalilkan tidak pernah menerima
ne
ng
SPDP dari TERMOHON karena TERMOHON I dan II pada tanggal 2
November 2017 sudah melaksanakan kewajibannya untuk
memberitahukan dan menyerahkan SPDP ke alamat Komplek
do
gu Saturnus Regency No. 31 RT. 02 RW. 12 Kel. Manjahlega Kec.
Rancasari Kota Bandung sebelum 7 (tujuh) hari setelah
In
A
dikeluarkannya surat perintah penyidikan sesuai ketentuan hukum
yang berlaku berdasarkan putusan MK No.130/PUU-XII/2015, dengan
ah
lik
diterimanya SPDP oleh Terlapor haruslah ditolak;
5) Selanjutnya dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Saksi tanggal 12
am
ub
Januari 2018 dan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Tersangka tanggal
25 September 2018 PEMOHON tetap menggunakan alamat Komplek
ep
Saturnus Regency No. 31 RT. 02 RW. 12 Kel. Manjahlega Kec.
k
si
mengirimkan SPDP untuk PEMOHON ke alamat tersebut adalah
tindakan yang benar.
ne
ng
do
bahwa TERMOHON salah menerapkan hukum pidana dalam
gu
lik
ub
es
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
secara detail rangkaian dugaan tindak pidana kekerasan dalam rumah
R
tangga yang terjadi dan keterangan PEMOHON tersebut telah
si
dilengkapi dengan keterangan saksi korban serta keterangan 2 (dua)
ne
ng
saksi lainnya;
4) Dalam tahap penyidikan, TERMOHON I dan II telah mendapatkan
keterangan dari 4 (empat) orang saksi dan melakukan penyitaan
do
gu terhadap 1 (satu) buah cermin retak yang berada di dalam kamar dan
hasil Visum Et Repertum Fisik dari RS Bungsu mengenai luka yang
In
A
dialami oleh Istri PEMOHON karena benturan benda tumpul, hasil
Visum Et Repertum Fisik itu berkesesuaian dengan keterangan yang
ah
lik
5) Bahwa dalam proses penyidikan tindak pidana, TERMOHON I dan II
telah berkeyakinan dan menetapkan PEMOHON sebagai tersangka
am
ub
berdasarkan lebih dari 2 (dua) bukti yang sah berupa :
a. Keterangan saksi :
(1) Saudari HENDRI LESTARI (Pelapor) /Istri PEMOHON;
ep
k
si
(4) Saudara VICTOR YOGA WIDIYANTO (Terlapor) /
PEMOHON.
ne
ng
b. Surat
do
gu
lik
ub
c. Petunjuk
ep
es
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
7) Bahwa TERMOHON I dan II dalam proses penyidikan telah
R
memperoleh minimal 2 (dua) alat bukti sebagaimana yang
si
dipersyaratkan dalam Pasal 184 KUHAP dan Putusan Mahkamah
ne
ng
Konstitusi Nomor : 21/PUU-XII/2014, yaitu : alat bukti keterangan dari
4 (empat) orang saksi, alat bukti surat dan alat bukti petunjuk;
8) Bahwa dengan telah terpenuhinya alat bukti dalam proses penyidikan,
do
gu maka Penetapan Tersangka yang dilakukan oleh TERMOHON I dan II
kepada PEMOHON harus dinyatakan sah menurut hukum. Oleh
In
A
karena itu sudah sepantasnya apabila permohonan dari pihak
PEMOHON ditolak untuk seluruhnya.
ah
lik
15. Bahwa berdasarkan dalil-dalil yang telah TERMOHON uraikan diatas, maka
tindakan Kepolisian yang dilakukan oleh TERMOHON I dan II berupa
am
ub
Penetapan Tersangka terhadap PEMOHON adalah merupakan tindakan yang
sah menurut hukum dan sesuai dengan prosedur karena telah memenuhi
syarat formil dan materil serta dalam kapasitasnya melaksanakan perintah
ep
k
si
tidak bertentangan dengan hukum dan Sah Menurut Hukum.
ne
ng
Jawaban tersebut di atas, TERMOHON memohon kiranya Yang Mulia Hakim yang
memeriksa dan mengadili perkara Praperadilan ini berkenan untuk memutuskan
do
gu
sebagai berikut :
Dalam Eksepsi :
In
A
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
4. Menghukum PEMOHON untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara
R
ini.
si
Atau
ne
ng
Apabila Hakim berpendapat lain, maka dalam peradilan yang baik ini mohon
putusan yang seadil-adilnya (Ex Aequo et Bono).
do
gu Menimbang, bahwa atas permohonan Pemohon tersebut diatas, Termohon
V dan VI telah mengajukan jawabannya tertanggal 17 Desember 2018 yang berisi
In
A
sebagai berikut :
DALAM EKSEPSI
ah
lik
ERROR IN PERSONA
am
ub
Ketentuan Pasal 1 angka 1 KUHAP menjelaskan bahwa:
“Penyidik adalah Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia atau Pejabat Pegawai
ep
Negeri Sipil tertentu yang diberi wewenang khusus oleh Undang-Undang untuk
k
melakukan Penyidikan.”
ah
si
Kemudian berdasarkan ketentuan Pasal 6 ayat (1) KUHAP ditentukan bahwa:
ne
ng
do
gu
Undang-Undang.”
