Anda di halaman 1dari 40

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

si
Nomor 209/Pdt.Sus-PHI.G/2018/PN.JKT.PST.

ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL pada Pengadilan Negeri

do
gu Jakarta Pusat, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara Perselisihan
Hubungan Industrial pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai

In
A
berikut dalam perkara gugatan antara:

LARSEN VICTOR GLORI MANALU, Kewarganegaraan Indonesia, yang


ah

lik
beralamat di Komplek PTB, Blok J 4 No. 8, RT. 009, RW. 010,
Kelurahan Klender, Kecamatan Duren Sawit, Kotamadya
Jakarta Timur, dalam hal ini memberikan kuasa kepada M.
am

ub
REZA GINANDJAR, S.H., M.H., KARMIN, S.H., M.H., M.
SJAIFUL RACHMAN, S.H., M.H., RACHMAT HIDAYAT,
ep
S.H., MUCHAMAD ILHAM RHAMDHANY, S.H. dan DIMYATI
k

RUSLI, S.H., Para Advokat dan Asisten Advokat pada Law


ah

Firm “REZA GINANDJAR & ASSOCIATES” beralamat di Jl.


R

si
Abdul Gani No. 44A, Cempaka Putih, Ciputat Timur,

ne
Tangerang Selatan berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal
ng

10 Juli 2018, selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT;

Lawan

do
gu

PT. SOPHIE PARIS INDONESIA (dahulu PT. SOPHIE MARTIN INDONESIA),


Perseroan Terbatas, yang berkedudukan di Jl. Adyaksa Raya
In
A

No. 33 Lebak Bulus , Cilandak Jakarta Selatan, yang diwakili


oleh Direktur Utama: Hasson Bruno Antoine Elie, dalam hal
ah

lik

ini memberikan kuasa kepada HENOCK PANDAPOTAN


SIAHAAN, S.H., M.H., HOTTUA P. SIMANGUNSONG, S.H.
m

ub

Para Advokat dan Konsultan Hukum di Siahaan


Simangunsong & Co Law Office beralamat
ka

EightyEight@Kasablanka Tower A Lantai 18 Jalan Raya


ep

Kasablanka Kav. 88 Jakarta, berdasarkan Surat Kuasa


Khusus tanggal 20 Agustus 2018, selanjutnya disebut
ah

sebagai TERGUGAT;
es
M

ng

on

Halaman 1 dari 40 Putusan Nomor 209/Pdt.Sus-PHI.G/2018/PN.JKT.PST.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pengadilan Hubungan Industrial pada pengadilan Negeri Jakarta Pusat

R
tersebut;

si
- Setelah membaca berkas perkara beserta surat-surat yang bersangkutan;

ne
ng
- Setelah mendengar kedua belah pihak yang berperkara;

- Setelah mendengar keterangan saksi-saksi;

do
gu TENTANG DUDUK PERKARA

In
A
Menimbang, bahwa Penggugat dengan Surat Gugatan tanggal 23 Juli
2018, yang dilampiri anjuran penyelesaian yang diterima dan didaftarkan di
ah

lik
Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat pada tanggal 23 Juli 2018 dengan Register Nomor: 209/Pdt.Sus-
am

ub
PHI.G/2018/PN.JKT.PST. telah mengajukan gugatan sebagai berikut:

1. Bahwa Penggugat adalah karyawan tetap dan telah bekerja pada Tergugat
sejak tanggal 25 Juli 2011 sesuai dan berdasarkan Surat Perjanjian Kerja
ep
k

Karyawan antara Tergugat (Pihak Pertama) dan Penggugat (Pihak Kedua)


ah

No. 288/SPK/SMI-HRD/VI/11, tanggal 1 Juni 2011 (Bukti P-1);


R

si
2. Bahwa adapun pekerjaan yang diperintahkan/diberikan Tergugat kepada
Penggugat adalah pekerjaan yang bersifat terus menerus, tidak terputus,

ne
ng

tidak dibatasi waktu dan merupakan bagian pekerjaan pokok pada kegiatan
usaha Tergugat;

do
gu

3. Bahwa selama Penggugat bekerja pada Tergugat hak-hak yang diterima


oleh Penggugat berupa upah yang diberikan satu kali dalam sebulan secara
In
A

terus menerus yang dibayarkan secara langsung oleh Tergugat dengan


pembayaran upah terakhir pada bulan Desember 2017 adalah sebesar
Rp.10.549.463,- (sepuluh juta lima ratus empat puluh sembilan ribu empat
ah

lik

ratus enam puluh tiga rupiah) (Bukti P-2.a sampai dengan Bukti P-2.f);

4. Bahwa dalam melaksanakan pekerjaan,Penggugat selama ini selalu berada


m

ub

di bawah pengawasan Tergugat diantaranya sebagai berikut:


ka

a. Pada bulan Juli 2011 sampai dengan Februari 2013 dibawah


ep

pengawasan Tergugat pada kantor Pusat Tergugat di Jakarta dengan


ah

Jabatan sebagai IT Network and System Administrator Co-Coordinator


R

(Vide Bukti P-1);


es
M

ng

on

Halaman 2 dari 40 Putusan Nomor 209/Pdt.Sus-PHI.G/2018/PN.JKT.PST.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. Pada bulan Maret 2013 sampai dengan Mei 2014 dibawah pengawasan

R
Tergugat pada kantor Pusat Tergugat di Jakarta dengan Jabatan

si
sebagai IT Infrastructure Network;

ne
ng
c. Pada bulan Juni 2014 sampai dengan Desember 2017 dibawah
pengawasan Tergugat pada kantor Pusat Tergugat di Jakarta dengan

do
gu Jabatan sebagai IT Infrastructure and Operation;

5. Bahwa kemudian pada tanggal 18 Desember 2017 tiba-tiba Tergugat


melalui Bapak Herry Wibisono (Manager Human Resources)

In
A
menginformasikan bahwa Tergugatakan melakukan Pemutusan Hubungan
Kerja (PHK) terhadap Penggugat dengan perhitungan pembayaran
ah

lik
pesangon sebesar 1 (satu) kali masa kerja dimana kemudian terhadap
perhitungan tersebut Penggugat menolak dengan tegas karena tidak sesuai
am

ub
dengan ketentuanperundang-undangan tentang ketenagakerjaan karena
seharusnya Penggugat mendapatkan perhitungan pesangon sebesar 2
(dua) kali masa kerja sehingga saat itu dengan kata lain antara Penggugat
ep
k

dan Tergugat dapat dikatakan telah melakukan perundingan Bipartit namun


ah

demikian Tergugat menolak perhitungan pesangon yang diminta oleh


R

si
Penggugat;

6. Bahwa selanjutnya atas perundingan Bipartit antara Penggugat dan

ne
ng

Tergugat yang tidak tercapai kesepakatan tersebut maka pada tanggal 22


Desember 2017 telah dibuat dan ditandatangani Risalah Perundingan

do
gu

Bipartit yang bersamaan juga dengan Penggugat menerima Surat


Pemutusan Hubungan Kerja (selanjutnya disebut “PHK”) Karyawan dari
Tergugat No. Ref. 1545/SUKET-HRD/XII/2017, tanggal 22 Desember 2017
In
A

dengan informasi bahwa Tergugat akan mengakhiri status karyawan


Penggugat efektif sejak tanggal 22 Desember 2017 (tanggal yang sama
ah

lik

saat Penggugat menerima surat tersebut) (Bukti P-3 dan Bukti P-4);

7. Bahwa disamping itu dalam Surat Pemutusan Hubungan Kerja Karyawan


m

ub

tersebut Tergugat menginformasikan melakukan PHK terhadap Penggugat


karena kondisi keuangan perusahaan dengan penjualan yang terus
ka

menurun sejak 3 (tiga) tahun yang lalu secara berturut-turut padahal hal
ep

tersebut sama sekali tidak benar karena Tergugat telah terbukti justru
ah

melakukan pengembangan bisnis usahanya, membuka lowongan kerja baru


R

secara massive untuk di berbagai daerah di Indonesia serta mengangkat


es

Kepala Divisi baru untuk menunjang pengembangan bisnisnya yang berasal


M

ng

dari tenaga kerja asing (Bukti P-5 sampai dengan Bukti P-8);
on

Halaman 3 dari 40 Putusan Nomor 209/Pdt.Sus-PHI.G/2018/PN.JKT.PST.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
8. Bahwa selanjutnya pada tanggal 15 Januari 2018 Tergugat menerima Surat

R
dari Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Administrasi Jakarta

si
Selatan (selanjutnya disebut “Sudin Nakertrans”) Nomor 136/-1.835.3,

ne
ng
Perihal: Panggilan Penawaran dan Surat pada tanggal 12 Februari 2018
dari Sudin Nakertrans Nomor 635/-1.835.3, Perihal: Panggilan Sidang
Mediasi, dimana pada intinya dari ke-2 (kedua) kali pertemuan tersebut

do
gu telah dilakukan perundingan secara Tripartit akan tetapi tidak tercapai
kesepakatan bersama antara Penggugat dan Tergugat terkait adanya

In
A
perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja (Bukti P-9 dan Bukti P-10);

9. Bahwa pada bulan Mei 2018 Sudin Nakertrans telah mengeluarkan Surat
ah

lik
Nomor 2112/-1.835.3, Perihal: Anjuran yang ditujukan kepada Penggugat
dan Tergugatyang pada pokoknya Mediator Hubungan Industrial Sudin
Nakertrans memberikan pertimbangan atas hasil mediasi yang telah
am

ub
dilakukan sebagaimana tercantum pada Halaman 2 (dua) angka 3 (tiga)
sebagai berikut (Bukti P-11):
ep
k

1. …;
ah

2. …;
R

si
3. Bahwa tindakan Perusahaan yang memutuskan hubungan kerja pekerja
dengan memberikan sebesar 1 x Pasal 156 ayat (2), 1 x Pasal 156 ayat

ne
ng

(3) dan Pasal 156 ayat (4) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan adalah hal yang tidak dapat dipertimbangkan

do
gu

mengingat perusahaan mengalami kerugian 3 tahun berturut-turut


namun kerugian tersebut tidak dapat dibuktikan dengan hasil audit
In
akuntan publik, maka tindakan perusahaan tersebut dapat
A

dipersamakan Perusahaan telah melakukan efisiensi sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 164 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003, oleh
ah

lik

sebab itu atas Pemutusan Hubungan Kerja tersebut wajar kepada


pekerja diberikan pesangon 2 x Pasal 156 ayat (2), 1 x Pasal 156 ayat
m

ub

(3) dan Pasal 156 ayat (4) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan;
ka

ep

10. Bahwa kemudian atas pertimbangan tersebut maka Mediator Hubungan


Industrial Sudin Nakertrans menganjurkan (Vide Bukti P-11):
ah

Agar Pihak Perusahaan PT. SOFIE PARIS INDONESIA (Tergugat)


es

membayarkan uang pesangon 2 (dua) kali Pasal 156 ayat 2, Uang


M

ng

Penghargaan Masa Kerja 1X Pasal 156 ayat 3 dan uang Pergantian Hak
on

Halaman 4 dari 40 Putusan Nomor 209/Pdt.Sus-PHI.G/2018/PN.JKT.PST.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sesuai Pasal 156 ayat (4) kepada Penggugat dengan rincian sebagai

R
berikut:

si
a. Uang pesangon 2 X 7 X Rp.10.549. 469 = Rp.147.692.566,-

ne
ng
b. Uang Penghargaan Masa Kerja

3 X Rp.10.549.469 = Rp. 31.648.389,-+

do
gu Rp.179.340.955,-

c. Uang Pergantian Hak

In
A
15% X Rp.179.340.955 = Rp. 26.901.143.25,-+
ah

Jumlah = Rp.206.242.098.25,-

lik
11. Bahwa selanjutnya atas Surat Anjuran yang disampaikan tersebut
am

Penggugat melalui Kuasa Hukumnya telah mengirimkan secara langsung

ub
dan tercatat Surat Nomor: 01/010-001/RGA/VII/18, Perihal: Jawaban atas
Surat Anjuran Nomor 2112/-1.835.3, tanggal 10 Juli 2018 kepada Sudin
ep
k

Nakertrans yang pada pokok suratnya adalah Menolak anjuran tersebut


atas dasar Mediator Hubungan Industrial pada Sudin Nakertrans kurang
ah

R
memperhitungkan Upah pengganticuti yang belum digunakan serta Upah

si
bulan berjalan selama dilakukannya proses Tripartit tersebut, dimana

ne
ng

perhitungan dan perincian seluruhnya seharusnya sebagai berikut (Bukti P-


12):

do
a. Uang pesangon 2 X 8 X Rp.10.549.463,- = Rp.168.791.535,-
gu

b. Uang Penghargaan Masa Kerja


In
3 X Rp. 10. 549.463,- = Rp. 31.648.389,- +
A

Rp.200.439.924,-
ah

lik

c. Uang Penggantian Hak

15% X Rp.200.439.924,- = Rp. 30.065.988.6,-


m

ub

d. Uang Cuti 15/20 x Rp. 10.549.463 = Rp. 7.912.097.25,-


ka

e. Uang Bulan Januari – Mei 2018


ep

5 x Rp. 10.549.463,- = Rp. 52.747.315,- +


ah

Rp. 90.725.400,85
R

es

JUMLAH TOTAL (Rp.200.439.924,- + Rp.90.725.400,85) =


M

Rp.291.165.324,85,-
ng

on

Halaman 5 dari 40 Putusan Nomor 209/Pdt.Sus-PHI.G/2018/PN.JKT.PST.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
12. Bahwa disamping itu Penggugat juga telah meminta konfirmasi secara

