Anda di halaman 1dari 55

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

si
Nomor 24/Pid.Prap/2018/PN. Bdg

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1 A Khusus yang memeriksa dan
mengadili perkara Praperadilan telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam

do
gu
perkara antara :

VICTOR YOGA WIDIYANTO, Jenis Kelamin Laki-laki, lahir di Surakarta 26

In
A
Februari 1976, umur 42 tahun, Agama Katholik, pekerjaan Karyawan
Swasta, bertempat tinggal di Komplek Saturnus Regency No. 31, RT.
ah

lik
002/RW. 012, Kelurahan Manjahlega, Kecamatan Rancasari, Kota
Bandung, Jawa Barat, dalam hal ini diwakili oleh Kuasanya yang
bernama ARI J.C. PASARIBU, SH., SUNDARI SUSILANINGSIH,
am

ub
SH., M.Kn, B.B.YUSTISIO, SH., dan BAMBANG SURYANTO, SH.,
Para Advokat/Konsultan Hukum dan Penasehat Hukum, pada Kantor
ep
Hukum AJC PASARIBU & ASSOCIATES, beralamat kantor di
k

Gedung Perkantoran Komunitas Utan Kayu Lantai A-308, Jl. Utan


ah

Kayu Raya No. 68H, Utan Kayu Utara, Matraman, Kota Jakarta
R

si
Timur, DKI Jakarta, untuk selanjutnya disebut sebagai PEMOHON ;

ne
ng

MELAWAN

do
gu

1. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Resort Kota Besar


(Kapolrestabes) Bandung, beralamat di Jalan Merdeka No. 18 - 20, Kota
Bandung, Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut sebagai TERMOHON I ;
In
A

2. Kepala Satuan (Kasat) Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polrestabes


Bandung, beralamat di Jalan Merdeka No. 18-20, Kota BANDUNG, Jawa
ah

lik

Barat untuk selanjutnya disebut sebagai TERMOHON II ;


3. Direktur Direktorat Reskrim Umum (Dir Reskrimum) Kepolisian Negara
m

ub

Republik Indonesia Daerah Jawa Barat, beralamat di Jalan Soekarno - Hatta


No. 748, Kota Bandung, Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut sebagai
ka

TERMOHON III ;
ep

4. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Jawa Barat,


beralamat di Jalan Soekarno - Hatta No. 748, Kota Bandung, Jawa Barat,
ah

untuk selanjutnya disebut sebagai TERMOHON IV ;


es
M

ng

Hlm 1 dari 55 hlm Putusan Pra Peradilan No. 24/Pid.Pra/2018/PN. Bdg


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, beralamat di Jalan

R
Trunojoyo Nomor 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, untuk selanjutnya

si
disebut sebagai TERMOHON V ;

ne
ng
6. Kepala Badan Reserse dan Kriminal Kepolisian Negara Republik
Indonesia (Kabareskrim Polri), beralamat di Jalan Trunojoyo Nomor 3,
Kebayoran Baru, untuk selanjutnya disebut sebagai TERMOHON VI ;

do
7.
gu Kepala Kejaksaan Negeri Bandung, beralamat di Jalan Jakarta No. 42 -
44, Kota Bandung, Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut sebagai TURUT

In
A
TERMOHON I ;
8. Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, beralamat di Jalan R.E.
ah

Martadinata No. 54, Kota Bandung, Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut

lik
sebagai TURUT TERMOHON II ;
9. JAKSA AGUNG MUDA bidang PIDANA UMUM Kejaksaan Agung R.I,
am

ub
beralamat di Jalan Sultan Hasanuddin No. 1 Kebayoran Baru, Jakarta
Selatan, untuk selanjutnya disebut sebagai TURUT TERMOHON III ;
ep
10. JAKSA AGUNG R.I., beralamat di Jalan Sultan Hasanuddin No. 1 Kebayoran
k

Baru, Jakarta Selatatan, untuk selanjutnya disebut sebagai TURUT


ah

TERMOHON IV ;
R

si
Pengadilan Negeri tersebut;

ne
ng

Setelah membaca penetapan Ketua Pengadilan Negeri Bandung Nomor


24/Pen.Pid.Prap/2018/PN. Bdg tanggal 10 September 2018 tentang penunjukan

do
gu

Hakim;

Setelah membaca penetapan Hakim tentang hari sidang;


In
A

Setelah membaca berkas perkara dan surat-surat yang berhubungan


dengan perkara ini;
ah

lik

Setelah memeriksa bukti surat-surat yang diajukan ke persidangan;


m

ub

Menimbang, bahwa Pemohon melalui surat permohonan tanggal 7


September 2018 yang telah didaftarkan di kepaniteraan Pengadilan Negeri
ka

Bandung dengan Register Nomor 24/Pid.Prap/2018/PN. Bdg tanggal 7 September


ep

2018, telah mengajukan permohonan praperadilan, dengan alasan-alasan sebagai


ah

berikut:
R

1. Tentang Hubungan Pemohon Dengan Termohon I, II, III, IV, dan V, Termohon VI
es
M

Serta Turut Termohon I, II, III dan IV adalah sebagai berikut:


ng

Hlm 2 dari 55 hlm Putusan Pra Peradilan No. 24/Pid.Pra/2018/PN. Bdg


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1.1. Bahwa Pemohon adalah TERLAPOR / SAKSI sehubungan dengan

R
Laporan Polisi di POLRESTABES Kota BANDUNG No.Pol.:

si
LP/2488/XI/2016/JBR/POLRESTABES tertanggal 04 Nopember 2016

ne
ng
dengan PELAPOR / SAKSI / KORBAN atas nama HENDRI LESTARI
dengan dugaan terjadinya Tindak Pidana KDRT yang diduga dilakukan
oleh TERLAPOR.

do
gu 1.2. Bahwa PELAPOR / SAKSI / KORBAN atas nama HENDRI LESTARI
merupakan ISTERI dari TERLAPOR.

In
A
1.3. Bahwa Termohon I adalah Pihak Penanggung jawab, Pengawas dan
Koordinator Penyidik Reserse Dan Kriminal (Reskrim) dilingkungan
ah

POLRESTABES Kota BANDUNG, termasuk didalamnya Penyidikan

lik
terhadap dugaan terjadinya Tindak Pidana sebagaimana dinyatakan
dalam LP No. LP/2488/XI/2016/JBR/POLRESTABES tertanggal 04
am

ub
Nopember 2016 yang telah dilaporkan oleh PELAPOR / SAKSI /
KORBAN atas nama HENDRI LESTARI tersebut.
ep
1.4. Bahwa Termohon II adalah Pihak selaku Penyidik yang secara
k

KENYATAAN telah menerbitkan Surat Perintah Penyidikan dan Surat


ah

Ketetapan Penghentian Penyidikan serta secara yuridis selaku Pihak


R

si
Penyidik yang melakukan Penyidikan atas dugaan terjadinya Tindak
Pidana sebagaimana dinyatakan dalam LP No.

ne
ng

LP/2488/XI/2016/JBR/POLRESTABES tertanggal 04 Nopember 2016


yang telah dilaporkan oleh PELAPOR / SAKSI / KORBAN atas nama

do
gu

HENDRI LESTARI tersebut.


1.5. Bahwa Termohon III adalah Pihak Penanggung jawab, Pengawas dan
Kordinator Penyidik Reserse Dan Kriminal (Reskrim) dilingkungan
In
A

POLDA JAWA BARAT dan sekitarnya, termasuk didalamnya


Penyidikan terhadap dugaan terjadinya Tindak Pidana sebagaimana
ah

lik

dinyatakan dalam LP No. LP/2488/XI/2016/POLRESTABES tertanggal


04 Nopember 2016 yang telah dilaporkan oleh PELAPOR / SAKSI /
m

ub

KORBAN atas nama HENDRI LESTARI tersebut. FAKTA HUKUM


LAINnya dalam KOP SURAT Termohon I dan Termohon II tercantum
ka

“POLRI DAERAH JAWA BARAT.”


ep

1.6. Bahwa Termohon IV adalah Pihak selaku Penyidik dan koordinator


ah

penyidik dilingkungan Termohon III dalam Daerah Hukum yang


R

menjadi lingkup kewenangan Termohon I dan Termohon II serta juga


es

sebagai pelaksana dan yang bertanggung jawab baik secara


M

ng

Hlm 3 dari 55 hlm Putusan Pra Peradilan No. 24/Pid.Pra/2018/PN. Bdg


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
KENYATAAN maupun secara yuridis atas jalannya dan pengawasan

R
PENYIDIKAN atas dugaan terjadinya Tindak Pidana dilingkungan

si
POLDA JAWA BARAT dan yang dilakukan oleh Penyidik dilingkungan

ne
ng
POLDA JAWA BARAT, termasuk didalamnya Penyidikan terhadap
dugaan terjadinya Tindak Pidana sebagaimana dinyatakan dalam LP
No. LP/2488/XI/2016/POLRESTABES tertanggal 04 Nopember 2016

do
gu yang telah dilaporkan oleh PELAPOR / SAKSI / KORBAN atas nama
HENDRI LESTARI tersebut.

In
A
1.7. bahwa Termohon V adalah Pimpinan Kepolisian Negara Republik
Indonesia dan penanggungjawab fungsi Kepolisian diseluruh wilayah
ah

hukum negara Republik Indonesia termasuk pelaksanaan FUNGSI

lik
KEPOLISIAN oleh anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia
(Anggota Polri) di dalam wilayah hukum POLDA JAWA BARAT, yang
am

ub
melakukan PENYIDIKAN terhadap dugaan terjadinya Tindak Pidana
sebagaimana dinyatakan dalam LP No.
ep
LP/2488/XI/2016/JBR/POLRESTABES tertanggal 04 Nopember 2016
k

yang telah dilaporkan oleh PELAPOR / SAKSI / KORBAN atas nama


ah

HENDRI LESTARI kepada Termohon I dan Termohon II tersebut.


R

si
1.8. Bahwa Termohon VI adalah Pihak Penanggung jawab, Pengawas dan
Koordinator seluruh PENYIDIK Reserse Dan Kriminal (Reskrim)

ne
ng

Kepolisian Negara Republik Indonesia di dalam wilayah hukum negara


Republik Indonesia termasuk Penyidik di dalam lingkungan POLDA

do
gu

JAWA BARAT, yang melakukan PENYIDIKAN terhadap dugaan


terjadinya Tindak Pidana sebagaimana dinyatakan dalam LP No.
LP/2488/XI/2016/JBR/POLRESTABES tertanggal 04 Nopember 2016
In
A

yang telah dilaporkan oleh PELAPOR / SAKSI / KORBAN atas nama


HENDRI LESTARI kepada Termohon I dan Termohon II tersebut.
ah

lik

1.9. Bahwa sebagaimana diketahui bahwa, KEJAKSAAN berperan aktif


dalam dan terhadap serta selama proses penyidikan suatu tindak
m

ub

pidana masih berlangsung, dimulai sejak Penyidik menerbitkan dan


mengirimkan SPDP (Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan),
ka

segera setelah menerima SPDP tersebut KEJAKSAAN akan


ep

membentuk dan menunjuk Jaksa Peneliti (P–16A), untuk melakukan


ah

koordinasi dengan penyidik guna mengetahui perkembangan jalannya


R

penyidikan yang dilakukan oleh penyidik, sampai dengan dinyatakan


es

BERKAS PENYIDIKAN LENGKAP dan tanggung jawab Tersangka


M

ng

Hlm 4 dari 55 hlm Putusan Pra Peradilan No. 24/Pid.Pra/2018/PN. Bdg


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan Barang Bukti beralih dari penyidik beralih kepada Kejaksaan

R
selaku institusi Penuntut Umum (P–19) yang lazim dikenal dengan

si
tahapan prapenuntutan.

ne
ng
1.10. Bahwa PRAPENUNTUTAN adalah tindakan Jaksa untuk MEMANTAU
perkembangan PENYIDIKAN setelah MENERIMA Pemberitahuan
Dimulainya Penyidikan dari Penyidik, MEMPELAJARI atau MENELITI

do
gu kelengkapan BERKAS PERKARA HASIL PENYIDIKAN yang diterima
dari Penyidik serta memberikan PETUNJUK guna DILENGKAPI oleh

In
A
Penyidik untuk dapat menentukan apakah BERKAS PERKARA
tersebut dapat DILIMPAHKAN atau TIDAK ke tahap PENUNTUTAN.
ah

{Penjelasan Pasal 30 ayat (1) sub huruf a UU Nomor 16 Tahun 2004

lik
Tentang Kejaksaan R.I., (“UU KEJAKSAAN”)}.
1.11. Bahwa dalam melakukan PENUNTUTAN termasuk
am

ub
PRAPENUNTUTAN KEJAKSAAN adalah SATU KESATUAN yang
TIDAK TERPISAHKAN, meskipun dalam melaksanakan KEKUASAAN
ep
PENUNTUTAN tersebut diselenggarakan oleh dan dengan susunan
k

terdiri dari Kejaksaan Agung, Kejaksaan Tinggi, dan Kejaksaan Negeri.


ah

{vide Pasal 2, Pasal 3 dan Pasal 5 UU KEJAKSAAN}


R

si
1.12. Bahwa dalam melaksanakan TUGAS dan WEWENANGnya, JAKSA
bertindak untuk dan atas nama negara serta BERTANGGUNGJAWAB

ne
ng

menurut SALURAN HIERARKI. {Pasal 8 ayat (2) UU KEJAKSAAN}.


1.13. Bahwa Saluran Hierarki KEJAKSAAN adalah Kajari bertanggungjawab

do
gu

langsung kepada Kajati, selanjutnya Kajati bertanggungjawab kepada


JAKSA AGUNG melalui perantaraan JAKSA AGUNG MUDA sebagai
unsur PIMPINAN KEJAKSAAN. {vide Pasal 8 dan Pasal 18 serta
In
A

Pasal 5 UU KEJAKSAAN}.
1.14. Bahwa Turut Termohon I/Kajari adalah Pimpinan Kejaksaan Negeri
ah

lik

(Kejari) Kota BANDUNG yang mengendalikan pelaksanaan tugas dan


wewenang Kejaksaan di daerah hukum Kota BANDUNG, di bidang
m

ub

pidana melakukan PENUNTUTAN termasuk melakukan


PRAPENUNTUTAN. {Pasal 27 ayat (1) dihubungkan dengan Pasal 30
ka

ayat (1) sub huruf a beserta Penjelasanya UU KEJAKSAAN}.


ep

1.15. Bahwa Turut Termohon II/Kejati adalah Pimpinan Kejaksaan Tinggi


ah

(Kejati) JAWA BARAT yang mengendalikan pelaksanaan tugas dan


R

wewenang kejaksaan di daerah hukum provinsi JAWA BARAT,


es

termasuk wilayah hukum KEJARI Kota BANDUNG. {vide Pasal 26 UU


M

ng

Hlm 5 dari 55 hlm Putusan Pra Peradilan No. 24/Pid.Pra/2018/PN. Bdg


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
KEJAKSAAN}.

R
1.16. Bahwa untuk itu, agar dalam Permohonan Praperadilan a quo yang

si
diajukan oleh Pemohon Praperadilan a quo PIHAK–PIHAK

ne
ng
berperkaranya LENGKAP dan TIDAK KURANG PIHAK, mau tidak
mau KEPALA KEJAKSAAN NEGERI Kota BANDUNG harus DITARIK
dan DISERTAKAN sebagai PIHAK atau SUBJEK berperkara dalam

do
gu Permohonan Praperadilan aquo dengan posisi atau kedudukan
sebagai TURUT TERMOHON I.

In
A
1.17. Bahwa menurut Martiman Prodjohamidjojo, S.H., Pensiunan Hakim,
dalam bukunya Komentar Atas KUHAP (Jakarta: Pradnya Paramita,
ah

1990, hal. 60), pada pokoknya menyatakan sebagai berikut :

lik
“Praperadilan merupakan KONTROL atas JALANnya HUKUM
ACARA Pidana yang bersegi :
am

ub
a. KONTROL VERTIKAL, yakni Kontrol dari Atas ke bawah.
b. KONTROL HORIZONTAL, yakni Kontrol KESAMPING, antara
ep
Penyidik, Penuntut Umum timbal balik dan tersangka,
k

Keluarganya atau PIHAK KETIGA.


ah

Dengan adanya KONTROL ini dapat DICEGAH Penangkapan,


R

si
Penahanan, PENGHENTIAN PENYIDIKAN dan Penuntutan yang
DILAKUKAN secara WILLEKEUR (semena-mena)”; {Tanda Kursif

ne
ng

dari dan oleh Pemohon}.


1.18. Bahwa dengan demikian diperoleh suatu FAKTA HUKUM yang TIDAK

do
gu

TERBANTAHKAN dan oleh karenanya TELAH TERBUKTI hal-hal


sebagai berikut:
a. bahwa DITARIK dan DISERTAKANnya berturu-turut
In
A

KAPOLDA JAWA BARAT sebagai TERMOHON III, DIR


RESKRIMUM POLDA JAWA BARAT sebagai TERMOHON IV,
ah

lik

KAPOLRI sebagai TERMOHON V dan KABARESKRIM POLRI


sebagai TERMOHON VI adalah dalam rangka KONTROL
m

ub

VERTIKAL, yakni Kontrol dari Atas ke bawah atas JALANnya


HUKUM ACARA Pidana terhadap TERMOHON I dan TERMOHON
ka

II dalam melakukan PENYIDIKAN dan atau PENGHENTIAN


ep

PENYIDIKAN di wilayah hukum POLRESTABES Kota BANDUNG


ah

termasuk PENYIDIKAN dan atau PENGHENTIAN PENYIDIKAN


R

atas dugaan terjadinya Tindak Pidana sebagaimana dinyatakan


es

dalam LP No. LP/2488/XI/2016/JBR/POLRESTABES tertanggal 04


M

ng

Hlm 6 dari 55 hlm Putusan Pra Peradilan No. 24/Pid.Pra/2018/PN. Bdg


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Nopember 2016 yang telah dilaporkan oleh PELAPOR / SAKSI /

R
KORBAN atas nama HENDRI LESTARI kepada Termohon I dan

si
Termohon II tersebut.

ne
ng
b. bahwa DITARIK dan DISERTAKANnya
KEJAKSAAN/PARA TURUT TERMOHON sebagai TURUT
TERMOHON adalah dalam rangka KONTROL HORIZONTAL,

do
gu yakni Kontrol KESAMPING, antara Penyidik, Penuntut Umum
timbal balik dan tersangka, Keluarganya atau PIHAK KETIGA

In
A
sebagai dalam rangka PELAKSANAAN Tugas dan Wewenang
kejaksaan di bidang pidana melakukan PENUNTUTAN termasuk
ah

melakukan PRAPENUNTUTAN terhadap dan atas PENYIDIKAN

lik
dan atau PENGHENTIAN PENYIDIKAN yang dilakukan oleh PARA
TERMOHON/PENYIDIK atas dugaan terjadinya Tindak Pidana
am

ub
sebagaimana dinyatakan dalam LP yang telah dilaporkan oleh
Korban/Saksi Korban kepada PENYIDIK yang bersangkutan
ep
tersebut, termasuk PENYIDIKAN dan atau PENGHENTIAN
k

PENYIDIKAN atas dugaan terjadinya Tindak Pidana sebagaimana


ah

dinyatakan dalam LP No. LP/2488/XI/2016/JBR/POLRESTABES


R

si
tertanggal 04 Nopember 2016 yang telah dilaporkan oleh
PELAPOR / SAKSI / KORBAN atas nama HENDRI LESTARI

ne
ng

kepada Termohon I dan Termohon II tersebut.


c. bahwa DITARIK dan DISERTAKANnya JAM PIDUM

do
gu

sebagai Turut Termohon III, JAKSA AGUNG sebagai Turut


Termohon IV, adalah dalam rangka KONTROL VERTIKAL {vide
Pasal 18 jo. Pasal 8 ayat 2 UU KEJAKSAAN} terhadap Turut
In
A