Ketentuan-ketentuan tersebut di atas, yang kemudian dikaitkan lagi dengan
ketentuan-ketentuan Pasal 7 dan Pasal 8 KUHAP, jelas menunjukkan bahwa
In
A
lik
ub
es
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
seharusnya yang dijadikan pihak Termohon dalam permohonan Praperadilan
R
tersebut adalah Pejabat Penyidiknya sehingga membuat permohonan Pemohon
si
menjadi kabur (obscuur libel).
ne
ng
Untuk lebih jelasnya, selanjutnya mohon diperhatikan ketentuan Pasal 82 ayat (1)
huruf b KUHAP menyebutkan bahwa :
do
gu
“dalam memeriksa dan memutus tentang sah atau tidaknya penangkapan atau
penahanan, sah atau tidaknya penghentian penyidikan atau penuntutan,
In
A
permintaan ganti kerugian dan atau rehabilitasi akibat tidak sahnya penangkapan
atau penahanan, akibat sahnya penghentian penyidikan atau penuntutan dan ada
ah
benda yang disita yang tidak termasuk alat pembuktian, hakim mendengar
lik
keterangan baik dari tersangka atau pemohon maupun dari pejabat yang
berwenang”.
am
ub
Ketentuan Pasal 82 ayat (1) huruf b KUHAP tersebut di atas lebih memperjelas
lagi bahwa dalam perkara Praperadilan yang dapat dijadikan sebagai pihak
ep
k
Termohon adalah Pejabat Penyidik itu sendiri, bukan atasan dari penyidik. Perlu
ah
si
diatur dalam hukum acara perdata pada umumnya yang dapat mendudukan
ne
ng
sebuah badan hukum sebagai pihak. Dalam konteks Praperadilan, secara yuridis
yang dapat didudukan sebagai pihak Termohon hanyalah Pejabat Penyidiknya.
do
gu
lik
ub
ep
Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia yang berbunyi “Dalam
rangka pelaksanaan Peran dan fungsi Kepolisian, wilayah negara Republik
ah
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Ketentuan Pasal 10 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun
R
2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, menyebutkan :
si
(1) Pimpinan Kepolisian Negara Republik Indonesia di daerah hukum
ne
ng
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2), bertanggung jawab atas
pelaksanaan tugas dan wewenang kepolisian secara hierarki.
(2) Ketentuan mengenai tanggung jawab secara hierarki sebagaimana
do
gu dimaksud dalam ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Keputusan Kapolri.
In
A
Nomor 6 tahun 2017 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan
Organisasi Pada Tingkat Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia,
ah
lik
dalam pelaksanaan peran dan fungsi Kepolisian telah terbagi berdasarkan daerah
Hukum pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dimaksud dilakukan secara
am
ub
hierarki dan berjenjang, oleh karena itu dalil Pemohon ini haruslah ditolak atau
dikesampingkan. ep
PERMOHONAN
k
ah
si
amar putusan sebagai berikut :
ne
ng
do
gu
seluruhnya;
lik
ub
DALAM EKSEPSI
ka
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
"Pengadilan Negeri berwenang untuk memeriksa dan mernutus, sesuai
R
dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang ini tentang :
si
a. sah atau tidaknya penangkapan, penahanan, penghentian penyidikan
ne
ng
atau penuntutan ;
b. ganti kerugian dan atau rehabilitasi bagi seorang yang perkara
do
gu pidananya dihentikan pada tingkat penyidikan atau penuntutan.
In
A
beralasan dan sah menurut hukum apabila eksepsi Turut Termohon Praperadilan I
diterima dan menyatakan permohonan praperadilan tidak dapat diterima (niet
ah
ontvankelijk verklaard).
lik
DALAM POKOK PERKARA
am
ub
1. Bahwa Turut Termohon Praperadilan I memohon agar hal-hal yang
dikemukakan Dalam Eksepsi dimasukkan pula Dalam Pokok Perkara ;
ep
2. Bahwa Turut Termohon Praperadilan I menolak keras seluruh dalil Pemohon
k
si
menerbitkan Surat Perintah Penunjukan Penuntut Umum Untuk Mengikuti
Perkernbangan Penyidikan Perkara Tindak Pidana Umum (P.16) atas dasar
ne
ng
do
gu
4. Bahwa satu bulan kemudian sehubungan berkas perkara belum diserahkan dari Penyidik
ke Penuntut Umum, tepat tanggal 11 Desember 2007 Turut Termohon Praperadilan I
ah
lik
menerbitkan Surat Permintaan Hasil Penyidikan atas nama VICTOR YOGA WIDIYANTO
(P.17) yang ditujukan kepada Kapolrestabes Bandung. (vide Pasal 110 KUHAP).
m
ub
6. Bahwa sampai dengan saat ini Turut Termohon Praperadilan I belum mendapatkan
ah
Termohon Praperadilan I.