R
langsung kepada Mediator Hubungan Industrial Sudin Nakertrans terkait

si
jawaban Tergugat atas Surat Anjuran bulan Mei 2018 tersebut akan tetapi

ne
ng
didapat informasi bahwa sampai dengan awal bulan Juli 2018 Tergugat
belum memberikan jawaban secara resmi sehingga Penggugat melalui
Kuasa Hukumnya memutuskan untuk mengajukan Gugatan aquo ke

do
gu Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
demi untuk melindungi serta mempertahankan hak-hak Penggugat;

In
A
13. Bahwa sebagaimana telah diuraikan pada dalil angka 1 (satu) sampai
dengan angka 12 (dua belas) diatas, diketahui bahwa lamanya masa kerja
ah

lik
Penggugat yaitu 7 (tujuh) tahun dan 1 (satu) bulan yang berlangsung secara
terus menerus dan tidak pernah terputus dengan demikian hubungan kerja
antara Penggugat dan Tergugat adalah hubungan kerja berdasarkan
am

ub
Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (Vide Bukti P-1);

14. Bahwa kemudian telah terbukti secara jelas dan nyata bahwa upaya
ep
k

Tergugat melakukan PHK terhadap Penggugat dengan alasan karena


ah

kondisi keuangan perusahaan (Tergugat) dengan penjualan yang terus


R

si
menurun sejak 3 (tiga) tahun yang lalu secara berturut-turut adalah sangat
menyesatkan dan manipulatif karena tidak berdasar sehingga tindakan

ne
ng

Tergugat melakukan PHK terhadap Penggugat harus dipersamakan dengan


Tergugat melakukan efisiensi sebagaimana dimaksud dengan ketentuan
Pasal 164 ayat (3) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang

do
gu

Ketenagakerjaan,sebagaimana dinyatakan secara tegas bahwa:

“Pengusaha dapat melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap


In
A

pekerja/buruh karena perusahaan tutup bukan karena mengalami kerugian


2 (dua) tahun berturut-turut atau bukan karena keadaan memaksa (force
ah

lik

majeur) tetapi perusahaan melakukan efisiensi, dengan ketentuan


pekerja/buruh berhak atas uang pesangon sebesar 2 (dua) kali ketentuan
m

ub

Pasal 156 ayat (2), uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu) kali
ketentuan Pasal 156 ayat (3) dan uang penggantian hak sesuai ketentuan
ka

Pasal 156 ayat (4)”


ep

Bahwa kemudian dikarenakan permasalahan ini semakin berlarut-larut


ah

akibat tidak adanya itikad baik dari Tergugat untuk menyelesaikan


R

perselisihan PHK mulai dari tahap Bipartit atau Tripartit sehingga sampai
es

tanggal diajukannya Gugatan aquo Penggugat telah memasuki masa kerja


M

ng

lebih dari 7 (tujuh) tahun sesuai Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (Vide
on

Halaman 6 dari 40 Putusan Nomor 209/Pdt.Sus-PHI.G/2018/PN.JKT.PST.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bukti P-1) oleh karenanya Penggugat mohon agar Majelis Hakim berkenan

R
memberikan putusan menghukum Tergugat untuk membayar uang

si
pesangon kepada Penggugat sebesar 2 (dua) kali ketentuan Pasal 156 ayat

ne
ng
(2), uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu) kali ketentuan Pasal
156 ayat (3) dan uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (4)
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan serta

do
gu Uang Pengganti Cuti yang belum diambil, dengan perinciansebagai berikut:

a. Uang Pesangon 2 X 8 X Rp. 10. 549. 463,- = Rp.168.791.408,-

In
A
b. Uang Penghargaan Masa Kerja

3 X Rp. 10. 549.463,- = Rp. 31.648.389,-+


ah

lik
Jumlah (1) = Rp.200.439.797,-
am

ub
c. Uang Penggantian Hak

15% X Rp.200.439.797,- = Rp. 30.065.969,55,-


ep
d. Uang Pengganti Cuti yang belum diambil
k

15/20 x Rp.10.549.463 = Rp. 7.912. 097.25,-+


ah

si
Jumlah (2) = Rp. 37.978.066,8

Jumlah Total (Jumlah 1 + Jumlah 2) = Rp.238.417.863,8

ne
ng

(Terbilang: dua ratus tiga puluh delapan juta empat ratus tujuh belas ribu
delapan ratus enam puluh tiga rupiah koma delapan sen)

do
gu

15. Bahwa disamping itu sejak tanggal 22 Desember 2017 Tergugat telah
melakukan PHK secara sepihak terhadap Penggugat sehingga
In
A

mengakibatkan Penggugat kehilangan pekerjaan dan penghasilan untuk


menafkahi keluarga Penggugat, oleh karenanya sesuai dan berdasarkan
ah

ketentuan Pasal 61 ayat (1) huruf c Jo. Pasal 151 ayat (2) dan ayat (3) Jo.
lik

Pasal 155 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan


maka PHK yang dilakukan Tergugat tanggal 22 Desember 2017 tersebut
m

ub

batal demi hukum sehingga Tergugat diwajibkan untuk tetap membayarkan


upah kepada Penggugat sebesar upah yang biasa diterima setiap bulannya
ka

ep

sampai dengan adanya Putusan Lembaga Penyelesaian Perselisihan


Hubungan Industrial in casu Putusan Pengadilan Hubungan Industrial yang
ah

telah berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde);


R

es

Hal tersebut sebagaimana dinyatakan secara tegas sebagai berikut:


M

ng

on

Halaman 7 dari 40 Putusan Nomor 209/Pdt.Sus-PHI.G/2018/PN.JKT.PST.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal 61

si
(1) Perjanjian Kerja berakhir apabila:

a. …;

ne
ng
b. …;

c. adanya putusan pengadilan dan/atau putusan atau penetapan

do
gu lembaga perselisihan hubungan Industrial yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap

In
A
Pasal 151

(2) Dalam hal segala upaya telah dilakukan, tetapi pemutusan hubungan
ah

lik
kerja tidak dapat dihindari, maka maksud pemutusan hubungan kerja
wajib dirundingkan oleh pengusaha dan serikat pekerja/serikat buruh
am

ub
atau dengan pekerja/buruh apabila pekerja/buruh yang bersangkutan
tidak menjadi anggota serikat pekerja/serikat buruh;
ep
(3) Dalam hal perundingan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) benar-
k

benar tidak menghasilkan persetujuan, pengusaha hanya dapat


ah

memutuskan hubungan kerja dengan pekerja/buruh setelah


R

si
memperoleh penetapan dari lembaga penyelesaian perselisihan
hubungan industrial;

ne
ng

Pasal 155

do
(1) Pemutusan hubungan kerja tanpa penetapan sebagaimana dimaksud
gu

dalam Pasal 151 ayat (3) batal demi hukum;

(2) Selama putusan lembaga penyelesaian perselisihan hubungan


In
A

industrial belum ditetapkan, baik pengusaha maupun pekerja/buruh


harus tetap melaksanakan segala kewajibannya;
ah

lik

(3) Pengusaha dapat melakukan penyimpangan terhadap ketentuan


sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) berupa tindakan skorsing
m

ub

kepada pekerja/buruh yang sedang dalam proses pemutusan


hubungan kerja dengan tetap wajib membayar upah beserta hak-hak
ka

lainnya yang biasa diterima pekerja/buruh;


ep

Bahwa selanjutnya dikarenakan Penggugat sudah tidak diperkenankan lagi


ah

untuk bekerja dan memasuki wilayah Tergugat terhitung sejak tanggal 22


R

Desember 2017 (Vide Bukti P-4) dengan demikian tidak menghapus Hak
es
M

Penggugat untuk tetap mendapatkan upah bulan berjalan sampai dengan


ng

on

Halaman 8 dari 40 Putusan Nomor 209/Pdt.Sus-PHI.G/2018/PN.JKT.PST.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
adanya Penetapan dari Lembaga Penyelesaian Perselisihan Hubungan

R
Industrial;

si
Bahwa oleh karena itu, terhadap perhitungan pemberian upah berjalan

ne
ng
tersebut maka Penggugat mohon kepada Majelis Hakim Yang Mulia
berkenan memberikan Putusan Provisi sebagai berikut:

do
gu 1. Menghukum Tergugat untuk
penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja kepada Penggugat sejak
membayarkan upah selama proses

bulan Januari 2018 sampai dengan bulan Juni 2018 (Proses Bipartit dan

In
A
Tripartit) sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 61 ayat (1) huruf c
Jo. Pasal 151 ayat (2) dan ayat (3) Jo. Pasal 155 Undang-Undang Nomor
ah

lik
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaansecara sekaligus dan tunai, yaitu
sebesar:
am

ub
Upah Bulan Januari 2018 – Juni 2018

6 (enam) bulan x Rp.10.549.463,- = Rp. 63.296.778,-


ep
k

(Terbilang: enam puluh tiga juta dua ratus sembilan puluh enam ribu tujuh
ah

ratus tujuh puluh delapan rupiah);


R

si
2. Menghukum Tergugat untuk membayar upah selama proses
penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja kepada Penggugat sesuai dan

ne
ng

berdasarkan ketentuan Pasal 155 ayat (2) Jo. Putusan Mahkamah


Konstitusi No. 37/PUU-IX/2011, tanggal 19 September 2011 tentang

do
Upah Proses yaitu selama 6 (enam) bulan Upah Pokok berjalan terhitung
gu

sejak bulan Juli 2018 (Proses Gugatan Perselisihan Pemutusan


Hubungan Kerja di Pengadilan Hubungan Industrial) secara sekaligus
In
A

dan tunai, yaitu sebesar:

6 (enam) bulan x Rp.10.549.463,- = Rp.63.296.778,-


ah

lik

(Terbilang: enam puluh tiga juta dua ratus sembilan puluh enam ribu tujuh
ratus tujuh puluh delapan rupiah);
m

ub

3. Bahwa untuk menjamin dilaksanakan putusan ini nantinya oleh Tergugat,


ka

maka Penggugat mohon kepada Majelis Hakim dalam perkara aquo


ep

untuk memberikan putusan menghukum Tergugat membayar uang paksa


(dwangsom) sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) kepada
ah

Penggugat atas setiap hari keterlambatan Tergugat melaksanakan isi


R

es

putusan ini, terhitung sejak Putusan dalam Perkara aquo diucapkan;


M

ng

on

Halaman 9 dari 40 Putusan Nomor 209/Pdt.Sus-PHI.G/2018/PN.JKT.PST.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Namun apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon di Putus dalam

R
Pokok Perkara;

si
16. Bahwa oleh karena Gugatan Penggugat didasarkan pada bukti-bukti hukum

ne
ng
yang kuat dan tidak terbantahkan oleh Tergugat, dan juga oleh karena
Gugatan Penggugat adalah mengenai pekerjaan dan penghidupan bagi

do
gu keluarga dari Penggugat, maka sangat patut dan berdasar menurut hukum
apabila Majelis Hakim Yang Mulia berkenan menyatakan Putusan atas
perkara aquo dapat dilaksanakan terlebih dahulu secara serta merta

In
A
walaupun ada upaya hukum verzet, kasasi dan peninjauan kembali
(uitvoerbaar bij voorraad);
ah

lik
Maka Berdasarkan alasan-alasan yang telah diuraikan diatas, Penggugat
mohon agar Ketua Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri
am

ub
Jakarta Pusat Cq. Majelis Hakim yang memeriksa serta mengadili perkara ini,
berkenan menjatuhkan putusan dengan amar sebagai berikut:
ep
I. DALAM PROVISI
k

1. Menghukum Tergugat untuk membayarkan upah selama proses


ah

penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja kepada Penggugat sejak


R

si
bulan Januari 2018 sampai dengan bulan Juni 2018 (Proses Bipartit dan
Tripartit) sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 61 ayat (1) huruf c

ne
ng

Jo. Pasal 151 ayat (2) dan ayat (3) Jo. Pasal 155 Undang-Undang Nomor
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan secara sekaligus dan tunai,

do
gu

yaitu sebesar:

Upah Bulan Januari 2018 – Juni 2018


In
A

6 (enam) bulan x Rp. 10.549.463,- = Rp.63.296.778,-

(Terbilang: enam puluh tiga juta dua ratus sembilan puluh enam ribu tujuh
ah

lik

ratus tujuh puluh delapan rupiah);

2. Menghukum Tergugat untuk membayar upah selama proses


m

ub

penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja kepada Penggugat sesuai dan


berdasarkan ketentuan Pasal 155 ayat (2) Jo. Putusan Mahkamah
ka

ep

Konstitusi No. 37/PUU-IX/2011, tanggal 19 September 2011 tentang


Upah Proses yaitu selama 6 (enam) bulan Upah Pokok berjalan terhitung
ah

sejak bulan Juli 2018 (Proses Gugatan Perselisihan Pemutusan


R

Hubungan Kerja di Pengadilan Hubungan Industrial) secara sekaligus


es
M

dan tunai, yaitu sebesar:


ng

on

Halaman 10 dari 40 Putusan Nomor 209/Pdt.Sus-PHI.G/2018/PN.JKT.PST.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
6 (enam) bulan x Rp.10.549.463,- = Rp. 63.296.778,-

si
(Terbilang: Enam puluh tiga juta dua ratus sembilan puluh enam ribu
tujuh ratus tujuh puluh delapan Rupiah);

ne
ng
3. Menghukum Tergugat membayar uang paksa (dwangsom) sebesar
Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) kepada Penggugat atas setiap hari

do
gu keterlambatan Tergugat melaksanakan isi putusan ini, terhitung sejak
Putusan dalam Perkara aquo diucapkan;