Termohon I dan Turut Termohon II dalam melaksanakan


PENUNTUTAN termasuk PRAPENUNTUTAN dalam rangka
ah

lik

KONTROL HORIZONTAL tersebut yakni Kontrol KESAMPING,


antara Penyidik, Penuntut Umum timbal balik dalam rangka
m

ub

PELAKSANAAN Tugas dan Wewenang KEJAKSAAN di bidang


pidana terhadap dan atas PENYIDIKAN dan atau PENGHENTIAN
ka

PENYIDIKAN yang dilakukan oleh TERMOHON I dan


ep

TERMOHON II di wilayah hukum KEJAKSAAN NEGERI


ah

BANDUNG dan KEJAKSAAN TINGGI JAWA BARAT termasuk


R

PENYIDIKAN dan atau PENGHENTIAN PENYIDIKAN atas


es

dugaan terjadinya Tindak Pidana sebagaimana dinyatakan dalam


M

ng

Hlm 7 dari 55 hlm Putusan Pra Peradilan No. 24/Pid.Pra/2018/PN. Bdg


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
LP No. LP/2488/XI/2016/JBR/POLRESTABES tertanggal 04

R
Nopember 2016 yang telah dilaporkan oleh PELAPOR / SAKSI /

si
KORBAN atas nama HENDRI LESTARI kepada Termohon I dan

ne
ng
Termohon II tersebut.
1.19. bahwa dengan demikian adalah suatu FAKTA HUKUM yang TIDAK
TERBANTAHKAN dan oleh karenanya TELAH TERBUKTI bahwa

do
gu antara Pemohon dengan Para Termohon, dan antara Pemohon
dengan Para Turut Termohon, TERDAPAT dan ada HUBUNGAN

In
A
HUKUM. Sehingga Permohonan Pemohon TELAH JELAS dan TEPAT
serta mempunyai dasar dan alasan hukum yang SAH, oleh karenanya
ah

Patut dan Adil untuk dikabulkan.

lik
2. Tentang Dasar dan Landasan HUKUM diajukannya Permohonan
Praperadilan ini adalah sebagai berikut:
am

ub
2.1. Bahwa perlu untuk dipahami dan diketahui atas lahirnya suatu
lembaga Praperadilan adalah karena terinspirasi oleh prinsip-prinsip
ep
yang bersumber dari adanya hak Habeas Corpus dalam sistem
k

peradilan pada sistem hukum Anglo Saxon, yang memberikan jaminan


ah

fundamental terhadap hak asasi manusia, khususnya hak


R

si
kemerdekaan. Habeas Corpus memberikan hak kepada seseorang
melalui suatu surat perintah pengadilan menurut pejabat yang

ne
ng

melaksanakan hukum pidana formil tersebut agar tidak melanggar


hukum (illegal) atau dengan kata lain agar pejabat yang berwenang

do
gu

dalam menjalankan kewenangannya untuk melaksanakan hukum


pidana formil tersebut benar-benar dilakukan secara sah sesuai
dengan ketentuan hukum yang berlaku. Hal ini untuk menjamin bahwa
In
A

perampasan ataupun pembatasan kemerdekaan terhadap tersangka


atau terdakwa itu benar-benar telah memenuhi ketentuan-ketentuan
ah

lik

hukum yang berlaku maupun jaminan hak-hak asasi manusia.


2.2. Bahwa ruang lingkup atau wewenang praperadilan sebagai sarana
m

ub

kontrol perlindungan hak asasi manusia, khususnya tersangka, yang


semula hanya diatur dalam KUHAP (vide Pasal 1 angka 10 juncto
ka

Pasal 77) telah mengalami perkembangan yang cukup pesat baik


ep

karena praktik peradilan (yurisprudensi) maupun putusan Mahkamah


ah

Konstitusi R.I.
R

2.3. Bahwa angka 1.4. amar Putusan Mahkamah Konstitusi R.I. Nomor
es

21/PUU-XII/2014 tanggal 28 April 2015 pada pokoknya menyatakan


M

ng

Hlm 8 dari 55 hlm Putusan Pra Peradilan No. 24/Pid.Pra/2018/PN. Bdg


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Pasal 77 huruf a Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang

R
Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

si
1981, Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

ne
ng
Nomor 3209) tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang
tidak dimaknai termasuk penetapan tersangka, penggeledahan, dan
penyitaan.”

do
gu 2.4. Apabila Pasal 1 angka 10 KUHAP dihubungkan dengan Pasal 77
KUHAP dihubungkan pula dengan Putusan Mahkamah Konstitusi R.I.

In
A
Nomor 21/PUU-XII/2014 tanggal 28 April 2015, maka objek atau ruang
lingkup praperadilan secara terpadu adalah praperadilan memiliki
ah

wewenang untuk memeriksa dan memutus serta mengadili :

lik
a. sah atau tidaknya penangkapan atas permintaan tersangka atau
keluarganya atau permintaan yang berkepentingan demi tegaknya
am

ub
hukum dan keadilan;
b. sah atau tidaknya penahanan atas permintaan tersangka atau
ep
keluarganya atau permintaan yang berkepentingan demi tegaknya
k

hukum dan keadilan;


ah

c. sah atau tidaknya penghentian penyidikan atas permintaan


R

si
tersangka atau keluarganya atau permintaan yang berkepentingan
demi tegaknya hukum dan keadilan;

ne
ng

d. sah atau tidaknya penghentian penuntutan atas permintaan


tersangka atau keluarganya atau permintaan yang berkepentingan

do
gu

demi tegaknya hukum dan keadilan;


e. sah atau tidaknya penetapan tersangka atas permintaan tersangka
atau keluarganya atau permintaan yang berkepentingan demi
In
A

tegaknya hukum dan keadilan;


f. sah atau tidaknya penggeledahan atas permintaan tersangka atau
ah

lik

keluarganya atau permintaan yang berkepentingan demi tegaknya


hukum dan keadilan;
m

ub

g. sah atau tidaknya penyitaan atas permintaan tersangka atau


keluarganya atau permintaan yang berkepentingan demi tegaknya
ka

hukum dan keadilan;


ep

h. permintaan ganti kerugian dan rehabilitasi bagi seorang yang


ah

perkara pidananya dihentikan pada tingkat penyidikan.


R

i. permintaan ganti kerugian dan rehabilitasi bagi seorang yang


es

perkara pidananya dihentikan pada tingkat penuntutan.


M

ng

Hlm 9 dari 55 hlm Putusan Pra Peradilan No. 24/Pid.Pra/2018/PN. Bdg


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
j. permintaan ganti kerugian bagi seorang yang perkara pidananya

R
dihentikan pada tingkat penyidikan.

si
k. permintaan ganti kerugian bagi seorang yang perkara pidananya

ne
ng
dihentikan pada tingkat penuntutan.
l. permintaan rehabilitasi bagi seorang yang perkara pidananya
dihentikan pada tingkat penyidikan.

do
gu m. permintaan rehabilitasi bagi seorang yang perkara pidananya
dihentikan pada tingkat penuntutan.

In
A
[Sumber : Selamat Lumban Gaol, “Perkembangan Ruang Lingkup
Praperadilan Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi R.I. Nomor
ah

21/PUU-XII/2014,” Jurnal Ilmu Hukum Dirgantara, Volume 7 No. 2,

lik
Maret 2017, (Jakarta : Fakultas Hukum Universitas Dirgantara
Marsekal Suryadarma, 2017), hlm. 79-80]
am

ub
2.5. Bahwa lebih lanjut Amar Putusan Mahkamah Konstitusi No. 130/PUU-
XIII/2015 tanggal 11 Januari 2017, pada pokoknya menyatakan “Pasal
ep
109 ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum
k

Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981


ah

Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3209) bertentangan


R

si
dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 secara bersyarat dan tidak mempunyai kekuatan hukum

ne
ng

mengikat sepanjang frasa “penyidik memberitahukan hal itu kepada


penuntut umum” tidak dimaknai “Penyidik WAJIB MEMBERITAHUKAN

do
gu

dan MENYERAHKAN Surat Perintah Dimulainya Penyidikan kepada


Penuntut Umum, Terlapor, dan Korban/Pelapor dalam waktu PALING
LAMBAT 7 (tujuh) hari SETELAH DIKELUARKANnya Surat Perintah
In
A

Penyidikan.”
2.6. Amar Putusan Mahkamah Konstitusi No. 130/PUU-XIII/2015 tanggal
ah

lik

11 Januari 2017 tersebut didasarkan pada PERTIMBANGAN HUKUM


Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi dalam angka [3.19] halaman 146
m

ub

sampai dengan halaman 147, pada pokoknya menyatakan sebagai


berikut:
ka

“[3.19] Menimbang, para Pemohon mendalilkan bahwa Pasal


ep

109 ayat (1) KUHAP yang menyatakan “Dalam hal


ah

penyidik telah mulai melakukan penyidikan suatu


R

peristiwa yang merupakan tindak pidana, penyidik


es

memberitahukan hal itu kepada penuntut umum”,


M

ng

Hlm 10 dari 55 hlm Putusan Pra Peradilan No. 24/Pid.Pra/2018/PN. Bdg


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bertentangan dengan UUD 1945 dan dinyatakan tidak

R
mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang tidak

si
dimaknai “wajib memberitahukan telah dimulainya

ne
ng
penyidikan dalam jangka waktu satu hari setelah
dikeluarkannya surat perintah penyidikan dan
mengakibatkan penyidikan menjadi batal demi hukum

do
gu tanpa pemberitahuan penyidikan kepada penuntut
umum”.

In
A
Terhadap dalil permohonan para Pemohon a quo Mahkamah
mempertimbangkan sebagai berikut:
ah

a. Prapenuntutan sebagai mekanisme koordinasi penyidik dan

lik
jaksa penuntut umum yang diwajibkan oleh KUHAP
memang seringkali mengalami kendala khususnya terkait
am

ub
dengan seringnya penyidik tidak memberikan Surat Perintah
Dimulainya Penyidikan (SPDP) maupun mengembalikan
ep
berkas secara tepat waktu. Hal tersebut jelas berimplikasi
k

terhadap kerugian bagi terlapor dan korban/pelapor. Hak-


ah

hak korban/pelapor dan terlapor menjadi tidak pasti


R

si
dikarenakan mekanisme yang tidak tegas dan jelas. Hal
tersebut berimbas pada tidak adanya kepastian hukum

ne
ng

terhadap sebuah perkara tindak pidana yang merugikan


terlapor dan korban/pelapor dalam mencari kepastian

do
gu

hukum serta tidak sesuai dengan asas peradilan cepat,


sederhana, dan biaya ringan yang ada dalam KUHAP.
b. Adanya keterlambatan mengirimkan SPDP dari penyidik
In
A

kepada jaksa penuntut umum dan tidak adanya batasan


yang jelas kapan pemberitahuan tentang dimulai penyidikan
ah

lik

itu harus disampaikan kepada jaksa penuntut umum


menyebabkan tidak adanya kepastian hukum terkait
m

ub

penanganan perkara tersebut. Menurut Mahkamah,


penyampaian SPDP kepada jaksa penuntut umum adalah
ka

kewajiban penyidik untuk menyampaikannya sejak


ep

dimulainya proses penyidikan, sehingga proses penyidikan


ah

tersebut adalah berada dalam pengendalian penuntut


R

umum dan dalam pemantauan terlapor dan korban/pelapor.


es

Fakta yang terjadi selama ini dalam hal pemberian SPDP


M

ng

Hlm 11 dari 55 hlm Putusan Pra Peradilan No. 24/Pid.Pra/2018/PN. Bdg


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
adalah kadangkala SPDP baru disampaikan setelah

R
penyidikan berlangsung lama. Adanya alasan bahwa

si
tertundanya penyampaian SPDP karena terkait dengan

ne
ng
kendala teknis, menurut Mahkamah, hal tersebut justru
dapat menyebabkan terlanggarnya asas due process of law
sebagaimana dijamin dalam Pasal 28D ayat (1) UUD 1945.

do
gu Mahkamah berpendapat, tertundanya penyampaian SPDP
oleh penyidik kepada jaksa penuntut umum bukan saja

In
A
menimbulkan ketidakpastian hukum akan tetapi juga merugikan
hak konstitusional terlapor dan korban/pelapor. Oleh karena itu
ah

lik
penting bagi Mahkamah untuk menyatakan bahwa pemberian
SPDP tidak hanya diwajibkan terhadap jaksa penuntut umum
am

ub
akan tetapi juga terhadap terlapor dan korban/pelapor. Alasan
Mahkamah tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa
terhadap terlapor yang telah mendapatkan SPDP, maka yang
ep
k

bersangkutan dapat mempersiapkan bahan-bahan pembelaan


ah

dan juga dapat menunjuk penasihat hukum yang akan


R

si
mendampinginya, sedangkan bagi korban/pelapor dapat
dijadikan momentum untuk mempersiapkan keterangan atau

ne
ng

bukti yang diperlukan dalam pengembangan penyidikan atas


laporannya.

do
gu

Berdasarkan pertimbangan tersebut menurut Mahkamah


dalil permohonan para Pemohon bahwa SPDP tersebut bersifat
In
WAJIB adalah beralasan menurut hukum. SIFAT WAJIB
A

tersebut BUKAN HANYA dalam kaitannya dengan Jaksa


Penuntut Umum akan tetapi juga dalam kaitannya dengan
ah

lik

Terlapor dan Korban/Pelapor. Adapun tentang batasan


waktunya, Mahkamah mempertimbangkan bahwa waktu paling
m

ub

lambat 7 (tujuh) hari dipandang cukup bagi penyidik untuk


mempersiapkan/menyelesaikan hal tersebut.
ka

ep

Bahwa berdasarkan uraian pertimbangan tersebut di atas,


Mahkamah berpendapat permohonan para Pemohon tentang
ah

pasal a quo beralasan menurut hukum untuk sebagian.”


es
M

ng

Hlm 12 dari 55 hlm Putusan Pra Peradilan No. 24/Pid.Pra/2018/PN. Bdg


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2.7. Pendapat Para Ahli atas dan terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi

R
No. 130/PUU-XIII/2015 tanggal 11 Januari 2017 tersebut, adalah

si
sebagai berikut:

ne
ng
a. Dr. Riki Perdana Raya Waruwu, S.H.,M.H., Hakim yang
diperbantukan pada bagian HUMAS Mahkamah Agung R.I., pada
pokoknya berpendapat :

do
gu
“Putusan ini memberikan RUANG bagi TERSANGKA

In
A
melakukan PRAPERADILAN apabila pada saat berstatus
sebagai Terlapor BELUM MENERIMA SPDP atau lewatnya
ah

waktu 7 (tujuh) hari penyerahan SPDP kepada Terlapor saat

lik
itu. Acuannya adalah adanya prinsip due process of law yang
harus dipenuhi. Due Process of law : The conduct of legal
am

ub
proceedings according to established rules and principles for
the protection and enforcement of privat right, including
ep
notice and the right to a fair hearing beforing a tribunal with
k

the power to decide the case (Black’s law dictionary).


ah

Pemberitahuan dimulainya suatu proses hukum merupakan


R

si
hak konstitusional yang dijamin pelaksanaannya oleh
aparatur hukum sehingga SPDP sebagai bagian dari

ne
ng

prosedur hukum perlu dipastikan pelaksanaannya.”

do
gu

[Sumber : Dr. Riki Perdana Raya Waruwu, S.H.,M.H., “Pra


Peradilan Pasca 4 Putusan MK,”
https://kepaniteraan.mahkamahagung.go.id/index.php/keadaan-
In
A

perkara-ma/keadaan-perkara-ma-th-2013/6-artikel/artikel-hakim-
agung/1449-praperadilan-pasca-4-putusan-ma-dr-riki-perdana-
ah

lik

raya-waruwu-s-h-m-h]
m

ub

b. Dr. Reda Manthovani,S.H.,LL.M, Dosen tetap pada Fakultas


Hukum Universitas Pancasila dan juga Kepala Kejaksaan Negeri
ka

Jakarta Barat
ep
ah

“Dengan demikian SPDP tidak dianggap sebagai bentuk


R

kelengkapan administrasi belaka melainkan dianggap


es

sebagai implementasi prinsip check and balance antara


M

ng

Hlm 13 dari 55 hlm Putusan Pra Peradilan No. 24/Pid.Pra/2018/PN. Bdg


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
penyidik dengan Penuntut Umum, Terlapor, Korban/Pelapor.

R
Apabila hal tersebut tidak dilakukan maka dianggap telah

si
terjadi cacat prosedural dalam tahapan penyidikan karena

ne
ng
dipandang penyidikan yang dilakukan tidak transparan dan
tanpa adanya pengawasan.
CACATnya PROSEDURAL dalam PENYIDIKAN

do
gu MENGAKIBATKAN segala proses yang dilakukan pada tahap
PENYIDIKAN SEBELUM DISAMPAIKANnya SPDP adalah

In
A
bersifat unlawfull dan berimplikasi pada segala tindakan yang
telah dilakukan dalam tahapan penyidikan harus dinyatakan
ah

BATAL DEMI HUKUM.

lik
Adapun KONSEKUENSI bagi penyidik apabila melewati
batas 7 hari belum menyerahkan SPDP kepada Penuntut
am

ub
Umum, Terlapor Dan Korban/Pelapor maka penuntut umum
dapat menolak berkas perkara yang diajukan penyidik.
ep
Apabila penuntut umum memaksakan untuk menerima
k

berkas perkara itu maka kemungkinan tersangka (terlapor)


ah

akan memanfaatkan KETERLAMBATAN tersebut untuk


R

si
MENGAJUKAN PRAPERADILAN.
Dengan demikian, KETERLAMBATAN PENGIRIMAN SPDP

ne
ng

oleh Penyidik kepada Penuntut Umum, Terlapor dan


Korban/Pelapor TELAH MEMPERLUAS atau MENAMBAH

do
gu

OBJEK PRAPERADILAN. Di mana sebelumnya MK juga


telah memperluas objek praperadilan lainnya seperti
penetapan tersangka, penggeledahan dan penyitaan
In
A

berdasarkan putusan MK Nomor:21/PUU-XII/2014 tanggal 28


April 2015.”
ah

lik

[Sumber : Dr. Reda Manthovani,S.H.,LL.M, “Putusan Fenomenal,


m

ub

MK Tambah Satu Lagi Objek Praperadilan,”


https://news.detik.com/kolom/d-3394387/putusan-fenomenal-mk-
ka

tambah-satu-lagi-objek-praperadilan]
ep
ah

c. Dr. Abdul Chair,S.H.,M.H., Keterangan Ahli Hukum Pidana dalam


R

persidangan perkara praperadilan No.


es
M

ng

Hlm 14 dari 55 hlm Putusan Pra Peradilan No. 24/Pid.Pra/2018/PN. Bdg


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
71/Pid.Pra/2017/PN.Jak.Sel, pada tanggal 12 Juli 2017, yang

R
terbuka untuk umum, pada pokoknya menyatakan :

si
ne
ng
“Dalam hal ini membatalkan tindakan penyidik, dalam hal ini
penyidikan dianggap tidak sah karena SPDP itu telah
melampaui batas waktu yang telah ditentukan oleh MK. Disitu

do
gu praperadilan yang akan memutus apakah keterlambatan
SPDP kepada terlapor ini apakah itu dapat dimaknai sebagai

In
A
pelanggaran konstitusional MK yang berakibat SPDP itu
dapat dibatalkan dan oleh karena itu dianggap tidak sah,”
ah

pungkasnya.