es
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan di atas, maka beralasan dan sah
R
menurut hukum apabila gugatan Pemohon Praperadilan ditolak untuk seluruhnya atau
si
setidak-tidaknya tidak dapat diterima.
ne
ng
Berdasarkan uraian di atas, bersama ini Turut Termohon Praperadilan I
meminta dengan hormat kepada Hakim Tunggal yang memeriksa dan rnengadili
do
gu
perkara praperadian ini untuk berkenan memberikan putusan sebagai berikut: :
DALAM EKSEPSI
In
A
1. Menerima Eksepsi Turut Termohon Praperadilan I untuk seluruhnya ;
ah
lik
2. Menyatakan Permohonan Praperadilan dari Pemohon tidak dapat diterima.
ub
1. Menolak permohonan praperadilan untuk seluruhnya ;
2. Menyatakan permohonan praperadilan ditolak untuk seluruhnya atau setidak-
ep
k
si
ATAU
ne
ng
Jika Hakim Tunggal Praperadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-
adilnya (ex aequo et bono).
do
gu
Duplik ;
m
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Tentang Mahkamah Konstitusi (“Perubahan Kesatu UUMK” : bukti P—
R
1B).
si
3. P- 1C Fotokopi dari Print Out Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Perubahan Kedua Atas
ne
ng
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi
(“Perubahan Kedua UUMK”: bukti P—1C).
do
4. gu P- 1D Fotokopi dari Print Out Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun
2014 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Perubahan Kedua Atas
In
A
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi
menjadi Undang-Undang (“Penetapan PERPU No. 1 Tahun 2013
ah
lik
5. P- 2 Fotokopi dari Print Out Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia
Nomor 21/PUU-XII/2014 tanggal 28 April 2015 terkait perluasan dan
am
ub
penambahan ruang lingkup praperadilan (“Putusan No. 21/PUU-XII/2014” :
bukti P—2).
6. P- 3 Fotokopi dari Print Out Jurnal Ilmu Hukum Dirgantara, Volume 7 No. 2, Maret
ep
k
si
XII/2014 (“Jurnal Ilmu Hukum Dirgantara, Volume 7 No. 2, Maret 2017
ne
hlm. 79-80” : bukti P—3).
ng
do
gu
lik
ub
9. P- 6 Fotokopi dari Print Out Berita tentang “Putusan Fenomenal, MK Tambah Satu
ah
3394387/putusan-fenomenal-mk-tambah-satu-lagi-objek-praperadilan
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
(“Berita tentang Putusan Fenomenal, MK Tambah Satu Lagi Objek
R
Praperadilan” : bukti P—6).
si
10. P- 7 Fotokopi dari Print Out Berita tentang “Keterlambatan Penyerahan SPDP
Adalah Pelanggaran”, (memuat keterangan dari Dr. Abdul Chair, S.H.,M.H.,
ne
ng
Saksi Ahli dalam perkara praperadilan Hary Tanoesoedibjo yang ditetapkan
sebagai tersangka dalam kasus SMS Kaleng, Sumber :
do
gu http://poskotanews.com/2017/07/12/saksi-ahli-keterlambatan-penyerahan-
spdp-adalah-pelanggaran/) [“Keterangan Ahli Hukum Pidana” : bukti P-
7].
In
A
11. P- 8 Fotokopi dari Print Out Berita tentang Kejagung nilai putusan MK soal SPDP
langkah positif, (memuat keterangan dari Chairul Amir. Kepala Biro Hukum
ah
dan Hubungan Luar Negeri Kejagung R.I “Jika tanpa SPDP atau melebihi
lik
waktu tujuh hari itu, maka penyidikannya bisa batal demi hukum”, Sumber :
https://www.antaranews.com/berita/606555/kejagung-nilai-putusan-mk-soal-
am
ub
spdp-langkah-positif [“Keterangan Kepala Biro Hukum dan Hubungan
Luar Negeri Kejagung R.I” : bukti P—8].
12. P- 9 Fotokopi dari Asli Surat Tanda Penerimaan Laporan Nomor :
ep
k
bukti P—9).
R
13. P- 10 Fotokopi dari Turunan/Salinan Putusan Pengadilan Negeri Bandung Kelas IA
si
Khusus No. 447/Pdt.G/2016/PN.Bdg tertanggal 21 Juni 2017. (“Putusan No.
ne
447/Pdt.G/2016/PN.Bdg.”: bukti P—10).
ng
do
gu
lik
ub
17. P- 14 Fotokopi dari asli Surat Panggilan Ke-II kepada Pemohon Nomor
S.Pgl/2539.a/I/2018/Sat Reskrim yang dikeluarkan/diterbitkan oleh
ka
ep
18. P- 15 Fotokopi dari Asli penyampaian suara hati Pemohon kepada Kapolrestabes
R
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
proporsional dalam menangani pelaporan Pemohon terhadap istrinya,
R
Hendri Lestari, atas tuduhan tindak pidana perzinahan No.
si
LP/577/III/2017/JBR/POLRESTABES, dengan pelaporan Hendri Lestari
terhadap Pemohon atas tuduhan tindak pidana KDRT No.