In
Namun apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon di Putus dalam
A
Pokok Perkara;
ah

lik
II. DALAM POKOK PERKARA

1. Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya;


am

ub
2. Menyatakan hubungan kerja antara Penggugat dan Tergugat sesuai dan
berdasarkan Surat Perjanjian Kerja Karyawan No. 288/SPK/SMI-
ep
k

HRD/VI/11, tanggal 1 Juni 2011 adalah Perjanjian Kerja Waktu Tidak


Tertentu (PKWTT);
ah

si
3. Menyatakan Pemutusan Hubungan Kerja Sepihak Yang dilakukan
Tergugat kepada Penggugat sebagaimana tercantum dalam Surat

ne
ng

Pemutusan Hubungan Kerja Karyawan, No. Ref. 1545/SUKET-


HRD/XII/2017, tanggal 22 Desember 2017 adalah tidak sah dan batal

do
demi hukum;
gu

4. Menyatakan perbuatan Tergugat yang tidak memberikan upah kepada


Penggugat sejak bulan Januari 2018 sampai dengan bulan Juni 2018
In
A

adalah melanggar ketentuan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003


tentang Ketenagakerjaan;
ah

lik

5. Menyatakan Hubungan Kerja antara Penggugat dan Tergugat putus


karena Pemutusan Hubungan Kerja yang dilakukan Tergugat terhitung
m

ub

sejak Putusan ini berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde);


ka

6. Menghukum Tergugat untuk membayar uang pesangon kepada


ep

Penggugat sebesar 2 (dua) kali ketentuan Pasal 156 ayat (2), uang
penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu) kali ketentuan Pasal 156 ayat
ah

(3) dan uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (4)
R

es

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan serta


M

ng

on

Halaman 11 dari 40 Putusan Nomor 209/Pdt.Sus-PHI.G/2018/PN.JKT.PST.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Uang Pengganti Cuti yang belum diambil secara sekaligus dan tunai,

R
dengan perincian sebagai berikut:

si
a. Uang pesangon 2 X 8 X Rp.10. 549. 463,- = Rp.168.791.408,-

ne
ng
b. Uang Penghargaan Masa Kerja

3 X Rp.10. 549.463,- = Rp. 31. 648.389,-+

do
gu Jumlah (1) = Rp.200.439.797,-

c. Uang Penggantian Hak

In
A
15% X Rp.200.439.797,- = Rp. 30.065.969,55,-
ah

d. Uang pengganti Cuti yang belum diambil

lik
15/20 x Rp.10.549.463 = Rp. 7.912.097.25,-+
am

ub
Jumlah (2) = Rp. 37.978.066,8

Jumlah Total (Jumlah 1 + Jumlah 2) = Rp.238.417.863,8


ep
(Terbilang: dua ratus tiga puluh delapan juta empat ratus tujuh belas ribu
k

delapan ratus enam puluh tiga rupiah koma delapan sen)


ah

R
7. Menghukum Tergugat untuk membayarkan upah selama proses

si
penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja kepada Penggugat sejak

ne
ng

bulan Januari 2018 sampai dengan bulan Juni 2018 (Proses Bipartit dan
Tripartit) sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 61 ayat (1) huruf c
Jo. Pasal 151 ayat (2) dan ayat (3) Jo. Pasal 155 Undang-Undang Nomor

do
gu

13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan secara sekaligus dan tunai,


yaitu sebesar:
In
A

Upah Bulan Januari 2018 – Juni 2018

6 (enam) bulan x Rp.10.549.463,- = Rp. 63.296.778,-


ah

lik

(Terbilang: enam puluh tiga juta dua ratus sembilan puluh enam ribu
tujuh ratus tujuh puluh delapan rupiah);
m

ub

8. Menghukum Tergugat untuk membayar upah selama proses


ka

penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja kepada Penggugat sesuai dan


ep

berdasarkan ketentuan Pasal 155 ayat (2) Jo. Putusan Mahkamah


Konstitusi No. 37/PUU-IX/2011, tanggal 19 September 2011 tentang
ah

Upah Proses yaitu selama 6 (enam) bulan Upah Pokok berjalan terhitung
R

es

sejak bulan Juli 2018 (Proses Gugatan Perselisihan Pemutusan


M

ng

on

Halaman 12 dari 40 Putusan Nomor 209/Pdt.Sus-PHI.G/2018/PN.JKT.PST.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Hubungan Kerja di Pengadilan Hubungan Industrial) secara sekaligus

R
dan tunai, yaitu sebesar:

si
6 (enam) bulan x Rp.10.549.463,- = Rp. 63.296.778,-

ne
ng
(Terbilang: enam puluh tiga juta dua ratus sembilan puluh enam ribu tujuh
ratus tujuh puluh delapan rupiah);

do
gu 9. Menghukum Tergugat membayar uang paksa (dwangsom) sebesar
Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) kepada Penggugat atas setiap hari

In
keterlambatan Tergugat melaksanakan isi putusan ini, terhitung sejak
A
Putusan dalam Perkara aquo diucapkan;
ah

lik
10. Menyatakan Putusan dalam Perkara ini dapat dilaksanakan terlebih
dahulu secara serta merta walaupun ada upaya hukum verzet, kasasi
dan peninjauan kembali (uitvoerbaar bij voorraad);
am

ub
11. Menghukum Tergugat untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam
perkara ini;
ep
k

Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon Putusan yang seadil-
ah

adilnya (ex aequo et bono);


R

si
Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang ditentukan, Penggugat
menghadap Kuasanya dan Tergugat menghadap Kuasanya;

ne
ng

Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah mengupayakan perdamaian


diantara para pihak;

do
gu

Menimbang, bahwa oleh karena upaya perdamaian tidak berhasil,


pemeriksaan perkara dilanjutkan dengan pembacaan surat gugatan yang isinya
In
A

tetap dipertahankan oleh Penggugat;

Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut Tergugat telah


ah

lik

mengajukan jawaban tertanggal 13 September 2018, sebagai berikut:

1. Bahwa Tergugat menolak seluruh dalil-dalil Gugatan dari Penggugat kecuali


m

ub

hal-hal yang diakui secara tegas akan kebenarannya.

2. Bahwa Tergugat adalah Suatu Badan Hukum yang didirikan berdasarkan


ka

ep

Akta Pendirian No. 3 tanggal 18 April 2008 yang dibuat di hadapan Notaris
Evawani Alissa Chairil Anwar, SH, Kemudian Akta Perusahaan No. 3
ah

tanggal 13 Desember 2011 yang telah mendapatkan Persetujuan dari


R

Menteri Hukum dan HAM RI, dengan surat Keputusan Nomor. AHU–
es
M

36423.AH.01.02.Tahun 2008 dan terakhir surat Keputusan Nomor. AHU–


ng

on

Halaman 13 dari 40 Putusan Nomor 209/Pdt.Sus-PHI.G/2018/PN.JKT.PST.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
63230.AH.01.02.Tahun 2011; dan terakhir dengan Akta Nomor 26 tanggal 6

R
Juni 2016 tentang Pernyataan Keputusan RUPS yang di buat di hadapan

si
Notaris M. Kholid Artha, S.H., sehingga telah memenuhi ketentuan Undang-

ne
ng
Undang No.40 Tahun 2007;

3. Bahwa Tergugat adalah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan

do
gu berupa berupa produk fashion. Penjualan dilakukan tanpa melalui
distributor namun melalui sistem penjualan langsung yang dikenal oleh
masyarakat awam yakni perdagangan dengan system Multi Level

In
A
Marketing (MLM).

4. Bahwa sebagai akibat dari krisis global dan berkurangnya daya beli
ah

lik
masyarakat ditambah lagi biaya produksi yang semakin meningkat sehingga
banyak perusahaan ritail yang mengalami kerugian. Bahkan beberap
am

ub
perusahaan retail di mall-mall di Indonesia banyak yang tutup, misalnya
Debenhams di Mall Senayan City, Metro Departemen Store tutup di mall
Pasific Place.
ep
k

5. Bahwa Tergugat sebagai salah satu perusahaan Riteil Tradisional tidak


ah

dapat lepas dari akibat Krisis Global tersebut, semenjak tahun 2015 hingga
R

si
tahun 2017. Tergugat telah mengalami kerugian yang sangat besar dan
setiap tahunnya kerugian tersebut semakin besar, pada tahun 2015

ne
ng

Tergugat mengalami kerugian sebesar Rp.29.845.078.422,- (Dua Puluh


Sembilan Miliar Delapan Ratus Empat Puluh Lima Juta Tujuh Puluh

do
gu

Delapan Ribu Empat Ratus Dua Puluh Dua Rupiah), pada tahun 2016
mengalami kerugian sebesar Rp.47.042.321.809,- (Empat Puluh Tujuh
Miliar Empat Puluh Dua Juta Tiga Ratus Dua Puluh Satu Ribu Delapan
In
A

Ratus Sembilan Rupiah) pada tahun 2017, Tergugat juga mengalami


kerugian, namun sampai diajukan jawaban ini Kantor Akuntan Publik yang di
ah

lik

tunjuk belum memberikan laporannya. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil
laporan audit keuangan yang dilakukan oleh tim auditor independent dari
m

ub

kantor Akuntan, audit yang di lakukan pada tahun 2016 dilaksanakan oleh
KAP Syarif Basir & Rekan, sedangkan untuk audit yang dilakukan pada
ka

tanggal 2017 di laksanakan oleh Paul Hadiwinata, Hidayat, Arsono,


ep

Palilingan & Rekan.


ah

6. Bahwa sebagai akibat dari kerugian massive yang dialami oleh Tergugat
R

keuangan Tergugat benar-benar sudah terpuruk, oleh karenanya Tergugat


es

mengalami kesulitan untuk membayar tagihan dari vendor-vendor


M

ng

penunjang produksi Tergugat sehingga mengakibatkan Tergugat memiliki


on

Halaman 14 dari 40 Putusan Nomor 209/Pdt.Sus-PHI.G/2018/PN.JKT.PST.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
banyak hutang, hingga saat ini hutang tergugat sampai sekarang lebih

R
kurang Rp.9.000.000.000,- (sembilan milyar rupiah).

si
Bahwa selain daripada itu hingga sampai saat ini Tergugat masih memiliki

ne
ng
hutang pajak terhadap negara yang jumlahnya terhitung sebesar
Rp.18.000.000.000,- (delapan milyar rupiah).

do
gu bahwa sebagai akibat banyaknya hutang yang diderita oleh Tergugat, maka
beban yang diderita Tergugat adalah semakin besar sehingga diperkirakan
jika keadaan seperti ini berlangsung, maka dipastikan Tergugat akan

In
A
segera mengalami kebangkrutan dan akan segera menutup usahanya.

7. Bahwa hingga sampai saat ini Tergugat masih beroperasi akan tetapi oleh
ah

lik
karena biaya produksi semakin tinggi berbanding terbalik dengan keadaan
keuangan perusahaan yang sedang terpuruk. Tergugat mengalami kesulitan
am

ub
dalam melakukan pembiayaan operasional dari supplier. Sementara itu
permintaan barang dari anggota berkurung sehingga pemasukan atau
ep
keuntungan Terggugat berkurang bahkan tidak mengalami keuntungan
k

sama sekali.
ah

8. Bahwa keadaan dari Tergugat ibarat kapal yang akan karam akibat
R

si
kelebihan beban. Untuk itu beban kapal harus di kurangi. Bahwa terhadap
kondisi yang demikian maka Tergugat telah melakukan upaya dan langkah

ne
ng

serta kebijakan dalam rangka penyelamatan Perusahaan dan juga untuk


mencegah Pemutusan Hubungan Kerja terhadap karyawan Tergugat,

do
gu

langkah-langkah tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

 Sdr. Hasan Bruno Antoine Ellie selaku Direktur Utama PT. Sophie Martin
In
A

Indonesia telah menyuntikkan dana pribadi nya agar perusahaan dapat


bertahan
ah

lik

 Tergugat telah melakukan permohonan kepada dinas pajak agar dapat


membayarkan pajak terhutang nya secara mencicil
m

ub

 Tergugat telah mengubah cara pembelian produk dari pembelian


langsung menjadi pembelian melalui system on-line.
ka

ep

9. Bahwa berdasarkan uraian diatas maka terbukti bahwa Tergugat telah


mengalami kerugian selama 3 tahun terakhir yaitu dari tahun 2015 sampai
ah

dengan tahun 2017. Kerugian yang dialami oleh Tergugat dalam 3 (tiga)
R

tahun berturut-turut membuat tidak tertutup kemungkinan Tergugat akan


es
M

tutup. Penutupan usaha dari Tergugat adalah upaya terakhir yang akan
ng

dilakukan oleh Tergugat. Hal-hal yang dilakukan diantaranya melakukan


on

Halaman 15 dari 40 Putusan Nomor 209/Pdt.Sus-PHI.G/2018/PN.JKT.PST.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pemutusan hubungan kerja terhadap karyawan yang kinerjanya tidak

R
maksimal. Pemutusan hubungan kerja yang dilakukan oleh Tergugat tidak

si
dapat di kategorikan sebagai tindakan efisiensi karena Tergugat mengalami

ne
ng
kerugian. Sedangkan unsur utama dari pemutusan hubungan kerja dengan
dasar efisiensi adalah perusahaan tidak mengalami kerugian seperti halnya
berdasarkan pasal 164 ayat 3 Undang-Undang nomor 13 tahun 2003 seperti

do
gu yang kami kutip di bawah:

“Pengusaha dapat melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap

In
A
pekerja/buruh karena perusahaan tutup bukan karena mengalami kerugian 2
(dua) tahun berturut-turut atau bukan karena keadaan memaksa (force
ah

lik
majeur) TETAPI PERUSAHAAN MELAKUKAN EFISIENSI, dengan ketentuan
pekerja/buruh berhak atas uang pesangon sebesar 2 (dua) kali ketentuan
Pasal 156 ayat (2), uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu) kali
am

ub
ketentuan Pasal 156 ayat (3) dan uang penggantian hak sesuai ketentuan
Pasal 156 ayat (4).”
ep
k

Seperti yang telah kami ungkapkan bahwa dasar suatu perusahaan


ah

melakukan pemutusan hubungan kerja karena efisiensi bukan di sebabkan


R

si
oleh kerugian, Sedangkan pemutusan hubungan kerja yang di lakukan oleh
Tergugat adalah karena Tergugat mengalami Kerugian bahkan lebih dari 2

ne
ng

(dua) tahun berturut-turut.