lik
[Sumber : Dr. Abdul Chair,S.H.,M.H., “Sidang Praperadilan Hary
am

ub
Tanoe, Saksi Ahli: Keterlambatan Penyerahan SPDP Adalah
Pelanggaran,” http://poskotanews.com/2017/07/12/saksi-ahli-
ep
keterlambatan-penyerahan-spdp-adalah-pelanggaran/]
k
ah

d. Chairul Amir, Kepala Biro Hukum dan Hubungan Luar Negeri


R

si
Kejaksaan Agung (Kejagung) R.I., pada pokonya menegaskan :

ne
ng

“….. dari putusan MK itu telah menyebutkan penyidik


kepolisian untuk menyerahkan SPDP dengan batas waktu

do
gu

tujuh hari sejak awal penyidikan. Jika TANPA SPDP atau


MELEBIHI WAKTU TUJUH HARI itu, maka PENYIDIKANnya
bisa BATAL DEMI HUKUM."
In
A

[Sumber : Suryanto, “Kejagung nilai putusan MK soal SPDP


ah

lik

langkah positif,”
https://www.antaranews.com/berita/606555/kejagung-nilai-
m

ub

putusan-mk-soal-spdp-langkah-positif]
ka

2.8. Bahwa dengan demikian Penyidikan yang dilakukan oleh Penyidik


ep

TANPA SPDP atau dengan SPDP tetapi Penyerahannya MELEBIHI


ah

WAKTU TUJUH HARI sebagaimana dimaksud dalam Amar Putusan


R

Mahkamah Konstitusi No. 130/PUU-XIII/2015 tanggal 11 Januari 2017


es

adalah PENYIDIKAN yang TIDAK SAH dan PENYIDIKANnya BATAL


M

ng

Hlm 15 dari 55 hlm Putusan Pra Peradilan No. 24/Pid.Pra/2018/PN. Bdg


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
DEMI HUKUM serta TIDAK MEMILIKI KEKUATAN HUKUM yang

R
MENGIKAT.

si
2.9. Bahwa dengan demikian KELALAIAN atau KETERLAMBATAN

ne
ng
Penyidik MENYERAHKAN SPDP kepada Terlapor/Tersangka
merupakan PENYIDIKAN yang TIDAK SAH dan PENYIDIKANnya
BATAL DEMI HUKUM serta TIDAK MEMILIKI KEKUATAN HUKUM

do
gu yang MENGIKAT, oleh karenanya merupakan ruang lingkup
PRAPERADILAN {Putusan Mahkamah Konstitusi No. 130/PUU-

In
A
XIII/2015 tanggal 11 Januari 2017 Jo. Putusan Mahkamah Konstitusi
R.I. Nomor 21/PUU-XII/2014 tanggal 28 April 2015}
ah

2.10. Bahwa dengan demikian TELAH TERBUKTI menurut HUKUM bahwa

lik
Permohonan Praperadilan a quo yang dimohonkan oleh Pemohon
memiliki Dasar dan Alasan Hukum Yang SAH dan KUAT.
am

ub
3. FAKTA HUKUM-FAKTA HUKUM:
3.1. Bahwa Pemohon adalah TERLAPOR / SAKSI sehubungan dengan
ep
Laporan Polisi di POLRESTABES Kota BANDUNG No.Pol.:
k

LP/2488/XI/2016/JBR/POLRESTABES tertanggal 04 Nopember 2016


ah

dengan PELAPOR / SAKSI / KORBAN atas nama HENDRI LESTARI


R

si
dengan dugaan terjadinya Tindak Pidana KDRT yang diduga dilakukan
oleh TERLAPOR, dimana PELAPOR / SAKSI / KORBAN atas nama

ne
ng

HENDRI LESTARI merupakan ISTERI dari TERLAPOR.


3.2. Bahwa Amar Putusan Mahkamah Konstitusi No. 130/PUU-XIII/2015

do
gu

tanggal 11 Januari 2017, pada pokoknya menyatakan “Penyidik


WAJIB MEMBERITAHUKAN dan MENYERAHKAN Surat Perintah
Dimulainya Penyidikan kepada Penuntut Umum, Terlapor, dan
In
A

Korban/Pelapor dalam waktu PALING LAMBAT 7 (tujuh) hari


SETELAH DIKELUARKANnya Surat Perintah Penyidikan.”
ah

lik

3.3. Bahwa Putusan Mahkamah Konstitusi yang bersifat FINAL dan


MENGIKAT tersebut, dimana pada SAAT putusan Mahkamah
m

ub

Konstitusi tersebut DIUCAPKAN dalam sidang pleno yang dibuka dan


dinyatakan terbuka untuk umum, maka ketika itu lahir KEKUATAN
ka

MENGIKAT (verbindende kracht) dari putusan Mahkamah Konstitusi


ep

tersebut, hal ini selaras dengan ketentuan hukum acara Pengujian


ah

Undang-Undang terhadap UUD 1945 oleh Mahkamah Konstitusi yang


R

telah diatur dalam UU No 24 Tahun 2003 Jo. UU No. 8 Tahun 2011


es

dimulai Pasal 50, Pasal 50A, Pasal 51, Pasal 51A, Pasal 52, Pasal 53,
M

ng

Hlm 16 dari 55 hlm Putusan Pra Peradilan No. 24/Pid.Pra/2018/PN. Bdg


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal 54, Pasal 55, Pasal 56, Pasal 57, Pasal 58, Pasal 59, dan Pasal

R
60.

si
3.4. Bahwa pada tanggal 11 Desember 2017 Pemohon pernah menerima

ne
ng
Surat Panggilan No. S.Pgl/2539/XII/2017/Sat Reskrim tertanggal 11
Desember 2017 dikeluarkan/diterbitkan oleh Termohon II atas nama
Termohon I dalam rangka penyidikan dugaan Tindak Pidana

do
gu berdasarkan Laporan Polisi No.Pol.:
LP/2488/XI/2016/JBR/POLRESTABES tertanggal 04 Nopember 2016

In
A
dengan PELAPOR / SAKSI / KORBAN atas nama HENDRI LESTARI.
(“S.Pgl No. 2539 / 2017”) untuk DIPERIKSA pada hari SELASA,
ah

tanggal 12 Desember 2017 jam 10.00 WIB diminta keterangan selaku

lik
SAKSI dalam perkara tindak pidana "Kekerasan fisik dalam rumah
tangga."
am

ub
3.5. Bahwa pada bagian Dasar dalam S.Pgl No. 2539 / 2017 tersebut,
disebutkan sebagai berikut :
ep
k

“Dasar : 1. pasal 7 ayat ( 1 ) huruf g, pasal 11, pasal 12, ayat ( 1 )


ah

dan ( 2), pasal 113 KUHAP.


R

si
2. undang - Undang No. 2 Tahun 2002, tentang Kepolisian
Negara RI.

ne
ng

3. laporan Polisi Nomor: LP / 2488 / XI / 2016 / JBR /


POLRESTABES, tertanggal 04 Nopember 2016 a.n

do
gu

Pelapor Sdri. HENDRI LESTARI.


4. Surat perintah penyidikan Nomor : Sprin-sidik /1562.a /
X / 2017 / Sat Reskrim, tanggal 30 Oktober 2017.”
In
A

{Tanda Kursif dari dan oleh Pemohon}.


3.6. Bahwa Pemohon menyampaikan permohonan penundaan
ah

lik

pemeriksaan terhadap panggilan dengan No. S.Pgl/2539/XII/2017/Sat


Reskrim tersebut di atas kepada Kepala Unit PPA Sat Reskrim
m

ub

Polrestabes Bandung dikarenakan Pemohon telah memiliki agenda


untuk pergi keluar kota dalam rangka merayakan Natal bersama
ka

keluarga besarnya di kota Solo.


ep
ah

3.7. Bahwa pada tanggal 12 Januari 2018 Pemohon TELAH PERNAH


R

diperiksa dan dimintai KETERANGAN sebagai SAKSI oleh Termohon I


es

dan II guna memenuhi Surat Panggilan Ke-II No.


M

ng

Hlm 17 dari 55 hlm Putusan Pra Peradilan No. 24/Pid.Pra/2018/PN. Bdg


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
S.Pgl/2539.a/I/2018/Sat Reskrim tertanggal 04 Januari 2018 yang

R
dikeluar/diterbitkan oleh Termohon II atas nama Termohon I dalam

si
rangka penyidikan dugaan Tindak Pidana berdasarkan Laporan Polisi

ne
ng
No.Pol.: LP/2488/XI/2016/JBR/POLRESTABES tertanggal 04
Nopember 2016 dengan PELAPOR / SAKSI / KORBAN atas nama
HENDRI LESTARI. (“S.Pgl No. 2539.a / 2018”) untuk DIPERIKSA pada

do
gu hari JUMAT, tanggal 12 Januari 2018 jam 10.00 WIB diminta
keterangan selaku SAKSI dalam perkara tindak pidana "Kekerasan

In
A
fisik dalam rumah tangga."
3.8. Bahwa pada bagian Dasar dalam S.Pgl No. 2539.a / 2018 tersebut,
ah

disebutkan sebagai berikut :

lik
“Dasar : 1. pasal 7 ayat ( 1 ) huruf g, pasal 11, pasal 12, ayat ( 1 )
am

ub
dan ( 2), pasal 113 KUHAP.
2. undang - Undang No. 2 Tahun 2002, tentang Kepolisian
ep
Negara RI.
k

3. laporan Polisi Nomor: LP / 2488 / XI / 2016 / JBR /


ah

POLRESTABES, tertanggal 04 Nopember 2016 a.n


R

si
Pelapor Sdri. HENDRI LESTARI.
4. Surat Panggilan Ke-I Nomor: S.pgl. / 2539 / XII / 2017 /

ne
ng

Sat Reskrim, Tanggal 11 Desember 2017


5. Surat perintah penyidikan Nomor : Sprin-sidik /1562.a /

do
gu

X / 2017 / Sat Reskrim, tanggal 30 Oktober 2017.”


{Tanda Kursif dari dan oleh Pemohon}
In
A

3.9. Bahwa pada tanggal 20 Agustus 2018 Pemohon menerima Surat


Panggilan No. S.Pgl/1365/VIII/2018/Reskrim tertanggal 14 Agustus
ah

lik

2018 dikeluar/diterbitkan oleh Termohon II atas nama Termohon I


dalam rangka penyidikan dugaan Tindak Pidana berdasarkan Laporan
m

ub

Polisi No.Pol.: LP/2488/XI/2016/JBR/POLRESTABES tertanggal 04


Nopember 2016 dengan PELAPOR / SAKSI / KORBAN atas nama
ka

HENDRI LESTARI. (“S.Pgl No. 1365 / 2018”) untuk DIPERIKSA pada


ep

hari SELASA, tanggal 21 Agustus 2018 jam 10.00 WIB diminta


ah

keterangan selaku TERSANGKA dalam perkara tindak pidana


R

"Kekerasan fisik dalam rumah tangga yang terjadi pada hari Kamis
es

tanggal 03 November 2016 sekitar jam 22.00 Wib di Komp Saturnus


M

ng

Hlm 18 dari 55 hlm Putusan Pra Peradilan No. 24/Pid.Pra/2018/PN. Bdg


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Regency No. 31 RT. 02/12, Kel. Manjahlega, Kec. Rancasari, Kota

R
Bandung, sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 44 UU No. 23

si
tahun 2004 tentang PKDRT.”

ne
ng
3.10. Bahwa pada bagian Dasar dalam S.Pgl No. 1365 / 2018 tersebut,
disebutkan sebagai berikut :
“Dasar : 1. pasal 7 ayat ( 1 ) huruf g, pasal 11, pasal 12, ayat ( 1 )

do
gu dan ( 2), pasal 113 KUHAP.
2. undang - Undang No. 2 Tahun 2002, tentang Kepolisian

In
A
Negara RI.
3. laporan Polisi Nomor: LP / 2488 / XI / 2016 / JBR /
ah

POLRESTABES, tertanggal 04 Nopember 2016 a.n

lik
Pelapor Sdri. HENDRI LESTARI.
4. Surat perintah penyidikan Nomor : Sprin-sidik / 1562.a /
am

ub
IV / 2018 / Reskrim, tanggal 30 APRIL 2018.”
{Tanda Kursif dari dan oleh Pemohon}
ep
k

3.11. Bahwa apabila S.Pgl No. 2539 / 2017 dihubungan dengan S.Pgl No.
ah

2539 / 2018 dan dihubungkan pula dengan S.Pgl No. 1365 / 2018
R

si
tersebut, diperoleh ada 2 (dua) Surat Perintah Penyidikan yaitu Surat
Perintah Penyidikan Nomor : Sprin-sidik /1562.a / X / 2017 / Sat

ne
ng

Reskrim, tanggal 30 Oktober 2017 dan Surat Perintah Penyidikan


Nomor : Sprin-sidik / 1562.a / IV / 2018 / Reskrim, tanggal 30 APRIL

do
gu

2018.
3.12. Bahwa apabila kedua Surat Perintah Penyidikan Nomor : Sprin-sidik /
1562.a / X / 2017 / Sat Reskrim, tanggal 30 Oktober 2017 dan Nomor :
In
A

Sprin-sidik / 1562.a / IV / 2018 / Reskrim, tanggal 30 APRIL 2018


tersebut, dihubungkan dengan Amar Putusan Mahkamah Konstitusi
ah

lik

No. 130/PUU-XIII/2015 tanggal 11 Januari 2017, pada pokoknya


menyatakan “Penyidik WAJIB MEMBERITAHUKAN dan
m

ub

MENYERAHKAN Surat Perintah Dimulainya Penyidikan kepada


Penuntut Umum, Terlapor, dan Korban/Pelapor dalam waktu PALING
ka

LAMBAT 7 (tujuh) hari SETELAH DIKELUARKANnya Surat Perintah


ep

Penyidikan,” diperoleh FAKTA HUKUM sebagai berikut :


ah

a. bahwa kedua Surat Perintah Penyidikan Nomor : Sprin-sidik /


R

1562.a / X / 2017 / Sat Reskrim, tanggal 30 Oktober 2017 dan


es

Nomor : Sprin-sidik / 1562.a / IV / 2018 / Reskrim, tanggal 30


M

ng

Hlm 19 dari 55 hlm Putusan Pra Peradilan No. 24/Pid.Pra/2018/PN. Bdg


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
APRIL 2018 tersebut DITERBITKAN / DIKELUARKAN oleh

R
Termohon I dan II SETELAH KELUARnya atau setelah adanya

si
Putusan Mahkamah Konstitusi No. 130/PUU-XIII/2015 tanggal 11

ne
ng
Januari 2017 tersebut
b. bahwa terhadap kedua Surat Perintah Penyidikan Nomor : Sprin-
sidik /1562.a / X / 2017 / Sat Reskrim, tanggal 30 Oktober 2017

do
gu dan Nomor : Sprin-sidik / 1562.a / IV / 2018 / Reskrim, tanggal 30
APRIL 2018 tersebut BERLAKU NORMA / KETENTUAN yang

In
A
terdapat dalam amar Putusan Mahkamah Konstitusi No. 130/PUU-
XIII/2015 tanggal 11 Januari 2017 tersebut.
ah

c. bahwa Penyidik WAJIB MEMBERITAHUKAN dan

lik
MENYERAHKAN SPDP kepada Penuntut Umum,
Terlapor/Tersangka, dan Korban/Pelapor dalam waktu PALING
am

ub
LAMBAT 7 (tujuh) hari SETELAH DIKELUARKANnya Surat
Perintah Penyidikan.
ep
d. bahwa Penyidik WAJIB MEMBERITAHUKAN dan
k

MENYERAHKAN SPDP kepada Penuntut Umum,


ah

Terlapor/Tersangka, dan Korban/Pelapor dalam waktu PALING


R

si
LAMBAT 7 (tujuh) hari SETELAH DIKELUARKANnya Surat
Perintah Penyidikan Nomor : Sprin-sidik /1562.a / X / 2017 / Sat

ne
ng

Reskrim, tanggal 30 Oktober 2017


e. bahwa Penyidik WAJIB MEMBERITAHUKAN dan

do
gu

MENYERAHKAN SPDP kepada Penuntut Umum,


Terlapor/Tersangka, dan Korban/Pelapor dalam waktu PALING
LAMBAT 7 (tujuh) hari SETELAH DIKELUARKANnya Surat
In
A

Perintah Penyidikan Nomor : Sprin-sidik / 1562.a / IV / 2018 /


Reskrim, tanggal 30 APRIL 2018.
ah

lik

3.13. Bahwa merupakan suatu FAKTA HUKUM yang TIDAK


TERBANTAHKAN bahwa SETELAH DIKELUARKANnya Surat
m

ub

Perintah Penyidikan Nomor : Sprin-sidik /1562.a / X / 2017 / Sat


Reskrim, tanggal 30 Oktober 2017 dan atau Nomor : Sprin-sidik /
ka

1562.a / IV / 2018 / Reskrim, tanggal 30 APRIL 2018 tersebut


ep

Pemohon sebagai TERLAPOR dan atau TERSANGKA TIDAK /


ah

BELUM PERNAH menerima SPDP dari Termohon I dan II.


R

3.14. Bahwa dengan demikian TELAH TERBUKTI menurut HUKUM bahwa


es

Termohon I dan II TELAH MELANGGAR norma / ketentuan HUKUM


M

ng

Hlm 20 dari 55 hlm Putusan Pra Peradilan No. 24/Pid.Pra/2018/PN. Bdg


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dalam Amar Putusan Mahkamah Konstitusi No. 130/PUU-XIII/2015

R
tanggal 11 Januari 2017, pada pokoknya menyatakan “Penyidik

si
WAJIB MEMBERITAHUKAN dan MENYERAHKAN Surat Perintah

ne
ng
Dimulainya Penyidikan kepada Penuntut Umum, Terlapor, dan
Korban/Pelapor dalam waktu PALING LAMBAT 7 (tujuh) hari
SETELAH DIKELUARKANnya Surat Perintah Penyidikan.”

do
gu 3.15. Bahwa dengan demikian Penyidikan yang dilakukan oleh Penyidik
TANPA SPDP atau dengan SPDP tetapi Penyerahannya MELEBIHI

In
A
WAKTU TUJUH HARI sebagaimana dimaksud dalam Amar Putusan
Mahkamah Konstitusi No. 130/PUU-XIII/2015 tanggal 11 Januari 2017
ah

adalah PENYIDIKAN yang TIDAK SAH dan PENYIDIKANnya BATAL

lik
DEMI HUKUM serta TIDAK MEMILIKI KEKUATAN HUKUM yang
MENGIKAT.
am

ub
3.16. Bahwa dengan demikian KELALAIAN atau KETERLAMBATAN
Penyidik MENYERAHKAN SPDP kepada Terlapor/Tersangka
ep
merupakan PENYIDIKAN yang TIDAK SAH dan PENYIDIKANnya
k

BATAL DEMI HUKUM serta TIDAK MEMILIKI KEKUATAN HUKUM


ah

yang MENGIKAT, oleh karenanya merupakan ruang lingkup


R

si
PRAPERADILAN {Putusan Mahkamah Konstitusi No. 130/PUU-
XIII/2015 tanggal 11 Januari 2017 Jo. Putusan Mahkamah Konstitusi

ne
ng

R.I. Nomor 21/PUU-XII/2014 tanggal 28 April 2015}.


3.17. Bahwa oleh karenanya patut dan adil, Hakim Praperadilan,

do
gu

menyatakan sebagai HUKUM Termohon I dan II TIDAK PERNAH


menyerahkan SPDP kepada Pemohon dalam Tenggang Waktu 7
(tujuh) HARI SETELAH DIKELUARKANnya Surat Perintah Penyidikan
In
A

nomor : Sprin-sidik /1562.a / X / 2017 / Sat Reskrim, tanggal 30


Oktober 2017 dan nomor : Sprin - Sidik / 1562.a / IV / 2018 / Reskrim,
ah

lik

tanggal 30 April 2018 sebagaimana dimaksud dalam Amar Putusan


Mahkamah Konstitusi No. 130/PUU-XIII/2015 tanggal 11 Januari 2017.
m

ub

3.18. Bahwa oleh karenanya patut dan adil pula, Hakim Praperadilan,
menyatakan sebagai HUKUM Termohon I dan II TIDAK PERNAH
ka

menyerahkan SPDP kepada Turut Termohon I dan atau II dalam


ep

Tenggang Waktu 7 (tujuh) HARI SETELAH DIKELUARKANnya Surat


ah

Perintah Penyidikan nomor : Sprin - Sidik / 1562.a / IV / 2018 /


R

Reskrim, tanggal 30 April 2018 sebagaimana dimaksud dalam Amar


es

Putusan Mahkamah Konstitusi No. 130/PUU-XIII/2015 tanggal 11


M

ng

Hlm 21 dari 55 hlm Putusan Pra Peradilan No. 24/Pid.Pra/2018/PN. Bdg


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Januari 2017.