ne
ng
LP/2488/XI/2016/POLRESTABES (“Tuduhan yang Minim Alat Bukti -
Tribun Jabar”: bukti P—15).
do
19. gu P- 16 Fotokopi dari Asli Surat Kompolnas No. B-36 B/Kompolnas/1/2018
tertanggal 8 Januari 2018 perihal Informasi Penanganan Saran dan Keluhan
Masyarakat sebagai tanggapan atas Surat Pemohon kepada Kompolnas
In
A
tertanggal 20 Desember 2017 (“Surat Kompolnas No. B-36
B/Kompolnas/1/2018”: bukti P—16).
ah
lik
20. P- 17 Fotokopi dari Asli Surat Kompolnas No. B-36D/Kompolnas/2/2018 tertanggal
21 Februari 2018 perihal Hasil Klarifikasi Penanganan SKM Sdr. VICTOR
YOGA WIDIYANTO sebagai tanggapan kedua atas Surat Pemohon kepada
am
ub
Kompolnas tertanggal 20 Desember 2017 (“Surat Kompolnas No. B-36
D/Kompolnas/2/2018”: bukti P—17).
ep
21. P- 18 Fotokopi dari Turunan/Salinan Putusan Pengadilan Negeri Bandung Kelas
k
si
22. P- 19 Fotokopi dari Fotokopi Surat Panggilan kepada Pemohon Nomor
S.Pgl/1365/VIII/2018/Reskrim yang dikeluarkan/diterbitkan oleh Termohon II
ne
ng
do
gu
24. P- 21 Fotokopi dari asli Tanda Terima Surat Permohonan SPDP tertanggal 3
September 2018 (“Tanda Terima Permohonan SPDP” : bukti P–21).
ah
lik
25. P- 22 Fotokopi dari Fotokopi Surat Panggilan Ke-II kepada Pemohon Nomor
S.Pgl/1365.a/IX/2018/Reskrim yang dikeluarkan/diterbitkan oleh Termohon II
atas nama Termohon I tertanggal 17 September 2018 (“S.Pgl No. 1365.a /
m
ub
ep
es
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
27. P- 24 Fotokopi dari Asli Tanda Terima Pengiriman Surat Tunda Riksa dari
R
Polrestabes Bandung tertanggal 19 September 2018 (“Tanda Terima
si
Pengiriman Surat Tunda Riksa" : bukti P—24).
28. P- 25 Fotokopi dari Asli Tanda Terima Pengiriman Tembusan Surat Tunda Riksa
ne
ng
kepada Hakim Tunggal Perkara Praperadilan No.
24/Pid.Prap/2018/PN.Bdg, tertanggal 20 September 2018 (“Tanda
do
29.
gu P- 26
Terima Pengiriman Tembusan Surat Tunda Riksa" : bukti P—25).
Fotokopi dari print out foto Berita Acara Pemeriksaan Tersangka di Unit
Pelayanan dan Perlindungan Anak Polrsetabes Pemohon tertanggal 25
In
A
September 2018 yang memuat keterangan bahwa Pemohon belum bersedia
untuk memberikan keterangan sebagai Tersangka dalam perkara tindak
ah
lik
pidana kekerasan fisik dalam rumah tangga, dengan alasan Pemohon
sedang melakukan upaya hukum praperadian dan setelah ada putusan
praperadilan tersebut Pemohon akan mengikuti hasil putusan (“BAP
am
ub
tertanggal 25 September 2018” : bukti P—26).
30. P- 27 Fotokopi dari Asli Surat dari kuasa hukum Pemohon kepada Kompolnas
tertanggal 21 September 2018 perihal Penyampaian Tembusan Surat
ep
k
si
31. P- 28 Print out dari foto Resi Pengiriman Penyampaian Tembusan Surat dan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
3. Foto Copy Surat Perintah Penyelidikan nomor : Sprin-Lidik/
R
1562.b/XI/2016/Reskrim tanggal 16 November 2016, selanjutnya diberi tanda
si
bukti T- 3 ;
ne
ng
4. Foto Copy Surat permintaan Visum Et Repertum nomor : B/409/
XI/2016/Reskrim tanggal 4 November 2016, selanjutnya diberi tanda bukti T-
4;
do
5.