Bahwa kembali ditegaskan bahwa Tergugat mengalami kerugian 3 (tiga)

do
gu

tahun berturut-turut dan tidak tertutup kemungkinan Tergugat akan tutup


oleh karena itu Tergugat melakukan Pemutusan Hubungan Kerja kepada
Penggugat dan Tergugat bersedia memberikan apa yang menjadi hak
In
A

Penggugat sebagaimana diatur dalam pasal 164 ayat 1 yang kami kutip
sebagai berikut:
ah

lik

“Pengusaha dapat melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap


pekerja/buruh karena perusahaan tutup yang disebabkan perusahaan
m

ub

mengalami kerugian secara terus menerus selama 2 (dua) tahun, atau


keadaan memaksa (force majeur), dengan ketentuan pekerja/buruh berhak
ka

atas uang pesangon sebesar 1 (satu) kali ketentuan Pasal 156 ayat (2) uang
ep

penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu) kali ketentuan Pasal 156 ayat (3)
ah

dan uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (4).”
R

Bahwa tindakan Tergugat tersebut diatas adalah upaya terakhir dan


es
M

tindakan Tergugat tersebut telah sesuai dengan ketentuan Pasal 151 ayat
ng

on

Halaman 16 dari 40 Putusan Nomor 209/Pdt.Sus-PHI.G/2018/PN.JKT.PST.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(1) UU No. 13/2003 yang menyatakan: “Pengusaha, Pekerja/buruh, Serikat

R
Pekerja/Serikat Buruh, dan pemerintah, dengan segala upaya harus

si
mengusahakan agar jangan terjadi pemutusan hubungan kerja”. Dengan

ne
ng
demikian, pengakhiran hubungan kerja yang dilakukan oleh Penggugat
terhadap Para Tergugat sudah tepat dan berdasar hukum;

do
gu 10. BAHWA TERGUGAT SECARA TEGAS MENOLAK DALIL PENGGUGAT
PADA GUGATANNYA BUTIR 7 s/d Butir 11 HALAMAN 3 s/d Halaman 5
GUGATAN AQUO,

In
A
Bahwa seperti telah diketahui sebelumnya bahwa faktanya Tergugat telah
mengalami kerugian yang sangat besar sejak 3 tahun terakhir ditambah lagi
ah

lik
banyaknya hutang Tergugat kepada para Vendor dan juga masih ada lagi
hutang pajak Tergugat yang hingga saat ini tidak dapat dilunasi oleh
am

ub
Tergugat

Bahwa bukan hanya mengalami penurunan angka penjualan tapi yang


ep
terjadi adalah Tergugat telah mengalami kerugian yang sangat besar sejak
k

tahun 2015 hingga tahun 2017 sebagaimana terbukti dari hasil audit
ah

keuangan Tergugat yang dilakukan oleh independent akuntan. Bahwa


R

si
perekrutan karyawan yang dilakukan Tergugat adalah sebagai bukti bahwa
Tergugat tidak melakukan efisiensi. Apabila pemutusan Hubungan Kerja

ne
ng

dengan dasar efisiensi maka tidak mungkin Tergugat melakukan perekrutan


karyawan baru.

do
gu

Bahwa perekrutan karyawan baru dilakukan oleh Tergugat karena adanya


perubahan system perdagangan yang dilakukan oleh Tergugat.
In
Perdagangan yang dilakukan oleh Tergugat pada saat ini mengarah kepada
A

perdagangan secara on-line. Untuk itu Tergugat perlu melakukan perekrutan


karyawan yang memiliki kompetensi dan kemampuan di bidang
ah

lik

perdagangan on-line. Perlu diingat bahwa karyawan yang di rekrut oleh


Tergugat tidak banyak seperti yang didalilkan oleh Penggugat dalam
m

ub

Gugatannya. Bahwa tindakan ini dilakukan oleh Tergugat adalah untuk


meningkatkan pembelian produk dari Tergugat mengingat dewasa ini
ka

perdagangan secara on-line sangat marak dan lebih diminati oleh


ep

masyarakat.
ah

11. Bahwa Tergugat memperkerjakan Penggugat sejak tanggal 25 Juli 2011


R

dengan posisi terakhir sebagai IT Infrastructure and Operation dengan upah


es
M

ng

on

Halaman 17 dari 40 Putusan Nomor 209/Pdt.Sus-PHI.G/2018/PN.JKT.PST.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perbulan terakhir sebesar Rp.10.549.463,- (sepuluh juta lima ratus empat

R
puluh sembilan ribu empat ratus enam puluh tiga rupiah)

si
12. Bahwa kemudian dengan terpaksa Tergugat melakukan Pemutusan

ne
ng
Hubungan Kerja terhadap Penggugat pada tanggal 22 Desember 2017,
namun Tergugat tetap memberikan hak dari Pengugat berupa gaji satu

do
gu bulan.

13. Bahwa Pemutusan yang dilakukan oleh Tergugat salah satu penyebabnya
adalah karena Penggugat selama bekerja di Perusahaan Tergugat telah

In
A
beberapa kali melakukan kesalahan, kesalahan Penggugat tersebut nayata-
nyatanya telah membuat Perusahaan merugi, dan akibat kesalahan-
ah

lik
kesalahan tersebut, Penggugat telah beberapa kali ditegur oleh tergugat
baik secara lisan maupun melalui surat peringatan/teguran, diantaranya:
am

ub
- Pada tanggal 2 Oktober 2015 penggugat telah melakukan kesalahan
dan tidak dapat melakukan tugas dengan baik dan akibat kesalahan yang
ep
dilakukan Penggugat adalah tidak melakukan monitoring server sehingga
k

server milik Tergugat terganggu dan hal ini berpotensi mengakibatkan


ah

Tergugat mengalami kerugian. Sementara Tergugat sedang berusaha


R

si
meningkatkan pendapatan dan mengharapkan seluruh karyawannya
dapat bekerja maksimal, dilain pihak Penggugat melakukan kesalahan

ne
ng

karena kecerobohannya dan akibatnya Tergugat mengalami kerugian.

- Bahwa Penggugat seringkali tidak hadir di perusahaan tanpa ada alasan

do
gu

yang jelas, hingga pada puncaknya pada tanggal 29 Desember 2016


penggugat mendapat Surat Teguran dari Tergugat.
In
A

Maka berdasarkan uraian di atas, dapat dibuktikan bahwa selama bekerja


dengan Tergugat, Penggugat telah mendapatkan 2 (dua) kali Surat
ah

Peringatan.
lik

14. Bahwa selain daripada hal tersebut diatas Pemutusan Hubungan Kerja yang
m

dilakukan Tergugat tersebut dilakukan karena Perusahaan sudah tidak


ub

mampu lagi memperkerjakan Penggugat sebagai akibat kerugian yang


ka

dialami Tergugat selama 3 (tiga) tahun terakhir. Disamping itu Penggugat


ep

juga tidak memiliki kompetensi dan kemampuan dalam melakukan


perdagangan secara on-line. Penggugat juga tidak dapat memberikan
ah

inovasi-inovasi yang dapt mengembangkan hal-hal menyangkut kosmetik di


es

Indonesia. Kiranya perlu Majelis Hakim yang kami muliakan bahwa


M

ng

Cosmetic Vice Presiden yang bekerja pada Tergugat juga telah di lakukan
on

Halaman 18 dari 40 Putusan Nomor 209/Pdt.Sus-PHI.G/2018/PN.JKT.PST.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pemutusan hubungan kerja karena tidak dapat memberikan ide maupun

R
terobosan yang dapat nantinya meningkatkan pasar dari produk-produk

si
yang di jual oleh Tergugat. Hal-hal ini secara terang benderang telah

ne
ng
membuktikan Tergugat sedang mengalami kesulitan keuangan, tiga tahun
berturut-turut mengalami kerugian. Tergugat akhirnya melakukan
pemutusan hubungan kerja bagi karyawan yang tidak dapat memberikan

do
gu kontribusi yang sangat signifikan untuk membantu perekonomian dari
perusahaan.

In
A
15. Bahwa sebelum melakukan Pemutusan Hubungan Kerja dengan
Penggugat, Tergugat telah melakukan Bipartit kepada Penggugat dimana
ah

lik
dalam Bipartit tersebut Tergugat telah menawarkan kepada Penggugat
berupa pesangon 1 x pesangon dengan perincian sebagai berikut:
am

ub
a. Uang pesangon 1x7x Rp.11.089.463,-………..…… = Rp. 77.626.241,-

b. Uang Penghargaan Masa Kerja 3x Rp.11.089.463,- = Rp. 33.268.389,-


ep
c. Uang Penggantian Hak 15 % x 110.894.630,-……… = Rp. 16.634.195,-
k
ah

d. Uang Pengganti Cuti yg belum diambil 3 hari……… = Rp. 1.507.066


R

si
TOTAL = Rp.129.035.891,- (Seratus Dua Puluh Sembilan Juta Tiga Puluh
Lima Ribu Delapan Ratus Sembilan Puluh Satu Rupiah).

ne
ng

16. BAHWA TERGUGAT SECARA TEGAS MENOLAK DALIL PENGGUGAT


PADA GUGATANNYA BUTIR 14 dan BUTIR 15 GUGATAN AQUO

do
gu

Bahwa seperti telah diketahui bahwa Penggugat telah melakukan kesalahan


yang telah merugikan Tergugat, ditambah lagi selama 3 tahun yaitu tahun
In
A

2015, 2016 dan tahun 2017 Tergugat telah mengalami kerugian yang sangat
besar sebagaimana dibuktikan berdasarkan hasil laporan audit keuangan
tahun 2016 terhadap Tergugat yang dilakukan oleh tim auditor independent
ah

lik

dari KAP Syarif Basir & Rekan sedangkan untuk audit yang dilakukan pada
tahun 2017 dilaksanakan oleh Kantor Akuntan Publik Paul Hadiwinata,
m

ub

Hidayat, Arsono, Palilingan & Rekan, bahkan Tergugat juga memiliki hutang
yang besar terhadap para vendor serta memiliki hutang pajak yang hingga
ka

ep

saat ini belum terbayar.

Bahwa pasal 164 ayat (3) Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003, yang
ah

kami kutip sebagai berikut:


R

es

“Pengusaha dapat melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap


M

ng

pekerja/buruh karena perusahaan tutup bukan karena mengalami kerugian 2


on

Halaman 19 dari 40 Putusan Nomor 209/Pdt.Sus-PHI.G/2018/PN.JKT.PST.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(dua) tahun berturut-turut atau bukan karena keadaan memaksa (force

R
majeur) tetapi perusahaan melakukan efisiensi, dengan ketentuan

si
pekerja/buruh berhak atas uang pesangon sebesar 2 (dua) kali ketentuan

ne
ng
Pasal 156 ayat (2), uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu) kali
ketentuan Pasal 156 ayat (3) dan uang penggantian hak sesuai ketentuan
Pasal 156 ayat (4).”

do
gu Bahwa ketentuan Peraturan Perundang-undangan diatas jelas-jelas
disebutkan “………… bukan karena mengalami kerugian 2 (dua) tahun

In
A
berturut-turut……..“. Oleh karena itu TIDAK TEPAT apabila hak Penggugat
diberikan berdasarkan pasal 164 ayat (3) sebagaimana didalilkan oleh
ah

lik
Penggugat dalam Gugatannya karena telah terbukti bahwa Tergugat telah
mengalami kerugian dalam 3 (tiga) tahun berturut-turut.
am

ub
Bahwa faktanya terbukti tergugat telah mengalami kerugian selama 3 (tiga)
tahun berturut-turut, oleh karenanya lebih tepat sebagai dasar melakukan
pemutusan hubungan kerja didasarkan pada Pasal 164 ayat (3) Undang-
ep
k

Undang Nomor 13 Tahun 2003, untuk itu mengenai kewajiban Tergugat


ah

yakni pesangon, penghargaan masa kerja, dan penggantian hak yang harus
R

si
dibayarkan kepada Penggugat, sebagaimana kami kutip Pasal 164 ayat (1)
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 sebagai berikut:

ne
ng

“Pengusaha dapat melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap


pekerja/buruh karena perusahaan tutup yang disebabkan perusahaan

do
gu

mengalami kerugian secara terus menerus selama 2 (dua) tahun, atau


keadaan memaksa (force majeur), dengan ketentuan pekerja/buruh berhak
atas uang pesangon sebesar 1 (satu) kali ketentuan Pasal 156 ayat (2) uang
In
A

penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu) kali ketentuan Pasal 156 ayat (3)
dan uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (4).”
ah

lik

Bahwa untuk itu berdasarkan ketentuan Pasal 164 ayat (1) maka Tergugat
berkewajiban membayarkan kepada Penggugat dengan perincian sebagai
m

ub

berikut:

1. Uang pesangon 1x7x Rp.11.089.463,-………..…… = Rp. 77.626.241,-


ka

ep

2. Uang Penghargaan Masa Kerja 3x Rp. 11.089.463,- = Rp. 33.268.389,-


ah

3. Uang Penggantian Hak 15 % x 110.894.630,-……… = Rp. 16.634.195,-


R

4. Uang Pengganti Cuti yg belum diambil 3 hari………. = Rp. 1.507.066,-


es
M

ng

on

Halaman 20 dari 40 Putusan Nomor 209/Pdt.Sus-PHI.G/2018/PN.JKT.PST.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
TOTAL = Rp.129.035.891,- (Seratus Dua Puluh Sembilan Juta Tiga Puluh

R
Lima Ribu Delapan Ratus Sembilan Puluh Satu Rupiah).

si
17. Bahwa selain daripada itu Penggugat telah menerima PHK yang dilakukan

ne
ng
oleh Tergugat. Hal ini di buktikan bahwa setelah Penggugat diberitahukan
tentang Pemutusan Hubungan Kerja, Penggugat tidak pernah masuk dan

do
gu bekerja di PT. Sophie Paris Indonesia (Tergugat).