R
3.19. Bahwa oleh karenanya patut dan adil juga, Hakim Praperadilan,

si
menyatakan Penetapan Tersangka atas diri Pemohon VICTOR YOGA

ne
ng
WIDIYANTO, yang dilakukan oleh Termohon I dan II sebagaimana
ternyata pada Surat Panggilan No. S.Pgl/1365/VIII/2018/Reskrim
tertanggal 14 Agustus 2018 beserta segala turutan / lanjutan /

do
gu turunannya adalah TIDAK SAH, dengan segala akibat hukumnya.
3.20. Bahwa patut dan adil pula, Hakim Praperadilan menyatakan SPDP

In
A
yang dikeluarkan / diterbitkan oleh Termohon I dan II dalam rangkaian
penyidikan Laporan Polisi No.Pol.:
ah

LP/2488/XI/2016/JBR/POLRESTABES tertanggal 04 Nopember 2016

lik
dengan PELAPOR / SAKSI / KORBAN atas nama HENDRI LESTARI
yang TIDAK DISAMPAIKAN oleh Termohon I dan II kepada Pemohon
am

ub
adalah BATAL dan TIDAK SAH serta TIDAK memiliki kekuatan hukum
yang mengikat, dengan segala akibat hukumnya.
ep
3.21. Bahwa sebagai konsekuensi hukum selanjutnya, patut dan adil,
k

menyatakan batal atau tidak sah serta tidak memiliki kekuatan hukum
ah

yang mengikat atas segala surat ketetapan, surat perintah, surat


R

si
pemberitahuan, berita acara, surat panggilan maupun turutan /
turunannya lebih lanjut yang dikeluarkan / diterbitkan oleh Termohon I

ne
ng

dan II dalam rangkaian penyidikan Laporan Polisi No.Pol.:


LP/2488/XI/2016/JBR/POLRESTABES tertanggal 04 Nopember 2016

do
gu

dengan PELAPOR / SAKSI / KORBAN atas nama HENDRI LESTARI,


dengan segala akibat hukumnya.
3.22. Bahwa lebih lanjut konsekuensi hukumnya, patut dan adil, menghukum
In
A

dan memerintahkan Termohon I dan II untuk menerbitkan Surat


Ketetapan Penghentian Penyidikan atas nama Pemohon VICTOR
ah

lik

YOGA WIDIYANTO terhadap laporan polisi Nomor:


LP/2488/XI/2016/JBR/POLRESTABES tertanggal 04 Nopember 2016
m

ub

dengan PELAPOR / SAKSI / KORBAN atas nama HENDRI LESTARI,


dengan segala akibat hukumnya;
ka

3.23. Bahwa dengan demikian TELAH TERBUKTI menurut HUKUM bahwa


ep

Permohonan Praperadilan a quo yang dimohonkan oleh Pemohon


ah

memiliki Dasar dan Alasan Hukum Yang SAH dan KUAT, oleh
R

karenanya patut dan adil dikabulkan seluruhnya, dengan segala akibat


es

hukumnya.
M

ng

Hlm 22 dari 55 hlm Putusan Pra Peradilan No. 24/Pid.Pra/2018/PN. Bdg


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. Bahwa Permohonan ini didasarkan kepada dalil-dalil yang dapat

R
dipertanggung-jawabkan disertai dengan bukti-bukti otentik, oleh karenanya

si
adalah wajar apabila Majelis berkenan mengabulkan Permohonan Pemohon

ne
ng
ini seluruhnya.
5. Bahwa oleh karena Pemohon telah berhasil membuktikan dalil
permohonannya, patut dan adil apabila biaya perkara dibebankan kepada

do
gunegara.

In
A
Hakim Praperadilan yang Kami Muliakan,
ah

Berdasarkan hal-hal sebagaimana telah terurai diatas tersebut, mohon

lik
kiranya Yang Terhormat Hakim Tunggal yang memeriksa dan mengadili Perkara a
quo, berkenan kiranya memutuskan sebagai berikut :
am

ub
1. Menerima dan mengabulkan Permohonan Pemohon seluruhnya;
2. Menyatakan sebagai HUKUM Termohon I dan II TIDAK PERNAH
ep
k

menyerahkan SPDP kepada Pemohon dalam Tenggang Waktu 7 (tujuh)


ah

HARI SETELAH DIKELUARKANnya Surat Perintah Penyidikan nomor :


R

si
Sprin-sidik /1562.a / X / 2017 / Sat Reskrim, tanggal 30 Oktober 2017 dan
nomor : Sprin - Sidik / 1562.a / IV / 2018 / Reskrim, tanggal 30 April 2018

ne
ng

sebagaimana dimaksud dalam Amar Putusan Mahkamah Konstitusi No.


130/PUU-XIII/2015 tanggal 11 Januari 2017.
3. Menyatakan sebagai HUKUM Termohon I dan II TIDAK PERNAH

do
gu

menyerahkan SPDP kepada Turut Termohon I dan atau II dalam Tenggang


Waktu 7 (tujuh) HARI SETELAH DIKELUARKANnya Surat Perintah
In
A

Penyidikan nomor : Sprin - Sidik / 1562.a / IV / 2018 / Reskrim, tanggal 30


April 2018 sebagaimana dimaksud dalam Amar Putusan Mahkamah
ah

lik

Konstitusi No. 130/PUU-XIII/2015 tanggal 11 Januari 2017.


4. Menyatakan Penetapan Tersangka atas diri Pemohon VICTOR YOGA
WIDIYANTO, yang dilakukan oleh Termohon I dan II sebagaimana ternyata
m

ub

pada Surat Panggilan No. S.Pgl/1365/VIII/2018/Reskrim tertanggal 14


ka

Agustus 2018 beserta segala turutan / lanjutan / turunannya adalah TIDAK


ep

SAH, dengan segala akibat hukumnya.


5. Menyatakan SPDP yang dikeluarkan / diterbitkan oleh Termohon I dan II
ah

dalam rangkaian penyidikan Laporan Polisi No.Pol.:


R

es

LP/2488/XI/2016/JBR/POLRESTABES tertanggal 04 Nopember 2016


M

dengan PELAPOR / SAKSI / KORBAN atas nama HENDRI LESTARI yang


ng

Hlm 23 dari 55 hlm Putusan Pra Peradilan No. 24/Pid.Pra/2018/PN. Bdg


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
TIDAK DISAMPAIKAN oleh Termohon I dan II kepada Pemohon adalah

R
BATAL dan TIDAK SAH serta TIDAK memiliki kekuatan hukum yang

si
mengikat, dengan segala akibat hukumnya.

ne
ng
6. Menyatakan batal atau tidak sah serta tidak memiliki kekuatan hukum yang
mengikat atas segala surat ketetapan, surat perintah, surat pemberitahuan,
berita acara, surat panggilan beserta segala turutan termasuk lampirannya /

do
gu turunanya lebih lanjut yang dikeluarkan / diterbitkan oleh Termohon I dan II
dalam rangkaian penyidikan Laporan Polisi No.Pol.:

In
A
LP/2488/XI/2016/JBR/POLRESTABES tertanggal 04 Nopember 2016
dengan PELAPOR / SAKSI / KORBAN atas nama HENDRI LESTARI,
ah

dengan segala akibat hukumnya.

lik
7. Menghukum dan memerintahkan Termohon I dan II untuk menerbitkan
Surat Ketetapan Penghentian Penyidikan atas nama Pemohon VICTOR
am

ub
YOGA WIDIYANTO terhadap laporan polisi Nomor:
LP/2488/XI/2016/JBR/POLRESTABES tertanggal 04 Nopember 2016
ep
dengan PELAPOR / SAKSI / KORBAN atas nama HENDRI LESTARI,
k

dengan segala akibat hukumnya;


ah

8. Menghukum Para Termohon dan Para Turut Termohon untuk tunduk dan
R

si
patuh serta memenuhi dan melaksanakan putusan ini.
9. Membebankan biaya perkara kepada negara.

ne
ng

At a u : Apabila Majelis Hakim (Pengadilan) yang memeriksa dan mengadili


perkara aquo berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya

do
gu

menurut hukum dan keadilan (ex aequo et bono).


In
Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan untuk
A

kepentingan Pemohon hadir Kuasanya yang bernama SUNDARI


SUSILANINGSIH, SH., M.Kn., B.B.YUSTISIO, SH., dan BAMBANG SURYANTO,
ah

lik

SH ;
m

Untuk kepentingan Termohon I, Termohon II, Termohon III dan Termohon IV


ub

hadir Kuasanya yang bernama AKBP KARTIMAN WIRANTO, SH., MH., AKP TETI
ka

SUMARNI, SH., MH., IPDA DHENIA ISTIKADEWI, S.Tr.K., BRIPKA A ISKANDAR,


ep

SH., MH., dan BRIPKA INDRA BINTARA FUTRA, SH.,masing-masing berdasarkan


Surat Kuasa tertanggal 28 September 2018 dan tertanggal 16 Oktober 2018 ;
ah

Untuk kepentingan Termohon V, dan Termohon VI hadir Kuasanya yang


es
M

bernama KOMBES POL JULIAT PERMADI WIBOWO, S.I.K., MH., AKP JIMMY
ng

Hlm 24 dari 55 hlm Putusan Pra Peradilan No. 24/Pid.Pra/2018/PN. Bdg


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
HERYANTO H MANURUNG, SH., S.I.K., IPDA SATRIA ANGGARA PINANDITA,

R
SH., BRIPKA A. ISKANDAR, SH., MH., BRIPKA INDRA BINTARA FUTRA, SH.,

si
berdasarkan Surat Kuasa masing-masing tertanggal 29 Oktober 2018 ;

ne
ng
Untuk kepentingan Turut Termohon I, hadir Kuasanya yang bernama
MARDI HIMAWAN, SH., Jaksa Pengacara Negara, berdasarkan Surat Kuasa

do
gu
tertanggal 29 Oktober 2018 ;

Untuk Turut Termohon II tidak datang menghadap kepersidangan tanpa

In
A
alasan yang sah dan tidak menyuruh wakilnya untuk datang kemuka persidangan
meskipun telah dipanggil secara sah dan patut berdasarkan Relaas Panggilan
ah

lik
sidang yang dijalankan oleh Juru Sita Pengadilan Negeri Bandung Klas I A Khusus
masing-masing tertanggal, 14 September 2018, 3 Oktober 2018 dan 19 November
2018 ;
am

ub
Untuk Turut Termohon III dan Turut Termohon IV tidak datang menghadap
kepersidangan tanpa alasan yang sah dan tidak menyuruh wakilnya untuk datang
ep
k

kemuka persidangan meskipun telah dipanggil secara sah dan patut berdasarkan
ah

Relaas Panggilan sidang yang dijalankan oleh Juru Sita Pengadilan Negeri
R

si
Bandung Klas I A Khusus masing-masing tertanggal 12 September 2018, 2
Oktober 2018 dan 2 November 2018 ;

ne
ng

Menimbang, bahwa ketidakhadiran Turut Termohon II, Turut Termohon III


dan Turut Termohonn IV kemuka persidangan dan telah dilakukan pemanggilan

do
gu

secara sah sebanyak 3 (tiga) kali, maka Hakim berpandangan bahwa Turut
Termohon II, Turut Termohon III dan Turut Termohonn IV tidak mempergunakan
In
A

haknya untuk membela dan mempertahankan kepentingannya sehingga


persidangan dilanjutkan tanpa hadirnya Turut Termohon II, Turut Termohon III dan
Turut Termohonn IV ;
ah

lik

Menimbang, bahwa selanjutnya proses persidangan dilanjutkan dengan


m

ub

dibacakannya Permohonan Praperadilan dari Pemohon, dan terhadap


Permohonan Praperadilan Pemohon tersebut Kuasa Pemohon menyatakan tetap
ka

pada isi Permohonannya ;


ep

Menimbang, bahwa atas permohonan Pemohon tersebut diatas, Termohon


ah

I s/d Termohon IV telah mengajukan jawabannya tertanggal 17 Desember 2018,


R

yang berisi sebagai berikut :


es
M

ng

Hlm 25 dari 55 hlm Putusan Pra Peradilan No. 24/Pid.Pra/2018/PN. Bdg


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
A. DALAM EKSEPSI

si
1. Bahwa TERMOHON I, II, III dan IV menolak dengan tegas dalil-dalil yang
disampaikan oleh PEMOHON, kecuali terhadap apa yang TERMOHON akui

ne
ng
kebenarannya;
2. PEMOHON keliru, salah alamat atau error in persona dalam mengajukan

do
gu praperadilan terhadap TERMOHON III dan IV karena tidak ada kaitan atau
hubungan langsung dengan penanganan perkara ini;
3. TERMOHON III dan IV adalah pembina fungsi dan atasan struktural

In
A
TERMOHON I dan II;
4. Sebagaimana dijelaskan didalam Pasal 9 UU No. 8 tahun 1981 tentang
ah

lik
Hukum Acara Pidana dan Pasal 17 UU No. 2 tahun 2002 tentang Polri yang
menyatakan bahwa Polri mempunyai wewenang dan tugas masing-masing
am

di wilayah hukumnya dimana ia ditugaskan;

ub
5. Dengan telah adanya fakta bahwa permohonan yang diajukan oleh
PEMOHON keliru, salah alamat atau error in persona maka sudah
ep
k

selayaknya apabila permohonan praperadilan ini ditolak untuk seluruhnya.


ah

si
B. DALAM POKOK PERKARA

1. Bahwa apa yang sudah tertuang di dalam Eksepsi dianggap termuat dalam

ne
ng

pokok perkara ini;


2. Bahwa pada tanggal 4 November 2016 TERMOHON telah menerima

do
gu

Laporan Polisi nomor : LP/2488/XI/2016/Jbr/Polrestabes tentang adanya


dugaan tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga yang dilaporkan oleh
saudari HENDRI LESTARI (Istri PEMOHON) terhadap Terlapor VICTOR
In
A

YOGA WIDIYANTO (PEMOHON) dengan uraian singkat sebagai berikut :


“Pada Kamis tanggal 3 November 2016 sekira pukul 22.00 Wib didalam
ah

lik

kamar rumah tinggal Pelapor dan Terlapor di Komplek Saturnus Regency


No. 31 RT. 02 RW. 12 Kel. Manjahlega Kec. Rancasari Kota Bandung
m

ub

telah terjadi tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan
oleh PEMOHON dengan cara memukul Istri PEMOHON dibagian wajah
ka

sehingga menyebabkan luka, kejadian berawal dari adanya perselisihan


ep

antara Istri PEMOHON dengan PEMOHON, saat keributan terjadi aksi


ah

saling dorong-mendorong dan Terlapor memukul mengenai bibir Istri


R

PEMOHON yang menyebabkan bibir luka dan berdarah, selang beberapa


es

saat kemudian Terlapor mendorong kembali Istri PEMOHON sampai


M

ng

Hlm 26 dari 55 hlm Putusan Pra Peradilan No. 24/Pid.Pra/2018/PN. Bdg


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
terjatuh ke kasur, namun saat Istri PEMOHON hendak bangun dari tempat

R
tidur Istri PEMOHON ditampar lagi oleh PEMOHON, kemudian mulut dan

si
hidung Istri PEMOHON dibekap dengan kedua tangan PEMOHON yang

ne
ng
mengakibatkan Istri PEMOHON sulit bernafas, tak lama kemudian
PEMOHON pergi meninggalkan Istri PEMOHON, PEMOHON melakukan
pemukulan ke wajah Istri PEMOHON sebanyak 2 (dua) kali mengenai bibir

do
gu dan mulut sebelah kiri yang mengakibatkan kesulitan saat makan,
PEMOHON sering melakukan penganiayaan bila terjadi selisih paham,

In
A
atas perbuatan itu PEMOHON diduga melanggar Pasal 44 UU RI No. 23
Tahun 2004 tentang Penghapusan KDRT”.
ah

3. Bahwa setelah terbitnya Laporan Polisi selanjutnya TERMOHON

lik
menerbitkan administrasi berupa Surat Perintah Tugas nomor :
Sp.Tugas/1562/XI/2016/Reskrim tanggal 16 November 2016 dan Surat
am

ub
Perintah Penyelidikan nomor : SP. Lidik/1562.b/ XI/2016/Reskrim tanggal
16 November 2016 sebagai dasar untuk menindaklanjuti laporan;
ep
4. Bahwa dalam proses penyelidikan, TERMOHON I dan II telah melakukan
k

langkah-langkah sebagai berikut :


ah

a. Meminta Dokter untuk melakukan Visum Et Repertum (VER) Fisik


R

si
terhadap Istri PEMOHON dan tindakan ini telah mendapat hasil VER
dari Dokter RS Bungsu;

ne
ng

b. Melakukan interogasi terhadap beberapa orang saksi yaitu :


1) Saudari HENDRI LESTARI (Pelapor) / Istri PEMOHON;

do
gu

2) Saudari PIPIN (Pembantu rumah tangga);


3) GABRIEL YOGA LILYA JASMINE (anak Pelapor);
4) Saudara VICTOR YOGA WIDIYANTO (Terlapor) / PEMOHON.
In
A

c. Meminta Dokter untuk melakukan Visum Et Repertum (VER) Psikis


ah

lik

terhadap Istri PEMOHON dan tindakan ini telah mendapat hasil VER
Psikis dari Dokter RS Bhayangkara Sartika Asih.
m

ub

Hasil pelaksanaan penyelidikan TERMOHON I dan II telah membuat


Laporan Hasil Penyelidikan (LHP) tanggal 17 Juli 2017.
ka

ep

5. Pada hari Kamis tanggal 12 Oktober 2017 TERMOHON I dan II


melaksanakan gelar perkara yang hasilnya memutuskan penanganan
ah

perkara ditingkatkan menjadi proses penyidikan;


es
M

ng

Hlm 27 dari 55 hlm Putusan Pra Peradilan No. 24/Pid.Pra/2018/PN. Bdg


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
6. Bahwa selanjutnya TERMOHON I dan II menerbitkan Surat Perintah

R
Tugas nomor : SP.Gas/1562/X/2017/Reskrim tanggal 30 Oktober 2017

si
dan Surat Perintah Penyidikan nomor : SP.Sidik/1562.a/X/2017/Reskrim

ne
ng
tanggal 30 Oktober 2017, TERMOHON juga telah memberitahukan
dimulainya penyidikan tersebut kepada Kepala Kejaksaan Negeri
Bandung melalui surat nomor : B/522/VIII/2017/Sat Reskrim tanggal 30

do
gu Oktober 2017 dan tembusannya pada tanggal 2 November 2017 telah
TERMOHON I dan II sampaikan kepada Pelapor/Istri PEMOHON dan

In
A
Terlapor/PEMOHON;
7. Untuk penyesuaian daftar nama personil yang menangani perkara ini,
ah

TERMOHON I dan II melengkapi administrasi penyidikan dengan

lik
menerbitkan Surat Perintah Tugas nomor : SP.Gas/1562/IV/2018/Reskrim
tanggal 30 April 2018 dan Surat Perintah Penyidikan nomor :
am

ub
SP.Sidik/1562.a/IV/2018/Reskrim tanggal 30 April 2018;
8. Bahwa kemudian TERMOHON I dan II telah melakukan pemeriksaan
ep
serta mendengar keterangan dari 4 (empat) orang saksi yang semuanya
k

telah tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Saksi, yaitu :


ah

a. Saudari HENDRI LESTARI (Pelapor) / Istri PEMOHON;


R

si
b. Saudari PIPIN (Pembantu rumah tangga);
c. GABRIEL YOGA LILYA JASMINE (anak Pelapor);

ne
ng

d. Saudara VICTOR YOGA WIDIYANTO (Terlapor) / PEMOHON.