gu
Foto Copy Surat RS Bungsu nomor : 132/CM/RSUB/XI/2016 mengenai hasil
Visum Et Repertum Fisik, selanjutnya diberi tanda bukti T- 5 ;
In
A
6. Foto Copy Surat permintaan Visum Et Repertum Psychiatricum nomor :
B/63/II/2017/Reskrim tanggal 27 Februari 2017, selanjutnya diberi tanda bukti
ah
T- 6 ;
lik
7. Foto Copy Surat RS Bhayangkara Sartika Asih nomor : 17/V/ 2017/RSBSA
mengenai hasil Visum Et Repertum Psychiatricum, selanjutnya diberi tanda
am
ub
bukti T- 7 ;
8. Foto Copy Laporan Hasil Penyelidikan (LHP) tanggal 17 Juli 2017, selanjutnya
ep
diberi tanda bukti T- 8 ;
k
9. Foto Copy Risalah gelar perkara tanggal 12 Oktober 2017 (naik sidik),
ah
si
10. Foto Copy Surat Perintah Tugas nomor : Sprin-Gas/ 1562/X/2017/Sat Reskrim
tanggal 30 Oktober 2017, selanjutnya diberi tanda bukti T- 10 ;
ne
ng
do
gu
lik
ub
T- 14 ;
15. Foto Copy Berita acara pemeriksaan saksi HENDRI LESTARI (Pelapor),
ka
16. Foto Copy Berita acara pemeriksaan saksi PIPIN, selanjutnya diberi tanda
ah
bukti T- 16 ;
R
17. Foto Copy Berita acara pemeriksaan saksi GABRIEL YOGA LILYA JASMINE,
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
18. Foto Copy Berita acara pemeriksaan saksi VICTOR YOGA WIDIYANTO,
R
selanjutnya diberi tanda bukti T- 18 ;
si
19. Foto Copy Surat Perintah Penyitaan nomor : Sprin-Sita/185/VI/ 2018/Reskrim
ne
ng
tanggal 22 Juni 2018, selanjutnya diberi tanda bukti T- 19 ;
20. Foto Copy Berita acara penyitaan, selanjutnya diberi tanda bukti T- 20 ;
21. Foto Copy Surat tanda penerimaan penyitaan , selanjutnya diberi tanda bukti
do
T- 21 ;
gu
22. Foto Copy Surat permohonan persetujuan penyitaan kepada Ketua
In
Pengadilan Negeri Bandung, selanjutnya diberi tanda bukti T- 22 ;
A
23. Foto Copy Surat Penetapan persetujuan penyitaan dari Ketua Pengadilan
Negeri Bandung nomor : 1038/Pen.Pid/ 2018/PN.Bdg tanggal 2 Agustus 2018,
ah
lik
selanjutnya diberi tanda bukti T- 23 ;
24. Foto Copy Risalah gelar perkara tanggal 17 Mei 2018 (penetapan Tersangka),
am
ub
selanjutnya diberi tanda bukti T- 24 ;
25. Foto Copy Surat panggilan nomor : Sp.Gil/1365/VIII/ 2018/Reskrim tanggal 14
Agustus 2018, selanjutnya diberi tanda bukti T- 25 ;
ep
k
si
27. Foto Copy Berita acara pemeriksaan Tersangka VICTOR YOGA WIDIYANTO
tanggal 25 September 2018, selanjutnya diberi tanda bukti T- 27 ;
ne
ng
do
gu
Termohon I mengajukan alat bukti surat berupa foto copy telah dibubuhi materai
lik
ub
tanda bukti TT I- 1 ;
ep
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
3. Foto Copy Surat Pemberitahuan Pengembalian dimulainya Penyidikan atas
R
nama VIKTOR YOGA WIDIYANTO disangka melanggar Pasal 44 UU RI No.
si
23 tahun 2004, selanjutnya diberi tanda bukti TT.1 – 3 ;
ne
ng
Menimbang, bahwa bukti TT.1- 1 s/d TT.1- 3, telah dicocokan dengan
aslinya ternyata sesuai ;
do
gu Menimbang, baik Pemohon. Termohon maupun Turut Termohon I tidak
mengajukan saksi-saksi dalam perkara ini;
In
A
Menimbang, bahwa selanjutnya Pemohon, Termohon I s/d Termohon IV dan
Turut Termohon I telah menyampaikan kesimpulannya masing- masing tertanggal
ah
lik
20 Desember 2018 ;
Menimbang, bahwa para pihak sudah tidak mengajukan sesuatu hal lagi ke
am
ub
persidangan dan mohon putusan ;
sesuatu yang dicatat dalam berita acara persidangan harus dianggap termuat dan
ah
si
TENTANG HUKUMNYA :
ne
ng
do
gu
A. TENTANG EKSEPSI
lik
ub
mengajukan praperadilan terhadap Termohon III dan IV karena tidak ada kaitan
atau hubungan langsung dengan penanganan perkara ini oleh karena itu sudah
ka
ep
dalil eksepsi Termohon I, II, III dan IV telah menyangkut dengan materi pokok
es
perkara yang memerlukan pembuktian apakah ada kaitan atau hubungan langsung
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Termohon III dan IV dengan penanganan perkara yang dilakukan Termohon I dan
R
II dan lagi pula adalah hak Pemohon untuk menentukan siapa-siapa yang ditarik
si
sebagai Termohon dalam perkara a quo apabila pihak tersebut dianggap oleh
ne
ng
Pemohon berkaitan dengan permohonan yang diajukan;
do
gu
eksepsi Termohon I, II, III dan IV tersebut tidak beralasan dah harus ditolak;
In
A