Bahwa dalam Gugatan Aquo yang dipermasalahkan oleh Penggugat adalah


mengenai pesangon sedangkan Pemutusan Hubungan Kerja pada

In
A
dasarnya telah diterima oleh Penggugat

Bahwa pasal 155 ayat (2) Undang- undang Nomor 13 Tahun 2003, yang
ah

lik
kami kutip sebagai berikut:

“Selama putusan Lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial


am

ub
belum ditetapkan, baik pengusaha maupun pekerja/buruh harus tetap
melaksanakan seluruh kewajibannya“
ep
k

Disebutkan dalam pasal tersebut di atas bahwa pekerja harus tetap


ah

melaksanakan kewajibannya
R

si
Bahwa oleh karena penggugat semenjak dilakukan pemutusan hubungan
kerja, penggugat tidak pernah melaksanakan kewajibannya sebagai

ne
ng

seorang pekerja maka sudah selayaknya penggugat tidak berhak atas gaji
dan upah.

do
gu

berdasarkan jawaban tersebut diatas, maka tergugat dengan ini mohon kepada
majelis hakim yang memeriksa dan mengadii perkara ini kiranya berkenan
memberikan putusan dengan amar sebagai berikut:
In
A

DALAM PROVISI:
ah

lik

- Menyatakan provisi Penggugat tidak dapat diterima;


m

ub

DALAM POKOK PERKARA:

- Menolak gugatan dari Penggugat untuk seluruhnya;


ka

ep

atau
ah

- Apabila majelis hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya


R

(Ex Aequo Et Bono).


es
M

ng

on

Halaman 21 dari 40 Putusan Nomor 209/Pdt.Sus-PHI.G/2018/PN.JKT.PST.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa atas jawaban Tergugat diatas Penggugat telah

R
mengajukan replik pada tanggal 27 September 2018;

si
Menimbang, bahwa atas replik Penggugat diatas Tergugat telah

ne
ng
mengajukan dupliknya tertanggal 11 Oktober 2018;

Menimbang, bahwa di depan sidang Penggugat telah mengajukan alat

do
gu bukti surat yang bermeterai cukup, dan setelah dicocokkan dengan aslinya
ternyata sebagian cocok dan sebagian lainnya tidak ada aslinya, lalu diberi
tanda sebagai berikut:

In
A
1. Kartu Tanda Penduduk No.3175070206770003 atas nama LARSEN
VICTOR GLORI MANALU (Penggugat), yang dikeluarkan oleh Pemerintah
ah

lik
Kota Jakarta Timur, Provinsi DKI Jakarta, selanjutnya pada fotokopi bukti
surat tersebut diberi tanda P-1a;
am

ub
2. Surat Perjanjian Kerja Karyawan yang dikeluarkan oleh PT. SOPHIE PARIS
INDONESIA pada hari Rabu, tanggal 1 Juni 2011 dengan No.
ep
288/SPK/SMI-HRD/VI/11 atas Nama LARSEN VICTOR GLORI MANALU,
k

Jabatan Sebagai IT Network and System Administrator Co-Coordinator;


ah

selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda P-1b;


R

si
3. Slip Gaji dari PT. SOPHIE PARIS INDONESIA (Tergugat) Bulan Juli 2017

ne
ng

Atas Nama Larsen victor Glory Manalu dengan Jabatan IT Infrastructure


And Operation, Sebesar Rp. 10.549.463,- (Sepuluh Juta Lima Ratus Empat
Puluh Sembilan Ribu Empat Ratus Enam Puluh Tiga Rupiah), selanjutnya

do
gu

pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda P-2a;

4. Slip Gaji dari PT. SOPHIE PARIS INDONESIA (Tergugat) Bulan Oktober
In
A

2017 Atas Nama Larsen victor Glory Manalu dengan Jabatan IT


Infrastructure And Operation, Sebesar Rp. 10.549.463,- (Sepuluh Juta Lima
ah

lik

Ratus Empat Puluh Sembilan Ribu Empat Ratus Enam Puluh Tiga Rupiah),
selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda P-2b;
m

ub

5. Slip Gaji dari PT. SOPHIE PARIS INDONESIA (Tergugat) Bulan November
2017 Atas Nama Larsen Victor Glory Manalu dengan Jabatan IT
ka

Infrastructure And Operation, Sebesar Rp. 10.549.463,- (Sepuluh Juta Lima


ep

Ratus Empat Puluh Sembilan Ribu Empat Ratus Enam Puluh Tiga Rupiah),
ah

selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda P-2c;


R

6. Risalah Perundingan BIPARTIT yang dikeluarkan oleh PT. Sophie Paris


es
M

Indonesia pada hari Jumat, tanggal 22 Desember 2017 antara LARSEN


ng

on

Halaman 22 dari 40 Putusan Nomor 209/Pdt.Sus-PHI.G/2018/PN.JKT.PST.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
VICTOR GLORI MANALU dengan PT. SOPHIE PARIS INDONESIA,

R
selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda P-3;

si
7. Surat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) LARSEN VICTOR GLORI

ne
ng
MANALU oleh PT. SOPHIE PARIS INDONESIA dengan Nomor :
Ref.1545/SUKET-HRD/XII/2017 tertanggal 22 Desember 2017, selanjutnya

do
gu pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda P-4;

8. Berita dari Portal Berita Online “DETIKINET” dengan alamat:


https://inet.detik.com/business/d-3891795/sophie-paris-siap-hijrah-ke-bisnis-

In
A
digital yang memberitakan bahwa Sophie Paris Siap Hijrah Ke Bisnis Digital,
tanggal 1 Maret 2018, selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi
ah

lik
tanda P-5;

9. Lowongan Kerja di PT. SOPHIE PARIS INDONESIA per tanggal 13 Februari


am

ub
2018 dalam website www.LinkedIn.com, selanjutnya pada fotokopi bukti
surat tersebut diberi tanda P-6a;
ep
10. Lowongan Kerja di PT. SOPHIE PARIS INDONESIA per tanggal 13 Februari
k

2018 dalam website www.Kalibrr.id, selanjutnya pada fotokopi bukti surat


ah

tersebut diberi tanda P-6b;


R

si
11. Lowongan Kerja di PT. SOPHIE PARIS INDONESIA per tanggal 29

ne
ng

September 2018 dalam Website www.Jobstreet.com, selanjutnya pada


fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda P-6c;

do
12. E-mail dari PT. SOPHIE PARIS INDONESIA dalam bentuk CORPORATE
gu

ANNOUNCEMENT tanggal 10 Januari 2018 yang ditujukan kepada


SOPHIE PARIS FAMILY (Seluruh Karyawan/Mitra di Indonesia) Perihal:
In
A

Pemberitahuan Pengangkatan Tenaga Kerja Asing (TKA), selanjutnya pada


fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda P-7;
ah

lik

13. Surat Panggilan Penawaran oleh Sudin Nakertrans Nomor: 136/-1.835.3


tertanggal 15 Januari 2018 untuk hadir mediasi tanggal 30 Januari 2018 di
m

ub

Kantor Sudin Nakertrans Jakarta Selatan menghadap Laila Arlini,S.Sos


(Kasie. Hubungan Industrial & Kesejahteraan Karyawan), selanjutnya pada
ka

fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda P-8;


ep

14. Surat Panggilan sidang mediasi oleh Sudin Nakertrans Nomor: 635/-1.835.3
ah

tertanggal 12 Februari 2018 untuk hadir mediasi tanggal 19 Februari 2018 di


R

Kantor Sudin Nakertrans Jakarta Selatan menghadap Yenni Sherra Zen,


es
M

S.E. (Mediator Hubungan Industrial), selanjutnya pada fotokopi bukti surat


ng

tersebut diberi tanda P-9;


on

Halaman 23 dari 40 Putusan Nomor 209/Pdt.Sus-PHI.G/2018/PN.JKT.PST.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
15. Surat Anjuran Mediator dari Sudin Nakertrans Nomor: 2112/-1.835.3

R
Tertanggal bulan Mei 2018 yang ditujukan kepada Penggugat dan Tergugat,

si
selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda P-10;

ne
ng
16. Surat Risalah Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial yang dibuat
pada bulan juli 2018 oleh Mediator Hubungan Industrial antara PT. SOPHIE

do
gu PARIS INDONESIA dengan LARSEN VICTOR GLORI MANALU yang
dilaksanakan di Kantor Sudin Nakertrans Jakarta Selatan, selanjutnya pada
fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda P-11;

In
A
17. Surat The Firm Reza Ginandjar & Partners (Kuasa Hukum LARSEN
VOCTOR GLORI MANALU) Nomor : 01/010-001/RGA/VII/18, tanggal 10
ah

lik
Juli 2018, Perihal Jawaban Atas Surat Anjuran Nomor 2112/-1.835.3 yang
dikirimkan kepada Kepala Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota
am

ub
Administrasi Jakarta Selatan, selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut
diberi tanda P-12; ep
18. Berita Online “Liputan 6” dengan alamat:
k

www.liputan6.com/bisnis/read/3211899/tutup-gerai-di-senayan-city-
ah

bagaimana-nasib-pekerja-debenhams, dengan judul: Tutup Gerai di


R

si
Senayan City, Bagaimana Nasib Pekerja Debenhams, selanjutnya pada
fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda P-13;

ne
ng

19. Pemberitaan dalam website SOPHIEPARIS.COM


https://www.sophieparis.com/about-us/, tentang kondisi Perkembangan

do
gu

SOPHIE pada tahun 2015, selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut
diberi tanda P-14;
In
A

20. E-mail dari PT. SOPHIE PARIS INDONESIA dalam bentuk CORPORATE
ANNOUNCEMENT tanggal 26 Mei 2017 yang ditujukan kepada SOPHIE
ah

PARIS FAMILY (Seluruh Karyawan/Mitra di Indonesia) Perihal:


lik

Organizational Changes, selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut


diberi tanda P-15;
m

ub

21. Surat Terminasi yang dikeluarkan PT. SOPHIE PARIS INDONESIA kepada
ka

ANGGIE LATUPERISSA tertanggal 22 Juni 2015, selanjutnya pada fotokopi


ep

bukti surat tersebut diberi tanda P-16;


ah

22. Surat Kesepakatan Bersama yang dibuat dan ditandatangani antara PT.
R

SOPHIE PARIS INDONESIA dengan ANGGIE LATUPERISSA tertanggal 16


es

juni 2015, selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda P-17;
M

ng

on

Halaman 24 dari 40 Putusan Nomor 209/Pdt.Sus-PHI.G/2018/PN.JKT.PST.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
23. Rincian Perhitungan Pembayaran Hak-Hak Karyawan atas nama ANGGIE

R
LATUPERISA sehubungan dilakukannya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)

si
yang dilakukan oleh PT. SOPHIE PARIS INDONESIA tertanggal 22 Juni

ne
ng
2015, selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda P-18;

24. Terjemahan Tersumpah atas Email Pengumuman Perusahaan dari Sumber

do
gu Daya Global kepada Seluruh Karyawan Sophie Paris dalam rangka
menyambut anggota Komite Baru (Chief Digital Officer), tanggal 10 Januari
2018, selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda P-19;