do
gu

9. Bahwa selain telah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi,


TERMOHON I dan II juga telah melakukan penyitaan barang yang ada
kaitannya dengan tindak pidana berupa 1 (satu) buah kaca cermin yang
In
A

berada didalam kamar Pelapor, tindakan penyitaan yang dilakukan


TERMOHON telah dilengkapi dengan Surat Perintah Penyitaan Nomor :
ah

lik

SP.Sita/185/VI/2018/Reskrim tanggal 22 Juni 2018, telah dibuatkan Berita


Acara Penyitaan, Surat Tanda Penerimaan, telah dimohonkan persetujuan
m

ub

penyitaan serta telah mendapat persetujuan penyitaan dari Ketua


Pengadilan Negeri Bandung nomor : 1038/Pen.Pid/2018/PN. Bdg tanggal
ka

2 Agustus 2018;
ep
ah

10. Bahwa berdasarkan keterangan para saksi dan bukti yang telah disita
R

oleh TERMOHON didapatkan fakta-fakta sebagai berikut :


es
M

ng

Hlm 28 dari 55 hlm Putusan Pra Peradilan No. 24/Pid.Pra/2018/PN. Bdg


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. PEMOHON melakukan tindak pidana kekerasan fisik dalam rumah

R
tangga tersebut pada hari Kamis tanggal 3 November 2016 sekira

si
pukul 22.00 Wib didalam kamar rumah Komplek Saturnus Regency

ne
ng
No. 31 RT. 02 RW. 12 Kota Bandung dengan cara memukul di bagian
wajah mengenai bibir dan pipi sebelah kiri sebanyak 1 (satu) kali yang
berawal dari perselihan antara Istri PEMOHON dengan PEMOHON

do
gu hingga terjadi aksi saling dorong-mendorong sampai Istri PEMOHON
terjatuh ketempat tidur, saat Pelapor hendak bangun dari tempat tidur

In
A
kedua tangan PEMOHON membekap mulut dan hidung hingga Istri
PEMOHON kesulitan bernafas, atas kejadian tersebut Istri
ah

PEMOHON mengalami luka berdarah di bagian bibir sebelah kiri;

lik
b. PEMOHON diduga melanggar Pasal 44 UU RI No. 23 Tahun 2004
tentang Penghapusan KDRT dan didalam ketentuan Pasal 55 UU RI
am

ub
No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan KDRT ditentukan bahwa
”Sebagai salah satu alat bukti yang sah, keterangan seorang saksi
ep
korban saja sudah cukup untuk membuktikan bahwa terdakwa
k

bersalah, apabila disertai dengan suatu alat bukti yang sah lainnya”;
ah

c. Istri PEMOHON menjelaskan peristiwa tanggal 3 November 2016


R

si
tersebut terjadi karena Istri PEMOHON menolak permintaan
PEMOHON untuk melakukan hubungan badan dikarenakan sedang

ne
ng

capek, PEMOHON tidak terima sehingga marah mendorong tubuh


Istri PEMOHON sampai terjatuh, memukul pipi dan mulut sampai

do
gu

berdarah, selain kejadian ini sebelumnya PEMOHON juga pernah


melakukan kekerasan terhadap Istri PEMOHON;
d. Saksi PIPIN yang merupakan pembantu rumah tangga di rumah Istri
In
A

PEMOHON dan PEMOHON menjelaskan bahwa saat kejadian


mendengar kegaduhan serta percekcokan dengan bahasa jawa yang
ah

lik

tidak saksi mengerti kurang lebih sekitar + 30 menit, selanjutnya


mendengar suara benturan dari dalam kamar Istri PEMOHON dan
m

ub

PEMOHON, keesokan paginya saksi PIPIN melihat ada luka sobek di


bibir Istri PEMOHON;
ka

e. Saksi GABRIEL YOGA LILYA JASMINE mengetahui dan mendengar


ep

saat terjadi pertengkaran kedua orang tuanya karena posisi kamar


ah

bersebarangan dengan kamar orang tuanya, saksi sempat keluar


R

kamar untuk menghentikan pertengkaran kedua orang tuanya,


es
M

ng

Hlm 29 dari 55 hlm Putusan Pra Peradilan No. 24/Pid.Pra/2018/PN. Bdg


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
keesokan harinya saksi melihat bibir Ibunya (Istri PEMOHON)

R
bengkak dan ada lecet;

si
f. PEMOHON menjelaskan bahwa perselisihan terjadi karena Istri

ne
ng
PEMOHON meminta cerai namun tidak ditanggapi hingga Istri
PEMOHON emosi, kemudian PEMOHON memperlihatkan screenshot
akun dan percakapan path antara Istri PEMOHON dengan seorang

do
gu pria, kemudian Istri PEMOHON berusaha mengambil handphone milik
PEMOHON dan ketika Istri PEMOHON akan membantingnya

In
A
PEMOHON mengambil kembali untuk mempertahankannya;
g. Penyidik telah mendapatkan bukti Visum Et Repertum Fisik dan
ah

Visum Et Repertum Psikis Istri PEMOHON sehingga jelas nyata

lik
tindak pidana yang terjadi;
h. PEMOHON memberi keterangan tidak memukul Istri PEMOHON,
am

ub
akan tetapi Istri PEMOHON menjelaskan bahwa luka yang dialaminya
karena dipukul oleh PEMOHON dan saksi IPIN mendengar adanya
ep
keributan didalam kamar Istri PEMOHON serta hasil Visum Et
k

Repertum Fisik dari RS Bungsu menjelaskan bahwa luka yang dialami


ah

oleh Istri PEMOHON karena benturan benda tumpul sehingga


R

si
mengacu pada ketentuan Pasal 55 UU RI No. 23 Tahun 2004 tentang
Penghapusan KDRT yang berbunyi ”Sebagai salah satu alat bukti

ne
ng

yang sah, keterangan seorang saksi korban saja sudah cukup untuk
membuktikan bahwa terdakwa bersalah, apabila disertai dengan

do
gu

suatu alat bukti yang sah lainnya” maka untuk kondisi ini PEMOHON
patut diduga sebagai pelaku tindak pidana.
In
A

11. Bahwa pada hari Selasa tanggal 17 Mei 2018 TERMOHON I dan II
melaksanakan gelar perkara dan dalam kesimpulan gelar perkara tersebut
ah

lik

pimpinan gelar dan peserta gelar telah bersepakat terhadap PEMOHON


dapat ditingkatkan statusnya sebagai Tersangka karena telah didapatkan
lebih dari 2 (dua) alat bukti yang sah berupa : keterangan saksi, bukti surat
m

ub

Visum Et Repertum dan bukti petunjuk berupa kaca cermin;


ka

12. Bahwa sebagai tindak lanjut gelar perkara tersebut, TERMOHON I dan II
ep

melalui surat panggilan nomor : Sp.Gil/1365/VIII/2018/Reskrim tanggal 14


Agustus 2018 telah memanggil PEMOHON untuk hadir pada hari Selasa
ah

tanggal 21 Agustus 2018 pukul 10.00 Wib guna didengar keterangannya


R

es

sebagai Tersangka tetapi PEMOHON tidak hadir memenuhi panggilan


M

TERMOHON I dan II;


ng

Hlm 30 dari 55 hlm Putusan Pra Peradilan No. 24/Pid.Pra/2018/PN. Bdg


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
13. Bahwa TERMOHON mengirimkan surat panggilan ke-2 nomor :

R
Sp.Gil/1365.a/IX/ 2018/Reskrim tanggal 17 September 2018 kepada

si
PEMOHON untuk hadir pada hari Kamis tanggal 20 September 2018 pukul

ne
ng
10.00 Wib guna didengar keterangannya sebagai Tersangka tetapi
PEMOHON tidak hadir memenuhi panggilan TERMOHON I dan II, kemudian
pada tanggal 25 September 2018 PEMOHON hadir menemui Penyidik tetapi

do
gu menyatakan tidak bersedia diperiksa sebagai Tersangka dan meminta
Penyidik untuk menunggu hasil putusan sidang praperadilan;

In
A
14. Bahwa terhadap Penetapan Tersangka yang dilakukan oleh TERMOHON I
dan II, selanjutnya PEMOHON merasa keberatan dan mengajukan upaya
ah

hukum Praperadilan kepada Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1 A Khusus

lik
dengan dalil yang TERMOHON tanggapi sebagai berikut :
am

ub
a. Tanggapan TERMOHON terhadap dalil PEMOHON yang menyatakan
bahwa TERMOHON tidak memberitahukan dan menyerahkan SPDP
kepada PEMOHON.
ep
k

1) Dalam penanganan perkara ini, TERMOHON I dan II telah meminta


ah

R
keterangan kepada beberapa orang saksi termasuk PEMOHON dan

si
dalam keterangannya pada Berita Acara Interogasi (BAI) tanggal 24

ne
November 2016 PEMOHON menjelaskan tentang identitas diri
ng

meliputi nama, pekerjaan, agama termasuk alamat dan untuk identitas


alamat PEMOHON menjelaskan bahwa alamatnya adalah di Komplek

do
gu

Saturnus Regency No. 31 RT. 02 RW. 12 Kel. Manjahlega Kec.


Rancasari Kota Bandung;
In
2) Atas dasar pertimbangan poin 1 diatas, maka pada saat TERMOHON
A

I dan II meningkatkan status perkara ini dari penyelidikan menjadi


proses penyidikan TERMOHON I dan II melengkapi administrasi
ah

lik

penyidikan berupa Sp. Tugas, Sp. Sidik dan SPDP kepada JPU,
Pelapor dan Terlapor yang dalam pelaksanaannya SPDP kepada
m

ub

Pelapor dan Terlapor diserahkan ke alamat Komplek Saturnus


Regency No. 31 RT. 02 RW. 12 Kel. Manjahlega Kec. Rancasari Kota
ka

Bandung sesuai alamat yang tertera dalam hasil pemeriksaan;


ep

3) Dalam bukti penyerahan yang dimiliki oleh TERMOHON I dan II


ah

tertulis dengan jelas saat SPDP untuk Terlapor dan Pelapor


R

diserahkan ke alamat Komplek Saturnus Regency No. 31 RT. 02 RW.


es
M

ng

Hlm 31 dari 55 hlm Putusan Pra Peradilan No. 24/Pid.Pra/2018/PN. Bdg


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
12 Kel. Manjahlega Kec. Rancasari Kota Bandung diterima oleh Istri

R
PEMOHON;

si
4) Tidak benar bila PEMOHON mendalilkan tidak pernah menerima

ne
ng
SPDP dari TERMOHON karena TERMOHON I dan II pada tanggal 2
November 2017 sudah melaksanakan kewajibannya untuk
memberitahukan dan menyerahkan SPDP ke alamat Komplek

do
gu Saturnus Regency No. 31 RT. 02 RW. 12 Kel. Manjahlega Kec.
Rancasari Kota Bandung sebelum 7 (tujuh) hari setelah

In
A
dikeluarkannya surat perintah penyidikan sesuai ketentuan hukum
yang berlaku berdasarkan putusan MK No.130/PUU-XII/2015, dengan
ah

demikian apa yang didalilkan oleh PEMOHON tentang tidak

lik
diterimanya SPDP oleh Terlapor haruslah ditolak;
5) Selanjutnya dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Saksi tanggal 12
am

ub
Januari 2018 dan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Tersangka tanggal
25 September 2018 PEMOHON tetap menggunakan alamat Komplek
ep
Saturnus Regency No. 31 RT. 02 RW. 12 Kel. Manjahlega Kec.
k

Rancasari Kota Bandung sebagai alamat tinggalnya, maka dengan


ah

demikian telah terbukti bahwa tindakan TERMOHON I dan II


R

si
mengirimkan SPDP untuk PEMOHON ke alamat tersebut adalah
tindakan yang benar.

ne
ng

b. Tanggapan TERMOHON terhadap dalil PEMOHON yang menyatakan

do
bahwa TERMOHON salah menerapkan hukum pidana dalam
gu

menetapkan PEMOHON sebagai Tersangka.


In
A

1) Pasal 1 Angka 14 Undang-undang No. 8 tahun 1981 tentang Hukum


Acara Pidana menyebutkan bahwa “Tersangka adalah seorang yang
ah

lik

karena perbuatannya atau keadaannya, berdasarkan bukti permulaan


patut diduga sebagai pelaku tindak pidana”;
2) Bahwa yang menjadi dasar sehingga TERMOHON I dan II menangani
m

ub

perkara ini karena adanya Laporan Polisi nomor :


ka

LP/2488/XII/2016/Jbr/Polrestabes tanggal 4 November 2016 atas


ep

nama Pelapor HENDRI LESTARI (Istri PEMOHON) dan penanganan


perkara ini telah melalui tahap penyelidikan dan penyidikan;
ah

3) Bahwa pada tanggal 12 Januari 2018 saat penanganan perkara masih


R

es

dalam tahap penyelidikan PEMOHON telah memberi keterangan


M

sebagai Saksi yang didalam keterangannya PEMOHON menjelaskan


ng

Hlm 32 dari 55 hlm Putusan Pra Peradilan No. 24/Pid.Pra/2018/PN. Bdg


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
secara detail rangkaian dugaan tindak pidana kekerasan dalam rumah

R
tangga yang terjadi dan keterangan PEMOHON tersebut telah

si
dilengkapi dengan keterangan saksi korban serta keterangan 2 (dua)

ne
ng
saksi lainnya;
4) Dalam tahap penyidikan, TERMOHON I dan II telah mendapatkan
keterangan dari 4 (empat) orang saksi dan melakukan penyitaan

do
gu terhadap 1 (satu) buah cermin retak yang berada di dalam kamar dan
hasil Visum Et Repertum Fisik dari RS Bungsu mengenai luka yang

In
A
dialami oleh Istri PEMOHON karena benturan benda tumpul, hasil
Visum Et Repertum Fisik itu berkesesuaian dengan keterangan yang
ah

diberikan oleh Istri PEMOHON sebagai korban;

lik
5) Bahwa dalam proses penyidikan tindak pidana, TERMOHON I dan II
telah berkeyakinan dan menetapkan PEMOHON sebagai tersangka
am

ub
berdasarkan lebih dari 2 (dua) bukti yang sah berupa :
a. Keterangan saksi :
(1) Saudari HENDRI LESTARI (Pelapor) /Istri PEMOHON;
ep
k

(2) Saudari PIPIN (Pembantu rumah tangga);


ah

(3) GABRIEL YOGA LILYA JASMINE (anak Pelapor);


R

si
(4) Saudara VICTOR YOGA WIDIYANTO (Terlapor) /
PEMOHON.

ne
ng

b. Surat

do
gu

(1) Surat RS Bungsu nomor : 132/CM/RSUB/XI/2016 mengenai


hasil Visum Et Repertum Fisik Istri PEMOHON yang
ditandatangani oleh dr. FANNY KARUNA PUTRI;
In
A

(2) Surat RS Bhayangkara Sartika Asih nomor :


17/V/2017/RSBSA mengenai hasil Visum Et Repertum
ah

lik

Psychiatricum PEMOHON yang ditandatangani oleh LEONY


WIDJAJA, dr. Sp.KJ.
m

ub

c. Petunjuk

1 (satu) buah kaca cermin yang retak.


ka

ep

6) Bahwa TERMOHON I dan II menetapkan status Tersangka atas diri


PEMOHON melalui mekanisme gelar perkara yang dilaksanakan
ah

pada tanggal 17 Mei 2018, yang selanjutnya TERMOHON I dan II


R

es

tindaklanjuti dengan menerbitkan Surat Panggilan untuk diperiksa


M

keterangannya sebagai Tersangka;


ng

Hlm 33 dari 55 hlm Putusan Pra Peradilan No. 24/Pid.Pra/2018/PN. Bdg


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
7) Bahwa TERMOHON I dan II dalam proses penyidikan telah

R
memperoleh minimal 2 (dua) alat bukti sebagaimana yang

si
dipersyaratkan dalam Pasal 184 KUHAP dan Putusan Mahkamah

ne
ng
Konstitusi Nomor : 21/PUU-XII/2014, yaitu : alat bukti keterangan dari
4 (empat) orang saksi, alat bukti surat dan alat bukti petunjuk;
8) Bahwa dengan telah terpenuhinya alat bukti dalam proses penyidikan,

do
gu maka Penetapan Tersangka yang dilakukan oleh TERMOHON I dan II
kepada PEMOHON harus dinyatakan sah menurut hukum. Oleh

In
A
karena itu sudah sepantasnya apabila permohonan dari pihak
PEMOHON ditolak untuk seluruhnya.
ah

lik
15. Bahwa berdasarkan dalil-dalil yang telah TERMOHON uraikan diatas, maka
tindakan Kepolisian yang dilakukan oleh TERMOHON I dan II berupa
am

ub
Penetapan Tersangka terhadap PEMOHON adalah merupakan tindakan yang
sah menurut hukum dan sesuai dengan prosedur karena telah memenuhi
syarat formil dan materil serta dalam kapasitasnya melaksanakan perintah
ep
k

Undang-Undang sesuai dengan kewenangannya, Dengan demikian tindakan


ah

TERMOHON I dan II untuk Penetapan Tersangka terhadap diri PEMOHON


R

si
tidak bertentangan dengan hukum dan Sah Menurut Hukum.

Maka berdasarkan dalil-dalil dan fakta-fakta hukum yang disampaikan dalam

ne
ng

Jawaban tersebut di atas, TERMOHON memohon kiranya Yang Mulia Hakim yang
memeriksa dan mengadili perkara Praperadilan ini berkenan untuk memutuskan

do
gu

sebagai berikut :

Dalam Eksepsi :
In
A

1. Menerima Eksepsi dari TERMOHON III dan IV untuk seluruhnya;


2. Menyatakan bahwa permohonan dari PEMOHON Praperadilan tidak dapat
ah

lik

diterima (Niet Onvankelijke Verklaard).

Dalam Pokok Perkara :


m

ub

1. Menolak permohonan Praperadilan dari PEMOHON untuk seluruhnya;


ka

2. Menyatakan bahwa penyampaian SPDP yang dilakukan oleh TERMOHON I


ep

dan II adalah Sah Menurut Hukum;


3. Menyatakan bahwa Penetapan Tersangka yang dilakukan oleh TERMOHON I
ah

dan II terhadap diri PEMOHON adalah Sah Menurut Hukum;


es
M

ng

Hlm 34 dari 55 hlm Putusan Pra Peradilan No. 24/Pid.Pra/2018/PN. Bdg


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. Menghukum PEMOHON untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara

R
ini.

si
Atau

ne
ng
Apabila Hakim berpendapat lain, maka dalam peradilan yang baik ini mohon
putusan yang seadil-adilnya (Ex Aequo et Bono).

do
gu Menimbang, bahwa atas permohonan Pemohon tersebut diatas, Termohon
V dan VI telah mengajukan jawabannya tertanggal 17 Desember 2018 yang berisi

In
A
sebagai berikut :

DALAM EKSEPSI
ah

lik
ERROR IN PERSONA
am

ub
Ketentuan Pasal 1 angka 1 KUHAP menjelaskan bahwa:

“Penyidik adalah Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia atau Pejabat Pegawai
ep
Negeri Sipil tertentu yang diberi wewenang khusus oleh Undang-Undang untuk
k

melakukan Penyidikan.”
ah

si
Kemudian berdasarkan ketentuan Pasal 6 ayat (1) KUHAP ditentukan bahwa:

“(1) Penyidik adalah:

ne
ng

a. Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia


b. Pejabat pegawai negeri sipil tertentu yang diberi wewenang khusus oleh

do
gu

Undang-Undang.”
Ketentuan-ketentuan tersebut di atas, yang kemudian dikaitkan lagi dengan
ketentuan-ketentuan Pasal 7 dan Pasal 8 KUHAP, jelas menunjukkan bahwa
In
A

kewenangan penyidikan terhadap suatu tindak pidana berada pada Pejabat


Penyidik yang melakukan pemeriksaan dan mendapat perintah penyidikan
ah

lik

terhadap sangkaan tindak pidana tersebut. Permasalahan tentang kewenangan


penyidikan yang dilakukan oleh Pejabat Penyidik sebagaimana tersebut di atas
m

ub

sangat terkait dengan masalah pertanggungjawaban atas segala tindakan proses


penyidikan yang dilakukan Penyidik yang akan dibebankan terhadap pejabat
ka

penyidik yang bersangkutan.


ep

Pemohon dalam surat Permohonan Praperadilannya, telah mendudukan KEPALA


ah

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA dan KEPALA BADAN RESERSE


R

es

DAN KRIMINAL POLRI sebagai Pihak TERMOHON V dan TERMOHON VI.


