Anda di halaman 1dari 5

Nama : Clara Novita

NPM : 110110190157
Mata Kuliah : Hukum Penanaman Modal Internasional

Penanaman modal dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 diartikan


sebagai segala bentuk kegiatan menanam modal, baik oleh penanam modal dalam negeri
maupun penanam modal asing untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia.
Kegiatan penanaman modal terdiri dari penanaman modal dalam negeri dan penanaman modal
asing (foreign direct investment). Undang-Undang ini mencakup hamper seluruh ketentuan
yang berkaitan dengan kegiatan penanaman modal/ investasi baik dalam maupun luar negeri.
Hanya saja, pada Tahun 2020 dibuatnya Undang-Undang baru yakni Undan-Undang Nomor 11
Tahun 2020 tentang Cipta Kerja yang didalamnya mengcakup cukup banyak ketentuan baru
mengenai penanaman modal yang mengubah/ memperbaikin ketentuan dalam Undang-Undang
terdahulu. Alasan mengubah ataupun menghapus ketentuan lama tersebut didasari oleh alasan
untuk mempermudah masyarakat terutama Pelaku Usaha dalam melakukan investasi.

Pasal 2
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020
Ketentuan dalam Undang-Undang ini berlaku Ketentuan dalam Undang-Undang ini berlaku
bagi penanaman modal di semua sektor di dan mejadi acuan utama bagi penanaman
wilayah negara Republik Indonesia modal di semua sektor di wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia
Adanya sedikit perbedaan dimana ketentuan dalam Undang-Undang Cipta kerja tersebut
tidak hanya berlaku tetap menjadi suatu acuan utama bagi setip kegiatan penanaman modal.

Pasal 12
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020
1) Semua bidang usaha atau jenis usaha 1) Semua bidang usaha terbuka bagi
terbuka bagi kegiatan penanaman modal, kegiatan penanalnan modal, kecuali
kecuali bidang usaha atau jenis usaha bidang usaha yang dinyatakan tertutup
yang dinyatakan tertutup dan terbuka untuk penanaman modal atau kegiatan
dengan persyaratan. yang hanya dapat dilakukan oleh
2) Bidang usaha yang tertutup bagi Pemerintah Pusat.
penanam modal asing adalah: 2) Bidang usaha yang tertutup untuk
a. produksi senjata, mesiu, alat peledak, penanaman modal sebagaimana
dan peralatan perang; dan dimaksud pada ayat (1) meliputi:
b. bidang usaha yang secara eksplisit a. budi daya dan industri narkotika
dinyatakan tertutup berdasarkan golongan I;
undang-undang. b. segala bentuk kegiatan perjudian
3) Pemerintah berdasarkan Peraturan dan/atau kasino;
Presiden menetapkan bidang usaha yang c. penangkapan spesies ikan yang
tertutup untuk penanaman modal, baik tercantum dalam Appendix I
asing maupun dalam negeri, dengan Conuention on International Trade in
berdasarkan kriteria kesehatan, moral, Endangered Species of Wild Fauna
kebudayaan, lingkungan hidup, and Flora (crrES);
pertahanan dan keamanan nasional, d. pemanfaatan atau pengambilan koral
serta kepentingan nasional lainnya. dan pemanfaatan atau pengambilan
4) Kriteria dan persyaratan bidang usaha karang dari alam yang digunakan
yang tertutup dan yang terbuka dengan untuk bahan bangunanlkapur
persyaratan serta daftar bidang usaha lkalsium, akuarium, dan
yang tertutup dan yang terbuka dengan souvenir/perhiasan, serta koral hidup
persyaratan masing-masing akan diatur atau koral mati (recent death corat)
dengan Peraturan Presiden. dari alam;
5) Pemerintah menetapkan bidang usaha e. industri pembuatan senjata kimia; dan
yang terbuka dengan persyaratan f. industri bahan kimia industri dan
berdasarkan kriteria kepentingan industri bahan per-usak lapisan ozon.
nasional, yaitu perlindungan sumber daya 3) Ketentuan lebih lanjut mengenai
alam, perlindungan, pengembangan persyaratan penanarnan modal
usaha mikro, kecil, menengah, dan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
koperasi, pengawasan produksi dan dan ayat (2) diatur dalam Peraturan
distribusi, peningkatan kapasitas Presiden.
teknologi, partisipasi modal dalam negeri,
serta kerja sama dengan badan usaha
yang ditunjuk Pemerintah.