In
A
25. Terjemahan Tersumpah atas Email Pengumuman Perusahaan dari Sumber
Daya Global di Sophie Paris Building Kepada Seluruh Keluarga Sophie
ah

lik
Paris, Perihal: Perubahan Organisasi Mei 2017, tanggal 26 Mei 2017,
selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda P-20;
am

ub
26. Berita Online “TECHINASIA” dengan alamat: www.id.techinasia.com/sophie-
martin-e-commerce-mlm, dengan judul : [Update] Pertahankan Konsep
ep
MLM, Bagaimana Masuki Bisnis E-Commerce?, selanjutnya pada fotokopi
k

bukti surat tersebut diberi tanda P-21;


ah

27. Peraturan Perusahaan PT. Sophie Paris Indonesia, selanjutnya pada


R

si
fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda P-22;

ne
ng

Menimbang, bahwa bukti surat tersebut selain telah di bubuhi meterai


bernilai cukup, dipersidangan telah pula dibuktikan sesuai dengan aslinya,
kecuali Bukti P-2a, P-2b, P-2c, P-12 dan Bukti P-15 Penggugat tidak dapat

do
gu

menunjukkan aslinya sedangkan Bukti P-5, P-6a, P-6b, P-6c, P-7, P-13, P-14
dan P-21 merupakan Print-out;
In
A

Menimbang, bahwa dalam pembuktiannya Tergugat telah mengajukan


alat bukti surat yang bermeterai cukup, dan setelah dicocokkan dengan aslinya
ah

lik

ternyata sebagian cocok dan sebagian lainnya tidak ada aslinya lalu diberi
sebagai berikut:
m

ub

1. Perjanjian Kerja Karyawan tertanggal 1 Juni 2011, yang di tandatangani


antara Tergugat (dahulu bernama PT. SOPHIE MARTIN INDONESIA)
ka

dengan LARSEN VICTOR GLORI MANALU (Penggugat), selanjutnya pada


ep

fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T-1;


ah

2. Slip Gaji Tergugat untuk bulan Oktober 2017 sebesar Rp 13.273.700,- (Tiga
R

Belas Juta Dua Ratus Tujuh Puluh Tiga Ribu Tujuh Ratus Rupiah),
es
M

selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T-2;


ng

on

Halaman 25 dari 40 Putusan Nomor 209/Pdt.Sus-PHI.G/2018/PN.JKT.PST.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Slip Gaji Tergugat untuk bulan November 2017 sebesar Rp 13.193.200,-

R
(Tiga Belas Juta Seratus Sembilan Puluh Tiga Ribu Dua Ratus Rupiah),

si
selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T-3;

ne
ng
4. Slip Gaji Tergugat untuk bulan Desember 2017 sebesar Rp 12.557.800,-
(Dua Belas Juta Lima Ratus Lima Puluh Tujuh Ribu Delapan Ratus Rupiah),

do
gu selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T-4;

5. Anjuran Suku Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Surat No. 2112/-
1.835.3 tertanggal Mei 2018, selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut

In
A
diberi tanda T-5;

6. Surat Peringatan tertanggal 2 Oktober 2015 yang di terbitkan oleh PT.


ah

lik
SOPHIE PARIS INDONESIA (Tergugat) di tujukan kepada LARSEN
VICTOR GLORI MANALU (Penggugat), selanjutnya pada fotokopi bukti
am

ub
surat tersebut diberi tanda T-6;

7. Surat Peringatan tertanggal 29 Desember 2016 yang di terbitkan oleh PT.


ep
SOPHIE PARIS INDONESIA (Tergugat) di tujukan kepada LARSEN
k

VICTOR GLORI MANALU (Penggugat), selanjutnya pada fotokopi bukti


ah

surat tersebut diberi tanda T-7;


R

si
8. Rangkuman Laporan Keuangan yang dikeluarkan oleh PT. SOPHIE PARIS

ne
ng

INDONESIA dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2017, selanjutnya pada
fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T-8;

do
9. Surat yang di keluarkan oleh Tergugat (PT. Sophie Paris Indonesia) tanggal
gu

14 Maret 2018 yang di tujukan kepada Kepala KPP Penanaman Modal


Asing Tiga Jakarta., selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi
In
A

tanda T-9;

10. Perjanjian Pengakuan hutang yang di tandatangani pada tanggal 23 May


ah

lik

2017 yang di buat dan di tandatangani oleh PT.SOPHIE PARIS INDONESIA


dengan Mr. Hasson Bruno Antoine Elie sebesar US$ 2,000,000 ( Dua Juta
m

ub

Dollar Amerika), selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda
T-10;
ka

ep

11. Perjanjian Pinjaman Pembiayaan Tagihan dengan nomor LAT/RM/2018/072


yang di tanda tangani pada tanggal 31 Agustus 2018 oleh Tergugat (PT.
ah

SOPHIE PARIS INDONESIA) dengan PT. LUNARIA ANNUA TEKNOLOGI,


R

selanjutnya pada fotokopi bukti surat tersebut diberi tanda T-11;


es
M

ng

on

Halaman 26 dari 40 Putusan Nomor 209/Pdt.Sus-PHI.G/2018/PN.JKT.PST.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
12. Laporan Keuangan Tergugat (PT.SOPHIE PARIS INDONESIA) untuk tahun

R
2015 yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik independent yakni Kantor

si
Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro, Surja, selanjutnya pada fotokopi

ne
ng
bukti surat tersebut diberi tanda T-12;

13. Laporan Keuangan Tergugat (PT.SOPHIE PARIS INDONESIA) untuk tahun

do
gu 2016 yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik independent yakni Kantor
Akuntan Publik Syarief, Basir dan Rekan, selanjutnya pada fotokopi bukti
surat tersebut diberi tanda T-13;

In
A
Menimbang, bahwa bukti surat tersebut selain telah di bubuhi meterai
bernilai cukup, dipersidangan telah pula dibuktikan sesuai dengan aslinya,
ah

lik
kecuali Bukti T-1, T-2, T-3, T-4, T-6, T-7, T-10, T-11, T-12 dan Bukti T-13
Tergugat tidak dapat menunjukkan aslinya;
am

ub
Menimbang, bahwa terhadap bukti yang diajukan oleh Para Pihak
tersebut diatas, Majelis Hakim telah mencocokan dengan asilnya dan ternyata
ep
telah sesuai serta telah dibubuhi materai secukupnya, sehingga menurut
k

ketentuan yang terdapat dalam Pasal 2 Undang-Undang Nomor: 13 Tahun 1985


ah

tentang bea materai joncto Pasal 1 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun


R

si
2000 serta berdasarkan Pasal 1888 KUHPerdata maka alat bukti surat tersebut
telah mempunyai kekuatan hukum sebagai alat bukti tertulis;

ne
ng

Menimbang, bahwa terhadap alat tulis surat yang berupa fotocopy yang
tidak dapat ditunjukan aslinya, akan tetapi mempunyai kaitan langsung dengan

do
gu

perkara aquo, maka bukti surat-surat tersebut dapat dipergunakan untuk


pembuktian perkara ini (vide Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung RI
In
Nomor 1498 K/Pdt/2006 tanggal 23 Januari 2008 );
A

Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan 2 (dua) orang saksi


ah

dibawah sumpah bernama Anggie Ayu Astria dan Ni’mah Afiah untuk
lik

menguatkan dalil-dalil gugatannya yang pada pokoknya telah memberikan


keterangan sebagai berikut:
m

ub

1. Anggie Ayu Astria:


ka

 Bahwa Saksi kenal dengan Penggugat.


ep

 Bahwa Saksi pernah bekerja di PT. Sophie Paris Indonesia (dahulu PT.
ah

Sophie Martin Indonesia) yang bergerak di bidang Fashion Industry sejak


R

Maret 2013 sampai dengan Juni 2015 dibagian data controller


es
M

merchandise.
ng

on

Halaman 27 dari 40 Putusan Nomor 209/Pdt.Sus-PHI.G/2018/PN.JKT.PST.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
 Bahwa Penggugat Larsen Victor Glori Manalu sudah bekerja di PT.

R
Sophie Paris Indonesia sebelum Saksi masuk tahun 2013 dan pada saat

si
Saksi di PHK, Penggugat masih bekerja di PT. Sophie Paris Indonesia.

ne
ng
 Bahwa Saksi di PHK karena alasan pengurangan pegawai.

 Bahwa pada saat di PHK Saksi memperoleh pesangon 2 X sesuai bukti

do
gu P-18;

 Bahwa Penggugat bekerja di bagian IT pada PT. Sophie Paris Indonesia.

In
A
 Bahwa Saksi mengetahui Penggugat sedang mengajukan gugatan di
Pengadilan karena Penggugat merasa tidak adil dengan pesangon yang
ah

lik
ditawarkan oleh Tergugat yang tidak sesuai dengan undang-undang yaitu
sebesar 1 kali pesangon masa kerja.
am

ub
 Bahwa Saksi mengetahui sampai sekarang Tergugat masih beroperasi
dan masih membuka lowongan pekerjaan di website kalibrr.com,
jobstreet.com untuk posisi di berbagai daerah sesuai bukti P-6B.
ep
k

Tergugat juga semakin berkembang dengan ekspansi ke sistem e-


ah

commerce, selain itu Tergugat juga membuka pabrik baru.


R

si
 Bahwa sebelum saksi di PHK tidak ada pengurangan jam kerja.

 Bahwa selama tahun 2015 ada lebih dari 5 (lima) karyawan yang di PHK

ne
ng

oleh Tergugat.

 Bahwa saksi pernah mengalami kenaikan gaji di bulan Agustus tahun

do
gu

2014 dan bulan Maret 2015.

 Bahwa pada saat Saksi bekerja, Produk Tergugat diperoleh dari supplier
In
A

dengan design yang dimiliki oleh Tergugat.

 Bahwa dalam sistem bisnis MLM yang di jalani oleh Tergugat menjadikan
ah

lik

produk-produk yang dijual oleh Tergugat dijualkan oleh para member.


Yang kemudian member MLM tersebut tidak di hire (gaji) oleh Tergugat
m

ub

untuk menjual produk Tergugat.

 Bahwa sampai Saksi keluar dari perusahaan Tergugat, tidak pernah ada
ka

pemberitahuan kalau Tergugat mengalami kerugian.


ep
ah

2. Ni’mah Afiah:
R

es

 Bahwa Saksi kenal dengan Penggugat.


M

ng

on

Halaman 28 dari 40 Putusan Nomor 209/Pdt.Sus-PHI.G/2018/PN.JKT.PST.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
 Bahwa Saksi pernah bekerja di PT. Sophie Paris Indonesia (dahulu PT.

R
Sophie Martin Indonesia) yang bergerak di bidang Fashion Industry sejak

si
Desember 2011 sampai dengan Maret 2018 dengan posisi terakhir

ne
ng
Cosmetic Product Manager.

 Bahwa saat ini Saksi sudah tidak bekerja lagi di PT. Sophie Paris

do
gu Indonesia/Tergugat karena di PHK dengan alasan Perusahaan merugi.

 Bahwa Saksi mendapat pesangon sebanyak 1 kali tapi sampai sekarang


belum diserahkan karena Saksi mengajukan gugatan terhadap Tergugat.

In
A
 Bahwa Penggugat pernah bekerja pada Tergugat sejak Juli 2011 sampai
dengan Desember 2017 dengan posisi terakhir di IT Infrastructure and
ah

lik
Operation.

 Bahwa Penggugat di PHK pada tahun 2017 oleh Tergugat dan mendapat
am

ub
pesangon 1 kali tetapi Penggugat merasa tidak adil sehingga
mengajukan gugatan ini.
ep
k

 Bahwa Saksi tidak mengetahui apakah sebelum di PHK Penggugat


ah

pernah menerima Surat Peringatan atau tidak.


R

si
 Bahwa setiap tahunnya Tergugat menaikkan gaji karyawan, dengan
menginformasikan secara general kepada seluruh karyawan melalui

ne
ng

email.

 Bahwa karyawan yang memperoleh Surat Peringatan Pertama masih

do
gu

berhak mendapat kenaikan gaji.

 Bahwa hingga saat ini Tergugat masih beroperasi dengan konsep bisnis
In
A

Tergugat tetap sama yaitu MLM dan sekarang lebih ke e-commerse.

 Bahwa Tergugat melakukan pengembangan usaha dengan cara


ah

lik

membuka cabang di berbagai daerah.

 Bahwa Saksi tidak pernah mendapat informasi mengenai laporan


m

ub

keuangan Tergugat yang mengalami kerugian.

 Bahwa pada saat sebelum di PHK Saksi tidak mengalami pengurangan


ka

jam kerja.
ep

 Bahwa Saksi masih mendapat kenaikan gaji bulan Juli 2017.


ah

 Bahwa Saksi mengetahui Yoginder merupakan IT Manager baru karena


es

Saksi memperoleh informasi dari email yang dikirimkan oleh Tergugat


M

ng

kepada Saksi pada saat cuti melahirkan.


on

Halaman 29 dari 40 Putusan Nomor 209/Pdt.Sus-PHI.G/2018/PN.JKT.PST.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
 Bahwa Saksi mengetahui pada tahun 2015 ada karyawan yang

R
mendapat 2 kali pesangon.

si
 Bahwa jumlah pekerja di PT. Sophie Paris Indonesia sebelum Saksi di

ne
ng
PHK yaitu sekitar 500 sampai dengan 600 orang.

 Bahwa Saksi tidak mengetahui gaji Penggugat.

do
gu  Bahwa gaji yang diberikan oleh PT. Sophie Paris Indonesia sesuai
dengan UMR.