M

Pemohon telah keliru menunjuk pihak dalam permohonan Praperadilannya, karena


ng

Hlm 35 dari 55 hlm Putusan Pra Peradilan No. 24/Pid.Pra/2018/PN. Bdg


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
seharusnya yang dijadikan pihak Termohon dalam permohonan Praperadilan

R
tersebut adalah Pejabat Penyidiknya sehingga membuat permohonan Pemohon

si
menjadi kabur (obscuur libel).

ne
ng
Untuk lebih jelasnya, selanjutnya mohon diperhatikan ketentuan Pasal 82 ayat (1)
huruf b KUHAP menyebutkan bahwa :

do
gu
“dalam memeriksa dan memutus tentang sah atau tidaknya penangkapan atau
penahanan, sah atau tidaknya penghentian penyidikan atau penuntutan,

In
A
permintaan ganti kerugian dan atau rehabilitasi akibat tidak sahnya penangkapan
atau penahanan, akibat sahnya penghentian penyidikan atau penuntutan dan ada
ah

benda yang disita yang tidak termasuk alat pembuktian, hakim mendengar

lik
keterangan baik dari tersangka atau pemohon maupun dari pejabat yang
berwenang”.
am

ub
Ketentuan Pasal 82 ayat (1) huruf b KUHAP tersebut di atas lebih memperjelas
lagi bahwa dalam perkara Praperadilan yang dapat dijadikan sebagai pihak
ep
k

Termohon adalah Pejabat Penyidik itu sendiri, bukan atasan dari penyidik. Perlu
ah

Termohon sampaikan dalam persidangan ini, bahwa prosedur penentuan pihak


R
dalam perkara permohonan Praperadilan pada hakekatnya berbeda dengan yang

si
diatur dalam hukum acara perdata pada umumnya yang dapat mendudukan

ne
ng

sebuah badan hukum sebagai pihak. Dalam konteks Praperadilan, secara yuridis
yang dapat didudukan sebagai pihak Termohon hanyalah Pejabat Penyidiknya.

do
gu

Disamping itu pula berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5


Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2010
Tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik
In
A

Indonesia tentang struktur organisasi Kepolisian Negara Republik Indonesia,


bahwa Penyidik perkara aquo berada pada struktur organisasi tingkat Polrestabes
ah

lik

Bandung, sedangkan kedudukan Termohon V dan VI merupakan unsur Pelaksana


Tugas Pokok pada tingkat Mabes Polri sehingga Pemohon telah keliru
m

ub

mendudukkan Termohon V dan VI sebagai pihak Termohon.

Bahwa Ketentuan Pasal 6 ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2


ka

ep

Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia yang berbunyi “Dalam
rangka pelaksanaan Peran dan fungsi Kepolisian, wilayah negara Republik
ah

Indonesia dibagi dalam daerah Hukum menurut kepentingan pelaksanaan tugas


R

Kepolisian Negara Republik Indonesia”.


es
M

ng

Hlm 36 dari 55 hlm Putusan Pra Peradilan No. 24/Pid.Pra/2018/PN. Bdg


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Ketentuan Pasal 10 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun

R
2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, menyebutkan :

si
(1) Pimpinan Kepolisian Negara Republik Indonesia di daerah hukum

ne
ng
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2), bertanggung jawab atas
pelaksanaan tugas dan wewenang kepolisian secara hierarki.
(2) Ketentuan mengenai tanggung jawab secara hierarki sebagaimana

do
gu dimaksud dalam ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Keputusan Kapolri.

Bahwa berdasarkan Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia

In
A
Nomor 6 tahun 2017 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan
Organisasi Pada Tingkat Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia,
ah

lik
dalam pelaksanaan peran dan fungsi Kepolisian telah terbagi berdasarkan daerah
Hukum pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dimaksud dilakukan secara
am

ub
hierarki dan berjenjang, oleh karena itu dalil Pemohon ini haruslah ditolak atau
dikesampingkan. ep
PERMOHONAN
k
ah

Berdasarkan uraian tersebut diatas, mohon berkenan Bapak Hakim Pengadilan


R
Negeri Bandung yang memeriksa dan memutus perkara ini untuk memberikan

si
amar putusan sebagai berikut :

ne
ng

1. Menerima dan mengabulkan Eksepsi Termohon V dan VI;


2. Menyatakan menolak permohonan praperadilan dari Pemohon untuk

do
gu

seluruhnya;

Apabila Hakim yang menangani perkara ini berpendapat lain, mohon


In
A

putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).

Menimbang, bahwa atas permohonan Pemohon tersebut diatas, Turut


ah

lik

Termohon I telah mengajukan jawabannya tertanggal 17 Desember 2018 yang


berisi sebagai berikut :
m

ub

DALAM EKSEPSI
ka

1. Bahwa Turut Termohon Praperadilan I menolak seluruh dalil Pemohon


ep

Praperadilan kecuali apa yang diakui secara tegas ;


ah

2. Bahwa wewenang lembaga praperadilan diatur secara limitatif dalam


R

KUHAP, dimana berdasarkan ketentuan Pasal 77 KUHAP:


es
M

ng

Hlm 37 dari 55 hlm Putusan Pra Peradilan No. 24/Pid.Pra/2018/PN. Bdg


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
"Pengadilan Negeri berwenang untuk memeriksa dan mernutus, sesuai

R
dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang ini tentang :

si
a. sah atau tidaknya penangkapan, penahanan, penghentian penyidikan

ne
ng
atau penuntutan ;
b. ganti kerugian dan atau rehabilitasi bagi seorang yang perkara

do
gu pidananya dihentikan pada tingkat penyidikan atau penuntutan.

Bahwa berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan di atas, maka sangat

In
A
beralasan dan sah menurut hukum apabila eksepsi Turut Termohon Praperadilan I
diterima dan menyatakan permohonan praperadilan tidak dapat diterima (niet
ah

ontvankelijk verklaard).

lik
DALAM POKOK PERKARA
am

ub
1. Bahwa Turut Termohon Praperadilan I memohon agar hal-hal yang
dikemukakan Dalam Eksepsi dimasukkan pula Dalam Pokok Perkara ;
ep
2. Bahwa Turut Termohon Praperadilan I menolak keras seluruh dalil Pemohon
k

Praperadilan kecuali yang dengan tegas diakui ;


ah

3. Bahwa pada tanggal 08 Hopernber 2017 Turut Termohon Praperadilan I


R

si
menerbitkan Surat Perintah Penunjukan Penuntut Umum Untuk Mengikuti
Perkernbangan Penyidikan Perkara Tindak Pidana Umum (P.16) atas dasar

ne
ng

diterimanya Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) dari


Termohon Praperadilan I perkara pidana atas nama tersangka VICTOR YOGA

do
gu

WIDIANTO yang disangka melanggar Pasal 44 UU RI Nomor 23 Tahun 2004


tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (vide Pasal 109 ayat
In
{1} KUHAP).
A

4. Bahwa satu bulan kemudian sehubungan berkas perkara belum diserahkan dari Penyidik
ke Penuntut Umum, tepat tanggal 11 Desember 2007 Turut Termohon Praperadilan I
ah

lik

menerbitkan Surat Permintaan Hasil Penyidikan atas nama VICTOR YOGA WIDIYANTO
(P.17) yang ditujukan kepada Kapolrestabes Bandung. (vide Pasal 110 KUHAP).
m

ub

5. Bahwa tanggal 15 Januari 2018 Turut Termohon Praperadilan I kembali menerbitkan


surat yang ditujukan kepada Termohon Praperadilan I perihal Pengembalian Surat
ka

Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) atas nama VICTOR YOGA WIDIYANTO,


ep

6. Bahwa sampai dengan saat ini Turut Termohon Praperadilan I belum mendapatkan
ah

pemberitahuan apapun mengenai tindak lanjut penanganan perkara dimaksud dari


R

Termohon Praperadilan I.
es
M

ng

Hlm 38 dari 55 hlm Putusan Pra Peradilan No. 24/Pid.Pra/2018/PN. Bdg


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan di atas, maka beralasan dan sah

R
menurut hukum apabila gugatan Pemohon Praperadilan ditolak untuk seluruhnya atau

si
setidak-tidaknya tidak dapat diterima.

ne
ng
Berdasarkan uraian di atas, bersama ini Turut Termohon Praperadilan I
meminta dengan hormat kepada Hakim Tunggal yang memeriksa dan rnengadili

do
gu
perkara praperadian ini untuk berkenan memberikan putusan sebagai berikut: :

DALAM EKSEPSI

In
A
1. Menerima Eksepsi Turut Termohon Praperadilan I untuk seluruhnya ;
ah

lik
2. Menyatakan Permohonan Praperadilan dari Pemohon tidak dapat diterima.

DALAM POKOK PERKARA


am

ub
1. Menolak permohonan praperadilan untuk seluruhnya ;
2. Menyatakan permohonan praperadilan ditolak untuk seluruhnya atau setidak-
ep
k

tidaknya tidak dapat diterima ;


03. Menghukum Pemohon Praperadilan untuk membayar semua biaya perkara.
ah

si
ATAU

ne
ng

Jika Hakim Tunggal Praperadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-
adilnya (ex aequo et bono).

do
gu

Menimbang, bahwa atas jawaban Termohon dan Turut Termohon I,


Pemohon mengajukan Replik tertanggal 18 Desember 2018 ;
In
A

Menimbang, bahwa atas Replik dari Pemohon, Termohon I s/d Termohon IV


dan Turut Termohon I mengajukan Duplik secara tertulis, masing-masing
ah

tertanggal 19 Desember 2018, sedangkan Termohon IV dan V tidak mengajukan


lik

Duplik ;
m

ub

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil dalil permohonannya Pemohon


mengajukan alat bukti surat berupa foto copy telah dibubuhi materai secukupnya
ka

yang terdiri dari :


ep

1. P- 1A Fotokopi dari Print Out Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24


ah

Tahun 2003 Tentang Mahkamah Konstitusi (“UUMK” : bukti P—1A).


R

2. P- 1B Fotokopi dari Print Out Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun


es

2011 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003


M

ng

Hlm 39 dari 55 hlm Putusan Pra Peradilan No. 24/Pid.Pra/2018/PN. Bdg


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tentang Mahkamah Konstitusi (“Perubahan Kesatu UUMK” : bukti P—

R
1B).

si
3. P- 1C Fotokopi dari Print Out Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Perubahan Kedua Atas

ne
ng
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi
(“Perubahan Kedua UUMK”: bukti P—1C).

do
4. gu P- 1D Fotokopi dari Print Out Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun
2014 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Perubahan Kedua Atas

In
A
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi
menjadi Undang-Undang (“Penetapan PERPU No. 1 Tahun 2013
ah

menjadi Undang-Undang” : bukti P—1D).

lik
5. P- 2 Fotokopi dari Print Out Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia
Nomor 21/PUU-XII/2014 tanggal 28 April 2015 terkait perluasan dan
am

ub
penambahan ruang lingkup praperadilan (“Putusan No. 21/PUU-XII/2014” :
bukti P—2).
6. P- 3 Fotokopi dari Print Out Jurnal Ilmu Hukum Dirgantara, Volume 7 No. 2, Maret
ep
k

2017, (Selamat Lumban Gaol, Jakarta : Fakultas Hukum Universitas


ah

Dirgantara Marsekal Suryadarma, 2017, hlm. 79-80) perihal Perkembangan


R
Ruang Lingkup Praperadilan Pasca Putusan Konstitusi R.I. Nomor 21/PUU-

si
XII/2014 (“Jurnal Ilmu Hukum Dirgantara, Volume 7 No. 2, Maret 2017

ne
hlm. 79-80” : bukti P—3).
ng

7. P- 4 Fotokopi dari Print Out Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia


Nomor 130/PUU-XIII/2015 tanggal 11 Januari 2017 terkait kewajiban bagi

do
gu

penyidik untuk memberitahukan dan menyerahkan Surat Perintah


Dimulainya Penyidikan kepada Penuntut Umum, Terlapor, dan
Korban/Pelapor dalam waktu paling lambat 7 (tujuh) hari setelah
In
A

dikeluarkannya Surat Perintah Penyidikan (“Putusan No. 130/PUU-


XIII/2015” : bukti P—4).
ah

lik

8. P- 5 Fotokopi dari Print Out Artikel tentang “Pra Peradilan Pasca 4


Putusan MK,” oleh Dr. Riki Perdana Raya Waruwu, S.H.,M.H. (Hakim
Yustisial Biro Hukum dan Humas MA), Sumber
m

ub

https://kepaniteraan.mahkamahagung.go.id/ index.php/ keadaan-perkara-


ma/keadaan-perkara-ma-th-2013/6-artikel/artikel-hakim-agung/ 14 (“Artikel
ka

tentang Pra Peradilan Pasca 4 Putusan MK” : bukti P—5).


ep

9. P- 6 Fotokopi dari Print Out Berita tentang “Putusan Fenomenal, MK Tambah Satu
ah

Lagi Objek Praperadilan”, oleh Dr. Reda Manthovani, S.H.,LL.M. (Dosen


R

tetap pada Fakultas Hukum Universitas Pancasila dan juga Kepala


es

Kejaksaan Negeri Jakarta Barat ), Sumber : https://news.detik.com/kolom/d-


M

3394387/putusan-fenomenal-mk-tambah-satu-lagi-objek-praperadilan
ng

Hlm 40 dari 55 hlm Putusan Pra Peradilan No. 24/Pid.Pra/2018/PN. Bdg


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(“Berita tentang Putusan Fenomenal, MK Tambah Satu Lagi Objek

R
Praperadilan” : bukti P—6).

si
10. P- 7 Fotokopi dari Print Out Berita tentang “Keterlambatan Penyerahan SPDP
Adalah Pelanggaran”, (memuat keterangan dari Dr. Abdul Chair, S.H.,M.H.,

ne
ng
Saksi Ahli dalam perkara praperadilan Hary Tanoesoedibjo yang ditetapkan
sebagai tersangka dalam kasus SMS Kaleng, Sumber :

do
gu http://poskotanews.com/2017/07/12/saksi-ahli-keterlambatan-penyerahan-
spdp-adalah-pelanggaran/) [“Keterangan Ahli Hukum Pidana” : bukti P-
7].

In
A
11. P- 8 Fotokopi dari Print Out Berita tentang Kejagung nilai putusan MK soal SPDP
langkah positif, (memuat keterangan dari Chairul Amir. Kepala Biro Hukum
ah

dan Hubungan Luar Negeri Kejagung R.I “Jika tanpa SPDP atau melebihi

lik
waktu tujuh hari itu, maka penyidikannya bisa batal demi hukum”, Sumber :
https://www.antaranews.com/berita/606555/kejagung-nilai-putusan-mk-soal-
am

ub
spdp-langkah-positif [“Keterangan Kepala Biro Hukum dan Hubungan
Luar Negeri Kejagung R.I” : bukti P—8].
12. P- 9 Fotokopi dari Asli Surat Tanda Penerimaan Laporan Nomor :
ep
k

LP/577/III/2017/POLRESTABES tertanggal 11 Maret 2017 (“STPL No. 577”:


ah

bukti P—9).
R
13. P- 10 Fotokopi dari Turunan/Salinan Putusan Pengadilan Negeri Bandung Kelas IA

si
Khusus No. 447/Pdt.G/2016/PN.Bdg tertanggal 21 Juni 2017. (“Putusan No.

ne
447/Pdt.G/2016/PN.Bdg.”: bukti P—10).
ng

14. P- 11 Fotokopi dari Turunan/Salinan Putusan Pengadilan Tinggi Bandung No.


391/PDT/2017/PT.BDG. tertanggal 31 Oktober 2017. (“Putusan No.

do
gu

391/PDT/2017/PT.BDG.”: bukti P—11).


15. P- 12 Fotokopi dari asli Surat Panggilan kepada Pemohon Nomor
S.Pgl/2539/XII/2017/Sat Reskrim yang dikeluarkan/diterbitkan oleh
In
A

Termohon II atas nama Termohon I tertanggal 11 Desember 2017 (“S.Pgl


No. 2539 / 2017” : bukti P—12).
ah

lik

16. P- 13 Surat dari Pemohon kepada KOMPOLNAS tertanggal 20 Desember 2017


perihal pengaduan dan keluhan (“Surat kepada Kompolnas tertanggal
20 Desember 2017” : bukti P —13).
m

ub

17. P- 14 Fotokopi dari asli Surat Panggilan Ke-II kepada Pemohon Nomor
S.Pgl/2539.a/I/2018/Sat Reskrim yang dikeluarkan/diterbitkan oleh
ka

ep

Termohon II atas nama Termohon I tertanggal 04 Januari 2018 (“S.Pgl No.


2539.a / 2018” : bukti P—14).
ah

18. P- 15 Fotokopi dari Asli penyampaian suara hati Pemohon kepada Kapolrestabes
R

Bandung melalui surat pembaca di Koran Tribun JABAR pada tanggal 8


es

Januari 2018 atas tindakan penyidik Polrestabes Bandung yang tidak


M

ng

Hlm 41 dari 55 hlm Putusan Pra Peradilan No. 24/Pid.Pra/2018/PN. Bdg


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
proporsional dalam menangani pelaporan Pemohon terhadap istrinya,

R
Hendri Lestari, atas tuduhan tindak pidana perzinahan No.

si
LP/577/III/2017/JBR/POLRESTABES, dengan pelaporan Hendri Lestari
terhadap Pemohon atas tuduhan tindak pidana KDRT No.

ne
ng
LP/2488/XI/2016/POLRESTABES (“Tuduhan yang Minim Alat Bukti -
Tribun Jabar”: bukti P—15).

do
19. gu P- 16 Fotokopi dari Asli Surat Kompolnas No. B-36 B/Kompolnas/1/2018
tertanggal 8 Januari 2018 perihal Informasi Penanganan Saran dan Keluhan
Masyarakat sebagai tanggapan atas Surat Pemohon kepada Kompolnas

In
A
tertanggal 20 Desember 2017 (“Surat Kompolnas No. B-36
B/Kompolnas/1/2018”: bukti P—16).
ah

lik
20. P- 17 Fotokopi dari Asli Surat Kompolnas No. B-36D/Kompolnas/2/2018 tertanggal
21 Februari 2018 perihal Hasil Klarifikasi Penanganan SKM Sdr. VICTOR
YOGA WIDIYANTO sebagai tanggapan kedua atas Surat Pemohon kepada
am

ub
Kompolnas tertanggal 20 Desember 2017 (“Surat Kompolnas No. B-36
D/Kompolnas/2/2018”: bukti P—17).
ep
21. P- 18 Fotokopi dari Turunan/Salinan Putusan Pengadilan Negeri Bandung Kelas
k

IA Khusus No. 506/G.Pdt/2018/PN.Bdg tertanggal 16 Agustus 2018


ah

(“Putusan No. 506/Pdt.G/2018/PN.Bdg”: bukti P—18).