Yang membedakan pada pasal ini adalah dalam Undang-Undang Cipta Kerja dikatakan
bahwa semua bidang usaha terbuka kecuali bidang usaha yang dinyatakan tertutup untuk
penanaman modal atau kegiatan yang hanya dapat dilakukan oleh Pemerintah Pusat.
Adapun perbedaan dalam jenis bidang usaha yang tertutup untuk penanaman modal, dalam
Undang-Undang Cipta Kerja jenis bidang usaha tersebut diuraikan secara terperinci dan lebih
jelas sebagaimana terdapat dalama angka (2).

Terdapat sedikit perubahan mengenai ketentuan akan pengembangan penanaman modal bagi
usah mikro, kecil, menengah, dan koperasi, yang mana ketentuan tersebut tercantum dalam
Pasal 13.

Pasal 13
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020
1) Pemerintah wajib menetapkan bidang 1) Pemerintah Pusat atau Pemerintah
usaha yang dicadangkan untuk usaha Daerah sesuai dengan kewenangannya
mikro, kecil, menengah, dan koperasi memberikan kemudahan, pemberdayaan,
serta bidang usaha yang terbuka untuk dan perlindungan bagi koperasi dan
usaha besar dengan syarat harus bekerja usaha mikro, kecil, dan menengah dalam
sama dengan usaha mikro, kecil, pelaksanaan penanaman modal
menengah, dan koperasi. berdasarkan norma, standar, prosedur,
2) Pemerintah melakukan pembinaan dan dan kriteria yang ditetapkan Pemerintah
pengembangan usaha mikro, kecil, Pusat.
menengah, dan koperasi melalui program 2) Pelindungan dan pemberdayaan
kemitraan, peningkatan daya saing, sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
pemberian dorongan inovasi dan berupa pembinaan dan pengembangan
perluasan pasar, serta penyebaran koperasi dan usaha mikro, kecil, dan
informasi yang seluas-luasnya. menengah melalui:
a. program kemitraan;
b. pelatihan sumber daya manusia;
c. peningkatan daya saing;
d. pemberian dorongan inovasi dan
perluasan pasar;
e. akses pembiayaan; dan
f. penyebaran informasi yang seluas-
luasnya.
3) Pelindungan dan pemberdayaan
sebagaimana dimaksud pada ayat (21
dilakukan oleh Pemerintah Pusat
dan/atau Pemerintah Daerah sesuai
dengan kewenangannya berdasarkan
norma, standar, prosedur, dan kriteria
yang ditetapkan Pemerintah Pusat.
4) Kemitraan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) huruf a merupakan kemitraan
sebagaimana dimaksud dalam undang-
undang di bidang usaha mikro, kecil, dan
menengah.
Yang membedakan, pada Undang-Undang Cipta Kerja Pemerinth tidak hanya berkewajiban
menentukan bidang usaha yang dicadangkan melainkan pemerintah sesuai dengan
kewenangan yang dimilikinya diwajibkan untuk memberikan kemudahan, pemberdayaan, dan
perlindungan bagi koperasi ataupun usaha mikro/kecil dalam melaksanakan penanaman
modal. Dalam upaya pembinaan dan pengembagan usaha mikro, kecil, menegah dan
koperasi, dalam UU Cipta Kerja disebutkan pula upaya konkretisasi yang sebelumnya telah
disebutkan dalam Undang-Undang terdahulu, hanya saja adanya upaya pemberian akses
pembiyaan oleh pemerintah.