In
A
Menimbang, bahwa didepan sidang Tergugat melalui kuasanya telah
mengajukan 2 (dua) orang saksi, di sumpah menurut agama dan
ah

lik
kepercayaanya dan menerangkan hal hal yang pada pokoknya adalah sebagai
berikut:
am

ub
1. Herry Wibisono:

 Bahwa Saksi kenal dengan Penggugat.


ep
 Bahwa benar Penggugat bekerja pada Tergugat dibagian IT tetapi Saksi
k

tidak mengetahui mulai kapan Penggugat bekerja pada Tergugat karena


ah

pada saat Saksi masuk bekerja, Penggugat sudah bekerja di PT. Sophie
R

si
Paris Indonesia/Tergugat.

ne
ng

 Bahwa Saksi adalah karyawan Tergugat dan menjabat sebagai Head


Manager HRD.

do
 Bahwa Saksi bekerja dari bulan Desember 2016 sampai dengan 31
gu

Oktober 2018.

 Bahwa Penggugat telah di PHK oleh Tergugat karena kondisi keuangan


In
A

Tergugat yang sedang mengalami kesulitan dikarenakan mengalami


kerugian yang sangat besar sejak tahun 2015 sampai sekarang.
ah

lik

 Bahwa akibat kerugian tersebut keuangan perusahaan menjadi tidak


sehat yang mengakibatkan bonus dari level Manager keatas di kurangi
m

ub

agar karyawan level di bawah manager tetap bisa mendapatkan bonus.


Oleh karena inilah saksi mengundurkan diri dari perusahaan (Tergugat).
ka

ep

 Bahwa Saksi mengetahui ada tenaga asing bernama Yoginder bekerja


pada Tergugat selama 2 bulan saja.
ah

 Bahwa selama Saksi bekerja sebagai HRD Manager, Perusahaan telah


es

melakukan PHK kepada lebih dari 70 orang karyawan dan perusahaan


M

ng

memberikan pesangon 1 kali gaji.


on

Halaman 30 dari 40 Putusan Nomor 209/Pdt.Sus-PHI.G/2018/PN.JKT.PST.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R
2. Petrus Voki Cahyadi:

si
 Bahwa Saksi adalah karyawan di Perusahaan Tergugat menjabat

ne
ng
sebagai Accounting dan bekerja sejak November 2017 sampai sekarang.

 Bahwa Perusahaan Tergugat sudah mengalami kerugian yang sangat

do
gu besar sejak tahun 2014 hingga saat ini.

 Bahwa berdasarkan bukti Audit Eksternal yang diakukan terhadap


Tergugat, Perusahaan Tergugat telah mengalami kerugian yang sangat

In
A
besar.

Bahwa berdasarkan data-data keuangan Tergugat yang Saksi baca,


ah

lik
untuk tahun 2015 secara keseluruhan PT. Sophie Paris Indonesia
mengalami kerugian sebesar 29,8 milyar dan untuk laporan audit
am

ub
eksternal tahun 2016 secara keseluruhan laporan laba rugi PT. Sophie
Paris Indonesia mengalami kerugian sebesar 47 milyar.
ep
Bahwa sampai saat ini Tergugat memiliki utang pajak yang sangat besar
k


sehingga untuk itu perusahaan harus mencicil utang pajak tersebut
ah

kepada Negara.
R

si
 Bahwa menurut yang Saksi ketahui, Tergugat tidak pernah membeli

ne
ng

pabrik melainkan menyewa sebuah pabrik yang digunakan untuk


produksi barang-barang Tergugat.

do
Bahwa di PT. Sophie Paris Indonesia ada peraturan perusahaan tetapi
gu


Saksi lupa detail peraturan tersebut mengatur mengenai apa.

Bahwa Saksi tidak mengetahui gaji Penggugat.


In

A

 Bahwa karyawan PT. Sophie Paris Indonesia mendapat tunjangan makan


tetapi tidak mendapat tunjangan transportasi, THR sekarang masih ada
ah

lik

tapi nominalnya dikurangi, hanya 1 kali gaji

Bahwa saat ini Tergugat sudah tidak mempunyai asset baik bergerak
m


ub

maupun tidak bergerak.


ka

Menimbang, bahwa Para Pihak telah mengajukan kesimpulannya pada


ep

tanggal 29 November 2018;


ah

Menimbang, bahwa selanjutnya segala sesuatu yang terjadi dalam


R

persidangan yang tercatat dalam Berita Acara dan guna menyingkat putusan,
es

berita acara tersebut harus dianggap dimasukan dan merupakan bagian yang
M

ng

tidak terpisahkan dari putusan ini;


on

Halaman 31 dari 40 Putusan Nomor 209/Pdt.Sus-PHI.G/2018/PN.JKT.PST.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa pada akhirnya Penggugat maupun Tergugat tidak

R
mengajukan apa-apa lagi dalam persidangan ini dan mohon Putusan.

si
ne
ng
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM

DALAM PROVISI

do
gu Menimbang, bahwa didalam gugatannya Penggugat telah mengajukan
tuntutan provisi agar Majelis Hakim menghukum Tergugat untuk membayar 12
bulan upah proses selama penyelesaian PHK kepada Penggugat sejak bulan

In
A
Januari 2018, dan menghukum Tergugat membayar uang paksa (dwangsom)
sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) kepada Penggugat atas setiap hari
ah

lik
keterlambatan Tergugat melaksanakan isi putusan ini, terhitung sejak putusan
dalam perkara aquo diucapkan;
am

ub
Menimbang, bahwa untuk menentukan apakah Penggugat berhak
mendapatkan upah setiap bulannya dari bulan Januari 2018 hingga putusan
Pengadilan Hubungan Industrial ini mempunyai kekuatan hukum tetap masih
ep
k

sangat tergantung dari penilaian Majelis Hakim apakah pemutusan hubungan


ah

kerja terhadap Penggugat tersebut telah sesuai atau bertentangan dengan


R

si
peraturan perundang-undangan yang berlaku;

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 96 ayat (1) UU No. 2

ne
ng

Tahun 2004 Tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, Majelis


Hakim dapat menjatuhkan putusan sela memerintahkan pengusaha i.c

do
gu

Tergugat untuk membayar upah Penggugat setiap bulannya selama proses


PHK dengan persyaratan apabila Tergugat terbukti telah melakukan skorsing
kepada Penggugat sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 155 ayat (3)
In
A

UU No. 13 Tahun 2003, dan selama masa skorsing Tergugat terbukti pula tidak
membayarkan upah Penggugat setiap bulannya;
ah

lik

Menimbang, bahwa memperhatikan dalil-dalil gugatan, jawaban dan


bukti-bukti yang diajukan oleh para pihak dalam persidangan ternyata Tergugat
m

ub

tidak melakukan skorsing kepada Penggugat, dengan demikian tuntutan provisi


yang diajukan oleh Penggugat tidak memenuhi ketentuan Pasal 96 ayat (1) UU
ka

ep

No. 2 Tahun 2004;

Menimbang, bahwa setelah memeriksa tuntutan provisionil yang diajukan


ah

oleh Penggugat, Majelis Hakim berpendirian tuntutan provisionil tersebut sudah


R

es

memasuki pokok perkara yang masih memerlukan pembuktian lebih lanjut dari
M

kedua belah pihak. Berdasarkan hukum acara perdata, yang untuk hal ini,
ng

on

Halaman 32 dari 40 Putusan Nomor 209/Pdt.Sus-PHI.G/2018/PN.JKT.PST.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berlaku juga sebagai hukum acara di pengadilan hubungan industrial, tuntutan

R
yang bersifat provisionil hanya dapat dikabulkan jika tuntutan tersebut bukan

si
mengenai pokok perkara;

ne
ng
Menimbang, bahwa karena tuntutan provisi yang diajukan oleh
Penggugat sudah memasuki pokok perkara, maka tuntutan tersebut tidak

do
gu beralasan hukum untuk dipertimbangkan, karena itu harus ditolak;

DALAM POKOK PERKARA

In
A
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah
sebagaimana diuraikan tersebut di atas;
ah

lik
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti slip gaji Penggugat bulan Juli
2017 (bukti P-2A), bulan Oktober 2017 (bukti P-2B = bukti T-2), bulan
am

ub
November 2017 (bukti P-2C = bukti T-3) dan bulan Desember 2017 (bukti
T-4) ditemukan fakta hukum bahwa upah tetap di Basic Salary adalah
sebesar Rp.10.549.463.- (sepuluh juta lima ratus empat puluh sembilan
ep
k

ribu empat ratus enam puluh tiga rupiah);


ah

Menimbang, bahwa berdasarkan surat Perjanjian Kerja Karyawan


R

si
Nomor 288/SPK/SMI-HRD/VI/11, yang dibuat pada tanggal 1 Juni 2011, dengan
masa perjanjian kerja sejak 25 Juli 2011 sampai dengan masa yang tidak

ne
ng

ditentukan, diketahui bahwa jabatan Penggugat adalah sebagai IT Manager


(bukti P-1B = bukti T-1);

do
gu

Menimbang, bahwa berdasarkan masa kerja Penggugat diatas hingga


perselisihan aquo, lebih dari 3 (tiga) tahun, maka Majelis berpendapat bahwa
In
A

jenis dan sifat atau kegiatan pekerjaan Penggugat, bukanlah pekerjaan yang
sekali selesai atau yang sementara sifatnya atau pekerjaan yang diperkirakan
penyelesaiannya dalam waktu yang tidak terlalu lama dan paling lama 3 (tiga)
ah

lik

tahun atau pekerjaan yang bersifat musiman atau pekerjaan yang berhubungan
dengan produk baru, kegiatan baru, atau produk tambahan yang masih dalam
m

ub

percobaan atau penjajakan sehingga berdasarkan Pasal 59 ayat (7) UU No. 13


Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, hubungan kerja Penggugat dengan
ka

ep

Tergugat demi hukum menjadi perjanjian kerja waktu tidak tertentu/pekerja tetap
terhitung sejak 25 Juli 2011;
ah

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum diatas, maka Majelis


R

es

berkesimpulan bahwa status hubungan kerja antara Penggugat adalah bersifat


M

tetap, masa kerja sejak 25 Juli 2011, dengan jabatan sebagai IT Manager,serta
ng

on

Halaman 33 dari 40 Putusan Nomor 209/Pdt.Sus-PHI.G/2018/PN.JKT.PST.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
upah tetap Penggugat per bulannya sebesar Rp.10.549.463.- (sepuluh juta

R
lima ratus empat puluh sembilan ribu empat ratus enam puluh tiga rupiah),

si
sehingga petitum Penggugat angka (2) adalah tidak beralasan hukum dan

ne
ng
karenanya haruslah ditolak;

Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim membaca dan

do
gu memperhatikan gugatan, jawaban, replik dan duplik secara cermat, Majelis
Hakim menemukan fakta bahwa Penggugat tidak keberatan dilakukan
Pemutusan Hubungan Kerja atas kehendak Tergugat (Perusahaan),

In
A
sepanjang Penggugat mendapatkan perhitungan pesangon sebesar 2 (dua)
kali masa kerja dengan demikian dapat diartikan bahwa Penggugat pada
ah

lik
pokoknya sudah tidak menginginkan bekerja lagi di perusahaan Tergugat,
demikian pula Tergugat juga telah menawarkan kepada Penggugat berupa
pesangon sebesar 1 (satu) kali, sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan
am

ub
kerja antara Penggugat dengan Tergugat sudah tidak dapat dipertahankan;

Menimbang, bahwa oleh karena hubungan kerja antara Penggugat


ep
k

dengan Tergugat dinyatakan bersifat tetap maka untuk mengakhiri


ah

hubungan kerja antara Penggugat dengan Tergugat harus tetap mengacu


R

si
pada peraturan perundang-undangan yang berlaku i.c Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo Undang-Undang Nomor 2

ne
ng

Tahun 2004 Tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial;

Menimbang, bahwa untuk menentukan berapa uang kompensasi yang

do
gu

menjadi hak-hak Penggugat, atas pemutusan hubungan kerja, sesuai dengan


ketentuan yang berlaku, maka Majelis Hakim akan mempertimbangkan alasan
Pemutusan Hubungan Kerja yang berkaitan pada bukti-bukti yang diajukan
In
A

oleh para pihak dan ketentuan hukum yang relevan;

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P-4 mengenai surat pemutusan


ah

lik

hubungan kerja, kepada Penggugat ditemukan fakta bahwa alasan Tergugat


melakukan PHK Pengguat adalah karena kondisi keuangan perusahaan
m

ub

dengan penjualan yang terus menurun sejak 3 (tiga) tahun yang lalu
secara berturut-turut, sehingga harus membuat strategi baru untuk
ka

menyelamatkan kondisi perusahaan dimasa mendatang;


ep

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti T-12 mengenai Laporan


ah

Keuangan Tergugat untuk periode 2015 yang dilakukan oleh Kantor Akuntan
R

Publik Independen Purwantono, Sungkoro & Surja diketahui bahwa kondisi


es
M

keuangan Tergugat untuk tahun 2015 mengalami kerugian sebesar


ng

on

Halaman 34 dari 40 Putusan Nomor 209/Pdt.Sus-PHI.G/2018/PN.JKT.PST.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Rp.29.845.078.822,- (dua puluh sembilan milyar delapan ratus empat puluh lima

R
juta tujuh puluh delapan ribu delapan ratus dua puluh dua rupiah);

si
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti T-13 mengenai Laporan

ne
ng
Keuangan Tergugat untuk periode 2016 yang dilakukan oleh Kantor Akuntan
Publik Independen Syarif Basir & Rekan diketahui bahwa kondisi keuangan

do
gu Tergugat untuk tahun 2016 mengalami kerugian sebesar Rp.47.042.321.809,-
(empat puluh tujuh milyar empat puluh dua juta tiga ratus dua puluh satu ribu
delapan ratus sembilan rupiah);