R

si
22. P- 19 Fotokopi dari Fotokopi Surat Panggilan kepada Pemohon Nomor
S.Pgl/1365/VIII/2018/Reskrim yang dikeluarkan/diterbitkan oleh Termohon II

ne
ng

Praperadilan atas nama Termohon I Praperadilan tertanggal 14 Agustus


2018 (“S.Pgl No. 1365 / 2018” : bukti P—19).
23. P- 20 Fotokopi dari Fotokopi Surat dari Pemohon kepada Kejaksaan Negeri Kota

do
gu

Bandung tertanggal 3 September 2018 perihal permohonan fotokopi Surat


Perintah Dimulainya Penyidikan (“Surat Permohonan SPDP” : bukti P—
In
20).
A

24. P- 21 Fotokopi dari asli Tanda Terima Surat Permohonan SPDP tertanggal 3
September 2018 (“Tanda Terima Permohonan SPDP” : bukti P–21).
ah

lik

25. P- 22 Fotokopi dari Fotokopi Surat Panggilan Ke-II kepada Pemohon Nomor
S.Pgl/1365.a/IX/2018/Reskrim yang dikeluarkan/diterbitkan oleh Termohon II
atas nama Termohon I tertanggal 17 September 2018 (“S.Pgl No. 1365.a /
m

ub

2018” : bukti P—22).


26. P- 23 Fotokopi dari Fotokopi Surat dari kuasa hukum Pemohon kepada
ka

ep

Kapolrestabes Bandung Up. Kasatreskrim Polrestabes Bandung tertanggal


18 September 2018 perihal Permohonan Penundaan Pemeriksaan Sebagai
ah

Tersangka (“Surat Tunda Riksa",: bukti P—23).


R

es
M

ng

Hlm 42 dari 55 hlm Putusan Pra Peradilan No. 24/Pid.Pra/2018/PN. Bdg


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
27. P- 24 Fotokopi dari Asli Tanda Terima Pengiriman Surat Tunda Riksa dari

R
Polrestabes Bandung tertanggal 19 September 2018 (“Tanda Terima

si
Pengiriman Surat Tunda Riksa" : bukti P—24).
28. P- 25 Fotokopi dari Asli Tanda Terima Pengiriman Tembusan Surat Tunda Riksa

ne
ng
kepada Hakim Tunggal Perkara Praperadilan No.
24/Pid.Prap/2018/PN.Bdg, tertanggal 20 September 2018 (“Tanda

do
29.
gu P- 26
Terima Pengiriman Tembusan Surat Tunda Riksa" : bukti P—25).
Fotokopi dari print out foto Berita Acara Pemeriksaan Tersangka di Unit
Pelayanan dan Perlindungan Anak Polrsetabes Pemohon tertanggal 25

In
A
September 2018 yang memuat keterangan bahwa Pemohon belum bersedia
untuk memberikan keterangan sebagai Tersangka dalam perkara tindak
ah

lik
pidana kekerasan fisik dalam rumah tangga, dengan alasan Pemohon
sedang melakukan upaya hukum praperadian dan setelah ada putusan
praperadilan tersebut Pemohon akan mengikuti hasil putusan (“BAP
am

ub
tertanggal 25 September 2018” : bukti P—26).
30. P- 27 Fotokopi dari Asli Surat dari kuasa hukum Pemohon kepada Kompolnas
tertanggal 21 September 2018 perihal Penyampaian Tembusan Surat
ep
k

Penundaan Pemeriksaan Sebagai Tersangka dan Permohonan


ah

Perlindungan Hukum (“Penyampaian Tembusan Surat dan Permohonan


R
Perlindungan Hukum" : bukti P—27).

si
31. P- 28 Print out dari foto Resi Pengiriman Penyampaian Tembusan Surat dan

ne
ng

Permohonan Perlindungan Hukum kepada Kompolnas dan pihak-pihak yang


mendapatkan tembusannya (“Resi Pengiriman Surat kepada Kompolnas
dan pihak-pihak yang mendapatkan tembusannya” : bukti P—28).

do
gu

32. P- 29 Fotokopi dari Asli Surat dari Kompolnas Nomor B-1777


B/Kompolnas/10/2018 tertanggal 8 Oktober 2018 sebagai tanggapan atas
Penyampaian Tembusan Surat dan Permohonan Perlindungan Hukum dari
In
A

Pemohon (“Surat Kompolnas Nomor B-1777 B/Kompolnas/10/2018” :


bukti P—29).
ah

lik

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil- dalil sangkalannya Termohon


I, II, III, IV mengajukan alat bukti surat berupa foto copy telah dibubuhi materai
m

ub

secukupnya yang terdiri dari:


ka

1. Foto Copy Laporan Polisi nomor : LP/2488/XI/2016/Jbr/ Polrestabes tanggal 4


ep

November 2016, selanjutnya diberi tanda bukti T- 1 ;


ah

2. Foto Copy Surat Perintah Tugas nomor : Sprin-Gas/1562/XI/ 2016/Reskrim


R

tanggal 16 November 2016, selanjutnya diberi tanda bukti T- 2 ;


es
M

ng

Hlm 43 dari 55 hlm Putusan Pra Peradilan No. 24/Pid.Pra/2018/PN. Bdg


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Foto Copy Surat Perintah Penyelidikan nomor : Sprin-Lidik/

R
1562.b/XI/2016/Reskrim tanggal 16 November 2016, selanjutnya diberi tanda

si
bukti T- 3 ;

ne
ng
4. Foto Copy Surat permintaan Visum Et Repertum nomor : B/409/
XI/2016/Reskrim tanggal 4 November 2016, selanjutnya diberi tanda bukti T-
4;

do
5.
gu
Foto Copy Surat RS Bungsu nomor : 132/CM/RSUB/XI/2016 mengenai hasil
Visum Et Repertum Fisik, selanjutnya diberi tanda bukti T- 5 ;

In
A
6. Foto Copy Surat permintaan Visum Et Repertum Psychiatricum nomor :
B/63/II/2017/Reskrim tanggal 27 Februari 2017, selanjutnya diberi tanda bukti
ah

T- 6 ;

lik
7. Foto Copy Surat RS Bhayangkara Sartika Asih nomor : 17/V/ 2017/RSBSA
mengenai hasil Visum Et Repertum Psychiatricum, selanjutnya diberi tanda
am

ub
bukti T- 7 ;
8. Foto Copy Laporan Hasil Penyelidikan (LHP) tanggal 17 Juli 2017, selanjutnya
ep
diberi tanda bukti T- 8 ;
k

9. Foto Copy Risalah gelar perkara tanggal 12 Oktober 2017 (naik sidik),
ah

selanjutnya diberi tanda bukti T- 9 ;


R

si
10. Foto Copy Surat Perintah Tugas nomor : Sprin-Gas/ 1562/X/2017/Sat Reskrim
tanggal 30 Oktober 2017, selanjutnya diberi tanda bukti T- 10 ;

ne
ng

11. Foto Copy Surat Perintah Penyidikan nomor : Sprin-Sidik /1562.a/X/2017/Sat


Reskrim tanggal 30 Oktober 2017, selanjutnya diberi tanda bukti T- 11 ;

do
gu

12. Foto Copy Surat pemberitahuan dimulainya penyidikan nomor :


B/522/X/2017/Sat Reskrim tanggal 30 Oktober 2017, selanjutnya diberi tanda
bukti T- 12 ;
In
A

13. Foto Copy Surat Perintah Tugas nomor : Sprin-Gas/1562/IV/ 2018/Reskrim


tanggal 30 April 2018, selanjutnya diberi tanda bukti T- 13 ;
ah

lik

14. Foto Copy Surat Perintah Penyidikan nomor : Sprin-Sidik /


1562.a/IV/2018/Reskrim tanggal 30 April 2018, selanjutnya diberi tanda bukti
m

ub

T- 14 ;
15. Foto Copy Berita acara pemeriksaan saksi HENDRI LESTARI (Pelapor),
ka

selanjutnya diberi tanda bukti T- 15 ;


ep

16. Foto Copy Berita acara pemeriksaan saksi PIPIN, selanjutnya diberi tanda
ah

bukti T- 16 ;
R

17. Foto Copy Berita acara pemeriksaan saksi GABRIEL YOGA LILYA JASMINE,
es

selanjutnya diberi tanda bukti T- 17 ;


M

ng

Hlm 44 dari 55 hlm Putusan Pra Peradilan No. 24/Pid.Pra/2018/PN. Bdg


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
18. Foto Copy Berita acara pemeriksaan saksi VICTOR YOGA WIDIYANTO,

R
selanjutnya diberi tanda bukti T- 18 ;

si
19. Foto Copy Surat Perintah Penyitaan nomor : Sprin-Sita/185/VI/ 2018/Reskrim

ne
ng
tanggal 22 Juni 2018, selanjutnya diberi tanda bukti T- 19 ;
20. Foto Copy Berita acara penyitaan, selanjutnya diberi tanda bukti T- 20 ;
21. Foto Copy Surat tanda penerimaan penyitaan , selanjutnya diberi tanda bukti

do
T- 21 ;
gu
22. Foto Copy Surat permohonan persetujuan penyitaan kepada Ketua

In
Pengadilan Negeri Bandung, selanjutnya diberi tanda bukti T- 22 ;
A
23. Foto Copy Surat Penetapan persetujuan penyitaan dari Ketua Pengadilan
Negeri Bandung nomor : 1038/Pen.Pid/ 2018/PN.Bdg tanggal 2 Agustus 2018,
ah

lik
selanjutnya diberi tanda bukti T- 23 ;
24. Foto Copy Risalah gelar perkara tanggal 17 Mei 2018 (penetapan Tersangka),
am

ub
selanjutnya diberi tanda bukti T- 24 ;
25. Foto Copy Surat panggilan nomor : Sp.Gil/1365/VIII/ 2018/Reskrim tanggal 14
Agustus 2018, selanjutnya diberi tanda bukti T- 25 ;
ep
k

26. Foto Copy Surat panggilan ke-II nomor : Sp.Gil/1365.a/IX/ 2018/Reskrim


ah

tanggal 17 September 2018, selanjutnya diberi tanda bukti T- 26 ;


R

si
27. Foto Copy Berita acara pemeriksaan Tersangka VICTOR YOGA WIDIYANTO
tanggal 25 September 2018, selanjutnya diberi tanda bukti T- 27 ;

ne
ng

Menimbang, bahwa bukti P- 1 s/d P- 27, telah dicocokan dengan aslinya


ternyata sesuai ;

do
gu

Menimbang, bahwa Termohon V dan Termohon VI tidak mengajukan bukti


surat ;
In
A

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil dalil sangkalannya Turut


ah

Termohon I mengajukan alat bukti surat berupa foto copy telah dibubuhi materai
lik

secukupnya yang terdiri dari :


m

ub

1. Foto Copy Surat Perintah Penunjukan Penuntut Umum untuk mengikuti


Perkembangan Penyidikan Perkara Tindak Pidana Umum, selanjutnya diberi
ka

tanda bukti TT I- 1 ;
ep

2. Foto Copy Surat Permitaan Perkembangan Hasil Penyidikan atas nama


ah

terlapor VIKTOR YOGA WIDIYANTO yang melanggar Pasal 44 UU RI No. 23


R

es

tahun 2004, selanjutnya diberi tanda bukti TT.1 – 2 ;


M

ng

Hlm 45 dari 55 hlm Putusan Pra Peradilan No. 24/Pid.Pra/2018/PN. Bdg


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Foto Copy Surat Pemberitahuan Pengembalian dimulainya Penyidikan atas

R
nama VIKTOR YOGA WIDIYANTO disangka melanggar Pasal 44 UU RI No.

si
23 tahun 2004, selanjutnya diberi tanda bukti TT.1 – 3 ;

ne
ng
Menimbang, bahwa bukti TT.1- 1 s/d TT.1- 3, telah dicocokan dengan
aslinya ternyata sesuai ;

do
gu Menimbang, baik Pemohon. Termohon maupun Turut Termohon I tidak
mengajukan saksi-saksi dalam perkara ini;

In
A
Menimbang, bahwa selanjutnya Pemohon, Termohon I s/d Termohon IV dan
Turut Termohon I telah menyampaikan kesimpulannya masing- masing tertanggal
ah

lik
20 Desember 2018 ;

Menimbang, bahwa para pihak sudah tidak mengajukan sesuatu hal lagi ke
am

ub
persidangan dan mohon putusan ;

Menimbang, bahwa untuk menyingkat uraian putusan ini maka segala


ep
k

sesuatu yang dicatat dalam berita acara persidangan harus dianggap termuat dan
ah

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini;


R

si
TENTANG HUKUMNYA :

ne
ng

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan praperadilan yang


diajukan oleh Pemohon adalah sebagaimana tersebut di atas;

do
gu

A. TENTANG EKSEPSI

Menimbang, para Termohon dan Turut Termohon I dalam jawabannnya


In
A

mengajukan eksepsi yang pada pokoknya sebagai berikut:

a. Eksepsi Termohon I, II, III dan IV.


ah

lik

Termohon I, II, III dan IV dalam eksepsinya pada pokoknya mendalilkan


Permohonan Pemohon telah keliru, salah alamat atau error in persona dalam
m

ub

mengajukan praperadilan terhadap Termohon III dan IV karena tidak ada kaitan
atau hubungan langsung dengan penanganan perkara ini oleh karena itu sudah
ka

ep

selayaknya apabila permohonan praperadilan ini ditolak untuk seluruhnya.;


ah

Menimbang, bahwa terhadap eskepsi tersebut Hakim berpendapat bahwa


R

dalil eksepsi Termohon I, II, III dan IV telah menyangkut dengan materi pokok
es

perkara yang memerlukan pembuktian apakah ada kaitan atau hubungan langsung
M

ng

Hlm 46 dari 55 hlm Putusan Pra Peradilan No. 24/Pid.Pra/2018/PN. Bdg


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Termohon III dan IV dengan penanganan perkara yang dilakukan Termohon I dan

R
II dan lagi pula adalah hak Pemohon untuk menentukan siapa-siapa yang ditarik

si
sebagai Termohon dalam perkara a quo apabila pihak tersebut dianggap oleh

ne
ng
Pemohon berkaitan dengan permohonan yang diajukan;

Menimbang, bahwa dengan pertimbangan tersebut Hakim berpendapat dalil

do
gu
eksepsi Termohon I, II, III dan IV tersebut tidak beralasan dah harus ditolak;

b. Eksepsi Termohon V dan VI

In
A
Menimbang, bahwa Termohon V dan VI dalam eksepsinya pada pokoknya
mendalilkan bahwa permohonan praperadilan yang diajukan oleh Pemohon telah
ah

lik
error in persona karena menarik Termohon V dan VI sebagai termohon dalam
perkara a quo, sebab dalam konteks Praperadilan, secara yuridis yang dapat
am

ub
didudukan sebagai pihak Termohon hanyalah Pejabat Penyidiknya

Menimbang, bahwa terhadap dalil eksepsi Termohon V dan VI tersebut


ep
k

Hakim berpendapat, bahwa dalil eksepsi Termohon V dan VI ini pun telah
ah

menyangkut dengan materi pokok perkara yang memerlukan pembuktian apakah


R
ada kaitan atau hubungan Termohon V dan VI dengan penanganan perkara yang

si
dilakukan Termohon I dan II dan lagi pula sebagaimana telah dipertimbangkan

ne
ng

adalah hak Pemohon untuk menentukan siapa-siapa yang ditarik sebagai


Termohon dalam perkara a quo apabila pihak tersebut dianggap oleh Pemohon
berkaitan dengan permohonan yang diajukan;

do
gu

Menimbang, bahwa dengan pertimbangan tersebut Hakim berpendapat dalil


eksepsi Termohon V dan VI tersebut tidak beralasan dah harus ditolak;
In
A

c. Eksepsi Turut Termohon I


ah

lik

Menimbang, bahwa dalil eksepsi Turut Termohon I hanya mengemukakakan


secara normatif wewenang lembaga praperadilan sebagaimana diatur dalam pasal
m

ub

77 KUHAP dan sama sekali tidak mengkaitkannya dengan kedudukan Turut


Termohon I dalam perkara a quo, sehingga Hakim berpendapat dalil eksepsi
ka

tersebut tidak jelas dan tidak beralasan oleh karenanya harus ditolak;
ep

Menimbang, bahwa dengan pertimbangan-pertimbangan sebagaimana


ah

diuraikan di atas, Hakim berpendapat eksepsi yang diajukan Termohon I, II, III, IV,
R

V dan VI serta Turut Termohon I tidak beralasan dan harus ditolak;


es

C. DALAM POKOK PERKARA


M

ng

Hlm 47 dari 55 hlm Putusan Pra Peradilan No. 24/Pid.Pra/2018/PN. Bdg


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa pada pokoknya inti permohonan praperadilan yang

R
diajukan oleh Pemohon adalah :

si
1. Termohon I dan II tidak pernah menyerahkan SPDP kepada Pemohon

ne
ng
dalam Tenggang Waktu 7 (tujuh) HARI setelah dikeluarkannya Surat
Perintah Penyidikan nomor : Sprin-sidik /1562.a / X / 2017 / Sat Reskrim,

do
gu tanggal 30 Oktober 2017 dan nomor : Sprin - Sidik / 1562.a / IV / 2018 /
Reskrim, tanggal 30 April 2018 sebagaimana dimaksud dalam Amar
Putusan Mahkamah Konstitusi No. 130/PUU-XIII/2015 tanggal 11 Januari

In
A
2017;
2. Karena Termohon I dan II tidak pernah menyerahkan SPDP kepada
ah

lik
Pemohon dalam Tenggang Waktu 7 (tujuh) HARI setelah dikeluarkannya
Surat Perintah Penyidikan nomor : Sprin-sidik /1562.a / X / 2017 / Sat
Reskrim, tanggal 30 Oktober 2017 dan nomor : Sprin - Sidik / 1562.a /
am

ub
IV / 2018 / Reskrim, tanggal 30 April 2018, maka Penetapan Tersangka
atas diri Pemohon, yang dilakukan oleh Termohon I dan II sebagaimana
ep
ternyata pada Surat Panggilan No. S.Pgl/1365/VIII/2018/Reskrim
k

tertanggal 14 Agustus 2018 beserta segala turutan / lanjutan / turunannya


ah

adalah tidak sah dan SPDP yang dikeluarkan / diterbitkan oleh Termohon
R

si
I dan II dalam rangkaian penyidikan Laporan Polisi No.Pol.:
LP/2488/XI/2016/JBR/POLRESTABES tertanggal 04 Nopember 2016

ne
ng

dengan PELAPOR / SAKSI / KORBAN atas nama HENDRI LESTARI


yang TIDAK DISAMPAIKAN oleh Termohon I dan II kepada Pemohon

do
gu

adalah batal dan tidak sah serta tidak memiliki kekuatan hukum yang
mengikat, oleh karenanya Penyidikan atas diri Pemohon harus dihentikan
In
oleh Termohon;
A

Menimbang, bahwa Termohon I sampai dengan IV menolak dalil-dalil


ah

lik

permohonan Pemohon tersebut dengan menyatakan setelah Termohon


menerbitkan SPDP, termohon telah menyerahkan kepada Pemohon SPDP
tersebut dalam tenggang waktu 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkannya surat
m

ub

perintah penyidikan sesuai ketentuan hukum yang berlaku berdasarkan putusan


ka

MK No.130/PUU-XII/2015, yang dalam pelaksanaannya SPDP tersebut


ep

diserahkan kepada Pelapor dan Terlapor (Pemohon) ke alamat rumah Pemohon


Komplek Saturnus Regency No. 31 RT. 02 RW. 12 Kel. Manjahlega Kec. Rancasari
ah

Kota Bandung sesuai alamat yang tertera dalam hasil pemeriksaan;


R

es
M

ng

Hlm 48 dari 55 hlm Putusan Pra Peradilan No. 24/Pid.Pra/2018/PN. Bdg


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa Turut Termohon menolak dalil-dalil permohonan

R
Pemohon tersebut dengan menyatakan bahwa Turut Termohon I telah menerbitkan

si
Surat Perintah Penunjukan Penuntut Umum (P-16 ) atas dasar diterimanya SPDP

ne
ng
dari Termohon atas nama tersangka Victor Yoga Widianto, akan tetapi sampai
saat ini Turut Termohon I belum mendapat pemberitahuan apapun dari Termohon,
walaupun sudah dua kali Turut Termohon I meminta agar Termohon menyerahkan

do
gu
berkas tersebut;