Menimbang, bahwa Termohon V dan VI dalam eksepsinya pada pokoknya
mendalilkan bahwa permohonan praperadilan yang diajukan oleh Pemohon telah
ah
lik
error in persona karena menarik Termohon V dan VI sebagai termohon dalam
perkara a quo, sebab dalam konteks Praperadilan, secara yuridis yang dapat
am
ub
didudukan sebagai pihak Termohon hanyalah Pejabat Penyidiknya
Hakim berpendapat, bahwa dalil eksepsi Termohon V dan VI ini pun telah
ah
si
dilakukan Termohon I dan II dan lagi pula sebagaimana telah dipertimbangkan
ne
ng
do
gu
lik
ub
tersebut tidak jelas dan tidak beralasan oleh karenanya harus ditolak;
ep
diuraikan di atas, Hakim berpendapat eksepsi yang diajukan Termohon I, II, III, IV,
R
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa pada pokoknya inti permohonan praperadilan yang
R
diajukan oleh Pemohon adalah :
si
1. Termohon I dan II tidak pernah menyerahkan SPDP kepada Pemohon
ne
ng
dalam Tenggang Waktu 7 (tujuh) HARI setelah dikeluarkannya Surat
Perintah Penyidikan nomor : Sprin-sidik /1562.a / X / 2017 / Sat Reskrim,
do
gu tanggal 30 Oktober 2017 dan nomor : Sprin - Sidik / 1562.a / IV / 2018 /
Reskrim, tanggal 30 April 2018 sebagaimana dimaksud dalam Amar
Putusan Mahkamah Konstitusi No. 130/PUU-XIII/2015 tanggal 11 Januari
In
A
2017;
2. Karena Termohon I dan II tidak pernah menyerahkan SPDP kepada
ah
lik
Pemohon dalam Tenggang Waktu 7 (tujuh) HARI setelah dikeluarkannya
Surat Perintah Penyidikan nomor : Sprin-sidik /1562.a / X / 2017 / Sat
Reskrim, tanggal 30 Oktober 2017 dan nomor : Sprin - Sidik / 1562.a /
am
ub
IV / 2018 / Reskrim, tanggal 30 April 2018, maka Penetapan Tersangka
atas diri Pemohon, yang dilakukan oleh Termohon I dan II sebagaimana
ep
ternyata pada Surat Panggilan No. S.Pgl/1365/VIII/2018/Reskrim
k
adalah tidak sah dan SPDP yang dikeluarkan / diterbitkan oleh Termohon
R
si
I dan II dalam rangkaian penyidikan Laporan Polisi No.Pol.:
LP/2488/XI/2016/JBR/POLRESTABES tertanggal 04 Nopember 2016
ne
ng
do
gu
adalah batal dan tidak sah serta tidak memiliki kekuatan hukum yang
mengikat, oleh karenanya Penyidikan atas diri Pemohon harus dihentikan
In
oleh Termohon;
A
lik
ub
es
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa Turut Termohon menolak dalil-dalil permohonan
R
Pemohon tersebut dengan menyatakan bahwa Turut Termohon I telah menerbitkan
si
Surat Perintah Penunjukan Penuntut Umum (P-16 ) atas dasar diterimanya SPDP
ne
ng
dari Termohon atas nama tersangka Victor Yoga Widianto, akan tetapi sampai
saat ini Turut Termohon I belum mendapat pemberitahuan apapun dari Termohon,
walaupun sudah dua kali Turut Termohon I meminta agar Termohon menyerahkan
do
gu
berkas tersebut;
In
A
telah mengajukan bukti surat berupa fotokopi bermaterai cukup masing-masing
diberi tanda: P-1 sampai dengan P-29, sebaliknya untuk mendukung alasan-
ah
lik
alasan penolakannya Termohon I,II,III dan IV telah mengajukan bukti surat yang
diberi tanda T-1 sampai dengan T-27, Turut Termohon I telah mengajukan bukti TT
am
ub
1-1 sampai dengan TT 1-3 sementara Termohon V dan VI tidak mengajukan bukti;
serta bukti surat yang diajukan ke persidangan oleh Pemohon dan Termohon,
ah
si
Menimbang, bahwa sebagaimana didalilkan Pemohon dalam
ne
ng
do
gu
tanggal 30 Oktober 2017 dan nomor : Sprin - Sidik / 1562.a / IV / 2018 / Reskrim,
tanggal 30 April 2018 sebagaimana dimaksud dalam Amar Putusan Mahkamah
In
A
Penetapan Tersangka atas diri Pemohon, yang dilakukan oleh Termohon I dan II
beserta segala turutan / lanjutan / turunannya adalah tidak sah dan SPDP yang
m
ub
ep
Nopember 2016 dengan pelapor saksi korban atas nama Hendri Lestari yang tidak
disampaikan oleh Termohon I dan II kepada Pemohon adalah batal dan tidak sah
ah
serta tidak memiliki kekuatan hukum yang mengikat, oleh karenanya Penyidikan
R
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa Termohon I,II,III dan IV menyatakaan telah
R
memberitahukan/menyampaikan kepada Pemohon SPDP tersebut yang dalam
si
pelaksanaannya diserahkan kepada Pelapor dan Terlapor (Pemohon) ke alamat
ne
ng
rumah Pemohon Komplek Saturnus Regency No. 31 RT. 02 RW. 12 Kel.