In
A
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi dibawah sumpah
yang diajukan oleh Tergugat bernama Petrus Voky Cahyadi yang pada
ah

lik
pokoknya saksi menerangkan bahwa adalah benar bukti yang diajukan
Tergugat T-12 dan T-13 mengenai laporan keuangan Tergugat dari Kantor
am

ub
Akuntan Publik Independen, dimana dari laporan tersebut diketahui kondisi
keuangan Tergugat untuk tahun 2015 dan 2016 adalah mengalami kerugian;
ep
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi dibawah sumpah
k

yang diajukan oleh Tergugat bernama Herry Wibisono yang pada


ah

pokoknya saksi menerangkan bahwa alasan Tergugat mem-PHK


R

si
Penggugat adalah karena kondisi keuangan perusahaan yang sedang
menurun dan Penggugat memiliki gaji yang tertinggi;

ne
ng

Menimbang bahwa fakta di persidangan tidak ditemukan bukti, adanya


Laporan Keuangan Tergugat, yang menyatakan kondisi keuangan Tergugat di

do
gu

tahun 2017 mengalami penurunan/kerugian, sehingga alasan PHK Penggugat


adalah karena kondisi keuangan perusahaan dengan penjualan yang terus
In
menurun sejak 3 (tiga) tahun yang lalu secara berturut-turut adalah tidak
A

terbukti;
ah

Menimbang, bahwa mengacu pada ketentuan Pasal 164 ayat (3) UU No.
lik

13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan fakta hukum diatas, maka Majelis
berkesimpulan tindakan Tergugat melakukan Efisiensi dengan cara mengurangi
m

ub

jumlah karyawan yang memiliki gaji tertinggi, guna menyelamatkan kondisi


perusahaan dimasa mendatang akibat kondisi keuangan Tergugat yang sedang
ka

ep

kurang menguntungkan, adalah memiliki alasan hukum;

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 151 ayat (3)


ah

Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 Pengusaha i.c Tergugat hanya dapat


es

melakukan pemutusan hubungan kerja kepada pekerja i.c Penggugat


M

ng

on

Halaman 35 dari 40 Putusan Nomor 209/Pdt.Sus-PHI.G/2018/PN.JKT.PST.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
setelah memperoleh penetapan dari lembaga penyelesaian perselisihan

R
hubungan industrial;

si
Menimbang, bahwa sedangkan mengacu pada ketentuan Pasal 155

ne
ng
ayat (1) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 pemutusan hubungan kerja
tanpa penetapan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 151 ayat

do
gu (3) adalah batal demi hukum;

Menimbang, bahwa mengingat pemutusan hubungan kerja kepada


Penggugat dinyatakan batal demi hukum, maka hubungan kerja antara

In
A
Penggugat dengan Tergugat harus pula dinyatakan tidak pernah terputus,
namun demikian atas perselisihannya dalam perkara a quo Para Pihak juga
ah

lik
tidak berkeinginan untuk melanjutkan hubungan kerjanya, maka dengan
memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan Majelis mengambil sikap
am

ub
menyatakan hubungan kerja antara Penggugat dengan Tergugat putus demi
hukum terhitung sejak 22 Desember 2017, sehingga petitum Penggugat
angka (3) dan (5), adalah tidak beralasan hukum dan karenanya harus
ep
k

ditolak;
ah

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 164 ayat (3) UU No.


R

si
13 Tahun 2003 yang pada pokoknya mengatur bahwa Pengusaha dapat
melakukan pemutusan hubungan kerja kepada pekerja/buruh dengan alasan

ne
ng

efisiensi dengan ketentuan pekerja/buruh berhak mendapatkan uang


kompensasi berupa uang pesangon sebesar 2 x ketentuan Pasal 156 ayat (2),

do
gu

uang penghargaan masa kerja sebesar 1 x ketentuan Pasal 156 ayat (3) dan
uang penggantian hak sesuai dengan ketentuan Pasal 156 ayat (4) UU No. 13
Tahun 2003;
In
A

Menimbang, bahwa dalam persidangan tidak ditemukan bukti bahwa


adanya absensi Penggugat guna Majelis dapat menghitung sisa cuti
ah

lik

tahunan yang belum diambil Penggugat, akan tetapi dalam jawabannya


Tergugat mengakui Penggugat memiliki hak cuti yang belum diambil 3 hari
m

ub

adalah sebesar Rp.1.507.066,- (satu juta lima ratus tujuh ribu enam puluh
enam rupiah), maka mengacu pada ketentuan Pasal 174, Pasal 175, Pasal
ka

176 HIR jo Pasal 1925 KUHPerdata pengakuan Tergugat tersebut merupakan


ep

bukti yang sempurna sehingga Majelis tidak perlu lagi memeriksa dan
ah

mempertimbangkan bukti-bukti sepanjang berkaitan sisa cuti Penggugat;


R

Menimbang, bahwa terhadap tuntutan upah proses selama 12 bulan


es
M

terhitung dari bulan Januari 2018, sekalipun secara yuridis normatif Tergugat
ng

on

Halaman 36 dari 40 Putusan Nomor 209/Pdt.Sus-PHI.G/2018/PN.JKT.PST.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berkewajiban membayar upah Penggugat selama proses pemutusan hubungan

R
kerja berdasarkan ketentuan Putusan Mahkamah Konstitusi RI No. 37/PUU-

si
IX/2011 tertanggal 19 September 2011, namun demikian mengingat hubungan

ne
ng
kerja antara Penggugat dengan Tergugat telah putus demi hukum terhitung
sejak 22 Desember 2017 dan Penggugat juga pada pokoknya sudah tidak
menginginkan bekerja lagi di perusahaan Tergugat, maka sesuai ketentuan

do
gu Pasal 93 ayat (1) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan, yang menyatakan: “upah tidak dibayar apabila pekerja/buruh

In
A
tidak melakukan pekerjaan”, maka petitum Penggugat angka (4) , angka (7)
dan angka (8), adalah tidak beralasan hukum dan karenanya harus ditolak;
ah

lik
Menimbang, bahwa mengingat dalam pertimbangan hukum sebelumya
telah dinyatakan tanggal mulai bekerja Penggugat adalah sejak tanggal 25 Juli
2011, maka terhitung putus hubungan kerja antara Penggugat dengan Tergugat
am

ub
sejak 22 Desember 2017, masa kerja Penggugat adalah 6 (enam) tahun lebih
tapi kurang dari 7 (tujuh) tahun;
ep
k

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan hukum


ah

diatas dan tanpa perlu lagi mempertimbangkan bukti-bukti yang lainnya,


R

si
telah cukup alasan bagi Majelis Hakim untuk berkesimpulan bahwa petitum
Penggugat angka (1) dan (5) adalah beralasan hukum dan karenanya

ne
ng

harus dikabulkan SEBAGIAN, maka Tergugat wajib membayar uang


kompensasi hak-hak Penggugat sekaligus dan tunai sebagai berikut:

do
gu

No HAK- HAK PENGGUGAT TOTAL

Uang pesangon:
In
A

1
2 x 7 x Rp. 10.549.463 Rp. 147.692.482
Uang penghargaan masa kerja:
2
ah

lik

3 x Rp. 10.549.463 Rp. 31.648.389


Uang penggantian hak:
3
m

15% x Rp. 179.340.871 Rp. 26.901.131


ub

Sisa Cuti 3 hari


4 Rp. 1.507.066
ka

ep

5 TOTAL Rp. 207.749.068


ah

Menimbang, bahwa Majelis tidak dapat mengabulkan petitum Penggugat


R

angka (9) mengenai permohonan uang paksa (dwangsome) sebesar


es
M

Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) untuk setiap harinya apabila Tergugat


ng

terlambat untuk melaksanakan isi putusan ini, karena berdasarkan ketentuan


on

Halaman 37 dari 40 Putusan Nomor 209/Pdt.Sus-PHI.G/2018/PN.JKT.PST.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal 225 HIR Majelis Hakim hanya dapat mengabulkan petitum uang paksa

R
(dwangsome) apabila amar putusannya menghukum Tergugat untuk melakukan

si
suatu perbuatan, sedangkan dalam perkara a quo amar putusannya

ne
ng
menghukum Tergugat untuk membayar sejumlah uang;

Menimbang, bahwa karena gugatan ini bukanlah mengenai hal-hal yang

do
gu dimaksud oleh Pasal 180 HIR, maka tuntutan Penggugat agar putusan ini dapat
dilaksanakan terlebih dahulu (uit voorbaar bij vorrad) meskipun ada verzet,
kasasi dan peninjauan kembali dari Tergugat, maka Majelis Hakim berpendirian

In
A
bahwa tuntutan dalam petitum Penggugat angka (10) tidak beralasan hukum
untuk dikabulkan, dan oleh karenanya permohonan tersebut harus ditolak;
ah

lik
Menimbang, bahwa Majelis Hakim tidak dapat mengabulkan permohonan
Penggugat mengenai sita jaminan karena petitum tersebut tidak memenuhi
am

ub
syarat-syarat sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 227 HIR, syarat-syarat
dimaksud yaitu tidak ada bukti-bukti yang sah menurut hukum yang menunjukan
ep
bahwa Tergugat sedang berusaha memindahkan dan/atau mengalihkan harta
k

miliknya kepada pihak ketiga atau kepada pihak lain dengan tujuan agar tidak
ah

tersentuh oleh putusan perkara ini dan tidak ada pula bukti- bukti yang sah
R

si
menurut hukum mengenai harta milik Tergugat yang diminta untuk disita oleh
pengadilan, maka permohonan tersebut tidak beralasan hukum oleh karenanya

ne
ng

patut untuk ditolak;

do
Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat dikabulkan
gu

untuk sebagian dan nilai gugatan lebih dari Rp150.000.000,00 (seratus lima
puluh juta rupiah), maka berdasarkan ketentuan Pasal 58 Undang-undang
In
A

Nomor 2 Tahun 2004 biaya yang timbul dalam perkara ini dibebankan
kepada Tergugat dan jumlah biaya perkara akan ditetapkan dalam amar
ah

lik

putusan;

Menimbang, bahwa berdasarkan segala sesuatu yang telah


m

ub

dipertimbangan diatas dan tanpa perlu lagi mempertimbangkan bukti-bukti


ka

dan alasan hukum lainnya telah cukup alasan bagi Majelis Hakim untuk
ep

mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian dan menolak selain dan


selebihnya;
ah

Memperhatikan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang


es

Ketenagkerjaan Jo Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang


M

ng

on

Halaman 38 dari 40 Putusan Nomor 209/Pdt.Sus-PHI.G/2018/PN.JKT.PST.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial dan pasal-pasal dari Peraturan

R
perundangan lain yang bersangkutan;

si
MENGADILI

ne
ng
DALAM PROVISI

do
gu  Menolak tuntutan Provisi Penggugat;

In
DALAM POKOK PERKARA
A
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;
ah

lik
2. Menyatakan hubungan kerja antara Penggugat dengan Tergugat putus sejak
22 Desember 2017;
am

ub
3. Menghukum Tergugat untuk membayar uang kompensasi akibat pemutusan
hubungan kerja kepada Penggugat secara sekaligus dan tunai sebesar
Rp.207.749.068,00 (dua ratus tujuh juta tujuh ratus empat puluh sembilan
ep
k

ribu enam puluh delapan rupiah);


ah

4. Membebankan biaya perkara menurut hukum kepada Tergugat yang


R

si
keseluruhannya berjumlah sebesar Rp.566.000,00 (lima ratus enam puluh
enam ribu rupiah);

ne
ng

5. Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya;

do
gu

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim


Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, pada
hari Senin tanggal 17 Desember 2018, oleh kami Wiwik Suhartono, S.H.,
In
A

M.H., sebagai Ketua Majelis, Ir. Mas Muanam, M.H. dan Heri Hartanto, S.H.,
M.H. sebagai Hakim-Hakim Anggota, putusan mana diucapkan dalam sidang
ah

lik

yang terbuka untuk umum pada hari Kamis tanggal 3 Januari 2019 oleh Majelis
Hakim tersebut, dibantu oleh Pupung Sripuryati, S.H. Panitera Pengganti
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Halaman 39 dari 40 Putusan Nomor 209/Pdt.Sus-PHI.G/2018/PN.JKT.PST.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan

si
dihadiri oleh Kuasa Penggugat dan tanpa dihadiri Kuasa Tergugat.

ne
ng
HAKIM ANGGOTA, KETUA MAJELIS HAKIM,

do
gu

In
A
IR. MAS MUANAM, M.H. WIWIK SUHARTONO, S.H., M.H.
ah

lik
HERI HARTANTO, S.H., M.H.
am

ub
PANITERA PENGGANTI,
ep
k

PUPUNG SRIPURYATI, S.H.


ah

si
Perincian biaya:

ne
ng

1. Pendaftaran…………………… Rp. 30.000,-


2. Biaya Proses …………………. Rp. 75.000,-
3. Panggilan Sidang …………… Rp. 450.000,-

do
gu

4. Materai ………………………… Rp. 6.000,-


5. Redaksi………………………… Rp. 5.000,-
In
A

Jumlah ……………...................Rp. 566.000,- (lima ratus enam puluh enam


ribu rupiah)
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Halaman 40 dari 40 Putusan Nomor 209/Pdt.Sus-PHI.G/2018/PN.JKT.PST.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40

Anda mungkin juga menyukai