Pasal 18
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020
1) Pemerintah memberikan fasilitas kepada 1) Pemerintah Pusat memberikan fasilitas
penanam modal yang melakukan kepada penanam modal yang melakukan
penanaman modal. penanaman modal.
2) tidak ada perubahan 2) Tidak ada perubahan
3) Penanaman modal yang mendapat 3) Penanaman modal yang mendapat
fasilitas sebagaimana dimaksud pada fasilitas sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) adalah yang sekurang-kurangnya ayat (2) paling sedikit memenuhi kriteria:
memenuhi salah satu kriteria berikut ini: a. menyerap banyak tenaga kerja;
a. menyerap banyak tenaga kerja; b. termasuk skala prioritas tinggi;
b. termasuk skala prioritas tinggi; c. termasuk pembangunn infrastruktur;
c. termasuk pembangunan infrastruktur; d. melakukan alih teknologi;
d. melakukan alih teknologi; e. melakukan industri pionir;
e. melakukan industri pionir; f. berada di daerah terpencil, daerah
f. berada di daerah terpencil, daerah tertinggal, daerah perbatasan, atau
tertinggal, daerah perbatasan, atau daerah lain yang dianggap perlu;
daerah lain yang dianggap perlu; g. menjaga kelestarian lingkungan
g. menjaga kelestarian lingkungan hidup;
hidup; h. melaksanakan kegiatan penelitian,
h. melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan, dan inovasi;
pengembangan, dan inovasi; i. bermitra dengan usaha mikro, kecil,
i. bermitra dengan usaha mikro, kecil, menengah atau koperasi;
menengah atau koperasi; atau j. industri yang menggunakan barang
j. industri yang menggunakan barang modal atau mesin atau peralatan
modal atau mesin atau peralatan yang diproduksi di dalam negeri;
yang diproduksi di dalam negeri. dan/atau
4) Bentuk fasilitas yang diberikan kepada k. termasuk pengembangan usaha
penanaman modal sebagaimana pariwisata.
dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) 4. Bentuk fasilitas yang diberikan kepada
dapat berupa: penanaman modal sebagaimana
a. pajak penghasilan melalui dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
pengurangan penghasilan neto dilakukan sesuai dengan ketentuan
sampai tingkat tertentu terhadap peraturan perundang-undangan di bidang
jumlah penanaman modal yang perpajakan.
dilakukan dalam waktu tertentu;
b. pembebasan atau keringanan bea
masuk atas impor barang modal,
mesin, atau peralatan untuk
keperluan produksi yang belum dapat
diproduksi di dalam negeri;
c. pembebasan atau keringanan bea
masuk bahan baku atau bahan
penolong untuk keperluan produksi
untuk jangka waktu tertentu dan
persyaratan tertentu;
d. pembebasan atau penangguhan
Pajak Pertambahan Nilai atas impor
barang modal atau mesin atau
peralatan untuk keperluan produksi
yang belum dapat diproduksi di dalam
negeri selama jangka waktu tertentu;
e. penyusutan atau amortisasi yang
dipercepat; dan
f. keringanan Pajak Bumi dan
Bangunan, khususnya untuk bidang
usaha tertentu, pada wilayah atau
daerah atau kawasan tertentu.

Yang diperbaharui dalam Undang-Undang Cipta Kerja yakni yang memiliki kewajiban dalam
memberikan fasilitas kepada penanam modal yang melakukan penanaman modal adalah
pemerintah pusat. Dalam pembaharuan tersebut dikatakan pula bahwa Penanaman modal
yang mendapat fasilitas memenuhi kriteria salah satunya termasuk pengembangan usaha
pariwisata. Bentuk fasilitas yang diberikan kepada penanaman modal dilakukan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan.

Pasal 25
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020
Dalam angka (4) dikatakan bahwa, Dalam angka (4) dikatakan bahwa,
Perusahaan penanaman modal yang akan Perusahaan penanaman modal yang akan
melakukan kegiatan usaha wajib melakukan kegiatan usaha wajib memenuhi
memperoleh izin sesuai dengan ketentuan Perizinan Berusaha dari Pemerintah Pusat
peraturan perundang-undangan dari instansi atau Pemerintah Daerah sesuai dengan
yang memiliki kewenangan, kecuali kewenangannya berdasarkan norma,
ditentukan lain dalam undang-undang. standar, prosedur, dan kriteria yang
ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.
Dalam Undang-Undang Cipta Kerja dicantumkan prasyarat yang lebih terperinci bagi
perusahan penanaman modal yang akan melakukan kegiatan usaha yakni adanya kewajiban
untuk memenuhi perizinan berusaha dari Pemerintah pusat atau Pemerintah Daerah
berdasarkan norma, standar, prosedur dan kriteria yang ditetapkan oleh pemerintah pusat.

Secara garis besar, perubahan dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang
Cipta Kerja lebih banyak menambahkan dan melengkapi ketentuan dari peraturan terdahulu.
Undang-Undang Cipta kerja tersebut tidak hanya berlaku tetap menjadi suatu acuan utama bagi
setip kegiatan penanaman modal. Kemudian mengenai kewenangan tidak hanya dilimpahkan
kepada pemerintahan pusat melainkan adanya peran Pemerintah Daerah dalam menjalankan
kewenangannya dalam upaya pemberdayaan serta pemberian izin berusaha.

Anda mungkin juga menyukai