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya, Pemohon

In
A
telah mengajukan bukti surat berupa fotokopi bermaterai cukup masing-masing
diberi tanda: P-1 sampai dengan P-29, sebaliknya untuk mendukung alasan-
ah

lik
alasan penolakannya Termohon I,II,III dan IV telah mengajukan bukti surat yang
diberi tanda T-1 sampai dengan T-27, Turut Termohon I telah mengajukan bukti TT
am

ub
1-1 sampai dengan TT 1-3 sementara Termohon V dan VI tidak mengajukan bukti;

Menimbang, bahwa setelah membaca dan meneliti dengan seksama surat


ep
permohonan Pemohon, jawaban Termohon, dan Turut Termohon, replik dan duplik
k

serta bukti surat yang diajukan ke persidangan oleh Pemohon dan Termohon,
ah

maka selanjutnya Hakim akan mempertimbangkan sebagai berikut:


R

si
Menimbang, bahwa sebagaimana didalilkan Pemohon dalam

ne
ng

permohonannya, bahwa Termohon I dan II tidak pernah menyerahkan SPDP


kepada Pemohon dalam Tenggang Waktu 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkannya
Surat Perintah Penyidikan nomor : Sprin-sidik /1562.a / X / 2017 / Sat Reskrim,

do
gu

tanggal 30 Oktober 2017 dan nomor : Sprin - Sidik / 1562.a / IV / 2018 / Reskrim,
tanggal 30 April 2018 sebagaimana dimaksud dalam Amar Putusan Mahkamah
In
A

Konstitusi No. 130/PUU-XIII/2015 tanggal 11 Januari 2017 dan Karena Termohon I


dan II tidak pernah menyerahkan SPDP kepada Pemohon dalam Tenggang Waktu
ah

7 (tujuh) HARI setelah dikeluarkannya Surat Perintah Penyidikan tersebut, maka


lik

Penetapan Tersangka atas diri Pemohon, yang dilakukan oleh Termohon I dan II
beserta segala turutan / lanjutan / turunannya adalah tidak sah dan SPDP yang
m

ub

dikeluarkan/diterbitkan oleh Termohon I dan II dalam rangkaian penyidikan


Laporan Polisi No.Pol.: LP/2488/XI/2016/JBR/POLRESTABES tertanggal 04
ka

ep

Nopember 2016 dengan pelapor saksi korban atas nama Hendri Lestari yang tidak
disampaikan oleh Termohon I dan II kepada Pemohon adalah batal dan tidak sah
ah

serta tidak memiliki kekuatan hukum yang mengikat, oleh karenanya Penyidikan
R

atas diri Pemohon harus dihentikan oleh Termohon;


es
M

ng

Hlm 49 dari 55 hlm Putusan Pra Peradilan No. 24/Pid.Pra/2018/PN. Bdg


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa Termohon I,II,III dan IV menyatakaan telah

R
memberitahukan/menyampaikan kepada Pemohon SPDP tersebut yang dalam

si
pelaksanaannya diserahkan kepada Pelapor dan Terlapor (Pemohon) ke alamat

ne
ng
rumah Pemohon Komplek Saturnus Regency No. 31 RT. 02 RW. 12 Kel.
Manjahlega Kec. Rancasari Kota Bandung yang juga merupakan alamat Pemohon
sesuai alamat yang tertera dalam hasil pemeriksaan;

do
gu Menimbang bahwa dari bukti T-12 berupa fotocopy Surat pemberitahuan
Dimulainya Penyidikan nomor : B/522/X/2017/Sat Reskrim tanggal 30 Oktober

In
A
2017, membuktikan bahwa Termohon I telah menyerahkan/memberitahukan SPDP
tersebut kepada Pemohon yang dalam hal ini diterima oleh atas nama Hendri
ah

lik
Lestari (Pelapor) yang merupakan isteri dari Pemohon pada tanggal 2 November
2017, 3 (tiga) hari setelah diterbitkannya Surat Perintah Penyidikan nomor : Sprin-
am

ub
Sidik /1562.a/X/2017/Sat Reskrim tanggal 30 Oktober 2017;

Menimbang, bahwa dari bukti T- 12 tersebut, dapat disimpulkan bahwa


ep
pemberitahuan/penyerahan SPDP tersebut tidak langsung diserahkan Termohon
k

kepada Pemohon, sehingga tidak dapat dipastikan apakah SPDP tersebut telah
ah

diterima oleh Pemohon atau tidak, namun dalam hal ini Hakim berpendapat bahwa
R

si
Termohon telah berupaya memberitahukan/menyerahkan SPDP tersebut kepada
Pemohon dalam tenggang waktu yang ditentukan dalam Putusan Mahkamah

ne
ng

Konstitusi No. 130/PUU-XIII/2015 tanggal 11 Januari 2017;

Menimbang, bahwa selanjutnya dari bukti TT- 12 membuktikan bahwa Turut

do
gu

Termohon I baru menerima Surat pemberitahuan Dimulainya Penyidikan nomor :


B/522/X/2017/Sat Reskrim tanggal 30 Oktober 2017 dari Termohon I pada tanggal
In
A

8 November 2017, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Termohon I


memberitahukan/menyerahkan SPDP tersebut kepada Turut Termohon I telah
ah

melewati tenggang waktu yang ditentukan dalam Putusan Mahkamah Konstitusi


lik

No. 130/PUU-XIII/2015 tanggal 11 Januari 2017;


m

ub

Menimbang, bahwa apakah dengan tidak sempurnanya


pemberitahuan/penyerahan SPDP dari Termohon I dan II kepada Pemohon dan
ka

terlambatnya Termohon I dan II memberitahukan/menyerahkan SPDP tersebut


ep

kepada Turut Termohon I mengakibatkan Penetapan Tersangka atas diri Pemohon


ah

yang dilakukan oleh Termohon I dan II beserta segala turutan/lanjutan /turunannya


R

adalah tidak sah dan SPDP yang dikeluarkan/diterbitkan oleh Termohon I dan II
es

adalah batal dan tidak sah serta tidak memiliki kekuatan hukum yang mengikat dan
M

ng

Hlm 50 dari 55 hlm Putusan Pra Peradilan No. 24/Pid.Pra/2018/PN. Bdg


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
oleh karenanya Penyidikan atas diri Pemohon harus dihentikan oleh Termohon,

R
untuk itu Hakim mempertimbangkan sebagai berikut;

si
Menimbang, bahwa alasan Pemohon menyatakan Penetapan Tersangka

ne
ng
atas diri Pemohon yang dilakukan oleh Termohon I dan II beserta segala
turutan/lanjutan /turunannya adalah tidak sah dan SPDP yang

do
gu
dikeluarkan/diterbitkan oleh Termohon I dan II adalah batal dan tidak sah serta
tidak memiliki kekuatan hukum yang mengikat dan oleh karenanya Penyidikan atas
diri Pemohon harus dihentikan oleh Termohon, didasarkan kepada Putusan

In
A
Mahkamah Konstitusi No. 130/PUU-XIII/2015 tanggal 11 Januari 2017 (bukti P-4)
yang pada pokoknya memutuskan: “Penyidik wajib memberitahukan dan
ah

lik
menyerahkan Surat Perintah Dimulainya Penyidikan kepada Penuntut Umum,
Terlapor, dan Korban/Pelapor dalam waktu paling lambat 7 (tujuh) hari setelah
am

ub
dikeluarkannya Surat Perintah Penyidikan,”

Menimbang, bahwa setelah Hakim mempelajari isi Putusan Mahkamah


ep
Konstitusi No. 130/PUU-XIII/2015 tanggal 11 Januari 2017 yang mewajibkan
k

Penyidik memberitahukan dan menyerahkan Surat Perintah Dimulainya


ah

Penyidikan kepada Penuntut Umum, Terlapor dan Korban/Pelapor dalam waktu


R

si
paling lambat 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkannya Surat Perintah Penyidikan, isi
putusan tersebut adalah berwujud norma hukum tunggal yang berdiri sendiri dan

ne
ng

tidak diikuti oleh norma hukum lainnya, tidak berwujud berpasangan antara norma
hukum dengan akibatnya, sehingga tidak ada timbul suatu pertanggung jawaban

do
gu

(zurechnung) antara kaidah hukum perintah wajib memberitahukan dan


menyerahkan Surat Perintah Dimulainya Penyidikan tersebut dengan pengaturan
norma akibatnya apabila pemberitahuan dan penyerahan Surat Perintah
In
A

Dimulainya Penyidikan kepada Penuntut Umum, Terlapor, dan Korban/Pelapor


dalam waktu paling lambat 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkannya Surat Perintah
ah

lik

Penyidikan, tidak dilakukan;

Menimbang, bahwa dengan mempelajari dan meneliti dalil dan petitum para
m

ub

Pemohon dalam perkara Pengujian Undang-Undang pada Mahkamah Konstitusi


sebagaimana terurai dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 130/PUU-
ka

ep

XIII/2015 tanggal 11 Januari 2017,(bukti P-4) pada pokoknya para pemohon


memohon agar Mahkamah Konstitusi memutuskan : “Pasal 109 ayat (1) Undang-
ah

Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara
R

Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Nomor
es
M

3209) bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia


ng

Hlm 51 dari 55 hlm Putusan Pra Peradilan No. 24/Pid.Pra/2018/PN. Bdg


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tahun 1945 sepanjang tidak dimaknai wajib memberitahukan telah dimulainya

R
penyidikan dalam jangka waktu satu hari setelah dikeluarkannya surat perintah

si
penyidikan dan mengakibatkan penyidikan menjadi batal demi hukum tanpa

ne
ng
pemberitahuan penyidikan kepada Penuntut Umum”;

Menimbang, bahwa dari petitum permohonan para pemohon dalam

do
gu
pengujian undang-undang tersebut, nampak jelas wujud norma yang dimohonkan
para pemohon adalah wujud norma yang berpasangan sehingga timbul adanya
suatu pertanggungjawaban (zurechnung) antara kaidah hukum perintah

In
A
“memberitahukan kepada penuntut umum” dengan pengaturan norma akibatnya
jika tidak dilakukan perintah tersebut;
ah

lik
Menimbang, bahwa akan tetapi Mahkamah Kostitusi tidak mengabulkan
wujud norma yang dimohonkan para pemohon tersebut, hal ini dapat dilihat dari
am

ub
amar putusan Mahkamah Konstitusi yang pada pokoknya hanya memutuskan
“Penyidik wajib memberitahukan dan menyerahkan Surat Perintah Dimulainya
ep
Penyidikan kepada Penuntut Umum, Terlapor, dan Korban/Pelapor dalam waktu
k

paling lambat 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkannya Surat Perintah Penyidikan”


ah

tanpa diikuti dengan ketentuan “penyidikan dianggap batal demi hukum” apabila
R

si
penyidik tidak melaksanakan perintah tersebut;

ne
ng

Menimbang, bahwa dari pertimbangan-pertimbangan tersebut Hakim


berpendapat dengan terlambatnya atau tidak diberitahukannya/diserahkannya
Surat Perintah Dimulainya Penyidikan kepada Penuntut Umum, Terlapor, dan

do
gu

korban/Pelapor dalam waktu paling lambat 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkannya


Surat Perintah Penyidikan” tidak mengakibatkan penyidikan, penetapan
In
A

tersangka ,SPDP menjadi tidak sah atau batal demi hukum, sebab menurut
pendapat Hakim apabila keterlambatan pemberitahuan SPDP tersebut harus
ah

berakibat batalnya penyidikan atau penetapan tersangka dan segala ikutannya,


lik

tanpa mempertimbangkan kesulitan-kesulitan teknis, birokrasi dari penyidik dan


geografis (melihat betapa luasnya Indonesia dengan beragam karekteristik tempat,
m

ub

termasuk jarak antara kantor penyidik dengan Penuntut Umum, pelapor dan
terlapor) dan apabila dikaitkan dengan ketentuan pasa 145 KUHAP yang
ka

ep

mengatur tata cara penyampaian relas panggilan (dalama hal ini dapat diartikan
termasuk pemberitahuan/atau penyampaian SPDP) yang harus disampaikan
ah

langsung kepada yang bersangkutan di alamat tempat tinggalnya atau apabila


R

tempat tinggalanya tidak diketahui, disampaikan di tempat kediaman terakhir,


es
M

maka keterlambatan tersebut sangat potensial mengakibatkan banyaknya perkara-


ng

Hlm 52 dari 55 hlm Putusan Pra Peradilan No. 24/Pid.Pra/2018/PN. Bdg


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perkara yang disidik penyidik akan menjadi batal demi hukum atau tidak sah. Hal

R
yang demikian akan membawa ketidak adilan terutama kepada korban dan ketidak

si
amanan kepada masyarakat, sebab persoalan keterlambatan administrasi

ne
ng
pemberitahuan/penyampaian SPDP telah mengenyampingkan tindak pidana yang
terjadi dan kalaupun dapat dilakukan penyidikan ulang, hal yang demikian tidak
memenuhi azas peradilan yang cepat, sederhana dan berbiaya ringan dan bahkan

do
gu
akan menyulitkan proses penyidikan berikutnya, sebab tersangka kemungkinan
telah melarikan diri atau telah menghilangkan alat bukti atau barang bukti. Namun

In
A
demikian, Hakim tetap berpendapat Penyidik tetap harus secara maksimaal
melakukan kewajiban pemberitahuan dan menyerahkan SPDP tersebut kepada
ah

Penuntut Umum, terlapor dan korban/pelapor dalam tenggang waktu yang

lik
ditentukan. Kewajiban tersebut kepada Penuntut Umum agar tidak menghilangkan
chek an balances dalam proses penyidikan sehingga tidak mereduksi peran
am

ub
Penuntut Umum sebagai pengendali perkara. Tanpa adanya SPDP dari penyidik,
Penuntut Umum tidak akan dapat menjalankan fungsinya sebagai pengendali
ep
perkara dan akan membuka potensi kesewenang-wenangan penyidik dalam
k

menjalankan kewenangannya. Demikian juga kepada terlapor, agar yang


ah

bersangkutan dapat mempersiapkan bahan-bahan pembelaannya dan menunjuka


R

si
Penasehat Hukum untuk mendampinginya dan kepada korban/pelapor agar yang
bersangkutan dapat mempersiapkan keterangan atau bukti yang diperlukan dalam

ne
ng

proses penyidikan atas laporannya tersebut;

Menimbang, bahwa dengan pertimbangan-pertimbangan sebagaimana

do
gu

tersebut diatas, maka dalil dan petitum permohonan Pemohon yang pada
pokoknya memohon agar Pengadilan memutuskan:
In
A

1. Menyatakan Penetapan Tersangka atas diri Pemohon Victor Yoga Widiyanto,


yang dilakukan oleh Termohon I dan II sebagaimana ternyata pada Surat
ah

lik

Panggilan No. S.Pgl/1365/VIII/2018/Reskrim tertanggal 14 Agustus 2018


beserta segala turutan / lanjutan / turunannya adalah tidak sah, dengan
m

ub

segala akibat hukumnya.


2. Menyatakan SPDP yang dikeluarkan / diterbitkan oleh Termohon I dan II
ka

dalam rangkaian penyidikan Laporan Polisi No.Pol.:


ep

LP/2488/XI/2016/JBR/POLRESTABES tertanggal 04 Nopember 2016 dengan


pelapor/saksi / korban atas nama Hendri Lestari yang tidak disampaikan oleh
ah

Termohon I dan II kepada Pemohon adalah batal dan tidak sah serta tidak
R

es

memiliki kekuatan hukum yang mengikat, dengan segala akibat hukumnya.


M

ng

Hlm 53 dari 55 hlm Putusan Pra Peradilan No. 24/Pid.Pra/2018/PN. Bdg


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Menyatakan batal atau tidak sah serta tidak memiliki kekuatan hukum yang

R
mengikat atas segala surat ketetapan, surat perintah, surat pemberitahuan,

si
berita acara, surat panggilan beserta segala turutan termasuk lampirannya /

ne
ng
turunanya lebih lanjut yang dikeluarkan / diterbitkan oleh Termohon I dan II
dalam rangkaian penyidikan Laporan Polisi No.Pol.:
LP/2488/XI/2016/JBR/POLRESTABES tertanggal 04 Nopember 2016 dengan

do
gu pelapor / saksi / korban atas nama Hendri Lestari, dengan segala akibat
hukumnya.
4. Menghukum dan memerintahkan Termohon I dan II untuk menerbitkan Surat

In
A
Ketetapan Penghentian Penyidikan atas nama Pemohon Victor Yoga
Widiyanto terhadap laporan polisi Nomor:
ah

lik
LP/2488/XI/2016/JBR/POLRESTABES tertanggal 04 Nopember 2016 dengan
pelapor / saksi / korban atas nama Hendri Lestari, dengan segala akibat
am

ub
hukumnya;

Tidak beralasan secara hukum dan patut ditolak;


ep
k

Menimbang, bahwa terhadap petitum point 3 dan 4 permohonan Pemohon


ah

yang pada pokoknya memohon agar menyatakan Termohon I dan II tidak pernah
R

si
menyerahkan SPDP kepada Pemohon dan Turut Termohon I dalam Tenggang
Waktu 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkannya Surat Perintah Penyidikan nomor :

ne
ng

Sprin-sidik /1562.a / X / 2017 / Sat Reskrim, tanggal 30 Oktober 2017 dan nomor :
Sprin - Sidik / 1562.a / IV / 2018 / Reskrim, tanggal 30 April 2018 sebagaimana

do
dimaksud dalam Amar Putusan Mahkamah Konstitusi No. 130/PUU-XIII/2015
gu

tanggal 11 Januari 2017, Hakim mempertimbangkan, bahwa apa yang


dimohonkan pemohon dalam petitum tersebut adalah merupakan fakta hukum
In
A

yang menjadi dalil Pemohon untuk menyatakan penetapan tersangka dan


pengeluaran SPDP batal dan tidak sah serta tidak memiliki kekuatan hukum yang
ah

lik

mengikat dengan segala akibat hukumnya, dengan demikian menurut pendapat


Hakim, fakta hukum tersebut tidak perlu ditetapkan dalam amar putusan;
m

ub

Menimbang, bahwa karena permohonan Praperadilan Pemohon ditolak,


maka biaya perkara dibebankan kepada Pemohon sejumlah nihil ;
ka

ep

Memperhatikan, Pasal 77 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang


Hukum Acara Pidana, Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 130/PUU-XII/2015
ah

dan peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;


R

es
M

ng

Hlm 54 dari 55 hlm Putusan Pra Peradilan No. 24/Pid.Pra/2018/PN. Bdg


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
MENGADILI :

si
1. Menolak permohonan Praperadilan Pemohon untuk seluruhnya;

ne
ng
2. Menghukum Pemohon untuk membayar biaya perkara sejumlah nihil;

do
gu Demikianlah diputuskan oleh kami : Marolop Simamora, SH, MH., Hakim
Praperadilan pada Pengadilan Negeri Bandung Kelas I A Khusus yang ditunjuk
oleh Plh.Ketua Pengadilan Negeri Bandung Kelas I A Khusus berdasarkan

In
A
Penetapan Nomor : 24/Pen/Pid/Prap/2018/PN.Bdg tanggal 10 September 2018
dan putusan tersebut diucapkan pada hari ini Jum’at 21 Desember 2018 dalam
ah

lik
persidangan yang terbuka untuk umum dengan dibantu oleh Iman Juniawan, SH.,
MH., Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri tersebut, dihadiri oleh Kuasa
am

ub
Pemohon dan Kuasa Para Termohonm I, II, III, IV, V dan VI, serta Kuasa Turut
Termohon I, tanpa dihadiri Para Turut Termohon II, III dan IV. ep
k
ah

Panitera Pengganti, Hakim,


R

si
ne
ng

Iman Juniawan, SH., MH. Marolop simamora, SH., MH.

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

Hlm 55 dari 55 hlm Putusan Pra Peradilan No. 24/Pid.Pra/2018/PN. Bdg


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55

Anda mungkin juga menyukai