Manjahlega Kec. Rancasari Kota Bandung yang juga merupakan alamat Pemohon
sesuai alamat yang tertera dalam hasil pemeriksaan;
do
gu Menimbang bahwa dari bukti T-12 berupa fotocopy Surat pemberitahuan
Dimulainya Penyidikan nomor : B/522/X/2017/Sat Reskrim tanggal 30 Oktober
In
A
2017, membuktikan bahwa Termohon I telah menyerahkan/memberitahukan SPDP
tersebut kepada Pemohon yang dalam hal ini diterima oleh atas nama Hendri
ah
lik
Lestari (Pelapor) yang merupakan isteri dari Pemohon pada tanggal 2 November
2017, 3 (tiga) hari setelah diterbitkannya Surat Perintah Penyidikan nomor : Sprin-
am
ub
Sidik /1562.a/X/2017/Sat Reskrim tanggal 30 Oktober 2017;
kepada Pemohon, sehingga tidak dapat dipastikan apakah SPDP tersebut telah
ah
diterima oleh Pemohon atau tidak, namun dalam hal ini Hakim berpendapat bahwa
R
si
Termohon telah berupaya memberitahukan/menyerahkan SPDP tersebut kepada
Pemohon dalam tenggang waktu yang ditentukan dalam Putusan Mahkamah
ne
ng
do
gu
ub
adalah tidak sah dan SPDP yang dikeluarkan/diterbitkan oleh Termohon I dan II
es
adalah batal dan tidak sah serta tidak memiliki kekuatan hukum yang mengikat dan
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
oleh karenanya Penyidikan atas diri Pemohon harus dihentikan oleh Termohon,
R
untuk itu Hakim mempertimbangkan sebagai berikut;
si
Menimbang, bahwa alasan Pemohon menyatakan Penetapan Tersangka
ne
ng
atas diri Pemohon yang dilakukan oleh Termohon I dan II beserta segala
turutan/lanjutan /turunannya adalah tidak sah dan SPDP yang
do
gu
dikeluarkan/diterbitkan oleh Termohon I dan II adalah batal dan tidak sah serta
tidak memiliki kekuatan hukum yang mengikat dan oleh karenanya Penyidikan atas
diri Pemohon harus dihentikan oleh Termohon, didasarkan kepada Putusan
In
A
Mahkamah Konstitusi No. 130/PUU-XIII/2015 tanggal 11 Januari 2017 (bukti P-4)
yang pada pokoknya memutuskan: “Penyidik wajib memberitahukan dan
ah
lik
menyerahkan Surat Perintah Dimulainya Penyidikan kepada Penuntut Umum,
Terlapor, dan Korban/Pelapor dalam waktu paling lambat 7 (tujuh) hari setelah
am
ub
dikeluarkannya Surat Perintah Penyidikan,”
si
paling lambat 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkannya Surat Perintah Penyidikan, isi
putusan tersebut adalah berwujud norma hukum tunggal yang berdiri sendiri dan
ne
ng
tidak diikuti oleh norma hukum lainnya, tidak berwujud berpasangan antara norma
hukum dengan akibatnya, sehingga tidak ada timbul suatu pertanggung jawaban
do
gu
lik
Menimbang, bahwa dengan mempelajari dan meneliti dalil dan petitum para
m
ub
ep
Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara
R
Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Nomor
es
M
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Tahun 1945 sepanjang tidak dimaknai wajib memberitahukan telah dimulainya
R
penyidikan dalam jangka waktu satu hari setelah dikeluarkannya surat perintah
si
penyidikan dan mengakibatkan penyidikan menjadi batal demi hukum tanpa
ne
ng
pemberitahuan penyidikan kepada Penuntut Umum”;
do
gu
pengujian undang-undang tersebut, nampak jelas wujud norma yang dimohonkan
para pemohon adalah wujud norma yang berpasangan sehingga timbul adanya
suatu pertanggungjawaban (zurechnung) antara kaidah hukum perintah
In
A
“memberitahukan kepada penuntut umum” dengan pengaturan norma akibatnya
jika tidak dilakukan perintah tersebut;
ah
lik
Menimbang, bahwa akan tetapi Mahkamah Kostitusi tidak mengabulkan
wujud norma yang dimohonkan para pemohon tersebut, hal ini dapat dilihat dari
am
ub
amar putusan Mahkamah Konstitusi yang pada pokoknya hanya memutuskan
“Penyidik wajib memberitahukan dan menyerahkan Surat Perintah Dimulainya
ep
Penyidikan kepada Penuntut Umum, Terlapor, dan Korban/Pelapor dalam waktu
k
tanpa diikuti dengan ketentuan “penyidikan dianggap batal demi hukum” apabila
R
si
penyidik tidak melaksanakan perintah tersebut;
ne
ng
do
gu
tersangka ,SPDP menjadi tidak sah atau batal demi hukum, sebab menurut
pendapat Hakim apabila keterlambatan pemberitahuan SPDP tersebut harus
ah
ub
termasuk jarak antara kantor penyidik dengan Penuntut Umum, pelapor dan
terlapor) dan apabila dikaitkan dengan ketentuan pasa 145 KUHAP yang
