MEREK
Definisi dan
lingkup
Merek
Merek Dagang
adalah Merek yang digunakan pada
barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau
beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum
untuk membedakan dengan barang sejenis lainnya.
M EREK
TRADISIONAL
M EREK NON
TRADISIONAL
Merek Kolektif
adalah Merek yang digunakan pada barang dan/atau jasa dengan karakteristik
yang sama mengenai sifat, ciri umum, dan mutu barang atau jasa serta
pengawasannya yang akan diperdagangkan oleh beberapa orang atau badan
hukum secara bersama-sama untuk membedakan dengan barang dan/atau jasa
sejenis lainnya.
Ketentuan mengenai penggunaan merek kolektif paling sedikit memuat:
a. sifat, ciri umum, atau mutu barang dan/atau jasa yang akan diproduksi
dan diperdagangkan; dengan adanya ketentuan antara lain mengenai
sifat, ciri umum, atau mutu barang dan/atau jasa serta pengawasannya,
terkandung pengertian adanya persyaratan yang harus diikuti oleh pihak
yang ikut menggunakan merek kolektif yang bersangkutan;
3. Permohonan ditolak jika diajukan oleh Pemohon yang beriktikad tidak baik.
4. Ketentuan lebih lanjut mengenai penolakan Permohonan Merek sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a sampai dengan huruf c diatur dengan Peraturan Menteri.
Pendaftaran Merek
01 Pendaftaran Merek
Dalam Negeri
>>> https://www.dgip.go.id/
>>> https://youtu.be/c0_l1Nvtw7w
2. Pendaftaran Merek
berdasarkan Protokol
Madrid
Protokol Madrid 1989 sebagai penyempurna
Madrid Agreement 1891.
Ter-tanggal 2 Oktober 2017, Indonesia resmi masuk
ke dalam sistem perlindungan Madrid Protokol ini
melalui aksesi dengan cara mendepositkan
naskah/dokumen aksesi ke Internasional Biro
(World Intellectual Property Organization/WIPO).
Merek : first to file
Merek bersifat teritorial
Keunggulan pendaftaran merek melalui protokol madrid:
1. kepraktisan
2. penghematan dari sisi anggaran
3. penghematan waktu
4. database merek terperinci dan online dalam situs WIPO
5. adanya mekanisme transformasi untuk setiap merek yang telah
terdaftar di WIPO
PERAN DJKI DALAM ALUR PROSES PERMOHONAN MEREK
INTERNASIONAL
DJKI sebagai negara asal yaitu:
Sebagai contoh, Apple inc. pemilik merek “iwatch” untuk produk jam
tangan pintar, melakukan perjanjian dengan merek “NIKE” yang
memiliki reputasi untuk produk-produk olah raga. Perjanjian co-
branding tersebut menghasilkan produk Apple Watch Nike+ Series.
5. Component Branding
Mekanisme ini merupakan bentuk izin penggunaan tanda untuk suatu produk
yang memenuhi standar teknis tertentu atau standar lain yang ditambahkan
nilai produknya. Untuk menambah daya tarik pelanggan, pemilik suatu produk
dapat menerima lisensi untuk menggunakan merek dagang dari entitas
pemberi sertifikasi.
Dengan kata lain, Komisi Banding Merek mempunyai tugas untuk memeriksa
dan menilai atas permohonan banding dari pemohon banding terhadap
penolakan permohonan pendaftaran merek yang dilakukan oleh DJKI.
PEMBATALAN MEREK TERDAFTAR
Undang-Undang Merek Indonesia mengatur bahwa suatu merek yang telah terdaftar dalam
Daftar Umum Merek masih dapat dibatalkan pendaftarannya.
Adapun mengenai tata cara untuk melakukan pembatalan merek terdaftar adalah sebagai
berikut:
1. Pihak yang berkepentingan mengajukan Gugatan Pembatalan Merek Terdaftar Ke
Pengadilan Niaga;
2. Setelah gugatan dikabulkan, maka pihak yang berkepentingan tersebut (dalam hal ini
pihak yang menggugat) memberikan salinan bukti putusan pengadilan yang telah
berkekuatan hukum tetap tersebut kepada Subdirektorat Pelayanan Hukum dan Fasilitasi
Komisi Banding Merek.
3. Direktorat Merek akan melakukan pembatalan merek dari daftar umum merek
berdasarkan pada Putusan Pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap.