12 November 2019
tukan daerah dalam UU No. 32 Tahun 2004 dengan UU No. 23 Tahun 2014, harus dike-
tahui terlebih dahulu apa isi dari peraturan tersebut pada masing-masing UU.
Pasal 4 dan Pasal 5. Pasal 2 ayat (1) UU tersebut menyebutkan bahwa NKRI dibagi
menjadi daerah-daerah provinsi dan provinsi tersebut dibagi menjadi kabupaten dan
kota yang masing-masing memiliki pemerintahan daerah. Maka dari jabaran tersebut
dapat kita simpulkan bahwa menurut UU No. 32 Tahun 2004, yang disebut dengan
gan (penggabungan beberapa daerah atau bagian daerah yang bersandingan menjadi
satu) dan pemekaran (dari satu daerah menjadi dua daerah atau lebih) dan ditetapkan
dengan undang-undang yang mencakup hal-hal seperti nama, batas wilayah, ibukota,
dll.
1. Syarat Adminsitratif
Syarat administratif terbagi lagi menjadi dua, yaitu yang berlaku untuk provinsi
akan menjadi cakupan wilayah provinsi tersebut, persetujuan DPRD provinsi in-
2. Syarat Teknis
3. Syarat Fisik
provinsi dan paling sedikit lima kecamatan untuk pementukan kabupaten, dan
empat kecamatan untuk pembentukan kota, serta lokasi calon ibukota, sarana
Dan yang terakhir pada Pasal 8, disebutkan bahwa tata cara pembentukan daer-
dari “penataan daerah”. Pasal 31 ayat (3) menyebutkan bahwa penataan daerah terdiri
atas pembentukan daerah dan penyesuaian daerah. Pembentukan daerah dapat beru-
Hukum Pemerintahan Daerah 3
kota menjadi dua atau lebih daerah baru, dan penggabungan bagian daerah dari daer-
ah yang bersanding dalam satu daerah provinsi menjadi satu daerah baru. Pemekaran
tersebut dilakukan melalui tahap Daerah Persiapan provinsi atau kabupaten/kota, yang
meliputi luas wilayah minimal, jumlah penduduk minimal, batas wilayah, cakupan
wilayah dan batas usia minimal daerah provinsi, kabupaten/kota dan kecamatan. Se-
mentara itu, persyaratan kapasitas daerah adalah kemampuan daerah untuk berkem-
tersebut kemudian diatur lebih lanjut pada Pasal 35 bagi persyaratan kewilayahan dan
gan untuk kabupaten/kota. Hal ini diatur dalam Pasal 37. Pasal 38 menjelaskan menge-
nai tata cara dan urutan pembentukan Daerah Persiapan, dan Pasal 39 menjelaskan
Daerah Persiapan itu sendiri, serta peran masyarakat di Daerah Persiapan. Terakhir un-
pengawasan dan evaluasi Daerah Persiapan oleh Pemerintah Pusat serta hasil
Hukum Pemerintahan Daerah 4
daerah yang saya rasa terlalu mendalam dan detail untuk disebutkan dalam analisis ini.
dua UU bersangkutan, dapat kita lihat bahwa pengaturan dalam UU No. 23 Tahun 2014
dalam UU No. 32 Tahun 2004. Dimana dalam UU No. 32/2004 pembentukan daerah
secara spesifik hanya diatur dalam beberapa pasal, namun pada UU No. 23 ada pu-
luhan pasal yang mengaturnya, mulai dari segi pembedaan, syarat, tata cara, lingkun-
gan jabatan, pendanaan hingga tanggung jawab yang bersangkutan dengan pemben-
Menurut opini saya, ketentuan dalam UU No. 23 Tahun 2014 lebih baik diband-
ing dengan UU No. 32 Tahun 2004 karena ketentuan UU No, 23/2014 jauh lebih dije-
laskan secara detail dari berbagai aspek yang penting dalam pembentukan suatu daer-
ah. Memang ketentuan tersebut lebih rumit dibandingkan dengan UU No. 32/2004
pan dan lainnya, namun murni melihat dari segi legal certainty maka saya lebih memilih