ka
ep
mengatur tata cara penyampaian relas panggilan (dalama hal ini dapat diartikan
termasuk pemberitahuan/atau penyampaian SPDP) yang harus disampaikan
ah
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
perkara yang disidik penyidik akan menjadi batal demi hukum atau tidak sah. Hal
R
yang demikian akan membawa ketidak adilan terutama kepada korban dan ketidak
si
amanan kepada masyarakat, sebab persoalan keterlambatan administrasi
ne
ng
pemberitahuan/penyampaian SPDP telah mengenyampingkan tindak pidana yang
terjadi dan kalaupun dapat dilakukan penyidikan ulang, hal yang demikian tidak
memenuhi azas peradilan yang cepat, sederhana dan berbiaya ringan dan bahkan
do
gu
akan menyulitkan proses penyidikan berikutnya, sebab tersangka kemungkinan
telah melarikan diri atau telah menghilangkan alat bukti atau barang bukti. Namun
In
A
demikian, Hakim tetap berpendapat Penyidik tetap harus secara maksimaal
melakukan kewajiban pemberitahuan dan menyerahkan SPDP tersebut kepada
ah
lik
ditentukan. Kewajiban tersebut kepada Penuntut Umum agar tidak menghilangkan
chek an balances dalam proses penyidikan sehingga tidak mereduksi peran
am
ub
Penuntut Umum sebagai pengendali perkara. Tanpa adanya SPDP dari penyidik,
Penuntut Umum tidak akan dapat menjalankan fungsinya sebagai pengendali
ep
perkara dan akan membuka potensi kesewenang-wenangan penyidik dalam
k
si
Penasehat Hukum untuk mendampinginya dan kepada korban/pelapor agar yang
bersangkutan dapat mempersiapkan keterangan atau bukti yang diperlukan dalam
ne
ng
do
gu
tersebut diatas, maka dalil dan petitum permohonan Pemohon yang pada
pokoknya memohon agar Pengadilan memutuskan:
In
A
lik
ub
Termohon I dan II kepada Pemohon adalah batal dan tidak sah serta tidak
R
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
3. Menyatakan batal atau tidak sah serta tidak memiliki kekuatan hukum yang
R
mengikat atas segala surat ketetapan, surat perintah, surat pemberitahuan,
si
berita acara, surat panggilan beserta segala turutan termasuk lampirannya /
ne
ng
turunanya lebih lanjut yang dikeluarkan / diterbitkan oleh Termohon I dan II
dalam rangkaian penyidikan Laporan Polisi No.Pol.:
LP/2488/XI/2016/JBR/POLRESTABES tertanggal 04 Nopember 2016 dengan
do
gu pelapor / saksi / korban atas nama Hendri Lestari, dengan segala akibat
hukumnya.
4. Menghukum dan memerintahkan Termohon I dan II untuk menerbitkan Surat
In
A
Ketetapan Penghentian Penyidikan atas nama Pemohon Victor Yoga
Widiyanto terhadap laporan polisi Nomor:
ah
lik
LP/2488/XI/2016/JBR/POLRESTABES tertanggal 04 Nopember 2016 dengan
pelapor / saksi / korban atas nama Hendri Lestari, dengan segala akibat
am
ub
hukumnya;
yang pada pokoknya memohon agar menyatakan Termohon I dan II tidak pernah
R
si
menyerahkan SPDP kepada Pemohon dan Turut Termohon I dalam Tenggang
Waktu 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkannya Surat Perintah Penyidikan nomor :
ne
ng
Sprin-sidik /1562.a / X / 2017 / Sat Reskrim, tanggal 30 Oktober 2017 dan nomor :
Sprin - Sidik / 1562.a / IV / 2018 / Reskrim, tanggal 30 April 2018 sebagaimana
do
dimaksud dalam Amar Putusan Mahkamah Konstitusi No. 130/PUU-XIII/2015
gu
lik
ub
ep
es
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
MENGADILI :
si
1. Menolak permohonan Praperadilan Pemohon untuk seluruhnya;
ne
ng
2. Menghukum Pemohon untuk membayar biaya perkara sejumlah nihil;
do
gu Demikianlah diputuskan oleh kami : Marolop Simamora, SH, MH., Hakim
Praperadilan pada Pengadilan Negeri Bandung Kelas I A Khusus yang ditunjuk
oleh Plh.Ketua Pengadilan Negeri Bandung Kelas I A Khusus berdasarkan
In
A
Penetapan Nomor : 24/Pen/Pid/Prap/2018/PN.Bdg tanggal 10 September 2018
dan putusan tersebut diucapkan pada hari ini Jum’at 21 Desember 2018 dalam
ah
lik
persidangan yang terbuka untuk umum dengan dibantu oleh Iman Juniawan, SH.,
MH., Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri tersebut, dihadiri oleh Kuasa
am
ub
Pemohon dan Kuasa Para Termohonm I, II, III, IV, V dan VI, serta Kuasa Turut
Termohon I, tanpa dihadiri Para Turut Termohon II, III dan IV. ep
k
ah
si
ne
ng
do
gu
In
A
ah
lik
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55